Anda di halaman 1dari 37

5 VALERIES

th
Virtual Series

PROGRAM GIZI ANAK


SEKOLAH DI INDONESIA
Isi Materi

01 Program Gizi Anak Sekolah di Negara Maju


USA, Japan, Korea Selatan

02 Program Gizi Anak Sekolah di Indonesia


PMT-AS dan PROGAS

03 PMT- AS
Nilai Gizi dan Permasalahan

04 PROGAS mulai 2016


Nilai Gizi dan Keberlanjutannya
3

Program Gizi Anak Sekolah di Negara Maju

• USA tahun 1946 menetapkan - National School


Lunch Program (NSLP) di sekolah dan masuk ke
dalam Undang-undang.
• Program sarapan USA di sekolah dimulai sebagai
pilot program tahun 1966 dan diberlakukan
sebagai program National School Breakfast
Program (NSBP) yang permanen tahun 1975.
• NSBP khususnya melayani anak-anak yang
sebagian besar berasal dari keluarga dengan
pendapatan rendah dan bertempat tinggal jauh
dari sekolah sehingga tidak sempat sarapan.
4

Program Gizi Anak Sekolah di USA


• Tahun 1992, Pemerintah USA mengeluarkan
biaya US $ 5,5 miliar atau sekitar Rp. 12,4
trilyun untuk penyelenggaraan makan siang
bagi 24,6 juta anak sekolah dari kelas 1 sampai
kelas 9 dan sekitar 5 juta anak sekolah untuk
NSBP.
5

Program Gizi Anak Sekolah di Japan


• Japan mulai melaksanakan program makan siang di
sekolah sejak 1946. Program ini ditetapkan sebagai
Undang-Undang tahun 1954. Pada tahun 1996,
lebih dari 90% sekolah dasar di Jepang telah
menerapkan program makan siang dikenal dengan
Shokuiku .
• Penanaman nilai karakter melalui program makan
siang berjalan sangat baik.
• Kecintaan siswa pada menu tradisional, sekaligus
cinta produk lokal negerinya, menghargai jerih
payah petani, peternak, nelayan dan disiplin
mengikuti etika makan terpatri dalam diri anak
sekolah tanpa merasa dipaksa
6

Food Model in Elementary School in Japan


7
8

Standard School Lunch in Japan


9

Program Gizi Anak Sekolah di Korsel


10

Paradigma yang dianut negara maju

• Belajar dari perjalanan sejarah peradaban


dunia, negara USA, Japan, Korea menganut
paradigma “To Built Nation Built School”
• Penelitian membuktikan bahwa ”Education
and learning depend on good nutrition and
health”
11

Program Gizi Anak Sekolah


• Praktik gizi dan pendidikan gizi merupakan salah
satu prioritas utama di negara-negara maju.
• Praktik gizi melalui penyediaan makan di sekolah
(school feeding) diterapkan untuk mengurangi
kelaparan dan meningkatkan status gizi anak
sekolah.
• School feeding dengan pengawasan Tenaga Gizi
memberikan dampak positif terhadap penurunan
jumlah anak yang melewatkan sarapan dan
peningkatan status gizi anak sekolah.
12

Program Gizi Anak Sekolah


• School feeding tidak hanya sebagai “Program
pemberian makanan" tetapi juga sebagai
program pendidikan gizi untuk semua siswa

Learning by Doing
13
Learning by Doing
• Edukasi gizi di TK berhasil meningkatkan pengetahuan gizi
anak secara signifikan. Jenis edukasi gizi yang digunakan di
TK antara lain program MyPlate dan Building a Healthy Me
dapat meningkatkan pengetahuan anak tentang kelompok
bahan makanan dan memperkaya preferensi makanan
anak.
• Edukasi gizi hanya terbukti meningkatkan pengetahuan
gizi tetapi tidak mengubah kebiasaan makan anak
• Schindler et al. (2013) dalam penelitiannya menunjukkan
bahwa hanya anak yang mendapatkan edukasi gizi beserta
intervensi langsung, dan menunjukkan ketersediaan untuk
terus mengonsumsi buah dan sayur, dan anak yang hanya
mendapatkan edukasi gizi kembali kepada kebiasaan
makan awal sebelum intervensi.
14

Program Gizi Anak Sekolah di Indonesia

• Pemberian Makanan Tambahan Anak


Sekolah (PMT-AS)
• Pogram Gizi Anak Sekolah
Sejarah Program Penyelenggaraan
Makanan pada Anak Sekolah di Indonesia

