Anda di halaman 1dari 10

KEMAS 11 (1) (2015) 102-111

Jurnal Kesehatan Masyarakat


http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas

KHASIAT JAMU CEKOK TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA


ANAK

Marni, Retno Ambarwati

Akper Giri Satria Husada Wonogiri

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Anak usia di bawah lima tahun sering mengalami penurunan nafsu makan, yang men-
Diterima 22 April 2015 gakibatkan berkurangnya asupan nutrisi sehingga berat badan menurun. Penelitian ini
Disetujui 30 Juni 2015 bertujuan untuk mengetahui khasiat ramuan jamu cekok terhadap peningkatan berat
Dipublikasikan Juli 2015
badan pada anak. Metode penelitian : penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan
Keywords: pada keluarga yang memberikan jamu cekok pada anak balitanya, dukun bayi/pembuat
Cekok Herbal jamu, herbalis dan petugas kesehatan. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-Juni 2014,
Medicine; Weight; Children di wilayah Puskesmas Selogiri dengan pendekatan kualitatif, Seluruh rangkaian dan cara
kerja ataupun proses penelitian kualitatif ini berlangsung secara serentak dilakukan
DOI dengan pengumpulan, pengolahan, menginterpretasikan sejumlah data dan fakta yang
http://dx.doi.org/10.15294/ ada selanjutnya disimpulkan dengan metode induktif. Hasil penelitian : ramuan jamu
kemas.v11i1.3522 cekok berkhasiat meningkatkan berat badan adalah: temu ireng ( curcuma aeroginosa),
temulawak (curcuma xanthorriza robx), kencur (kaempferla galanga L), Meniran (Phyl-
lanthus niruri), lempuyang emprit (zingiber americans), daun pepaya (carica papaya l),
kunyit (curcuma domestica val), sambiloto dan tempe busuk.

THE FUNCTION OF CEKOK HERBAL MEDICINE IN THE INCREASING OF


CHILDREN WEIGHT

Abstract
Toodler get a decreasing of their appetite, that causes the reducing of nutrition so their
weght reduce. This research purposes to know the function of cekok herbal and the benefits
to weight gain in children. Research Method: qualitative research, Colleting data is got from
the family that give the herbal medicine of cekok in toddler, herbal medicine maker, herbalist
and paramedics. The study was conducted in March and June 2014 in the PHC Selogiri
area by using qualitative approach. All of sequance or processing of qualitative research
took place simultaneously. The result: The ingredients Cekok has function to promote the
weight, there are : Curcuma aeroginosa, Curcuma xanthorriza robx, kaempferla galanga
L, Meniran Phyllanthus niruri, Zingiber americans, Carica papaya l, (curcuma domestica
val), bitter and rotten tempeh.

© 2015 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 1858-1196
Akper Giri Satria Husada Wonogiri
Jl. Tentara Pelajar No. 01, Giriwono, Wonogiri, Indonesia
Email : murni_skh@hotmail.co.id
KEMAS 11 (1) (2015) 102-111

Pendahuluan status kesehatan seseorang. Kurang nafsu makan


Anak usia di bawah lima tahun sering bukanlah suatu penyakit, melainkan salah satu
mengalami penurunan nafsu makan, yang gejala dari beberapa penyakit. Pada anak balita
mengakibatkan berkurangnya asupan nutrisi kurang nafsu makan, atau sama sekali tidak
sehingga berat badan menurun atau kurang dari ada, dalam istilah kedokteran disebut anorexia.
usianya. Nafsu makan yang menurun seringkali Kondisi ini akan menyebabkan anak menjadi
dikaitkan dengan faktor internal seperti kurus.
terjangkitnya anak dengan infeksi cacing. Anorexia pada anak bisa diatasi dengan
Sedangkan faktor eksternal yang menyebabkan ramuan jamu yang secara umum meningkatkan
penurunan nafsu makan pada anak seperti metabolisme tubuh anak. Ramuan tersebut juga
bentuk yang tidak menarik, kesalahan orangtua bermanfaat untuk menekan dan menghambat
dalam menyajikan variasi makanan, atau asam lambung, merangsang sekresi makanan,
karena anak sudah mulai aktif dengan bermain merangsang enzimatis sehingga perut terasa
seperti anak usia Todler (1 – 3 tahun). Anak kosong dan akan mengirim sinyal ke otak
usia todler mempunyai ciri khas bergerak aktif, yang akan menimbulkan rasa lapar sehingga
tidak bisa diam, dan sulit duduk dalam waktu muncul keinginan untuk makan. Dalam upaya
lama, sehingga membutuhkan energi lebih mengatasi anak yang sulit makan, para orang
banyak. Selain itu, pada usia 12 bulan sampai tua biasanya berupaya dengan berbagai cara
18 bulan pertumbuhannya lambat sehingga supaya anaknya mau makan. Tindakan yang
kebutuhan nutrisi dan kalori menurun. dilakukan orang tua pada umumnya adalah
Sedangkan penyebab umum menurunnya memberi anak vitamin penambah nafsu makan
nafsu makan pada anak usia pra sekolah karena dan konsultasi dengan petugas kesehatan.
anak lebih tertarik bermain dengan teman Dinas kesehatan terkait khususnya puskesmas
atau lingkungannya daripada makan. Hal ini dan posyandu sudah berusaha mendata
bisa menyebabkan anak menderita kurang dan memberikan tindakan pada anak yang
gizi. Kondisi seperti ini jika dibiarkan akan status gizinya masih dibawah garis kuning,
menyebabkan terjadinya gangguan nutrisi yaitu dengan PMT (pemberian makanan
pada anak, yang sering disebut anak dengan tambahan), vitamin A, pendidikan kesehatan
gizi buruk atau KKP (kurang kalori protein). tentang manfaat nutrisi, dan lain sebagainya.
Menurut Zulaekah (2014), menyatakan bahwa Walaupun sudah ada tindakan dari pemerintah
malnutrisi dalam bentuk anemia defisiensi untuk mengatasi kurang gizi, namun masih
besi memberikan dampak yang luas termasuk banyak anak yang berat badannya di garis
menurunkan kapasitas kerja, menurunkan kuning, bahkan dibawah garis merah. Perlu
regulasi panas, disfungsi imunitas, gangguan pendampingan keluarga untuk meningkatkan
saluran cerna dan menurunkan kemampuan kesehatan anak balita. Penelitian yang telah
kognitif. dilakukan oleh Suryanto (2014), menyatakan
Status gizi anak memiliki peranan bahwa pendampingan keluarga mampu
penting dalam mendukung pencapaian meningkatkan pengetahuan keluarga terkait
Millenium Development Goals (MDG’s) di penyediaan nutrisi yang adekuat bagi anak.
Indonesia khususnya sebagai indikator tingkat Pola asuh pemberian makan anak dan tingkat
kematian balita (Setyowati, 2015). Menurut konsumsi energi dan protein berhubungan
Rahim (2014), menyatakan bahwa prevalensi dengan underweight pada balita umur 7-59
status gizi balita yang tergolong berat badan bulan. Untuk itu keluarga harus mengetahui
kurang (underweight) adalah 17,9%. Sedangkan makanan apa saja yang bergizi dan dibutuhkan
menurut data dinas kesehatan RI tercatat oleh balita, sehingga orang tua diharapkan
4% / 900 ribu balita yang tersebar di seluruh menyediakan makanan tersebut untuk
Indonesia menyandang status gizi buruk, memenuhi kebutuhan balita.
hal ini menempatkan Indonesia menduduki Selain upaya yang sudah dilakukan
peringkat 5 besar pemilik gizi buruk balita di tersebut, sebetulnya ada cara yang mudah dan
dunia (Dewi, 2012). murah untuk bisa meningkatkan nafsu makan
Nafsu makan sering dikaitkan dengan pada anak, yaitu dengan pemberian jamu cekok.

