Kelompok B- 6
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
1. RinaDwiPurnaningtyas 23175104A
2. AnisyaRamadhaniNurhadi23175219A
3. EtikaSekarMayang Sari 23175236A
4. Cintiya
5.
TEORI 1
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2020
A. DASAR TEORI
Kecepatanpengendapanpartikelpadatdalamfluida.
bergantungpadabentukdanukuranpartikel, densitaspartikel, viskositasfluida, danaliranfluida.
Suatupartikelpadatbiladitempatkandalamfluida yang
diammakapartikeltersebutakanjatuhkebawahkarenaadanyagayagravitasi. Gaya-gaya yang
bekerjapadapartikeltersebutantara lain gayagravitasi, gayaapung yang disebabkanolehfluida
yang dipindahkan, gayagesek yang disebabkanolehgesekanantarapartikeldanfluida,
semakincepatpartikelbergerak, semakinbesar pula gayagesek yang ditimbulkan.
Padasuatusaatgayagesekdangayaangkatolehfluidaakansamadengangayagravitasi,
dankecepatanpartikelmenjadikonstan. (MasdiandanRifki., 2012).
C. CARA KERJA
Formula C (Sulfamerazin 2 gram, Propilenglikol 2 ml, CMC 1 gram, Aquadest ad 100
ml)
dengan air panas 10 ml sampaihomogen. Menuangkanair panas 10 ml kedalammortirmenambah CMC sebanyak 1 gram sedikit demi sediki
Memasukkanlarutan CMC ke suspense sulfamerazin. Mengadukadhomogenlalumenambahkan air sedikit demi sedikitsampai volume 100 m
UjiOrganoleptis
npengamatandanpenilaiansecara visual danaromatisterhadapkarakteristiksediaansirup yang meliputiwarna, aroma dan rasa dari formula C
Mencatathasilpengamatanorganoleptikdari formula C
Uji pH
UjiViskositas
Formula C (denganmenggunakan viscometer dengan rotor 1. Menyalakan viscometer danmengamatitandasepertijarummerah yang bergerak
Mencatathasilviskositas formula C
UjiBobotJenis
UjiUkuranPartikel
1. KalibrasiMikroskop
Memutarokulerdanmenggesermikrometerpentassampaigarisnolnyaterletaksegarisdengansebuahgarisdengangarisnollensaokuler
hitungsubkalakeduamikrometertersebutdimulaidarigarisnolsampaipadatitikpertemuangarismikrometerokulerdengangarismikrometerpentas
Menghitungfaktorkalibrasimikrometerokuleruntuksetiapperbesaranskala
2. PengukuranPartikelSuspensi
Suspensi yang
akanditentukanukuranpartikelnyadiencerkandenganaquadest (1:10)
dandisuspensikansecarahomogen
Mengamati
,lalumenentukanukuranpartikeldanmenghitungjumlahpartikelnya.
Kemudianmenghitung rata-rata ukuranpartikel
D. DATA PENGAMATAN
1. Tinggipengendapan
Menitke Tinggipengendapan
Kelompok 3 Kelompok 6
0 - -
5 - -
15 - 0,5
20 - 0,6
25 - 0,6
30 - 0,65
60 - 0,7
2. Pemeriksaanviskositas
Viskositas (dpa-5)
Kelompok 3 Kelompok 6
6,5 6,5
3. Organoleptis
Organoleptis Formula C
Kelompok 3 Kelompok 6
Warna Putihsusu Putihsusu
Rasa Tidakberrasa Tidakberrasa
Aroma Khas Khas
4. Uji pH
pH
Kelompok 3 Kelompok 6
7,37 7,59
5. Ujibj
BobotJenis
Kelompok 3 Kelompok 6
1,007 1,0052
<1,23 <1,23
a. Uji BJ kelompok 3
a) Beratpicnometerkosong = 29,248
b) Beratpicnometer + aquadest = 78,745
c) Beratpicnometer + sampel = 79,082
(C− A) 79,082−29,248 49,834
BJ = = = = 1,007
(B−A ) 78,745−29,248 49,497
b. Uji BJ kelompok 6
a) Beratpicnometerkosong = 27,198
b) Beratpicnometer + aquadest = 76,934
c) Beratpicnometer + sampel = 76,960
(C− A) 76,960−27,198 49,762
BJ = (B−A ) = 76,934−27,198 = 49,736 = 1,0052
6. Ukuranpartikel
OB
Kalibrasi = X 0,01
OK
25
X 0,01 = 0,0007
35
a. Kelompok 6
Ukuranpartikel Kalibrasi Ukuranpartikel x kalibrasi
4 0,0007 0,0028
5 0,0007 0,0035
10 0,0007 0,0070
8 0,0007 0,0056
6 0,0007 0,0042
RATA-RATA 0,0046 µm = 4,6 x 10 3
b. Kelompok 3
Ukuranpartikel Kalibrasi Ukuranpartikel x kalibrasi
18 0,0007 0,0126
17 0,0007 0,0119
16 0,0007 0,0112
12 0,0007 0,0084
15 0,0007 0,0105
RATA-RATA 0,01092 µm
E. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini kami membuat sediaan suspensi dengan menggunakan zat aktif,
sulfamerazine 2 ml, propilenglikol 2 ml, CMC 1 gram, Aquadest ad 100 ml. Tujuan dari
praktikum adalah dapat membuat kajian literatur sediaan suspensi, dapat melakukan percobaan
pembuatan suspensi dan evaluasinya,serta mengetahui cara perhitungan dosis dalam sediaan
suspensi.
