Anda di halaman 1dari 4

Teguran Allah dan pelipur untuk Nabi Muhammad ketika diuji Allah melalui kaumnya

Al-An’am Ayat 33-36

‫رُس ٌل ِم ْن‬ ُ ‫ت‬ ْ َ‫) َولَقَ ْد ُك ِّذب‬33( َ‫ت هَّللا ِ يَجْ َح ُدون‬ ِ ‫ك َولَ ِك َّن الظَّالِ ِمينَ بِآيَا‬ َ َ‫ك الَّ ِذي يَقُولُونَ فَإِنَّهُ ْم اَل يُ َك ِّذبُون‬
َ ُ‫ قَ ْد نَ ْعلَ ُم إِنَّهُ لَيَحْ ُزن‬: ‫قال تعالى‬
‫) َوإِ ْن َكانَ َكب َُر‬34 ( َ‫ك ِم ْن نَبَإ ِ ْال ُمرْ َسلِين‬ َ ‫ت هَّللا ِ َولَقَ ْد َجا َء‬ ِ ‫صبَرُوا َعلَى َما ُك ِّذبُوا َوأُو ُذوا َحتَّى أَتَاهُ ْم نَصْ ُرنَا َواَل ُمبَ ِّد َل لِ َكلِ َما‬ َ َ‫ك ف‬ َ ِ‫قَ ْبل‬
‫ض أَوْ سُلَّ ًما فِي ال َّس َما ِء فَتَأْتِيَهُ ْم بِآيَ ٍة َولَوْ َشا َء هَّللا ُ لَ َج َم َعهُ ْم َعلَى ْالهُ دَى فَاَل‬ ِ ْ‫ضهُ ْم فَإ ِ ِن ا ْستَطَعْتَ أَ ْن تَ ْبت َِغ َي نَفَقًا فِي اأْل َر‬ َ ‫َعلَ ْي‬
ُ ‫ك إِ ْع َرا‬
)36( َ‫إِنَّ َما يَ ْستَ ِجيبُ الَّ ِذينَ يَ ْس َمعُونَ َو ْال َموْ تَى يَ ْب َعثُهُ ُم هَّللا ُ ثُ َّم إِلَ ْي ِه يُرْ َجعُون‬ )35( َ‫تَ ُكون ََّن ِمنَ ْال َجا ِهلِين‬

Sesungguhnya Kami mengetahui bahwasanya apa yang mereka katakan itu


menyedihkan hatimu (janganlah kamu bersedih hati), karena mereka sebenarnya bukan
mendustakan kamu, tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah. Dan
sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, tetapi mereka sabar
terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang
pertolongan Kami kepada mereka. Tak ada seorang pun yang dapat mengubah kalimat-
kalimat  (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebagian dari berita
rasul-rasul itu. Dan jika perpalingan mereka (darimu) terasa amat berat bagimu, maka jika
kamu dapat membuat lubang di bumi atau tangga ke langit, lalu kamu dapat mendatangkan
mukjizat kepada mereka (maka buatlah). Kalau Allah menghendaki, tentu saja Allah
menjadikan mereka semua dalam petunjuk. Sebab itu, janganlah kamu sekali-kali termasuk
orang-orang yang jahil. Hanya orang-orang yang mendengar sajalah yang
memenuhi (seruan Allah), dan orang-orang yang mati (hatinya) akan dibangkitkan oleh
Allah, kemudian kepada-Nyalah mereka dikembalikan.

Keterikatan ayat

Pada ayat sebelumnya Allah menggambarkan keadaan orang-orang musyrik ketika


mereka dihadapkan dengan neraka kemudian Allah menyebutkan didalam ayat ini tentang
Teguran Allah dan pelipur untuk Nabi Muhammad ketika diuji Allah melalui kaumnya.

Mufrodat

‫ الح زن‬: Keadaan jiwa / perasaan sedih karena tidak beruntung, kehilangan sesuatu yang
disayangi, ketidakberdayaan.

‫ الجحود‬: pengingkaran terhadap ilmu

‫ كبر عليك‬: terasa berat olehmu

‫ النفق‬: terowangan yang menembus ke tanah


I’rob

 (‫)قد نعلم‬

‫ قد‬: Untuk menyelidiki, mengkonfirmasi dan memperbanyak pengetahuan, dan


penyelidikan datang ke sini dari subjeknya, bukan dari dirinya sendiri.

 (‫)فإنهم ال يكذبونك‬

Huruf fa disini untuk menjelaskan alasan terjadinya.

 (‫)على ما كذبوا‬

‫ ما‬: mashdariyyah

(‫ )وأوذوا‬athaf ke(‫)كذبت‬

Balaghah

- (‫)ولقد كذبت رسل‬


‫ رسل‬: nakiroh dan ditanwin untuk menunjukkan keagungan dan banyak.

- (‫)والموتى يبعثهم هللا‬

Terdapat istiaroh, karena Yang dimaksud dengan 'orang-orang yang mati' ialah
orang-orang kafir. Dikatakan demikian karena hati mereka mati,

- (‫)يجحدون‬

Ungkapan penentangan yang ditujukan kepada ayat-ayat Allah yang


mengarahkan kepada kebenaran untuk orang berakal, dan semua pengingkaran itu
tidak nyata kecuali dengan cara penentangan.

