Anda di halaman 1dari 32

Sumber Berita Sistem Rayonisasi

KOMPAS.com - Sejak tahun 2017, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


( Kemendikbud) mengeluarkan kebijakan zonasi dalam sistem penerimaan peserta didik baru
( PPDB). Mengapa zonasi?  Dikutip dari laman resmi berita Kemendikbud, Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, melalui zonasi
pemerintah ingin melakukan reformasi sekolah secara menyeluruh. “Target kita bukan hanya
pemerataan akses pada layanan pendidikan saja, tetapi juga pemerataan kualitas pendidikan,”
ujar Mendikbud dalam kegiatan Sosialisasi Peraturan/Kebijakan Bidang Pendidikan Dasar
dan Menengah Tahun 2018 (30/5/2018). Zonasi merupakan salah satu strategi percepatan
pemerataan pendidikan yang berkualitas, tambahnya. Menurut Mendikbud, kebijakan zonasi
diambil sebagai respons atas terjadinya “kasta” dalam sistem pendidikan yang selama ini ada
karena dilakukannya seleksi kualitas calon peserta didik dalam penerimaan peserta didik
baru. “Tidak boleh ada favoritisme. Pola pikir 'kastanisasi' dan 'favoritisme' dalam pendidikan
semacam itu harus kita ubah. Seleksi dalam zonasi dibolehkan hanya untuk penempatan
(placement),” katanya. Ini Aturan Mengenai Sistem Zonasi Direktur Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad mengatakan, sistem zonasi
telah diimplementasikan secara bertahap sejak tahun 2016 yang diawali dengan penggunaan
zonasi untuk penyelenggaraan ujian nasional. Lalu pada tahun 2017 sistem zonasi untuk
pertama kalinya diterapkan dalam PPDB, dan disempurnakan di tahun 2018 melalui
Permendikbud Nomor 14 Tahun 2018.  “Pemanfaatan zonasi akan diperluas untuk
pemenuhan sarana prasarana, redistribusi dan pembinaan guru, serta pembinaan kesiswaan.
Ke depan, sistem zonasi bukan hanya untuk UN dan PPDB, tetapi menyeluruh untuk
mengoptimalkan potensi pendidikan dasar dan menengah,” tutur Hamid. Terkait penyesuaian
jumlah rombongan belajar dan jumlah siswa, Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan,
zonasi mempermudah pemetaan kebutuhan siswa di daerah. “Salah satu enaknya zonasi,
sekarang seharusnya kepala dinas pendidikan sudah bisa membuat proyeksi tentang
kebutuhan siswa baru,” katanya. Ia juga meminta kerja sama pemerintah daerah untuk
mempercepat pemerataan pendidikan yang berkualitas, salah satunya dengan melakukan
penguatan peran guru dan peningkatan kualitas guru. “Jadi dari MKKS (Musyawarah Kerja
Kepala Sekolah), MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), hingga KKG (Kelompok
Kerja Guru), semua ada aturannya. Pembinaan guru akan dikonsentrasikan ke situ. MKKS
seharusnya punya domain dalam menentukan kuota masing-masing sekolah,” tuturnya Baca
berikutnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Alasan Kemendikbud Jalankan
Sistem Zonasi", https://edukasi.kompas.com/read/2018/06/05/22040311/ini-alasan-
kemendikbud-jalankan-sistem-zonasi?page=all.
Penulis : Yohanes Enggar Harususilo
Editor : Yohanes Enggar Harususilo

PROOOOOO
 Dari sisi ekonomi kami mendapatkan bahwa kebijakan rayonisasi dapat
menghemat biaya dari bidang transportasi. Karena pada dasarnya sistem
rayonisasi menajalankan kebijakan untuk penempatan sekolah di wilayah
terdekat dari tempat tinggal.
 Tujuan kemendikbud menjalankan kebijakan ini ialah untuk menyamaratakan
fasilitas sekolah. Selain itu, tidak ada lagi istilah sekolah favorit dan sekolah2
yang hanya dihuni oleh murid yang pintar2 dan memiliki prestasi.
 Siswa yang berprestasi namun bertempatkan di sekolah yang awalnya (pada
dasarnya biasa saja ) dapat mengangkat nama sekolah serta dapat memotivasi
siswa lain untuk juga turut meraih prestasi.
 Seeperti air tawar.. yang diberi gula walau hanya sesendok... dapat memberi
rasa manis pada air yang awalnya hambr. Hal ini sama halnya yang dapat
terjadi pada poin 3

KONTRA
 Dengan adanya sistem rayonisai yang memberikkan kebijakan bahwa calon
siswa baru hanya dapat /memiliki peluang besar untuk sekolah yang terdekat
dari tempat tinggalnya membuat sekian dari beberapa siswa memiliki
semangat belajar turun dan motivasi untuk meraih prestasi pada nilai juga
akan menurun. Kita ambil saja contoh yang viral di ig pada wakti lalu... anak
yang membakar seluruh piagamnya hanya karena ia berpikiran piagam2nya
tidak berguna .. karena bagaimana pun piagam itu tidak dapat digunakan
untuk membantinya masuk ke sekolah fav yang ia inginkan karena juga
kebetulan sekolah yang ia inginkan jauh dari tempat tinggalnya. Hal ini yang
juga pasti dialami oleh beberap banyak peserta didik.
 Selain itu dari sistem ekonomi seseorang yang memiliki usaha kost2 an Yo
gak payu broooooo.. gak mungkin lah omah e ngarep sekolah kate ngekos...
KUKER BANGET BROOWWWHH... iyo lak pemgusaha kost2an iku duwe
usaha lain.. cumpu enggak. Dan kebtulan pisan ..usaha kos2anne iku mak
deket ambek sekolah x dan agak jauh dari fasum lainnya.. emmm
 Jika tujuan pemerintah untuk menyamaratakan setiiap sekolah namun buktinya
pada kenyataannya yang terjadi saat ini belum afa perkembangan dan
perbaikan fasilitas pada sekolah yang awalnya sudsh sangat tertibggal jauh
dengan sekolah fav sebelumnya....
Perpindahan Ibu Kota Negara ke Penajam Paser Utara, Kaltim Belum Bisa dilaksanakan
mulai tahun 2023 Sebab Hutang Indonesia Semakin Meningkat dan Munculnya Masalah
Rasisme.

Pro :

