Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS PENILAIAN RISIKO KESEHATAN KERJA

PADA PEKERJA DI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN 2015

Bogar Baskoro1 dan L. Meily Kurniawidjaja2


1
Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok,
Indonesia 16424
2
Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok,
Indonesia 16424

E-mail : baskoro.bogar17@gmail.com

Abstrak
Penelitian mengenai analisis penilaian risiko kesehatan kerja di Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia Tahun 2015 dilakukan karena ditemukan beberapa pekerja terkena
penyakit DHF. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran risiko kesehatan kerja pada
seluruh pekerja di FKM. Penelitian ini menggunakan metode analisis semi kuantitatif yang
mengacu pada standar AS/NZS 4360:2004 dan tabel risiko Fine. Besaran risiko didapatkan dari
perkalian tiga aspek yaitu consequence, exposure, dan probability. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pada basic risk terdapat 7 aktivitas yang termasuk dalam level very high. Pada existing
risk, masih terdapat 5 aktivitas dengan risiko very high. Dalam penelitian ini juga diberikan
predictive risk dengan rekomendasi pengendalian, sehingga risiko-risiko yang ada dapat
diturunkan sampai pada level acceptable.

Abstrack
The research about analysis occupational health risk assessment at Faculty of Public Health,
Universitas Indonesia, in 2015 is conducted on account of DHF illnes which was caused by
mosquitoes and found in several staffs. This research aims to understand and recognize the risk
value of occupational health of the whole workers at the faculty. This research applies semi-
quantitative analysis method which refers to AS/NZS 4360:2004 standard and Fine risk table.
The risk value is generated by multiplying three elements which consists of consequence,
exposure, and probability. The result shows there are 7 activities in basic risk as well as 5
activities in existing risk categorised as very high level. The outcome also suggests predictive
risk with recommendation for prevention to minimise the risks up to acceptable level.

Keywords: risk assesment, consequence, exposure, probability, AS/NZS 4360:2004, Fine risk
table.

PENDAHULUAN
UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (UU Kesehatan) memandang upaya kesehatan
kerja sangat penting untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan
kesehatan, serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Upaya kesehatan kerja
meliputi pekerja di sektor formal, yaitu pekerja yang bekerja dalam hubungan kerja dan
informal, yaitu pekerja yang bekerja di luar hubungan kerja. Upaya kesehatan kerja dimaksud
berlaku bagi setiap orang selain pekerja yang berada di lingkungan tempat kerja. Upaya
kesehatan kerja sebagaimana tersebut di atas berlaku juga bagi kesehatan pada lingkungan
Instansi pendidikan Seperti Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia.

Analisis penilaian ..., Bogar Baskoro, FKM UI, 2015


Penyakit Akibat Kerja (PAK) tidak hanya terjadi di Negara berkembang, namun juga di
Negara maju. Menurut data dari ILO pada tahun 2014, terdapat 1 pekerja tewas setiap 15
detik akibat kecelakaan akibat kerja dan PAK, dan setiap 15 detik, 153 pekerja terkena
kecelakaan. Diperkirakan 2,3 juta pekerja tewas setiap tahun akibat kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja. Lebih dari 160 juta pekerja menderita penyakit akibat kerja dan
terdapat lebih dari 313 juta kecelakaan tidak fatal setiao tahunnya. Jika dihitung kerugian
dalam ekonomi, ILO memperkirakan lebih dari 4% GDP (Gross Domestic Product) tahunan
seluruh dunia kerugian akibat konsekuensi dari kecelakaan dan sakit akibat pekerjaan.

Manajemen harus menyediakan lingkungan kerja yang aman untuk pria, wanita, pekerja
penyandang cacat dan lain-lain karena kebutuhan setiap kelompok yang mungkin berbeda.
Contohnya, mengangkat benda berat selama kehamilan dapat meningkatkan risiko
keguguran. Begitu pula, zat beracun tertentu yang mengekspos para pekerja laki-laki muda
dapat meningkatkan kemungkinan cacat lahir pada anak-anak.