1990-1992
PMT-AS pilot
program 1996-2002
- Menyediakan snack PMT-AS 2010-2011
untuk memenuhi - Diperluas hingga
15% kebutuhan
sehari
wilayah luar Jawa-Bali
dan seluruh provinsi di
PMT-AS 2016-sekarang
- Dilaksanakan di 27
- Dilaksanakan di Indonesia provinsi
beberapa provinsi - Target 8.1 juta anak di Program Gizi Anak Sekolah
- Mengikutsertakan anak (PROGAS)
53000 sekolah prasekolah (TK)
- Target 1.2 juta anak - Menyediakan sarapan
berupa makanan lengkap

- Tahun 2016 dilaksanakan di 2


provinsi, tahun 2017 di 5
provinsi, tahun 2018 dan
2019 di 20 provinsi
16

PMT-AS di Indonesia
PMT-AS 1996/1997: Kudapan
(300 Kalori & 5 gr protein atau
15% kebutuhan anak/hari)

mengandalkan kudapan setempat

Keluhan di lapangan :
- Rasa bosan dan ukuran porsi yang tidak
dihabiskan → jumlah zat gizi belum memenuhi
syarat
PMT-AS berupa Kudapan
(300 Kalori & 5 gr protein)

Mengandalkan kudapan setempat

Keluhan di lapangan :
- Kesulitan membuat kudapan sesuai syarat PMT-AS
- porsi besar, - pangan lokal terbatas, - ketrampilan pemasak
terbatas, - peralatan terbatas

Perkedel singkong
Nagasari ayam Combro ayam
Pengalaman Pembuatan Kudapan 18

PMT-AS 300 Kalori dan 5 gr protein


Membutuhkan :
1. Waktu yang relatif lama (Laporan Data Dasar
Monitoring & Evaluasi PMTAS (1997), rata2
pengolahan kudapan PMT-AS 10.8-21.9 jam
2. Tenaga khusus yang dapat memasak berbagai
macam jenis kudapan
3. Berbagai macam dan jumlah peralatan
pengolahan yang memadai
4. Kudapan mempunyai volume yang
besar → harus disajikan lebih dari satu porsi
→ tidak dapat dihabiskan siswa
Nilai Gizi Menu PMT-AS SDN 1 19

Malangsari, Cipanas-Lebak-Banten
Kandungan Gizi
E
Jenis Menu Fe
(Kal) P (g) Vit A (RE)
(mg)
Arem-arem + teh manis 227 4.7 86.29 0.5
Nagasari ayam + teh manis 202 3.3 86.47 0.4
Combro ayam + teh manis 246 3.3 633.83 0.6
Kumbu kacang hijau 248 5.7 663.06 1.8
Perkedel singkong 242 5.4 1383.17 1.5
Bakwan sayur 285 6.3 1012.57 1.4
Lontong singkong 189 5.6 356.44 1.3
Donat sagu 271 1.5 401.0 1.1
Bakwan jagung manis + teh manis 218 3.0 834.25 0.5
Tahu isi ayam + teh manis 176 4.4 912.57 0.1
Putri noong 157 1.1 27.80 1.1
Cucur wijen 223 2.6 481.00 0.9
Rata-rata 224 3.9 573,2 0,9
20

Daya Terima Siswa Terhadap PMT-AS


Persentase Daya Terima
Hari
Jenis Kudapan Dimakan Dimakan Dimkn Dimakan Hanya Tidak
ke-
habis ¾ bgn ½ bgn ¼ bgn Dicicipi dimkn
1 Arem-arem 97.37 0.00 2.63 0.00 0.00 0.00
2 Nagasari ayam 89.47 5.26 2.63 2.63 0.00 0.00
3 Combro ayam 94.74 5.26 0.00 0.00 0.00 0.00

4 Kumbu kc hijau 81.58 10.53 7.89 0.00 0.00 0.00

Perkedel
5 86.84 7.89 5.26 0.00 0.00 0.00
singkong
6 Bakwan sayur 78.95 10.53 7.89 2.63 0.00 0.00

7 Lontong singkong 51.40 20.30 20.30 4.10 4.10 0.00

8 Donat sagu 79.50 9.60 9.60 1.20 0.00 0.00


Bakwan jagung
9 89.90 6.30 2.50 0.00 0.00 1.30
manis
10 Tahu isi ayam 97.30 2.70 0.00 0.00 0.00 0.00
11 Putri noong 30.00 17.50 32.50 11.30 6.30 2.50
12 Cucur wijen 78.50 10.10 8.90 2.50 0.00 0.00
21
Kebutuhan Gizi Sarapan Anak Sekolah Dasar
Berdasarkan Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin
22

