E-mail : baskoro.bogar17@gmail.com
Abstrak
Penelitian mengenai analisis penilaian risiko kesehatan kerja di Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia Tahun 2015 dilakukan karena ditemukan beberapa pekerja terkena
penyakit DHF. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran risiko kesehatan kerja pada
seluruh pekerja di FKM. Penelitian ini menggunakan metode analisis semi kuantitatif yang
mengacu pada standar AS/NZS 4360:2004 dan tabel risiko Fine. Besaran risiko didapatkan dari
perkalian tiga aspek yaitu consequence, exposure, dan probability. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pada basic risk terdapat 7 aktivitas yang termasuk dalam level very high. Pada existing
risk, masih terdapat 5 aktivitas dengan risiko very high. Dalam penelitian ini juga diberikan
predictive risk dengan rekomendasi pengendalian, sehingga risiko-risiko yang ada dapat
diturunkan sampai pada level acceptable.
Abstrack
The research about analysis occupational health risk assessment at Faculty of Public Health,
Universitas Indonesia, in 2015 is conducted on account of DHF illnes which was caused by
mosquitoes and found in several staffs. This research aims to understand and recognize the risk
value of occupational health of the whole workers at the faculty. This research applies semi-
quantitative analysis method which refers to AS/NZS 4360:2004 standard and Fine risk table.
The risk value is generated by multiplying three elements which consists of consequence,
exposure, and probability. The result shows there are 7 activities in basic risk as well as 5
activities in existing risk categorised as very high level. The outcome also suggests predictive
risk with recommendation for prevention to minimise the risks up to acceptable level.
Keywords: risk assesment, consequence, exposure, probability, AS/NZS 4360:2004, Fine risk
table.
PENDAHULUAN
UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (UU Kesehatan) memandang upaya kesehatan
kerja sangat penting untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan
kesehatan, serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Upaya kesehatan kerja
meliputi pekerja di sektor formal, yaitu pekerja yang bekerja dalam hubungan kerja dan
informal, yaitu pekerja yang bekerja di luar hubungan kerja. Upaya kesehatan kerja dimaksud
berlaku bagi setiap orang selain pekerja yang berada di lingkungan tempat kerja. Upaya
kesehatan kerja sebagaimana tersebut di atas berlaku juga bagi kesehatan pada lingkungan
Instansi pendidikan Seperti Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia.
Manajemen harus menyediakan lingkungan kerja yang aman untuk pria, wanita, pekerja
penyandang cacat dan lain-lain karena kebutuhan setiap kelompok yang mungkin berbeda.
Contohnya, mengangkat benda berat selama kehamilan dapat meningkatkan risiko
keguguran. Begitu pula, zat beracun tertentu yang mengekspos para pekerja laki-laki muda
dapat meningkatkan kemungkinan cacat lahir pada anak-anak.
TINJAUAN TEORITIS
Metode semi kuantitatif digunakan dengan cara memberikan nilai pada risiko yang ada. Nilai
tersebut berguna untuk membuat pringkat skala pada risiko-risiko yang ada namun bukan
untuk memberikan nilai sebenarnya pada risiko tersebut (AS/NZS 4360:2004).
William Fine (1971) mengembangkan metode untuk menentukan seberapa cepat sumber
bahaya harus diperbaiki dan besarnya biaya yang dibuthkan. Besarnya risiko dievaluasi
dengan menentukan besarnya potensi consequence dari suatu kecelakaan, exposure atau
frekuensi dari kejadian yang dapat mengakibatkan kecelakaan dan probability dari suatu
bahaya untuk menghasikan kecelakaan dan dampaknya. Fine merumuskan besarnya Risiko
dengan rumus :
R = C (Consequence) x E (Exposure) x P (Probability)
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian semikuantitatif, yaitu dengan melakukan
pengumpulan data dari berbagai risiko kesehatan yang ada di FKM UI. Penelitan risiko
kesehatan dilakukan dengan cara walkthrough survey di semua area, berdasarkan jenis
pekerjaan dan tugas dari pekerjaan tersebut.
