TIM PENGAJAR
TATA TERTIB PERKULIAHAN
DAN
SISTEM PENILAIAN
MK.MANAJEMEN INDUSTRI BENIH
1. Mahasiswa hadir tepat waktu sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan
2. Mahasiswa WAJIB berpakaian rapi dan sopan
3. Mahasiswa WAJIB menampilkan nama dan foto resmi pada saat bergabung vicon
4. Mahasiswa WAJIB mematikan microphone selama perkuliahan berlangsung
5. Mahasiswa WAJIB menyalakan microphone dan video ketika: diskusi, bertanya kepada
dosen mengenai materi kuliah yang sedang berjalan, menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh dosen
6. Mahasiswa dilarang membuat gaduh selama perkuliahan daring berlangsung
7. Mahasiswa WAJIB fokus dan memperhatikan semua materi yang disampaikan oleh
dosen
TATA TERTIB
7 Kali pertemuan sebelum UTS
7 Kali pertemuan setelah UTS
SISTEM PERKULIAHAN
Komponen Penilaian Akhir (Huruf Mutu) Komponen Penilaian Praktikum
UTS (15%) Makalah/tugas kelompok
UAS (15%) Keaktifan selama masa kegiatan
PRAKTIKUM (70%) praktikum
Kehadiran
Tugas individu
Kuis/Responsi/UjianPraktikum
Komponen Penilaian Lainnya
A > 75
70 < AB < 75
65 < B < 70
60 < BC < 65
50 < C < 60
20 < D < 50 SISTEM PENILAIAN
E < 20
Minggu Ke Materi Kuliah
1 Pengertian dan Kronologi Lahirnya Industri Benih
2 Manajemen Pemasaran
3 Pendekatan Pengendalian Mutu Terpadu (PMT)
4 Integrasi Perencanaan dalam Industri Benih
5 Teori Kesejajaran Sadjad
6 Kegiatan Produksi Benih (On Farm)
7 Penerapan Budaya Kaizen dalam Industri Benih
UTS
8 Kegiatan Pasca Panen (Off Farm)
9 Kegiatan Pengolahan Benih
10 Modernisasi dan Teknologi Pertanian
11 Perencanaan Keuangan (Cashflow)
MATERI
12 Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM)
13 Transformasi Digital pada Industri Benih
KULIAH
14 Peran Pemerintah dalam Industri Benih
UAS
PENGERTIAN
MANAJEMEN INDUSTRI BENIH
MANAJEMEN
Mengelola :
PERPADUAN • Dana Terbatas
PENGETAHUAN DAN
SENI • SDM Terbatas
• Waktu Terbatas
• Teknologi Terbatas
• Sarana dan Prasarana Terbatas
GOAL
MAKRO
INDUSTRI
BENIH
AGROINDUSTRI
AGRIBISNIS
BISNIS
MAKRO
BISNIS
suatu kegiatan usaha yang diharapkan
dapat menciptakan nilai tambah yang
meliputi aktivitas jasa, perdagangan dan
industri baik dalam ruang lingkup
pertanian maupun non pertanian. AGRIBISNIS
secara spesifik dapat diartikan suatu
bagian dari kegiatan bisnis yang
meliputi aktivitas jasa, perdagangan dan
industri dalam ruang lingkup pertanian.
dalam ruang lingkup Agribisnis tersebut
akan meliputi Subsistem Agribisnis
Hulu, Budidaya, Hilir dan Penyedia Jasa
Agribisnis.
AGROINDUSTRI
bagian dari aktivitas agribisnis yang
berbahan baku pertanian diolah menjadi INDUSTRI BENIH
bahan industri atau bahan jadi baik bagian dari aktivitas agroindustri secara
berupa makanan, minuman, sandang spesifik mengelola benih yang
maupun papan. mengolah bahan baku hasil pertanian
menjadi benih maupun bibit.
Sebagai contoh GKP (Gabah Kering
Panen) diolah menjadi BK (Benih
Kantong), tetapi pengertian industri
tersebut tidak hanya lepas pasca panen
saja, tetapi diawali sejak perencanaan
pra operasi pabrik, pengolahan tanah,
persemaian, tanam, pemeliharaan,
panen, pasca panen, prosesing,
pemeliharaan, hingga pemasarannya.
Membuat rencana pemasaran, produksi, dan
pengolahan benih selama 1 tahun (jangka pendek)
dan 5 tahun (jangka panjang)
Memprediksi harga jual produk (benih)
Memprediksi biaya-biaya (fixed cost, variable cost)
Memprediksi sasaran laba
Menetapkan strategi
Penyediaan sumber daya manusia
Penyediaan sarana dan prasarana
Rencana investasi
Membuat struktur organisasi dan penempatan tenaga
kerja
Membuat job description (uraian tugas)
Menyusun rentang kendali
Menyusun jenjang karir
Membuat skala gaji
Menetapkan reward dan punishment
Menetapkan jaminan sosial (kesehatan,sewa
rumah,dll)
Aktivitas pemasaran benih mulai dari promosi,
distribusi sampai sistem pembayaran (penagihan)
Aktivitas produksi benih mulai dari tanam sampai
panen
Aktivitas pengolahan benih sampai dengan packing
(pengemasan)
Aktivitas perekrutan tenaga kerja sesuai dengan
keahlian
Aktivitas produksi dan pemasaran tersebut senantiasa
mengacu pada rencana jangka pendek maupun
jangka panjang
PDCA (PLAN DO CHECK ACTION)
Aktivitas pemasaran, produksi dan pengolahan benih
dimonitor secara berkala, baik mingguan, bulanan,
triwulan, semester maupun tahunan.
