Anda di halaman 1dari 56

PREVENTIF MAINTENANCE SCREW CONVEYOR DI PT

REJOSO MANIS INDO

Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)


PT REJOSO MANIS INDO

Oleh :
Andik Purnomo
1721201050

PROGRAM STUDI MESIN


FAKULTAS ILMU EKSAKTA
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR
2020
PREVENTIF MAINTENANCE SCREW CONVEYOR DI PT
REJOSO MANIS INDO

Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh :
Andik Purnomo
1721201050

Proposal ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program


sarjana pada Program Studi Mesin Fakultas Ilmu Eksakta Universitas
Nahdlatul Ulama Blitar
PREVENTIF MAINTENANCE SCREW CONVEYOR DI PT
REJOSO MANIS INDO

Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)


Oleh :
Andik Purnomo
1721201050

Mengetahui, Menyetujui,
Ketua ProgramStudiFisika Dosen Pembimbing

Helmy Yuanita
NIDN. 000 NIDN. 1111
PREVENTIF MAINTENANCE SCREW CONVEYOR DI PT
REJOSO MANIS INDO

Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)


Oleh :
Andik Purnomo
1721201050

Mengetahui, Menyetujui,
Dosen Pembimbing Dosen Pembimbing
Lapangan

Jojo Yuanita
NIDN. 000 NIDN.1111

Mengetahui, Menyetujui,
Ketua ProgramStudiFisika Dekan Fakultas Ilmu Eksakta

M. HelmyHakim Lestariningsih
NIDN. 000 NIDN. 1111
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena telah


melapangkan serta melancarkan jalan penulis sehingga dapat menyelesaikan
proposal Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang berjudul Boiler untuk
Memperbaiki Kualitas Minyak Di PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
MGS Menggung.
Penyusunan proposal Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah
satu syarat kelengkapan ketika mengambil mata kuliah Praktek Kerja Lapangan
(PKL) di Prodi Mesin Fakultas Ilmu Eksakta Universitas Nahdlatul Ulama Blitar.
Adapun Praktek Kerja Lapangan (PKL) di CV. GEMA TEKNIK akan
dilaksanakan pada tanggal ........ Juni 2020 –............Agustus2020.
Penulis bermaksud menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu penulis selama menyusun proposal Praktek Kerja
Lapangan (PKL), yakni kepada:
1. Ibu Lestariningsih, S.Pt., M.P selaku dekan FIE yang telah
memberikan pengarahan selama penyusunan proposalini
2. Bapak Nurhadi Saputro, S.Pd., M,Eng. selaku kaprodi Mesin yang
telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan
proposal.
3. Bapak Drs. Abdulloh Fuad, M.Si. selaku dosen pembimbing Praktek
Kerja Lapangan (PKL) yang telah membimbing dalam penyusunan
proposal dengan penuh kesabaran.
Penulis sadar proposal Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini masih
mempunyai kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu segala saran, masukan,
serta kritikan yang membangun sangat diharapkan.

Blitar, 30 Agustus 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
SAMPUL............................................................................................................i
KATAPENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTARISI.......................................................................................................iii
DAFTARTABEL...............................................................................................iv
DAFTARGAMBAR...........................................................................................v
DAFTARLAMPIRAN.......................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang..................................................................................xx
1.2 RumusanMasalah..............................................................................xx
1.3 Tujuan...............................................................................................xx
1.4 Manfaat.............................................................................................xx
1.5 KerangkaBerfikir..............................................................................xx
1.6 BatasanIstilah.....................................................................................xx

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx..............................................................xx

BAB III METODE KEGIATAN


3.1 xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.............................................................xx
3.2 xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.............................................................xx

BAB IV KEGIATAN
4.1 xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.............................................................xx
4.2 xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.............................................................xx

BAB V PENUTUP
5.1 xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.............................................................xx
5.2 xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.............................................................xx

DAFTARPUSTAKA..........................................................................................xx
LAMPIRAN.......................................................................................................xx
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel2.1xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx................................................................xx
Tabel2.2xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx................................................................xx
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar1.xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx..............................................................xx
Gambar2.1xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx............................................................xx
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1.CVMahasiswa.................................................................................xx
Lampiran 2. PetaLokasiPKL..............................................................................xx
Lampiran 3. Daftar datayangdiperlukan.............................................................xx
Lampiran4.Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx...........................................................xx
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Indonesia saat ini tengah giat mendirikan dan mengembangkan


beberapa sektor industri baik yang berskala kecil, menengah, maupun besar.
Pengembangan yang tengah digiatkan ini bertujuan untuk memajukan
perekonomian negara. PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu merupakan salah
satu industri berskala besar yang turut mengambil bagian dalam memajukan
sistem perekonomian serta perkembangan teknologi Indonesia.

Peningkatan pembangunan dunia industri di Indonesia saat ini sangat


diharapkan.Dampakpositifpembangunandanpengembangansektorindustriini
diharapkan mampu mengatasi masalah - masalah perekonomian yang terjadi di
Indonesiasepertikurangnyalapanganpekerjaan,masihkecilnyapendapatanper
kapita Indonesia, serta masih besarnya ketergantungan Indonesia terhadap
komoditi impor dari luar negeri. Sehingga dengan semakin berkembang dan
bertambahnya sektor industri dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih
luas, meningkatkan pendapatan per kapita Indonesia, dan Indonesia mampu
untuk memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa harus bergantung pada komoditi
impor.
Keberhasilan dalam bidang industri dapat tercapai jika diiringi dengan
penelitian,perencanaandanpengembangan,sertadukungandariberbagaisektor
terkait yang saling menunjang. Salah satu faktor penunjang tersebut adalah
sektor pendidikan yang merupakan penyedia tenaga - tenaga ahli terdidik,
sehingga diharapkan secara aktif dan kreatif turut memikirkan solusi guna
mencariterobosan-terobosanimplementatifyangsesuaidenganperkembangan
teknologi industri diIndonesia.
Program Studi S1 Teknik Mesin diarahkan untuk dibekali kemampuan
teoritis yang memadai kepada mahasiswa, namun dirasa masih kurang dalam
pelaksanaan aplikatif dan praktik di lapangan sehingga timbul kesenjangan
antara teori yang didapatkan di bangku kuliah dengan kondisi sebenarnya yang
ada di lapangan. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan kebijakan yang
1
dirumuskan dalam program terpadu (link and match) antara perguruan tinggi
dan perusahaan.
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
menjalankan program studi S1 Teknik Mesin dengan mewajibkan
mahasiswanya untuk melaksanakan Praktik Industri (PI) di perusahaan yang
sesuai dengan bidang kajian yang dipilih mahasiswa sehingga mampu
mengetahui serta mempelajari gambaran nyata dari aplikasi ilmu yang telah
dipelajari di bangku kuliah dalam dunia kerja.
Pengalamanlangsungyangdidapatdiduniakerjadiharapkanmenjadi
sarana pembelajaran yang mencakup implementasi ilmu baik secara teoritis
sekaligus keterampilan menangani pekerjaan secara langsung. Kelihaiandalam
mengasah keterampilan serta pengaplikasian ilmu pengetahuan berdasarkan
teori dapat diselaraskan dengan kondisi perilaku dan iklim kerja di industri.
Selain itu, pengalaman tak kalah penting yang diharapkan dapat diperoleh dari
praktikdiduniakerjaialahpenyesuaiandiridenganduniakerjasertamengasah soft
skill bagi para pelaku PraktikIndustri.
Selama melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di PT
PERTAMINA EP ASSET 4 FIELD CEPU penulis ditempatkan dalam divisi
RAM sehingga dapat menerapkan ilmu yang sudah didapat di selama kuliah,
kemudian penulis dapat mengambil judul permasalahan sebagai berikut :