103
Marni & Retno Ambarwati / Khasiat Jamu Cekok Terhadap Peningkatan Berat Badan

Penyakit gastrointestinal yang dikenal sebagai selain meningkatkan nafsu makan, jamu
tidak nafsu makan dapat diatasi dengan jamu cekok tersebut bisa meningkatkan kesehatan,
cekok. Selain itu jamu cekok juga dipercaya menyembuhkan beberapa penyakit ringan
mengatasi batuk pilek pada anak (Limananti, seperti kembung, mencret dan lain sebagainya.
2003). Kemudahan lain yang diperoleh dari ramuan
Dari hasil wawancara pendahuluan jamu cekok tersebut adalah cara membuat
dengan lima orang ibu yang memiliki anak ramuan jamu cekok tersebut mudah dilakukan,
balita dengan status berat badan di bawah garis alat yang dipakai sederhana, serta bahan untuk
merah didapatkan data bahwa anak sering ramuan jamu ada di pekarangan rumah, tukang
mengalami kurang nafsu makan, batuk, pilek, sayur keliling, atau di pasar. Selain alasan
perut kembung, diare dan lain sebagainya, diatas, penggunaan jamu tradisional karena
yang menyebabkan anak menjadi kurang sehat, efek samping nya sedikit atau bahkan tidak ada,
dan tidak bisa beraktivitas dengan maksimal. sehingga digemari oleh masyarakat modern
Beberapa orang tua yang mempunyai balita (Nugrahaningtyas, 2005).
memberikan jamu cekok dengan cara membeli Fenomena yang ada tersebut menarik
/ pesan kepada tukang jamu, dukun atau ada perhatian peneliti untuk melakukan penelitian
yang dibuat sendiri. Penjual jamu keliling dengan tujuan untuk mengetahui khasiat
yang membuat jamu cekok pesanan biasanya ramuan jamu cekok terhadap peningkatan berat
membuat jamu dengan cara semua bahan jamu badan pada anak.
ditumbuk sampai halus, kemudian dikukus
sampai matang menggunakan daun pisang Metode
sebagai pembungkusnya. Metode penelitian yang digunakan
Orang tua yang memberikan jamu cekok pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
untuk anaknya tersebut mengatakan nafsu Sampel sumber data dalam penelitian ini adalah
anak meningkat, sehingga frekuensi makan dan informan keluarga yang mempunyai anak
jumlah yang dimakan menjadi lebih banyak balita yang diberi ramuan jamu cekok, penjual
sehingga berat badan anak juga mengalami / pembuat ramuan jamu cekok, herbalis, dan
peningkatan. Ada juga yang mengatakan petugas kesehatan (bidan desa dan apoteker).
bahwa jamu cekok bisa menyembuhkan Pengambilan sampel dengan cara purposive
masuk angin, diare dan cacingan. Untuk sampel. Teknik pengumpulan data dilakukan
mengatasi diare pada anak tanaman obat yang melalui observasi, wawancara mendalam dan
dipakai adalah kunyit empu 1 ibu jari diparut, pendokumentasian. Penelitian dilakukan
kemudian diambil airnya dan ditambahkan pada bulan Maret sampai dengan Juli 2014, di
madu, kemudian diberikan kepada anak wilayah kerja Puskesmas Selogiri.
dengan cara dicekok (dipaksa / dicangar). Wawancara dilakukan terhadap enam
Di era yang serba modern ini, masih banyak keluarga yang mempunyai anak balita yang
masyarakat yang menggunakan jamu cekok diberikan ramuan jamu cekok sebanyak 1 (
sebagai solusi mengatasi kesulitan makan pada satu ) kali dalam seminggu. Wawancara juga
anak, berat badan yang kurang, diare, batuk dilakukan pada penjual/pembuat jamu cekok,
pilek dan masuk angin. Para ibu memberikan herbalis dan petugas kesehatan (bidan dan
jamu cekok sesuai dengan kebutuhan, misalnya apoteker). Observasi dilakukan terhadap
pada saat masuk angin diberikan dua kali anak yang telah diberi ramuan jamu cekok,
sehari, pada saat diare jamu cekok diberikan yang meliputi peningkatan nafsu makan
dua kali sehari, diberikan satu kali sehari pada dan penambahan berat badan. Persiapan,
anak yang berat badannya kurang. Bahkan pembuatan dan cara memberikan ramuan
ada juga yang memberikan jamu hanya untuk jamu cekok juga menjadi pengamatan peneliti.
mempertahankan berat badan dan nafsu makan Analisis data dilakukan secara deskriptif
pada anak, jadi anak rutin diberikan jamu kualitatif. Analisis data juga memanfaatkan
seminggu sekali walaupun kondisi tubuhnya sumber-sumber pustaka yang relevan terutama
sehat dengan berat badan yang normal / sesuai dalam bidang keperawatan anak, kesehatan,
dengan usianya. Hasil penelitian sebelumya, farmasi dan gizi. Pendekatan yang digunakan