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia merupakan instansi pendidikan yang


dimana pendirian fakultas ini bertujuan untuk mencetak ahli dan profesional kesehatan
masyarakat yang dapat berkontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Fakultas ini juga harus giat dalam meminimalisir risiko kesehatan, dan sebagai contoh untuk
fakultas lain dalam mengurangi jumlah pekerja yang mengalami sakit akibat kerja. Akan
dilakukan penilaian risiko kesehatan Healt Risk Assesment (HRA) dan mencoba untuk
membuat karakteristik tingkat risiko yang ada di tempat kerja di FKM UI.

TINJAUAN TEORITIS
Metode semi kuantitatif digunakan dengan cara memberikan nilai pada risiko yang ada. Nilai
tersebut berguna untuk membuat pringkat skala pada risiko-risiko yang ada namun bukan
untuk memberikan nilai sebenarnya pada risiko tersebut (AS/NZS 4360:2004).

William Fine (1971) mengembangkan metode untuk menentukan seberapa cepat sumber
bahaya harus diperbaiki dan besarnya biaya yang dibuthkan. Besarnya risiko dievaluasi
dengan menentukan besarnya potensi consequence dari suatu kecelakaan, exposure atau
frekuensi dari kejadian yang dapat mengakibatkan kecelakaan dan probability dari suatu
bahaya untuk menghasikan kecelakaan dan dampaknya. Fine merumuskan besarnya Risiko
dengan rumus :
R = C (Consequence) x E (Exposure) x P (Probability)

Analisis penilaian ..., Bogar Baskoro, FKM UI, 2015


Tabel 1 Nilai exposure Fine (1971)
Tingkat Deskripsi Rating

Continously Beberapa kali dalam satu hari 10


Frequently Satu hari sekali 6
Occassionally Sekali perminggu sampai dengan satu 3
kali perbulan
Infrequent Satu kali perbulan sampai dengan satu 2
kali pertahun
Rarely Kejadian tersebut pernah terjadi 1
Very Rarely Tidak diketahui kapan terjadinya, 0,5
namun memiliki kemungkinan untuk
terjadi
Sumber :Mathematical evaluation for controlling hazard, Fine, W.T 1971 dengan modifikasi

Tabel 2. Nilai consequence Fine (1971)


Tingkat Deskripsi Rating

Catastrophe Kematian masal, kerusakan parah pada 100


fasilitas dan lingkungan yang luas serta
bersifat permanen, terhentinya aktivitas dan
mendapatkan perhatian serius dari media
massa nasional dan internasional.
Disaster Kematian, kerusakan permanen yang bersifat 50
lokal, aktivitas dihentikan, menjadi perhatian
bagi media massa nasional.
Very Kecacatan permanen, mengakibatkan 25
Serious kerusakan indera atau organ tubuh dengan
paparan jangka panjang, penyakit kanker,
terjadinya gangguan proses industri yang
signifikan, kerusakan lingkungan yang
bersifat sementara.
Serious Pekerja mengalami luka parah dan serius 15
namun tidak permanen, efek serius jangka
panjang non kanker, kerusakan lingkungan
yang tidak besar, gangguan
proses industri pada area tertentu.
Important Korban membutuhkan penanganan medis, 5
terkilir, stress kerja, korban tidak dapat
melanjutkan pekerjaan, tidak terjadi
kerusakan lingkungan, sedikit gangguan
produksi pada area yang kecil.
Noticeable Cedera dan penyakit ringan, memar bagian 1
tubuh, benjolan, gangguan konsentasi, pekerja
masih bisa melanjutkan pekerjaan, kerusakan
kecil.
Sumber :Mathematical evaluation for controlling hazard, Fine, W.T 1971 dengan modifikasi

Analisis penilaian ..., Bogar Baskoro, FKM UI, 2015


Tabel 2 Nilai probability Fine (1971)
Tingkat Deskripsi Rating

Almost Certain Sering terjadi 10


Likely Jarang terjadi, memiliki kesempatan 6
50/50 untuk terjadi
Unusual but Tidak biasa terjadi, namun memiliki 3
possible kemungkinan besar untuk terjadi
Remotely Kejadian yang kecil kemungkianannya 1
Possible untuk terjadi
Conceivable Tidak pernah terjadi kecelakaan selama 0,5
bertahun-tahun pemajanan, namun
mungkin saja terjadi
Practically Sangat tidak mungkin terjadi 0,1
impossible
Sumber :Mathematical evaluation for controlling hazard, Fine, W.T 1971 dengan modifikasi

