Anda di halaman 1dari 18

Nama : Asy Shafa Audina Saragih

NIM : 0310182065

Kelas : Tadris Biologi 3/V

Mata Kuliah : Ekologi Tumbuhan

ORGANISME

Kata “organisme” berasal dari bahasa Yunani “organismos”, atau


“Organon”, yang berarti “instrumen, menerapkan, alat, organ akal atau
kekhawatiran” . Pertama kali muncul dalam bahasa bahasa Inggris Inggris
pada tahun 1703 (Oxford English Dictionary). Organisme langsung
berhubungan dengan istilah “organisasi”. Istilah organisme mungkin secara
luas didefinisikan sebagai perakitan molekul yang berfungsi secara
keseluruhan lebih-atau-kurang stabil yang menunjukkan sifat-sifat kehidupan.1

Organisme ini termasuk semua makhluk hidup individu yang dapat


bereaksi terhadap rangsangan, bereproduksi, tumbuh, dan mempertahankan
homeostasis (regulasi sendiri). Organisme adalah makhluk hidup terdiri dari
banyak komponen yang saling terkait dan bekerja sama bekerja sama untuk
mencapai untuk mencapai tujuan bersama. tujuan bersama. Organisme hadir
dalam berbagai ukuran, bentuk ukuran, bentuk dan gaya hidup, tetapi mereka
semua berbagi beberapa ciri yang sama. Semua organisme membutuhkan
makanan (nutrisi) dan mengeluarkan limbah, tumbuh, berkembang biak dan
akhirnya, mati.

Organisme (bahasa Yunani: organon yang berarti alat) adalah kumpulan


molekul-molekul yang saling memengaruhi sedemikian sehingga berfungsi
secara stabil dan memiliki sifat hidup. Istilah organisme dapat digolongkan:
organisme yang memiliki sel tunggal (contohnya: bakteri, protozoa, alga dan
jamur) dan organisme bersel banyak (organisme) adalah kumpulan dari selsel
yang yang bentuk dan fungsinya sama sehingga membentuk jaringan,

1
Suswanto Rasidi, Ekologi Tumbuhan. Jakarta, 2004. Universitas Terbuka
kemudian membentuk organ, dan selanjutnya membentuk sebuah sistem organ
(contohnya: manusia, tumbuhan dan hewan).2

Sedangkan, tingkatan organisasi kehidupan di alam yang lebih dikenal


dengan hierarki kehidupan, dimana dalam tingkatan tersebut dimulai dari
molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, organisme, populasi, komunitas,
ekosistem dan bioma. Berikut ini merupakan skema tingkatan organisasi
kehidupan secara lebih jelas digambarkan dari tingkat terendah hingga
tertinggi.3

1. Tingkatan Molekul
Molekul adalah bahan kimia dasar penyusun kehidupan. Molekul
mengalami kondensasi sehingga membentuk asam amino, substansi
kehidupan yang akan membentuk menjadi sel. Contoh: asam nukleat
berupa DNA/RNA.

