Praktikum kali ini bertujuan untuk mengenal bentuk sel, menentukan waktu
lisis darah, menentukan larutan isotonic, hipotonik, hipertonik. Menghitung
jumlah eritrosit, dan leukosit,menghitung kadar hematokrit, menghitung jumlah
jenis leukosit. Dengan menggunakan alat hemositometer,hemometer dan papan
bilik. Hemasitometer adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk melakukan
perhitungan sel secara cepat dan dapat digunakan untuk konsentrasisel yang
rendah. Hemometer alat yang digunakan untuk mengukur atau menghitung kadar
hemoglobin darah dengan metode sahli. Dan papan bilik digunakan untuk
menghitung jumalah eritrosit dan leukosit
Hipotonis 5
0,6 02: 01
Hipertonis 0,4
0,9 02 :
41
Menghitung jumlah eritrosit dan
2 02 : leukosit
54 Jumlah leukosit : 210 x 50 = 10.500
/cc
5 09 :00 Jumlah leukosit : 428 x 50 = 21.400 /
cc
Jumlah leukosit rata – rata : 10.500
Aqua 51 :80 + 21.400 / 2 = 15.950 /cc
dest Jumlah eritrosit : 202 x 106/cc
Jumlah eritrosit : 688 x 106/ cc
Laruta 10 : Jumlah eritrosit rata – rata :
n 30 202.000.0000 + 688.000.000 / 2 =
Sabun 445.000.000/ cc
darah tidak teratur dan berinti,
Menghitung kadar hemoglobin berfungsi membunuh kuman. Jumlah
Hb : 10,6 gr/% leukosit pada manusia 8000 – 9000
(per mm3 darah) dan di buat di Sum-
F. Pembahasan sum merah (t.pipa), limpa dan kelenjar
Pada percobaan praktikum limfe. Sedangkan pada trombosit
anfisman ini, kami melakukan uji coba berbentuk tidak teratur dan tidak
dengan menggunakan sampel darah. berinti, memiliki fungsi sebagai
Dengan melakukan beberapa pembekuan darah. Jumlah trombosit
percobaan yaitu mengenal bentuk sel pada manusia 100-250 ribu (per
darah, menettapkan waktu lisis darah, mm3 darah) dan di buat di sum - sum
menetapkan larutan isotonic, hipotonik tulang.
dan hipertonik, menghitung jumlah Percobaan kedua adalah
eritrosit dan leukosit, serta menghitung percobaan menetapkan waktu lisis
kadar hemoglobin darah. darah, dalam percobaan ini waktu lisis
Dari percobaan ini didapatkan darah ditentukan oleh jenis larutan
beberapa data mengenai darah dari sehingga dapat mempengaruhi waktu
masing – masing percobaan tersebut. lisis dengan bentuk yang berbeda dari
Dalam percobaan yang pertama masing – masing jenis larutan. Pada
dengan mengenali bentuk sel darah larutan NaCl 0.2%, 0.4%, dan 0.6%
yang menunjukkan eritrosit dengan konsentrasi yang tinggi maka
Mengandung Hb, yaitu zat warna waktu lisis pada darah semakin cepat.
darah yang berfungsi mengikat O2. Pada NaCl 0.9% darah tetap stabil dan
Eritrosit berbentuk bulat cekung bentuk yang sama seperti biasa karna
(bikonkaf), tidak berinti, memiliki larutan isotonis mempunyai komposisi
fungsi Mengangkut O2 dan CO2. yang sama dengan cairan tubuh.
Jumlah eritrosit pada manusia 4- 5 juta Sadangkan pada larutan NaCl 2% dan
(per mm3 darah) dan di buat di hati dan 5% terjadi krenasi pada darah.
limpa(saat dalam rahim), Sum-sum Semakin besar konsentrasi NaCl maka
tulang (t.pipih). pada leukosit bentuk
waktu yang di butuhkan darah untuk menyebabkan membran itu pecah
krenasi semakin lama. sehingga sitoplasma eritrosit keluar.
