PROOOOOO
Dari sisi ekonomi kami mendapatkan bahwa kebijakan rayonisasi dapat
menghemat biaya dari bidang transportasi. Karena pada dasarnya sistem
rayonisasi menajalankan kebijakan untuk penempatan sekolah di wilayah
terdekat dari tempat tinggal.
Tujuan kemendikbud menjalankan kebijakan ini ialah untuk menyamaratakan
fasilitas sekolah. Selain itu, tidak ada lagi istilah sekolah favorit dan sekolah2
yang hanya dihuni oleh murid yang pintar2 dan memiliki prestasi.
Siswa yang berprestasi namun bertempatkan di sekolah yang awalnya (pada
dasarnya biasa saja ) dapat mengangkat nama sekolah serta dapat memotivasi
siswa lain untuk juga turut meraih prestasi.
Seeperti air tawar.. yang diberi gula walau hanya sesendok... dapat memberi
rasa manis pada air yang awalnya hambr. Hal ini sama halnya yang dapat
terjadi pada poin 3
KONTRA
Dengan adanya sistem rayonisai yang memberikkan kebijakan bahwa calon
siswa baru hanya dapat /memiliki peluang besar untuk sekolah yang terdekat
dari tempat tinggalnya membuat sekian dari beberapa siswa memiliki
semangat belajar turun dan motivasi untuk meraih prestasi pada nilai juga
akan menurun. Kita ambil saja contoh yang viral di ig pada wakti lalu... anak
yang membakar seluruh piagamnya hanya karena ia berpikiran piagam2nya
tidak berguna .. karena bagaimana pun piagam itu tidak dapat digunakan
untuk membantinya masuk ke sekolah fav yang ia inginkan karena juga
kebetulan sekolah yang ia inginkan jauh dari tempat tinggalnya. Hal ini yang
juga pasti dialami oleh beberap banyak peserta didik.
Selain itu dari sistem ekonomi seseorang yang memiliki usaha kost2 an Yo
gak payu broooooo.. gak mungkin lah omah e ngarep sekolah kate ngekos...
KUKER BANGET BROOWWWHH... iyo lak pemgusaha kost2an iku duwe
usaha lain.. cumpu enggak. Dan kebtulan pisan ..usaha kos2anne iku mak
deket ambek sekolah x dan agak jauh dari fasum lainnya.. emmm
Jika tujuan pemerintah untuk menyamaratakan setiiap sekolah namun buktinya
pada kenyataannya yang terjadi saat ini belum afa perkembangan dan
perbaikan fasilitas pada sekolah yang awalnya sudsh sangat tertibggal jauh
dengan sekolah fav sebelumnya....
Perpindahan Ibu Kota Negara ke Penajam Paser Utara, Kaltim Belum Bisa dilaksanakan
mulai tahun 2023 Sebab Hutang Indonesia Semakin Meningkat dan Munculnya Masalah
Rasisme.
Pro :
KONTRA :
RKUHP adalah rancangan kitab undang udang yang telah dibuat atau dirancang oleh
Dewan Perwakilan Rakyat. Dalam aturannya sebuah hukum baru atau undang undang baru
akan terimplementasikan atau terlaksana dalam kehidupan masyarakat, apabila undang-
undang tersebut sudah sesuai dan mampu diterima oleh msyarakat. Karena sebelum undang-
undang itu diperlakukan akan ada masa uji coba dan itu sudah dipastikan oleh Mahkamah
Konstitusi.
RUU Pertahanan adalah rancangan yang dibuat oleh DPR untuk memperbaiki sistem
pertahanan yang harus dilakukan oleh masyarakat. Karena sebuah negara diperlukan sistem
pertahanan yang kuat
Pro
1. Undang-undang yang telah dibuat DPR bukan halnya peraturan yang dibuat oleh siswa.
Pembuatan atau Rancangan perundang-undang tersebut telah dibuat jauh sebelum peraturan
ini dikeluarkan. Karena undang-undang yang telah dibuat oleh lembaga legislatif akan diuji
coba oleh MK. Sehingga, tidak ada unsur Undang-Undang dibuat hanya untuk
menguntungkan salah satu pihak saja.