2
Irnaningtyas, Biologi, Jakarta, 2013. Erlangga

3
Ibid, Irnaningtyas, Biologi
2. Tingkatan Sel
Sel merupakan bagian struktural dan fungsional terkecil dari makhluk
hidup, dimana berbagai jenis molekul yang saling berkaitan dan
membentuk organel sel yang memerankan fungsi masing-masing untuk
melakukan aktivitas metabolisme sebagai ciri dari sebuah kehidupan.
3. Tingkatan Jaringan
Jaringan adalah kelompok sel yang sejenis, memiliki bentuk dan fungsi
yang sama dalam tubuh makhluk hidup multiseluler. Contoh: jaringan
epitel, jaringan otot, jaringan tulang, terdapat pada hewan dan jaringan
epidermis, jaringan meristem, jaringan pengangkut, terdapat pada
tumbuhan.
4. Tingkatan Organ
Organ merupakan kumpulan beberapa jaringan yang berbeda dan bekerja
sama untuk melakukan fungsi-fungsi tertentu. Berikut merupakan contoh
organ-organ: akar, batang dan daun merupakan organ pada tumbuhan dan
organ jantung, paru-paru, pankreas, mata, pernafasan, merupakan contoh
organ pada hewan.
5. Tingkatan Sistem Organ
Sistem organ merupakan kumpulan dari berbagai organ yang saling
tersusun membentuk sistem tertentu dan saling berinteraksi. Adanya
interaksi berbagai organ dengan tujuan yang sama akan membentuk satu
kesatuan fungsional bagi keberlangsungan hidup suatu mahluk hidup.
Contoh sistem organ pada hewan dan tumbuhan adalah: - Sistem organ
gerak (otot), sistem organ koordinasi, sistem organ kekebalan tubuh,
sistem organ pencernaan, sisten reproduksi, dan lain-lain. - Sistem organ
gerak (akar, batang, daun), sistem organ transportasi, sistem organ
evaporasi, sistem organ respirasi,
6. Tingkatan Organisme/Induvidu
Satu organisme dapat disebut juga individu, individu adalah satu makhluk
hidup tunggal, dimana terdiri dari gabungan dari sistem-sistem organ yang
bekerja sama membentuk kehidupan. Contohnya: manusia, harimau, kuda,
kucing, pohon turi, pohon kacang, pohon jambu, dan lain-lain.
7. Tingkatan Populasi
Populasi terbentuk oleh spesies atau individu yang sejenis, dan populasi
adalah kumpulan dari individu suatu spesies yang hidup di suatu tempat
dan pada waktu tertentu. Contohnya: sekumpulan padi di sawah,
sekumpulan pohon kelapa, sekumpulan pohom jagung, sekumpulan
harimau, sekumpulan banteng, sekumpulan impala, dan lain-lain.
8. Tingkatan Komunitas
Komunitas terbentuk oleh semua jenis makhluk hidup di daerah tertentu,
dan komunitas adalah seluruh makhluk hidup yang hidup di suatu daerah
atau kawasan tertentu. Contohnya: komunitas sawah yang terdiri dari,
tanaman padi, katak, cacing, belalang, burung pipit, tikus, elang, ular;
komunitas kolam yang terdiri dari ganggang hijau, teratai, ikan, berudu,
katak, ular air.
9. Tingkatan Ekosistem
Ekosisten terbentuk oleh semua benda baik yang hidup maupun tak hidup
yang saling berinteraksi dan mendiami di daerah tertentu, dimana
ekosistem adalah terkumpulnya berbagai macam makhluk hidup dan
makhluk tidak hidup yang berada pada daerah tertentu serta saling
berinteraksi satu dengan lainnya sehingga membentuk sebuah rantai
makanan yaitu peristiwa makan dan dimakan sebagai siklus energi dan
materi.
10. Tingkatan Bioma/Biosfer
Bioma merupakan organisasi kehidupan yang cukup beragam jenis
makhluk hidup di dalamnya, dan biasanya bioma terbentuk pada daerah
yang luas di bumi ini dengan dicirikan sejenis tumbuhan dominan di
daerah tersebut. Berikut beberapa contoh dari bioma: bioma gurun, bioma
padang rumput, bioma tundra, bioma hutan hujan tropis, bioma tiaga.4

Ciri-ciri yang umum didapati pada banyak organisme adalah sebagai


berikut:5

1) Memerlukan nutrisi/makanan
2) Bernafas
3) Bergerak
4) Tumbuh
5) Berkembang biak
6) Peka terhadap rangsang
7) Beradaptasi, serta terdapat susunan kimia
8) Mengeluarkan zat sisa

Namun, ciri-ciri tersebut tersebut tidaklah universal.


Mikroorganisme seperti misalnya seperti misalnya bakteri bakteri
tidaklah bernapas, namun menggunakan jalur kimiawi lain. Banyak
organisme yang tidak mampu bergerak secara independen dan banyak
organisme tidak dapat berkembang biak, walaupun
walaupun spesiesnya spesiesnya mampu. 6

 Organisme uniseluler

Organisme, yang terdiri dari hanya satu sel tunggal dan lebih
kecil dan lebih sederhana jika dibandingkan dibandingkan dengan
organisme organisme multisel. multisel. Organisme Organisme
uniseluler uniseluler melaksanakan melaksanakan semua fungsi

4
Ibid Irnaningtyas, Biologi
5
Heddy Suwasono dkk, Pengantar Ekologi, Jakarta, 1979, CV Rajawali
6 Soedjiran Resosoedarmo, Pengantar Ekologi.Jakarta, 1989, Remadja Karya
khusus dalam satu sel. Kehidupan, yang tidak bisa dilihat dengan
mata telanjang, adalah organisme uniseluler .Contoh organisme
uniseluler; Organisme uniseluler termasuk amuba, bakteri dan
beberapa bentuk ganggang seperti diatom.

