Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS CENTRAL BUSINESS DISTRICT(CBD)

KOTA PALU JL.SULTAN HASANUDDIN


(The Consentric Theory)
Dosen Pengampuh : Ir. Muhammad Najib, M.T

Dibuat Oleh : Risna Maladewi

Stambuk: F23119129

Kelas: C

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR
PRODI S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
UNIVERSITASS TADULAKO
A. CBD ATAU KBP KOTA PALU SULAWESI TENGAH

Central Business District, (CBD) adalah pusat bisnis terpada yang terletak di Palu Sulawesi
tengah Kota Palu merupakan Ibukota Provinsi Sulawesi Tengah yang berbatasan dengan
Provinsi Gorontalo di bagian utara, Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara di bagian
selatan, Provinsi Sulawesi Barat di bagian barat, serta Provinsi Maluku di bagian timur. Asal
mula kata Palu adalah Topalu’e yang memiliki arti tanah yang terangkat. Karena Kota Palu
berasal dari lautan yang kemudian berubah menjadi daratan lembah (dulu terjadi gempa yang
mengakibatkan adanya pergeseran lempeng). perkembangan kota palu di iringi dengan
pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat Pusat Pertokoan Jl. Sultan Hasanuddin
merupakan salah satu pusat perdagangan di Kota Palu dengan system pertokoan linear
(shopping street). Perkembangan kegiatan perdagangan di Kota Palu. Kawasan tersebut
terdapat kawasan bisnis, permungkiman, perkantoran/politik,pembelanjaan, hotel dan area
terbuka hijau.
B. Analisis Teori dan Digitasi Central Business District(CBD)

Menurut Harris – Ullman, pola keruangan kota diawali oleh suatu pusat kegiatan (Central District
Bussines) yang dapat berupa kegiatan ekonomi, pendidikan, sosial atau lain sebagainya. Jadi yang
memiliki pusat kegiatan buka hanya inti kota, daerah pinggiran yang terdapat suatu kegiatan pun dapat
menjadi pusat daerah kegiatan. Keduanya mengatakan jika karakteristik persebaran penggunaan lahan
ditentukan oleh banyak faktor yang tergolong unik seperti sejarah hingga situs – situs kota, sehingga
dapat dikatakan bahwa pembangunan zona – zona tertentu di sebuah kota tidak memiliki urutan yang
teratur seperti halnya pada teori konsentris dan sektoral.

Teori inti ganda diibaratkan seperti muncul nukelus (inti) baru berfungsi sebagai kutub pertumbuhan.
Nukleus tersebut akan terus berkembang sesuai dengan penggunaan lahan fungsional serta membentuk
struktur kota yang mempunyai sel – sel pertumbuhan. Nukleus di sini dapat berupa perguruan tinggi,
pelabuhan laut, terminal, kawasan industri, dan bandara. Terbentuknya nukleus ini juga didasari oleh
keuntungan ekonomi sehingga menjadi bahan pertimbangan dalam penggunaan lahan. Seperti
pembangunan kawasan industri biasanya tidak akan jauh dari sarana transportasi seperti bandara,
terminal atau pelabuhan.

Anda mungkin juga menyukai