Anda di halaman 1dari 6

PENYEMPURNAAN ANTI MIKROORGANISME

Oleh :
Feny Nurherawati, S.ST, MM

Mata Kuliah : Teknologi Penyempurnaan II


Prodi : Teknik Kimia Tekstil
Semester : Ganjil - 2020
Waktu : Jum’at 18.15 – 19.55

UNIVERSITAS INSAN CENDEKIA MANDIRI


2020
PENYEMPURNAAN ANTI MIKROORGANISME
(ANTI BAKTERI DAN JAMUR)

Beberapa dekade terakhir, banyak perkembangan berbagai teknologi anti


mikroba yang meningkatkan kesadaran tentang kebersihan dan gaya hidup sehat.
Beberapa zat kimia anti bakteri/Jamur seperti triklosan, logam dan garam-
garamnya, logam organic, fenol, dan senyawa ammonium kuarteer, telah
dikembangkan dan bahkan dikomersialkan.
Dalam aplikasinya penyempurnaan anti bakteri banyak digunakan pada
bidang-bidang yang bersentuhan langsung dengan kemungkinan kerentanan
dampak dari mikroorganisme. Dalam bidang medis misalnya, pada saat
melakukan operasi pakaian yang digunakan harus steril dan harus bisa
menyesuaikan efek dari darah yang menempel pada pakaian operasinya,
sehingga dalam medis dibutuhkan bahan tekstil yang mempunyai kemampuan
mematikan bakteri untuk membantu lingkungan yang steril.
Selain untuk medis, penyempurnaan anti bakteri ini juga diaplikasikan
pada berbagai jenis apparel tekstil untuk mengontrol bau yang dihasilkan.
Beberapa contoh apparel yang membutuhkan penyempurnaan anti bakteri adalah
pakaian seragam, pakaian militer, pakaian dalam, pakaian olah raga dan lainnya.

Tujuan Penyempurnaan Anti Mikroorganisme


Penyempurnaan anti mikroorganisme adalah penyempurnaan secara kimia
ataupun fisika yang menjaga bahan tekstil dari serangan mikroorganisme,
mencegah timbulnya bau pada kain dan bahkan dapat memberikan efek
pemyembuhan pada luka.

Mekanisme Zat Anti Mikroorganisme


Pada prinsipnya, penyempurnaan anti bakteri ini bekerja untuk
menghambat pertumbuhan dari mikroorganisme yang ada pada bahan tekstil.
Atau dengan perlakuan lebih pada penyempurnaannya bisa mematikan
mikroorganisme.
Bakteriostatik ini akan bisa mencegah penularan dan perkembangbiakan
mikroorganisme pathogen sehingga dapat menghilangkan bau yang kurang sedap
akibat dari degragasi mikroorganisme tersebut. Kemudian dengan perlakuan
bahan tekstil (kain) untuk bisa bakteriostatik juga akan mencegah hilangnya nilai
pakai akibat rusak serat oleh mikroorganisme (bakteri atau jamur).
Secara umum mekanisme anti mikroba oleh zat anti mikroorganisme
adalah sebagai berikut:
- Menghalangi pembentukan dinding sel
- Menghalangi pembentukan membran sel (phosphatide)
- Menghalangi reproduksi DNA
- Menghalangi metabolisme energi dari enzim
- Menghalangi pembelahan sel, dan sebagainya.
Zat anti bakteri akan menghancurkan struktur membran dan fungsi dari bakteri,
menghambat pembelahan-diri suatu bakteri (inducing self-dissolution), dan
akhirnya menghalangi proses respirasi bakteri.

