Oleh :
Andik Purnomo
1721201050
Oleh :
Andik Purnomo
1721201050
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua ProgramStudiFisika Dosen Pembimbing
Helmy Yuanita
NIDN. 000 NIDN. 1111
PREVENTIF MAINTENANCE SCREW CONVEYOR DI PT
REJOSO MANIS INDO
Mengetahui, Menyetujui,
Dosen Pembimbing Dosen Pembimbing
Lapangan
Jojo Yuanita
NIDN. 000 NIDN.1111
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua ProgramStudiFisika Dekan Fakultas Ilmu Eksakta
M. HelmyHakim Lestariningsih
NIDN. 000 NIDN. 1111
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL............................................................................................................i
KATAPENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTARISI.......................................................................................................iii
DAFTARTABEL...............................................................................................iv
DAFTARGAMBAR...........................................................................................v
DAFTARLAMPIRAN.......................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang..................................................................................xx
1.2 RumusanMasalah..............................................................................xx
1.3 Tujuan...............................................................................................xx
1.4 Manfaat.............................................................................................xx
1.5 KerangkaBerfikir..............................................................................xx
1.6 BatasanIstilah.....................................................................................xx
BAB IV KEGIATAN
4.1 xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.............................................................xx
4.2 xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.............................................................xx
BAB V PENUTUP
5.1 xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.............................................................xx
5.2 xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.............................................................xx
DAFTARPUSTAKA..........................................................................................xx
LAMPIRAN.......................................................................................................xx
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel2.1xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx................................................................xx
Tabel2.2xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx................................................................xx
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar1.xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx..............................................................xx
Gambar2.1xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx............................................................xx
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.CVMahasiswa.................................................................................xx
Lampiran 2. PetaLokasiPKL..............................................................................xx
Lampiran 3. Daftar datayangdiperlukan.............................................................xx
Lampiran4.Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx...........................................................xx
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
2
1.2 RumusanMasalah
1.3 Tujuan
Kegiatan praktek kerja lapangan ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada
mahasiswa, prodi teknik mesin Universitas Nahdlatul Ulama Blitar, dan Bengkel Gema
Teknik Manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut.
1. BagiMahasiswa
Menambah wawasan dalam bidang teknikmesin.
Mampu mengetahui proses identifikasi, karakterisasi dan produksi material dalam
bidangindustri.
Mampu mengatahui kompetensi mandiri dalam praktekindustri.
Dapat mempersiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan diri
agar tanggap dan peka dalam menghadapi masalah di lingkungan kerja di masa
mendatang.
2. Bagi ProgramStudi
Sebagai sarana informasi dalam upaya mengembangkan metode penelitiandi
program studi teknik mesin Universitas Nahdlatul Ulama Blitar.
Menghasilkan mahasiswa berkualitas yang siap kerja dengan ketrampilan dan
kejujuran dalam melaksanakantugas.
Merupakan sarana kerjasama antara Bengkel Gema Teknik dengan prodi teknik
mesin Universitas Nahdlatul Ulama Blitar mengenai pengembangan R & D
(Research and Development), dimana hasil riset dimungkinkan untuk
dikembangkan dan diaplikasikan di PT. PertaminaEP.
Sebagai sarana untuk merekrut tenaga kerja yang profesional dan berkompetensi
di bidangkeahlian.