3. Revisi dalam UU pertahanan memiliki tujuan agar masyarakat lebih mengedepankan aksi
bela negara. karena aksi bela negara adalah salah satu hal yang wajib dilakukan oleh setiap
warga negara yang telah dicantumkan didalam uud 1945 pasal 27 ayat 3.
4. Diharapkan masyarakat tidak menelan mentah isi atau informasi yang beledar di sosal
media, tanpa mengetahui isi yang asli dan penjelasan atau maksud dari pasal tersebut. Salaah
satu contohnnya adalah Pasal RUU KUHP nomor 340 yang dianggap salah. Didalam pasal
tersebut mengatakan “Hewan tanpa pengawasan yang membahayakan orang atau hewan
lainnya” akan didenda 10 juta atau pidana 6 bulan dan hewan disita oleh negara. padahal
maksud dari pasal ini adalah, apabila seekor unggas masuk kelahan, pekarangan atau
pekerbunana dan merusaknya, sehingga pemilik harus denda sebagai ganti rugi kepada pihak
yang dirugikannya.
KONTRA
1. Memang sebuah undang-undang pasti akan terlebih dahulu diuji olh pihak penguji yaitu
MK. Tetapi, tidak menutup kemungkinan ada maksud tersendiri diri pembuatan undang-
udang tersebut. memang ada beberapa RUU KUHP yang tidak masuk akal. Apabila RUU
KUHP tersebut disahkan dan berlaku dimasyarakat. Dan diperlukannya gugatan agar pasal
tersebut tidak disahkan.
Pasal ini menuai pro dan kontra karena dapat diketahui bahwa gelandangan adalah orang-
orang yang kesulitan secara ekonomi. Mereka seakan-akan dituntut untuk mempunyai mata
pencaharian yang mana ketersediaan lapangan pekerjaan yang sangat minim dalam bangsa
ini. Seharusnya Negara harus membantu dan memberikan santunan agar taraf hidup mereka
membaik bukan malah memberikan denda.
Dan yang paling kontroversial adalah pasal 604 RUU KUHP yang menyebutkan
bahwa seorang koruptor dihukum minimal 2 tahun penjara dan denda paling paling banyak
kategori IV (sebesar Rp 10 juta).
Hal ini menuai kontra dari berbagai pihak, bagaimana tidak dalam pasal 604, korupsi
di RKUHP hukumanya terkesan ringan dibanding UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak
Pidana Korupsi atau UU Tipikor. Padahal dalam pasal 2 UU Tipikor, hukuman untuk
tindakan korupsi dihukum minimal 4 tahun penjara dan paling lama 20 tahun penjara. Dan
dendang paling sedikit Rp 200 juta.
Hal ini akan membuat koruptor semakin berani menjarah harta Negara mengingat
hukuman tentang tindak pidana korupsi semakin ringan. Jika pasal-pasal UU yang mengatur
mengenai Tipikor ini semakin diperingan, bukan tidak mungkin tindak pidana korupsi akan
menjadi hal yang biasa dinegeri ini?
Tak heran banyak masyarakat yang menolak dan memprotes isi RKHUP yang
dianggap nyeleneh dan kotroversial ini. Seharusnya pemerintah lebih serius lagi dalam
merancang RUU KUHP agar tidak terjadi polemik politik bukan malah merancang pasal-
pasal yang tidak jelas dan justru menguntungkan pihak-pihak tertentu.
KPK (Komisi Pemberantas Korupsi) adalah lembaga yang dibnetuk dengan tujuan
meningkatkan daya guna terhadap upaya pemberantasan tindak pidana korupsi. KPK bersifat
independen dan ebas dari pengaruh kekuasaan manapun dalam melaksanakan tugas dan
wewenang. Hal tersebut termuat dalam UU nomor 30 tahun 2002. Setidaknya ada 26 pasal
dalam UU KPK yang melemahkan tugas dari KPK sendiri.
KPK sesuai UU yang baru disahkan, didalam pasal 3 menyatakan bahwa KPK
sebagai lembaga negara yang berada dalam rumpun eksekutif, yang melaksanakan tugas,
pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi. Sehingga KPK bertanggung jawab
kepada presiden dibawah dewan pengawas.
