Anda di halaman 1dari 2

TUGAS TUTORIAL KE-3

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nama Mata Kuliah : Manajemen Perubahan


Kode Mata Kuliah : EKMA4565
Jumlah sks : 2 SKS
Nama Pengembang : Sri Prilmayanti. A, SE.,MM
Nama Penelaah : Ni Wayan Marsya, S. Tr.Par.,M.Par
Status Pengembangan : Revisi
Tahun Pengembangan : 2019
Edisi Ke- : 2

No Tugas Tutorial Skor Maksimal Sumber Tugas Tutorial


1 Jelaskan salah satu 50 Modul 5, KB 1
model Diagnosis !
50 Modul 6, KB 1
2 Jelaskan
Organisasi Sebagai
Institusi
Pengetahuan !

* coret yang tidak sesuai


NAMA : HANIF NURULUMFITRY ZAIN

NIM : 041732551

1. Salah satu metode diagnosis yaitu The Six-Box Organization Model. Model ini cukup
tua dibangun oleh Marvin Weisbord pada tahun 1976. Disebut The Six-Box
Organization Model karena model ini didasarkan pada enam variable organisasi yang
diyakini berpengaruh terhadap kinerja organisasi. 6 variabel tersebut yaitu :
 Tujuan (purpose) kita ini bergerak dalam bisnis apa?
 Struktur (structure). Bagaimana kita membagi-bagi pekerjaan?
 Imbalan (rewards). Apakah semua tugas yang telah dikerjakan sudah
mendapatkan insentif?
 Mekanisme kerja (helpul mechanism). Apakah kita memiliki teknologi untuk
koordinasi kerja?
 Hubungan kerja (relationships). Bagaimana kita mengelola konflik? Apakah
dengan teknologi?
 Kepemimpinan (leaderships). Apakah ada orang yang bisa menjaga kelima kotak
dalam keadaan seimbang?

PURPOSE
What business are
we in?
Weisbord mengatakan bahwa modelnya secara visual bisa disamakan dengan sebuah layar pada
rada : “seperti halnya pegawai lalu lintas udara yang menggunakan radar untuk memetakan
kondisi perjalanan pesawat- ketinggian, kecepatan, jarak tempuh dan cuaca dsb, mereka yang
menginginkan kinerja organisasinya meningkat juga harus memberi perhatian yang sama
terhadap hubungan antar variabel bukan hanya fokus pada salah satu variabel saja”. Hal ini bisa
diartikan bahwa ketika sebuah elemen organisasi, katakanlah struktur organisasi, memerlukan
perhatian lebih dan perlu dilakukan perubahan maka secara sistematik efek perubahan terhadap
kemungkinan perubahan pada variabel lain tidak boleh dikesampingkan.

SUMBER : EKMA4565 MODUL 5 HAL 5.20-5.21

2. Organisasi sebagai institusi pengetahuan. Pada era informasi organisasi/perusahaan juga


dianggap sebagai institusi pengetahuan (Leonard,1999; Nonaka & Takeuchi, 1995;
Nonaka, Toyama&Nagata,2000). Dengan tanggapan ini organisasi seolah-olah menjadi
sumber dan gudang pengetahuan dan mampu menciptakan, memproses dan
mendistribusikan pengetahuan. Anggapan ini sejalan dengan pandangan Gareth Morgan
(1997) tentang metafora organisasi. Menurut Morgan salah satu cara pandang untuk
memahami organisasi adalah organisasi dianggap layaknya sebuah otak tempat berfikir
(organizations as brains) yang mampu memproses informasi dan mampu melaksanakan
proses pembelajaran. Pandangan ini sekaligus menegaskan bahwa kemampuan organisasi
melakukan pembelajaran bis diartikan pula bahwa organisasi mampu menciptakan
pengetahuan baru, mendesentralisasi pengetahuan pada seluruh elemen organisasi dan
mewujudkannya dalam bentuk produk, jasa dan sistem organisasi (Nonaka &
Takeuchi,1995). Yang barangkali tidak boleh disalah-artikan terhadap anggapan ini
adalah meski dewasa ini pengetahuan memiliki arti penting bagi sebuah
organisasi/perusahaan, namun bukan berarti pengetahuan merupakan bentuk akhir atau
tujuan akhir dari sebuah organisasi/ perusahaan. Kecuali instritusi pendidikan,
pengetahuan bagi organisasi lainnye lebih berfungsi sebagai asset (Husi,2004) atau alat
bantu (Martesson,2000) yang memungkinkan organisasi memiliki daya saing baru
sehingga harapan organisasi tersebut bisa bertahan hidup dan terus berkembang jauh
lebih tinggi ketimbang organisasi yang tidak memiliki pengetahuan.

SUMBER : EKMA4565 MODUL 6 HAL 6.8

Anda mungkin juga menyukai