“ BOILER UNTUK MEMPERBAIKI KUALITAS MINYAK DI PT.


PERTAMINA EP ASSET 4 FIELD CEPU MGS MENGGUNG”

2
1.2 RumusanMasalah

1. Bagaimana profil singkat PT.PertaminaEP?


2. Bagaimana profil singkat PT.Pertamina EP Asset 4 Field Cepu MGS
Menggung?
3. BagaimanaprosesproduksiMGSMenggungdalammelakukanperbaikan
kualitas minyak ( crude oil)?
4. Bagaimana caramengetahui kualitas minyak dengan parameter pengukuran
BS&W?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui bagaimana profil singkat PT.PertaminaEP


2. Mengetahui bagaimana profil singkat PT.Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
MGSMenggung
3. MengetahuibagaimanaprosesproduksiMGSMenggungdalammelakukan
perbaikan kualitas minyak ( crude oil)
4. Mengetahui bagaimana caramengetahui kualitas minyak dengan parameter
pengukuranBS&W
1.4 Manfaat

Kegiatan praktek kerja lapangan ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada
mahasiswa, prodi teknik mesin Universitas Nahdlatul Ulama Blitar, dan Bengkel Gema
Teknik Manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut.

1. BagiMahasiswa
 Menambah wawasan dalam bidang teknikmesin.
 Mampu mengetahui proses identifikasi, karakterisasi dan produksi material dalam
bidangindustri.
 Mampu mengatahui kompetensi mandiri dalam praktekindustri.
 Dapat mempersiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan diri
agar tanggap dan peka dalam menghadapi masalah di lingkungan kerja di masa
mendatang.

2. Bagi ProgramStudi
 Sebagai sarana informasi dalam upaya mengembangkan metode penelitiandi
program studi teknik mesin Universitas Nahdlatul Ulama Blitar.
 Menghasilkan mahasiswa berkualitas yang siap kerja dengan ketrampilan dan
kejujuran dalam melaksanakantugas.

3. Bagi PT. PertaminaEP

 Merupakan sarana kerjasama antara Bengkel Gema Teknik dengan prodi teknik
mesin Universitas Nahdlatul Ulama Blitar mengenai pengembangan R & D
(Research and Development), dimana hasil riset dimungkinkan untuk
dikembangkan dan diaplikasikan di PT. PertaminaEP.
 Sebagai sarana untuk merekrut tenaga kerja yang profesional dan berkompetensi
di bidangkeahlian.

1.5 KerangkaBerfikir

Gambar 1.1 Kerangka Berfikir

1.6 BatasanIstilah

Batasan istilah dalam kerja Praktek Kerja Lapangan ini , antara lain:

1. Spesifikasi Mesin boiler untuk memperbaiki kualitas minyak PT.


Pertamina EP Asset 4 Field Cepu MGSMenggung
2. Progam kerja praktik di PT.pertamina EP Asset 4 Field Cepu
dikhususkan pada bagian mekanik danproduksi.
3. Beberapa data bersifat rahasia sehingga penulis menggunakanasumsi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Maintenance

Perawatan (maintenance) merupakan suatu kegiatan yang diarahkan pada tujuan

untuk menjamin kelangsungan fungsional suatu sistem produksi sehingga dari sistem

produksi itu dapat diharapkan menghasilkan output sesuai dengan yang dikehendaki dan

dapat beroperasi sesuai dengan yang diinginkan dan direncanakan. Jadi pada dasarnya

kegiatan perawatan (maintenance) ditujukan untuk meyakinkan bahwa aset fisik yang

dimiliki dapat berlanjut memenuhi apa yang diinginkan oleh pengguna. Sistem perawatan

dapat dipandang sebagai bayangan dari sistem produksi , yaitu apabila sistem produksi

beroperasi dengan kapasitas yang sangat tinggi maka sistem perawatan yang dilakukan

akan lebih intensif (Gasperz, 1992). Dengan dilakukannya maintenance diharapkan

keandalan (reliability) suatu sistem dapat meningkat. Perawatan juga dapat didefinisikan

sebagai suatu aktivitas untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan

mengadakan perbaikan atau penyesuaian penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu

keadaan produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan. Pada dasarnya

terdapat dua prinsip utama dalam sistem perawatan yaitu :

Menekan (memperpendek) periode kerusakan (break down period) sampai batas minimum

dengan mempertimbangkan aspek ekonomis.

Menghindari kerusakan (break down) tidak terencana dan kerusakan tiba–tiba.

Maintenance merupakan kegiatan yang berhubungan dengan mempertahankan

suatu mesin/ peralatan agar tetap dalam kondisi siap untuk beroperasi, dan jika terjadi

kerusakan maka diusahakan mesin/peralatan tersebut dapat dikembalikan pada kondisi

yang baik. Peranan dari adanya pemeliharaan akan terasa apabila sistem mulai mengalami

gangguan atau tidak dapat beroperasi (Dervitsiotis,1981).


Jenis - Jenis SistemPerawatan

Dalam sistem perawatan terdapat dua kegiatan pokok yang berkaitan dengan

tindakan perawatan, yaitu (Gasperz, 1992):

Perawatan yang bersifatpreventif

Perawatan ini dimaksudkan untuk menjaga keadaan peralatan sebelum peralatan itu

menjadi rusak, pada dasarnya yang dilakukan adalah perawatan yang dilakukan untuk

mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang tak terduga dan menentukan keadaan

yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan

dalam proses produksi . Dengan demikian semua fasilitas-fasilitas produksi yang

mendapatkan kerjanya dan selalu diusahakan dalam kondisi yang siap digunakan untuk

setiap proses produksi setiap saat . Hal ini memerlukan suatu rencana dan jadwal

perawatan yang sangat cermat dan rencana yang lebih tepat.