Sebelum adanya revisi, KPK saja tidak bisa menuntaskan masalah korupsi yang
terjadi di Bangsa Indonesia. Apalagi adanya dewan pengawas, yang akan mengawasi dan
membatasi gerak KPK dalam menangani kasus tindak korupsi yang terjadi. Siapakah yang
akan menjadi dewan pengawas KPK? Bahkan wakil ketua dari KPK Muhammad Syarif
mengatakan bahwa sesungguhnya dia belum mengetahui isi asli dari UU revisi KPK yang
sudah disahkan tersebut.
Wakil ketua KPK saja tidak mengetahui isi asli dari UU Revisi KPK yang sudah
disahkan. Apakah hal tersebut bukankah suatu hal yang ganjil? Apakah yang ditutupi dari UU
Revisi KPK ini? Maka dari itu UU Revisi KPK ini lebih baik ditarik kembali, dan
diadakannya revisi ulang.
Ada salah satu point yang tida masuk akal, yaitu kewenangan dewan pengawas masuk
pada teknis perkara yaitu memberikan izin atau tidaknya penyadapan , penggeledahan dan
penyitaan. Padahal pada pasal 47 ayat 1 dan 2, menyatakan KPK tidak perlu meminta izin
kepada siapaun dalam hal menggeledah dan menyita selama ada dugaan kecepatan dan
ketepatan. Sehingga adanya dewan pengawas berpotensi besar terjadinya kebocoran dalam
hal penanganan, sehingga dewan pengawas bisa menggagalka proses yang telah direncanakan
oleh KPK. Sesuai dengan pasal 11 dan sesuai dengan keputusan MK nomor 012-016-
019/puu-IV/2006. Yang menyatakan peran KPK sebagai trigger mechanism bagi aparat
penegak hukumlah, untuk keadaan tertentu KPK dapat mengambil alih tugas dan wewenang
serta melakukan tindakan yang diperlukan dalam penanganan perkara korupsi oleh kepolisian
atau kejaksaan yang proses pemeriksaan yang tidak kunjung selesai. Tidak memeberikan
kepastian hukum yang meresahkan masyarakat.
Kontra
Pegawai KPK berstatus ASN: revisi UU no 30 tahun 2002 mengatur bahwa pegawai
kpk nantinya merupakan anggota ASN. Hal ini sesuai dengan peraturan undang-undang.
Adanya dewan pengawas: adanya dewan pengawas tidak melemahkan kpk. Justru
dengan adanya dewan pengawas itu, legitimasinya bisa lebih terjamin. Dewan pengawas juga
ada untuk meminimalisai potensi penyalahgunaan kewenangan. Ijin penyadapan kepada
dewan pengawas merupakan bentuk penghormatan terhdap hak asasi manusia.ini juga
diperlukan demi menjaga akuntabilitas dalam melakukan penyadapan. Hadirnya dewan
pengawas diakui pemerintah tidak akan membuat “matahari kembar” di KPK melainkan akan
memperkuat posisi kpk dan juga sebagai penyeimbang.
Mosi B
Munculnya aksi demo di beberapa wilayah seperti Bandung, Jogja, Jakarta (23 September s.d
1 Oktober 2019) menunjukkan sistem demokrasi berada di ujung tanduk (suara hati rakyat
tidak didengar oleh wakil rakyat).
Latar Belakang
Unjuk rasa dan kerusuhan Indonesia September 2019 merupakan serangkaian unjuk rasa
yang dilakukan oleh mahasiswa, pelajar, dan jurnalis Indonesia untuk mendesak pemerintah
membatalkan revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK), menunda
pengesahan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP), segera
mengesahkan Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual, dan tuntutan
lainnya.
Badan Eksekutif Mahasiswa di Seluruh Indonesia (BEM) juga merilis "7 Desakan". Unjuk
rasa mahasiswa di Jakarta pada tanggal 24 September 2019 menuntut desakan ini. Berikut ini
adalah desakan tersebut.