 Organisme multiseluler

Organisme, yang terdiri dari banyak sel dan jauh lebih besar
dan lebih kompleks dibandingkan dengan organisme
uniseluler.Organisme multisel telah mengalami diferensiasi sel,
yang melakukan fungsi khusus.Sebagai contoh: sel saraf, sel darah,
sel-sel otot, semua melakukan fungsi yang berbeda.Sebagian besar
kehidupan, yang dapat dilihat dengan mata telanjang, adalah
organisme multiseluler.

Sebuah organisme multi sel -mencakup semua organisme dari


Plantae dan Animalia kerajaan – ikan, manusia, harimau, kuda,
sapi, anjing, domba, ular, ikan paus, gajah, pohon mangga, mawar,
tanaman, tumbuh-tumbuhan, dll. 7

Klasifikasi Organisme dikelompokan kedalam lima kerajaan


berdasarkan:8

1) Ada atau tidaknya membran inti


2) Uniseluler (satu sel) atau multiseluler (banyak sel)
3) Jenis nutrisi yang digunakan oleh organisme (heterotrofik atau
autotrofik)
 Kingdom Monera
1) Makhluk hidup yang dimasukkan kedalam kingdom
Monera memiliki ciri-ciri organisme yang prokariotik,
bersel satu, mikroskopis dan bersifat heterotrof, serta
berkembang biak dengan cara pembelahan biner.

7
Ibid Heddy Suwasono dkk, Pengantar Ekologi
8 Hardjosuwarn, Sunarto, Dasar-Dasar Ekologi Tumbuhan, Yogyakarta, 1990, Fakultas
Biologi UGM.
Berdasarkan ciri-ciri di atas, makhluk hidup yang masuk
dalam kingdom Monera adalah semua bakteri dan
ganggang hijau-biru (Cyanobacteria).
2) Memiliki struktur sel primitif kurang membran nuklir –
prokariota
3) Sebagian besar kerajaan ini adalah Sebagian besar kerajaan
ini adalah uniseluler (bebe uniseluler (beberapa ada di
cluster multiseluler) rapa ada di cluster multiseluler)
4) Dua filum utama yaitu: Bakteri (heterotrofik) dan Alga
Biru-hijau (autotrofik)

 Kingdom Protista
1) Makhluk hidup yang dimasukkan kedalam kingdom
Protista memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel atau
banyak sel sederhana. Selnya bersifat eukariotik, umumnya
sudah memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan dan hewan
(bersifat autotrof atau heterotrof) serat bereproduksi secara
aseksual dan seksual. Contoh makhluk hidup kingdom
Protista adalah amoeba dan alga
2) Memiliki membran di sekitar inti sel – eukariotik
3) Didominasi oleh organisme uniseluler
4) Dua filum utama yaitu: Protozoa – binatang heterotrofik
(paramecia, amoeba), Alga – tanaman autotrofik
(Spirogyra)

 Kingdom Fungi (Jamur)


1) Makhluk hidup yang dimasukkan kedalam kingdom
Monera memiliki ciri-ciri selnya eukariotik, cara makan
heterotrof yaitu menyerap zat organik dari lingkungan, dan
tidak berklorofil serta berkembang biak dengan spora.
Contoh makhluk hidup kingdom Fungi adalah semua jamur
kecuali jamur air dan jamur lendir
2) Memiliki membran di sekitar inti sel – eukariotik
3) Menyerap makanan dari lingkungannya (heterotrofik)
4) Disusun dalam filamen berinti banyak contohnya cetakan
roti (multiseluler), jamur (multiseluler), ragi (uniseluler).