104
KEMAS 11 (1) (2015) 102-111

pada penelitian ini didominasi oleh pendekatan mengaudit seluruh aktivitas peneliti dalam
kualitatif, suatu pendekatan yang dilakukan melakukan penelitian. Apabila peneliti tidak
dengan menggunakan pendekatan intensif mempunyai dan tidak menunjukkan jejak
baik perilaku maupun pendekatan secara aktivitas lapangannya, maka dependabiliti
emosional, dan bukan melakukan pendekatan penelitian patut diragukan. Uji konfirmabiliti
yang menggunakan rumus-rumus statistik. hampir sama dengan uji dependabiliti
Seluruh rangkaian dan cara kerja ataupun sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara
proses penelitian kualitatif ini berlangsung bersamaan. Menguji konfirmabiliti berarti
secara simultan (serentak) dilakukan dengan menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan
bentuk pengumpulan data, pengolahan data, proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian
dan menginterpretasikan sejumlah data dan dikaitkan dengan proses yang dilakukan, maka
fakta yang ada dan selanjutnya disimpulkan penelitian tersebut telah memenuhi standar
dengan metode induktif. konfirmabiliti.
Uji keabsahan data yang dilakukan Pada penelitian ini, ada empat tahap
meliputi uji kredibilitas data (validitas pelaksanaan penelitian, yaitu tahap sebelum
internal), uji dependabilitas (reliabilitas) ke lapangan, tahap pekerjaan lapangan,
data, uji transferabilitas (validitas eksternal tahap analisis data, dan tahap penulisan
/ generalisasi), dan uji konfirmabilitas laporan. Pertama, tahap sebelum ke lapangan,
(obyektivitas). Uji kredibilitas data pada tahap ini meliputi kegiatan penentuan
penelitian ini dilakukan dengan; perpanjangan fokus, penyesuaian paradigma dengan teori,
pengamatan anak dan perilaku orang tua penjajakan alat peneliti, mencakup observasi
dalam memberikan jamu cekok pada anaknya, lapangan dan permohonan ijin kepada subyek
meningkatkan ketekunan, triangulasi, yang diteliti, konsultasi fokus penelitian,
diskusi dengan teman sejawat sejawat dan penyusunan usulan penelitian. Kedua, tahap
petugas kesehatan lain seperti bidan, promosi pekerjaan lapangan, meliputi mengumpulkan
kesehatan, apoteker, dan herbalis, dan bahan-bahan yang berkaitan dengan perilaku
menggunakan bahan referensi. Triangulasi kebiasaan memberikan jamu cekok kepada
mencakup triangulasi sumber data, triangulasi anak yang berat badannya kurang/kurang
teknik pengumpulan data, triangulasi waktu. nafsu makan pada anak di wilayah Puskesmas
Pada penelitian ini tidak ditemukan kasus Selogiri. Data tersebut diperoleh dengan
negative adalah kasus yang tidak sesuai / observasi, wawancara dan dokumentasi dengan
berbeda dengan hasil penelitian hingga pada melihat bagaimana cara membuat jamu cekok,
saat penelitian berlangsung. Bahan referensi apa yang terkandung dalam ramuan jamu
yang dimaksud disini adalah pendukung untuk cekok tersebut, bagaimana cara orang tua/
membuktikan data yang telah ditemukan oleh penjual jamu gendong memberikan ramuan
peneliti, seperti hasil rekaman suara, rekaman jamu cekok pada anak, apa yang dilakukan
gambar (video) gambar/foto, sehingga bisa anak, bagaimana dampak setelah anak
mendukung kredibilitas data yang telah mendapat ramuan jamu cekok. Ketiga adalah
ditemukan oleh peneliti. tahap analisis data, meliputi analisis data baik
Uji transferabiliti merupakan validitas yang diperoleh melalui observasi, wawancara
eksternal dalam penelitian kualitatif. Validitas mendalam maupun dokumen pada anak balita
eksternal ini menunjukkan derajad ketepatan yang mendapat ramuan jamu cekok, kemudian
atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke dilakukan penafsiran data sesuai dengan
populasi dimana sampel tersebut diambil. Oleh konteks permasalahan yang diteliti selanjutnya
karena itu dalam membuat laporan peneliti melakukan pengecekan keabsahan data dengan
harus memberikan uraian dengan jelas, rinci, cara mengecek sumber data yang didapat dan
sistematis, dan dapat dipercaya. Uji dependaliti, metode perolehan data sehingga data benar-
dalam penelitian kualitatif, uji ini dilakukan benar valid sebagai dasar dan bahan untuk
dengan melakukan audit terhadap keseluruhan memberikan makna data yang merupakan
proses penelitian. Caranya dilakukan auditor proses penentuan dalam memahami konteks
yang independen, atau pembimbing untuk penelitian yang sedang diteliti. Keempat,

