Anda di halaman 1dari 36

ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM

PENGEMBANGAN KUMKM
(Menuju KUMKM 2020-2024)

Jakarta, 5 Agustus 2019


RULLY INDRAWAN. Sekretaris Kementerian KUKM RI.
Dosen PNS Kopertis Wilayah IV dpk di Unpas (gol IVE) Guru Besar (sejak 2001). Wadir Bidang Akademik
Pasca Sarjana Unpas, Ketua Dewan Penasehat Dekopinwil Jabar, Ketua Persatuan Guru Besar Indonesia Jabar,
Dewan Pakar Paguyuban Pasundan.

Pengalaman
Deputi Kelembagaan Kementerian KUKM RI (2018-2019); Wakil Ketua
Umum Dekopin (2015-2018); Staf Ahli Dewan Pertimbangan Presiden RI
(2010-2014); Rektor IKOPIN (2007-2011); Universitas Pasundan,
Pembantu Rektor II (2004-2008); Pembantu Rektor I (2003-2004); Ketua
Lembaga Penelitian (1994-2004); Sekretaris Lembaga Penelitian (1991-
1994); Sekprod Ekonomi Koperasi di FKIP (1985-1991); Anggota Komite
Perencana Jabar (2009-2012); Profesor Assistent Waseda University
(2008-2010); Waket Forum PT Perumahan di Kemenpera RI (2008-2010);
Staf Ahli Ketua DPD RI (2007-2010); Ketua Korpri Kopertis Wilayah Jabar-
Banten (2007-2010).

Penghargaan.
Dosen Teladan I Kopertis Wilayah IV dan Finalis Dosen Teladan Nasional (1991). Satyalencana Kesetiaan 10
Tahun (2000). Bakti Koperasi dari Menteri KUMKM sebagai Rektor IKOPIN (2011). Satya Lencana
Pembangunan bidang Perkoperasian dari Presiden RI sebagai Rektor IKOPIN (2012). Satyalencana Kesetian
20 Tahun dari Presiden RI (2013).
OUTLINE
I GAMBARAN PEREKONOMIAN NASIONAL

II PERANAN PENTING UMKM DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL

III POTENSI DAN GAMBARAN KUMKM

IV KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP KUMKM

KUKM ORIENTASI EKSPOR (PROGRAM DAN KEGIATAN STRATEGIS


V KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TAHUN 2020-2024)
I. GAMBARAN PEREKONOMIAN NASIONAL
Problem Struktural Gambaran Struktur Pelaku Ekonomi dan Proporsi Kekayaan
Nasional di Indonesia saat ini
Proporsi Kekayaan Nasional yang dikuasi oleh 1%, 5%
dan 10% Rumah Tangga (%)***
Serapan Distribusi
1 Pertumbuhan ekonomi melambat Pelaku Ekonomi
Komposisi
Pelaku*
Tenaga
Kerja*
Kontribusi
thd PDB*
Pembiayaan
Perbankan*
80
75,3
65,4
60
1 2 3 4 5
46,6
Large Enterprises 0,01% 3% 40% 80% 40

2 CAD melebar Micro, Small and


Medium Enterprises
99,99% 97% 60% 20% 20
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Telah terjadi ketidakadilan dalam pembagian kue ekonomi


3 BOP defisit

4 Neraca perdagangan defisit Dengan struktur seperti ini, sejak 2014, Indonesia terjebak dalam pertumbuhan 5%

5 Inequality masih tinggi 5% Growth Trap!!!


Job creation terbatas dan tak
6 berkualitas
Sumber:

* Kementerian Koperasi dan UKM (2017)


** Statistik Kredit UMKM, Bank Indonesia
*** Global Wealth Databook Credit Suisse 5
Fact: Keterlibatan Sektor UKM Indonesia dalam Rantai Nilai Global Masih Sangat Rendah

Dari 5 (lima) negara terpilih, keterlibatan sektor UKM Indonesia dalam rantai nilai global paling rendah.
Hanya 6,3 persen dari total UKM yang ada di Indonesia yang mampu terlibat dalam rantai perdagangan
di wilayah Asia Tenggara.