 Kami menyetujui bahwa peepindahan Ibu Kota negara belum siap


dilaksanakan mulai tahun 2023 karena didapat dari sumber CNN Indonesia
bahwa hampir genap empat tahun, pemerintah mencatatkan total utang
mencapai Rp 4.416 triliun. Berdasarkan data APBN edisi Oktober, utang
pemrintah naik 14, 22 persen. Seiring dengan total utang yang meningkat,
pembayaran bunga utang pemerintah juga turut membengkak. Sedangkan
pendapatan di Indonesia hanya tembus Rp 2000 T di 2019, seperti yang telah
dkatakan oleh menteri keuangan indonesia Sri Mulyani. Sudah jelas bahwa hal
ini besar pasak daripada tiang. Apalagi dana yang dibutuhkan untuk
pemindahan ibu kota ke luar pulau Jawa(baru hitung2an secara mentah)
mencapai sekitar Rp 323 – Rp 466 T. Harusnya pemerintah lebih dulu fokus
dalam pelunasan hutang Indonesia. Karena apabila pemindahan ibu kota masih
dipaksa dilakukan secara segera maka yang terjadi hutang indonesia akan
semakin menumpuk (meningkat, banyak) sedangkan penegluaran semakin
besar juga namun pendapatan tidak seseuai dan berbeda jauh dengan
pengeluaran (pengeluaran > pemasukan).
 Munculnya masalah rasisme di Papua seharusnya merupakan tugas yang harus
fokus untuk diselesaikan terlebih dahulu. Karena menurut kami, apabila
Pemerintah lebih fokus pada pemindahan Ibu Kota yang jelas2 Indonesia
belum siap dari sisi pendanaan malah akan membuat masyarakat Papua
merasa tidak dipedulikan atau tidak terlalu dihiraukan. Hal ini akan membuat
Papua akan semakin rawan untuk melepaskan diri dari Indonesia. Harusnya
pemeerintah lebih fokus menyelessikan masalah yang cukup serius ini sampai
benar2 clear karena mencakup keutuhan wilayah Indonesia.
YAAA BAYANGKAN SAJA JIKA IBU KOTA DIPINDAH SAAT
MASALAH RASISME TIDAK ADA RESOLUSINYA.. LALU
MELEPASKAN DIRI DAR INDONESIA... EMMMMMMMMMM.
 Apabila ibu kota fix dipindahkan maka flora dan fauna juga akan terganggu.
Karena

KONTRA :

 Meskipun Indonesia memiliki hutang yang semakin meningkat,


menurut kami pemindahan ibu kota di Kalimantan timur dapat
segera dilakukan. Dalam waktu kurang lebih 4 tahun mulai akhir
tahun 2019 menurt kami dirasa cocok untuk melakukan
pemindahan ibu kota di KALTIM. Menyinggung munculnya
permasalahan rasisme yang ada di Papua.. YO MOSOK
SEHHHHHHH BERTAHUN-TAHUN GAISO DIMAREKNO.
Mengaarah ke kasus rasisme pemerintah juga harus segera dan
secara gerceep untuk menyelesaikan kasus tersebut. Karena apabila
dibiarkan lama-lama juga akan memunculkan masalah baru (seperti
merasa tidak diperhatikan.. uhuhuui kaciaannn). Dan diharapkan
dalam kurun waktu 4 tahun bahkan harus kurang dari itu
permasalahn tersebut harus sudah clear. Membicarakan tentaang
hutang.... pakar Tsunami dari BMKG Widjo Kongko,
menyampaikan bahwa "sepanjang pesisir pulau jawa, sumba dan
selatan selat sunda, berpotensi di guncangan gempa berkekuatan
8.8 skala richter dan berpotensi tsunami dengan ketinggian 20
meter".Bahkan dalam Buku "History of Java" catatan Thomas
Stamford Raffles, di jelaskan bahwa pada 5 Januari 1699 gempa
dahsyat selama 45 menit mengguncang dan meluluh lantahkan
Kota Batavia, di ikuti letusan Gunung Salak, yang menyemburkan
abu vulkanik dan batu, banjir lumpur dan batu di Kota Batavia, dan
pada tahun 1834  kejadian yang sama terjadi, Kota Batavia
diguncang gempa dahsyat yang meruntuhkan bangunan bangunan
Belanda. Fakta sejarah, dan hasil kajian pakar kebencanaan di
BMKG di atas, menunjukkan Pulau Jawa dan khususnya Ibu Kota
Jakarta, adalah daerah yang masuk kategori rawan bencana, karena
itu pemindahan Ibu Kota Negara menjadi sangat mendasar dan
mendesak. Nah karena beban demografi yang kemungkinan besar
terjadi di pulau jawa yang dpat menyebebkan kerusakan
lingkungan yang cukup parah menjadi suatu pertimbangan oleh
Pemerintah untuk memindahka ibu kota ke kalimantan yang snagat
aman dan memiliki kemungkinan kecil untuk terjadinya suatu
bencana alam meunurut ilmu geografi. Ini menjadi was was
karena hal ini dimaksudkan juga untuk menjaga sebgain harta
negara. BAYANGKAN SAJA *NAUDZUBILLAH* JIKA
TERJADI HAK YANG TIDAK DIIINGIINKAN MISALNYA
BENCANA ALAM YANG CUKUP BESAR.... SUDAH
HUTANG BELUM DAPAT TERBAYRKAN MALAH
TERJADI KERUGIAN HAARTA BENDA DAN JIWA YANG
CUKUP BESAR... DAN INDONESIA HARUS
MEMIKIRKAN BEBAN BARU LAGI TERKAAIT
MASALAH BIAYA UTAAMANYA.
A. RKUHP, UU KPK, RUU Pertahanan, RUU Ketenagakerjaan dan produk hukum
lain yang akan atau sudah disahkan DPR dan pemerintah tidak perlu digugat.

RKUHP adalah rancangan kitab undang udang yang telah dibuat atau dirancang oleh
Dewan Perwakilan Rakyat. Dalam aturannya sebuah hukum baru atau undang undang baru
akan terimplementasikan atau terlaksana dalam kehidupan masyarakat, apabila undang-
undang tersebut sudah sesuai dan mampu diterima oleh msyarakat. Karena sebelum undang-
undang itu diperlakukan akan ada masa uji coba dan itu sudah dipastikan oleh Mahkamah
Konstitusi.

RUU Pertahanan adalah rancangan yang dibuat oleh DPR untuk memperbaiki sistem
pertahanan yang harus dilakukan oleh masyarakat. Karena sebuah negara diperlukan sistem
pertahanan yang kuat

Pro

1. Undang-undang yang telah dibuat DPR bukan halnya peraturan yang dibuat oleh siswa.
Pembuatan atau Rancangan perundang-undang tersebut telah dibuat jauh sebelum peraturan
ini dikeluarkan. Karena undang-undang yang telah dibuat oleh lembaga legislatif akan diuji
coba oleh MK. Sehingga, tidak ada unsur Undang-Undang dibuat hanya untuk
menguntungkan salah satu pihak saja.

2. Menurut Kompas.com didalam RKUHP terdapat 11 isi undang-undang yang dianggap


sebagai pasal yang tidak masuk akal. Tetapi pada poin ke2, terdapat pasal kebebasan pers dan
berpendapat. Menurut RUU KHUP nomor 218 ayat 1. Menyatakan setiap oarang yang
menyerang kehormatan, harkat dan martabat diri seoarang presiden dan walpres maka akan
dipidana paling lama 3 tahun 6 bulan. Hal tersebut merupakan hal yang wajara, karena
menjadi seoarang presiden tidak seperti ketua kelas. Tetapi, masyarakat menganggap pasal
ini, tidak melaksanakan atau melanggar UUD 1945 pasal 28 E ayat 3 “setiap orang berhak
atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat”
Padahal dalam RUU KUHP nomor 218 ayat 1 menjelaskan bahwa yang akan dipidana
apabila masyarakat berpendapat yang menyerang kehormatan, harkat dan martabat presiden
maupun walpresnya. Contohnya banyak sekali saat masyarakat yang mengedit foto presiden
Jokowi, yang menggantikan tubuhnya menjadi seoarang wanita dan mengunggahnya di sosial
media, yang semua masyarakat dunia tahu. Hal tersebut salah satu contoh berpendapat yang
menjatuhkan harga diri seoarang presiden.

3. Revisi dalam UU pertahanan memiliki tujuan agar masyarakat lebih mengedepankan aksi
bela negara. karena aksi bela negara adalah salah satu hal yang wajib dilakukan oleh setiap
warga negara yang telah dicantumkan didalam uud 1945 pasal 27 ayat 3.

