Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN RENCANA PERAWATAN

MAHKOTA JAKET DENGAN PASAK INTI


RESIN KOMPOSIT

Nama : Zahratul Fitriyani

NIM : 20070340084

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PRODI KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2012
DASAR TEORI

Pengertian pasak :
Adalah suatu bangunan berbentuk pasak yang merupakan retensi tambahan tipe
radikuler yang dibuat dengan tujuan untuk menambah retensi dan resistensi mahkota.

Indikasi pasak:
1. Gigi yang telah dirawat saluran akar
2. Kehilangan struktur yang sangat banyak hingga mencapai pulpa dan tidak dapat
diperbaiki dengan tambalan biasa
3. Perbaikan malposisi gigi
4. Gigi non vital
5. Sudah tidak bisa ditambal lagi
6. Karies yang meluas sampai menghilangkan cusp gigi
7. Jaringan periodontal sehat
8.  Tidak ada riwayat alergi pada bahan mahkota pasak
9. Gigi antagonisnya masih bagus sehingga tidak menjadi iritasi pada bagian mukosa
palatal.
10. Retensi pada gigi yang akan diberi mahkota masih baik dalam artian masih mampu
menerima beban mahkota pasak itu sendiri
11. Akar gigi masih bagus.

Faktor yang mempengaruhi retensi pasak


1. Panjang pasak
Ketentuan panjang pasak:

 A=B
(B) Panjang pasak = (A) panjang mahkota klinis
 B=D
(B) Panjang pasak = 2/3 (D) panjang akar
 C à menyisakan gutta perca sepanjang ± 4 mm ( 3-5 mm) dari apikal
 E=½F
Utk melindungi akar dr fraktur maka :
panjang pasak dr alveolar crest ke apikal (E) paling tidak setengah dari
panjang akar yg tertanam dalam tulang (F).

Pasak yang terlalu pendek maka :


 Retensi kurang
 Dapat menyebabkan fraktur akar karena tekanan pengunyahan yang mengenai
mahkota dan pasak-inti.

2. Diameter pasak
Lebar pasakàpaling tidak 1/3 diameter akar
 >1/3 àdinding saluran akar menjadi tipis
 <1/3 àpasak dapat patah terhadap tekanan pengunyahan
Diameter pasak yang terlalu kecil dapat menyebabkan :
 Pasak kehilangan retentif
 Mudah patah terhadap kekuatan pengunyahan
Diameter pasak yg terlalu besar :
 Dapat menyebabkan fraktur pada akar karena tekanan pengunyahan
 Dinding saluran akar tipis shg akar menjadi lebih mudah fraktur terhadap
tekanan pengunyahan
3. Keruncingan Pasak
Pasak bersisi sejajar lebih retentif namun pasak bersisi sejajar berpotensi
memecah akar. Pasak meruncing memiliki bentuk yang sama dengan akar gigi
(meruncing) namun juga memiliki potensi untuk fraktur dibagian pundak karena bentuk
corongnya (melebar kearah pundak).

4. Konfigurasi permukaan pasak


 Rata (smooth) → bersifat pasif.
 Bergerigi (serrated) → lebih retentif dari pasak rata.
 Bergalur (threaded) → bersifat aktif & paling retentif

Meruncing Meruncing

Bergerigi Rata Bergalur Bergerigi Rata Bergalur

Sejajar Sejajar

Bergerigi Rata Bergalur Bergerigi Rata Bergalur

Gaya yang diterima oleh gigi juga akan mempengaruhi resistensi dan retensi
pasak, gaya vertikal dapat diatasi panjang, besar dan bentuk pasak. Gaya rotasi dapat
diatasi dengan preparasi dinding saluran akar yang irregular.

Macam-macam pasak
1. Pasak tuang (custom dowel core)
adalah inti pasak logam yang dibuat secara individual sesuai dengan hasil
preparasi dari masing-masing gigi. Pasak buatan sendiri dapat dicor dari pola yang
dibuat secara langsung (direct) dalam mulut pasien atau yang dibuatkan di laboratorium
(indirect).