Peran UKM dalam Rantai Nilai Global (GVC) di Wilayah Asia Tenggara
91,1

82,4

72,1
Persentase UKM yang terlibat
64,6 dalam GVC

51,1 52
46,2
Persentase Perusahaan Besar
yang terlibat dalam GVC
29,6
22 20,1 21,4

6,3

Seluruh Negara Malaysia Thailand Filipina Indonesia Vietnam


Terpilih
Sumber: Wignaraja , G., (2013), “Can SMEs particapate in global production networks”, in Elms, D., and Low P., (ed) Global Value Chains in a Changing World, World Trade Organization:
Geneva 6
Fact : Kontribusi Sektor UMKM terhadap Ekspor Nasional di Indonesia Masih Rendah
Dibandingkan Negara Lain

Defisit neraca perdagangan yang terjadi pada


Kontribusi Sektor UMKM terhadap Ekspor 2018 menuntut pemerintah untuk melakukan
Nasional langkah strategis agar kondisi ekonomi nasional
lebih stabil. Salah satu langkah yang bias
Bangladesh 11,30% dilakukan oleh pemerintah adalah dengan
Indonesia 15,80% mendorong kegiatan ekspor produk pelaku
Malaysia 19,00% usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM).
Sri Lanka 20,00%
Vietnam 20,00% Namun faktanya, kontribusi UMKM terhadap
Filipina 20,00% ekspor nasional masih rendah yaitu sebesar
Pakistan 25,00% 15.80% atau sekitar US$23 miliar dari total
Thailand 29,50% ekspor nonmigas. Angka tersebut juga lebih
Korea Selatan 30,90% rendah dibandingkan dengan negara Asean
Amerika Serikat 33,70% lainnya seperti Vietnam 20.00% dan Thailand
India 40,00% 29.50%
Jepang 53,80%
Jerman 55,90%
0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00%

Sumber : Yoshino dan Wignaraja (2015)

7
Fact : Masih Rendahnya Kucuran Kredit yang Ditujukan untuk Sektor UMKM
Indonesia memiliki sekitar 58 juta unit usaha mikro, kecil, dan menengah
Kredit UMKM terhadap Total Kredit (UMKM), mencapai 99.90% dari total unit usaha yang tersebar di seluruh negeri
ini. Ini adalah usaha-usaha yang dimiliki dan dijalankan oleh para petani, nelayan,
Perbankan (%) perempuan di pelosok daerah, tukang sayur di pasar tradisional dan
22 semacamnya. Banyak diantara mereka yang belum memiliki akses pinjaman ke
21,77 bank.
21,5 21,44
21
Terkonsentrasinya pelaku ekonomi di sektor ini tidak serta merta diikuti dengan
20,5 kucuran kredit yang mencukupi. Dari Rp 5.300 triliun total kredit yang dikucurkan
20,31 20,28
20 19,87 19,89 19,98 oleh bank umum di Indonesia tahun lalu, kurang dari 20 persen atau sekitar Rp
19,5 19,63 1.000 triliun saja yang ditujukan bagi UMKM.

19 18,9
18,5
18
Penyaluran Kredit UMKM
17,5 Keterangan Persentase
(Miliar Rp)
17
Bank Persero (BUMN) 536,924.30 51.70%
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Sep-18
Bank Swasta Nasional Devisa 318,208.60 30.70%
Pemberian kredit masih didominasi oleh Bank Umum Nasional, yang Bank Swasta Nasional Non
46,526.50 4.50%
memang telah diinstrusikan oleh Pemerintah untuk lebih memperhatikan UKM Devisa
melalui isntrumen kebijakan ekonomi “Paket 4”. Perbankan lain, terutama BPD 75,872.10 7.30%
Bank Asing perlu didorong untuk berpartisipasi aktif dalam pemberian Bank Campuran 6,686.70 0.60%
permodalan bagi UMKM dan mempermudah proses administrasinya agar
Bank Asing 967.2 0.10%
UMKM mampu meningkatkan kapasitas usahanya.
BPR-BPRS 52,433.80 5.10%
Total 1,037,619.10 100%

Sumber : Statistik Kredit UMKM, Bank Indonesia (diolah), data per September 2018;
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150512151359-78-52811/50-juta-ukm-masuk-daftar-negatif-kredit-
perbankan? 8
II. PERANAN UMKM DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL
Finding: Dampak Simulasi Mendorong Omset UMKM

Jika pemerintah fokus mendorong kenaikan omset UMKM, dengan target kenaikan omset usaha mikro
sebesar 30%, usaha kecil sekitar 10% maka perekonomian nasional setidaknya dapat tumbuh 7%,
bahkan mencapai 9% (yoy).