Pro
Semakin hari semakin banyak terjadi demonstrasi oleh masyarakat. Puncaknya yaitu
saat deemonstrasi mahasiswa 23 september-1 oktober 2019 kemmarin. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin hari pemerintah semakin sewenang-wenang dalam
tugasnya. Rakyat tak lagi banyak didengar oleh mereka. Sibuk dengan kepentingan
mereka sendiri dan yang paling pparah yaitu upaya memperkaya diri sendiri sudah
menjadi rahasia umum sekarang ini. Hal ini menunjukkan demokrasi sudah ada di
ujung tanduk.
Tentang Demokrasi, Pada UUD 1945 pasal 1 ayat (2) mengatakan, "Kedautatan
berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang- Undang Dasar." Dan
demokrasi yang mempunyai jargon "dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.”
Menunjukkan bahwa di negara demokrasi rakyat adalah pemegang kuasa tertinggi di
negara, tak lain dengan sistem demokrasi di Indonesia. Seharusnya pemerintah bisa
mendengar suara rakyat. Dengan munculnya banyak aksi demo berkepanjangan, dapat
dilihat bahwa pemerintah sudah tidak mendengarkan suara hati rakyat. Dan pada
peristiwa kali ini demo didasari karena tidak di respon nya surat yang dikirimkan oleh
mahasiswa kepada DPR sebagai wakil rakyat yang seharusnya menjadi pengayom
bagi suara-suara rakyat. Karena tidak direspon, maka jalan satu-satunya yaitu demo
tersebut. Jika ada beberapa pihak berbicara ada cara lain selain demo untuk
mengajukan aspirasi, tetapi dilihat dari kenyataannya sekarang, kita demo saja tidak
di respon oleh pemerintah, tidak ada resolusi dari pemerintah terhadap apa yang kita
tuntutkan. Bagaimana jika berbicara baik-baik? Mungkin suara kita malah tidak
terdengar oleh para tikus penguasa. Ini bukti bahwa demokrasi berada di ujung
tanduk.
Kontra
Irjen Firli Bahuri tidak pantas ditetapkan menjadi ketua KPK periode 2019-2023 sebab
pernah melakukan pelanggaran etik berat.
Pengertian masalah
Firli adalah anggota Polri aktif dengan pangkat inspektur jenderal (irjen) yang
mengomandani Polda Sumatra Selatan sejak 20 Juni 2019, sebelumnya dia adalah mantan
Deputi Penindakan KPK.
Firli dikenal sebagai orang reserse karena kariernya selama di Polri lebih banyak dihabiskan
di reserse, serta beberapa kali menjadi kapolres, wakapolda di antaranya Wakapolda Jawa
Tengah.
Firli juga pernah menjabat sebagai kapolda di antaranya sebagai Kapolda Banten dan
Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB).
Firli yang kini berusia 55 tahun dan kelahiran Prabumulih Sumatra Selatan itu pernah
menjadi ADC (ajudan) dari Wapres Boediono, meski sebelumnya lolos untuk ADC Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY).
Penasihat KPK Mohammad Tsani Annafari menyebut tiga pertemuan yang dilakukan oleh
Firli dengan sejumlah pihak yang tidak ada hubungannya dengan tugasnya sebagai Deputi
Penindakan KPK kala itu.
Menurut Tsani, Firli tidak pernah meminta izin melakukan pertemuan dengan pihak yang
diduga terkait perkara atau pihak yang berpotensi memiliki risiko independensi, serta tidak
pernah melaporkan soal sejumlah pertemuan itu pada pimpinan KPK.
Dikatakan, Firli dinyatakan melakukan pelanggaran etik berat dari hasil pemeriksaan
Direktorat Pengawasan Internal (PI) KPK.
Menurut Tsani, dalam proses pemeriksaan itu pihaknya telah memeriksa para saksi, ahli
hukum seperti Artidjo Alkostar dan ahli etik untuk membuktikan adanya pelanggaran etik
Firli.
Adapun bukti-bukti untuk memperkuat itu adalah berupa rekaman CCTV, video, dan
dokumen-dokumen terkait dengan perkara yang tengah ditangani KPK dan diduga menyeret
pihak yang menggelar pertemuan dengan Firli.
"Dari pendapat ahli hukum dan ahli etik yang dimintakan keterangan oleh KPK, pertemuan
tersebut termasuk pertemuan yang dilarang bagi pegawai KPK," ujar Wakil Ketua KPK Saut
Situmorang menambahkan. Tim PI menemukan bahwa Irjen Firli melakukan dua kali
pertemuan dengan Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang selaku mantan
Gubernur NTB.
