Anda di halaman 1dari 2

1. Pembangkit energi aerolastik.

aerolastik berasal dari ejaan bahasa inggris kata Aircraft yaitu pesawat terbang
yang melalui udara dalam bentuk fluida elastic. tenaga listrik ini memanfaatkan energy mekanik dan
mentransduksinya menjadi energy listrik benggunakan bahan piezo elektrik. Pembangkit energy listrik yang
menggunakan bahan fleksibel ini terinspirasi dari keadaan alam yaitu ikan yang sedang berenang di air, maka
otot otot pada ikan akan berkontraksi di kedua sisi tubuhnya menyebabkan ekor ikan akan bergerak bolak balik
sehingga menyebabkan gerakan maju pada ikan. Pada alat pembangkit listrik ini ada flapper penjepit airfoil yang
bertindak seperti kepala ikan, airfoil yang fleksibel dan tipis akan bertindak seperti ekor ikan, serta balok logam
yang ada ditengah tengahnya bertindak seperti tubuh ikan, dalam balok logam ini juga terdapat perangkat piezo
elektrik di kedua sisinya sehingga ketika pembangkit listrik ini terkena aliran udara dari flapper penjepit menuju
ke airfoil fleksibel maka airfoil fleksibel akan bergerak bolak balik seperti ekor ikan yang sedang berenang dan
menggerakan kedua sisi piezoelektrik yang terpasang di balok logam sehingga piezoelektrik bisa menghasilkan
energi listrik yang berasal dari energy mekanik nya. Seperti terlihat dalam video percobaan pembangkit listrik
yang diletakan dalam terowongan udara dengan kecepatan udara sebesar 18.5mph dan menghasilkan flutter
frekuensi sebesar 6.8 Hz

2. Ngengat Cyborg . Alat ini memanfaatkan serangga ngengat yang digunakan untuk mata mata dan pengawasan
tertentu dibidang militer. Serangga Ngengat ini diberi rangkaian elektronik yang bisa dikendalikan dan diawasi
dari jarak jauh, tetapi rangkaian elektronik membutuhkan energi listrik agar bisa berfungsi. Tetapi ukuran
Ngengat yang sangat kecil menjadi tantangan tersendiri dan juga ketika Ngengat diberi beban yang terlalu berat
maka Ngengat tidak akan bisa terbang. Pemasangan baterai skala kecil tidak bisa dilakukan karena terlalu berat,
pemasangan panel surya juga tidak mungkin dilakukan dikarenakan membutuhkan pasokan energy matahari
yang konstan agar alat bisa setabil, dan pada akhirnya peneliti beralih ke pemasangan bahan piezoelektrik
sebagai penghasil energy listriknya karena memiliki bahan yang ringan dan lebih efektif digunakan. Ngengat
terbang lurus tetapi bukan berarti gerakannya bisa mulus, ketika Ngengat mengangkat sayapnya maka tubuh
Ngengat akan sedikit turun dan ketika sayap turun kebawah maka akan menghasilkan gaya tolak udara sehingga
tubuh Ngengat naik keatas, sehingga saat Ngengat terbang maka membentuk siklus pergerakan yang naik turun
secara konstan, hal ini yang dimanfaatkan peneliti untuk membangkitkan energy listrik. Pembangkitan energy
listrik ini menggunakan dua balok logam yang sangat kecil dan fleksibel yang terhubung ke perangkat
Piezoelektrik, sehingga ketika ngengat terbang gerakan naik turun pada ngengat akan menggerakan batang
logam tipis yang terhubung ke piezoelektrik dan dapat menghasilkan listrik yang cukup baik dan bisa
menyalakan rangkaian elektronik yang terpasang

Anda mungkin juga menyukai