4. Diharapkan masyarakat tidak menelan mentah isi atau informasi yang beledar di sosal
media, tanpa mengetahui isi yang asli dan penjelasan atau maksud dari pasal tersebut. Salaah
satu contohnnya adalah Pasal RUU KUHP nomor 340 yang dianggap salah. Didalam pasal
tersebut mengatakan “Hewan tanpa pengawasan yang membahayakan orang atau hewan
lainnya” akan didenda 10 juta atau pidana 6 bulan dan hewan disita oleh negara. padahal
maksud dari pasal ini adalah, apabila seekor unggas masuk kelahan, pekarangan atau
pekerbunana dan merusaknya, sehingga pemilik harus denda sebagai ganti rugi kepada pihak
yang dirugikannya.

KONTRA

1. Memang sebuah undang-undang pasti akan terlebih dahulu diuji olh pihak penguji yaitu
MK. Tetapi, tidak menutup kemungkinan ada maksud tersendiri diri pembuatan undang-
udang tersebut. memang ada beberapa RUU KUHP yang tidak masuk akal. Apabila RUU
KUHP tersebut disahkan dan berlaku dimasyarakat. Dan diperlukannya gugatan agar pasal
tersebut tidak disahkan.

Undang-Undang tentang gelandangan pasal 432 yang menyebutkan bahwa setiap


orang yang bergelandangan di jalan atau tempat umum yang menggangu ketertiban
umum dipidana dengan denda paling banyak kategori I (sebesar Rp 1 juta). Lebih jauh
lagi pasal 505 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap orang yang bergelandang tanpa
mempunyai mata pencaharian, diancam karena melakukan pergelandangan dengan
pidana kurungan paling lama 3 bulan. Kemudian, dalam pasal 505 ayat (2) diatur,
pergelandangan yang dilakukan bersama-sama oleh tiga orang atau lebih yang
masing-masing berumur diatas 16 tahun diancam dengan pidana kurungan paling
lama enam bulan.

Pasal ini menuai pro dan kontra karena dapat diketahui bahwa gelandangan adalah orang-
orang yang kesulitan secara ekonomi. Mereka seakan-akan dituntut untuk mempunyai mata
pencaharian yang mana ketersediaan lapangan pekerjaan yang sangat minim dalam bangsa
ini. Seharusnya Negara harus membantu dan memberikan santunan agar taraf hidup mereka
membaik bukan malah memberikan denda.
Dan yang paling kontroversial adalah pasal 604 RUU KUHP yang menyebutkan
bahwa seorang koruptor dihukum minimal 2 tahun penjara dan denda paling paling banyak
kategori IV (sebesar Rp 10 juta).

Hal ini menuai kontra dari berbagai pihak, bagaimana tidak dalam pasal 604, korupsi
di RKUHP hukumanya terkesan ringan dibanding UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak
Pidana Korupsi atau UU Tipikor. Padahal dalam pasal 2 UU Tipikor, hukuman untuk
tindakan korupsi dihukum minimal 4 tahun penjara dan paling lama 20 tahun penjara. Dan
dendang paling sedikit Rp 200 juta.

Hal ini akan membuat koruptor semakin berani menjarah harta Negara mengingat
hukuman tentang tindak pidana korupsi semakin ringan. Jika pasal-pasal UU yang mengatur
mengenai Tipikor ini semakin diperingan, bukan tidak mungkin tindak pidana korupsi akan
menjadi hal yang biasa dinegeri ini?

Tak heran banyak masyarakat yang menolak dan memprotes isi RKHUP yang
dianggap nyeleneh dan kotroversial ini. Seharusnya pemerintah lebih serius lagi dalam
merancang RUU KUHP agar tidak terjadi polemik politik bukan malah merancang pasal-
pasal yang tidak jelas dan justru menguntungkan pihak-pihak tertentu.

RUU KUHP nomor 251,470,471,472. Menjelaskan tentang seseorang yang


melakukan aborsi akan dilakukan tindak pidana. Kecuali yang korban pemerkosaan
dan tenaga medisnya. Rancangan undang-undang ini perlu dituntut. Karena dari sisi
agama akan mendapatkan dosa yang besar apabila seorang manusia menghilangkan
nyawa seseorang dengan sengaja, apabila seorang ibu yang teka membunuh anaknya.
Hal tersebut sebenarnya pihak medis seharusnya juga mendapatkan pidana, karena
sesuai dengan kode etik dokter, tugas dari seoarang dokter adalag mengupayakan
atau mengusahakan nyawa pasien atau seseorang, keselamatan nyawa adalah urusan
Tuhan YME. Aborsi adalah salah satu tindakan menghilangkan nyawa seseorang.
Sesuai dengan pasal 1, yang harus melaksakan sumpa yang telah diucapkan oleh
seorang dokter. Dan seorang doter wajib melaksanakan tugasnya sesuai pancasila.
Aborsi adalah salah satu melanggar sila ke 1 dan 2.

D. Pengesahan Revisi UU KPK menjadi UU memuat sejumlah pasal yang bisa


melemahkan kpk, untuk itu harus dicabut

KPK (Komisi Pemberantas Korupsi) adalah lembaga yang dibnetuk dengan tujuan
meningkatkan daya guna terhadap upaya pemberantasan tindak pidana korupsi. KPK bersifat
independen dan ebas dari pengaruh kekuasaan manapun dalam melaksanakan tugas dan
wewenang. Hal tersebut termuat dalam UU nomor 30 tahun 2002. Setidaknya ada 26 pasal
dalam UU KPK yang melemahkan tugas dari KPK sendiri.

KPK sesuai UU yang baru disahkan, didalam pasal 3 menyatakan bahwa KPK
sebagai lembaga negara yang berada dalam rumpun eksekutif, yang melaksanakan tugas,
pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi. Sehingga KPK bertanggung jawab
kepada presiden dibawah dewan pengawas.
Sebelum adanya revisi, KPK saja tidak bisa menuntaskan masalah korupsi yang
terjadi di Bangsa Indonesia. Apalagi adanya dewan pengawas, yang akan mengawasi dan
membatasi gerak KPK dalam menangani kasus tindak korupsi yang terjadi. Siapakah yang
akan menjadi dewan pengawas KPK? Bahkan wakil ketua dari KPK Muhammad Syarif
mengatakan bahwa sesungguhnya dia belum mengetahui isi asli dari UU revisi KPK yang
sudah disahkan tersebut.

Wakil ketua KPK saja tidak mengetahui isi asli dari UU Revisi KPK yang sudah
disahkan. Apakah hal tersebut bukankah suatu hal yang ganjil? Apakah yang ditutupi dari UU
Revisi KPK ini? Maka dari itu UU Revisi KPK ini lebih baik ditarik kembali, dan
diadakannya revisi ulang.

Ada salah satu point yang tida masuk akal, yaitu kewenangan dewan pengawas masuk
pada teknis perkara yaitu memberikan izin atau tidaknya penyadapan , penggeledahan dan
penyitaan. Padahal pada pasal 47 ayat 1 dan 2, menyatakan KPK tidak perlu meminta izin
kepada siapaun dalam hal menggeledah dan menyita selama ada dugaan kecepatan dan
ketepatan. Sehingga adanya dewan pengawas berpotensi besar terjadinya kebocoran dalam
hal penanganan, sehingga dewan pengawas bisa menggagalka proses yang telah direncanakan
oleh KPK. Sesuai dengan pasal 11 dan sesuai dengan keputusan MK nomor 012-016-
019/puu-IV/2006. Yang menyatakan peran KPK sebagai trigger mechanism bagi aparat
penegak hukumlah, untuk keadaan tertentu KPK dapat mengambil alih tugas dan wewenang
serta melakukan tindakan yang diperlukan dalam penanganan perkara korupsi oleh kepolisian
atau kejaksaan yang proses pemeriksaan yang tidak kunjung selesai. Tidak memeberikan
kepastian hukum yang meresahkan masyarakat.

