Anda di halaman 1dari 8

Nama:Mohd.

Azani Triwiyantara
Kelas:Kelompok 4
Nim:18011137
NO.2
1. Penyajian Data dan Interpretasi di Laporan Penelitian

a. Data Kategorik
Tabel 1.
Distribusi hubungan berdasarkan pendidikan formal ibu
Dengan Perilaku Menyusui Ekslusif di Daerah X Tahun 2001
Pendidikan formal ibu menyusui
Pendidikan Jumlah Presentase
SD 10 20.0
SMP 11 22.0
SMA 16 32.0
PT 13 26.0
Total 50 100.0
Dapat diketahui berdasarkan table data yang di atas, bahwa distribusi
responden yang pendidiakan SD berjumlah 10 dengan presentase (20.0%)
dan responden yang berpendidikan SMP berjumlah 11 dengan presentase
(22.0%), SMA berjumlah 16 responden dengan presentase (32.0%) dan PT
berjumlah 13 responden dengan presentase (26.0%).

Tabel 2.
Distribusi hubungan berdasarkan Pekerjaan ibu
Dengan Perilaku Menyusui Ekslusif di Daerah X Tahun 2001
Status Pekerjaan Ibu
Jumla
Status Pekerjaan Presentase
h
Bekerja 25 50.0
Tidak Bekerja 25 50.0
Total 50 100.0

Dapat diketahui berdasarkan table data yang di atas, bahwa distribusi


responden yang bekerja berjumlah 25 dengan presentase (50.0%)
sedangkan responden ibu yang tidak bekerja berjumlah 25 dengan
presentase (50.0%).
Tabel 3.
Distribusi hubungan berdasarkan Status ibu Menyusui
Dengan Perilaku Menyusui Ekslusif di Daerah X Tahun 2001
Status Menyusui Ekslusif
Status Menyusui Jumlah Presentase
Tidak 24 48.0
Ya 26 52.0
Total 50 100.0
Dapat diketahui berdasarkan table data yang di atas, bahwa distribusi
responden yang menyusui ASI ekslusif berjumlah 26 dengan presentase
(52.0%) dan yang tidak menyusui ASI ekslusif berjumlah 24 dengan
presentase (48.0%).

Tabel 4.
Distribusi hubungan berdasarkan Asi segera diberi
Dengan Perilaku Menyusui Ekslusif di Daerah X Tahun 2001
Asi Segera Diberi
  Jumlah Presentase
STS 7 14.0
TS 19 38.0
KS 9 18.0
S 4 8.0
SS 11 22.0
Total 50 100.0
Dapat diketahui berdasarkan table data yang di atas, bahwa distribusi
responden yang sangat tidak segera (STS) berjumlah 7 dengan presentase
14.0%, tidak segera (TS) berjumlah 19 responden dengan presentase
38.0%, Kurang segera (KS) berjumla 9 responden dengan presentase
18.0%, segera (S) berjumlah 4 responden dengan presentase 8.0%, dan
sangat segera (SS) berjumlah 11 responden dengan presentase 22.0%.

Tabel 5.
Distribusi hubungan berdasarkan bayi di beri kolostrum
Dengan Perilaku Menyusui Ekslusif di Daerah X Tahun 2001
Bayi diberi Kolostrum
  Jumlah Presentase
STS 16 32.0
TS 9 18.0
KS 9 18.0
S 16 32.0
Total 50 100.0
Dapat diketahui berdasarkan table data, bahwa distribusi responden yang
sangat tidak segera (STS) berjumlah 16 dengan presentase 32.0%, tidak
segera (TS) berjumlah 9 responden dengan presentase 18.0%, kurang
segera (KS) berjumla 9 responden dengan presentase 18.0%, dan segera
(S) berjumlah 16 responden dengan presentase 32.0%.

Tabel 6.
Distribusi hubungan berdasarkan sejak lahir di beri asi
Dengan Perilaku Menyusui Ekslusif di Daerah X Tahun 2001

Sejak Lahir diberi ASI


  Jumlah Presentase
STS 7 14.0
TS 20 40.0
KS 2 4.0
S 19 38.0
SS 2 4.0
Total 50 100.0
Berdasarkan karakteristik table diatas yang menampilkan data, bahwa
distribusi responden yang sangat tidak segera (STS) sejak lahir diberi asi
berjumlah 7 dengan presentase 14.0%, tidak segera (TS) berjumlah 20
responden dengan presentase 40.0%, kurang segera (KS) berjumla 2
responden dengan presentase 4.0%, segera (S) berjumlah 19 responden
dengan presentase 38.0% dan sangat segera (SS) berjumlah 2 dengan
presentase 4.0%.