Tabel 3 Tingkat risiko semi-kuantitatif


Nilai Keterangan Tindakan
Risiko

> 350 Very high Aktivitas diberhentikan sampai risiko


dapat direduksi hingga batas aman
181-350 Priority 1 Perlu dilakukan perbaikan secepatnya
71-180 Substantial Membutuhkan perbaikan teknis
21-70 Priority 3 Membutuhkan pengawasan selama
aktivitas dilakukan
< 20 Acceptable Kegiatan yang menimbulkan risiko
dikurangi seminimal mungkin
Sumber :Mathematical evaluation for controlling hazard, Fine, W.T 1971 dengan modifikasi

METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian semikuantitatif, yaitu dengan melakukan
pengumpulan data dari berbagai risiko kesehatan yang ada di FKM UI. Penelitan risiko
kesehatan dilakukan dengan cara walkthrough survey di semua area, berdasarkan jenis
pekerjaan dan tugas dari pekerjaan tersebut.

Waktu dan Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan di FKM UI Jl. Lingkar Kampus Raya Universitas Indonesia, selama
bulan Mei 2015

Analisis penilaian ..., Bogar Baskoro, FKM UI, 2015


Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah bahaya dan risiko kesehatan kerja pada warga dan pekerja di
FKM UI dengan menilai kegiatan kerja.

Pengumpulan Data
a. Data Primer
Data primer yang digunakan dalam penelitian HRA ini diperoleh dari walkthrough
survey, wawancara dengan pekerja di FKM UI.
b. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari SOP (Standard Operation Procedur) pada setiap kegiatan,
Material Safety Data Sheet (MSDS) bahan-bahan kimia yang digunakan, Hazard
Identification Risk Assessment Determining Control (HIRADC) dan studi literature
mengenai HRA.
Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain table Job Hazard
Analysis (JHA), kamera untuk dokumentasi, form wawancara, dan matriks atau tabel risiko.

Pengolahan dan Analisis Data


Pada tahap awal dalam analisis data hal yang dilakukan adalah mengidentifikasi tahapan
kerja. Kemudian dilakukan identifikasi bahaya dan risiko Kesehatan yang terdapat dalam
tahapan kerja. Selanjutnya dilakukan penilaian risiko menggunakan tabel penilaian risiko
W.T. Fine untuk memperkirakan tingkat dan nilai consequences, probability dan exposure.
Nilai-nilai dari ketiga aspek tersebut kemudian dikalikan untuk mendapatkan tingkat risiko
(level of risk).

HASIL PENELITIAN
Jumlah karyawan yang berada di lingkungan kerja FKM UI ada sebanyak 287 karyawan
dengan rincian sebagai berikut:
• Staf Administrasi Kependidikan = 110 orang
• Staf Pendidik/Dosen = 116 orang
• Staf Kebersihan = 38 orang
• Staf keamanan = 17 orang
Hasil observasi dikelompokan menjadi dua, yaitu di area perkantoran dan area non
perkantoran FKM UI.

Analisis penilaian ..., Bogar Baskoro, FKM UI, 2015


Tabel 6. 1 Hazard Perkantoran FKM UI
Jenis Hazard Sumber Hazard Pekerja Berisiko

Hazard Perilaku • Kebiasaan memakan gorengan Pekerja kebersihan dan


Kesehatan administrasi
• Kebiasaan merokok
Hazard Fisik • Pencahayaan Semua pekerja
• Listrik/electrical
• Mekanik
• Api, panas, dan uap Pekerja Laboratorium
Hazard Kimia • Cairan pembersih • Petugas kebersihan