105
Marni & Retno Ambarwati / Khasiat Jamu Cekok Terhadap Peningkatan Berat Badan

tahap penulisan laporan, meliputi kegiatan informan secara purposive, sedangkan informan
penyusunan hasil penelitian dari semua kunci digunakan sebagai triangulasi sumber.
rangkaian kegiatan pengumpulan data sampai Informan dalam penelitian ini adalah seorang
pemberian makna data. bapak dan lima orang ibu yang anaknya rutin
meminum jamu cekok. Informan kunci yang
Hasil dan Pembahasan diwawancaai adalah seorang dukun bayi yang
Kecamatan Selogiri merupakan wilayah juga membuat jamu cekok, seorang apoteker
paling utara dari Kabupaten Wonogiri yang herbal, dan seorang tenaga kesehatan (bidan ).
berbatasan langsung dengan Kabupaten Karakteristik informan dan informan
Sukoharjo. Luas Wilayah: 9.325,96 Ha, wilayah kuci dalam penelitian ini meliputi umur, jenis
administrasi: 1 desa/Kelurahan, 95 RW, dan 294 kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan jumlah
RT. Jarak:  6 Km sebelah utara Kota Wonogiri  anak.
Ketinggian:  106 m diatas permukaan air laut ( Berdasarkan tabel di atas dalam
dpl ) Batas wilayah : sebelah utara: Kabupaten penelitian ini terdapat 6 informan yang
Sukoharjo, sebelah timur: Kecamatan Wonogiri berhasil diwawancarai yang termuda umur
sebelah selatan : Kecamatan Wonogiri, sebelah 28 tahun, sedangkan yang tertua umur 70
barat: Kecamatan Manyaran. Hasil pertanian tahun sedangkan umur informan kunci 1
padi, padi gogo, salak, buah naga. Usaha yaitu 70 tahun, informan kunci 2, 35 tahun,
Mikro Kecil Menengah (UMKM) : industri dan informan kunci 3 berumur 43 tahun.
mebel, kerajinan lukis kaca, lukisan bulu, Dalam penelitian ini, karateristik informan
industri makanan: jamu tradisional, onde- dan informan kunci berdasarkan jenis kelamin
onde, tempe  kripik Desa Kaliancar. Selain terdapat 2 orang berjenis kelamin laki-laki
itu di wilayah kecamatan Selogiri terdapat dan 7 orang berjenis kelamin perempuan.
dua perusahaan jamu tradisional berskala Untuk pendidikan informan sangat variatif dari
nasional yang mendukung kearifan lokal sekolah menengah pertama sampai perguruan
masyarakat Wonogiri yaitu kebisaaan minum tinggi. Dari data yang didapat pendidikan
jamu dan usaha pertanian serta UMKM yang informan dan informan kunci bermacam-
memproduksi jamu tradisional. macam. Informan 2,4,5, dan 6 pendidikan yang
Untuk mendapatkan data atau informasi ditempuh tamat Sekolah Menengah Pertama,
yang akurat, maka dalam penelitian ini subjek sedangkan informan 1 dan 3 mencapai
penelitian adalah informan dan key informan tingkat perguruan tinggi. Informan kunci 1
(informan kunci). Penulis menentukan tidak sekolah, informan kunci 2 menempuh

Tabel 1. Karakteristik informan dan informan kunci


Umur Jenis Jumlah
Nama Pekerjaan
(Th) Kel Anak
Informan 1(Ibu Emi) P D3 Bidan 4
Informan 2 (Bapak Maryanto) L SMP Swasta 1
Informan 3(Ibu Arum) 28 P D3 Guru swasta 2
Informan 4 (Ibu Sri Haryanti ) 45 P SMP Ibu rumah tangga 3
Informan 5 (Ibu Sugihartini) 33 P SMP Ibu rumah tangga 1
Informan 6 (Ibu Rulita) 35 P SMP Ibu rumah tangga 1
Informan Kunci 1 70 P Tidak Dukun bayi/pembuat
Pembuat Jamu (Mbah Wariyem) sekolah Jamu cekok
Informan Kunci 2 45 L S1 Herbalis
Herbalis (Bpk Kuncoro)
Informan kunci 3
Apoteker 35 L S1,Apt. Apoteker
(Bpk Aris)
Informan kunci 4 43 P S2 Bidan/Petugas 2
Tenaga Kesehatan promkes
Sumber : Data Primer