Rata-rata Omset Simulasi Kenaikan Omset UMKM


PDB Harga Berlaku
Kelompok Usaha Unit Usaha Per Unit Usaha
(Rp. Triliun)
(Rp Juta) Kenaikan Omset Akhir PDB Harga Berlaku
Omset (Rp Juta) (Rp. Triliun)
1 2 3 4 5 6 7
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) 62.922.617 7.705 122 30% 147 9.246
- Usaha Mikro (Umi) 62.106.900 4.728 76 10% 99 6.146
- Usaha Kecil (UK) 757.090 1.234 1.630 0% 1.793 1.358
- Usaha Menengah (UM) 58.627 1.742 29.721 0% 29.721 1.742
Usaha Besar (UB) 5.460 5.136 940.700 940.700 5.136
Total 62.928.077 12.841 204 229 14.383

Pertumbuhan PDB Nominal 12%


Pertumbuhan PDB Rill 7%

Sumber: Hasil analisis KLEIN terhadap data Kementerian KUKM (2017)


Catatan:
Kenaikan rata-rata omset usaha mikro sebesar 300% setara dengan kenaikan omset sekitar Rp.23 juta per tahun atau sebesar Rp.63 ribu/hari
Definisi Usaha Mikro Kecil dan Menengah menurut UU Nomor 20 Tahun 2008, tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Mikro : omset per tahun sampai dengan Rp.300 juta
Kecil : omset per tahun lebih dari Rp.300 juta s.d. Rp.2,5 miliar 9
Menengah : omset per tahun lebih dari Rp.2,5 miliar s.d Rp.50 miliar
Finding: Dampak Kenaikan UMKM Naik Kelas terhadap Perekonomian

Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan mendorong UMKM naik kelas. Jika 10% saja dari UMKM
yang ada mengalami kenaikan kelas, hal tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional
tembus 7%, bahkan mencapai 9,3% (yoy).

Simulasi Kenaikan UMKM Naik Kelas


Rata-rata Omset Sebanyak 10%
PDB Harga Berlaku
Kelompok Usaha Unit Usaha Per Unit Usaha
(Rp. Triliun) Jumlah Unit
(Rp Juta) Jumlah Unit PDB Harga Berlaku
Usaha Pindah
Usaha Akhir (Rp. Triliun)
Kelas
1 2 3 4 5 6 7
A Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) 62.922.617 7.705 122 6.292.262 62.916.754 8.987
- Usaha Mikro (Umi) 62.106.900 4.728 76 6.210.690 55.896.210 4.255
- Usaha Kecil (UK) 757.090 1.234 1.630 75.709 6.892.071 2.974
- Usaha Menengah (UM) 58.627 1.742 29.721 5.863 128.473 1.757
B Usaha Besar (UB) 5.460 5.136 940.700 11.323 5.429
Total 62.928.077 12.841 204 6.292.262 62.928.077 14.416
Pertumbuhan PDB Nominal 12,3%
Pertumbuhan PDB Rill 7,3%

Sumber: Hasil analisis terhadap data Kementerian KUKM (2017)

11
Finding: Dampak Kenaikan UMKM Naik Kelas terhadap Tingkat
Kemiskinan dan Ketimpangan
Upaya peningkatan kapasitas UMKM secara signifikan dapat mendorong tingkat pendapatan rumah
tangga masyarakat golongan menengah kebawah dan pada akhirnya dapat mengurangi tingkat
kemiskinan dan mempersempit kesenjangan yan terjadi.

Tingkat Kemiskinan (%) Koefisien Gini


Kondisi Awal Hasil Simulasi Kondisi Awal Hasil Simulasi
Perkotaan 7,02 5,49 0,401 0,386
Perdesaan 13,2 10,55 0,324 0,315
Nasional 9,82 7,79 0,389 0,376

Dengan mendorong UMKM naik kelas dapat mengurangi tingkat kemiskinan sekitar 20% atau setara
dengan mengeluarkan 5 juta orang dari kemiskinan. Selain itu, UMKM naik kelas dapat mengurangi
ketimpangan sekitar 4%.