Perawatan preventif ini sangat penting karena kegunaannya yang sangat efektif didalam

fasilitas-fasilitas produksi yang termasuk dalam golongan “critical unit “ sedangkan ciri-

ciri dari fasilitas produksi yang termasuk dalam critical unit ialah kerusakan fasilitas atau

peralatan tersebut akan :

Membahayakan kesehatan atau keselamatan parapekerja

Mempengaruhi kualitas produksi yangdihasilkan

Menyebabkan kemacetan seluruh prosesproduksi

Harga dari fasilitas tersebut cukup besar danmahal

Dalam prakteknya perawatan preventif yang dilakukan oleh suatu perusahaan

dapat dibedakan lagi sebagai berikut :

Perawatan rutin, yaitu aktivitas pemeliharaan dan perawataan yang dilakukan

secara rutin (setiap hari). Misalnya pembersihan peralatan pelumasan oli,


pengecekan isi bahan bakar , dan lainsebagainya.

Perawatan periodik , yaitu aktivitas pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan

secara periodic atau dalam jangka waktu tertentu, misalnya setiap 100 jam

kerja mesin, lalu meningkat setiap 500 jam sekali, dan seterusnya. Misalnya

pembongkaran silinder, penyetelan katup – katup, dan sebagainya .

2.1 PengertianBoiler

Boiler merupakan suatu perangkat berbentuk becana tertutup yang


digunakan untuk memanaskan air sehingga menghasilkan steam (uap), panas
dari hasil pembakaran bahan bakar dalam boiler akan ditransferkan ke media
air yang mengalir di dalam pipa-pipa, saat suhu air telah mencapai temperatur
tertentu maka akan terjadi penguapan.
Sehingga dapat kita artikan bahwa boiler merupakan suatu alat yang
digunakanuntumembuatsteam,sepertiyangkitaketahuiuapdapatdigunakan
untuk menggerakkan turbin pada pembangkit listrik dan berfungsi sebagai
pencaga suhu dalam kolom destilasi minyakbumi.

Gambar 3.1 Boiler

Sumber : Stasiun boiler MGS Menggung


Menurut Djokosetyardj M.J (1990), boiler merupakan alat yang digunakan
untuk menghasilkan uap/steam untuk berbagai keperluan. Jenis air dan uap air
sangat dipengaruhi oleh tingkat efisiensi boiler itu sendiri. Pada mesin boiler,
jenis air yang digunakan harus dilakukan demineralisasi terlebih dahulu untuk
mensterilkanairyangdigunakan,sehinggapengaplikasianuntukdijadikanuap
airdapatdimaksimalkandenganbaik.Untukmendapatkanefisiensiboiler
yang lebih tinggi, digunakan komponen economizer untuk meningkatkan
efisiensi dari uap air yang dihasilkan.
Air di dalam boiler dipanaskan oleh panas dari hasil pembakaran bahan
bakar (sumber panas lainnya) sehingga terjadi perpindahan panas dari sumber
panas tersebut ke air yang mengakibatkan air tersebut menjadi panas atau
berubah wujud menjadi uap. Air yang lebih panas memiliki berat jenis yang
lebih rendah dibanding dengan air yang lebih dingin, sehingga terjadi
perubahan berat jenis air di dalam boiler. Air yang memiliki berat jenis yang
lebih kecil akan naik, dan sebaliknya air yang memiliki berat jenis yang lebih
tinggi akan turun ke dasar.
Uap air panas yang dihasilkan dari boiler sangat penting karena memiliki
kemampuan seperti menyimpan dan membebaskan energi panas yang besar,
pindahpanasyangcepat,bersih,mudahdisalurkankemanasaja,suhunyastabil
sesuaitekanan,danmudahdiatursehinggatidakoverheating.Selanjutnyauap air
yang dihasilkan boiler ini dapat digunakan untuk berbagai keperluandalam
bidang industri seperti untuk pembangkit tenaga dengan cara mengalirkan uap
panassehinggamengerakkanturbinataudapatjugadigunakanuntuksterilisasi
karena uap panas yang dihasilkan juga memiliki tekanan yangtinggi.
Boiler dapat diklasifikasikan beberapa kelas , yaitu :

1. Berdasarkan fluida yang mengalir dalampipa

a. Boiler pipa api (fire tubeboiler)

Padaboilerpipaapi,fluidayangmengalirdalampipaadalahgasnyala (hasil
pembakaran), yang membawa energi panas (thermal energy) yang
segera mentransfer ke air melalui bidang pemanas (heating surface).
Tujuan pipapipa api ini adalah untuk memudahkan distribusi panas
(kalor) kepadaair.
Gambar 3.2 Pipa api
Sumber : Wikipedia.co.id
b. Boiler pipa air (water tubeboiler)

Pada boiler pipa air, fluida yang mengalir dalam pipa air adalah
air, energi panas ditransfer dari luar pipa (yaitu ruang dapur) keair.

Gambar 3.3 Pipa air


Sumber : Wikipedia.co.id
2. Berdasarkan pemakaiannya

a. Boiler tetap (stasionaryboiler)

Yang termasuk stasioner ialah boiler yang didudukkan diatas


fundasi yang tetap, seperti boiler untuk pembangkit tenaga, untuk
industri dan lain-lain.
b. Boiler pindah (portableboiler)

Yang termasuk portable ialah boiler yang dipasang pada fundasi


yang berpindah-pindah, seperti boiler lokomotif, kapal dan lain-lain.
3. Berdasarkan letak dapur (furnaceposition)

a. Boiler dengan pembakaran di dalam (internally fired steam boiler).