 Kingdom Plantae (Tumbuhan)


1) Terdiri atas semua organisme bersel banyak, selnya bersifat
eukariotik, berdinding sel, berklorofil, cara makan autotrof,
serta berkemabang biak secara aseksual dan seksual.
Contoh makhluk hidup 25 kingdom Plantae yaitu padi,
paku ekor kuda, dan lumut hati
2) Memiliki membran di sekitar inti sel – eukariotik
3) Organisme multisel
4) Organisme fotosintetik (autotrofik)

 Kingdom Animalia (Hewan)


1) Organisme yang termasuk kedalam kingdom Animalia
memiliki ciri-ciri eukariotik, bersel banyak, tidak
berklorofil sehingga tidak berfotosintesis, tidak berdinding
sel, cara makan heterotrof, serta berkembang biak secara
aseksual dan seksual. Contoh makhluk hidup kingdom
Animalia yaitu gajah, cacing dan ayam
2) Merupakan kingdom terbesar dari klasifikasi 5 kingdom
3) Memiliki membran di sekitar inti sel – eukariotik
4) Multiseluler
5) Mencerna makanan mereka (heterotrofik)

Adapun contoh dari salah satu klasifikasi organisme yaitu kingdom


plantae. Kingdom Plantae atau yang lebih dikenal dengan tumbuhan ialah
salah satu organisme eukariotik multiseluler yang mempunyai dinding sel dan
klorofil. Klorofil yaitu zat hijau daun yang fungsinya untuk fotosintesis yang
sehingga tumbuhan mampu membuat makanannya sendiri atau yang sifatnya
autotrof. Inilah yang membedakan antara Kingdom Plantae dan Kingdom
Animalia. Perbedaan lainnya dari Kingdom Plantae tidak bisa bergerak bebas
seperti Kingdom Animalia.

Ciri-Ciri Kingdom Plantae (Tumbuhan):

Kingdom Plantae mempunyai ciri-ciri khusus yang menjadikan Kingdom


yang satu ini berbeda dengan Kingdom Animalia. Ciri-ciri tersebut yaitu
sebagai berikut :
1) Pada dinding sel yang tersusun oleh selulosa.
2) Mempunyai klorofil yang fungsinya untuk fotosintesis.
3) Karena mempunyai klorofil, oleh karena itu kingdom plantae yang bersifat
autotrof (bisa membuat makanan sendiri) dengan bantuan cahaya sinar
matahari.
4) Eukariot
5) Bersifat Multiseluler
6) Dapat menyimpan cadangan makanan dalam bentuk amilum (pati)
7) Dapat mengalami pergiliran keturunan dalam siklus hidupnya.

Klasifikasi Kingdom Plantae (Tumbuhan):

Kingdom Plantae mempunyai klasifikasinya sendiri. Klasifikasi ini membantu


kita untuk bisa membedakan antara spesies yang satu dengan spesies yang lain
dalam Kingdom Plantae.

1) Tumbuhan Lumut (Bryophyta)


Tumbuhan lumut yaitu suatu kumpulan tumbuhan kecil, yang hidup di
darat dan biasanya tumbuh ditempat lembab, tidak mmepunyai akar,
batang dan daun sejati, serta tidak mempunyai pembuluh pengangkut
(xilem dan floem), merupakan sebuah tumbuhan peralihan antara
tumbuhan ber-talus (Talofita) dengan tumbuhan ber-kormus
(kormofita) dan mengalami suatu pergiliran keturunan.
Ciri-Ciri Tumbuhan Lumut (Bryophyta):
a) Talofita yaitu tumbuhan yang tidak bisa dibedakan antara akar, batang
dan daun.
b) Kormofita yaitu suatu tumbuhan yang sudah bisa dibedakan antara
akar, batang dan daun
c) Tumbuhan lumut disebut juga dengan tumbuhan peralihan karena ada
berupa tumbuhan yang masih berupa talus (lembaran, yakni lumut
hati), tetapi ada juga yang sudah mempunyai struktur tubuh mirip
dengan akar, batang dan daun sejati (lumut daun).
d) Tumbuhan lumut juga merupakan suatu tumbuhan pelopor (vegetasi
perintis), yang tumbuh disuatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu
tumbuh
e) Tumbuhan ini berukuran : makroskopis 1-2 cm, dan ada juga yang
mencapai 40 cm.
f) Tumbuhan ini tubuh nya berbentuk : mempunyai dua bentuk generasi,
yakni generasi Gametofit dan generasi Sporofit.

Jenis-Jenis Tumbuhan Lumut (Bryophyta):

Tumbuhan lumut ialah tumbuhan talus, yang hidupnya ditempat lembab


dan autotrof.
Tumbuhan lumut terbagi menjadi 3 : Lumut hati, lumut tanduk dan lumut
daun.