Kontra

Pemerintah dan DPR tak mungkin membuat keputusan tanpa mempertimbangkan


banyak hal. Semua sudah melalui pembahasan yang panjang. Tidak mungkin pula sebuah
lembaga negara melakukan perubahan dengan niat untuk menjatuhkan negaranya sendiri.
Siapa yang ingin tinggal di negara yang sistemnya kacau.

Pakar Hukum Tata Negara, Muhammad Rullyandi mengatakan revisi UU KPK


tujuannya untuk penataan dan menjadikan KPK lebih baik. Revisi UU KPK menjadikan
pegawai KPK tunduk pada satu sistem termasuk penataan ke birokrasi internal KPK. Revisi
KPK justru menguatkan posisi KPK itu sendiri.

(metronews) Kedudukan Lembaga KPK: revisi UU no 30 Tahun 2002, kpk menjadi


lembaga negara dalam Rumpun kekuasaan eksekutif yang dalam pelaksanaan
kewenangannya dan tugasnya bersifat independen, bebas dari pengaruh kekuasaan manapun
dan penegasan status kelembagaan KPK dalam Undang-undang ini memberikan kepastian
hukum dan sejalan dengan visi misi dibentuknya KPK itu sendiri. Sesuai berdasarkan UU
Nomor 20 tahun 2002 sehingga independensi kpk tetap ada.

Penghentian penyidikan dan penuntutan: penghentian penyidikan dan penuntutan bisa


dilakukan jika penyidikan dan penuntutan tidak selesai dalam jangka waktu paling lama dua
tahun. Aturan ini mengubah pasal 40 uu kpk versi lama. Seorang yang ditetapkan sebagai
tersangka oleh KPK tak semestinya menyandang status tersangka seumur hidup. Inilah
pnetingnya revisi UU ini. Apalagi jika tidak ada bukti kuat. Contohnya saja mantan rektor
Unair yang sudah ditetapkan sejak tahun 2016 namun sampai saat ini pun masih menyandang
status tersangka. Hal ini dianggap melanggar hak asasi manusia.

Aturan penyadapan: UU no 32 tahun 2002 yang direvisi mengatur penyadapan bisa


dilakukan setelah mendapat ijin dari dewan pengawas kpk. Tujuan dari ijin penyadapan
diberikan setelah pimpinan KPK mengajukan surat secara tertulis, dewan pengawas dapat
memberikan ijin tertulis paling lama 1x24 jam setelah permintaan diajukan, dan waktu
penyadapan pun dibatasi paling lama enam bulan. Hasil penyadapan juga bersifat rahasia dan
untuk kepentingan pra peradilan dan terkait perkara korupsi sehingga tidak ada pembatasan
ruang gerak KPK juga tidak akan bocor jika akan dilakukan penyadapan karena dewan
pengawas sendiri menjadi bagian internal KPK.

Pegawai KPK berstatus ASN: revisi UU no 30 tahun 2002 mengatur bahwa pegawai
kpk nantinya merupakan anggota ASN. Hal ini sesuai dengan peraturan undang-undang.

Adanya dewan pengawas: adanya dewan pengawas tidak melemahkan kpk. Justru
dengan adanya dewan pengawas itu, legitimasinya bisa lebih terjamin. Dewan pengawas juga
ada untuk meminimalisai potensi penyalahgunaan kewenangan. Ijin penyadapan kepada
dewan pengawas merupakan bentuk penghormatan terhdap hak asasi manusia.ini juga
diperlukan demi menjaga akuntabilitas dalam melakukan penyadapan. Hadirnya dewan
pengawas diakui pemerintah tidak akan membuat “matahari kembar” di KPK melainkan akan
memperkuat posisi kpk dan juga sebagai penyeimbang.
Mosi B

Munculnya aksi demo di beberapa wilayah seperti Bandung, Jogja, Jakarta (23 September s.d
1 Oktober 2019) menunjukkan sistem demokrasi berada di ujung tanduk (suara hati rakyat
tidak didengar oleh wakil rakyat).

Latar Belakang

Unjuk rasa dan kerusuhan Indonesia September 2019 merupakan serangkaian unjuk rasa
yang dilakukan oleh mahasiswa, pelajar, dan jurnalis Indonesia untuk mendesak pemerintah
membatalkan revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK), menunda
pengesahan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP), segera
mengesahkan Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual, dan tuntutan
lainnya.

Berikut ini adalah tuntutannya:

Mendesak adanya penundaan untuk melakukan pembahasan ulang terhadap pasal-


pasal yang bermasalah dalam RKUHP
Mendesak pemerintah dan DPR untuk merevisi UU KPK yang baru saja disahkan dan
menolak segala bentuk pelemahan terhadap upaya pemberantasan korupsi di
Indonesia
Menuntut negara untuk mengusut dan mengadili elit-elit yang bertanggung jawab atas
kerusakan lingkungan di beberapa wilayah di Indonesia
Menolak pasal-pasal bermasalah dalam RUU Ketenagakerjaan yang tidak berpihak
pada pekerja
Menolak pasal-pasal problematis dalam RUU Pertanahan yang merupakan bentuk
penghianatan terhadap semangat reforma agraria
Mendesak pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual
Mendorong proses demokratisasi di Indonesia dan menghentikan penangkapan aktivis
di berbagai sektor.

Badan Eksekutif Mahasiswa di Seluruh Indonesia (BEM) juga merilis "7 Desakan". Unjuk
rasa mahasiswa di Jakarta pada tanggal 24 September 2019 menuntut desakan ini. Berikut ini
adalah desakan tersebut.

Menolak RKUHP, RUU Pertambangan Minerba, RUU Pertahanan, RUU


Permasyarakatan, RUU Ketenagakerjaan, mendesak pembatalan UU KPK dan UU
SDA, mendesak disahkannya RUU PKS dan RUU Perlindungan Pekerja Rumah
Tangga.
Batalkan pimpinan KPK bermasalah pilihan DPR
Tolak TNI & POLRI menempati jabatan sipil
Stop militerisme di Papua dan daerah lain, bebaskan tahanan politik Papua segera
Hentikan kriminalisasi aktivis
Hentikan pembakaran hutan di Kalimantan & Sumatera yang dilakukan oleh
korporasi, dan pidanakan korporasi pembakaran hutan, serta cabut izinnya
Tuntaskan pelanggaran HAM dan adili penjahat HAM, termasuk yang duduk di
lingkaran kekuasaan