Dalam hal ini dapur berada (pembakaran terjadi) dibagian dalam boiler,
kebanyakan boiler pipa api memakai sistemini.
b. Boiler dengan pembakaran di luar (outernally fired steam boiler)
Dalam hal ini dapur berada (pembakaran terjadi) di bagian luar
boiler,kebanyakan boiler pipa air memakai sistemini.
4. Berdasarkan kepada poros tutupdrum

a. Boiler tegak (vertical steamboiler)

b. Boiler mendatar (horizontal steamboiler)

2.2 Komponen-komponen MesinBoiler

2.2.1 Koomponenutama

1. Dapur(Furnance)

Yaitu tempat dimana bahan bakar dibakar dan terbentuk gas


asap. Dinding tungku pada dasarnya adalah lapisan tebal asbes tahan api
yangdiapitpadabagianluarplattebalsebagaicasingluarboilerdansebagai
pengisolasi dari udara luar. Pada bagian paling depan yang menghadap
ke api terdapat susunan pipa-pipa penguap yang disebut dinding air
(water tube wall) yang akan menerima panas dari gas asap secara radiasi
pada level bawah. Ruang furnace dibatasi oleh:
a. Lorongapi

b. Pipa api

2. Pipa-pipa Penguap(Riser)

Yang mengubah energi pembakaran (energi panas) menjadi energy


potensial uap (energi panas).
2.2.2 Komponen Penunjanglainnya

1. Economiser

Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk


memanaskan air dari air yang terkondensasi dari sistem sebelumnya
maupun air umpan baru. Keuntungan menggunakan economizer adalah :
a. Menghemat bahan bakar15-20%

b. Memperpendek waktu operasi air menjadiuap

c. Dengan kondisi air pengisian yang telah panas pada boiler


dapatmengurangi konsentrasi udara (O2) dalam boiler karena oksigen
adalah gas yang paling cepat merusak boiler, sehingga penggunaan
economizer pada boiler dapat mengurangi kerusakan dan mengurangi
terbentuknya kerak dalam boiler maupun saluranuap.
2. Burner

Yaitu peralatan yang menyemprotkan bahan bakar dan udara


masuk kedalam sehingga terbakar dalam tungku. Bahan bakar minyak
lebih sulit terbakar dibandingkan denngan bahan bakar gas alam, sebab
sebelum dilakukan pembakaran pada burner terlebih dahulu bahan bakar
minyak harus dipersiapkan misalnya percampuran denganudara.
Untuk minyak-minyak yang kental (viskositas tinggi) perlu
terlebih dahulu dipanaskan. Pemanasan bahan bakar dimaksudkan untuk
menguapkannya (berbentuk gas) sehingga mudah bercampur dengan
udara sehingga dapat dicapai penbakaran yangsempurna.
Ada beberapa cara mempersiapkan bahan bakar minyak untuk
pembakaran termasuk penguapan atau gasifikasi dari minyak dengan
cara memanaskannya dalam burner atau atomisasi dari minyak ke dalam
aliran udara. Atomisasi minyak dapat dilakukan dengan memakai udara
atau uap bertekanan tinggi.

Gambar 3.4 Burner


Sumber : Stasiun boiler MGS Menggung
3. Cerobong(stack)

Stack berfungsi sebagai saluran untuk membuang gas asap sisa


pembakaran (fuel gas) keluar dari boiler. Selain itu dibuat tinggi, stack pada
ketinggian tertentu agar memperoleh tarikan cerobong asap (stack draft)
yang cukup serta mencegah terbentuknya asam sulfat dari reaksi sulfur
yang terdapat pada gas sisa pembakaran dengan H2O yang terdapat pada
udara luar. Terbentuknya asam sulfat harus dicegah karena bersifat sangat
korosif.

Gambar 3.5 Cerobong


Sumber : Stasiun boiler MGS Menggung
4. Gelas Penduga (LevelGlass)

Gelas penduga ini sangat penting fungsinya untuk mengetahui


tinggipermukaanairdidalamboiler.Sebagaialatkeselamatankerja,boiler
sangat tergantung pada alat ini. Jika tidak berfungsi tentu saja hal ini
dapat mengganggu proses produksi secara keselurahan. Gelas penduga
terdiri atas 2 buah pipa kaca yang dilengkapi indikator level yang jelas dan
mudah terbaca. Cara kerjanya ialah dengan menggunakan prinsip bejana
berhubungan.
Jika kondisi gelas penduga tersebut rusak, hal tersebut tidak
perlu dikhawatirkan karena jika ketinggian air di dalam ketel kurang
dari yang diisyaratkan maka boiler tersebut akan mati dengan sendirinya
(automatic).
5. Sirkulasi Air (BlowDown)

Komponen ini merupakan saluran yang berfungsi membuang


endapan yang berada di dalam pipa steam. Sirkulasi air pada boiler
diharapkan dapat mengurangi konsentrasi zat zat kimia, kotoran lumpur
dan mencegah terjadinya busa karena terikatnya padatan kima ke dalam
steam.
6. Level Control Air (Water FlowMeter)

Terdapat 1 buah level control air yang berfungsi untuk start


dan stop pengisian air ke boiler yang dijalankan oleh pompa.

Gambar 3.6 water tank


Sumber : stasiun boiler MGS Menggung
7. Manometer (PressureGauge)

Berfungsi untuk mengetahui berapa tekanan uap pada boiler.

8. PressureSwitch

Ada 2 set pressure switch yang berfungsi untuk mengontrol


secara otomatis tekanan boiler, sehingga tekanan uap boiler yang
diinginkan dapat disesuaikan.
Gambar 3.8 Ruang Kontrol Panel
Sumber : stasiun boiler MGS Menggung
9. Katup Pengaman (Safety Valve)

Safety Valve berfungsi untuk membuang uap atau steam.


Bekerjanya secara mekanik apabila tekanan uap boiler tersebut melebihi
tekanan maksimal.
10. Pompa

Satu (1) buah pompa untuk memompakan air dari tangki utama ke
Softener Tank. 2 buah pompa lain memompakan air dari feed water tankke
boilerserta1buahpompauntukmemompakan bahanbakarkeboiler,tetapi yang
dipakai hanya satu unit. Pompa tersebut dijalankan secara bergantian oleh
operator yangbertugas.

Gambar 3.9 Water Tank Dan Pompa


Sumber : stasiun boiler MGS Menggung
11. SteamDrum

Steam Drum dapat disebut juga main drum atau drum utama
yang letaknya pada bagian puncak boiler, berisi sebagian air jenuh dan
sebagian uap jenuh, air jenuh ini diperoleh dari economiser serta uapnya
diperoleh dari pipa-pipariser.
2.3 Prinsip KerjaBoiler

Prinsip Kerja Boiler berfungsi untuk mengubah air menjadi uap. Uap
bertekanan sangat tinggi yang dihasilkan boiler dipergunakan untuk
memperbaiki kulitas minyak didalam tangki treatment. Dimana uap air yang
masuk kedalam tangki treatmentr akan mengendapkan kotoran berdasarkan
berat jenisnya, dan air berada di tengah dan minyak berada dipaling atas.