1.5 KerangkaBerfikir
1.6 BatasanIstilah
Batasan istilah dalam kerja Praktek Kerja Lapangan ini , antara lain:
Pengertian Maintenance
untuk menjamin kelangsungan fungsional suatu sistem produksi sehingga dari sistem
produksi itu dapat diharapkan menghasilkan output sesuai dengan yang dikehendaki dan
dapat beroperasi sesuai dengan yang diinginkan dan direncanakan. Jadi pada dasarnya
kegiatan perawatan (maintenance) ditujukan untuk meyakinkan bahwa aset fisik yang
dimiliki dapat berlanjut memenuhi apa yang diinginkan oleh pengguna. Sistem perawatan
dapat dipandang sebagai bayangan dari sistem produksi , yaitu apabila sistem produksi
beroperasi dengan kapasitas yang sangat tinggi maka sistem perawatan yang dilakukan
keandalan (reliability) suatu sistem dapat meningkat. Perawatan juga dapat didefinisikan
sebagai suatu aktivitas untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan
mengadakan perbaikan atau penyesuaian penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu
keadaan produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan. Pada dasarnya
Menekan (memperpendek) periode kerusakan (break down period) sampai batas minimum
suatu mesin/ peralatan agar tetap dalam kondisi siap untuk beroperasi, dan jika terjadi
yang baik. Peranan dari adanya pemeliharaan akan terasa apabila sistem mulai mengalami
Dalam sistem perawatan terdapat dua kegiatan pokok yang berkaitan dengan
Perawatan ini dimaksudkan untuk menjaga keadaan peralatan sebelum peralatan itu
menjadi rusak, pada dasarnya yang dilakukan adalah perawatan yang dilakukan untuk
yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan
mendapatkan kerjanya dan selalu diusahakan dalam kondisi yang siap digunakan untuk
setiap proses produksi setiap saat . Hal ini memerlukan suatu rencana dan jadwal
Perawatan preventif ini sangat penting karena kegunaannya yang sangat efektif didalam
fasilitas-fasilitas produksi yang termasuk dalam golongan “critical unit “ sedangkan ciri-
ciri dari fasilitas produksi yang termasuk dalam critical unit ialah kerusakan fasilitas atau
secara periodic atau dalam jangka waktu tertentu, misalnya setiap 100 jam
kerja mesin, lalu meningkat setiap 500 jam sekali, dan seterusnya. Misalnya
2.1 PengertianBoiler
Padaboilerpipaapi,fluidayangmengalirdalampipaadalahgasnyala (hasil
pembakaran), yang membawa energi panas (thermal energy) yang
segera mentransfer ke air melalui bidang pemanas (heating surface).
Tujuan pipapipa api ini adalah untuk memudahkan distribusi panas
(kalor) kepadaair.
Gambar 3.2 Pipa api
Sumber : Wikipedia.co.id
b. Boiler pipa air (water tubeboiler)
Pada boiler pipa air, fluida yang mengalir dalam pipa air adalah
air, energi panas ditransfer dari luar pipa (yaitu ruang dapur) keair.
2.2.1 Koomponenutama
1. Dapur(Furnance)
b. Pipa api
2. Pipa-pipa Penguap(Riser)
1. Economiser
8. PressureSwitch
Satu (1) buah pompa untuk memompakan air dari tangki utama ke
Softener Tank. 2 buah pompa lain memompakan air dari feed water tankke
boilerserta1buahpompauntukmemompakan bahanbakarkeboiler,tetapi yang
dipakai hanya satu unit. Pompa tersebut dijalankan secara bergantian oleh
operator yangbertugas.
Steam Drum dapat disebut juga main drum atau drum utama
yang letaknya pada bagian puncak boiler, berisi sebagian air jenuh dan
sebagian uap jenuh, air jenuh ini diperoleh dari economiser serta uapnya
diperoleh dari pipa-pipariser.
2.3 Prinsip KerjaBoiler
Prinsip Kerja Boiler berfungsi untuk mengubah air menjadi uap. Uap
bertekanan sangat tinggi yang dihasilkan boiler dipergunakan untuk
memperbaiki kulitas minyak didalam tangki treatment. Dimana uap air yang
masuk kedalam tangki treatmentr akan mengendapkan kotoran berdasarkan
berat jenisnya, dan air berada di tengah dan minyak berada dipaling atas.
Langkah – langkah yang terjadi di dalam proses Steam pada Boiler yaitu :
1. Burner(Motor)menyaladenganmengeluarkanapigunapembakaran
steamboiler
2. Bahan bakar solar dari fuel tank akan masuk terbakar olehburner
3. Pada boiler tank air akan masuk sehingga air pada boiler panas dengan
mencapai 6 Bar.
4. Kemudian Uap dari air berfungsi untuk menghantar kondensat ke tangki
treatment
5. Kondensat berguna untuk memudahkan pembakaran di dalamboiler
6. Setelah panas mencapai 6 Bar boiler akanberhenti
7. Pompa mengalirkan uap ke tangki oil minyak (Treatment Tank) ,setelah
ada penurunan tekanan menjadi di bawah 6 bar boiler akan aktifkembali.