Sumber: Hasil Simulasi menggunakan SUSENAS Maret 2018

Keterangan:
Kondisi Awal : Kondisi Maret 2018
Hasil Simulasi : Simulasi UMKM naik kelas yang mendorong kenaikan pendapatn rumah tangga yang terkait kegiatan UMKM
12
III. POTENSI DAN GAMBARAN KUMKM
Profil UKM di Indonesia KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
REPUBLIK INDONESIA

Struktur Usaha di Indonesia Distribusi Sektor UKM dan Tenaga Kerja


UKM menurut hasil SE 2016

Definisi UMKM sesuai


Besar
5.550 unit Undang-Undang No. 20/2008 Distribusi Sektor Distribusi TK

Menengah
Aset >Rp 500 juta – 10 milyar 31,81
60.702 unit Omset >Rp 2,5 milyar – 50 milyar 46,17 % Perdagangan
11,97
%
16,72 Akomodasi dan Makanan
% %
Kecil
Aset >Rp 50 juta – 500 juta 16,53
Minuman 22,75
%
783.132 unit Omset >Rp 300 juta – 2,5 milyar
% Industri
3,51 %
5,00 % Transportasi & Pergudangan
Aset maksimum Rp 50 juta 4,35 % 3,47 %
Mikro Jasa Lainnya
63.5 juta unit 2,42 % 1,69 %
Omset maksimum Rp 300 juta Informasi dan Komunikasi
2,32 % 9,16 %
Pendidikan
1,48 % 1,08 %
Properti
1,44 % 2,49 %
Kontribusi UMKM dalam Angka Layanan Perusahaan
5,45 %
0,97 %
Jasa Konstruksi
60,34 % total PDB 0,91 % 2,21 %
97% total tenaga kerja Layanan Sosial dan Kesehatan
Nasional 1,33 %
0,65 %
Pertambangan
14,17% total ekspor 0,56 % 2,45 %
99% total lapangan kerja Jasa Keuangan & Asuransi
0,36 % 0,35 %
58,18% total investasi Air
0,13 % 0,28 %
Source: Statistic Indonesia 2016 Listrik & Gas
Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM – 2018
14 Sumber: Sensus Ekonomi BPS 2016
Sebaran Koperasi Aktif Berdasarkan Wilayah Keanggotaan

126.343 Unit
TOTAL KOPERASI
100%

756 Unit
Kemenkop &UKM
0,60%

4.672 Unit
Dinas Provinsi
3,70%

120.915 Unit
Dinas Kab/Kota
95,70%

125.587 Unit Dinas Provinsi


+
Kab/Kota
99,40%

Sumber: Database Kementerian Koperasi dan UKM yang diolah berdasarkan data ODS Semester I Tahun 2019
15
Jenis Koperasi

18.491
14,64%
3.885 ; 3,07%

26.549
21,01%

126.343
Unit

2.950 ; 2,33%

74.468 ; 58,94% Jasa


Konsumen
Pemasaran
Produsen
Sumber: Database Kementerian Koperasi dan UKM yang diolah berdasarkan data ODS Semester I Tahun 2019 Simpan Pinjam

16
Kop. Wanita
Kop. Serba Usaha
Kop. Pegawai Negeri (KPRI)
Kop. Simpan Pinjam
Kopkar
Kop. Simpan Pinjam dan…
KUD
Kop. Pertanian
Kelompok Koperasi

Kop. Angkatan Darat


Kop. Nelayan
Kop. Perkebunan
Koppontren
Kop. Kepolisian
Kop. Pasar
Kop. Wredatama
Kop. Lainnya
Kop. Pepabri
Kop. Angkutan Darat
Kop. Perumahan
Kopinkra
Kop. Sekunder
Kop. Peternakan
Kop. Angkatan Udara
Sumber: Database Kementerian Koperasi dan UKM yang diolah berdasarkan data ODS Semester I Tahun 2019