2.3.1 Alur Proses Pembakaran SteamBoiler

Bagan 3.1 Alur Proses pembakaran Steam Boiler

Langkah – langkah yang terjadi di dalam proses Steam pada Boiler yaitu :
1. Burner(Motor)menyaladenganmengeluarkanapigunapembakaran
steamboiler
2. Bahan bakar solar dari fuel tank akan masuk terbakar olehburner

3. Pada boiler tank air akan masuk sehingga air pada boiler panas dengan
mencapai 6 Bar.
4. Kemudian Uap dari air berfungsi untuk menghantar kondensat ke tangki
treatment
5. Kondensat berguna untuk memudahkan pembakaran di dalamboiler
6. Setelah panas mencapai 6 Bar boiler akanberhenti
7. Pompa mengalirkan uap ke tangki oil minyak (Treatment Tank) ,setelah
ada penurunan tekanan menjadi di bawah 6 bar boiler akan aktifkembali.

2.4 BahanBakar

Bahan bakar adalah bahan yang dapat dibakar untuk menghasilkan panas
(kalor). Proses pembakaran merupakan proses kimia antara bahan bakar,
udara dan panas. Proses pembakaran yang terjadi di dalam ruang bakar
ketel (boiler) bertujuan untuk merubah fasa air menjadi fasauap.
Berbagai jenis bahan bakar (seperti bahan bakar cair, padat, dan gas)
yang tersedia tergantung pada berbagai faktor seperti biaya, ketersediaan,
penyimpanan, handling, polusi dan peletakan boiler, tungku dan peralatan
pembakaran lainnya. Pengetahuan mengenai sifat bahan bakar membantu
dalam memilih bahan bakar yang benar untuk keperluanyang benar dan untuk
penggunaan bahan bakar yang efisien. Uji laboratorium biasanya
digunakan untuk mengkaji sifat dan kualitas bahan bakar. Jadi untuk
melakukan pembakaran diperlukan tiga unsur, yaitu:
 Bahanbakar

 Oksigen

 Suhu untuk memulai pembakaran

Panas (kalor) yang timbul karena pembakaran bahan bakar tersebut


disebut hasil pembakaran atau nilai bakar (heating value). Bahan bakar boiler
yang digunakan untuk memperbaiki kualitas minyak pada PT.Pertamina EP
Cepu MGS Menggung ini menggunakan bahan bakar solar. Dimana rata-rata
penggunaanbahanbakarsolar±350liter/jam.Dalamartiandalam1menitbisa
mengkonsumsi ±5,7 liter (tergantung pada saat memasak/ burner dan
stasioner).
Adapun beberapa kelebihan dan kekurangan boiler yang menggunakan
bahan bakar minyak , antara lain :
a. Kelebihan: Memiliki sisa pembakaran yang sedikit sehingga mudah
dibersihkan dan bahan baku yang mudahdidapatkan.
b. Kekurangan: Memiliki harga bahan baku yang mahal serta memiliki
kontruksi yangmahal.
2.5 Kualitas Minyak danBS&W

Minyak bumi memiliki jumlah persen substansi yang berbeda-beda, tergantung pada
lokasi sumur minyak tersebut diperoleh, kedalaman sumur serta umur reservoir. Bahkan
2 atau lebih sumur pada satu area yang sama dapat menghasilkan minyak mentahdengan
kualitas yang berbeda.Minyak mentah dibedakan dalam dua kategori,yaitu:

 Light crude oil (minyak mentah ringan), mengandung substansi pengotor yang
rendah, serta memiliki warna terang dan bersifat encer (viskositas rendah).
Ketika dijual ke perusahaan minyak hilir (perusahaan pengilangan), jenis ini
memiliki harga yang lebih mahal karenakualitasnya dianggap lebihbagus.
 Heavy crude oil (minyak mentah berat), jenis minyak ini memiliki kadar logam
dan belerang (pengotor) yang tinggi, serta viskositas tinggi, sehingga
pengilangannya membutuhkan proses yang lebih rumit, dan cenderung
menghasilkan jenis bahan bakar tertentu, seperti diesel, kerosin (minyak tanah)
dan pelumas. Heavy crude oil di pasaran umumnya memiliki harga yang lebih
murah bila dibandingkan dengan light crudeoil.

Jenis-Jenis Minyak Bumi :


Minyak bumi dapat dibedakan sesuai dengan umurnya, letak kedalamannya di bawah
permukaan tanah dan kekentalannya. Di bawah ini adalah 3 jenis minyak bumi dipasar
internasional serta perbedaanya masing-masing:

1. Young swallow, minyak bumi jenis ini biasanya memiliki sifat yang masam (sour)
dan sebagian besar tersusun dari aromatik serta memiliki viskositas (kekentalan)
tinggi. Sumur minyak di negara-negara timur tengah umumnya mengehasilkan
minyak mentah jenisini.

2. Old swallow, jenis ini lebih encer jika dibandingkan dengan young swallow, titik
didihnya rendah serta rantai parafin yang lebih pendek. Old swallow ketika diolah
dikilangminyakakanmenghasilkanberbagai jenisfraksi, namun dominanyayakni
fraksi gas dannaphtha.
3. Old deep and young-deep, memiliki viskositas terendah bila dibandingkan dengan
young swallow dan old swallow. Selain itu, jenis ini ketika diolah memiliki titik
didih yang paling rendah sehingga lebih cenderung menghasilkan fraksi gasoline
(bensin).
Pemantauan sedimen minyak mentah dan kadar air di lokasi produksi
lapangan sangat penting dalam operasi transfer tahanan yang akurat minyak
mentah. Hal ini dilakukan dengan metode manual, atau on-line perangkat
seperti analisis kapasitansi, kerapatan, atau penyerapan energi. Untuk tujuan
tahanantransfer,sedimendanairditentukanolehtesyangmengikutisalahsatu
manual API standar pengukuran minyak(MPMS).