Sejalan dengan itu, KPK pada 2 Mei 2018 tengah menyelidiki sebuah kasus kepemilikan
saham daerah atau divestasi PT Newmont Nusa Tenggara pada 2009—2016 yang diduga
menyeret nama TGB.
Sementara itu, pada 12 Mei, Firli bertemu dengan TBG di sebuah acara hari lahir GP Ansor
ke-84 dan peluncuran penanaman jagung 10.000 ha di Bonder Lombok Tengah.
"Dalam pertemuan itu, terlihat saudara F [Firli] bicara dengan MZM [Muhammad Zainul
Majdi] dan berbincang cukup akrab," kata Tsani.
Tim PI juga menemukan bahwa Filri mendatangi acara tersebut dengan tidak menggunakan
surat tugas, dan dijemput langsung oleh panitia acara. Firli juga dalam acara itu menjadi
pembicara penutup.
Tsani mengatakan pertemuan dengan TGB berlanjut pada 13 Mei 2018 dalam acara
pelepasan dan penyambutan Danrem 162/WB di lapangan tenis Wira Bhakti. Menurut Tsani,
acara tersebut adalah perpisahan dengan Konrem setempat.
Kegiatan itu juga disebut berbeda dengan acara serah terima jabatan yang dilakukan
sebelumnya pada April 2018 di mana pimpinan KPK diminta izin saat itu.
"Dari hasil pemeriksaan PI, F [Firli] menyebutkan bahwa pertemuan itu tidak direncanakan,"
katanya.
Tsani mengatakan dalam pertemuan itu, Firli terlihat cukup akrab dengan TGB dan tidak
berupaya untuk menghindar dari situasi pada saat itu. Hal itu berdasarkan bukti video yang
diperoleh tim PI. Pelanggaran Lain
Dugaan pelanggaran etik lainnya adalah bermula ketika tim penyidik KPK pada 8 Agustus
2018 memanggil Bahrullah Akbar selaku Pejabat BPK sebagai saksi untuk tersangka Yaya
Purnomo dalam kasus suap terkait dengan dana perimbangan daerah.
Namun, karena tidak dapat hadir maka pemeriksaan dijadwalkan ulang. Firli kemudian
dihubungi via telepon oleh NW yang menginfokan bahwa Bahrullah Akbar akan ke KPK.
"Firli menjemput langsung ke lobi kantor KPK yang didampingi oleh Kabag Pengamanan.
Selanjutnya masuk melalui lift khusus dan langsung masuk ke ruangannya," kata dia.
Setelah itu, Firli memanggil penyidik yang menangani kasus yang diduga melibatkan
Bahrullah Akbar.
Tsani mengatakan pertemuan Bahrullah Akbar dengan Firli hingga keluar dari ruangannya
berdasarkan bukti video selama kisaran 30 menit.
Pelanggaran berat lainnya adalah pertemuan dengan pimpinan partai politik di sebuah hotel di
Jakarta pada malam hari, 1 November 2018.
Hanya saja, Tsani tidak menyinggung lebih jauh siapa pimpinan parpol yang dimaksud
tersebut dan dalam rangka acara apa.
Kemudian, hasil pemeriksaan itu dilaporkan Deputi PIPM ke pimpinan KPK pada 23 Januari
2019. Pimpinan KPK lantas meminta pertimbangan Dewan Pertimbangan Pegawai dan pada
17 Mei 2019.
Rapat DPP diselenggarakan dengan memaparkan hasil laporan pemeriksaan pada Dewan
Pertimbangan Pegawai. Namun, pada 11 Juni 2019 Polri mengirimkan surat penarikan Firli
karena ditugaskan menjadi Kapolda Sumatra Selatan.
