Anda di halaman 1dari 1

Dari tipe-tipe bentuk peninggalan tersebut, paling banyak ditemukan adalah tipe Menara.

Tipe Menara
hanyalah sebutan untuk membedakannya dengan tipe lain yang sering dikarakteristikan sebagai “candi”.
Sebutan candi secara fisik dianggap berbentuk menjulang seperti Menara. Tipe ini juga dapat diperkaya
dengan elemen-elemen khusus, seperti “stupa”, baik digunakan sebagai atap, seperti Candi Mendut,
Sewu, atau candi-candi Buddha maupun wujudnya memang berbentuk seperti stupa, seperti Candi
Sumberawan.
(P.H. Rahadhian dkk. {2018). Eksistensi Candi Sebagai Karya Agung Arsitektur Indonesia di Asia
Tenggara)
Tipe Menara adalah desain bentuk yang sering ditemukan dalam bangunan candi. Sedangkan sebutan
menara hanyalah istilah untuk menunjukkan perbedaan tipe bentuk candi. Biasanya candi memiliki
ornamen-ornamen pelengkap seperti stupa untuk candi Buddha.
Arsitektur candi di Indonesia menujukkan hasil local genius khas yang dimiliki Indonesai, berbeda
dengan kuil-kuil yang ada di India, meskipun tradisi Hindu-Buddha berasal dari sana. Pengkajian candi
selama ini cenderung bertumpu pada ranah yang bersifat arkeologis, namun demikian candi pada
dasarnya adalah bangunan sehingga semestinya juga bagian penting dari pengkajian yang bersumber pada
ilmu arsitektur, apalagi jika muncul pemahaman wujud pengembangannya dalam perjalanan sejarah
arsitektur sampai masa kini.
(P.H. Rahadhian dkk. {2018). Eksistensi Candi Sebagai Karya Agung Arsitektur Indonesia di Asia
Tenggara)
Struktur candi Indonesia sedikit menyerap kebudayaam Hindu-Buddha yang berasal dari Indoseia.
Masyarakat sekitar menggunakan Teknik urug untuk membuat candi dan hal ini menunjukkan bahwa
candi di Indonesia memiliki ciri-ciri khas dari setiap masa.

Anda mungkin juga menyukai