Percobaan yang ketiga adalah Selanjutnya adalah
menetapkan larutan isotonis, hipotonik menghitung jumlah leukosit dan
dan hipertonik.. Dalam percobaan ini eritrosit pada darah. Leukosit
Larutan NaCl 0,9% bersifat isotonis merupakan sel darah putih sedangkan
karena darah akan tetap stabil dan eritrosit merupakan sel darah merah.
bentuk yang sama seperti biasa karna Dari masing – masing sel darah ini
larutan isotonis mempunyai komposisi dapat dihitung jumlah selnya,
yang sama dengan cairan tubuh., Pada percobaan yang telah dilakukan
larutan hipertonis NaCl 5% sel darah menunjukan jumlah leukosit. Leukosit
akan mengkerut. Kerutan yang terjadi normal pada manusia dewasa 4000-
pada darah ini dikarenakan NaCl 10.000/mm3, Normal eritosit wanita
dengan konsentrasi tergolong pekat, 4,2-5,4 jt/mm3. Sedangkan pada
jika dibanding dengan cairan isi sel perhitungan darah yang di lakukan di
darah merah, sehingga menyebabkan hasilkan leukosit sebanyak
air yang ada didalam sel darah merah 19.950.000/cc dan pada eritrosit adalah
akan banyak keluar dan akibatnya sel 445.000.000/cc. dari data yang di
darah merah akan mengkerut. , dan hasilkan terdapat perbedaan yang jauh
apabila eritrosit diberikan NaCl dari nilai normal leukosit dan eritrosit
dengan konsentrasi 0,4% eritrosit yang seharusnya. Hal ini bisa terjadi
cenderung mengalami hemolisis, mungkin karena ketidak telitian
dikarenakan cairan di luar sel berdifusi praktikan dalam melihat dan
ke dalam sel akibat adanya perbedaan menghitung leukosit dan eritrosit yang
potensial air (PA) dimana PA larutan terdapat pada papan bilik. Kemudian
NaCl lebih tinggi dari pada PA sel percobaan selanjutnya adalah
darah merah. Jumlah air yang masuk menghitung kadar hemoglobin dalam
ke dalam eritrosit semakin bertambah darah. Kadar hemoglobin normal pada
sampai akhirnya melampaui batas wanita 12-16 gr/dl sedangkan pada
kemampuan membran eritrosit dan pria 14-18 gr/dl. Data yang dari hasil
percobaan menunjukkan untuk Hb berbeda,terdiri atas sel darah merah
adalah 10,6 gr%. Hal ini mungkin (eritrosit ) berbentuk bulat cekung
disebabkan kondisi fisik pemilik darah (bikonkaf) dan tidak berinti, sel darah
sedang tidak stabil atau normal putih (leukosit) berbentuk tidak teratur
(kondisi ketahanan tubuh menurun). dan berinti, dan platelet ( thrombosit)
berbentuk tidak teratur dan tidak
G. Kesimpulan berinti. Pada percobaan menetapkan
Darah merupakan salah satu larutan isotonik, hipotonik dan
diantara 3 cairan tubuh yang utama hipertonik dapat di simpulkan bahwa
( cairan yang lainnya adalah caiaran pada kadar NaCl yang rendah darah
intraselluler). Darah terdiri atas plasma mengalami hemolisis dan pada kadar
darah dan sel- sel darah. Sel- sel darah NaCl yang tinggi darah mengalami
mempunyai bentuk yang krenasi.
“ DARAH ”
Disusun oleh :
Kelompok 6
Ketua : Agustinus Ratu Baon (0661 12 169)
Anggota : 1. Nadia Rani Diastuti (0661 12 161)
2. Dea Yuniar A.P (0661 12 152)
3. Yesi Restina (0661 12 134)
4. Wantia Ade Putri (0661 12 144)
LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2013