Pro
Dari dulu, mindset orang-orang tentang KPK adalah seekor kucing yang menangkap
para tikus koruptor yang merugikan banyak pihak. Kasusnya disini, jika seorang
pimpinan KPK bermasalah diibaratkan sebagai kucing yang penyakitan, apakah KPK
mau dipimpin oleh kucing yang penyakitan? Ketika kucing seharusnya aktif
menangkap tikus-tikkus, si kucing penyakitan justru sibuk sendiri dengan penyakitnya
dan tikusnya malah kabur semua. Dikhawatirkan juga jika kucing penyakitan
memimpin KPK nantinya, tidak hanya lembaganya yang bubar tetapi seluruh
pegawainya juga ikut tertular. Kalau penyakitnya tadi namanya pelanggaran etik,
nanti semua pegawai KPK akan ketularan melanggar etik. Karena itu, KPK
memerlukan kucing sehat yang bebas dari segala bentuk penyakit.
Jika memiliki catatan pelanggaran, tidak bisa dipungkiri ketika Firli menjabat sebagai
ketua KPK pun akan melakukan pelanggaran yang sama. Jika pimpinan suatu
organisasi pernah melakukan pelanggaran, apakah nantinya pimpinan tersebut dapat
dipercaya untuk tidak melakukan kesalahan yang sama bahkan dapat dengan
mudahnya bisa melakukan kesalahan-kesalahan yang lain. Hal itu juga menimbulkan
keraguan publik, apakah Firli bisa melakukan tugasnya dengan baik dan AMANAH.
Menurut Pasal 29 UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi
yang menyebutkan salah satu syarat menjadi pimpinan KPK adalah tidak pernah
melakukan perbuatan tercela. Dengan ditetapkannya Firli Bahuri menjadi ketua KPK
periode 2019-2023, tentu saja hal itu melanggar pasal 29 UU Nomor 30 Tahun 2002
tersebut mengingat pelanggaran kode etik yang dilakukan Firli dapat dikategorikan
sebagai perbuatan tercela. selain itu, Pasal 29 UU Nomor 30 Tahun 2002 juga
menyebutkan syarat menjadi pimpinan KPK adalah memiliki reputasi yang
cemerlang. Dengan pelanggaran yang dilakukan Firli tentu juga akan menjatuhkan
reputasi Firli yang akan menjadi pimpinan KPK.
Terpilihnya Firli sebagai pimpinan KPK pun menimbulkan beberapa tindakan dari
pihak KPK, seperti mundurnya penasihat KPK (Mohammad Tsani Annafari). Tsani
mengatakan pernyataan mundurnya sebagai penasihat KPK bila ada orang yang cacat
etik terpilih sebagai pimpnan KPK 2019-2023 demi mengingatkan pansel Capim
lembaga antirasuah tersebut. Lalu ada Saut Situmorang yang mundur sebagai
pimpinan KPK. Ternyata di negeri in, tidak hanya bupati yang sudah di OTT saja
yang bisa terpilih, tetapi orang yang dinyatakan secara terbuka memiliki catatan
pelanggaran etik berat pun bisa memimpin lembaga antikorupsi. 500 pegawai kpk
juga melakukan keberatan karena keikutsertaan firli ke dalam kandidat capim KPK
2019-2023 bahkan sejumlah lsm juga ikut kritik Bagaimana Firli bisa menjadi
pimpinan KPK jika banyak penolakan-penolakan dari anggota KPK itu sendiri?
Pimpnan terpilih berdampak langsung pada kinerja internal KPK. Jika yang terpilih
bermasalah, maka itu langsung mengganggu pelaksanaan tugas internal KPK. KPK
butuh pimpinan yang kredibel dan kompeten. Paling utama kredibilitas menyangkut
kualitas integritas serta kemampuan menginspirasi dan memberi teladan yang
baik, sosok panutan.
Kontra
Terpilihnya Firli menjadi Ketua KPK sudah melewati berbagai serangkaian proses
dan seleksi. Mulai dari mengikuti Fit and Proper Test atau uji kelayakan dan
kepatutan pejabat. DPR dan tim pansel pun tidak mungkin memilih Firli secara
Cuma-Cuma tanpa pertimbangan yang benar-benar matang. Sehingga kita percayakan
kepada Tim Pansel karena siapapun yang terpilih menjadi ketua KPK itu adalah
pilihan yang terbaik. Terlepas dari catatannya, setiap manusia pasti pernah melakukan
kesalahan. Pasti ada kelebihan dan kekurangan dari pimpinan KPK terpilih.