Indikasi :
 Sisa akar gigi ≤ 1/3 arah servikal
 Diameter saluran akar besar > 1/3 diameter akar
 Mahkota gigi pasca perawatan saluran akar yang sudah rusak dan tidak dapat
direstorasi dengan mahkota jaket atau inlei
 Sebagai abutment GTC dan GTS
 Koreksi gigi malposisi (sudah dirawat perawatan saluran akar)
Kontra indikasi :
 Close bite
 Kesehatan umum tidak baik
 Gigi berakar pendek (lebih pendek dari panjang mahkota dan tipis)
 Pasien dengan bad habit

Keuntungan :
 Dapat memperbaiki/koreksi posisi gigi yang ekstrim (pada gigi yang sudah
dilakukan PSA)
 Lebih adatif karena sesuai dengan anatomi gigi
 Dapat digunakan pada saluran akar yang sangat oval dengan akar ganda yang
paralel.
Kerugian :
 Dapat terjadi kesalahan pengecoran sehingga meningkatkan risiko fraktur
pasak
 Pemasangan pasak tidak bias dalam 1 kali kunjungan.

2. Pasak prefabricated (buatan pabrik)


adalah pasak siap pakai yang di poduksi di pabrik, umumnya terdiri dari berbagai
ukuran dan bentuk, dapat terbuat dari bahan logam dan non logam. Bahan logam antara
lain platinum-gold-palladium (Pt-Au-Pd), stainless steel, titanium, brass, danchromium-
containing alloy. Sedangkan, bahan non logam antara lain carbon fiber, ceramic, glass
fiber, dan woven fiber.

Indikasi :
 Sisa gigi ³ 1/3 arah servikal
 Diameter saluran akar besar à ≤ 1/3 diameter akar

Keuntungan :
 Pasak siap pakai yang terbuat dari bahan logam memiliki keunggulan dalam
kekuatan karena dapat dihindari kesalahan pengecoran logam yang
mengakibatkan kelemahan pasak.
 Pasak yang terbuat dari ceramic, glass fiber dan woven fiber mempunyai
keunggulan estetik dan memiliki modulus elastisitas sama dengan dentin sehingga
tidak menyebabkan fraktur dibandingkan pasak yang terbuat dari logam.
Kekurangan :
 Tidak bisa untuk koreksi gigi malposisi
 Pasak yang terbuat dari bahan logam terdapat resiko terjadinya korosi, diskolorasi
akar, kebocoran mikro, dan fraktur akar terutama pada pasak yang berbentuk
paralel.
 Pasak yang terbuat dari carbon fiber berwarna hitam dapat merusak estetik
mahktota tiruan.

Pasak ready-made/prefabricated/pasak jadi merupakan pilihan untuk pasak


profilaktik, karena tujuan pemasangannya hanya sebagai penambah resistensi sisa jaringan
gigi. Penggunaannya sangat selektif dan biasanya digunakan pada keadaan dimana ; anatomi
gigi yang mengecil pada daerah servikal, adanya karies pada daerah servikal dan tekanan
kunyah yang besar yaitu pada kebiasaan bruxism atau deep-bite.
Pasak prefabricated atau ready-made dapat terbuat dari metal dan non-metal. Pasak-
metal pada umumnya mempunyai retensi mekanik yang baik tapi mempunyai modulus
elastisitas yang berbeda dengan dentin sehingga tekanan yang jatuh pada gigi akan
terkonsentrasi dan dapat menimbulkan fraktur. Pasak metal terbuat dari platinum-gold-
palladium, (PGp), nickel-chromium(Ni-Cr).
Bentuk pasak ready-made ada beberapa jenis yaitu; tapered , paralel, serrated
(bergerigi) dan threaded (ulir). Pasak threaded merupakan pasak yang retentif diikuti oleh
pasak paralel sided serrated post.
Keuntungan menggunakan pasak ready made adalah; mudah, cepat, murah, kuat dan
retentif akan tetapi penggunaannya sangat selektif, bentuk pasak dan saluran akar tidak sesuai
dan mudah terjadi korosi.
Pasak unimetric merupakan salah satu contoh pasak prefabricated yang terbuat dari
titanium dengan bentuk tapered, konfigurasi permukaan serrated (bergerigi) dan ukuran
panjang pasak yang tersedia:
 008S=6mm
 108S dan 108L=7,5mm
 208S dan 208L=9,5mm
 308S dan 308L=11,5mm
Teknik pemasangan pasak
Pengangkatan isi saluran akar dengan menggunakan rotari intrumens yaitu peeso
reamer, dan getes glidden drill. Bahan pengisi saluran akar dibersihkan secara incremental
sampai panjang yang sudah ditentukan. Untuk mengetahui kedalaman dari preparasi pasak
dapat menggunakan periodontal probe sebagai acuan. Dipilih pasak yang besar dan
panjangnya sesuai dengan saluran akar yang sudah di reparasi. Untuk meningkatkan retensi,
dipilih pasak yang sesuai supaya adaptasi dengan dinding saluran akar baik. Setelah pasak
sesuai kemudian dilakukan sementasi