Kop. Angkatan Laut


Kop. Profesi
Kop. Veteran
Kop. Mahasiswa
Kopti
Kop. Pedagang Kaki Lima
Kop. Kehutanan
Kop. Pemuda
Kop. Telkom
Kop. Pertambangan
Kop. Wisata
Kop. Angkutan Laut
Kopra
Kop. Listrik Pedesaan
Kop. Angkutan Penyeberangan
K.B.P.R
Kop. Angkutan Udara
Kop. Tenaga Kerja Bongkar…
Kop. Jamu Gendong
Kop. Angkutan Sungai
Koperasi Asuransi Indonesia
17
16000

8000

0
Adm Pemerintahan,…
Industri Pengolahan
12 630

Informasi dan Komunikasi


Sektor Usaha Koperasi

1962

Jasa Kesehatan dan Kegiatan…


27

Jasa Keuangan dan Asuransi


56017

Pengadaan Air, Peng…


37

Jasa Lainnya
36911

Jasa Pendidikan
28

Jasa Perusahaan

Konstruksi
197 67

Sumber: Database Kementerian Koperasi dan UKM yang diolah berdasarkan data ODS Semester I Tahun 2019
Transportasi dan Pergudangan
701

Pengadaan Listrik dan Gas


89

Penyediaan Akomodasi dan…


16150

Perdagangan Besar dan…


1031

Pertambangan dan Penggalian


183

Pertanian, Kehutanan dan…


12290

Real Estat
11

18
IV. KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP KUMKM
Reformasi Total Koperasi

REHABILITASI

REORIENTASI PENGEMBANGAN
Penurunan Suku Bunga KUR

22% 12% 9% 7%
2014 2015 2017 2018

Suku Bunga KUR turun sejak tahun 2014


sebesar 22% menjadi 12% pada tahun 2015 dan
turun sebesar 9% pada tahun 2017 serta pada
tahun 2018 turun kembali menjadi 7%.

21
Penurunan Tarif Pajak UMKM Dan Koperasi

Tahun 2018 tarif PPh Final UMKM turun


dari 1% menjadi 0,5% bagi UMKM termasuk
koperasi yang memiliki omset/peredaran bruto maksimal
sebesar Rp.4,8 miliar per tahun.

22
Meningkatkan Daya Saing UMKM Melalui Kewirausahaan

3,1 %

Tingkat Rasio
Kewirausahaan tahun
1,65% 2014 sebesar 1,65%
meningkat pada
tahun 2017 menjadi
3,1% dan pada
tahun 2018
diproyeksikan
meningkat > 5%.

2014 2017
23
Kontribusi Koperasi Terhadap PDB Nasional

5,1%
Reformasi Total Koperasi
1,71% telah berhasil meningkatkan
PDB Koperasi terhadap PDB
Nasional. PDB koperasi
sampai tahun 2014 sebesar
1,71% kemudian meningkat
menjadi 3,99% tahun 2016
dan pada tahun 2018
meningkat menjadi 5,1%.

2014 2018
24
Munculnya Koperasi skala Besar

• Koperasi Penyalur KUR


• Koperasi Ranking Dunia
• Koperasi Masuk Bursa Efek
• Koperasi berbasis Digital
• Koperasi dengan Layanan Usaha menyebar
• Cooperative Intercorporated
V. KUKM ORIENTASI EKSPOR
(PROGRAM DAN KEGIATAN STRATEGIS KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TAHUN 2020-2024)
Peran KUKM Menekan Defisit Neraca Perdagangan KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
REPUBLIK INDONESIA

Industri pengolahan berbasis pertanian di pedesaan


01 Tumpuan produksi tidak hanya pada ekspor produk pertanian bahan mentah namun
sudah diolah sehingga memiliki nilai jual lebih tinggi.
Pertumbuhan produksi tahunan industri mikro dan kecil mencapai 3,92% untuk
makanan dan 7,70% untuk minuman. Sektor ini juga memberikan kontribusi terbesar
pada ekonomi kreatif dengan kontribusi 41,69%.

Pariwisata
02 Meningkatkan ekspor melalui peningkatan produk unggulan desa melalui OVOP (One
Village One Product) yang terintegrasi dengan industri pariwisata

Peningkatan Produk Ekspor UKM


03 • Makanan dan Minuman
Memberikan Kontribusi terbesar pertama pada ekonomi kreatif dengan kontribusi
41,69%
• Fashion (muslim, berbasis budaya dan lokal serta perhiasan)
Memberikan kontribusi kedua terbesar pada ekonomi kreatif dengan 18,15%% .
Indonesia masuk dalam 10 besar negara pengekspor perhiasan di dunia dengan
pangsa pasar mencapai 4%.
• Furnitur dan craft (Kriya)
Memberikan kontribusi ketigs terbesar pada ekonomi kreatif dengan kontribusi 15,70%.