komisi 3 dpr mengatakan bahwa firli sudah melakukan klarifikasi tidak hanya dalam
uji kelayakan yang sudah dilakukan tetapi telah dikonfirmasi atau diklarifikasi pd saat
bersama dengan pansel. Firli mengatakan sangkaan pelannggaran kode etik dan juga
pertemuan-pertemuan yang dilakukan sudah diklarifikasi olehnya. Firli telah
mengklarifikasi dalam uji kelayakan dan kepatutan capim KPK terkait kabar salah
satu pertemuannya dengan gubernur NTB TGB Zainul Majdi Firli tidak mengadakan
pertemuan atua tidak mengadakan hubungan. Dia mengatakan dirinya datang bermain
tenis atas undangan Danrem. lalu gubernur NTB TGB Zainul datang ke lapangan
tenis. Lalu danrem mengatakan untuk berfoto lalu diunggah ke media sosial. Jadi
bukan KPK yang menemukan dan memfoto. Firli mengatakan apa salahnya bertemu
dengan orang di tempat terbuka dan pertemuan itu tidak direncanakan. Dia juga
menegaskan bahwa pertemuan dengan TGB saat itu, status yang bersangkutan bukan
tersangka dan sampai hari ini belum pernah menjadi tersangka. Dia menegaskan
pertemuannya dengan TGB tidak membicarakan perkara apapun, bahkan perkara
divestasi Newmont sudah dilakukan ekspose pada 6 Agustus 2018.
Komisi 3 yang ikut melakukan voting dan melakukan uji kelayakan dimana wakil
ketua komisi 3 erma suryani, mengatakan pilihan capim kpk berdasarkan suara dari
total angota yg adil dan komposisi dari pimpinan kpk ini menurut mereka sangat baik
karena berlatar belakang lengkap dan beragam. Firli daftar sebagai capim KPK
melalui pansel. Mengapa Firli Bahuri terpilih menjadi ketua? Semua anggota
berpandangan Firli layak menjadi ketua. 56 anggota dewan memberikan suaranya
kpd firli.
PENGHAPUSAN UN DI SEKOLAH DASAR
PRO I (Argumentasi)
Saya sebagai pihak pro setuju bahwa UN di Sekolah
Dasar dihapuskan karena tidak adil jika hanya tiga
mata pelajaran saja yang diujikan dalam UN.
Sementara, siswa selama enam tahun sekolah
mempelajari banyak pelajaran. Selain itu, sangat
tidak adil juga jika menentukan kelulusan peserta
didik hanya dengan waktu 3 atau 4 hari saja.
Berbagai pengorbanan, moril maupun materiil,
selama 6 tahun tampaknya sia-sia ketika mereka
gagal memperoleh nilai ujian nasional di atas
standard nasional. Banyak siswa berprestasi tidak
lulus hanya lantaran gagal dalam ujian nasional.
Ujian sebagai standarisasi kelulusan itu dianggap
mengabaikan prestasi yang dibina anak didik
selama bertahun-tahun.
PRO II (Sanggahan)
Ya, ujian integrasi dengan pembagian 60 persen
dan 40 persen porsi kewenangan sekolah dan
negara justru dipakai sebagai sarana
menggelembungkan nilai agar siswa sekolah bisa
lulus UN. Kultur manipulatif diwadahi melalui
kebijakan kalkulasi porsi penilaian ini. Jadi, ada
permainan nilai di sekolah.
PRO I (Argumentasi)
UN sebagai evaluasi dan tolok ukur belajar, bagi
siswa SD seharusnya bertujuan melihat kemajuan
siswa bukan penentu kelulusan dan masuk atau
tidaknya ke SMP. Untuk mendaftar ke SMP, siswa
bisa menggunakan nilai akhir pada raport kelas VI
mereka sehingga tidak perlu lagi mengikuti tes
ujian masuk. Sudah tidak asing bahwa UN SD
menjadi momok bagi siswa dan sekolah. Ada
kekhawatiran tidak lulus sehingga UN menjadi
sebuah beban tersendiri. Setiap menjelang ujian
nasional para siswa dilanda stres yang luar biasa.