Preparasi pasak

Kamar pulpa maupun saluran akar memberi retensi pada restorasinya. Pasak yang
disemen pada saluran akar memberi retensi pada restorasi (inti) namun tidak memperkuat
akar gigi, bahkan sering kali memperlemah akar gigi bila bentuk pasak tidak sesuai dengan
bentuk saluran akarnya (lebih besar). Karena itu buatlah preparasi pasak yang minimal sesuai
dengan kebutuhan retensi inti.

Preparasi pasak dimulai dari pengambilan gutta percha dari saluran akar sesuai
dengan panjang yang diperlukan dilanjutkan dengan memperbesar dan membentuk saluran
akar untuk ditempati pasak. Pengambilan gutta percha harus hati-hati. Pengambilan yang
terlalu banyak akan mengakibatkan tendensi fraktur akar. Perforasi akar juga bisa terjadi
apabila preparasi saluran akar menyimpang dari saluran akarnya. Radiograf tidak dapat
menentukan secara pasti mengenai lengkung dan diameter saluran akar. Radiograf mungkin
tidak bisa menunjukkan konkavitas dan lengkung labio-lingual. Sebagai patokan umum,
diameter pasak tidak boleh lebih dari sepertiga diameter akar. Preparasi pasak yang
menyempit ke arah apikal mencegah terjadinya step di daerah apeks, tidak adanya step
merupakan predisposisi terjadinya wedging (peregangan) dan fraktur akar.

-       Pengambilan gutta percha

Pengambilan gutta percha sebaiknya dilakukan pada saat obturasi karena dokter gigi
masih ingat betul bentuk, diameter, panjang dan lengkung saluran akar. Pengambilan gutta
percha juga bisa dilakukan pada kunjungan berikutnya. Pengambilan gutta percha lebih baik
menggunakan alat yang panas sedikit demi sedikit sampai panjang yang ditentukan. Gutta
percha diambil sampai tersisa sedikitnya 4 mm dari apeks. Semua alat bisa digunakan asal
bisa dipanaskan. Gunakan instrumen yang rotatif seperti peeso reamer. Namun
penggunaannya harus hati-hati karena kecenderungannya untuk menyimpang dan
menimbulkan perforasi atau paling sedikit mengakibatkan kerusakan yang berat pada saluran
akar. Alternatif lain yaitu menggunakan pelarut seperti kloroform, xylene atau eucaliptol
adalah kotor dan sulit mengambil gutta percha sampai panjang yang dikehendaki.

-       Penyelesaian ruang pasak

Setelah gutta percha diambil, dilakukan pembentukan saluran akar sesuai dengan tipe pasak
yang akan digunakan. Dapat menggunakan instrumen putar dalam pembentukannya.

Yang penting adalah bahwa pasak yang disemenkan, apapun desain dan bentuk preparasinya,
tidak mungkin rapat dengan saluran akar. Pasak tidak akan rapat benar-benar dan semen juga
tidak dapat mengisi seluruh interfase. Saliva dan bakteri juga dapat mencapai daerah apeks
bila sudah berkontak dengan pasak.
DESKRIPSI KASUS

➢ Pemeriksaan Subjektif :
Pasien ingin melanjutkan perawatan dengan dibuatkan mahkota pada gigi 34 yang
telah dilakukan perawatan PSA pada tanggal 29/09/2012, sekarang pasien tidak ada
keluhan sakit atau bengkak.
➢ Pemeriksaan Objektif :
Gigi 34 terdapat tumpatan sementara pada permukaan distooklusal dalam keadaan
baik dan tidak lepas.
Perkusi : -
Palpasi : -
Dx : Gigi non vital pasca PSA
➢ Pemeriksaan Radiograph periapikal :
Terdapat area radiopak pada saluran pulpa dan mahkota yang terisi hermetis pada gigi
45 dan tidak ada lesi pada ujung akar.
➢ Treatment Planing :
Restorasi mahkota jaket dengan pasak-inti resin komposit.