Tabel 7.
Distribusi hubungan berdasarkan diberi ASI sampai 2 tahun
Dengan Perilaku Menyusui Ekslusif di Daerah X Tahun 2001

Diberi ASI sampai 2 Tahun


  Jumlah Presentase
STS 12 24.0
TS 8 36.0
KS 2 2.0
S 19 38.0
Total 50 100.0
Berdasarkan karakteristik table diatas menampilkan data, bahwa distribusi
responden yang sangat tidak segera (STS) diberi asi sampai 2 tahun
berjumlah 12 dengan presentase 24.0%, tidak segera (TS) berjumlah 8
responden dengan presentase 36.0%, kurang segera (KS) berjumla 2
responden dengan presentase 2.0%, segera (S) berjumlah 19 responden
dengan presentase 38.0%.
b. Data Numerik

Tabel 8.
Distribusi Hubungan Umur Ibu
Dengan Perilaku Menyusui Ekslusif di Daerah X Tahun 2001
min-
Variabel mean Sd max 95% Cl
umur ibu menyusui 25.10 4.850 19-35 23.72-26.48
Dapat di ketahui dari table diatas yang menampilkan rata-rata umur
responden ibu menyusui sebanyak 25.10 tahun, dengan standar deviasi
4.850. Umur terkecil yaitu 19 tahun dan umur terbesar yaitu 35 tahun. Dari
hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata
umur ibu adalah antara 23.72 hingga 26.48 tahun.

Tabel 9.
Distribusi Hubungan Berat Badan Ibu
Dengan Perilaku Menyusui Ekslusif di Daerah X Tahun 2001
min-
Variabel mean Sd max 95% Cl
Berat badan ibu 56.60 9.001 45-75 54.04-59.16
Berdasarkan karakteristik table diatas dapat diketahui rata-rata berat badan
ibu menyusui adalah 56.60 kg, dengan standar deviasi 9.001 kg. Berat
minimal adalah 45 kg dan berat maximal adalah 75 kg. Dari hasil estimasi
interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata berat badan ibu
adalah 54.04 kg hingga 59-16 kg.

Tabel 10.
Distribusi Hubungan HB Pengukuran Pertama Ibu
Dengan Perilaku Menyusui Ekslusif di Daerah X Tahun 2001
min-
Variabel mean Sd max 95% Cl
HB-1 10.346 13.835 7.2-13.2 9.953-10.739
Hasil sampel table diatas yang didapatkan rata-rata HB pengukuran
pertama ibu menyusui adalah 10.346 hg, dengan standar deviasi 13.835
hg. HB minimal adalah 7.2 hg dan HB maximal adalah 13.2 hg. Dari hasil
estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata HB
pengukuran pertama ibu menyusui adalah 9.953 hg hingga 10.739 hg.
Tabel 11.
Distribusi Hubungan HB Pengukuran Kedua Ibu
Dengan Perilaku Menyusui Ekslusif di Daerah X Tahun 2001
min-
Variabel mean Sd max 95% Cl
HB-2 10.860 10.558 9.1-13.3 10.560-11.160
Hasil sampel table diatas didapatkan rata-rata HB pengukuran kedua ibu
menyusui adalah 10.860 hg, dengan standar deviasi 10.558 hg. HB
minimal adalah 9.1 hg dan HB maximal adalah 13.3 hg. Dari hasil
estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata HB
pengukuran kedua ibu menyusui adalah 10.560 hg hingga 11.160 hg.

Tabel 12.
Distribusi Hubungan Berat Badan Bayi
Dengan Perilaku Menyusui Ekslusif di Daerah X Tahun 2001
min-
Variabel mean Sd max 95% Cl
2100- 3003.96-
Berat badan bayi 3170.00 584.232 4100 3336.04
Berdasarkan karakteristik table diatas rata-rata berat badan bayi adalah
3170.00 g, dengan standar deviasi 584.232 g. Berat badan bayi minimal
adalah 2100 g dan berat badan maximal bayi adalah 4100 g. dari hasil
estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata berat
badan bayi adalah 3003.96 g hingga 3336.04 g.