Aplikasi Penyempurnaan Anti Mikroorganisme


Ada beberapa cara pengerjaan anti bakteri, yaitu:
1. Penambahan zat bakterisida kedalam larutan pemintalan pada tahap ekstrusi
seperti Triklosan (2,4,4-hidrofeniltrikloro(II)eter) yang merupakan golongan
anti septik dan desinfektan. Triklosan adalah turunan fenol yang mengandung
halogen, biasanya digunakan pada kosmetik dan pasta gigi. Triklosan
mempunyai bekerja secara luas dalam melawan bakteri gram-negatif dan
gram-positif. Senyawa ini mengandung akarisida benzil benzoat yang juga
berperan melawan kuman-kuman dan digunakan dalam formula akarisida
(dalam bentuk spray atau bubuk) juga dalam larutan untuk perawatan scabies.
Senyawa ini tidan beracun. Benzil benzoat adalah akarisida yang bekerja
secara kimia langsung melawan kuman. (Secara kimia-fisika)
2. Metoda lain untuk memprodukasi serat anti mikroba dan anti jamur diadopsi
dari perusahaan Inggris, yaitu serat Stay Fresh yang memanfaatkan perak dan
silika. Kedua zat ini bila kontak dengan air atau kelembaban akan menahan
pertumbuhan populasi bakteri pada karpet, kain, furnitur, matras, dan kasur
linen dengan memutus sumber nutrisii juga aman, tidak beracun dan
anorganik, karena mereka mengklaim serat ini dapat mengontrol kuman dan
jamur, mencegah pertumbuhan bakteri seperti Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus.
3. Modifikasi melalui pencangkokan (grafting) atau dengan reaksi kimia lain.
Institut Tekstil Perancis di Ecully telah mengembangkan biotekstil. Dalam
produk ini rantai molekulnya mengandung zat antiseptik yang dicangkokan
pada polimer dasar dari kain mentah. Polimer dasar diaktifkan melalui sinar-
sinar elektronik dan pada prosesnya polimer-polimer diputar (refracted) ke
posisi yang diinginkan yang kedalamnya dimasukkan molekul cangkok
pertama. Rantai polimer yang tumbuh secara lateral dari molekul pertama
menyebabkan kain menjadi anti bakteri. Dalam keadaan kontak langsung, kain
ini beraksi dengan cepat melawan bakteri dan sifat anti bakterinya tetap ada
setelah pencucian.
4. Pencampuran serat (Secara Fisika)
5. Memberikan zat penyempurnaan tekstil. Melalui pemanasan atau kondensasi,
zat ini digabungkan kedalam produk penyempurnaan polimer dan resin yang
akan menempel pada bahan tekstil. (Secara kimia)

Golongan Zat Kimia yang Dapat Digunakan Sebagai Zat Anti Mikroba

Anti mikroba Zat Kimia


Anilin 3,4,4-triklorokarbanilin
Fenol Biozol, thymol, garam natrium alkilenabisfenol
Guanidin 1,1-exametilena sampai 5-(4-klorofenil) diguanida
diglukonat; diguanida poliexametilena hidroklorida
Imidazol 2(4-tiasolil)benzimidazol, benzotiazol
Senyawa perak zeolit, titanium oksida, perak silikat, perak
anorganik sulfonat, fero ftalosianat, tembaga sulfat
Produk alami Glukosan, propolis, hinokikiol
ZAP/Surfactant kloruro di poliossilalkiltrialkilamonio - organik silikon
dengan garam amonium tersier, okta-desilidimetil(3-
trimetoksipropil, ammonium klorida). Garam amonium
tersier: didesilmetilamonium, exadesil peridium, setil
dimetilbenilamonium, polioksilalkiltrialkilamonium
Mekanisme Penyempurnaan Anti Mikroorganisme
Sebelum dilakukan proses penyempurnaan anti mikroba terlebih dahulu
perlu dilakukan proses persiapan penyempurnaan seperti penghilangan kanji,
pemasakan dan atau pengelantangan.
Berikut ini diagram alir proses penyempurnaan anti mikroba :
Persiapan larutan

Rendam-peras bahan dalam larutan zat


anti bakteri/Jamur WPU 70%

Pengeringan 100oC; 10 menit

Rendam peras bahan dalam larutan zat


RESIN WPU 80%

Pengeringan 100oC; 10 menit

Pemanas awetan 150oC; 3 menit

Pencucian dan pembilasan

Pengeringan

Pengujian Setelah Penyempurnaan


1. Pengujian Anti Bakteri AATCC Test Method 147-2004 Aktivitas Antibakteri
pada Bahan Tekstil : Metode Beruntun Paralel Metode kualitatif cepat untuk
menentukan aktivitas antibakteri dari bahan tekstil yang disempurnakan
terhadap Gram-positif dan Gram-negatif bakteri. Material yang
disempurnakan ditempatkan dalam agar bernutrien yang bergaris dengan
bakteri uji. Pertumbuhan bakteri ditentukan secara visual setelah inkubasi.
Aktivitas antibakteri ini ditunjukkan oleh zona inhibisi pada dan di sekitar
tekstil.
2. Kekuatan tarik
3. Ketahanan kusut

Daftar Pustaka
1. Indarto, S.Teks Teknologi Penyempurnaan Tekstil. Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Industri Tekstil, Bandung, 1998.
2. P. Soeprijono S.Teks, dkk, Serat Serat Tekstil. Institut Teknlogi Tekstil,
Bandung, 1974.
3. S. Hendrodyantopo S.Teks, dkk, Teknologi Penyempurnaan. Sekolah Tinggi
Teknologi Tekstil, Bandung 1998.
4. S. Hendrodyantopo, Susyami Hitariat, Purwanti, Mohamad Widodo.
"Teknologi Penyempurnaan." Bandung: Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil,
1998.
5. Surdia N. M., et. al. "Simposium Nasional Polimer III : Prosiding." Himpunan
Polimer Indonesia, 2001.

QUIZ Matkul Teknologi Penyempurnaan II, 20 November 2020 :


Berdasarkan materi diatas, Jelaskan persamaan dan perbedaan dari penyempurnaan anti
mikroorganisme dan anti busuk (pada materi sesi 9)!

Anda mungkin juga menyukai