Anda di halaman 1dari 3

REVIEW JURNAL BIOTEKNOLOGI

Amanta Rajendra Rafi Ramadani – 24185610A


Lujung Akhiar AP – 22164811A
Peringkas – Nim Dinda Catur Cahyani – 23175198A
Etika Sekar Mayang Sari – 23175236A
Nusanta Adi Wijaya – 25195912A
Tanggal 8 September 2020
Topik Ekspresi dan Regulasi Ekspresi Gen

Penulis Muhammad Jusuf, Aris Tjahjoleksono,


h Alex Hartana, Suharsono
Bulan/Tahun
Judul Regulasi Ekspresi Gen Prokariot: Regulasi Operon Laktosa
Jurnal
Vol. dan Halaman

Jurnal ini difokuskan pada bagaimana bakteri memanfaatkan laktosa. Tapi


pertamanya ap aitu laktosa? Laktosa adalah gula bisakarida yang tersusun
atas glukosa dan galaktosa. Laktosa juga dapat diuraikan jadi glukosa dan
galaktosa dengan di bantu enzim b- galaktosidase. Bakteri E. coli dalam
hidupnya dapat memanfaatkan baik laktosa maupun glukosa tergantung
gula mana yang tersedia di lingkungan. Bakteri E. coli mempunyai
Landasan kemampuan mensintesis b-galaktosidase sehingga bila laktosa yang
Teori dimanfaatkan sebagai sumber karbon maka bakteri tersebut akan bisa
mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Tapi kalau tersedia
laktosa dan glukosa maka bakteri akan memilih glukosa sebagai sumber
karbon, karena glukosa merupakan gula yang lebih langsung
dimanfaatkan dalam proses metabolisme.
Gen lac-i akan menghasilkan suatu polipeptida, yang kemudian setiap
empat

polipeptida akan membentuk satu molekul protein tetramer yang berperan


sebagai

regulator. Dalam proses regulasi, protein tetramer ini akan menempel


pada suatu

wilayah promotor yang disebut operator. Penempelan itu terjadi karena


ada

kecocokan tertentu antara runtunan basa operator dengan protein


regulator. Akibat
Metode

adanya protein regulator yang menempati wilayah operator maka


transkriptase tidak

dapat melakukan inisiasi transkripsi, sehingga gen-gen yang terdapat di


belakang

promotor menjadi tidak terekspresi. Protein regulator seperti di atas


bersifat

menghalangi atau menekan terjadinya transkripsi, maka disebut represor.


Lawan

sifat dari represor disebut activator


Instrumen Regulasi oleh crp dan glukosa yaitu mengatur aktivitas CAP melalui
pengaturan Camp. Diantara keduannya itu dapat terbentuk asosiasi dan
menyebabkan CAP aktif berperan sebagai activator, sebaliknya yang
terbebas dari cAMP tidak berperan aktif. Kuantitas cAMP berbanding
terbalik dengan kuantitas glukosa, kenapa dapat dikatakan tersebut karena
saat glukosa dalam sel berjumlah kecil cAMP akan ditemukan dalam
jumlah besar. Dalam hal ini saat kuantitas cAMP rendah mengakibatkan
tidak dapatnya berasosiasi dengan CAP, hal itu juga berakibat tidak
dapatnya CAP menjadi activator. Jadi pada saat glukosa rendah cAMP
berada pada jumlah besar dan membentuk asosiasi cAMP-CAP yang
berperan menjadi activator enzim transkiptase, sehingga terjadi
transkripsi operon laktosa. Pada saat kondisi sebaliknya glukosa yang
meningkat sampai jumlah tertentu sehingga tidak terbentuk asosiasi
cAMP-CAP transkripsi operon laktosa tidak dapat berlangsung.
Beberapa gen yang dihasilkan oleh regulasi ekspresi gen prokariot:,
proses melalui transkripsi dan translasi, regulasi operon laktosa, untuk
pembentukan protein atau enzim. Protein dan enzim sangat berperan
dalam menjalankan metabolisme. Regulasi operon laktosa pada bakteri E.
Hasil
coli oleh Jacob dan Monod regulasi ini berperan dalam mengatur produksi
enzim galaktosidase, ketika bakteri harus memilih menggunakan laktosa
atau glukosa sebagai sumber karbonnya, dan dapat mencegah terjadinya
trankripsi
Pada regulasi ekspresi gen prokariot dapat membentuk protein dan enzim
serta proses yang dilakukan melalui transkripsi dan translasi, dan regulasi
Kesimpulan
operon laktosa berperan dalam mengatur produksi enzim saja dan juga
dapat mencegah terjadinya trankripsi

Anda mungkin juga menyukai