• Toner dan tinta printer • Pekerja Administrasi,


• Tinta dan cat Pengajar, dan
Perlengkapan

• Ferrover • Pekerja Laboratorium


• Cromaver
• Asam fosfat, mercuri, HCl,
asam klorida

Jenis Hazard Sumber Hazard Pekerja Berisiko


Hazard Biologi Bakteri, Virus, dan Parasit dari: Semua pekerja
• Tempat sampah
• Toilet
• Penyakit infeksi dari karyawan
yang sakit
• Tombol lift
• Tombol mesin ATM
• Binatang Kucing, Nyamuk,
Lebah, Ular
• Area kerja yang lama tidak
dibersihkan
• Sumber flu, penyakit menular
Hazard Ergonomi • Berdiri cukup lama (perkiraan • Pengajar
6 jam mengajar 1 hari)
• Duduk cukup lama (perkiraan 8 • Semua pekerja
jam kerja setiap hari)
• Mengetik cukup lama (perkiraan
8 jam kerja setiap hari)

Analisis penilaian ..., Bogar Baskoro, FKM UI, 2015


• Mengangkat beban berat • Petugas administrasi
(lifting) perpustakaan,
Hazard • Menghadapi ratusan mahasiswa • Pengajar
Psikososial • Deadline banyak • Staf administrasi

Tabel 6. 2 Hazard Non-perkantoran FKM UI

Jenis Hazard Sumber Hazard Pekerja Berisiko


Hazard Perilaku • Kebiasaan memakan Pekerja keamanan
Kesehatan gorengan
• Kebiasaan merokok
Hazard Fisik • Listrik/electrical Pekerja kebersihan dan
keamanan
• Mekanik
• Bising Petugas kebersihan
(gardening)
• Getar dan vibrasi
• Sinar matahari Petugas keamanan
Hazard Kimia • Cairan pembersih • Petugas kebersihan
• Gas buang kendaraan • Petugas keamanan

Jenis Hazard Sumber Hazard Pekerja Berisiko


Hazard Biologi Bakteri, Virus, dan Parasit dari: Semua pekerja
• Tempat sampah
• Toilet
• Penyakit infeksi dari
karyawan yang sakit
• Tombol lift
• Tombol mesin ATM
• Binatang Kucing, Nyamuk,
Lebah, Ular, Anjing
• Area kerja yang lama tidak
dibersihkan
Hazard Ergonomi • Berdiri cukup lama • Petugas keamanan
(perkiraan 8 jam kerja setiap
hari)
• Duduk cukup lama
(perkiraan 8 jam kerja setiap
hari)
• Mengangkat beban berat • Petugas kebersihan
(lifting)
Hazard • Shift malam • Petugas keamanan

Analisis penilaian ..., Bogar Baskoro, FKM UI, 2015


Psikososial • Pekerjaan monoton • Petugas keamanan
dan kebersihan

Persentase Nilai Basic Risk, Existing Risk, dan Predictive Risk


Basic Risk

Basic Risk

Very High Priority 1 Substan9al


44% Priority 3 Acceptable

30%

14% 12%

0%

Very High Priority 1 Substan9al Priority 3 Acceptable

Gambar 7. 1 Presentase basic risk

Dari hasil analisis didapatkan gambaran mengenai nilai basic risk dari semua
kegiatan di lingkungan FKM UI tahun 2015. Dari 57 tugas yang terdata berisiko,
untuk kategori risiko very high sebesar 14% (8 tugas), kategori priority1 sebesar
30% (17 tugas), kategori substantial sebesar 53% (25 tugas), kategori priority 3
sebesar 12% (7 tugas) dan kategori acceptable sebesar 0% (0 tugas).

Existing Risk

Exis+ng Risk

Very High Priority 1 Substan9al Priority 3 Acceptable

47%

18% 16%
9% 11%

Very High Priority 1 Substan9al Priority 3 Acceptable

Gambar 7. 2 Presentase existing risk

Setelah melihat pengendalian yang dilakukan FKM UI untuk pekerja di


lingkungan kampus, didapatkan gambaran mengenai nilai existing risk dari semua

Analisis penilaian ..., Bogar Baskoro, FKM UI, 2015


kegiatan di lingkungan FKM UI tahun 2015. Dari 57 tugas yang terdata berisiko,
perubahan tingkat nilai risiko untuk kategori risiko very high menjadi sebesar 9% (5
tugas), kategori priority 1 sebesar 18% (10 tugas), kategori substantial sebesar 47%
(27 tugas), kategori priority 3 sebesar 16% (8 tugas) dan kategori acceptable
sebesar 11% (0 tugas).
Predictive Risk