106
KEMAS 11 (1) (2015) 102-111

pendidikan S1 profesi Apoteker, dan informan bayi lahir, sampai usia 3 tahun, karena setelah
kunci 3 menempuh pendidikan pascasarjana usia tersebut biasanya anak akan menggigit jari
dengan latar belakang profesi sebagai bidan. mbah dukun / pemberi jamu cekok. Menurut
Berdasarkan pekerjaan informan 1 informan 1, jamu cekok diberikan pada usia 6
sebagai bidan desa, informan 2 sebagai pegawai bulan, karena sebelum 6 bulan bayi hanya boleh
swasta, informan 3 sebagai guru swasta, diberi asi. Menurut informan kunci tenaga
informan 4, 5 , dan 6 sebagai ibu rumah tangga. kesehatan, jamu cekok sebaiknya diberikan
Informan kunci 1 sebagai dukun bayi yang setelah usia 6 bulan, karena usia kurang dari 6
juga membuat jamu cekok, Informan kunci 2 bulan bayi hanya boleh minum asi, mengingat
bekerja sebagai apoteker di sebuah perusahaan fungsi pencernaan belum sempurna.
jamu berskala nasional dan informan 3 sebagai Menurut informan kunci dukun bayi
bidan di puskesmas sekaligus sebagai petugas bahan/empon-empon yang sering dipakai
promosi kesehatan. Berdasarkan keterangan untuk membuat jamu cekok adalah kunyit,
tabel tentang jumlah anak, jumlah anak paling temulawak (curcuma xanthorriza robx),
banyak adalah informan kesatu dengan jumlah temu ireng (Curcuma Aereginosa), temu
anak sebanyak empat, sedangkan jumlah anak giring (Curcuma Heyneana), tempe bosok,
yang paling sedikit adalah satu orang, dan ada lempuyang emprit (zingiber aromaticum),,
juga satu informan yang mempunyai dua anak. dawung, daun jambu biji (Psidium Guajava
Cekok mengandung maksud pemaksaan. L), sambiloto (andrographis paniculata ness),
Dicekok sama dengan dicangar (dipaksa). dan inggu. Menurut informan 4 bahan yang
Dicangar berarti membuka mulut dengan paksa dipakai untuk membuat jamu cekok terdiri dari
untuk minum jamu. Pada umumnya anak kunyit dan temulawak, temuireng, tempe bosok
yang diberi jamu cekok ini adalah anak yang ( tempe yang sudah mengalami pembusukan ),
menolak minum jamu / obat yang bertujuan lempuyang, dawung dan adas pulowaras. Selain
untuk kesehatan. Menurut Informan kunci 2 itu jika anak cacingan ditambah dengan bunga
bahwa jamu cekok adalah jamu tradisional yang jarak, ini sesuai pernyataan dari informan 4
digunakan masyarakat secara turun temurun, Mbah dukun “ Menawi mpun saged mrangkak-
untuk meningkatkan nafsu makan anak. Bahan mrangkak ngaten tho, niku kan dolanan lebu. Di
jamu cekok dapat dikategorikan sebagai jamu cekoki temu ireng, tempe bosok, adas pulowaras,
apabila telah digunakan oleh tiga generasi simbukan, kembang jarak, niku mateni kremi
berturut turut dan menunjukkan manfaat yang dhalem. Kersane mboten kreminen, cacingen.
positif. Menurut informan kunci 3 herbalis Yen eek rak toya sor, aruse mboten nggenah.”
“Jamu cekok adalah jamu yang diberikan dengan Pendapat dari informan 1, informan
cara dicekok (diperaskan ke mulut anak ) yang kunci 1 mbah dukun, informan kunci 2
umumnya bermanfaat untuk meningkatkan herbalis dan informan kunci 3 apoteker,
nafsu makan, meningkatkan sistem kekebalan menyatakan bahwa bahan utama pembuatan
tubuh, meningkatkan fungsi hati, dan lain-lain.” jamu cekok adalah empon-empon yang terdiri
Menurut Informan Kunci tenaga dari temulawak (curcuma xanthorriza robx),
kesehatan, jamu cekok adalah metode lempuyang emprit (zingiber americans), temu
pemberian jamu kepada anak dengan cara ireng (curcuma aeruginaosa robx), daun pepaya
diperaskan kedalam mulut anak ( dicekok), hal (carica papaya l), kencur (kaempferla galanga
ini dilakukan agar anak mau minum karena L), kunyit (curcuma domestica val), kapulogo
biasanya anak menolak minum sebab rasanya (amonium cardamiomum willd). Perbedaan
pahit. Seperti yang diungkapkan berikut ini: “ dengan penelitian yang telah dilakukan
Cekok itu metode meminumkan jamu kepada sebelumnya oleh Limananti (2003) menyatakan
anak, dengan cara mulut anak dicangar (dipaksa bahwa bahan utama untuk membuat jamu cekok
dibuka) lalu jamunya diperaskan kemulut anak, adalah sama dengan informan tersebut, hanya
sehingga anak terpaksa menelan meskipun ada tambahan brotowali (tinospora tuberculata
rasanya pahit” beume), dan tidak adanya tempe busuk pada
Menurut Informan 3, 4, 5, 6, dan informan penelitian sebelumnya. Informan kunci dukun
kunci dukun bayi, jamu cekok diberikan setelah bayi mengatakan, bahan untuk membuat jamu

107
Marni & Retno Ambarwati / Khasiat Jamu Cekok Terhadap Peningkatan Berat Badan

cekok tergantung dari tujuannya, misalnya dengan hal tersebut maka asupan nutrisi akan
untuk obat batuk ditambah dengan inggu (Ruta bertambah sehingga akan menambah berat
Angustafiola L). Menurut Informan kunci badan pada anak. Fungsi temulawak juga dapat
dukun bayi, tempe busuk berkhasiat untuk meningkatkan nafsu makan melalui fungsinya
menghilangkan cacing kremi. sebagai karminativum (antiflatulen). Menurut
Anak yang mengalami kurang nafsu BKTM (2013) dari beberapa penelitian yang
makan disebabkan oleh ketidakseimbangan telah dilakukan, bahwa dengan dosis 1125-
produksi empedu yang berpengaruh pada 2500 mg kurkumin perhari tidak menunjukkan
dorongan makan atau rasa lapar, untuk itu adanya toksisitas. Dosis yang disarankan untuk
perlu diberikan jamu cekok untuk merangsang meningkatkan nafsu makan adalah 2 gram
produksi empedu sehingga akan terjadi rimpang kering temulawak, dibuat dalam
peningkatan nafsu makan, dan berat badan bentuk infus, diminum 2-3 kali sehari. Dosis
anak bisa meningkat seiring dengan asupan ekstrak curcuma untuk orang dewasa sebanyak
nutrisi yang dikonsumsi anak. Temulawak 250-500 mg/hari. Dosis untuk anak-anak
juga memiliki efek farmakologis zat aktif minimal sepertiga dari dosis orang dewasa
sebagai anti-inflamasi (anti peradangan) dan yaitu 330 mg/hari.
menghambat edema (pembengkakan). Informan 1 menyatakan bahwa salah
Rimpang temulawak mengandung zat satu bahan pembuat jamu cekok adalah kunyit.
kuning kurkumin, minyak atzsiri, pati, protein, Kunyit mengandung antibiotik. Rimpang
lemak, Selulosa, dan mineral. Temulawak kunyit (Curcuma longa Linn ) mengandung
merupakan tanaman asli dari Indonesia, sejenis zat warna kurkuminoid, yang bermanfaat
rempah yang bisa digunakan sebagai obat, menambah nafsu makan, yang merupakan
sumber karbohidrat, bahan penyedap masakan suatu senyawa dari diarilheptanoid 3-4%
dan minuman, pewarna alami untuk makanan yang terdiri dari curcumin, dihidrocurcumin,
dan kosmetik. Kandungan kurkuminnya desmetoksikurmin, dan bisdesmetoksikurmin.
berkhasiat sebagai anti tumor, antioksidan, dan Sedangkan menurut Hartono dkk (2005),
obat malaria (Ramdja, et. al. 2009). Temulawak menyatakan bahwa kunyit mengandung
juga mengandung minyak atzsiri yang senyawa curcumin yang bermanfaat terhadap
berkhasiat sebagai cholagogum, sejenis bahan hepatoprotektor terhadap kerusakan hepar
yang mampu merangsang pengeluaran cairan hewan uji akibat pemberian asetaminofen yang
empedu yang berfungsi sebagai penambah nafsu ditandai dengan kenaikan kadar SGOT dan
makan dan anti spasmodicum (menenangkan SGPT.
dan mengembalikan kekejangan otot. Curcuma Pernyataan informan kunci (Apoteker)
xanthorrizae dipercaya sebagai tanaman yang salah satu bahan jamu cekok adalah meniran.
mempunyai efek hepatoprotektif dan juga Meniran (Phyllanthus niruri) merupakan
meningkatkan nafsu makan pada orang yang sejenis tanaman obat yang berfungsi sebagai
sulit makan (BKTM Makassar, 2013). Menurut immunomodulator (sistem imun/kekebalan
Jurnal Turmeric and Curcumin : Biological tubuh). Sistem imun/kekebalan tubuh adalah
Actions and Medicinal Applications menyatakan suatu mekanisme pertahanan tubuh yang
bahwa Curcuma dapat mempercepat proses bertugas merespon/menanggapi “serangan”
pencernaan lipid oleh lipase dan meningkatkan dari luar tubuh. Apabila sistem imunitas
sekresi kelenjar empedu untuk mengemulsi seseorang optimal, maka dia tidak mudah
lemak sehingga secara tidak langsung terserang penyakit. Senyawa yang berperan
mempercepat pengosongan lambung. Tubuh meningkatkan aktivitas sistem imun berasal
manusia memerlukan waktu lebih lama untuk dari golongan flavonoid, kurkumin, limonoid,
mencerna lemak sehingga makanan akan lebih vitamin C, vitamin E (Tokoferol) dan katekin.
lama di saluran cerna, dari dasar ini maka Menurut Mathur (2011), menyatakan bahwa
dengan pemberian curcuma dapat proses ekstrak meniran (Phyllanthus niruri) memiliki
pencernaan lemak dan pengosongan lambung, aktivitas melindungi hati dari zat toksik baik
sehingga dapat meningkatkan nafsu makan berupa parasit, obat-obatan, virus maupun
anak yang kekurangan nafsu makan dan sejalan bakteri. Penelitian lain yang mendukung