Optimalisasi Ekspor ke Pasar Non Tradisional


04
Hilirisasi dan Perdagangan Komoditi Rakyat

Hilirisasi produk lokal


dan perdagangan Pengembangan
antar daerah ini akan Tumbuhkan industri
di daerah yang hilirisasi
menciptakan sirkular (industrialisasi)
tentunya akan
ekonomi dan terjadi penciptaan
pertanian untuk
percepatan meningkatkan
lapangan kerja bagi ekonomi di
pembangunan di masyarakat lokal. perdesaan.
daerah yang saling
membutuhkan.

Fokus dan kompetensi


Kementerian Koperasi
Perencanaan pada produk sesuai dan UKM turut terlibat
Pembangungan dengan sumber daya dalam meningkatkan
yang dimiliki baik dari
wilayah secara sumber daya alam pendapatan petani
terintegrasi. maupun sumber daya
sekaligus meningkatkan
manusia.
ekonomi di pedesaan.
Tantangan UKM KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
REPUBLIK INDONESIA

Industri Pengolahan
Perubahan
Mindset

Konsolidasi
Lahan
Pertanian Pendampingan

Tantangan
UKM
SDM Pembiayaan

Konsolidasi Market
Kargo Intelligence
Pemasaran
Kerjasama
Dengan Pusat
Riset
Sinergi Program Pembiayaan UMKM Berorientasi Ekspor
dengan
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia / Indonesia EXIMBANK
(2010 - 2017)

LPEI adalah Lembaga Non Kesepahaman Bersama Bentuk Kesepahaman


Bank merupakan transformasi antara Kemen KUKM dengan Bersama
dari Bank Ekspor Indonesia LPEI
Memberikan Bimbingan Teknis dalam
Pemerintah mendirikan LPEI  Nomor : 06/SKB/Dep.3/III/2010 dan
rangka peningkatan kapasitas KUKM
berdasarkan UU No. 2 Tahun 2009 026/KSB/03/2010 Tanggal 4 Maret
yang berorientasi ekspor untuk
tanggal 12 Januari 2009 2010 tentang Fasilitasi, Pembiayaan,
memperoleh akses pembiayaan,
Melaksanakan Pembiayaan Ekspor Penjaminan, Asuransi, dan Jasa
penjaminan dan asuransi ekspor
Nasional dalam bentuk pembiayaan, Konsultasi Ekspor bagi Usaha Kecil,
penjaminan, dan / atau asuransi Menengah dan Koperasi pelaku
serta jasa konsultasi yang terkait Ekspor.
dengan ekspor

30
Hasil Sinergi Program Dengan LPEI
Realisasi Pembiayaan LPEI Kepada 13 KUKM
Nilai Kredit Rp. 62.005.000.000

NO KOPERASI/UKM PROV/KAB/ KOTA KOMODITAS JUMLAH REALISASI (Rp)

1 KSU Lepo Gayo / Soagee Gayo Coffee Aceh Kopi 3.000.000.000


2 UD Weh Jernih Aceh Kopi 13.000.000.000
3 Koptan Telaga Sakinah Aceh Kopi 3.000.000.000
4 KSU Bies Utama Aceh Kopi 2.500.000.000
5 PD. Syukestex Pekalongan Garment & Textil 4.930.000.000
6 Koperasi Agroniaga Makassar Rumput Laut 1.500.000.000
7 Koperasi Tunas Harapan Makassar Rumput Laut 100.000.000
8 PT. Nirwana Segara Sidoarjo Pengalengan Rajungan 5.000.000.000
9 PT. Putri Jaya Makasar Rumput laut 2.600.000.000
10 CV. Persada Semesta Makasar Rumput Laut 2.200.000.000
11 UD. Abon Kepala Sapi DIY Makanan 75.000.000
12 Fitri Modiste DIY Handycraft 100.000.000