NO.3
Uji Kenormalan Data Numerik

Test of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistics df Sig. Statistif df Sig
Umur Ibu
,130 50 ,035 ,920 50 ,002
Menyusui
Berat Badan Ibu ,168 50 ,001 ,914 50 ,001

HB Pengukungan ,169 50 ,001 ,942 50 ,015


Pertama
HB Pengukuran ,214 50 ,000 ,904 50 ,001
Kedua
Berat Badan Bayi ,114 50 ,099 ,953 50 ,043
a. Lilliefors Significance Correction

1. Umur Ibu Menyusui


Nilai SIgnifikasi (p) pada uji kolmoorov-smirnova adalah 0,035 (p < 0.05),
sehingga berdasarkan uji normalitas kolomogorov-smirnova data berdistribusi
normal. Nilai signifikasi (p) pada uji Shapiro-Wilk adalah 0,002 (p , 0,05),
sehingga berdasarkan uji normalitas Shapiro-Wilk data berdistribusi normal.
Histogram Data Normal Q-Q Plot
Untuk variabel umur diatas dilihat dari histogram dan kurve normal
terlihat bentuk yang normal, selain itu hasil dari perbandingan skwness dan
standar error didapatkan 0,0547/0,337=1,62 hasilnya masih di bawah 2,
berarti distribusi normal.

2. Berat Badan Ibu


Nilai Signifikasi (p) pada uji kolmoorov-smirnova adalah 0,001 (p < 0.05),
sehingga berdasarkan uji normalitas kolomogorov-smirnova data berdistribusi
normal. Nilai signifikasi (p) pada uji Shapiro-Wilk adalah 0,001 (p , 0,05),
sehingga berdasarkan uji normalitas Shapiro-Wilk data berdistribusi normal.
Histogram Data Normal Q-Q Plot

Untuk variabel berat badan ibu diatas dilihat dari histogram dan kurve
normal terlihat bentuk yang normal, selain itu hasil dari perbandingan
skwness dan standar error didapatkan 0,427/0,337=1,26 hasilnya masih di
bawah 2, berarti distribusi normal.

3. HB Pengukuran Pertama
Nilai Signifikasi (p) pada uji kolmoorov-smirnova adalah 0,001 (p < 0.05),
sehingga berdasarkan uji normalitas kolomogorov-smirnova data berdistribusi
normal. Nilai signifikasi (p) pada uji Shapiro-Wilk adalah 0,001 (p , 0,05),
sehingga berdasarkan uji normalitas Shapiro-Wilk data berdistribusi normal

Histogram Data Normal Q-Q Plot

Untuk HB pengukuran pertama diatas dilihat dari histogram dan kurve


normal terlihat bentuk yang normal, selain itu hasil dari perbandingan
skwness dan standar error didapatkan 0,068/0,337=0,20 hasilnya masih di
bawah 2, berarti distribusi normal.

4. HB Pengkuran Kedua
Nilai Signifikasi (p) pada uji kolmoorov-smirnova adalah 0,000 (p < 0.05),
sehingga berdasarkan uji normalitas kolomogorov-smirnova data berdistribusi
normal. Nilai signifikasi (p) pada uji Shapiro-Wilk adalah 0,001 (p , 0,05),
sehingga berdasarkan uji normalitas Shapiro-Wilk data berdistribusi normal.
Untuk HB pengukuran kedua diatas dilihat dari histogram dan kurve
normal terlihat bentuk yang normal, selain itu hasil dari perbandingan
skwness dan standar error didapatkan 0,345/0,337=1,02 hasilnya masih di
bawah 2, berarti distribusi normal.

5. Berat Badan Bayi


Nilai Signifikasi (p) pada uji kolmoorov-smirnova adalah 0,099 (p < 0.05),
sehingga berdasarkan uji normalitas kolomogorov-smirnova data berdistribusi
normal. Nilai signifikasi (p) pada uji Shapiro-Wilk adalah 0,043 (p , 0,05),
sehingga berdasarkan uji normalitas Shapiro-Wilk data berdistribusi normal.

Untuk Berat badan bayi diatas dilihat dari histogram dan kurve normal
terlihat bentuk yang normal, selain itu hasil dari perbandingan skwness dan
standar error didapatkan -0,018/0,337=0,052 hasilnya masih di bawah 2,
berarti distribusi normal.

Anda mungkin juga menyukai