108
KEMAS 11 (1) (2015) 102-111

penelitian ini adalah penelitian yang telah saponin, dan flavonoid. Golongan senyawa
dilakukan oleh Kashaw (2011), yang menyatakan saponin berkhasiat mencegah kanker, flavonoid
ekstrak meniran (Phyllanthus niruri) memiliki bersifat antioksidan. E. Coli merupakan bakteri
aktivitas melindungi sel hepatosit hati dari yang menyebabkan infeksi saluran cerna yang
karbon tetraklorida dan sitotoksitas yang bisa menyebabkan nafsu makan menurun
diinduksi dengan galaktosamin. Penelitian yang dan sakit perut, sehinga dengan pemberian
telah dilakukan Aminul (2008), menyatakan lempuyang emprit ini diharapkan menghambat
bahwa tumbuhan meniran (Phyllanthus pertumbuhan bakteri E. Coli sehingga tidak
Amarus) mempunyai aktivitas sebagai mengganggu organ-organ pencernaan,
antitumor pada dosis 50 mg/kg dan 100 mg/kg. meningkatkan nafsu makan dan menambah
Sedangkan menurut Muruguaiyah and Chan berat badan pada anak.
(2009), menyatakan bahwa Phyllanthus niruri Menurut informan 4 dan informan
linn bisa digunakan untuk mengobati asam kunci 1 menyatakan bahwa adas pulowaras
urat (berfungsi sebagai efek antihyperuricemic). merupakan bahan jamu cekok Adas Pulowaras
Narendra (2012), juga telah melakukan reviev merupakan tanaman obat yang bisa digunakan
dari beberapa penelitian bahwa Phyllanthus untuk membuat ramuan jamu cekok yang bisa
niruri memiliki molekul bioaktif seperti membuat bayi sehat. Menurut Hasanah (2004),
lignan, phyllanthin, flavonoid, glikosida, tanin, adas (Foeniculum Vukgare Mill) merupakan
alkaloid, ellagitannins, propanoid, steroid, asam merupakan salah satu jenis tanaman yang
ricinolic, niruriside dan phyltetralin. Tanaman digunakan sebagai bahan baku obat, jamu,
ini digunakan sebagai obat tradisional untuk bumbu masak serta untuk menanggulangi
mengobati penyakit batu ginjal, batu kandung masalah kurang tidur. Tidak hanya di Indonesia,
empedu, penyakit hati, selain itu juga berfungsi adas ternyata juga banyak digunakan sebagai
sebagai diuretik, antiinflamasi, antitumor, dan obat di beberapa negara seperti Cina, Meksiko,
anti oksidan. dan India. Penyakit yang bisa disembuhkan
Pernyataan dari informan kunci yang dengan adas ini adalah penyakit dada, ginjal,
menyatakan kencur bisa menjadi obat batuk, punggung, perut kejang, kanker usus dan
mengeluarkan lendir adalah sesuai dengan gangguan pernapasan (Charles dalam Hasanah
penelitian yang dilakukan oleh Hasanah 2004).
(2011), yang menyatakan tentang khasiat yang Informan 4 dan Informan kunci 1
terkandung dalam kencur yaitu sebagai obat menyatakan bahwa temu ireng merupakan
antiinflamasi. bahan utama pembuat jamu cekok, seperti
Pernyataan tersebut diperkuat oleh pernyataan informan 4 berikut ini ” “ Kulo
penelitian yang telah dilakukan oleh Sulaiman ngangge temu ireng kersane nafsu makan e
(2007) bahwa rimpang kencur dapat digunakan sae”, sedangkan informan kunci 1 menyatakan
sebagai obat hipertensi, rematik, asma, dan pemberian temu ireng agak tidak cacingan,
antiinflamasi. seperti yang diungkapkan berikut ini “
Menurut informan 4 dan informan Menawi mpun saged mrangkak-mrangkak
kunci mbah dukun, salah satu bahan utama ngaten tho, niku kan dolanan lebu. Di cekoki
pembuatan jamu cekok adalah lempuyang. Temu ireng, ..... niku mateni kremi dhalem.
Lempuyang emprit (Zingiber Americans B1) Kersane mboten kreminen, cacingen”. Menurut
merupakan tanaman obat yang banyak dipakai Nugrahaningtyas (2005), tanaman temu
oleh masyarakat sebagai penambah nafsu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb) dari famili
makan, mengobati sakit perut, mencret, badan Zingiberaceae merupakan salah satu dari
penat, asma, dan mencegah kehamilan (Karima, sekian banyak tanaman obat tradisional yang
2007). Lempuyang emprit bisa menyembuhkan ada di Indonesia. Tumbuhan ini mengandung
sakit perut dan diare karena kandungan minyak saponin, flavonoid, dan polifenol, disamping
atsiri yang terdapat dalam lempuyang memiliki minyak atsiri. Flavonoid yang terdapat dalam
sifat bakteriostatik dan bakteristik terhadap temu ireng ini masuk dalam golongan isoflavon.
E.Coli. selain minyak atsiri, kandungan senyawa Isoflavon merupakan antioksidan alami yang
yang terdapat dalam lempuyang emprit adalah bisa menurunkan risiko penyakit kanker,