Pro

Semakin hari semakin banyak terjadi demonstrasi oleh masyarakat. Puncaknya yaitu
saat deemonstrasi mahasiswa 23 september-1 oktober 2019 kemmarin. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin hari pemerintah semakin sewenang-wenang dalam
tugasnya. Rakyat tak lagi banyak didengar oleh mereka. Sibuk dengan kepentingan
mereka sendiri dan yang paling pparah yaitu upaya memperkaya diri sendiri sudah
menjadi rahasia umum sekarang ini. Hal ini menunjukkan demokrasi sudah ada di
ujung tanduk.
Tentang Demokrasi, Pada UUD 1945 pasal 1 ayat (2) mengatakan, "Kedautatan
berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang- Undang Dasar." Dan
demokrasi yang mempunyai jargon "dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.”
Menunjukkan bahwa di negara demokrasi rakyat adalah pemegang kuasa tertinggi di
negara, tak lain dengan sistem demokrasi di Indonesia. Seharusnya pemerintah bisa
mendengar suara rakyat. Dengan munculnya banyak aksi demo berkepanjangan, dapat
dilihat bahwa pemerintah sudah tidak mendengarkan suara hati rakyat. Dan pada
peristiwa kali ini demo didasari karena tidak di respon nya surat yang dikirimkan oleh
mahasiswa kepada DPR sebagai wakil rakyat yang seharusnya menjadi pengayom
bagi suara-suara rakyat. Karena tidak direspon, maka jalan satu-satunya yaitu demo
tersebut. Jika ada beberapa pihak berbicara ada cara lain selain demo untuk
mengajukan aspirasi, tetapi dilihat dari kenyataannya sekarang, kita demo saja tidak
di respon oleh pemerintah, tidak ada resolusi dari pemerintah terhadap apa yang kita
tuntutkan. Bagaimana jika berbicara baik-baik? Mungkin suara kita malah tidak
terdengar oleh para tikus penguasa. Ini bukti bahwa demokrasi berada di ujung
tanduk.

Kontra

Mahasiswa menggelar aksi guna menuntut pembatalan revisi Undang-Undang tentang


Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Massa juga menolak disahkannya revisi Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), Pemasyarakatan, Minerba, dan RUU
Pertanahan yang masih dalam pembahasan. Indra mengatakan dewan sudah pernah
menyampaikan mahasiswa akan diajak dalam pembahasan naskah akademik RUU
yang sedang digodok. Dia juga menjelaskan bahwa komunikasi dengan mahasiswa
dijaga. Bambang Soesatyo (ketua DPR) hari Selasa (24/9) mengatakan segala tuntutan
yang diutarakan massa mahasiswa sudah dikabulkan. Ia mengatakan, hal itu ditandai
dengan ditundanya pengesahan RKUHP. “Sebetulnya jika mereka membaca dan
mendengar berita yang sudah ada kita sudah putuskan tadi. Tuntutan mereka sudah
dipenuhi," kata Bambang.
Bukannya tidak didengar. Tetapi beredar di masyarakat kebanyakan adalah berita
yang salah. Ada api yang menyulut dan memaparkan data yang salah tapi kemudian
dipercayai masyarakat bahwa seperti itulah isi dari RKUHP. Padahal sebenarnya tidak
begitu. Contohnya pada Pasal 340 RKUHP tentang “Kecerobohan Memelihara
Hewan akan dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) bulan atau pidana
denda paling banyak Kategori II (denda maksimal Rp 10 juta-red), setiap orang yang
tidak mencegah hewan yang ada dalam penjagaannya yang menyerang orang atau
hewan.” Sedangkan yang tersebar di masyarakat adalah saat seekor hewan peliharaan
masuk ke dalam pekarangan orang lain maka pemiliknya akan langsung di denda.
Inilah yang membuat DPR seakan tidak merespon. Tetapi kembali ppada pernyataan
sebelumnya, sebenranya DPR sudah merespon sebelum demo terjadi. Dengan di
tundanya RUU KUHP yang artinya RUU KUHP tersebut masih perlu di godok, di
revisi, ditinjau ulang.
Mosi C

Irjen Firli Bahuri tidak pantas ditetapkan menjadi ketua KPK periode 2019-2023 sebab
pernah melakukan pelanggaran etik berat.

Pengertian masalah

Firli adalah anggota Polri aktif dengan pangkat inspektur jenderal (irjen) yang
mengomandani Polda Sumatra Selatan sejak 20 Juni 2019, sebelumnya dia adalah mantan
Deputi Penindakan KPK.

Firli dikenal sebagai orang reserse karena kariernya selama di Polri lebih banyak dihabiskan
di reserse, serta beberapa kali menjadi kapolres, wakapolda di antaranya Wakapolda Jawa
Tengah.

Firli juga pernah menjabat sebagai kapolda di antaranya sebagai Kapolda Banten dan
Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB).

Firli yang kini berusia 55 tahun dan kelahiran Prabumulih Sumatra Selatan itu pernah
menjadi ADC (ajudan) dari Wapres Boediono, meski sebelumnya lolos untuk ADC Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY).

Kesalahan Firli Bahuri

Penasihat KPK Mohammad Tsani Annafari menyebut tiga pertemuan yang dilakukan oleh
Firli dengan sejumlah pihak yang tidak ada hubungannya dengan tugasnya sebagai Deputi
Penindakan KPK kala itu.

Menurut Tsani, Firli tidak pernah meminta izin melakukan pertemuan dengan pihak yang
diduga terkait perkara atau pihak yang berpotensi memiliki risiko independensi, serta tidak
pernah melaporkan soal sejumlah pertemuan itu pada pimpinan KPK.

Dikatakan, Firli dinyatakan melakukan pelanggaran etik berat dari hasil pemeriksaan
Direktorat Pengawasan Internal (PI) KPK.

Menurut Tsani, dalam proses pemeriksaan itu pihaknya telah memeriksa para saksi, ahli
hukum seperti Artidjo Alkostar dan ahli etik untuk membuktikan adanya pelanggaran etik
Firli.

Adapun bukti-bukti untuk memperkuat itu adalah berupa rekaman CCTV, video, dan
dokumen-dokumen terkait dengan perkara yang tengah ditangani KPK dan diduga menyeret
pihak yang menggelar pertemuan dengan Firli.

"Dari pendapat ahli hukum dan ahli etik yang dimintakan keterangan oleh KPK, pertemuan
tersebut termasuk pertemuan yang dilarang bagi pegawai KPK," ujar Wakil Ketua KPK Saut
Situmorang menambahkan. Tim PI menemukan bahwa Irjen Firli melakukan dua kali
pertemuan dengan Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang selaku mantan
Gubernur NTB.
Sejalan dengan itu, KPK pada 2 Mei 2018 tengah menyelidiki sebuah kasus kepemilikan
saham daerah atau divestasi PT Newmont Nusa Tenggara pada 2009—2016 yang diduga
menyeret nama TGB.

Sementara itu, pada 12 Mei, Firli bertemu dengan TBG di sebuah acara hari lahir GP Ansor
ke-84 dan peluncuran penanaman jagung 10.000 ha di Bonder Lombok Tengah.

"Dalam pertemuan itu, terlihat saudara F [Firli] bicara dengan MZM [Muhammad Zainul
Majdi] dan berbincang cukup akrab," kata Tsani.

Tim PI juga menemukan bahwa Filri mendatangi acara tersebut dengan tidak menggunakan
surat tugas, dan dijemput langsung oleh panitia acara. Firli juga dalam acara itu menjadi
pembicara penutup.

Tsani mengatakan pertemuan dengan TGB berlanjut pada 13 Mei 2018 dalam acara
pelepasan dan penyambutan Danrem 162/WB di lapangan tenis Wira Bhakti. Menurut Tsani,
acara tersebut adalah perpisahan dengan Konrem setempat.

Kegiatan itu juga disebut berbeda dengan acara serah terima jabatan yang dilakukan
sebelumnya pada April 2018 di mana pimpinan KPK diminta izin saat itu.

"Dari hasil pemeriksaan PI, F [Firli] menyebutkan bahwa pertemuan itu tidak direncanakan,"
katanya.

