LP POST Partum Spontan
LP POST Partum Spontan
A. PENGERTIAN
Masa nifas atau puerperium adalah dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya
plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu (Hadijono, 2008)
Periode pascapartum (puerperium) ialah masa enam minggu sejak bayi lahir
sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil
(Bobak,2004)
Post partum (nifas) secara harfiah adalah sebagai masa persalinan dan segera
setelah kelahiran, masa pada waktu saluran reproduktif kembali ke keadaan
semula (tidak hamil).
Puerperium / nifas adalah masa sesudah persalinan dimulai setelah kelahiran
plasenta dan berakhirnya ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil, masa nifas berlangsung selama ± 6 minggu (Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal,2002)
B. KLASIFIKASI
Masa Nifas dibagi Menjadi 3 Periode
1. Puerpurium Dini
Yaitu pulihnya ibu setelah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam
agama islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja selama 40 hari.
2. Puerpurium Intermedial
Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu
3. Remote Puerpurium
Adalah waktu yang diperlukan untuk pulihnya dan sehat sempurna terutama
bila selama kehamilan atau waktu persalinan mempunyai komplikasi
(Synopsis Obstetri I, 2002).
Kontraksi
3. After pain
4. lochea
Pada post partum terdapat lochia yaitu cairan/sekret yang berasal dari
kavum uteri dan vagina. Macam – macam lochia :
a. Lochia rubra: berisi darah segar dan sisa – sisa selaput ketuban, terjadi
selama 2 hari pasca persalinan
b. Lochia Sanguinolenta: berwarna merah kuning berisi darah dan lendir,
terjadi hari ke 3 – 7 pasca persalinan
c. Lochia serosa: Keluar cairan tidak berisi darah berwarna kuning. Terjadi
hari ke 7 – 14 hari pasca persalinan
d. Lochia alba: Cairan putih setelah 2 minggu pasca persalinan
e. Lochia Furulenta
5. Serviks
a. Segera setelah melahirkan serviks melunak
b. 18 jam post Partum serviks memendek denan konsistensi lebih padat dan
bentuk seperti semula
c. Hari 4 – 6 serviks bisa dimasuki 2 jari
d. Setelah melahirkan muara serviks eksternal terlihat memanjang seperti
celah, sering disebut mulut ikan
6. Vulva dan Vagina
7. Perineum
Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena
sebelumnya teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju. Pada post
natal hari ke 5, Perineum sudah mendapatkan kembali sebagian besar
tonusnya sekalipun tetap kendur dari pada keadaan sebelum melahirkan.
8. Payudara
Buang air kecil sering sulit selama 24 jam pertama. Urin dalam jumlah
yang besar akan dihasilkan dalam waktu 12-36 jam sesudah melahirkan.
Setelah plasenta dilahirkan, kadar hormon estrogen yang bersifat menahan air
akan mengalami penurunan yang mencolok. Keadaan ini menyebabkan
diuresis. Ureter yang berdilatasi akan kembali normal dalam tempo 6 minggu
D. PERUBAHAN PSIKOLOGIS
Periode masa nifas merupakan waktu untuk terjadi stress, Periode itu
dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :
1. Talking In Period
Terjadi pada hari 1-2 setelah persalinan, ibu masih pasif dan sangat
tergantung, fokus perhatian terhadap tubuhnya, ibu lebih mengingat
pengalaman melahirkan dan persalinan yang dialami, kebutuhan tidur
meningkat, nafsu makan meningkat.
2. Taking Hold Period
Berlangsung 3-4 hari setelah post partum, ibu lebih berkonsentrasi pada
kemampuannya menerima tanggung jawab sepenuhnya terhadap perawatan
bayi. Pada masa ini ibu menjadi sangat sensitif, sehingga membutuhkan
bimbingan dan dorongan perawat untuk mengatasi kritikan yang dialami ibu.
3. Letting Go Period
Ibu menerima tanggung jawab sebagai ibu dan ibu menyadari atau merasa
kebutuhan bayi yang sangat tergantung dari kesehatan sebagai ibu.
E. TANDA BAHYA NIFAS
1. Perdarahan per vagina
Perdarahan > 500 cc pasca salin dalam 24 jam
a. Satelah anak dan plasenta lahir
b. Perkiraan perdarahan kadang bercampur amnion,urine, darah.
c. Akibat kehilangan darah bervariasi
d. Perdarahan dapat terjadi lambat→waspada terhadap shock waspada
terhadap shock
2. Infeksi nifas
Semua peradangan yang disebabkan masuknya kuman ke dalam alat-alat
genitalia pada waktu persalinan dan nifas, faktor predisposisi infeksi nifas
a. Partus lama
b. Tindakan operasi persalinan
c. Tertinggalnya sisa plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah
d. Perdarahan ante partum dan post partum
e. Anemia
f. Ibu hamil dengan infeksi (endogen)
g. Manipulasi penolong (eksogen)
h. Infeksi nosokomial
i. Bakteri colli
3. Demam nifas / febris purpuralis
Kenaikkan suhu lebih dari 380C selama 2 hari - 10 hari pertama post partum.
Faktor predisposisi :
a. Pertolongan persalinan kurang steril
b. Partus lama
c. Malnutrisi
d. Anemia.
4. Rasa sakit waktu berkemih
Gejala :
a. Kencing sakit
b. Nyeri tekan di atas simpisis
5. Mastitis (peradangan pada payudara)
Gejalanya:
a. Suhu tubuh > 380C
b. Terjadi minggu pertama post partum
c. Nyeri tekan pada payudara
6. Inflamasi vena femoralis dengan pembentukan pembekuan darah
a. edema pada bagian paha atas dan tungkai
b. Nyeri hebat pada lipat paha dan daerah paha dan pada betis
c. Tampak benalungan pembuluh darah
d. Suhu badan meningkat, menggigil
F. PENATALAKSANAAN
1. Tes diagnostic
a) Jumlah darah lengkap, hemoglobin/hematokrit ( Hb/Ht )
b) Urinalisis; kadar urin, darah.
2. Therapy
a) Memberikan tablet zat besi untuk mengatasi anemia
b) Memberikan antibiotik bila ada indikasi
Intervensi : Mandiri :
4. Pelaksanaan/ Implementasi