A. Hepaticopsida (lumut hati)


a) Jenis lumut ini berbentuk talus, berlobus seperti berbentuk hati
manusia.
b) Jenis lumut ini merupakan lumut berumah dua (deoceus).
c) Pada reproduksi aseksual dengan cara fragmentasi, dalam
pembentukan gemmacup (kuncup) dan spora.
d) Gemmacup yaitu struktur khas yang terdapat pada suatu
gametofit yang berupa mangkok yang mengandung suatu
kumpulan lumut kecil.
e) Gemma bisa lepas dan tersebar oleh air yang kemudian
tumbuh menjadi lumut baru.
f) Dalam reproduksi seksual terjadi dengan fertilisasi antara
spema dan ovum. Jenis lumut ini membentuk zigot. Contohnya
: Marchantia polimorpha
B. Anthocerotopsida (lumut tanduk)
a) Lumut tanduk disebut juga dengan Anthoceropsida .
b) Pada Gametofitnya mirip dengan lumut hati, sedengakan
perbedaannya terletak pada sporofitnya.
c) Sporofit lumut tanduk memiliki kapsul memanjang yang
tumbuh seperti tanduk dari gametofit. Contohnya : Anthoceros
laevis (lumut tanduk).
C. Bryopsida (lumut daun)
a) Bryopsida ialah lumut sejati karena yang bentuk tubuhnya
mirip dengan tumbuhan kecil yang mempunyai bagian akar
(rizoid), batang dan daun.
b) Hidupnya yang berkelompok untuk membentuk hamparan tebal
seperti beludru. Contohnya : Polytrihcum dan Spagnum

Manfaat Tumbuhan lumut (Bryophyta):

a) Beberapa spesies Sphagnum bisa digunakan untuk obat kulit dan


mata.
b) Pada beberapa tumbuhan lumut yang tumbuh di hutan hujan bisa
digunakan sebagai penahan erosi dan untuk menyerap air
c) Bisa digunakani untuk ornamen tata ruang
d) Marchantia nya sebagai obat penyakit hati
2) Tumbuhan Paku (Pterydophyta)

Tumbuhan Paku ialah suatu tumbuhan yang sudah mempunyai akar,


batang dan daun sejati, yang berkembang biak dengan spora (kormofita
berspora), dan mempunyai pembuluh angkut xilem dan floem, mempunyai
klorofil juga, berakar serabut dan mengalami suatu pergiliran keturunan.9

9
Gembong Tjitrosoepomo, Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta, 2007,
Gadjah Mada University Press Yogyakarta
Ciri-Ciri Tumbuhan Paku (Pterydophyta):

a) Pada akar, batang, dan daun bisa di bedakan


b) Spora yang dihasilkan pada sporofil, terutama pada bawah
daunnya
c) Daun muda nya tumbuh menggulung

Jenis-Jenis Tumbuhan Paku (Pterydophyta)

Klasifikasi : Tumbuhan paku terbagi menjadi 4 kelas, yaitu :

a) Paku purba (Psilopsida)


 Jenis tumbuhan paku ini Spesiesnya hampir punah, yang tersisa
10 – 13 spesies
 Jenis tumbuhan paku ini menghasilkan satu jenis spora
(homospora)
 Pada gametofitnya tidak mempunyai klorofil, nutrisi yang
diperoleh dari simbiosis dengan jamur. Contohnya : Rynia dan
psilotum

b) Paku kawat (Lycopsida)


 Jumlah spesiesnya lebih kurang 1000
 Bisa menghasilkan dua jenis spora (heterospora)
 Pada Sporangium terdapat pada strobilus yang berbentuk
kerucut
 Pada Gametofit tidak berklorofil
 Gametofit ada yang uniseksual dan biseksual. Contohnya
: Selaginela dan Lycopodium

c) Paku ekor kuda (Spenopsida)


 Jumlah spesies nya lebih kurang 15 spesies
 Habitat nya pada tempat yang lembab daerah subtropis
 Jenis ini juga dsebut dengan ekor kuda karena bentuknya
batang yang seperti ekor kuda
 Sporangium berupa strobilus
 Jenis merupakan paku homospora
 Pada gametofit mempunyai klorofi
 Gametofit biseksual. Contohnya : Equisetum

d) Paku sejati ( Pteriopsida)


