Anda di halaman 1dari 5

Internet Addiction Disorders

 Definisi Internet Adiksi


Internet
Internet adalah singkatan dari Interconnected Networking yang apabila diartikan
dalam Bahasa Indonesia berarti rangkaian komputer yang terhubung di dalam
beberapa rangkaian jaringan. Internet merupakan salah satu hasil dari kecanggihan
dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi buatan manusia.
Internet merupakan media yang saat ini banyak digemari masyarakat dalam mencari
informasi terbaru dan menjalin hubungan dengan orang lain di tempat yang berbeda
(Ningtyas, 2012).
Internet mampu untuk menyediakan askes untuk layanan telekomunikasi dan berbagai
sumber daya informasi untuk jutaan pemakaiannya yang tersebar di seluruh dunia.
Internet memliki berbagai macam layanan-layanan internet meliputi komunikasi
secara langsung seperti email dan juga chatting, diskusi seperti Usenet News, email
dan juga milis serta sumber daya informasi yang terdistrubusi (World Wide Web,
Gopher), remote login, dan lalu lintas file (Telnet, FTP), dan lain-lainnya.

Adiksi
Adiksi atau kecanduan adalah perilaku ketergantungan pada suatu hal yang disenangi
dengan hilangnya kontrol dan melakukannya secara terus menerus (Cooper dalam
Wulandari, 2015).
Definisi adiksi telah mengalami pergeseran arti dan mencakup sejumlah perilaku,
seperti judi berulang, bermain video game, makan berlebihan, olahraga, hubungan
percintaan, dan menonton televisi (Young, 2017).

Adiksi internet
Adiksi internet didefinisikan sebagai sebuah sindrom yang ditandai dengan
menghabiskan sejumlah waktu yang sangat banyak dalam menggunakan internet dan
tidak mampu mengontrol penggunaanya saat online (Young, 2004).
Internet addiction atau kecanduan internet adalah salah satu gangguan kejiwaan yang
ditandai dengan keasyikan yang berlebihan atau tidak terkontrol, mendesak atau
perilaku tentang penggunaan komputer dan akses internet yang menyebabkan
gangguan atau distres (Shaw & Black, 2008).
Adiksi internet adalah kebiasaan patologis yang sulit untuk dihapus karena sangat
terkait dengan pencarian kesenangan dan kebahagiaan (Salicetia, 2015)

 Aspek-aspek adiksi internet


Aspek- aspek adiksi internet selanjutnya dikemukakan oleh Griffiths (2015), yaitu:
a. Salience
Hal ini terjadi ketika penggunaan internet menjadi aktivitas yang paling penting
dalam kehidupan individu, mendominasi pikiran individu, perasaan (merasa sangat
butuh) dan tingkah laku (kemunduran dalam perilaku sosial). Individu akan selalu
memikirkan internet, meskipun tidak sedang mengakses internet.
b. Mood modification
Hal ini mengarah pada pengalaman individu sendiri, yang menjadi hasil dari bermain
internet, dan dapat dilihat sebagai strategi coping.
c. Tolerance
Hal ini merupakan proses dimana terjadinya peningkatan jumlah penggunaan internet
untuk mendapatkan efek perubahan dari mood.
d. Withdrawal symptoms
Hal ini merupakan perasaan tidak menyenangkan yang terjadi karena penggunaan
internet dikurangi atau tidak dilanjutkan (misalnya mudah marah, cemas atau tubuh
bergoyang).
e. Conflict
Hal ini mengarah pada konflik yang terjadi antara pengguna internet dengan
lingkungan sekitarnya (konflik interpersonal), konflik dalam tugas lainnya (pekerjaan,
tugas, kehidupan sosial, hobi) atau konflik yang terjadi dalam dirinya sendiri (konflik
intrafisik atau merasa kurangnya kontrol) yang diakibatkan karena terlalu banyak
menghabiskan waktu bermain internet.
f. Relapse
Hal ini merupakan kecenderungan berulangnya kembali pola penggunaan internet
setelah adanya kontrol.

Aspek-aspek adiksi internet selanjutnya dikemukakan Igbaria (dalam Dewi, 2011),


yaitu :
a. Internet attitude
Internet attitude yaitu menunjukkan reaksi atau penilaian terhadap tingkat senang atau
ketidaksenangan seseorang terhadap penggunaan internet.
b. Internet anxiety
Internet anxiety didefinisikan sebagai kecenderungan seseorang menjadi susah,
khawatir atau ketakutan mengenai penggunaan internet di masa sekarang atau di masa
yang akan datang, internet axiety menunjukkan suatu tipe stress tertentu karena
internet anxiety berhubungan dengan kepercayaan yang negatif mengenai internet,
masalah-masalah dalam menggunakan internet atau penolakan terhadap internet.
c. Maty anxiety
Maty anxiety yaitu ketakutan, kecemasan dan kekhawatiran seseorang yang
berhubungan dengan internet.Penerimaan teknologi computer dipengaruhi oleh
teknologi itu sendiri disertai keahlian individu yang menggunakannya. Keyakinan
bahwa setiap orang dapat meningkatkan keahliannya sangat diperlukan, berguna
untuk keefektifan penggunaan komputer dan menguatkan rasa percaya diri setiap
orang mampu menguasai dan menggunakan teknologi komputer dalam pekerjaannya.