109
Marni & Retno Ambarwati / Khasiat Jamu Cekok Terhadap Peningkatan Berat Badan

mempercepat proses penyembuhan penyakit bisa ditarik kesimpulan, bahwa penggunaan


dan menurunkan kadar kolesterol sehingga tempe busuk pada ramuan jamu cekok
bisa mencegah terjadinya penyakit jantung. sebaiknya setelah tempe difermentasi setelah
Menurut informan 4 dan informan 24 jam dan sebelum 96 jam.
kunci 1, salah satu bahan pembuatan jamu Informan kunci 1 mengatakan bahwa
cekok adalah tempe bosok (tempe yang telah pembuatan jamu cekok tergantung dari
busuk). Tempe merupakan makanan yang kebutuhan, misalnya anak yang batuk ramuan
sangat populer di Indonesia. Selain harganya yang sudah ada ditambah dengan inggu.
yang murah, mudah didapat, ternyata Pernyataan informan 1 tersebut sesuali dengan
tempe banyak mengandung gizi yang bisa penelitian yang telah dilkaukan oleh Yenisbar
disejajarkan dengan daging. Dibanding dengan (2013) bahwa inggu merupakan tanaman obat
kedelai, tempe lebih banyak mengandung gizi, yang banyak sekali manfaatnya. Daun Inggu
disebabkan oleh kapang yang tumbuh pada (Ruta Angustafiola L) dapat digunakan untuk
tempe dapat menghidrolisis sebagian selulosa mengobati beberapa macam penyakit, seperti
menjadi bentuk yang lebih mudah dicerna demam, influenza, batuk, radang paru, kejang
oleh tubuh manusia. Para peneliti menganggap pada anak, dan cacingan (Dalimarta dalam
bahwa jamur yang paling aktif dalam tempe Yenisbar, 2013), untuk obat batuk gunakan
yaitu rhizopus sp. Jamur tersebut menghasilkan daun inggu sebanyak 2-4 gram daun inggu
enzim-enzim yang mampu merombak senyawa direbus dengan air 2-3 gelas, setelah airnya
organik kompleks menjadi senyawa yang lebih setengahnya, airnya disaring dan diminum.
sederhana, sehingga lebih cepat digunakan Air rebusan daun inggu juga bisa digunakan
oleh tubuh. Bukti empiris pada bayi dan anak sebagai obat penenang pada anak yang
balita penderita gizi buruk dan diare kronik. kejang dengan cara dikompreskan diusapkan
Sepotong tempe mengandung karbohidrat, keseluruh tubuh / cuci muka. Selain itu, cara
lemak, protein, serat, vitamin, enzim, serta lain untuk mengatasi kejang pada anak yaitu
komponen anti bakteri yang sangat bermanfaat dengan menggunakan daun inggu segenggam
untuk kesehatan. Jenis vitamin yang terdapat ditumbuk bersama dengan 1 siung bawang
dalam tempe antara lain vitamin B1 (thiamin), merah setelah rata tempelkan diubun – ubun
B2 (riboflavin), piridoksin, niasin, asam folat, anak.
biotin dan asam pantotenat. Vitamin B12 terjadi
peningkatan paling tinggi yaitu 33 kali selama Penutup
fermentasi. Vitamin ini diproduksi oleh bakteri Ramuan jamu cekok telah terbukti
kontaminasi seperti klebsiella pneumoniae dan secara empiris meningkatkan nafsu makan dan
citrobacter freundi. Vitamin ini sangat penting berat badan. Jenis ramuan jamu cekok yang
dalam pembentukan sel darah merah, sehingga berkhasiat untuk meningkatkan berat badan
bisa mencegah terjadinya anemia (Deliani, adalah kunyit, temulawak (curcuma xanthorriza
2008). Tempe juga mengandung isoflavon, robx), temu ireng (Curcuma Aereginosa), temu
yang berperan sebagai antioksidan untuk giring (Curcuma Heyneana), lempuyang
menghentikan reaksi pembentukan radikal emprit (zingiber aromaticum), papaya (carica
bebas. Pembentukan antioksidan ini disintesis papaya l), sambiloto (andrographis paniculata
pada saat terjadinya fermentasi kedelai menjadi ness) tempe bosok (tempe yang sudah
tempe oleh bakteri micrococcus leteus dan difermentasi 24 sampai 96 jam). Dari beberapa
coreyne bacterium (Paimin, F.R dalam Deliani, penelitian yang telah dilakukan, bahwa dengan
2008). Menurut Deliani (2008) sebaiknya tempe dosis 1125-2500 mg kurkumin perhari tidak
dikonsumsi sebelum fermentasi 50 jam, karena menunjukkan adanya toksisitas. Dosis yang
kadar protein lemak tertinggi pada waktu disarankan untuk meningkatkan nafsu makan
tersebut. Namun, fermentasi setelah 72 jam adalah 2 gram rimpang kering temulawak,
sampai 96 jam, kadar asam sitat rendah karena dibuat dalam bentuk infus, diminum 2-3 kali
sudah dihidrolisis total, maka penyerapan sehari. Dosis ekstrak curcuma untuk orang
utama tidak terhalang lagi sehingga mutu dewasa sebanyak 250-500 mg/hari. Dosis untuk
gizinya bertambah baik. Dari penjelasan diatas anak-anak minimal sepertiga dari dosis orang

110
KEMAS 11 (1) (2015) 102-111

dewasa yaitu 330 mg/hari. Lempuyang Emprit (Zingiber American B1).