Pengawasan berlapis mulai dari lapis terbawah
(mandor), kepala sub bagian, kepala bagian, kepala
wilayah hingga direktur.
Meminta pertanggung jawaban terhadap
penyimpangan pada saat pertanggung jawaban rapat
bulanan, triwulan, semester hingga tahunan.
Mengoptimalkan peran satuan pengawas intern.
Contoh struktur organisasi Legenda
SPI = Satuan Pengawas
PT Sang Hyang Seri (persero) Intern
POW = Pengawas
Operasional
Wilayah
UBD = Unit Bisnis Daerah
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR
DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR
PENELITIAN
KEUANGAN KOMERSIAL I KOMERSIAL II
& SDM
KASUBDIT
KASUBDIT KASUBDIT
KASUBDIT SPI KASUBDIT
KASUBDIT KASUBDIT
KASUBDIT
KASUBDIT KASUBDIT KASUBDIT KASUBDIT
RM I
RM II RM III RM IV RM V
(REGIONAL MANAGER I)
UBD
UBD UBD
UBD UBD
UBD UBD
UBD UBD
UBD
UBD UBD UBD UBD UBD
KRONOLOGI
LAHIRNYA INDUSTRI BENIH
POTENSI PERTANIAN INDONESIA
Letaknya strategis berada di sekitar garis khatulistiwa dan kondisi geografis berupa dataran rendah dan tinggi yang
menunjung untuk produksi beberapa komoditas
Negara tropis dengan dua musim yang memiliki intensitas sinar matahari dan curah hujan yang hampir merata
sepanjang tahun
Sumber daya alam yang melimpah, termasuk plasma nutfah (mega biodiversity), baik keanekaragaman hayati laut dan
darat (beragam komoditas pertanian)
Sumber daya manusia yang besar dan kompeten sesuai bidangnya, sehingga masih sebagai penyedia lapangan kerja
bagi sebagian masyarakat Indonesia
Sebagai negara agraris, pertanian menjadi mata pencaharian
terpenting bagi sebagian besar rakyat Indonesia.
Pada tahun 2013 terdapat sekitar 38 juta tenaga kerja di sektor
pertanian (Sakernas, 2013)
Sektor pertanian memberikan kontribusi yang cukup signifikan
pada perekonomian Indonesia dilihat dari sisi Produk Domestik
Bruto (PDB).
Dari sekitar 220 komoditas pertanian yang diekspor Indonesia
dalam periode 2005-2011, terdapat sekitar 50 komoditas yang
memiliki keunggulan komparatif (RCA). (ST2013)
Sektor pertanian masih terpusat di Pulau Jawa yang merupakan
pusat perekonomian Indonesia (komoditas strategis seperti
padi, jagung, kedelai, dan tebu). (ST2013)
Produksi Hortikultura jenis buah-buahan seperti manggis,
pisang, pepaya, dan durian berpotensi menjadi komoditas
ekspor andalan.
Sedangkan produksi hortikultura jenis sayur mayur meliputi
bawang merah besar, cabai, tomat, bawang daun, kentang, kubis
dan wortel.
Luasan lahan pertanian dan alih fungsi lahan pertanian
Globalisasi
TANTANGAN
Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
PERTANIAN
DI INDONESIA
Keamanan, ketahanan, diversifikasi pangan
21
Dengan memperhatikan potensi Indonesia yang
besar dari sektor pertanian maupun jumlah
penduduknya, maka Industri Benih memiiki potensi
dan peran yang besar untuk tumbuh dan
berkembang dalam menunjang pertanian.
Teknologi benih
Pemuliaan tanaman
22
SEBELUM 1971
KRONOLOGI
Varietas benih tidak sesuai dengan kebutuhan konsumen
LAHIRNYA
INDUSTRI BENIH
DI INDONESIA Volume benih tidak tersedia sesuai dengan kebutuhan konsumen
23
TAHUN 1971
1. Institusi pembuat kebijakan dengan Keppres RI No. 27 Thn 1971 tanggal 5 Mei 1971 dibentuk BBN yang
berfungsi membantu Menteri Pertanian dalam merencanakan dan merumuskan kebijakan dalam bidang
perbenihan.
2. Institusi penelitian, dengan SK Mentan No. 183/Kpts/Org/71 dibentuk LP-3 (Lembaga Pusat Penelitian
Pertanian) di Sukamandi atau dikenal dengan Balai Penelitian Tanaman Pangan (BPTP) Sukamandi/BB Padi
(saat ini) .
3. Institusi produsen benih, dibentuk berdasarkan PP No. 22 thn 1971 tanggal 5 Mei 1971 lahirnya industri
benih di Indonesia yaitu PT Sang Hyang Seri.
4. Institusi pengawas benih, Dinas Pengawasan dan Sertifikasi Benih yang kemudian bernama Subdit
Pengawawasan Mutu, Direktorat Bina Perbenihan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Hortikultura.
24
Thank You