2.4 BahanBakar
Bahan bakar adalah bahan yang dapat dibakar untuk menghasilkan panas
(kalor). Proses pembakaran merupakan proses kimia antara bahan bakar,
udara dan panas. Proses pembakaran yang terjadi di dalam ruang bakar
ketel (boiler) bertujuan untuk merubah fasa air menjadi fasauap.
Berbagai jenis bahan bakar (seperti bahan bakar cair, padat, dan gas)
yang tersedia tergantung pada berbagai faktor seperti biaya, ketersediaan,
penyimpanan, handling, polusi dan peletakan boiler, tungku dan peralatan
pembakaran lainnya. Pengetahuan mengenai sifat bahan bakar membantu
dalam memilih bahan bakar yang benar untuk keperluanyang benar dan untuk
penggunaan bahan bakar yang efisien. Uji laboratorium biasanya
digunakan untuk mengkaji sifat dan kualitas bahan bakar. Jadi untuk
melakukan pembakaran diperlukan tiga unsur, yaitu:
Bahanbakar
Oksigen
Minyak bumi memiliki jumlah persen substansi yang berbeda-beda, tergantung pada
lokasi sumur minyak tersebut diperoleh, kedalaman sumur serta umur reservoir. Bahkan
2 atau lebih sumur pada satu area yang sama dapat menghasilkan minyak mentahdengan
kualitas yang berbeda.Minyak mentah dibedakan dalam dua kategori,yaitu:
Light crude oil (minyak mentah ringan), mengandung substansi pengotor yang
rendah, serta memiliki warna terang dan bersifat encer (viskositas rendah).
Ketika dijual ke perusahaan minyak hilir (perusahaan pengilangan), jenis ini
memiliki harga yang lebih mahal karenakualitasnya dianggap lebihbagus.
Heavy crude oil (minyak mentah berat), jenis minyak ini memiliki kadar logam
dan belerang (pengotor) yang tinggi, serta viskositas tinggi, sehingga
pengilangannya membutuhkan proses yang lebih rumit, dan cenderung
menghasilkan jenis bahan bakar tertentu, seperti diesel, kerosin (minyak tanah)
dan pelumas. Heavy crude oil di pasaran umumnya memiliki harga yang lebih
murah bila dibandingkan dengan light crudeoil.
1. Young swallow, minyak bumi jenis ini biasanya memiliki sifat yang masam (sour)
dan sebagian besar tersusun dari aromatik serta memiliki viskositas (kekentalan)
tinggi. Sumur minyak di negara-negara timur tengah umumnya mengehasilkan
minyak mentah jenisini.
2. Old swallow, jenis ini lebih encer jika dibandingkan dengan young swallow, titik
didihnya rendah serta rantai parafin yang lebih pendek. Old swallow ketika diolah
dikilangminyakakanmenghasilkanberbagai jenisfraksi, namun dominanyayakni
fraksi gas dannaphtha.
3. Old deep and young-deep, memiliki viskositas terendah bila dibandingkan dengan
young swallow dan old swallow. Selain itu, jenis ini ketika diolah memiliki titik
didih yang paling rendah sehingga lebih cenderung menghasilkan fraksi gasoline
(bensin).
Pemantauan sedimen minyak mentah dan kadar air di lokasi produksi
lapangan sangat penting dalam operasi transfer tahanan yang akurat minyak
mentah. Hal ini dilakukan dengan metode manual, atau on-line perangkat
seperti analisis kapasitansi, kerapatan, atau penyerapan energi. Untuk tujuan
tahanantransfer,sedimendanairditentukanolehtesyangmengikutisalahsatu
manual API standar pengukuran minyak(MPMS).
Biasanya,tesinidilakukandilapanganolehmedanmetodecentrifugeyang, jika
dilakukan dengan benar, memberikan hasil yang sangat akurat. Pemeriksaan
laboratorium dapat dilakukan, namun penanganan sampel menjadi lebih
kritis.