Predic+ve Risk

Very High Priority 1 Substan9al Priority 3 Acceptable

56%
25% 18%
0% 2%

Very High Priority 1 Substan9al Priority 3 Acceptable

Gambar 7. 3 Presentase predictive risk


Setelah diberikan saran rekomendasi pengendalian yang dapat dilakukan oleh
FKM UI untuk pekerja di lingkungan kampus supaya dapat lebih menurunkan nilai
risiko yang ada, didapatkan gambaran mengenai nilai predictive risk dari semua
kegiatan di lingkungan FKM UI tahun 2015. Dari 57 tugas yang terdata berisiko,
perubahan tingkat nilai risiko untuk kategori risiko very high menjadi sebesar 0% (0
tugas), kategori priority 1 sebesar 2% (1tugas), kategori substantial sebesar 25%
(14 tugas), kategori priority 3 sebesar 18% (10 tugas) dan kategori acceptable
sebesar 56% (32 tugas).

Komunikasi dan Konsultasi


Saat ini, proses komunikasi dan konsultasi mengenai K3 di Universitas Indonesia sudah
cukup baik, dan sedang terus berjalan menuju perbaikan yang sempurna. UI memiliki pihak
otoritas yang bertanggung jawab mengenai pengembangan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, dan Lingkungan (K3L UI). Kemudian FKM juga sudah memiliki P2K3 yang panitia
nya sudah mencakup seluruh departemen yang ada di FKM UI.

Proses komunikasi dan konsultasi yang dilakukan dapat berupa pemberian informasi
terkait bahaya kesehatan dan risiko yang ada. Bahaya yang memiliki nilai risiko paling
tinggi dan rekomendasi yang terbaik untuk dapat mengurangi risiko tersebut.

Komunikasi yakni dengan membuat petunjuk praktis untuk bekerja, pedoman kerja
dalam bentuk SOP, dan poster-poster peringatan bahaya dalam bentuk gambar dan tulisan

Analisis penilaian ..., Bogar Baskoro, FKM UI, 2015


yang mudah dipahami oleh pekerja. Atau dengan cara paling sederhana yaitu pengiriman
email milis karyawan FKM UI yang berisi informasi kesehatan setiap minggunya. Namun,
apabila pihak FKM kurang mampu dalam membuat media komunikasi tersebut, pihak
FKM diharapkan bisa bekerjasama dengan pihak K3L UI, sehingga pesan yang
disampaikan nantinya dapat mudah diterima dan dibaca oleh para pekerja.

Pemantauan dan Telaah Ulang


Setelah melakukan proses identifikasi hingga evaluasi risiko kesehatan pekerja di FKM
UI, diharapkan hasil penilaian risiko ini dapat dilaksanakan dan ditindak lanjuti dengan
dilakukannya pemantauan dan telaah ulang. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
mengetahui perubahan apa yang dapat terjadi setelah adanya rekomendasi dan
pengendalian. Apabila rekomendasi yang diajukan belum dapat memberikan hasil yang
optimal, maka perlu dilakukan telaah ulang untuk selanjutnya kembali diusulkan upaya
perbaikan.
Dalam proses ini, diperlukan kerjasama dengan otoritas yang bertanggung jawab di
lingkungan UI yaitu K3L UI. K3L UI bertanggung jawab karena dalam melakukan
pengelolaan risiko, seluruh lingkungan UI berada dalam wilayah kerja mereka. Sehingga
dalam penerapannya dan untuk tercipta nya manajemen risiko diperlukan partisipasi dari
pihak yang bertanggung jawab.
Tabel 6. 3 Penilaian Risiko Total Pekerja FKM UI