 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Adiksi Internet


Faktor-faktor yang mempengaruhi adiksi internet menurut Montag dan Reuter
(2015), yaitu:
a. Faktor sosial
Kesulitan dalam melakukan komunikasi interpersonal atau individu yang mengalami
permasalahan sosial dapat menyebabkan penggunaan internet yang berlebihan. Hal
tersebut disebabkan individu merasa kesulitan dalam melakukan komunikasi dalam
situasi face to face, sehingga individu akan lebih memilih menggunakan internet
untuk melakukan komunikasi karena dianggap lebih aman dan lebih mudah daripada
dilakukan secara face to face. Rendahnya kemampuan komunikasi dapat juga
menyebabkan rendahnya harga diri, mengisolasi diri menyebabkan permasalahan
dalam hidup seperti kecanduan terhadap internet (Reuter, 2015).
b. Faktor psikologis
Kecanduan internet dapat disebabkan karena individu mengalami permasalahan
psikologis seperti depresi, kecemasan, obsesive compulsive disorder (OCD),
penyalahgunaan obat-obat terlarang dan beberapa sindroma yang berkaitan dengan
gangguan psikologis. Gangguan tersebut memicu individu untuk melarikan diri dari
masalah, menerima hiburan menjadi rasa senang dari penggunaan internet. Pelarian
diri ini menyebabkan individu terdorong untuk lebih sering menggunakan internet
sebagai pelampiasan dan akan menyebabkan kecanduan (Reuter, 2015).
c. Faktor biologis
Penelitian yang dilakukan oleh Montag & Reuter (2015) dengan menggunakan
functional magnetic resonance image (fMRI) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
fungsi otak antara individu yang mengalami kecanduan internet dengan yang tidak.
Individu yang mengalami kecanduan internet menunjukkan bahwa dalam memproses
informasi jauh lebih lambat, kesulitan dalam mengontrol dirinya dan memiliki
kecenderungan kepribadian depresif.

Faktor-faktor adiksi internet menurut Young (2004) antara lain sebagai


berikut:
a. Gender
Gender mempengaruhi jenis aplikasi yang digunakan dan penyebab individu tersebut
mengalami kecanduan internet. Laki-laki lebih sering mengalami kecanduan terhadap
game online, situs porno, dan perjudian online, sedangkan perempuan lebih sering
mengalami kecanduan terhadap chatting dan berbelanja secara online.
b. Kondisi psikologis
Survei di Amerika Serikat menunjukkan bahwa lebih dari 50% individu yang
mengalami kecanduan internet juga mengalami kecanduan pada hal lainseperti obat-
obatan terlarang, alkohol, rokok dan seks. Kecanduan internetjuga timbul akibat
masalah-masalah emosional seperti depresi, rasa kesepian, dan gangguan kecemasan,
sehingga sering menggunakan dunia fantasi di internet sebagaipengalihan secara
psikologis terhadap perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan atau situasi yang
menimbulkan stress. Berdasarkan hasil survey ini juga diperoleh bahwa 75% individu
yang mengalami kecanduan internet disebabkan adanya masalah dalam hubungannya
dengan orang lain, kemudian individu tersebut mulai menggunakan aplikasi-aplikasi
online yang bersifat interaktif seperti chat room dan game online sebagai cara untuk
membentuk hubungan baru dan lebih percaya diri dalam berhubungan dengan orang
lain melalui internet.
c. Kondisisosialekonomi
Individu yang telah bekerja memiliki kemungkinan lebih besar mengalami kecanduan
internet dibandingkan dengan individu yang belum bekerja. Hal ini didukung bahwa
individu yang telah bekerja memiliki fasilitas internet dikantornya dan juga memiliki
sejumlah gaji yang memungkinkan individu tersebut memiliki fasilitas computer dan
internet juga dirumahnya.

 Jenis Adiksi Internet


Berdasarkan American Center for Online Addiction, secara umum adiksi internet
telah
diidentifikasi menjadi lima jenis sebagai berikut :
1. Cyber Sexual Addiction. Orang kecanduan mengunduh, menggunakan dan
memperdagangkan materi pornografi cyber dan mereka juga sangat sering terlibat
dalam perbincangan dewasa, terobsesi dengan cybersex dan materi pornografi cyber.
2. Cyber Relationship Addiction. Orang kecanduan terlalu banyak terlibat dengan
hubungan dunia maya dan mereka bahkan dapat terjebak dalam perzinahan dunia
maya. Termasuk juga Social Network Addiction. Semua komunitas virtual dimana
orang dapat membuat profil publik atau semi-publik. Facebook adalah jaringan sosial
paling terkenal dengan 60 jutaan pengguna yang terus berkembang.
3. Net Gaming Addiction. Ini mencakup berbagai perilaku seperti perjudian,
videogame, belanja dan e-trading obsesif.
4. Information Overload. Juga dikenal sebagai kecanduan informasi yang berlebihan.
Banyaknya informasi di internet menciptakan perilaku kompulsif baru yang terkait
dengan berselancar web atau pencarian basis data. Orang kecanduan menggunakan
lebih banyak waktu untuk mencari dan mengatur data. Kecenderungan obsesif-
kompulsif dan pengurangan produktivitas kerja yang terkait dengan jenis kecanduan.
5. Computer Addiction. Di tahun 80-an, permainan komputer seperti Solitaire dan
Minesweeper yang diprogram ke dalam komputer dan peneliti menemukan bahwa
perilaku obsesif permainan komputer menjadi bermasalah dalam organisasi (Salicetia,
2015).

 Dampak Adiksi internet


1. Dampak Pada Perkembangan Fisik
2. Dampak Pada Perkembangan Emosi dan Sosial
3. Dampak Pada Perkembangan Inteligensi
4. Dampak Pada Fungsi Kognitif

Anda mungkin juga menyukai