Tsani mengatakan dalam pertemuan itu, Firli terlihat cukup akrab dengan TGB dan tidak
berupaya untuk menghindar dari situasi pada saat itu. Hal itu berdasarkan bukti video yang
diperoleh tim PI. Pelanggaran Lain

Dugaan pelanggaran etik lainnya adalah bermula ketika tim penyidik KPK pada 8 Agustus
2018 memanggil Bahrullah Akbar selaku Pejabat BPK sebagai saksi untuk tersangka Yaya
Purnomo dalam kasus suap terkait dengan dana perimbangan daerah.

Namun, karena tidak dapat hadir maka pemeriksaan dijadwalkan ulang. Firli kemudian
dihubungi via telepon oleh NW yang menginfokan bahwa Bahrullah Akbar akan ke KPK.

"Firli menjemput langsung ke lobi kantor KPK yang didampingi oleh Kabag Pengamanan.
Selanjutnya masuk melalui lift khusus dan langsung masuk ke ruangannya," kata dia.

Setelah itu, Firli memanggil penyidik yang menangani kasus yang diduga melibatkan
Bahrullah Akbar.

Tsani mengatakan pertemuan Bahrullah Akbar dengan Firli hingga keluar dari ruangannya
berdasarkan bukti video selama kisaran 30 menit.

Pelanggaran berat lainnya adalah pertemuan dengan pimpinan partai politik di sebuah hotel di
Jakarta pada malam hari, 1 November 2018.

Hanya saja, Tsani tidak menyinggung lebih jauh siapa pimpinan parpol yang dimaksud
tersebut dan dalam rangka acara apa.
Kemudian, hasil pemeriksaan itu dilaporkan Deputi PIPM ke pimpinan KPK pada 23 Januari
2019. Pimpinan KPK lantas meminta pertimbangan Dewan Pertimbangan Pegawai dan pada
17 Mei 2019.

Rapat DPP diselenggarakan dengan memaparkan hasil laporan pemeriksaan pada Dewan
Pertimbangan Pegawai. Namun, pada 11 Juni 2019 Polri mengirimkan surat penarikan Firli
karena ditugaskan menjadi Kapolda Sumatra Selatan.

Pro

Dari dulu, mindset orang-orang tentang KPK adalah seekor kucing yang menangkap
para tikus koruptor yang merugikan banyak pihak. Kasusnya disini, jika seorang
pimpinan KPK bermasalah diibaratkan sebagai kucing yang penyakitan, apakah KPK
mau dipimpin oleh kucing yang penyakitan? Ketika kucing seharusnya aktif
menangkap tikus-tikkus, si kucing penyakitan justru sibuk sendiri dengan penyakitnya
dan tikusnya malah kabur semua. Dikhawatirkan juga jika kucing penyakitan
memimpin KPK nantinya, tidak hanya lembaganya yang bubar tetapi seluruh
pegawainya juga ikut tertular. Kalau penyakitnya tadi namanya pelanggaran etik,
nanti semua pegawai KPK akan ketularan melanggar etik. Karena itu, KPK
memerlukan kucing sehat yang bebas dari segala bentuk penyakit.
Jika memiliki catatan pelanggaran, tidak bisa dipungkiri ketika Firli menjabat sebagai
ketua KPK pun akan melakukan pelanggaran yang sama. Jika pimpinan suatu
organisasi pernah melakukan pelanggaran, apakah nantinya pimpinan tersebut dapat
dipercaya untuk tidak melakukan kesalahan yang sama bahkan dapat dengan
mudahnya bisa melakukan kesalahan-kesalahan yang lain. Hal itu juga menimbulkan
keraguan publik, apakah Firli bisa melakukan tugasnya dengan baik dan AMANAH.
Menurut Pasal 29 UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi
yang menyebutkan salah satu syarat menjadi pimpinan KPK adalah tidak pernah
melakukan perbuatan tercela. Dengan ditetapkannya Firli Bahuri menjadi ketua KPK
periode 2019-2023, tentu saja hal itu melanggar pasal 29 UU Nomor 30 Tahun 2002
tersebut mengingat pelanggaran kode etik yang dilakukan Firli dapat dikategorikan
sebagai perbuatan tercela. selain itu, Pasal 29 UU Nomor 30 Tahun 2002 juga
menyebutkan syarat menjadi pimpinan KPK adalah memiliki reputasi yang
cemerlang. Dengan pelanggaran yang dilakukan Firli tentu juga akan menjatuhkan
reputasi Firli yang akan menjadi pimpinan KPK.
Terpilihnya Firli sebagai pimpinan KPK pun menimbulkan beberapa tindakan dari
pihak KPK, seperti mundurnya penasihat KPK (Mohammad Tsani Annafari). Tsani
mengatakan pernyataan mundurnya sebagai penasihat KPK bila ada orang yang cacat
etik terpilih sebagai pimpnan KPK 2019-2023 demi mengingatkan pansel Capim
lembaga antirasuah tersebut. Lalu ada Saut Situmorang yang mundur sebagai
pimpinan KPK. Ternyata di negeri in, tidak hanya bupati yang sudah di OTT saja
yang bisa terpilih, tetapi orang yang dinyatakan secara terbuka memiliki catatan
pelanggaran etik berat pun bisa memimpin lembaga antikorupsi. 500 pegawai kpk
juga melakukan keberatan karena keikutsertaan firli ke dalam kandidat capim KPK
2019-2023 bahkan sejumlah lsm juga ikut kritik Bagaimana Firli bisa menjadi
pimpinan KPK jika banyak penolakan-penolakan dari anggota KPK itu sendiri?
Pimpnan terpilih berdampak langsung pada kinerja internal KPK. Jika yang terpilih
bermasalah, maka itu langsung mengganggu pelaksanaan tugas internal KPK. KPK
butuh pimpinan yang kredibel dan kompeten. Paling utama kredibilitas menyangkut
kualitas integritas serta kemampuan menginspirasi dan memberi teladan yang
baik, sosok panutan.

Kontra

Terpilihnya Firli menjadi Ketua KPK sudah melewati berbagai serangkaian proses
dan seleksi. Mulai dari mengikuti Fit and Proper Test atau uji kelayakan dan
kepatutan pejabat. DPR dan tim pansel pun tidak mungkin memilih Firli secara
Cuma-Cuma tanpa pertimbangan yang benar-benar matang. Sehingga kita percayakan
kepada Tim Pansel karena siapapun yang terpilih menjadi ketua KPK itu adalah
pilihan yang terbaik. Terlepas dari catatannya, setiap manusia pasti pernah melakukan
kesalahan. Pasti ada kelebihan dan kekurangan dari pimpinan KPK terpilih.
komisi 3 dpr mengatakan bahwa firli sudah melakukan klarifikasi tidak hanya dalam
uji kelayakan yang sudah dilakukan tetapi telah dikonfirmasi atau diklarifikasi pd saat
bersama dengan pansel. Firli mengatakan sangkaan pelannggaran kode etik dan juga
pertemuan-pertemuan yang dilakukan sudah diklarifikasi olehnya. Firli telah
mengklarifikasi dalam uji kelayakan dan kepatutan capim KPK terkait kabar salah
satu pertemuannya dengan gubernur NTB TGB Zainul Majdi Firli tidak mengadakan
pertemuan atua tidak mengadakan hubungan. Dia mengatakan dirinya datang bermain
tenis atas undangan Danrem. lalu gubernur NTB TGB Zainul datang ke lapangan
tenis. Lalu danrem mengatakan untuk berfoto lalu diunggah ke media sosial. Jadi
bukan KPK yang menemukan dan memfoto. Firli mengatakan apa salahnya bertemu
dengan orang di tempat terbuka dan pertemuan itu tidak direncanakan. Dia juga
menegaskan bahwa pertemuan dengan TGB saat itu, status yang bersangkutan bukan
tersangka dan sampai hari ini belum pernah menjadi tersangka. Dia menegaskan
pertemuannya dengan TGB tidak membicarakan perkara apapun, bahkan perkara
divestasi Newmont sudah dilakukan ekspose pada 6 Agustus 2018.
Komisi 3 yang ikut melakukan voting dan melakukan uji kelayakan dimana wakil
ketua komisi 3 erma suryani, mengatakan pilihan capim kpk berdasarkan suara dari
total angota yg adil dan komposisi dari pimpinan kpk ini menurut mereka sangat baik
karena berlatar belakang lengkap dan beragam. Firli daftar sebagai capim KPK
melalui pansel. Mengapa Firli Bahuri terpilih menjadi ketua? Semua anggota
berpandangan Firli layak menjadi ketua. 56 anggota dewan memberikan suaranya
kpd firli.
PENGHAPUSAN UN DI SEKOLAH DASAR