 Jenis yang satu ini jumlah nya paling banyak, kurang lebih
12.000 spesies
 Mempunyai akar, batang dan daun sejati
 Pada daun mudanya tumbuh menggulung (circinnatus).
Contohnya : semanggi (Marsilea crenata) , suplir (Adiantum
cuneatum)

Manfaat Tumbuhan Paku:

a) Bisa dijadikan tanaman hias


b) Bisa menjadi sayur-sayuran
c) Sebagai pupuk hijau pada tanaman padi
d) Selaginella plana juga bisa sebagai obat luka

3) Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)


Kata spermatophyta berasal dari bahasa Yunani yaitu sperma=biji,
phyton=tumbuhan kelompok tumbuhan yang hidup di darat,
mempunyai akar, batang dan daun sejati, tracheophyta, autotrof, serta
dapat menghasilkan biji.10
Ciri-Ciri Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta):
a) Mempunyai bunga/organ biji yang dihasilkan oleh strobilus atau
bunga
b) Jika biji tertutup disebut dengan Angiospermae dan yang terbuka
disebut dengan Gymnospermae.

Jenis-Jenis Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta):

10
Ibid, Gembong Tjitrosoepomo, Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta).
a) Tumbuhan berbiji terbuka (gymnospernae) Gymnospernae ialah
suatu tumbuhan yang bijinya tidak ditutupi oleh bakal buah.11

Ciri-ciri tumbuhan biji terbuka adalah:

a) Pada umumnya perdu atau pohon, tidak ada yang berupa herba
Batang dan akar berkambium yang sehingga bisa tumbuh
membesar
b) Mempunyai bentuk perakaran tunggang
c) Daunnya sempit, tebal dan kaku
d) Pada tulang daun tidak beraneka ragam
e) Tidak mempunyai bunga sejati
f) Pada Alat perkembangbiakannya yang berbentuk kerucut yang
disebut dengan strobilus atau runjung.
g) Pada bakal biji tersusun dalam strobilus
h) Pada Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus
jantan dan sel telur terdapat dalam strobilus betina.
i) Bakal biji nya tidak dilindungi oleh daun buah/berbiji terbuka
 Tumbuhan Berbiji Terbuka Dibagi Menjadi 4 Kelas yaitu :
a) Cycadinae Ciri khasnya yaitu batangnya tidak bercabang, daunnya
majemuk, tersusun sebagai tajuk di puncak pohon. Merupakan
tumbuhan berumah dua, yang artinya mempunyai strobilus jantan
saja atau strobilus betina saja. Contohnya: Zamia furfuracea, Cycas
revoluta dan Cycas rumphii (pakis haji)
b) Ginkgoinae Jenis tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli dari
daratan Cina. Tinggi pohon ini bisa mencapai 30 meter, daun nya
berbentuk kipas dan mudah gugur. Serbuk sari dan bakal biji nya
dihasilkan oleh individu yang berlainan. Anggota kelompok ini
hanya ada satu species yakni Ginkgo biloba.
c) Coniferinae Coniferales yang berarti tumbuhan pembawa kerucut,
karena pada alat perkembangbiakan jantan dan betina berupa
strobilus yang berbentuk kerucut. Tumbuhan yang termasuk

11
Ibid, Gembong Tjitrosoepomo, Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta).
kelompok ini mempunyai ciri selalu hijau sepanjang tahun
(evergreen). Contohnya : Agathis alba (damar), Pinus merkusii
(pinus), Cupressus sp.,Araucaria sp., Sequoia sp., Juniperus sp. dan
Taxus sp.
d) Gnetinae Jenis tumbuhan ini anggota kelompok nya berupa perdu,
liana (tumbuhan pemanjat) dan pohon. Daunnya yang berbentuk
oval/lonjong dan duduk daun nya berhadapan dengan bentuk urat
daun menyirip. Pada xilem ini terdapat trakea dan floem tidak
mempunyai sel pengiring. Strobilus tidak berbentuk kerucut, tetapi
sudah bisa disebut dengan “bunga”. Contohnya : yang terkenal dari
kelompok ini yaitu Gnetum gnemon (melinjo).
 Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)
Tumbuhan biji tertutup ialah tumbuhan yang bijinya terdapat pada dalam
bakal buah.

