Anda di halaman 1dari 14

Tujuan Konseling Pasien dalam

Layanan Kefarmasian

apt. Ana Khusnul Faizah, S.Farm.,M.Farm.Klin.


Prodi Farmasi FK
Universitas Hang Tuah
2020
Konseling?
counsel = memberikan saran, melakukan diskusi dan pertukaran pendapat

konseling = suatu kegiatan bertemu dan berdiskusinya seseorang yang membutuhkan (klien)
dan seseorang yang memberikan (konselor) dukungan dan dorongan sedemikian rupa sehingga
klien memperoleh keyakinan akan kemampuannya dalam pemecahan masalah.

Konseling dalam Farmasi = Komunikasi, Informasi dan Edukasi

Edukasi = perubahan progresif seseorang yang mempengaruhi pengetahuan,


sikap dan perilaku sebagai hasil dari pengajaran dan pembelajaran
Konseling dengan
Pendekatan Humanis
1
Perilaku

2 Perasaan

3 Pikiran
Patient-centered care
Apoteker memberikan perhatian pada pasien dan memberi
kepercayaan bahwa pasien dapat menyelesaikan
masalahnya sendiri. Apoteker membantu pasien
menemukan dan menyelesaikan masalah terkait obat.
Mengapa Apoteker melakukan konseling?
Permenkes Nomor 35 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Pasal 3 (3) Pelayanan Farmasi Klinik yang dimaksud meliputi:
a. Pengkajian resep
b. Dispensing
c. Pelayanan Informasi Obat
d. Konseling
e. Home Pharmacy Care
f. Pemantauan Terapi Obat
g. Monityoring ESO
Permenkes No 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
Pasal 3 (3) Pelayanan farmasi klinik sebagaimana yang dimaksud meliputi:
a....
d. Konseling
k....
Penelitian menunjukkan peran
Apoteker dapat:
Menurunkan drug related problems
Meningkatkan monitoring pasien
Tujuan Konseling
Tujuan Umum:
Meningkatkan keberhasilan terapi
Memaksimalkan efek terapi
Meminimalkan risiko efek samping
Meningkatkan cost effectiveness
Menghormati pilihan pasien dalam menjalankan
terapi
Tujuan Khusus:
Mengingkatkan hubungan kepercayaan antara apoteker dengan pasienMemaksimalkan efek
terapi
Menunjukkan perhatian serta kepedulian terhadap pasien
Membantu pasien untuk mengatur dan terbiasa dengan obatnya
Membantu pasien untuk mengatur dan menyesuaikan dengan penyakitnya
Meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan
Mencegah atau meminimalkan Drug Related Problems
Meningkatkan kemampuan pasien untuk memecahkan masalahnya sendiri dalam hal terapi
Membimbing dan mendidik pasien dalam menggunakan obat
Prinsip Dasar Konseling

Terjadinya kemitraan atau korelasi antara


pasien dengan apoteker sehingga terjadi
perubahan perilaku pasien secara sukarela

Pendekatan Apoteker dalam


Pelayanan Konseling

Medical Model --> Helping Model


Medical Model vs Helping Model
Pendekatan androgogy
(Dewasa)
komunikasi dua arah seperti diskusi, simulasi, bermain
peran dan sesi latihan keterampilan
Pengalaman pasien digunakan sebagai sumber belajar
Pasine menjadi pusat perhatian dalam kehidupan
sehari-hari individu
Pasien memilih apa yang mereka pelajari dan kapan
waktu untuk mempelajari
Edukasi berpusat pada masalah, mengidentifikasi dan
memberi solusi terhadap masalah yang ada
Seorang wanita paruh baya dengan mata berkaca-kaca memasuki
apotek Anda. Wanita tersebut gemetar saat dia meraba - raba tasnya
untuk mengambil resep. Dia memberikan resep untuk pria 78 tahun
yang berisi tablet morfin 10 mg. Wanita tersebut mengatakan pasien
membutuhkan obat segera.
Seorang pria 50 tahun yang merupakan pasien langganan apotek
Anda datang ke apotek dengan resep baru. Pundaknya tampak tegang
dan alis matanya merajut kuat. Pasien tersebut mengatakan ”Baru
kemarin saya nebus resep 600 ribu, sekarang diminta nebus obat baru
lagi yang gakada efeknya”.

Anda mungkin juga menyukai