Anda di halaman 1dari 26

PENGERTIAN DAN KRONOLOGI

LAHIRNYA INDUSTRI BENIH


1. Dr Doni Sahat Tua Manalu, SE, M.Si (Koordinator MK)
2. Ir. Bandung Rachmadi, MM
3. Hidayati, SP., M.Si
4. Mulyani, SE., M.Si
5. Evy Rismauli, STP, MM
6. Henny Rusmiyati, SP., M.Si
7. Nabiilah Ayu, A.Md
8. Agus Setiawan S Pane, A.Md

TIM PENGAJAR
TATA TERTIB PERKULIAHAN
DAN
SISTEM PENILAIAN
MK.MANAJEMEN INDUSTRI BENIH
1. Mahasiswa hadir tepat waktu sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan
2. Mahasiswa WAJIB berpakaian rapi dan sopan
3. Mahasiswa WAJIB menampilkan nama dan foto resmi pada saat bergabung vicon
4. Mahasiswa WAJIB mematikan microphone selama perkuliahan berlangsung
5. Mahasiswa WAJIB menyalakan microphone dan video ketika: diskusi, bertanya kepada
dosen mengenai materi kuliah yang sedang berjalan, menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh dosen
6. Mahasiswa dilarang membuat gaduh selama perkuliahan daring berlangsung
7. Mahasiswa WAJIB fokus dan memperhatikan semua materi yang disampaikan oleh
dosen

TATA TERTIB
7 Kali pertemuan sebelum UTS
7 Kali pertemuan setelah UTS

Metode Pembelajaran (DARING) Bentuk Praktikum (DARING)


KULIAH Diskusi Panel
PRAKTIKUM Diskusi kelompok kecil
Presentasi makalah/hasil diskusi
Kuis/Responsi/Ujian Praktikum
Bentuk lainnya (disesuaikan)

SISTEM PERKULIAHAN
Komponen Penilaian Akhir (Huruf Mutu) Komponen Penilaian Praktikum
 UTS (15%) Makalah/tugas kelompok
 UAS (15%) Keaktifan selama masa kegiatan
 PRAKTIKUM (70%) praktikum
Kehadiran
Tugas individu
Kuis/Responsi/UjianPraktikum
Komponen Penilaian Lainnya
A > 75
70 < AB < 75
65 < B < 70
60 < BC < 65
50 < C < 60
20 < D < 50 SISTEM PENILAIAN
E < 20
Minggu Ke Materi Kuliah
1 Pengertian dan Kronologi Lahirnya Industri Benih
2 Manajemen Pemasaran
3 Pendekatan Pengendalian Mutu Terpadu (PMT)
4 Integrasi Perencanaan dalam Industri Benih
5 Teori Kesejajaran Sadjad
6 Kegiatan Produksi Benih (On Farm)
7 Penerapan Budaya Kaizen dalam Industri Benih
UTS
8 Kegiatan Pasca Panen (Off Farm)
9 Kegiatan Pengolahan Benih
10 Modernisasi dan Teknologi Pertanian
11 Perencanaan Keuangan (Cashflow)

MATERI
12 Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM)
13 Transformasi Digital pada Industri Benih

KULIAH
14 Peran Pemerintah dalam Industri Benih
UAS
PENGERTIAN
MANAJEMEN INDUSTRI BENIH
MANAJEMEN

Mengelola :
PERPADUAN • Dana Terbatas
PENGETAHUAN DAN
SENI • SDM Terbatas
• Waktu Terbatas
• Teknologi Terbatas
• Sarana dan Prasarana Terbatas