Tafsir

Imam ibn katsir berkata : Allah Swt. berfirman menghibur nabi-Nya dalam
menghadapi pendustaan kaumnya terhadap dirinya dan pertentangan mereka terhadapnya: ‫قَ ْد‬
َ‫نَ ْعلَ ُم إِنَّهُ لَيَ ْح ُزنُ َك الَّ ِذي يَقُولُون‬

ِ ‫ َولَ ِكنَّ الظَّالِ ِمينَ بِآيَا‬disini tidak dikatakan ‫ ولكنهم‬karena untuk


Allah berfirman َ‫ت هَّللا ِ يَ ْج َحدُون‬
menjelaskan alasan mereka berbuat ingkar dan dzalim dan tetap teguh pada diri mereka dan
kedzaliman mereka dicatat sehingga mereka berhak menerima hukuman dan sanksi dari
Allah.

(ِ ‫ت هَّللا‬
ِ ‫)واَل ُمبَ ِّد َل لِ َكلِ َما‬
َ menyandarkan ‫ الكلمات‬kepada Allah untuk manandakan bahwa tidak
ada yang dapat menggantinya atau mengubahnya, karena tidak ada satupun yang
menandinginya dalam hal perbuatan maupun perkataan.

( َ‫ ) َق ْد نَ ْعلَ ُم إِنَّهُ لَيَ ْح ُزنُ َك الَّ ِذي يَقُولُون‬artinya Maksudnya,pengetahuan Kami benar-benar telah
meliputi pendustaan mereka terhadapmu dan kesedihan serta kekecewaanmu terhadap sikap
mereka Allah berfirman (‫ )فإنهم ال يك ذبونك ولكن الظ المين بآي ات هللا يجح دون‬Artinya mereka sama
sekali tidak me nuduhmu sebagai seorang pendusta dalam hal tersebut, Yakni 'tetapi mereka
mengingkari perkara yang hak dan menolaknya dengan dada mereka', seperti yang
diriwayatkan oleh Sufyan As-Sauri, dari Abu Ishaq, dari Najiyah ibnu Ka'b, dari Ali yang
menceritakan bahwa Abu Jahal pernah berkata kepada Nabi Saw "Sesungguhnya kami tidak
menuduh dirimu pendusta, tetapi kamu hanya mendustakan apa yang kamu sampaikan itu."
Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya: Karena mereka sebenarnya bukan mendustakan
kamu, tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah. (Al-An'am: 33).

Kemudian Al-Qur'an menjadi lebih dalam berbelasungkawa dan menghibur Nabi


dengan menceritakan apa yang terjadi pada nabi-nabi sebelumnya. Allah berfirman (‫ولقذ كذبت‬
‫ )وال مبدل لكلمات هللا( ) رسل من قبلك فصبروا على ما كذبوا وأوذوا حتى أتاهم نصرنا‬Yang dimaksud dengan
‫ كلمات هللا‬menurut apa yang peneliti lihat dari kalangan ulama adalah syariat-syariatnya, sifat-
sifatnya, hukum-hukumnya, dan sunnah-sunnah tentang keberadaan-Nya, dan masuk di
dalamnya sebuah pintu masuk yang pertama dimana Tuhan menjanjikan kepada para nabi
dan para wali tentang pertolongan dan kemenangan, dan telah datang kepadamu dari berita
para rasul dan para nabi mereka dari apa yang Allah ceritakan dalam kitab-Nya yang berisi
nasehat dan pelajaran, Tuhan Yang Maha Kuasa memberi mereka pahala atas itu dengan
memenangkan musuh mereka.

Dan orang-orang kafir ini ada memiliki jalan menuju keimanan kecuali dengan
kehendak Allah. Jika - Wahai Rasul - terlalu sulit bagi engkau untuk menuntun kepada
kaummu tentang keimanan, maka jika engkau (nabi) mampu untuk mencari jalan dari dalam
bumi atau tangga untuk naik ke langit untuk membawa mereka pada tuntutan yang mereka
ajukan, maka lakukan. Padahal itu semua tidak ada gunanya..

Dan jika Allah ingin mengumpulkan mereka dan membuat mereka melakukan apa
yang sesuai dengan apa yang engkau bawa berupa bimbingan dan petunjuk, dia akan
melakukannya, tetapi Allah tidak menginginkan itu. Orang beriman adalah orang-orang yang
mendengar arahanmu, tetapi orang-orang kafir tidak mendengar dan tidak merenungi bahwa
Allah akan membangkitkan mereka pada hari kiamat untuk dihisab. Allah berfirman :

( َ‫)إنما يستجيب الذين يسمعون و ْل َوتى َيعته ال له ثم إليه يرجعْون‬

Faedah yang dapat diambil :

1. Adanya sifat kemanusiaan yang ada pada diri rasulullah saw. Sehingga beliau
bersedih ketika kehilangan orang-orang yang dicintainya sebagaimana orang-orang
berduka karenanya.
2. Menghibur rasulullah saw. dan memotivasi untuk bersabar sehingga datang apa yang
dijanjikan Allah berupa kemenangan.
3. Penjelasan sunnatullah pada umat tedahulu
4. Bimbingan Allah terhadap rasul-Nya menuju tempat yang lebih baik dan keadaan
situasi yang lebih baik dengan menjauhkan diri dari kaum jahiliyah.
5. Iman kepada Allah, rasul-Nya , serta pertemuan dengan-Nya adalah kehidupan.
Sedangkan ingkar/kufur kepadannya adalah kematian. Oleh karena itu, orang mukmin
itu bagaikan orang yang hidup sedangkan orang kafir bagaikan orang yang mati.

Anda mungkin juga menyukai