2.5.1 Pemantauan BS&W (Basic Sedimen &Water)
Jumlah sedimen dan air dalam minyak mentah harus ditetapkan secara
akurat sebagai bagian dari proses tahanan-transfer. Akibatnya, pemantauan
sedimen dan air isi dilakukan di lokasi produksi untuk mencegah jumlah yang
berlebihanmemasukisistempipa.Berapabanyakpipayangbersediamenerima ke
dalam sistem tergantung pada lokasi geografis, daya saing pasar, dan
kemampuannya untuk menangani sedimen dan air dalamsistem.
Dasar sedimen dan air (BS & W) adalah spesifikasi teknis dari beberapa
kotoran tertentu dalam minyak mentah. Saat diekstraksi dari reservoirminyak,
minyak mentah akan berisi sejumlah air dan padatan tersuspensi dari formasi
reservoir. Bahan partikulat dikenal sebagai sedimen atau lumpur. Kandungan
air bisa sangat bervariasi dari satu bidang ke lapangan lainnya, dan mungkin
ada dalam jumlah banyak untuk bidang yang lebih tua, atau jika ekstraksi
minyak ditingkatkan dengan menggunakan teknologi injeksi air. Sebagian
besar air dan sedimen biasanya dipisahkan di lapangan untuk meminimalkan
kuantitas yang perlu diangkut lebih jauh. Isi residu dari kotoran yangtidak
diinginkan ini diukur sebagai BS & W. Kilang minyak dapat membeli minyak
mentah ke spesifikasi BS & W tertentu atau mungkin juga memiliki unit
dehidrasi minyak mentah awal dan unit proses desalting yang mengurangi BS
& W pada batas yang dapat diterima, atau kombinasinya.
Dengan metode centrifuge ini, minyak yang densitasnya lebih besar atau
lebih tinggi berada di atas sedangkan air yang densitasnya lebih rendah berada
dibawahnya, pasir dan padatan yang lebih besar akan tertinggal dalam
centrifuge. Centrifuge ini mempunyai kelebihan, antara lain :
a. Waktu yang diperlukan untuk memisahkan air dan minyak serta endapan
lain lebih singkat dari pada Dean and Starkmethod.
b. Pemindahan alat sangat mudahdilakukan.
c. Penguapan yang terjadi sangat kecil karena yang dipakai adalah sistem
tertutup.
d. Methode yang dipakai ini sangat fleksibel didalam penggunaan produksi
yang berubah hanya mengurangi dan menambahkanunitnya.
BAB III
METODE KEGIATAN
Waktu : 9 Oktober 2020 – 20 November 2020 kurang lebih satu bulan, Apabila
tidak bisa di lakukan pada tanggal yang kami ajukan tersebut maka
akan mengikuti jadwal yang telah di tetapkan oleh pihakBengkel.
a. Pengenalan lingkunganbengkel
c. Observasi
d. Wawancara
e. Menghimpun datasekunder
BAB IV
KEGIATAN
1. PRODUCTIDENTIFICATION
ProductName : DB Treatmax101
FreezePoint : -14 oC
VaporPressure(mmHg) : 18.00
%Solubility(water) : 100.0
Odor :Slight
Appearance :Colorless
Physicalstate :Liquid
Evaporationrate(Ether=1) : <1.00
4.2 Prosedur PengoperasianBoiler
Sebelum pengoperasian boiler, operator harus selalu siap dan mengetahui hal-hal
sebagai berikut:
4.3 Pengoperasianboiler
c. Tunggu beberapa saat sampai muncul tampilan mesin pada main screen
padaHMI.
d. Pada tampilan HMI terdapat bebrapa indicator, yaitu:
Gambar 4.1. Mesin screen pada Human Machine Interface (HMI) boiler
Sumber : stasiun boiler MGS Menggung
e. Dari tampilan Home dapat dipilih PUMP dan ECO untuk masuk ke menu
pengaturan pompa, valve dan economizer. Pilih pompa yang akan
digunakan.Tekan gambar pompa (P1 atau P2) atau pompa diatas gambar.
Pompa bekerja kontinyu saat level air tidak mencapai high level. Feed
water diatur menggunakan control valve berdasar level air diboiler.
Damper economizer berkerja berdasarkan temperature dicerobong, saat
temperature cerobong < 120 oC, maka damper akan menutup dan bila
temperature cerobong > 120 oC damper akan membuka, bias juga
digunakan mode manual untuk membuka dan menutupdamper.