Ciri-Ciri Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)

a) Hidupnya sebagai pohon, perdu, semak, yang merambat atau


herba/terna
b) Daunnya berbentuk pipih dan lebar dengan susunan tulang daun
menyirip, menjari, melengkung atau sejajar
c) Mempunyai bunga sejati dengan sebuah perhiasan bunga yang
berupa kelopak dan mahkota bunga dan pada alat
perkembangbiakannya berupa putik dan benang sari

Tumbuhan biji tertutup terbagi menjadi dua kelas yang berdasarkan


jumlah keping bijinya, yaitu:

a) Dikotil
a) Mempunyai dua daun lembaga ( dikotiledon)
b) Pada batang umumnya bercabang
c) Pada tulang daunnya menjari atau menyirip
d) Mempunyai kambium sehingga pada akar dan batang
bertambah besar, jaringan ikat pembuluh xilem dan floem pada
akar dan batang tersususn dalam suatu lingkaran
e) Mempunyai suatu sistem akar tunggang
f) Bunganya mempunyai bagian – bagian dengan kelipatan 4 atau
5, yang bentuknya beraturan dengan bunga yang mencolok

Contoh tumbuhan Dikotil adalah sebagai berikut :

a) Suku getah-getahan (Euhorbiaceae), misalnya: tumbuhan


singkong, jarak, karet, dan puring
b) Suku polong-polongan (Leguminosae), misalnya: pada
tumbuhan putri malu, petai, flamboyan, kembang merak,
kacang kedelai,kacang tanah dan lain sebagainya.
c) Suku terung-terungan (Solanaceae), misalnya: pada
tumbuhan kentang, terong, tomat, cabai, kecubung, dan lain
sebagainya.
d) Suku jeruk-jerukan (Rutaceae), misalnya: pada tumbuhan
jeruk manis, jeruk bali
e) Suku kapas-kapasan (Malvaceae), misalnya: pada
tumbuhan kembang sepatu, kapas
f) Suku jambu-jambuan (Mirtaceae), misalnya: pada
tumbuhan cengkih, jambu biji, jambu air, jambu monyet,
jamblang, dan lain sebagainya.
g) Suku komposit (Compositae), misalnya: pada tumbuahan
bunga matahari, bunga dahlia, bunga krisan
b) Monokotil
a) Mempunyai satu daun lembaga (kotiledon)
b) Pada batangnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, ruas-
ruas batang jelas
c) Pada Daunnya biasanya berpelepah dan berupa daun tunggal
d) Mempunyai tulang daun sejajar ataumelengkung
e) Tidak berkambium, pada jaringan xilem dan floem pada akar
dan batang tersusun tersebar
f) Mempunyai suatu sistem akar serabut
g) Bunga nya mempunyai bagian-bagian dengan jumlah yang
berkelipatan 3, bentuknya tidak beraturan, warna tidak
mencolok

Contoh tumbuhan monokotil adalah sebagai berikut :

a) Suku rumput-rumputan (Graminae), misalnya: pada tumbuhan


padi, jagung, bambu, rumput, tebu, gandum dan lain
sebagainya.
b) Suku pinang-pinangan (Palmae), misalnya: pada tumbuhan
kelapa, rotan, kelapa sawit, aren, salak dan lain sebaginya.
c) Suku jahe-jahean (Zingiberaceae), misalnya: pad atumbuhan
kunyit, jahe, lengkuas
d) Suku nanas-nanasan (Bromeliaceae), misalnya: pada tumbuhan
nanass
e) Suku anggrek-anggrekan (Orcidaceae), misalnya: pada
tumbuhan anggrek bulan, anggrek macan, anggrek yang
tumbuh di hutan irian jaya dan lain sebagainya.12

12
Ibid, Gembong Tjitrosoepomo, Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta).
DAFTAR PUSTAKA

Hardjosuwarn, Sunarto. 1990. Dasar-Dasar Ekologi Tumbuhan.


Yogyakarta: Fakultas Biologi UGM.

Irnaningtyas. 2016. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Rasidi, Suswanto. 2004. Ekologi Tumbuhan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Resosoedarmo, Soedjiran. 1989. Pengantar Ekologi.Jakarta : Remadja Karya.

Suwasono Heddy, Sultiman B. Soemitro, Sardjono Soekartomo. 1979. Pengantar


Ekologi, Jakarta: CV Rajawali.

Tjitrosoepomo, Gembong. 2007. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta:


Gadjah Mada University Press Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai