Arah Kebijakan Dan Program Pengembangan KUMKM (Menuju KUMKM 2020-2024) PDF
Arah Kebijakan Dan Program Pengembangan KUMKM (Menuju KUMKM 2020-2024) PDF
PENGEMBANGAN KUMKM
(Menuju KUMKM 2020-2024)
Pengalaman
Deputi Kelembagaan Kementerian KUKM RI (2018-2019); Wakil Ketua
Umum Dekopin (2015-2018); Staf Ahli Dewan Pertimbangan Presiden RI
(2010-2014); Rektor IKOPIN (2007-2011); Universitas Pasundan,
Pembantu Rektor II (2004-2008); Pembantu Rektor I (2003-2004); Ketua
Lembaga Penelitian (1994-2004); Sekretaris Lembaga Penelitian (1991-
1994); Sekprod Ekonomi Koperasi di FKIP (1985-1991); Anggota Komite
Perencana Jabar (2009-2012); Profesor Assistent Waseda University
(2008-2010); Waket Forum PT Perumahan di Kemenpera RI (2008-2010);
Staf Ahli Ketua DPD RI (2007-2010); Ketua Korpri Kopertis Wilayah Jabar-
Banten (2007-2010).
Penghargaan.
Dosen Teladan I Kopertis Wilayah IV dan Finalis Dosen Teladan Nasional (1991). Satyalencana Kesetiaan 10
Tahun (2000). Bakti Koperasi dari Menteri KUMKM sebagai Rektor IKOPIN (2011). Satya Lencana
Pembangunan bidang Perkoperasian dari Presiden RI sebagai Rektor IKOPIN (2012). Satyalencana Kesetian
20 Tahun dari Presiden RI (2013).
OUTLINE
I GAMBARAN PEREKONOMIAN NASIONAL
4 Neraca perdagangan defisit Dengan struktur seperti ini, sejak 2014, Indonesia terjebak dalam pertumbuhan 5%
Dari 5 (lima) negara terpilih, keterlibatan sektor UKM Indonesia dalam rantai nilai global paling rendah.
Hanya 6,3 persen dari total UKM yang ada di Indonesia yang mampu terlibat dalam rantai perdagangan
di wilayah Asia Tenggara.
Peran UKM dalam Rantai Nilai Global (GVC) di Wilayah Asia Tenggara
91,1
82,4
72,1
Persentase UKM yang terlibat
64,6 dalam GVC
51,1 52
46,2
Persentase Perusahaan Besar
yang terlibat dalam GVC
29,6
22 20,1 21,4
6,3
7
Fact : Masih Rendahnya Kucuran Kredit yang Ditujukan untuk Sektor UMKM
Indonesia memiliki sekitar 58 juta unit usaha mikro, kecil, dan menengah
Kredit UMKM terhadap Total Kredit (UMKM), mencapai 99.90% dari total unit usaha yang tersebar di seluruh negeri
ini. Ini adalah usaha-usaha yang dimiliki dan dijalankan oleh para petani, nelayan,
Perbankan (%) perempuan di pelosok daerah, tukang sayur di pasar tradisional dan
22 semacamnya. Banyak diantara mereka yang belum memiliki akses pinjaman ke
21,77 bank.
21,5 21,44
21
Terkonsentrasinya pelaku ekonomi di sektor ini tidak serta merta diikuti dengan
20,5 kucuran kredit yang mencukupi. Dari Rp 5.300 triliun total kredit yang dikucurkan
20,31 20,28
20 19,87 19,89 19,98 oleh bank umum di Indonesia tahun lalu, kurang dari 20 persen atau sekitar Rp
19,5 19,63 1.000 triliun saja yang ditujukan bagi UMKM.
19 18,9
18,5
18
Penyaluran Kredit UMKM
17,5 Keterangan Persentase
(Miliar Rp)
17
Bank Persero (BUMN) 536,924.30 51.70%
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Sep-18
Bank Swasta Nasional Devisa 318,208.60 30.70%
Pemberian kredit masih didominasi oleh Bank Umum Nasional, yang Bank Swasta Nasional Non
46,526.50 4.50%
memang telah diinstrusikan oleh Pemerintah untuk lebih memperhatikan UKM Devisa
melalui isntrumen kebijakan ekonomi “Paket 4”. Perbankan lain, terutama BPD 75,872.10 7.30%
Bank Asing perlu didorong untuk berpartisipasi aktif dalam pemberian Bank Campuran 6,686.70 0.60%
permodalan bagi UMKM dan mempermudah proses administrasinya agar
Bank Asing 967.2 0.10%
UMKM mampu meningkatkan kapasitas usahanya.
BPR-BPRS 52,433.80 5.10%
Total 1,037,619.10 100%
Sumber : Statistik Kredit UMKM, Bank Indonesia (diolah), data per September 2018;
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150512151359-78-52811/50-juta-ukm-masuk-daftar-negatif-kredit-
perbankan? 8
II. PERANAN UMKM DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL
Finding: Dampak Simulasi Mendorong Omset UMKM
Jika pemerintah fokus mendorong kenaikan omset UMKM, dengan target kenaikan omset usaha mikro
sebesar 30%, usaha kecil sekitar 10% maka perekonomian nasional setidaknya dapat tumbuh 7%,
bahkan mencapai 9% (yoy).
Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan mendorong UMKM naik kelas. Jika 10% saja dari UMKM
yang ada mengalami kenaikan kelas, hal tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional
tembus 7%, bahkan mencapai 9,3% (yoy).
11
Finding: Dampak Kenaikan UMKM Naik Kelas terhadap Tingkat
Kemiskinan dan Ketimpangan
Upaya peningkatan kapasitas UMKM secara signifikan dapat mendorong tingkat pendapatan rumah
tangga masyarakat golongan menengah kebawah dan pada akhirnya dapat mengurangi tingkat
kemiskinan dan mempersempit kesenjangan yan terjadi.
Dengan mendorong UMKM naik kelas dapat mengurangi tingkat kemiskinan sekitar 20% atau setara
dengan mengeluarkan 5 juta orang dari kemiskinan. Selain itu, UMKM naik kelas dapat mengurangi
ketimpangan sekitar 4%.
Keterangan:
Kondisi Awal : Kondisi Maret 2018
Hasil Simulasi : Simulasi UMKM naik kelas yang mendorong kenaikan pendapatn rumah tangga yang terkait kegiatan UMKM
12
III. POTENSI DAN GAMBARAN KUMKM
Profil UKM di Indonesia KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
REPUBLIK INDONESIA
Menengah
Aset >Rp 500 juta – 10 milyar 31,81
60.702 unit Omset >Rp 2,5 milyar – 50 milyar 46,17 % Perdagangan
11,97
%
16,72 Akomodasi dan Makanan
% %
Kecil
Aset >Rp 50 juta – 500 juta 16,53
Minuman 22,75
%
783.132 unit Omset >Rp 300 juta – 2,5 milyar
% Industri
3,51 %
5,00 % Transportasi & Pergudangan
Aset maksimum Rp 50 juta 4,35 % 3,47 %
Mikro Jasa Lainnya
63.5 juta unit 2,42 % 1,69 %
Omset maksimum Rp 300 juta Informasi dan Komunikasi
2,32 % 9,16 %
Pendidikan
1,48 % 1,08 %
Properti
1,44 % 2,49 %
Kontribusi UMKM dalam Angka Layanan Perusahaan
5,45 %
0,97 %
Jasa Konstruksi
60,34 % total PDB 0,91 % 2,21 %
97% total tenaga kerja Layanan Sosial dan Kesehatan
Nasional 1,33 %
0,65 %
Pertambangan
14,17% total ekspor 0,56 % 2,45 %
99% total lapangan kerja Jasa Keuangan & Asuransi
0,36 % 0,35 %
58,18% total investasi Air
0,13 % 0,28 %
Source: Statistic Indonesia 2016 Listrik & Gas
Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM – 2018
14 Sumber: Sensus Ekonomi BPS 2016
Sebaran Koperasi Aktif Berdasarkan Wilayah Keanggotaan
126.343 Unit
TOTAL KOPERASI
100%
756 Unit
Kemenkop &UKM
0,60%
4.672 Unit
Dinas Provinsi
3,70%
120.915 Unit
Dinas Kab/Kota
95,70%
Sumber: Database Kementerian Koperasi dan UKM yang diolah berdasarkan data ODS Semester I Tahun 2019
15
Jenis Koperasi
18.491
14,64%
3.885 ; 3,07%
26.549
21,01%
126.343
Unit
2.950 ; 2,33%
16
Kop. Wanita
Kop. Serba Usaha
Kop. Pegawai Negeri (KPRI)
Kop. Simpan Pinjam
Kopkar
Kop. Simpan Pinjam dan…
KUD
Kop. Pertanian
Kelompok Koperasi
8000
0
Adm Pemerintahan,…
Industri Pengolahan
12 630
1962
Jasa Lainnya
36911
Jasa Pendidikan
28
Jasa Perusahaan
Konstruksi
197 67
Sumber: Database Kementerian Koperasi dan UKM yang diolah berdasarkan data ODS Semester I Tahun 2019
Transportasi dan Pergudangan
701
Real Estat
11
18
IV. KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP KUMKM
Reformasi Total Koperasi
REHABILITASI
REORIENTASI PENGEMBANGAN
Penurunan Suku Bunga KUR
22% 12% 9% 7%
2014 2015 2017 2018
21
Penurunan Tarif Pajak UMKM Dan Koperasi
22
Meningkatkan Daya Saing UMKM Melalui Kewirausahaan
3,1 %
Tingkat Rasio
Kewirausahaan tahun
1,65% 2014 sebesar 1,65%
meningkat pada
tahun 2017 menjadi
3,1% dan pada
tahun 2018
diproyeksikan
meningkat > 5%.
2014 2017
23
Kontribusi Koperasi Terhadap PDB Nasional
5,1%
Reformasi Total Koperasi
1,71% telah berhasil meningkatkan
PDB Koperasi terhadap PDB
Nasional. PDB koperasi
sampai tahun 2014 sebesar
1,71% kemudian meningkat
menjadi 3,99% tahun 2016
dan pada tahun 2018
meningkat menjadi 5,1%.
2014 2018
24
Munculnya Koperasi skala Besar
Pariwisata
02 Meningkatkan ekspor melalui peningkatan produk unggulan desa melalui OVOP (One
Village One Product) yang terintegrasi dengan industri pariwisata
Industri Pengolahan
Perubahan
Mindset
Konsolidasi
Lahan
Pertanian Pendampingan
Tantangan
UKM
SDM Pembiayaan
Konsolidasi Market
Kargo Intelligence
Pemasaran
Kerjasama
Dengan Pusat
Riset
Sinergi Program Pembiayaan UMKM Berorientasi Ekspor
dengan
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia / Indonesia EXIMBANK
(2010 - 2017)
30
Hasil Sinergi Program Dengan LPEI
Realisasi Pembiayaan LPEI Kepada 13 KUKM
Nilai Kredit Rp. 62.005.000.000
Total 62.005.000.000
31
Revitalisasi Internal KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
REPUBLIK INDONESIA
Kelembagaan
• Perkuatan fungsi
hubungan kelembagaan
dan pendampingan
Propasar LLP
Restrukrisasi Usaha
• Penguatan Hubungan •Penguatan hubungan
vertikal Horizontal
LPDB
Pembiayaan
• Penguatan akses
sumber pembiayaan
Target Penyaluran 2019
Rp 1.500.000.000.000,-
(Satu Trilyun Lima Ratus Milyar Rupiah)
SYARIAH KONVENSIONAL
Rp 525 Milyar Rp 975 Milyar
4,5%
SUKU BUNGA
5%
SUKU BUNGA
7%
SUKU BUNGA
60:40
BAGI HASIL
• KUMK Sektor Manufaktur
• Industri Kreatif
NAWACITA SEKTOR Rill
• Kerajinan
SIMPAN PINJAM
• Koperasi Simpan Pinjam
SYARIAH
• Pertanian • Koperasi Syariah
• Perikanan • LKB(Bank Umum,BPS/BPR) (KSPPS/USPPS)
• Perkebunan • LKBB (Multifinance/Modal • LKB Syariah (BUS,BPRS, BPD
Ventura/Fintech) Syariah))
• BLUD • LKBB Syariah (PBMT Ventura)
• Tarif Pembiayaan Syariah (PMK
75/2011). Tarif Pembiayaan
Syariah di tetapkan dengan akad
Mudharabah dan akad
Murabahah.
Strategi Kemitraan Komprehensif dan Inklusif KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
REPUBLIK INDONESIA
4 5 6
Asdep Stanfikat Asdep Pemasaran LLP KUKM
• Fasilitasi ISO • Pameran DN/LN • Layanan Promosi Outcome yang
• Fasilitasi HACCP • Bimbingan E-commerce Online Diharapkan
• Fasilitasi Merek • Pasar Tematik • Layanan Promosi
• Fasilitasi Halal • PKL / Dukungan Rest Area Offline (Product
Gallery & Pameran) 1. Memperkuat produk
UMKM di pasar domestik
2. Peningkatan Ekspor
I KOMODITAS II PENGOLAHAN III PEMASARAN Langsung oleh Koperasi
dan UMKM
3. Peningkatan Partisipasi
Koperasi dan UMKM
Korporasi /Industrialisasi Koperasi dalam Global Value Chain
1 2 3 (GVC)
Asdep Pertanian & Perikanan & Industri &
PERUSAHAAN BESAR /
KUKM Perkebunan Peternakan Jasa
PARTNER STRATEGIS
• Pertanian, Perkebunan • Perikanan, Peternakan • Industri, Jasa
Pertanian (Beras) Perikanan Komponen
Perkebunan (Kelapa) Mozarella OVOP Peningkatan GDP KUKM
dalam ekspor nasional
Dep. Kelembagaan Dep. Pembiayaan Dep. RU Dep. SDM Dep. Pengawasan LPDB
1. Pendamping Koperasi 1. Kredit Usaha Rakyat 1. PLUT 1. Reorientasi Sistem 1. Pengawasan Koperasi 1. Pembiayaan Koperasi
2. Penyuluh Koperasi 2. Skema Kredit Investasi 2. Pendamping UKM 2. Kewirausahaan 2. Kerjasama Fungsional yang berdampak pada
3. Hub kelembagaan 3. Pembiayaan Ekspor 3. Hub L/K 3. Kewirakoperasian UMKM
KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
REPUBLIK INDONESIA
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4 Kuningan Jakarta 12940, Indonesia
Telepon / Fax : (62-21) 52892813