Pengumpulan Data
a. Data Primer
Data primer yang digunakan dalam penelitian HRA ini diperoleh dari walkthrough
survey, wawancara dengan pekerja di FKM UI.
b. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari SOP (Standard Operation Procedur) pada setiap kegiatan,
Material Safety Data Sheet (MSDS) bahan-bahan kimia yang digunakan, Hazard
Identification Risk Assessment Determining Control (HIRADC) dan studi literature
mengenai HRA.
Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain table Job Hazard
Analysis (JHA), kamera untuk dokumentasi, form wawancara, dan matriks atau tabel risiko.
HASIL PENELITIAN
Jumlah karyawan yang berada di lingkungan kerja FKM UI ada sebanyak 287 karyawan
dengan rincian sebagai berikut:
• Staf Administrasi Kependidikan = 110 orang
• Staf Pendidik/Dosen = 116 orang
• Staf Kebersihan = 38 orang
• Staf keamanan = 17 orang
Hasil observasi dikelompokan menjadi dua, yaitu di area perkantoran dan area non
perkantoran FKM UI.
Basic Risk
30%
14% 12%
0%
Dari hasil analisis didapatkan gambaran mengenai nilai basic risk dari semua
kegiatan di lingkungan FKM UI tahun 2015. Dari 57 tugas yang terdata berisiko,
untuk kategori risiko very high sebesar 14% (8 tugas), kategori priority1 sebesar
30% (17 tugas), kategori substantial sebesar 53% (25 tugas), kategori priority 3
sebesar 12% (7 tugas) dan kategori acceptable sebesar 0% (0 tugas).
Existing Risk
Exis+ng Risk
47%
18% 16%
9% 11%
Predic+ve Risk
56%
25% 18%
0% 2%
Proses komunikasi dan konsultasi yang dilakukan dapat berupa pemberian informasi
terkait bahaya kesehatan dan risiko yang ada. Bahaya yang memiliki nilai risiko paling
tinggi dan rekomendasi yang terbaik untuk dapat mengurangi risiko tersebut.
Komunikasi yakni dengan membuat petunjuk praktis untuk bekerja, pedoman kerja
dalam bentuk SOP, dan poster-poster peringatan bahaya dalam bentuk gambar dan tulisan
Administrasi:
Terpajan
Interaksi Membuat ramb
bakteri
dengan himbauan rajin
Biologi virus 5 6 3 90 Tidak ada 5 6 3 90 0%
mahasiswa tangan dan bah
orang
di loket bakteri penyak
sakit
menular
· APD:
Menyediakan
Stock
Pengelapan masker
opname
Terpajan rak buku oleh · Engineering
koleksi dan Kimia 5 10 10 500 5 10 6 300 45%
debu buku petugas Pengadaan
sirkulasi
kebersihan exhaust agar t
buku
sirkulasi
buku.
· Engineering
Menggunakan
Shelving Penyediaan tangga se
Beban
koleksi ke tangga kecil undakan
Ergonomi berat 5 6 6 180 5 3 3 45 50%
rak buku untuk · Substitusi:
buku
perpustakaan undakan Pengerjaan
dilakukan ole
orang
C: Consequence E: Exposure P: Probability BR: Basic Risk ER: Existing Risk PR:
Predictive Risk RR: Reduction Risk
Very High Priority 1 Priority 3
Substantial Acceptable
Pengendalian
Rekomenda
Kegiatan Hazard Risiko Basic Risk yang sudah Existing Risk RR
Pengendali
ada
Terpajan
polimer
Membuat dan Menggunaka Substitusi:
kliping surat Kimia Lysergic 5 2 3 30 n isolasi 1 1 1 1 96% Menggunakan
kabar acid double tip isolasi double
diethylami
de (LSD)
Pengendalian
Menyimpan Beban
Ergonom teknik: penitip
tas mengangk 5 10 3 150 Tidak ada 5 10 1 50 0%
i tas dilakukan o
pengunjung at tas berat
pengunjung se
C: Consequence E: Exposure P: Probability BR: Basic Risk ER: Existing Risk PR:
Predictive Risk RR: Reduction Risk
Very High Priority 1 Priority 3
Substantial Acceptable
Administratif:
Menggunaka Bantalan
Membuat
n computer Ergonom Postur pada bangku
5 6 3 90 1 6 3 18 80% sosialisasi
dengan i janggal (senderan
kesehatan
waktu lama dan tangan)
ergonomi
Pengendalian
Membagi
Lelah teknik:
Memeriksa tugas
Psikososi kerja, Memanfaatkan
tugas 5 6 6 180 dengan 5 3 3 45 70%
al Dikejar ujian dan tugas
mahasiswa asisten
deadline ujian berbasis
dosen
online dengan s
C: Consequence E: Exposure P: Probability BR: Basic Risk ER: Existing Risk PR:
Predictive Risk RR: Reduction Risk
Very High Priority 1 Priority 3
Substantial Acceptable
Pengendalia
teknik:
Menggunak
Posisi lelah wireless po
Menjadi
dan
pembicara Disediakan untuk prese
Fisik Tenggorokan 1 6 6 36 1 6 3 18 50%
atau
kering
air mineral Menggunak
presentasi kacamata b
supaya jela
menghindar
pantulan sin
C: Consequence E: Exposure P: Probability BR: Basic Risk ER: Existing Risk PR:
Predictive Risk RR: Reduction Risk
Very High Priority 1 Priority 3
Dehidrasi,
5 10 6 300 Tidak ada 5 10 6 300 0% · Administratif:
overheat
Meningkatkan progra
latihan fisik agar
Fisik
kondisi tubuh tetap
Terpajan prima
Angin 5 6 3 90 Tidak ada 5 6 3 90 0% · APD:
malam Menggunakan topi sa
Terpajan dilapangan
Patroli 5 10 3 150 Tidak ada 5 10 3 150 0% · Pengendalian teknik
Debu
mengontrol Selalu menggunakan
gedung 24 seragam komplit saat
Kelelahan,
jam
gangguan 15 3 3 135 Tidak ada 15 3 3 135 0% bertugas
tidur Menggunakan seraga
Biologi ketat lengan panjang
hingga leher
Gigitan
15 6 6 450 Tidak ada 15 6 6 450 0%
nyamuk
kegelisahan Administratif:
Psikososial (anxiety) 5 6 6 180 Tidak ada 5 6 6 180 0% Seleksi penempatan,
dan depresi program kesejahteraa
C: Consequence E: Exposure P: Probability BR: Basic Risk ER: Existing Risk PR:
Predictive Risk RR: Reduction Risk
Very High Priority 1 Priority 3
Substantial Acceptable
APD:
Menggunakan maske
Gas buang
Administratif:
Kimia kendaraan 5 10 3 150 Tidak ada 5 10 3 150 0%
Sosialisasi minum air
bermotor
putih banyak, susu
Standby di murni
lapangan
parkir Administratif:
Rambu parker sesua
Beban berat tempat yang ditentuk
Ergonomi 5 10 6 300 Tidak ada 5 10 6 300 0%
geser motor Tidak diterima ma
motor bila park
penuh.
Administratif: Menga
pembagian jadwal
Distibusi Beban
Troley mengangkut galon.
galon air Ergonomi galon 5 10 10 500 5 10 3 150 70%
dorong Dalam 1 hari dilakuka
mineral terlalu berat
oleh 5 orang yang
berbeda
C: Consequence E: Exposure P: Probability BR: Basic Risk ER: Existing Risk PR:
Predictive Risk RR: Reduction Risk
Very High Priority 1 Priority 3
Substantial Acceptable
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan analisis penelitian mengenai risiko kesehatan kerja pada pekerja
lingkungan FKM UI pada tahun 2015, maka didapatkanlah simpulan sebagai berikut:
1. Jenis bahaya yang ada di tugas pekerjaan terdiri dari bahaya fisik (listrik, bising, getar,
sinar matahari, angin malam, sinar UV), bahaya kimia (toluene cairan pembersih,
xylene spidol, toner dan tinta printer laser), bahaya biologi (bakteri, virus, gigitan
binatang), bahaya ergonomi (posisi janggal, posisi letih, beban berat), bahaya
psikososial (stress dan tekanan kerja berlebih).