Tidak hanya karena peningkatan aktivitas belajar
tetapi yang paling berat adalah beban psikologis,
yakni apakah mereka akan lulus atau tidak. Siswa
SD akan mengalami stres tingkat tinggi, seperti
cemas, khawatir, gelisah, dan frustasi ketika
menghadapi UN sebab mereka belum ada
pengalaman sebelumnya dan mungkin merupakan
sesuatu yang sangat menegangkan bagi mereka.
Terlebih lagi UN menyita waktu bermain anak yang
disibukkan dengan belajar keras di rumah atau pun
lembaga penyelenggara pendidikan atau bimbel.
PRO II (Argumentasi)
Pelaksanaan UN di Sekolah Dasar tidak sejalan
dengan Kurikulum 2013 yang tematik integratif.
Cara evaluasi pada Kurikulum 2013 menggunakan
pola authentic assessment. Sistem evaluasi model
multiple choice (pilihan ganda) sebagaimana UN
tidak berhubungan dengan Kurikulum 2013 yang
menekankan pada pengetahuan dan keterampilan.
Selain itu, penghapusan UN SD merupakan suatu
keharusan sebab ada program wajib belajar (Wajar)
9 tahun dan akan masuk program wajar 12 tahun.
Sekolah Dasar masih kerangka Wajar 9 tahun, jika
diadakan ujian nasional tingkat Sekolah Dasar maka
akan memotong program wajib belajar tersebut.
Sesungguhnya SD menuju SMP merupakan satu
kesatuan. Selain itu, guru hanya akan mengajarkan
beberapa topik atau kompetensi yang (berdasarkan
panduan SKL) diprediksi bakal keluar dalam UN dan
cenderung mengabaikan kompetensi lainnya yang
diperkirakan tak akan diujikan dalam UN.
PRO I
UN hendaknya sebatas untuk mengetahui peta
kualitas pendidikan di Indonesia. Melalui UN dapat
diketahui sejauh mana kurikulum secara nasional
tercapai bukan menjadi alat penentu kelulusan
siswa. Kualitas pembelajaran sebaiknya tidak
dibebankan ke siswa dengan target nilai. Siswa
menderita masalah psikologis yang serius. Banyak
siswa mengalami kecemasan saat ujian dan banyak
yang merasa frustasi karena gagal ujian. Kondisi
psikologis siswa saat menempuh ujian tidaklah
sama satu dengan yang lain. Kecemasan tentunya
memengaruhi performa peserta ujian, yang pada
gilirannya berimbas pada hasil ujian. Tekanan
psikologis inilah yang rupanya tidak diperhitungkan
oleh penyelenggara ujian nasional. Sebaiknya,
pemerintah menyerahkan sekolah-sekolah dasar
untuk menyelenggarakan ujian kelulusan sendiri.
KONTRA I
Ujian nasional atau ujian yang distandarkan
memiliki beberapa hal positif yang berdampak pada
peningkatan mutu pendidikan. Di antara hal positif
yang dihasilkan adalah munculnya semangat
belajar atau kemauan belajar siswa agar dapat
menguasai pelajaran yang diujikan, meningkatkan
kompetensi guru untuk selalu memperbaharui
pengetahuannya karena pengetahuan selalu
berubah seiring dengan perkembangan zaman,
meningkatkan peran orang tua dalam mengawasi
proses belajar anak di rumah, dapat dilakukan
analisis dan penilaian terhadap kinerja sekolah
sebagai bentuk akuntabilitas terhadap orang tua
dan masyarakat. Dari segi psikologi, untuk siswa SD
dilaksanakan UN memiliki manfaat untuk
memberikan sikap disiplin, berlatih dalam
menghadapi ujian nasional, memberikan rasa
tanggung jawab untuk belajar lebih giat lagi dalam
menghadapi UN. Dari segi psikologi jika dilihat dari
guru, guru harus lebih kuat untuk menguatkan
siswanya agar siswa tidak takut menghadapi UN.
Instrumen UN sebagai standar kompetensi
kelulusan, dapat menjadi stimulus kepada semua
pihak, baik dari pemerintah, guru, sampai siswa
untuk mempersiapkan diri untuk menjadi lebih
baik.