Anda di halaman 1dari 5

RESUME MPKMB SVIPB ‘57

Hari KE-4 Jumat, 04 September2020

LAKSAMANA AGRIDAYA

Ketua Pelaksana : Irfan Taufik

Isi kegiatan :

 Penayangan trailer Laksamana Agridaya MPKMB SV IPB


 Pembacaan tillawah Al-Quran oleh Faisal Prambayu dan pembacaan sari
Tillawah Al-Quran oleh Gamma Kusuma
 Mendengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya
 Mendengarkan Hymne IPB
 Sambutan sekaligus pembukaan MPKMB SV IPB dari dekan sekolah vokasi
IPB Dr. Ir. Arief Daryanto, DipAgEc, MEc.

Tema : University Colaboration Formula for Succsess

-Talkshow 1-

Pemateri : Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D Dirjen Bidang Vokasi Indonesia

Kejujuran sangat penting untuk menghasilkan lulusan vokasi yang sangat


berpengaruh pada masyarakat. Semua mahasiswa harus mempunyai passion atau minat
dan bakat agar belajar menjadi mudah dan lebih bergairah karena menjalankan
pekerjaan dengan ikhlas sesuai hobi.Segeralah bentuk passion yang kita punya.

Dalam kehidupan ini kita harus Link and Match dalam menentukan pekerjaan dimasa
depan nanti. Menandatangani MOU dan kompeten serta cocok dalam melaksanakan
pekerjaanya. Sedari itu kita mempunyai passion atau hard skill atau soft skill yang
ditraining sejak lama. Riset dalam sekolah vokasi harus menjalankan kasus nyata dari
industri dan harus ada sertifikat dari dunia industri tersebut

Dalam menjalankan sekolah vokasi setelah lulus D3 dapat melanjutkan ke D4 atau


s1 terapan baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Faktor kesuksesan seseorang
adalah 80% dari Sumber daya manusia, Skill 20%.

Faktor kesuksesan sebuah sistem, yaitu :

PASSION – VISON - BAKAT

1. To teach
2. To be
3. To coach
4. To be friends/parents – Bro & Sis

Link and match atau yang biasa disebut dengan “pernikahan” menunjukkan
perbandingan antara pendidikan vokasi dan dunia industry/dunia kerja lainnya, adalah :

1. Kurikulum : kurikulum, disusun bersama industry


(materi training dan sertifikasi di industry masuk resmi ke dalam kurikulum di
kampus).
2. Guru/dosen : dosen tamu, dari industry rutin mengajar
dikampus.
3. Magang/prakerin : program magang, yang terstruktur dan
dikelola bersama dengan baik.
4. Sertifikasi kompetensi : sertifikasi kompetensi bagi lulusan
diberikan oleh pendidikan tinggi bersama industry.
5. Penyerapan lulusan : komitmen kuat dan resmi pihak industry
menyerap kelulusan.
6. Training guru/dosen oleh industry : bridging program : pihak industry
memperkenalkan teknologi dan proses kerja industry yang diperlukan kepada
para dosen.
7. TeFa/teaching industry-hilirisasi : joint research, riset terapan dosen yang
berasal dari kasus nyata di industry.
8. Beasiswa dari industry : program beasiswa dan ikatan dinas bagi
mahasiswa.
9. Donasi dari industry : pihak industry memberikan bantuan
peralatan laboraturium kepada kampus.

-Talkshow 2-

Pemateri : Rektor IPB Prof. Dr. Arif Satria, SP, Msi

Kemajua hanya bisa dicapai bila memiliki optimisme dan percaya diri. Plesterisasi
bisa meningkatkan percaya diri. Kepercayaan diri orang korea membuatnya maju.
Mereka punya satu semangat (kalahkan Jepang). Dan sekarang sudah kelihatan seperti
produk Samsung yang menguasai dunia, K-POP juga mendunia.

Di Korea Selatan pemimpin suatu daerah berinovasi dengan plesterisasi. Ia


menggunakan metode plesterisasi atas dasar keberanian dan kepercayaan diri yang luar
biasa dan menjadikan Korea Selatan menjadi semakin maju hampir mendahului Jepang.

Kepercayaan diri sangat penting untuk menjadi seorang pembelajar yang hebat.
Kita melakukan studi banding untuk membuat kemajuan dan perubahan baru,
mengubah future practice atau selalu berorientasi pada masa depan. Jika kita menjadi
manusia yang pembelajar maka kita akan mudah membuat perubahan dan lebih inovatif
lagi.

Indonesia harus bisa menjadi bangsa yang maju yang dapat percaya diri, menjadi
bangsa pembelajar, dan dapat survive dalam keadaan apapun, serta fix mindset.

Praktik-praktik masa depan yang belum ada. Di Indonesia banyak orang yang
sudah berpikir future praktik atau berpikir ke masa depan tetapi jumlah nya sedikit.
Kalo kita terbelakang itu adalah karena kita tidak nampu belajar. Kita harus menjadi
seorang pembelajar yang tangguh. Jika kita seorang pembelajar kita akan cepat
beradaptasi dengan keadaan yang baru. Percaya diri tidak cukup, sebagai pembelajar
juga tidak cukup, kita juga harus lincah di zaman ini. Kita bangsa Indonesia harus
terdepan dan menjadi negara maju. Harus membangun percaya diri.

Di era sekarang kita membutuhkan orang-orang yang lincah. Orang-orang yang


mempunyai rasa percaya diri dan jiwa pembelajar yang tangguh akan memudahkan
dalam mewujudkan suatu perubahan.

Contoh ketidakpastian adalah Covid ini. Kita gk bisa sendiri-sendiri. Maka perlu
kolaborasi, bukan karena kekayaan, sekolah, keturunan, tapi karena anda sendiri. Anda
seorang learner, integritas, gerja keras, dan optimis.

Anda di IPB harus di syukuri, dan jadikan sebagai kendaraan untuk mencapai
kesuksesan. Modal yang bagus tanpa treadmen dan pengolahan yang baik maka tak
akan menjadi apa".

To be powerfull agile learner with : VUCA lawan dengan VUCA

1. Vision
2. Understanding
3. Clarify
4. Ability

John Maxwell

"The pessimist complains about the wind”

The optimist expects in to change. Tha leader adjust the sails."

1. TUNA
2. Turbulence
3. Uncertainty
4. Novelty
5. Ambiguity

What is Learning Agility?

Menjadikan tantangan sebagai peluang

Apa yang harus dimiliki untuk jadi Agile Learners : 4R

1. Resourceful : memiliki pengetahuan yang baik, prasarana, dan strategi yang baik
2. Relational : Kemampuan komunikasi dan kolaborasi
3. Reciliency : Daya tahan kita dibawah tekanan seperti Covid-19 ini
4. Results : proses dan otput harus kita kelola dengan baik

Learning Agility

1. Self-awareness
2. Mental Agility
3. People Agility
4. Change Agility
5. Results Agility

Bukti screenshoot :

Anda mungkin juga menyukai