GOAL
MAKRO

INDUSTRI
BENIH
AGROINDUSTRI

AGRIBISNIS

BISNIS

MAKRO
BISNIS
suatu kegiatan usaha yang diharapkan
dapat menciptakan nilai tambah yang
meliputi aktivitas jasa, perdagangan dan
industri baik dalam ruang lingkup
pertanian maupun non pertanian. AGRIBISNIS
 secara spesifik dapat diartikan suatu
bagian dari kegiatan bisnis yang
meliputi aktivitas jasa, perdagangan dan
industri dalam ruang lingkup pertanian.
 dalam ruang lingkup Agribisnis tersebut
akan meliputi Subsistem Agribisnis
Hulu, Budidaya, Hilir dan Penyedia Jasa
Agribisnis.
AGROINDUSTRI
bagian dari aktivitas agribisnis yang
berbahan baku pertanian diolah menjadi INDUSTRI BENIH
bahan industri atau bahan jadi baik  bagian dari aktivitas agroindustri secara
berupa makanan, minuman, sandang spesifik mengelola benih yang
maupun papan. mengolah bahan baku hasil pertanian
menjadi benih maupun bibit.
 Sebagai contoh GKP (Gabah Kering
Panen) diolah menjadi BK (Benih
Kantong), tetapi pengertian industri
tersebut tidak hanya lepas pasca panen
saja, tetapi diawali sejak perencanaan
pra operasi pabrik, pengolahan tanah,
persemaian, tanam, pemeliharaan,
panen, pasca panen, prosesing,
pemeliharaan, hingga pemasarannya.
 Membuat rencana pemasaran, produksi, dan
pengolahan benih selama 1 tahun (jangka pendek)
dan 5 tahun (jangka panjang)
 Memprediksi harga jual produk (benih)
 Memprediksi biaya-biaya (fixed cost, variable cost)
 Memprediksi sasaran laba
 Menetapkan strategi
 Penyediaan sumber daya manusia
 Penyediaan sarana dan prasarana
 Rencana investasi
 Membuat struktur organisasi dan penempatan tenaga
kerja
 Membuat job description (uraian tugas)
 Menyusun rentang kendali
 Menyusun jenjang karir
 Membuat skala gaji
 Menetapkan reward dan punishment
 Menetapkan jaminan sosial (kesehatan,sewa
rumah,dll)
 Aktivitas pemasaran benih mulai dari promosi,
distribusi sampai sistem pembayaran (penagihan)
 Aktivitas produksi benih mulai dari tanam sampai
panen
 Aktivitas pengolahan benih sampai dengan packing
(pengemasan)
 Aktivitas perekrutan tenaga kerja sesuai dengan
keahlian
 Aktivitas produksi dan pemasaran tersebut senantiasa
mengacu pada rencana jangka pendek maupun
jangka panjang
 PDCA (PLAN DO CHECK ACTION)
 Aktivitas pemasaran, produksi dan pengolahan benih
dimonitor secara berkala, baik mingguan, bulanan,
triwulan, semester maupun tahunan.
 Pengawasan berlapis mulai dari lapis terbawah
(mandor), kepala sub bagian, kepala bagian, kepala
wilayah hingga direktur.
 Meminta pertanggung jawaban terhadap
penyimpangan pada saat pertanggung jawaban rapat
bulanan, triwulan, semester hingga tahunan.
 Mengoptimalkan peran satuan pengawas intern.
Contoh struktur organisasi Legenda
SPI = Satuan Pengawas
PT Sang Hyang Seri (persero) Intern
POW = Pengawas
Operasional
Wilayah
UBD = Unit Bisnis Daerah
DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR
DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR
PENELITIAN
KEUANGAN KOMERSIAL I KOMERSIAL II
& SDM

KASUBDIT
KASUBDIT KASUBDIT
KASUBDIT SPI KASUBDIT
KASUBDIT KASUBDIT
KASUBDIT
KASUBDIT KASUBDIT KASUBDIT KASUBDIT

RM I
RM II RM III RM IV RM V
(REGIONAL MANAGER I)