Terhadap Bakteri Escherichia Coli In Vitro.
Ucapan Terima Kasih Skripsi. Semarang. Fakultas Kedokteran
Penulis mengucapkan terimakasih UNDIP.
Kashaw, V. Nema1, et al. 2011. Hepatoprotective
kepada Tutor Penulisan Artikel Ilmiah yang
Prospective Of Herbal Drugs and Their
telah memberikan bimbingannya dalam Vesicular Carriers-A. Review. International
penulisan artikel ini. Selain itu tak lupa penulis Journal of Research in Pharmaceutical and
mengucapkan terimakasih kepada Ketua Biomedical Sciences 2: 1-15. India.
LPPM dan Direktur Akper Giri Satria Husada Limananti & Triratnawati. 2003. Ramuan Jamu
Wonogiri yang telah memberikan bantuan Cekok sebagai peneyembuhan kurang nafsu
baik secara langsung maupun tidak langsung makan pada anak: suatu kajian etnomedisin.
kepada kami. Dan Kepada Ditlitabmas Dikti, Makara. Kesehatan. Vol. 1.
terimakasih atas bantuan dana yang diberikan Mathur, R. 2011. Antimicrobial Effect of
untuk mengadakan penelitian ini. Phyllanthus niruri on Human Pathogenic
Microorganisms. International Journal of
Drug Discovery and Herbal Research 1(4) :
Daftar Pustaka 234-238.
Atun, S., dkk. 2010. Efek Sitotoksik Ekstrak Murugaiyah. V., Chan. K. 2009. Mechanisms of
Umbi Tumbuhan Temu Giring (Curcuma Antihyperuicemic Effect of Phyllanthus
Heyneana) dan Temu Ireng (Curcuma niruri and Lignan Constituents. Journal
Aeruginosa) Terhadap Beberapa Sel Kanker. of Ethnopharmacology, 124(2):233-9. Doi:
Jurnal Penelitian Santek, 15 (2). 10.1016. Universitas Sains Malaysia.
Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat Makassar. Nugrahaningtyas, K.D., Matsjeh, S., Wahyuni,
2013. Pengaruh Pemberian Temulawak T.D. 2005. Isolasi dan Identifikasi Senyawa
(Curcuma xanthorriza Roxb) terhadap Flavonoid dalam Rimpang Temu Ireng
Kenaikan Berat Badan pada Anak Usia (Curcuma aeruginosa Roxb). Biofarmasi, 3
Sekolah. Makassar. (1): 32-38.
Deliani. 2008. Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Rahim. F.K., 2014, Faktor Risiko Underweight Balita
Kadar Protein, Lemak, Komposisi Asam Umur 7 – 59 Bulan, Jurnal Kemas 9 (2) 115
Lemak Dan Asam Fitat Pada Pembuatan – 121.
Tempe. Tesis. Medan. Pascasarjana USU. Ramdja, A.F., Aulia, R.M.A., Mulya, P. 2009.
Dewi. R.K., Budiantara. I.N., 2012, Faktor – Faktor Ekstraksi Kurkumin dari Temulawak dengan
yang Mempengaruhi Angka Gizi Buruk di Menggunakan Etanol. Jurnal Teknik Kimia, 3
Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Non (16).
Parametrik Spline. Jurnal Sains dan Seni ITS Setyowati. M., Astuti. R., 2015, Pemetaan Status
1. Gizi Balita dalam mendukung Keberhasilan
Hasanah, A.N., dkk. 2011. Analisis Kandungan Pencapaian Millenium Development Goals
Minyak Atsiri dan Uji Aktivitas Antiinflamasi (MDG’s), Jurnal Kemas 10 (2) 110 – 121.
Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia Sulaiman, M. R. Z. A., dkk. 2007. Antinociceptive
galanga L.). Jurnal Matematika & Sains, 16 and Anti-inflammatory Activities of the
(3) : 147-152. Aqueous Extract of Kaempferia galanga
Hasanah, M. 2004. Perkembangan Teknologi Budi Leaves in Animal Models. J. Nat. Med, 62 :
Daya Adas (Foeniculum Vulgare Mill). 221-227.
Jurnal Litbang Pertanian, 23(4). Suryanto, Purwandari. H., Mulyono. W.A.,
Hartono. dkk. 2005. Pengaruh Ekstrak Rimpang 2014, Dukungan Keluarga dan Sosial
Kunyit (Curcuma Domestica Val.) terhadap
dalam Pertumbuhan dan Perkembangan
Peningkatan Kadar SGOT dan SGPT Tikus
Personal Sosial, Bahasa dan Motorik
Putih (Rattus Norvegicus) akibat Pemberian
Asetaminofen. Biofarmasi 3 (2): 57-60. pada Balita di Kabupaten Banyumas,
Haryudin, W., Rostiana, O. 2008. Karakteristik Jurnal Kemas 10 (1) : 103 – 109.
Morfologi Bunga Kencur (Kaempferia Yenisbar, Yarni, Amelia, 2013. Multiplikasi Tunas
galanga L). Balai Penelitian Tanaman Obat Tanaman Inggu (Ruta Angustifolia L.) Secara
dan Aromatik. Bul. Littro. 19 (2): 109-116. Invitro Dengan Penambahan Benzyl Adenin.
Karima, N. 2007. Profil Kromatogram Dan Aktivitas E-Journal WIDYA Kesehatan dan Lingkungan
Antibakteri Ekstrak Etanol Rimpang 1 (1). Universitas Nasional.

111

Anda mungkin juga menyukai