Basic Risk Pengendalian Existing Risk Rekomenda


Kegiatan Hazard Risiko yang sudah RR
Pengendali
C E P BR ada C E P ER
Administrasi:
Pemasangan
Membuat ramb
rambu
Menggunaka Terpajan himbauan sela
Fisik 5 3 3 45 informasi 5 1 1 5 60%
n printer laser toner laser menutup mesin
IAQ dalam
scanner saat
kantor
digunakan
Kontrol surat Mekanik Paper cut 1 6 6 36 Tidak ada 1 6 6 36 Budaya paper
Administratif:
Bantalan
Membuat
Postur pada bangku
Ergonomi 5 6 3 90 1 6 3 18 80% sosialisasi
janggal (senderan
Menggunaka kesehatan
dan tangan)
n computer ergonomi
dengan waktu
Mata Membuat med
lama
terpajan sosialisasi
Fisik 5 6 3 90 Tidak ada 5 6 3 90 0%
radiasi mengenai ergo
komputer pada pekerjaan

Analisis penilaian ..., Bogar Baskoro, FKM UI, 2015


Administrasi:
Menggunaka
Terpajan Membuat ramb
n telepon
Biologi kuman 5 6 3 90 Tidak ada 5 6 3 90 0% bahaya kuman
untuk internal
kotoran penyaranan cu
dan eksternal
tangan rutin
C: Consequence E: Exposure P: Probability BR: Basic Risk ER: Existing Risk PR:
Predictive Risk RR: Reduction Risk
Very High Priority 1 Priority 3
Substantial Acceptable

Basic Risk Pengendalian Existing Risk Rekomenda


Kegiatan Hazard Risiko yang sudah RR
Pengendali
ada
C E P BR C E P ER

Administrasi:
Terpajan
Interaksi Membuat ramb
bakteri
dengan himbauan rajin
Biologi virus 5 6 3 90 Tidak ada 5 6 3 90 0%
mahasiswa tangan dan bah
orang
di loket bakteri penyak
sakit
menular

· APD:
Menyediakan
Stock
Pengelapan masker
opname
Terpajan rak buku oleh · Engineering
koleksi dan Kimia 5 10 10 500 5 10 6 300 45%
debu buku petugas Pengadaan
sirkulasi
kebersihan exhaust agar t
buku
sirkulasi
buku.

· Engineering
Menggunakan
Shelving Penyediaan tangga se
Beban
koleksi ke tangga kecil undakan
Ergonomi berat 5 6 6 180 5 3 3 45 50%
rak buku untuk · Substitusi:
buku
perpustakaan undakan Pengerjaan
dilakukan ole
orang

C: Consequence E: Exposure P: Probability BR: Basic Risk ER: Existing Risk PR:
Predictive Risk RR: Reduction Risk
Very High Priority 1 Priority 3
Substantial Acceptable
Pengendalian
Rekomenda
Kegiatan Hazard Risiko Basic Risk yang sudah Existing Risk RR
Pengendali
ada

Analisis penilaian ..., Bogar Baskoro, FKM UI, 2015


C E P BR C E P ER

Terpajan
polimer
Membuat dan Menggunaka Substitusi:
kliping surat Kimia Lysergic 5 2 3 30 n isolasi 1 1 1 1 96% Menggunakan
kabar acid double tip isolasi double
diethylami
de (LSD)

Pengendalian
Menyimpan Beban
Ergonom teknik: penitip
tas mengangk 5 10 3 150 Tidak ada 5 10 1 50 0%
i tas dilakukan o
pengunjung at tas berat
pengunjung se

C: Consequence E: Exposure P: Probability BR: Basic Risk ER: Existing Risk PR:
Predictive Risk RR: Reduction Risk
Very High Priority 1 Priority 3
Substantial Acceptable

Basic Risk Pengendalian Existing Risk Rekomendas


Kegiatan Hazard Risiko yang sudah RR
Pengendalia
ada
C E P BR C E P ER

Menggunaka Mengajar Substitusi:


Terpajan
n spidol Kimia 5 10 3 150 menggunaka 5 3 1 15 50% Mengajar
xylene
papan tulis n OHP menggunakan O

Administratif:
Menggunaka Bantalan
Membuat
n computer Ergonom Postur pada bangku
5 6 3 90 1 6 3 18 80% sosialisasi
dengan i janggal (senderan
kesehatan
waktu lama dan tangan)
ergonomi