Biasanya,tesinidilakukandilapanganolehmedanmetodecentrifugeyang, jika
dilakukan dengan benar, memberikan hasil yang sangat akurat. Pemeriksaan
laboratorium dapat dilakukan, namun penanganan sampel menjadi lebih
kritis.
2.5.1 Pemantauan BS&W (Basic Sedimen &Water)

Jumlah sedimen dan air dalam minyak mentah harus ditetapkan secara
akurat sebagai bagian dari proses tahanan-transfer. Akibatnya, pemantauan
sedimen dan air isi dilakukan di lokasi produksi untuk mencegah jumlah yang
berlebihanmemasukisistempipa.Berapabanyakpipayangbersediamenerima ke
dalam sistem tergantung pada lokasi geografis, daya saing pasar, dan
kemampuannya untuk menangani sedimen dan air dalamsistem.
Dasar sedimen dan air (BS & W) adalah spesifikasi teknis dari beberapa
kotoran tertentu dalam minyak mentah. Saat diekstraksi dari reservoirminyak,
minyak mentah akan berisi sejumlah air dan padatan tersuspensi dari formasi
reservoir. Bahan partikulat dikenal sebagai sedimen atau lumpur. Kandungan
air bisa sangat bervariasi dari satu bidang ke lapangan lainnya, dan mungkin
ada dalam jumlah banyak untuk bidang yang lebih tua, atau jika ekstraksi
minyak ditingkatkan dengan menggunakan teknologi injeksi air. Sebagian
besar air dan sedimen biasanya dipisahkan di lapangan untuk meminimalkan
kuantitas yang perlu diangkut lebih jauh. Isi residu dari kotoran yangtidak
diinginkan ini diukur sebagai BS & W. Kilang minyak dapat membeli minyak
mentah ke spesifikasi BS & W tertentu atau mungkin juga memiliki unit
dehidrasi minyak mentah awal dan unit proses desalting yang mengurangi BS
& W pada batas yang dapat diterima, atau kombinasinya.

2.5.2 Penentuan Kandungan Air Dan Endapan Sedimen ( BS&W ) ( Base


Sediment And Water Determination)
Dalam suatu proses produksi, air dan padatan – padatan yang terbawa atau
ikutterproduksibersamaminyak,harusdipisahkan.Airyangterproduksidapat
menggunakan proses pretinary. Sedangkan padatan yang ikut terproduksi
biasanya adalah pasir dan serpihan, itu dapat mengganggu alat produksi. Hal
inidisebabkanolehkarenabatuanyangunconsolidatedanporous.Butir–butir ini
sedemikian kecilnya sehingga dapat lolos dan saringan dan mengendap
dibawah sumur. Untuk pemisahan zat – zat padat dari minyak berat
penguapannya rendah atau kecil sehingga fraksi minyak yang hilangkecil atau
sedikit.
Pemisahan minyak dari air dan padatan pada waktu produksi mempunyai
maksud tertentu :
2.5.2.1 Mencegahkorosi,

2.5.2.2 Mencegah erosi,dan

2.5.2.3 Mencegah terbentuknyascale

Centrifuge merupakan alat yang digunakan untuk emulsi minyak. Emulsi


adalah suatu sistem yang terjadi karena bercampurnya dua cairan yang tidak
saling melarutkan karena adanya agitasi ( pengocokan ) dimana salah satufase
terdispersi dan fese lainnya merupakan pendispersi. Emulsi yang diharapkan
ialah emulsi yang lebih sidikit mengandung air dan padatan. Karena dengan
adanya kandungan emulsi tersebut dapat mengakibatkan kerusakan pada pipa-
pipaminyak.
Gambar 3.10 Oil Test Centrifuge
Sumber : Laboratorium produksi MGS Menggung

Dengan metode centrifuge ini, minyak yang densitasnya lebih besar atau
lebih tinggi berada di atas sedangkan air yang densitasnya lebih rendah berada
dibawahnya, pasir dan padatan yang lebih besar akan tertinggal dalam
centrifuge. Centrifuge ini mempunyai kelebihan, antara lain :
a. Waktu yang diperlukan untuk memisahkan air dan minyak serta endapan
lain lebih singkat dari pada Dean and Starkmethod.
b. Pemindahan alat sangat mudahdilakukan.

c. Penguapan yang terjadi sangat kecil karena yang dipakai adalah sistem
tertutup.
d. Methode yang dipakai ini sangat fleksibel didalam penggunaan produksi
yang berubah hanya mengurangi dan menambahkanunitnya.
BAB III
METODE KEGIATAN

3.1 Lokasi dan WaktuKegiatan

Praktek Kerja Lapangan ini akan dilaksanakan pada :

Waktu : 9 Oktober 2020 – 20 November 2020 kurang lebih satu bulan, Apabila
tidak bisa di lakukan pada tanggal yang kami ajukan tersebut maka
akan mengikuti jadwal yang telah di tetapkan oleh pihakBengkel.

Tempat : PT. PERTAMINAEP.

3.2 Metode Kegiatan

Metode yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan PKL, antara lain :

a. Pengenalan lingkunganbengkel

b. Mengikuti kegiatan secaralangsung

c. Observasi

d. Wawancara

e. Menghimpun datasekunder
BAB IV
KEGIATAN

4.1 Spesifikasi Boiler MGSMenggung

1. PRODUCTIDENTIFICATION

ProductName : DB Treatmax101

ProductApplicationArea : Water based internal boiler treatmentchemical

2. PHYSICAL & CHEMICALPROPERTIES

Specific Gravity(approx.) :1.20

Freeze Point : 7oF

FreezePoint : -14 oC

Viscosity (cps 70 oF,21oC) 11

VaporPressure(mmHg) : 18.00

VaporDensity(air=1) : < 1.00

%Solubility(water) : 100.0

Odor :Slight

Appearance :Colorless

Physicalstate :Liquid

Flash PointSETA(CC) : > 200F >93C

pH 5%Sol. (approx.) : 10.2

Evaporationrate(Ether=1) : <1.00
4.2 Prosedur PengoperasianBoiler

Sebelum pengoperasian boiler, operator harus selalu siap dan mengetahui hal-hal
sebagai berikut:

a. Jauhkan dan singkirkan semua benda asing dari area boilersystem.

b. Sudah dilakukan hydrostatic test pada boiler dan inspeksi olehdepnaker.

c. Pintu boiler sudah tertutuprapat.

d. Pastikan semua instrument dan kabel terpasang denganbaik.

e. Sudsh dilakukan setting pada pressure switch ( hanya boleh dilakukan


oleh orang yangberwenang).
f. Sudah dilakukan setting pada safety valve (katup pengaman) dengan
benar ( hanya boleh dilakukan oleh orang yangberwenang).
g. Indicator, pengatur dan pembatas dari ketinggian air sudah berfungsi
denganbaik.
h. Kualitas air harus mengikutistandart.

i. Persediaan air umpan boiler dan bahan bakarmemadai.

j. Persediaan listrik dan udara untuk instrumentmemadai.