POW POW POW POW


POW

UBD
UBD UBD
UBD UBD
UBD UBD
UBD UBD
UBD
UBD UBD UBD UBD UBD
KRONOLOGI
LAHIRNYA INDUSTRI BENIH
POTENSI PERTANIAN INDONESIA
 Letaknya strategis berada di sekitar garis khatulistiwa dan kondisi geografis berupa dataran rendah dan tinggi yang
menunjung untuk produksi beberapa komoditas
 Negara tropis dengan dua musim yang memiliki intensitas sinar matahari dan curah hujan yang hampir merata
sepanjang tahun
 Sumber daya alam yang melimpah, termasuk plasma nutfah (mega biodiversity), baik keanekaragaman hayati laut dan
darat (beragam komoditas pertanian)
 Sumber daya manusia yang besar dan kompeten sesuai bidangnya, sehingga masih sebagai penyedia lapangan kerja
bagi sebagian masyarakat Indonesia
 Sebagai negara agraris, pertanian menjadi mata pencaharian
terpenting bagi sebagian besar rakyat Indonesia.
 Pada tahun 2013 terdapat sekitar 38 juta tenaga kerja di sektor
pertanian (Sakernas, 2013)
 Sektor pertanian memberikan kontribusi yang cukup signifikan
pada perekonomian Indonesia dilihat dari sisi Produk Domestik
Bruto (PDB).
 Dari sekitar 220 komoditas pertanian yang diekspor Indonesia
dalam periode 2005-2011, terdapat sekitar 50 komoditas yang
memiliki keunggulan komparatif (RCA). (ST2013)
 Sektor pertanian masih terpusat di Pulau Jawa yang merupakan
pusat perekonomian Indonesia (komoditas strategis seperti
padi, jagung, kedelai, dan tebu). (ST2013)
 Produksi Hortikultura jenis buah-buahan seperti manggis,
pisang, pepaya, dan durian berpotensi menjadi komoditas
ekspor andalan.
 Sedangkan produksi hortikultura jenis sayur mayur meliputi
bawang merah besar, cabai, tomat, bawang daun, kentang, kubis
dan wortel.
Luasan lahan pertanian dan alih fungsi lahan pertanian

Perubahan lingkungan dan sumber daya alam pertanian

Globalisasi

TANTANGAN
Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
PERTANIAN
DI INDONESIA
Keamanan, ketahanan, diversifikasi pangan

Regulasi, mekanisasi, modernisasi pertanian

21
Dengan memperhatikan potensi Indonesia yang
besar dari sektor pertanian maupun jumlah
penduduknya, maka Industri Benih memiiki potensi
dan peran yang besar untuk tumbuh dan
berkembang dalam menunjang pertanian.

PILAR UTAMA INDUSTRI BENIH

 Teknologi benih
 Pemuliaan tanaman

22
SEBELUM 1971

Kualitas benih tidak menentu

KRONOLOGI
Varietas benih tidak sesuai dengan kebutuhan konsumen
LAHIRNYA
INDUSTRI BENIH
DI INDONESIA Volume benih tidak tersedia sesuai dengan kebutuhan konsumen

Harga benih tidak menentu

23
TAHUN 1971

LAHIR 4 INSTITUSI PERBENIHAN

1. Institusi pembuat kebijakan dengan Keppres RI No. 27 Thn 1971 tanggal 5 Mei 1971 dibentuk BBN yang
berfungsi membantu Menteri Pertanian dalam merencanakan dan merumuskan kebijakan dalam bidang
perbenihan.
2. Institusi penelitian, dengan SK Mentan No. 183/Kpts/Org/71 dibentuk LP-3 (Lembaga Pusat Penelitian
Pertanian) di Sukamandi atau dikenal dengan Balai Penelitian Tanaman Pangan (BPTP) Sukamandi/BB Padi
(saat ini) .
3. Institusi produsen benih, dibentuk berdasarkan PP No. 22 thn 1971 tanggal 5 Mei 1971 lahirnya industri
benih di Indonesia yaitu PT Sang Hyang Seri.
4. Institusi pengawas benih, Dinas Pengawasan dan Sertifikasi Benih yang kemudian bernama Subdit
Pengawawasan Mutu, Direktorat Bina Perbenihan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Hortikultura.

24
Thank You

Anda mungkin juga menyukai