2. Nilai basic risk yang ditemukan sebelum melihat pengendalian yang ada dengan
kategori very high terdapat 7 risiko tertinggi, yaitu terpajan debu buku di perpustakaan
bagi pekerja administrasi, gigitan nyamuk malam bagi pekerja petugas keamanan,
SARAN
1. Promosi kesehatan kerja minimal melalui media email milis karyawan yang digerakan
oleh P2K3 FKM UI dengan bahan informasi yang dikeluarkan mingguan.
2. Perlunya perhatian kembali terhadap bahaya dan risiko kesehatan yang ada dalam
lingkungan FKM UI dengan melakukan penilaian risiko dan pengendalian untuk
mencegah terjadinya sakit akibat kerja.
3. Memperbarui beberapa SOP untuk aktivitas kerja khususnya pada petugas keamanan
dan kebersihan
4. Sosialisasi PHBS pada kantin. Pencegahan foodborne, airborne, waterborne.
5. Dipergunakannya hasil manajemen risiko kesehatan pekerja ini sebagai awal P2K3
FKM UI untuk membuat manajemen risiko lagi secara rutin minimal setahun sekali
sekaligus evaluasi pengendaliannya untuk meningkatkan kepeduluan dan kesadaran
pekerja mengenai bahaya dan risiko di lingkungan kerja.
6. Melakukan audit internal dan eksternal. Internal dilakukan oleh P2K3 dan eksternal
dilakukan oleh pihak luar yang memiliki kompeten dalam melakukan audit.
7. Melakukan monitoring bekerja sama dengan SDM dalam pengumpulan data pekerja
yang sakit, untuk kemudian sebagai catatan ukur tindakan kemudian yang dapat
dilakukan untuk pengendaliannya.
Arezes, Pedro, João Santos Baptista. (2013) Occupational Safety and Hygiene. CRC Press:
Portugal.
Canadian Center for Occupational Health and Safety. “Health and Safety Fact”
http://www.ccohs.ca/ (diakses pada 30 Mei 2015)
Centers for Disease Control and Preventives (CDC) United State Departement of Health and
Human Services. “Dengue Hemorrhagic FeverInformation for Health Care Practitioners”.
http://www.cdc.gov/Dengue/resources/Dengue&DHF%20Information%20for%20Health
%20Care%20Practitioners_2009.pdf (diakses pada 30 Mei 2015)
Centre for Disease Control and Prevention. US CDC. 2011. FAQs About Clostridium Difficile.
http://www.cdc.gov/HAI/pdfs/cdiff/Cdiff_tagged.pdf (diakses pada 5 Juni 2015)
Fine, William T. (1971). Mathematical Evaluation for Controllling Hazards. Naval Ordnance
Laboratory White OAK : Maryland
International Labour Organization (ILO). “Definition of occupational health adopted by the Joint
Keputusan Rektor UI No. 628/SK/R/UI/2008. (2008). Pedoman Teknik Penulisan Tugas Akhir
Mahasiswa Universitas Indonesia. Depok: Universitas Indonesia.
Kolluru, Rao V., et al. (1996). Risk Assessment and Management Handbook : For
Environmental, Health and Safety Professionals. USA : McGraw-Hill, Inc.
Kurniawidjaja, L. Meily. (2012). Teori dan Aplikasi Kesehatan Kerja. UI-Press : Jakarta
McGarry, Peter., Lidia Morawska. 2011. Exposure to Particles from Laser Printers Operating
within Office Workplaces. Queensland University of Technology: Australia.
http://pubs.acs.org/doi/abs/10.1021/es200249n (diakses pada 4 Juni 2015)
OHSAS 18001. (2007). Guide to Implementing a Health and Safety Mangement System. NQA
Ramli, Soehatman. (2010). Pedoman Praktis Management Risiko dalam Perspektif K3. Dian
Rakyat : Jakarta
United States Environmental Protection Agency. 2003. Chronic Health Hazard Assessments for
Xylenes. http://www.epa.gov/iris/subst/0270.htm (diakses pada 4 Juni 2015)