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tak larut yang terdispersi
dalam cairan pembawa. Suspending agent yang digunakan adalah Na CMC (Natrium Carboxyl
Metil Cellulosa). Fungsi dari suspending agent yaitu untuk mencegah agregasi. Khasiat dari zat
aktif yang dugunakan untuk anti mikrobial terutama bakteri gram positif, contohnya
bakteri Staphylococus aureus, Clostridium tetani.
Pada evaluasi yaitu dengan uji organoleptis, uji pH, uji viskositas, dan uji bobot jenis dan uji
ukuran partikel. Pada uji Organoleptis ini untuk melakukan pengamatan dan penilaian secara
visual dan aromatis terhadap karakteristik sediaan sirup yang meliputi warna, aroma dan rasa
dari formula C dan didapatkan hasil dari praktikum kami (6) dan kelompok 3 sama, yaitu
menghasilkan warna putih susu,rasa tidak berasa dan memiliki aroma yang khas.
Uji pH, pH suspensi yang baik adalah kurang dari 5 dan tidak lebih dari 6,5. Dari hasil uji
pH pada formula C, pada kelompok 6, dan 3 lebih dari 6,5, sehingga sediaan suspensi jika
dilihat dari uji pH termasuk sediaan suspensi yang tidak baik. Didapatkan hasil pada kelompok 3
adalah 7,37 dan pada kelompok 6 adalah 7,59.
Uji viskositas dilakukan untuk mengetahui apakah larutan suspensi mudah dituang atau
tidak. Semakin tinggi kekentalan maka suspensi akan dikatakan jelek karena sulit dituang.
Penambahan viskositas dapat dilakukan dengan menambahkan suspending agent pada sediaan.
Pada sediaan ini, viskositas yang didapat kurang bagus karena selama masa evaluasi, viskositas
sediaan ini menurun dikarenakan suspending agent yang digunakan terlalu sedikit.
Uji BJ ini untuk Penetapan bobot jenis dilakukan menggunakan piknometer bersih dan
kering serta telah dikalibrasi dengan cara menetapkan bobotnya dan bobot air yang baru
mendidihkan pada suhu 250C. Dan didapatkan hasil formula C pada kelompok 6 adalah
1,007<1,23 dan pada kelompok 3 adalah 1,0052<1,23.
Diameter partikel suspensi lebih dari 1 mikrometer umumnya 4-15 mikrometer. Pada
sediaan ini partikel-partikel cukup terdispersi merata karena dalam range terdapat beberapa
partikel yang seragam.
Sifat-sifat suspensi cair yaitu harus dapat dengan tepat mengendap secara lambat dan
harus rata bila kocok, ukuran partikel dari suspensi tetap konstan untuk waktu yang lama, harus
dapat dituang dari wadah dengan cepat dan homogen. Sedangkan sifat-sifat dari dry suspensi
adalah campuran serbuk harus homogen, mudah dan cepat terdispersi dalam pembawa, redispersi
dan penuangannya mudah.
Kerugian dari sediaan suspensi ini adalah tidak praktis dibandingkan bentuk sediaan lain
misalnya tablet dan rentan terhadap degradasi dan kemungkinan terjadinya reaksi kimia antar
kandungan dalam larutan di mana terdapat air sebagai katalisator. Sedangkan keuntungannya
bahan obat tidak larut dapat bekerja sebagai depo, yang dapat memperlambat terlepasnya obat.