Analisis penilaian ..., Bogar Baskoro, FKM UI, 2015


Mata Membuat medi
terpajan sosialisasi
Fisik 15 6 3 270 Tidak ada 15 6 3 270 0%
radiasi mengenai ergon
computer pada pekerjaan

Pengendalian
Membagi
Lelah teknik:
Memeriksa tugas
Psikososi kerja, Memanfaatkan
tugas 5 6 6 180 dengan 5 3 3 45 70%
al Dikejar ujian dan tugas
mahasiswa asisten
deadline ujian berbasis
dosen
online dengan s

C: Consequence E: Exposure P: Probability BR: Basic Risk ER: Existing Risk PR:
Predictive Risk RR: Reduction Risk
Very High Priority 1 Priority 3
Substantial Acceptable

Basic Risk Pengendalian Existing Risk Rekomen


Kegiatan Hazard Risiko yang sudah RR
Pengenda
ada
C E P BR C E P ER

Pengendalia
teknik:
Menggunak
Posisi lelah wireless po
Menjadi
dan
pembicara Disediakan untuk prese
Fisik Tenggorokan 1 6 6 36 1 6 3 18 50%
atau
kering
air mineral Menggunak
presentasi kacamata b
supaya jela
menghindar
pantulan sin

Merancang, Lelah kerja,


Pengendalia
menerjemahk Dikejar
administratif
an, deadline, Membagi
Mengatur
menyunting Psikososial mata fokus 5 6 6 180 tugas dengan 5 2 6 60 70%
pekerjaan de
hasil dengan kertas asisten dosen
dokumentasi
pemikiran dan
baik
ilmiah computer.

C: Consequence E: Exposure P: Probability BR: Basic Risk ER: Existing Risk PR:
Predictive Risk RR: Reduction Risk
Very High Priority 1 Priority 3

Analisis penilaian ..., Bogar Baskoro, FKM UI, 2015


Substantial Acceptable

Basic Risk Pengendalian Existing Risk RR Rekomendasi


Kegiatan Hazard Risiko yang sudah
Pengendalian
C E P BR ada C E P ER

Dehidrasi,
5 10 6 300 Tidak ada 5 10 6 300 0% · Administratif:
overheat
Meningkatkan progra
latihan fisik agar
Fisik
kondisi tubuh tetap
Terpajan prima
Angin 5 6 3 90 Tidak ada 5 6 3 90 0% · APD:
malam Menggunakan topi sa
Terpajan dilapangan
Patroli 5 10 3 150 Tidak ada 5 10 3 150 0% · Pengendalian teknik
Debu
mengontrol Selalu menggunakan
gedung 24 seragam komplit saat
Kelelahan,
jam
gangguan 15 3 3 135 Tidak ada 15 3 3 135 0% bertugas
tidur Menggunakan seraga
Biologi ketat lengan panjang
hingga leher
Gigitan
15 6 6 450 Tidak ada 15 6 6 450 0%
nyamuk

kegelisahan Administratif:
Psikososial (anxiety) 5 6 6 180 Tidak ada 5 6 6 180 0% Seleksi penempatan,
dan depresi program kesejahteraa
C: Consequence E: Exposure P: Probability BR: Basic Risk ER: Existing Risk PR:
Predictive Risk RR: Reduction Risk
Very High Priority 1 Priority 3
Substantial Acceptable

Basic Risk Pengendalian Existing Risk RR Rekomendasi


Kegiatan Hazard Risiko yang sudah
Pengendalian
C E P BR ada C E P ER

Analisis penilaian ..., Bogar Baskoro, FKM UI, 2015


Administratif:
Mengontrol Tersetrum
Fisik 25 6 3 150 Tidak ada 25 2 3 150 0% Pengadaan pelatihan
panel listrik listrik
listrik dasar

APD:
Menggunakan maske
Gas buang
Administratif:
Kimia kendaraan 5 10 3 150 Tidak ada 5 10 3 150 0%
Sosialisasi minum air
bermotor
putih banyak, susu
Standby di murni
lapangan
parkir Administratif:
Rambu parker sesua
Beban berat tempat yang ditentuk
Ergonomi 5 10 6 300 Tidak ada 5 10 6 300 0%
geser motor Tidak diterima ma
motor bila park
penuh.