4.3 Pengoperasianboiler

a. Pastikan bahwa semua MCB pada panel dalam keadaanON.

b. Putar control switch (3S3) ke posisiON.

c. Tunggu beberapa saat sampai muncul tampilan mesin pada main screen
padaHMI.
d. Pada tampilan HMI terdapat bebrapa indicator, yaitu:

o Alarm indicator : akan mumcul (popup) saat adaalarm

o Water level indicator : menunjukan ketinggian level airboiler.

o Pump indicator : menunjukan pompa mana yang sedang aktif dan


tidak. Apabila ditekan, akan muncul pilihan menu untukpompa.
o Valve indicator : menyala apabila valve sedangmembuka.
o Burner status indicator : menunjukan status burner, ON, OFF, atau
terjadi Burner Trouble (FlameFailure).
o Tombol-tomboloperasional:sebagaicontrolkeboiler,sepertistartstop
(untuk menyalakan dan mematikan boiler), reset dan unlock (untuk
mereset boiler dan melepaskan interlock bila terjadi alarm), horm off
(untuk mematikan sirine alarm).

Gambar 4.1. Mesin screen pada Human Machine Interface (HMI) boiler
Sumber : stasiun boiler MGS Menggung

e. Dari tampilan Home dapat dipilih PUMP dan ECO untuk masuk ke menu
pengaturan pompa, valve dan economizer. Pilih pompa yang akan
digunakan.Tekan gambar pompa (P1 atau P2) atau pompa diatas gambar.
Pompa bekerja kontinyu saat level air tidak mencapai high level. Feed
water diatur menggunakan control valve berdasar level air diboiler.
Damper economizer berkerja berdasarkan temperature dicerobong, saat
temperature cerobong < 120 oC, maka damper akan menutup dan bila
temperature cerobong > 120 oC damper akan membuka, bias juga
digunakan mode manual untuk membuka dan menutupdamper.
Gambar 4.2. Menu Setting Pompa, Control Valve dan Economizer
Sumber : Stasiun Boiler MGS Menggung

f. Pilih burner setting, auto/ Hand mode. Saat auto operasi burner akan
otomatis bekerja sesuai dengan pressure transmitter berdasarkan setpoint.
Sedangkan pilihan operasi burner hand mode digunakan load Up danload
Down. Pada menu Fuel selection. Dapat dipilih gas atau oil. Namun perubahan
bahan bakar yang akan digunakan ini hanya dapat dilakukan ketika Burner
berada dalam kondisiOFF.
g. Periksa water level indicator yang menunjukan kondisi ketinggian air
dari sensor levelswitch.
 NW:nilaikondisinormal waterboiler.Ataukondisidimanalevelair
disekitarsetpoint.
 LW : nilai batas atas level boiler. Apabila kondisi ini tercapai, burner
akan mati dalam keadaan lockout dan disertaialarm.
 LLW : nilai low-low water. Bila kondisi ini tercapai, burner akan
mati dalam keadaan lockout dan disertaialarm.
 HW:nilaibatasataslevelboiler.Bilakondisiinitercapai,akaada
alarm.
4.4 PenyalaanBurner

Sebelum menyalakan burner, periksa terlebih dahulu apakah terdapat


alarm. Apabila terdapat alarm maka alarm indicator akan muncul (popup). Apabila
terdapat gangguan, pastikan gangguan tersebut diatasi terlebih dahulu sebelum
menyalakan burner. Setelah semua setting telah dipilih dan tidak ada alarm maka
burner dapat dinyalakan dengan menekan tombol “start”. Apabila ingin
menghentikan tombol burner maka dapat menekan tombol“stop”.
Apabila saat pengoperasian boiler ternyata terdapat gangguan, maka sirine akan
berbunyi dan dapat dimatikan bunyinya dengan menekan tombol “Horn OFF”.
Apabila gangguan telah diatasi maka alarm akan hilang, namun history alarm
dapat dilihat dengan menekan tombol “History” pada layar utama. Setelah semua
alarm berhasil diatasi, burner dapat dinyalakan kembali dengan menekan tombol
“Unlock” terlebihdahulu.

4.5 Proses Pemerikasaan BS&W Dilaboratorium Produksi MGSMenggung

4.5.1 Alat dan bahan Alat:


a. Oil testsentrifuge
b. Waterbath
c. Gelassentrifugal
d. Gelas ukur 250ml
Bahan :
a. Crude oil 500 ml
b. Demulsifier
c. Toluene
d. Gelas ukur 100ml
e. Gelas ukur 50ml
f. Corong
g. Pipettetes

h. Air formasi didalam water bath dengan suhu70oC.


Gambar 4.6 oil test sentrifuge, water bath, gelas sentrifugal dan gelas ukur
Sumber : Laboratorium Produksi MGS Menggung
4.5.2 Proses pencampuran

Langkah-langkah dalam proses pengecekan BS&W adalah :


a. Masukan crude oil sebanyak 50 ml kedalam gelas sentrifugal.
b. Lalu tambahan toluen sebanyak 50 ml kedalam gelassentrifugal.
c. Tambahan 3 tetesdemulsifier.
d. Kocok gelas sentrifugal agar campuran 3 bahan tersebut dapat
tercampur denganhomogen.
e. Panaskan gelas sentrifugal tersebut didalam water bath hingga suhunya
mencapai 60oC ( ±5 menit ).
f. Jika sudah mencapai suhu 60oC angkat dan pindahkan ke dalam oil test
centrifugal.
g. Aturdenganwaktuputar5-10menit,tunggubeberapasaathinggamesin
berputaragarkotoran(batu&air)dapatterpisahkansesuaidenganberat
jenisnya.

h. Setelah itu lihat hasil nya dengan membaca nilai pada gelassentrifugal

i. Hasil yang diperoleh dikalikan 2, karena masing-masing perbandingan


crude oil dan toluen sebanyak 50% :50%.
j. Jikahasilpadagelassentrifugalmelebihiangka5,makacrudeoil yang dari
row tank tidak boleh masuk kedalamproduksi.

4.5.3 Hasilpengamatan

Tabel 4.1 Kandungan Endapan Proses Treatment

Kandungan endapan Hasil


NO Tabung
Emulsifyin Air Wate Oil cut
g agent r
cut
1 Sentrifugal 1 - 4 ml 8% 92%
2 Sentrifugal 2 3 ml 6 ml 18% 82%
Jadi, gelas ukur sentrifugal 1 masih memenuhi standart untuk dilakukan
proses produksi (treatment).
4.5.4 Perhitungan

 Emulsifying agent 3 ml x 2 = 6ml.


 Kandungan endapan air 6 ml x 2 = 12ml
Jadi,6ml+12ml=18ml.dimanadaritotal1gelasukursentrifugaladalah 100 ml.
 Persentase water cut = volume air dalam sentrifugal x100%
= 18 ml x 100%
= 18 %.
 Persentase oil cut = volume minyak- volume kandungan endapan x100%
= 100 ml – 18 ml x 100%

= 82 %.