Dampak PROGAS 2016 (Sekiyama et al 2018)


Di 3 kabupaten Nusa Tenggara Timur :
⇨ Asupan energi, protein dan zat besi meningkat
⇨ Siswa yang diberi PROGAS ⇨ BB rata-rata naik
2 kg dalam dua bulan pertama.
⇨ Status gizi penerima PROGAS lebih baik
dibandingkan dengan kelompok yang tidak
mendapatkan PROGAS.
23
DAMPAK PROGAS TERHADAP STATUS GIZI
ANAK SD di KECAMATAN SoE 2017

⇨ PROGAS memberikan perbedaan


signifikan terhadap asupan energi,
protein dan status gizi siswa
sebelum dan sesudah 30 HMA
(Hari Makan Anak).
24

Dampak PROGAS 2017 dan 2018


oleh SEAMEO RECFON (Kemendikbud 2019):
1) Meningkatnya perilaku hidup bersih, sehat dan
ke-mampuan belajar dalam upaya membentuk
karakter insan Indonesia yang sehat, cerdas,
produktif, tangguh & berdaya saing.
2) Meningkatnya pengetahuan, sikap dan praktik
gizi seimbang peserta didik.
3) Meningkatnya kehadiran dan minat belajar
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
25
Dampak PROGAS di SD Payomanan
Cianjur 2018

• Konsumsi buah signifikan lebih tinggi pada hari


sekolah.
• Konsumsi sayur responden cenderung lebih tinggi di
hari sekolah dibandingkan dengan hari libur.
• PROGAS berkontribusi terhadap seperempat
kecukupan energi, seperlima protein, sepersembilan
lemak, sepertiga karbohidrat, sepersepuluh vitamin A,
dan sepertujuh zat besi
Masalah PROGAS
• Laporan Kemendikbud (Monitoring Online PROGAS)
bulan September 2018 :
80% anak laki-laki dan 75% anak perempuan
yang menghabiskan sarapannya

Apa yang sudah kita lakukan

- Tahun 2019 WFP dan Kemendikbud bersama dengan


Jurusan Gizi FEMA - IPB telah mengembangkan panduan
34 resep yang berbasis pangan lokal sebagai pedoman
praktis dan buku pegangan bagi kelompok masak di
setiap sekolah yang mendapat PROGAS di seluruh
Indonesia.
27
28
29
30
31
32

PROGAS (PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH)

• PROGAS tahun 2016 di 2 provinsi, 4 kabupaten,


untuk 38 000 siswa selama 96 HMA.
• PROGAS tahun 2017 di 5 provinsi, 11 kabupaten,
untuk 100 000 siswa selama 120 HMA.
• PROGAS tahun 2018 di 20 provinsi, 64 kabupaten
untuk 100 136 siswa selama 108 HMA.
• PROGAS tahun 2019 di 39 kabupaten, 20 propinsi
untuk 100 620 peserta didik.
• Sasaran PROGAS : wilayah terpencil, tertinggal, dan
terluar, rawan pangan, serta memiliki prevalensi
stunting yang tinggi.
33

PROGAS
34
KESIMPULAN

• Pemberian makanan pada anak sekolah berupa makanan


lengkap lebih baik jika dibandingkan dengan makanan
kudapan/kue.

• Kandungan energi dan protein makanan lengkap (400-500


kkal dan 10 gram) sedangkan makanan kudapan (300 kkal dan
5 gram)

• Kandungan energi dan protein makanan kudapan yang


disediakan untuk PMT-AS di SDN 1 Malangsari, Lebak belum
memenuhi kandungan minimal yang ditentukan, yaitu rata-
rata kandungan energi 219 kkal dan protein 4,5 gram, serta
sarapan lengkap (PROGAS di SDN Pamoyanan Kabupaten
Cianjur) memiliki rata-rata kandungan energi 487 kkal dan
protein 11.1 gr (Sinaga 2019).
REKOMENDASI

1. Perlunya Tenaga gizi di sekolah agar pemberian


makanan anak sekolah dapat tercapai sesuai
yang direncanakan yaitu meningkatkan status
gizi anak sekolah.
2. Perlu diperjuangkan oleh PERSAGI adanya
Undang Undang Pemberian Makanan Anak
sekolah sekaligus sebagai pendidikan gizi
Section Break
Insert the title of your
subtitle Here
THANK YOU

DPP PERSAGI OFFICIAL DPP PERSAGI OFFICIAL DIDUKUNG OLEH :

Anda mungkin juga menyukai