13 Usaha Menengah Aneka Sinindo DIY Briket 24.000.000.000

Total 62.005.000.000
31
Revitalisasi Internal KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
REPUBLIK INDONESIA

Kelembagaan
• Perkuatan fungsi
hubungan kelembagaan
dan pendampingan

Kesekretariatan Pembinaan SDM


• Penguatan Data dan • Revitalisasi sistem
Mutu Perencanaan pembinaan

Propasar LLP
Restrukrisasi Usaha
• Penguatan Hubungan •Penguatan hubungan
vertikal Horizontal

LPDB

Pembiayaan
• Penguatan akses
sumber pembiayaan
Target Penyaluran 2019

Rp 1.500.000.000.000,-
(Satu Trilyun Lima Ratus Milyar Rupiah)

SYARIAH KONVENSIONAL
Rp 525 Milyar Rp 975 Milyar

BUKAN DANA HIBAH/BANSOS


Tarif Maksimal Pembiayaan LPDB-KUMKM

4,5%
SUKU BUNGA
5%
SUKU BUNGA
7%
SUKU BUNGA
60:40
BAGI HASIL
• KUMK Sektor Manufaktur
• Industri Kreatif
NAWACITA SEKTOR Rill
• Kerajinan
SIMPAN PINJAM
• Koperasi Simpan Pinjam
SYARIAH
• Pertanian • Koperasi Syariah
• Perikanan • LKB(Bank Umum,BPS/BPR) (KSPPS/USPPS)
• Perkebunan • LKBB (Multifinance/Modal • LKB Syariah (BUS,BPRS, BPD
Ventura/Fintech) Syariah))
• BLUD • LKBB Syariah (PBMT Ventura)
• Tarif Pembiayaan Syariah (PMK
75/2011). Tarif Pembiayaan
Syariah di tetapkan dengan akad
Mudharabah dan akad
Murabahah.
Strategi Kemitraan Komprehensif dan Inklusif KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
REPUBLIK INDONESIA

Company / Academia / Financial NGO /


Private Sector University Institutions Associations

4 5 6
Asdep Stanfikat Asdep Pemasaran LLP KUKM
• Fasilitasi ISO • Pameran DN/LN • Layanan Promosi Outcome yang
• Fasilitasi HACCP • Bimbingan E-commerce Online Diharapkan
• Fasilitasi Merek • Pasar Tematik • Layanan Promosi
• Fasilitasi Halal • PKL / Dukungan Rest Area Offline (Product
Gallery & Pameran) 1. Memperkuat produk
UMKM di pasar domestik
2. Peningkatan Ekspor
I KOMODITAS II PENGOLAHAN III PEMASARAN Langsung oleh Koperasi
dan UMKM
3. Peningkatan Partisipasi
Koperasi dan UMKM
Korporasi /Industrialisasi Koperasi dalam Global Value Chain
1 2 3 (GVC)
Asdep Pertanian & Perikanan & Industri &
PERUSAHAAN BESAR /
KUKM Perkebunan Peternakan Jasa
PARTNER STRATEGIS
• Pertanian, Perkebunan • Perikanan, Peternakan • Industri, Jasa
 Pertanian (Beras)  Perikanan  Komponen
 Perkebunan (Kelapa)  Mozarella  OVOP Peningkatan GDP KUKM
dalam ekspor nasional

Dep. Kelembagaan Dep. Pembiayaan Dep. RU Dep. SDM Dep. Pengawasan LPDB

1. Pendamping Koperasi 1. Kredit Usaha Rakyat 1. PLUT 1. Reorientasi Sistem 1. Pengawasan Koperasi 1. Pembiayaan Koperasi
2. Penyuluh Koperasi 2. Skema Kredit Investasi 2. Pendamping UKM 2. Kewirausahaan 2. Kerjasama Fungsional yang berdampak pada
3. Hub kelembagaan 3. Pembiayaan Ekspor 3. Hub L/K 3. Kewirakoperasian UMKM
KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
REPUBLIK INDONESIA

TERIMA KASIH
KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4 Kuningan Jakarta 12940, Indonesia
Telepon / Fax : (62-21) 52892813

www.kemenkopukm.go.id @KemenkopUKM KemenkopUKM

Anda mungkin juga menyukai