Berarti 18% ini tidak diijinkan masuk dalam proses produksi di MGS
Menggung. Sesuai dengan standart yang di ijinkan 10.0 %.
4.5.5 Pembahasan

Dari percobaan yang dilakukan, menggunakan 2 sample, yaitu crude oil +


toluene + 3 tetes demulsifier adalah :
 Sample yang pertama diletakkan pada gelas sentrifugal1

 Sample ke dua dimasukkan kedalam gelas sentrifugal2

LaludimasukkankedalamBS&WCentrifuge.Dansetelahdiproses
maka akan dapat dilihat hasil dari masing-masing sentrifugal. Pada Gelas
Sentrifugal 1, Setelah dilakukan percobaan,didapatkan:
Persentase water cut (%WC) = 8 % dan persentase oil cut (%OC)= 92 %.

Hal ini dikarenakan sample menggunakan demulsifier yang


berfungsi membebaskan air dan meminimalisir agent (zatpengotor)

Pada Gelas Sentrifugal 2, Setelah dilakukan percobaan,didapatkan:

Persentase water cut (%WC) = 18 % dan persentase oil cut (%OC)= 82 %.

4.5.6 Aplikasi untukdilapangan

Aplikasi dilapangan , kenapa produksi minyak dan air harus dipisah:

 Mencegahpembentukanscale,yaitukerusakanpadapipaakibation- ion
yang menempel padapompa.
 Skin yaitu indeks yang menunjukkan pompa baik atau tidak yang
menyebabkan laju produksi berkurang.
 Mencegah erosi, yaitupengikisan

Dengan menggunakan toluena saja minyak hanya terpisah dengan komponen-


komponen pengotornya yang disebut dengan emulsifying agent. Dalam
pemeriksaan ini saya mendapatkan air emulsifying agent sebanyak 3 ml.
Volume emulsifying agent terbaca pada tabung sentrifugal adalah= 3 ml ,namun
karena melewati 0,5 ml, maka ketetapannya volumenya dikalikan2.

Jadi : = 3 ml x 2 = 6 ml.

Toluena berfungsi sebagai pemisah antara minyak dan komponen-komponen


pengotornya ,Sedangkan dengan menggunakan tambahan demulsifier sebanyak 3
tetes kami mendaptkan endapan air sebanyak 0,2 ml. Demulsifier mampu
memisahkan air dari mminyak lebih maksimal dibandingkan toluena . tetapi
sebenarnya demulsifier memecahkan dan menurunkan tegangan antar
muka (interfacial tension) sehingga emulsifying agent hilang dan hanya
meninggalkanair.

Penyumbatanatauterjadinyascalepadapipaaliranminyaktentunyasangat
merugikan. Sebab aliran dari pipa tertanggu, serta tidak lancar. Hal ini
menyebabkan kerugian waktu dan biaya. Waktu yang seharusnya sesuai dengan
targetdapatdicapai,akantetapiakibatadanyascalemakatargetpuntidaktercapai.
Sehingga waktu bertambah dan biaya pun ikutbertambah.

Disini kita akan menyiasati hal tersebut di atas dengan melakukan


percobaan 2, yaitu menggunakan zat aditif sebagai pemisah air dan endapan yang
terkandung dalam crude oil. Zat aditif pertama adalah toluena, sedangkan yang ke
dua adalah demulsifier.

Mana yang akan kita pilih toluena atau kah demulsifier. Kita perlu
mengetahui bahwa toluena hanya mempunyai kemampuan memisahkan atau
membebaskan air saja. Sedangkan demulsifier dapat membunuh atau
memecah emulsifying agent, memecahkan air danpasir.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

1. PT.Pertamina EP Asset 4 Field Cepu bertugas melakukan kegiatan


eksploitasi minyak dan gas bumi di wilayah operasi Region Jawa Field
Cepu, yang berstandart internasional berwawasan lingkungan dan
profesionalisme dalam pekerjaan. Perusahaan ini memiliki kegiatan
operasi diantaranyameliputi:
2. Kegiatan Produksi (Production)

3. Kegiatan Pemeliharaan (Maintenance)

4. Kegiatan Logistik(pengadaan)

5. Kegiatan yang bersangkutan pada sistem utility

2. Untuk MGS Menggung dalam 1 hari dapat menerima pasokan minyak


dari 8 sumur, dengan total ± 1600-1800 Barrel/day, hal tersebut
tergantung dari hasil KUD/Paguyuban yang hasil produksi nya tidak
menentu(fluktuatif).
3. Pada Boiler MGS Menggung memproses steam dengan cara
menghantarkan panas pembakaran burner (Solar) untuk memanaskanair
di dalam boiler ,kemudian di pompa menuju tangki treatment. Pada
tangkitreatmentminyak,airdankotoranakanterpisahberdasarkanberat
jenis masing – masingfluida.
4. Kualitas minyak pada MGS Menggung tidak langsung di distribusikan
namun harus melewati proses parameter pengukuran BS&W ( Basic
Sedimen &Water).
5. Crude oil yang diterima dari KUD/Paguyuban di ukur dengan parameter
pengukuran BS&W, dengan nilai BS&W <10.0%, lalu diproduksi oleh
MGS menggung sehingga nilai BS&W nya menjadi0.2%.

5.2 Saran

DemikemajuanPT.PertaminaEPAseet4FieldCepuadabeberapasaran yang
ingin kami berikan dengan harapan dapat menjadi pertimbangandan
mendukung kemajuan perusahaan .berikut beberapa saran yang ingin kami
sampaikan :
1. Bagian perawatan di harapkan menjalankan prosedur – prosedur
perawatan sesuai jadwal dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan
agar alat produksi dapat bekerja denganbaik.
2. Setiap pekerja wajib memenuhi semua prosedur K3L dan memakai
alat pelindung diri agar dapat bekerja secara aman dankondusif.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. CuricullumVitae
2. Lembar Pernyataan Kesediaan TempatPKL
3. Jarak Lokasi danKampus
4. Log BookHarian
5. Daftar HadirPKL
6. Lembar Monitoring DosenPembimbing
7. Kartu Bimbingan LaporanPKL
8. Lembar Penilaian PKL dari PembimbingLapangan
9. Lembar Penilaian Ujian PKL
10. Lembar Berita Acara UjianPKL
11. Lembar Penilaian Akhir PKL
12. Surat Keterangan Selesai Melaksanakan PKL dariInstansi

Anda mungkin juga menyukai