PRO I (Argumentasi)
Saya sebagai pihak pro setuju bahwa UN di Sekolah
Dasar dihapuskan karena tidak adil jika hanya tiga
mata pelajaran saja yang diujikan dalam UN.
Sementara, siswa selama enam tahun sekolah
mempelajari banyak pelajaran. Selain itu, sangat
tidak adil juga jika menentukan kelulusan peserta
didik hanya dengan waktu 3 atau 4 hari saja.
Berbagai pengorbanan, moril maupun materiil,
selama 6 tahun tampaknya sia-sia ketika mereka
gagal memperoleh nilai ujian nasional di atas
standard nasional. Banyak siswa berprestasi tidak
lulus hanya lantaran gagal dalam ujian nasional.
Ujian sebagai standarisasi kelulusan itu dianggap
mengabaikan prestasi yang dibina anak didik
selama bertahun-tahun.

KONTRA I (Sanggahan dan Argumentasi)


Saya sebagai pihak kontra menolak dengan tegas
pernyataan tersebut. UN di Sekolah Dasar bukan
memiliki tujuan untuk menjatuhkan peserta didik.
Bukankah UN itu sudah menjadi tradisi untuk
menguji tingkat kemampuan siswanya, dengan
diujikannya soal-soal UN maka kita akan
mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam
mereka belajar selama 6 tahun. Sehubungan
dengan hal tersebut, Menteri Pendidikan Nasional
menerbitkan peraturan No. 74 dan 75 tentang
Panduan UN Tahun Pelajaran 2009-2010 SD, salah
satu isinya menyebutkan bahwa hasil UN
digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk
penentuan kelulusan peserta didik dari program
dan/atau satuan pendidikan. Selain itu
sebagaimana dalam pasal 58 ayat (1) “Evaluasi hasil
belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk
memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil
belajar peserta didik secara berkesinambungan”.
Jadi, UN bukanlah untuk menyulitkan siswa namun
sebagai evaluasi hasil belajar untuk meningkatkan
mutu pendidikan dan standardisasi nasional. Jika
UN SD dihapus akan memberikan dampak buruk
terhadap dunia pendidikan di Indonesia karena
tidak ada instrumen yang menjadi tolak ukur
kemajuan pendidikan.

PRO II (Sanggahan dan Argumentasi)


Anda menyebutkan untuk standardisasi nasional.
Kenyataan yang kita hadapi adalah pembelajaran
yang ada di desa dan di kota jauh berbeda.
Pembelajaran di kota mungkin jauh lebih unggul,
bisa kita lihat dari segi guru yang kompeten, sarana
dan prasarana yang mendukung, dan keefisienan
proses belajar mengajar. Tentu tidak akan sama
pembelajaran yang ada di Sumatra, Jawa, atau pun
di Papua. UN untuk penyeragaman atau
pengintegrasian bangsa, dengan demikian artinya
tidak menghargai perbedaan. Materi yang diujikan
di Jawa dengan materi di Papua tentunya tidak bisa
dipaksa atau disamakan. Bagaimana bisa kita
melakukan evaluasi yang bertujuan menstandarkan
mutu secara nasional. Setiap daerah memiliki
kebutuhan yang berbeda. Hanya daerah masing-
masing atau sekolahlah yang mengetahui situasi
dan kondisi pembelajaran dan evaluasi apa yang
tepat diterapkan di sekolahnya. Sebaiknya, evaluasi
kelulusan bukan berdasarkan hasil UN atau
campuran UN dengan ujian sekolah, tetapi murni
berdasarkan ujian sekolah atau ujian mandiri. Ujian
mandiri yang dilaksanan oleh pihak sekolah
tersebut tetap berpegangan pada standard-
standard secara nasional, batas minimum, dan
aturan pembuatan soal dari pemerintah pusat.

KONTRA II ( Jawaban Sanggahan)


Penyeragaman atau pengintegrasian ujian nasional
bukan seperti yang Anda maksud. Ujian nasional
yang terintegrasi dengan ujian sekolah (UNTUS)
pada Sekolah Dasar (SD) dengan standar kelulusan
3 mata pelajaran, yaitu Matematika, IPA, dan
Bahasa Indonesia tidak dipatok oleh pemerintah
pusat melainkan sepenuhnya diserahkan pada
kebijakan masing-masing sekolah. Pemerintah
pusat hanya membuat soal yang porsinya 40%,
sementara sisanya 60% diserahkan pada
pemerintah daerah. Kriteria kelulusan ditentukan
melalui rapat dewan guru dengan
mempertimbangkan nilai minimum dan nilai rata-
rata dari ketiga mata pelajaran yang diujikan.
Selanjutnya peserta akan diberi surat keterangan
hasil UNTUS yang diterbitkan oleh sekolah.

PRO II (Sanggahan)
Ya, ujian integrasi dengan pembagian 60 persen
dan 40 persen porsi kewenangan sekolah dan
negara justru dipakai sebagai sarana
menggelembungkan nilai agar siswa sekolah bisa
lulus UN. Kultur manipulatif diwadahi melalui
kebijakan kalkulasi porsi penilaian ini. Jadi, ada
permainan nilai di sekolah.

KONTRA II (Jawaban Sanggahan dan Pelanjutan


Argumentasi)
Jika ada indikasi seperti itu tentunya bukan karena
kesalahan dari pembagian porsi ujian terintegrasi
melainkan ketidakjujuran pihak sekolah dalam
menghadapi ujian nasional. Selama ini UN
digunakan sebagai tolok ukur belajar. Selain itu, UN
dapat dijadikan tolok ukur untuk siswa dalam
neneruskan ke jenjang selanjutnya. Jika tidak ada
UN maka siswa masih harus mengikuti tes lagi
untuk masuk ke SMP. Padahal, seharusnya anak
bisa menggunakan nilai UN untuk mendaftar ke
sekolah favorit. Jika UN tingkat SD dihapus, maka
akan membuat peserta didik kebingungan ketika
akan mengikuti seleksi penerimaan ke tingkat
menengah pertama. Nanti indikasi seperti apa yang
akan ditentukan oleh SMP saat menyeleksi murid-
murid lulusan SD.