➢ Tahapan kerja :
1. Pengukuran panjang pasak
Panjang kerja= 20 mm
Panjang gutta-perca dari orifis=12,7 mm
Untuk mendapatkan panjang pasak:
Panjang mahkota klinis P1 bawah 7,5 mm. Jika menggunakan prinsip panjang
pasak=panjang mahkota klinis. Jika menggunakan ukuran pasak yang 7,5 mm,
panjang kerja 20 mm berarti gutap yang di tinggalkan 5 mm.
mahkota klinis 7,5mm
 PK=15mm
Panjang pasak 7,5mm  PK= 20mm
Sisa gutap 5mm

Untuk ukuran panjang pasak yang tersedia:


008S=6mm
108S dan 108L=7,5mm
208S dan 208L=9,5mm
308S dan 308L=11,5mm
2. Pengambilan Gutta-perca
Pengambilan gutta-perca dengan menggunkan gates gliden drill yang tersedia. Yang
pertama kali di gunakan untuk mengambil gutap yang ujung lancip kemudian di
lebarkan dengan ujung yang tumpul. Setelah itu dilakukan rongent foto.
3. Preparasi saluran akar
Preparasi saluran akar dengan menggunkan peeso reamer yang ujungnya tumpul
secukupnya sesuai dengan aturan diatemer pasak ±1/3 saluran akar. Insersikan pasak
kemudian rongent foto dan sementasi pasak dengan dengan fuji I.
4. Pembuatan inti
Pembentukkan inti dengan resin komposit P 60. Lakukan pengetsaan dan kemudian
diberi bonding kemudian komposit bentuk gigi sama dengan gigi asli dibuat seperti
miniatur gigi.
5. Tahap-tahap preparasi mahkota untuk gigi posterior (full crown)
 Preparasi permukaan bukal sejajar aksis gigi dengan bur fissur tapered ujung datar
sekaligus pembentukkan pundak. Pundak dengan sudut 900 dengan kedalaman
0,5mm masuk sulkus gingiva. Bagian lingual dengan menggunakan fissur ujung
membulat.
 Preparasi daerah proximal dengan kemiringan 60 terhadap aksis gigi dengan bur
fissur tapered ujung datar.
 Preparasi bagian oklusal dengan round wheel bur sehingga membentuk miniature
gigi premolar.
6. Pencetakan teknik double impression.
Sebelum dicetak àgingiva diretraksi.
7. Pencocokan warna gigi dengan shade guide untuk mahkota jaket
8. Model dikirim ke dental laboratory dengan intruksi warna mahkota jaket dan oklusi
pasien.
9. Pemasangan mahkota sementara

10. Insersi Mahkota


 Setelah mahkota jadi maka mahkota dilakukan try in dengan tujuan untuk:
 Untuk mengetahui kepadatan tepi
 Ada traumatic oklusi atau tidak
 Menekan gingival atau tidak pada servikal
 Warnanya sesuai atau tidak
 Sementasi mahkota dengan SIK tipe I.
11. Kontrol

➢ Kesimpulan :
Dari pembahasan diatas, gigi 34 dapat dilakukan perawatan mahkota jaket dengan
pasak inti resin komposit. Prognosis yang diharapkan baik karena dilihat dari motivasi pasien
yang besar untuk dirawat giginya, kesehatan gigi dan jaringan pendukung gigi yang masih baik
dan keadaan social ekonomi pasien cukup bagus sehingga diharapkan restorasi akan dapat
mengembalikan bagian gigi terutama fungsi estetik dan tingkat kepercayaan yang tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Arianti, Novy., dan Untara, Tri Endra, 2007, Perawatan Saluran Akar Molar Mandibula
Teknik Crown Down disertai Mahkota Porselain Fused Metal Pasak Tapered
Serrated, Majalah Ked Gigi (14) 1: 29-34, ISSN: 1978-0206.
Suprastiwi, Endang, 2004, Laporan Kasus, Penggunaan Pasak Profilaktik pada Gigi Anterior
Pasca Perawatan Endodontik, Majalah Ked Gigi (14) 1: 17-22, ISSN: 1978-0206.
Setyawati, Any., dan Pintadi, Hastoro, 2010, Blok Estetik 2, Kedokteran Gigi UMY.

Yogyakarta, 6 Oktober 2012


Mengetahui,
Operator Pembimbing

Zahratul Fitriyani, S.Kg drg. Erma Sofiani, Sp.KG

Anda mungkin juga menyukai