Gambar 4.2. Menu Setting Pompa, Control Valve dan Economizer
Sumber : Stasiun Boiler MGS Menggung
f. Pilih burner setting, auto/ Hand mode. Saat auto operasi burner akan
otomatis bekerja sesuai dengan pressure transmitter berdasarkan setpoint.
Sedangkan pilihan operasi burner hand mode digunakan load Up danload
Down. Pada menu Fuel selection. Dapat dipilih gas atau oil. Namun perubahan
bahan bakar yang akan digunakan ini hanya dapat dilakukan ketika Burner
berada dalam kondisiOFF.
g. Periksa water level indicator yang menunjukan kondisi ketinggian air
dari sensor levelswitch.
NW:nilaikondisinormal waterboiler.Ataukondisidimanalevelair
disekitarsetpoint.
LW : nilai batas atas level boiler. Apabila kondisi ini tercapai, burner
akan mati dalam keadaan lockout dan disertaialarm.
LLW : nilai low-low water. Bila kondisi ini tercapai, burner akan
mati dalam keadaan lockout dan disertaialarm.
HW:nilaibatasataslevelboiler.Bilakondisiinitercapai,akaada
alarm.
4.4 PenyalaanBurner
h. Setelah itu lihat hasil nya dengan membaca nilai pada gelassentrifugal
4.5.3 Hasilpengamatan
= 82 %.
Berarti 18% ini tidak diijinkan masuk dalam proses produksi di MGS
Menggung. Sesuai dengan standart yang di ijinkan 10.0 %.
4.5.5 Pembahasan
LaludimasukkankedalamBS&WCentrifuge.Dansetelahdiproses
maka akan dapat dilihat hasil dari masing-masing sentrifugal. Pada Gelas
Sentrifugal 1, Setelah dilakukan percobaan,didapatkan:
Persentase water cut (%WC) = 8 % dan persentase oil cut (%OC)= 92 %.
Mencegahpembentukanscale,yaitukerusakanpadapipaakibation- ion
yang menempel padapompa.
Skin yaitu indeks yang menunjukkan pompa baik atau tidak yang
menyebabkan laju produksi berkurang.
Mencegah erosi, yaitupengikisan
Jadi : = 3 ml x 2 = 6 ml.
Penyumbatanatauterjadinyascalepadapipaaliranminyaktentunyasangat
merugikan. Sebab aliran dari pipa tertanggu, serta tidak lancar. Hal ini
menyebabkan kerugian waktu dan biaya. Waktu yang seharusnya sesuai dengan
targetdapatdicapai,akantetapiakibatadanyascalemakatargetpuntidaktercapai.
Sehingga waktu bertambah dan biaya pun ikutbertambah.
Mana yang akan kita pilih toluena atau kah demulsifier. Kita perlu
mengetahui bahwa toluena hanya mempunyai kemampuan memisahkan atau
membebaskan air saja. Sedangkan demulsifier dapat membunuh atau
memecah emulsifying agent, memecahkan air danpasir.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
4. Kegiatan Logistik(pengadaan)
5.2 Saran
DemikemajuanPT.PertaminaEPAseet4FieldCepuadabeberapasaran yang
ingin kami berikan dengan harapan dapat menjadi pertimbangandan
mendukung kemajuan perusahaan .berikut beberapa saran yang ingin kami
sampaikan :
1. Bagian perawatan di harapkan menjalankan prosedur – prosedur
perawatan sesuai jadwal dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan
agar alat produksi dapat bekerja denganbaik.
2. Setiap pekerja wajib memenuhi semua prosedur K3L dan memakai
alat pelindung diri agar dapat bekerja secara aman dankondusif.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. CuricullumVitae
2. Lembar Pernyataan Kesediaan TempatPKL
3. Jarak Lokasi danKampus
4. Log BookHarian
5. Daftar HadirPKL
6. Lembar Monitoring DosenPembimbing
7. Kartu Bimbingan LaporanPKL
8. Lembar Penilaian PKL dari PembimbingLapangan
9. Lembar Penilaian Ujian PKL
10. Lembar Berita Acara UjianPKL
11. Lembar Penilaian Akhir PKL
12. Surat Keterangan Selesai Melaksanakan PKL dariInstansi