PRO I (Argumentasi)
UN sebagai evaluasi dan tolok ukur belajar, bagi
siswa SD seharusnya bertujuan melihat kemajuan
siswa bukan penentu kelulusan dan masuk atau
tidaknya ke SMP. Untuk mendaftar ke SMP, siswa
bisa menggunakan nilai akhir pada raport kelas VI
mereka sehingga tidak perlu lagi mengikuti tes
ujian masuk. Sudah tidak asing bahwa UN SD
menjadi momok bagi siswa dan sekolah. Ada
kekhawatiran tidak lulus sehingga UN menjadi
sebuah beban tersendiri. Setiap menjelang ujian
nasional para siswa dilanda stres yang luar biasa.
Tidak hanya karena peningkatan aktivitas belajar
tetapi yang paling berat adalah beban psikologis,
yakni apakah mereka akan lulus atau tidak. Siswa
SD akan mengalami stres tingkat tinggi, seperti
cemas, khawatir, gelisah, dan frustasi ketika
menghadapi UN sebab mereka belum ada
pengalaman sebelumnya dan mungkin merupakan
sesuatu yang sangat menegangkan bagi mereka.
Terlebih lagi UN menyita waktu bermain anak yang
disibukkan dengan belajar keras di rumah atau pun
lembaga penyelenggara pendidikan atau bimbel.

KONTRA I (Sanggahan dan Argumentasi)


UN sering dianggap hal yang menakutkan. Padahal
hal tersebut hanyalah ekspresi ketakutan atau
kekecewaan dari mereka yang tidak melaksanakan
proses belajar mengajar dengan sungguh-sungguh.
Adanya UN berdampak positif bagi anak agar
terbiasa menghadapi ujian sejak kecil. Jika anak
sudah terlatih menghadapi tantangan, dia akan
tahan uji kemudian hari. Oleh karena itu, mereka
membutuhkan dukungan atau motivasi terutama
dari orang tua, teman, kerabat, dan lain
sebagainya. Jangan sampai membiarkan seseorang
mengalami stres yang berkepanjangan karena akan
berakibat buruk. Pemberian curahan kasih sayang,
perhatian, dan kepedulian akan mengurangi atau
meminimalkan rasa stres. Tidak ada satu orang
pun, termasuk anak-anak, yang dapat sepenuhnya
melarikan diri dari keadaan yang sarat dengan
tekanan batin atau stres itu. Kita dapat mengurangi
sumber-sumber stres yang dapat menggerogoti
keadaan mental anggota keluarga sampai pada
tingkat yang masih dapat diatasi atau dikuasai, dan
menolong mereka untuk mengendalikan akibat
tekanan itu.

PRO II (Argumentasi)
Pelaksanaan UN di Sekolah Dasar tidak sejalan
dengan Kurikulum 2013 yang tematik integratif.
Cara evaluasi pada Kurikulum 2013 menggunakan
pola authentic assessment. Sistem evaluasi model
multiple choice (pilihan ganda) sebagaimana UN
tidak berhubungan dengan Kurikulum 2013 yang
menekankan pada pengetahuan dan keterampilan.
Selain itu, penghapusan UN SD merupakan suatu
keharusan sebab ada program wajib belajar (Wajar)
9 tahun dan akan masuk program wajar 12 tahun.
Sekolah Dasar masih kerangka Wajar 9 tahun, jika
diadakan ujian nasional tingkat Sekolah Dasar maka
akan memotong program wajib belajar tersebut.
Sesungguhnya SD menuju SMP merupakan satu
kesatuan. Selain itu, guru hanya akan mengajarkan
beberapa topik atau kompetensi yang (berdasarkan
panduan SKL) diprediksi bakal keluar dalam UN dan
cenderung mengabaikan kompetensi lainnya yang
diperkirakan tak akan diujikan dalam UN.

KONTRA II (Sanggahan dan Argumentasi)


Saya rasa tipe soal multiple choice atau pilihan
ganda merupakan tipe soal yang tepat dan objektif.
Tipe soal pilihan ganda sudah memenuhi keajegan
dan reabilitasnya dalam mencapai tujuannya, yaitu
untuk mengetes dan mengetahui pengetahuan
peserta didik yang telah berlangsung selama 6
tahun. Untuk menilai keterampilan peserta didik
bisa dilakukan pada saat proses pembelajaran
berlangsung dan juga penilaian dalam praktikum
yang dilakukan oleh siswa, seperti praktikum
olahraga, melukis, IPA, berbahasa, dan lain-lain.
Tidak akan memengaruhi program wajib belajar 9
tahun jika kita tetap menggunakan UN sebagai
penentu kelulusan, karena UN juga sebagai alat
untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya, yaitu
Sekolah Menengah Pertama (SMP). Untuk guru
yang hanya terfokus pada materi-materi yang
diujikan dalam ujian nasional bukan suatu
permasalahan. Memang sudah ada aturan dan
kesepatan bahwa pada semester ganjil kelas VI,
peserta didik diajarkan seluruh materi yang ada
pada kelas VI lalu pada semester genap guru
memfokuskan materi yang akan diujikan dalam
ujian nasional dengan cara melakukan latihan-
latihan soal dan membahasnya.

PRO I
UN hendaknya sebatas untuk mengetahui peta
kualitas pendidikan di Indonesia. Melalui UN dapat
diketahui sejauh mana kurikulum secara nasional
tercapai bukan menjadi alat penentu kelulusan
siswa. Kualitas pembelajaran sebaiknya tidak
dibebankan ke siswa dengan target nilai. Siswa
menderita masalah psikologis yang serius. Banyak
siswa mengalami kecemasan saat ujian dan banyak
yang merasa frustasi karena gagal ujian. Kondisi
psikologis siswa saat menempuh ujian tidaklah
sama satu dengan yang lain. Kecemasan tentunya
memengaruhi performa peserta ujian, yang pada
gilirannya berimbas pada hasil ujian. Tekanan
psikologis inilah yang rupanya tidak diperhitungkan
oleh penyelenggara ujian nasional. Sebaiknya,
pemerintah menyerahkan sekolah-sekolah dasar
untuk menyelenggarakan ujian kelulusan sendiri.

KONTRA I
Ujian nasional atau ujian yang distandarkan
memiliki beberapa hal positif yang berdampak pada
peningkatan mutu pendidikan. Di antara hal positif
yang dihasilkan adalah munculnya semangat
belajar atau kemauan belajar siswa agar dapat
menguasai pelajaran yang diujikan, meningkatkan
kompetensi guru untuk selalu memperbaharui
pengetahuannya karena pengetahuan selalu
berubah seiring dengan perkembangan zaman,
meningkatkan peran orang tua dalam mengawasi
proses belajar anak di rumah, dapat dilakukan
analisis dan penilaian terhadap kinerja sekolah
sebagai bentuk akuntabilitas terhadap orang tua
dan masyarakat. Dari segi psikologi, untuk siswa SD
dilaksanakan UN memiliki manfaat untuk
memberikan sikap disiplin, berlatih dalam
menghadapi ujian nasional, memberikan rasa
tanggung jawab untuk belajar lebih giat lagi dalam
menghadapi UN. Dari segi psikologi jika dilihat dari
guru, guru harus lebih kuat untuk menguatkan
siswanya agar siswa tidak takut menghadapi UN.
Instrumen UN sebagai standar kompetensi
kelulusan, dapat menjadi stimulus kepada semua
pihak, baik dari pemerintah, guru, sampai siswa
untuk mempersiapkan diri untuk menjadi lebih
baik.

Anda mungkin juga menyukai