Administratif: Menga
pembagian jadwal
Distibusi Beban
Troley mengangkut galon.
galon air Ergonomi galon 5 10 10 500 5 10 3 150 70%
dorong Dalam 1 hari dilakuka
mineral terlalu berat
oleh 5 orang yang
berbeda

C: Consequence E: Exposure P: Probability BR: Basic Risk ER: Existing Risk PR:
Predictive Risk RR: Reduction Risk
Very High Priority 1 Priority 3
Substantial Acceptable

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan analisis penelitian mengenai risiko kesehatan kerja pada pekerja
lingkungan FKM UI pada tahun 2015, maka didapatkanlah simpulan sebagai berikut:
1. Jenis bahaya yang ada di tugas pekerjaan terdiri dari bahaya fisik (listrik, bising, getar,
sinar matahari, angin malam, sinar UV), bahaya kimia (toluene cairan pembersih,
xylene spidol, toner dan tinta printer laser), bahaya biologi (bakteri, virus, gigitan
binatang), bahaya ergonomi (posisi janggal, posisi letih, beban berat), bahaya
psikososial (stress dan tekanan kerja berlebih).
2. Nilai basic risk yang ditemukan sebelum melihat pengendalian yang ada dengan
kategori very high terdapat 7 risiko tertinggi, yaitu terpajan debu buku di perpustakaan
bagi pekerja administrasi, gigitan nyamuk malam bagi pekerja petugas keamanan,

Analisis penilaian ..., Bogar Baskoro, FKM UI, 2015


beban berat mengangkat galon air mineral, sengatan lebah, terinfeksi penyakit bawaan
lalat, terinfeksi penyakit bawaan tikus, terkena bakteri clostridium difficile bagi pekerja
petugas kebersihan.
3. Pengendalian risiko Kesehatan yang sudah dilakukan FKM UI secara garis besar adalah
dengan penyediaan APD pada petugas kebersihan.
4. Nilai existing risk masih ditemukan kategori very high dengan total 5 risiko dan
membutuhkan pengendalian segera yaitu gigitan nyamuk malam, sengatan lebah,
terinfeksi penyakit bawaan lalat, terinfeksi penyakit bawaan tikus, terkena bakteri
clostridium difficile.
5. Berdasarkan program pengendalian yang sudah dilakukan perusahaan, berbagai risiko
yang ada dapat dikurangi dengan persentase risk reduction antara 40% - 96%.
6. Rekomendasi pengendalian yang masih memungkinkan untuk menurunkan existing risk
adalah dengan administratif pemasangan rambu atau penyebaran informasi melalui
email milis karyawan mengenai kesehatan kerja, penambahan APD, pengendalian
teknis beberapa alat kerja, dan pelatihan keahlian beberapa pekerja.
7. Nilai predictive risk sebagian besar dapat diturunkan hingga tidak ditemukan lagi nilai
very high. Namun masih ada 1 tugas dengan nilai priority 1.

SARAN
1. Promosi kesehatan kerja minimal melalui media email milis karyawan yang digerakan
oleh P2K3 FKM UI dengan bahan informasi yang dikeluarkan mingguan.
2. Perlunya perhatian kembali terhadap bahaya dan risiko kesehatan yang ada dalam
lingkungan FKM UI dengan melakukan penilaian risiko dan pengendalian untuk
mencegah terjadinya sakit akibat kerja.
3. Memperbarui beberapa SOP untuk aktivitas kerja khususnya pada petugas keamanan
dan kebersihan
4. Sosialisasi PHBS pada kantin. Pencegahan foodborne, airborne, waterborne.
5. Dipergunakannya hasil manajemen risiko kesehatan pekerja ini sebagai awal P2K3
FKM UI untuk membuat manajemen risiko lagi secara rutin minimal setahun sekali
sekaligus evaluasi pengendaliannya untuk meningkatkan kepeduluan dan kesadaran
pekerja mengenai bahaya dan risiko di lingkungan kerja.
6. Melakukan audit internal dan eksternal. Internal dilakukan oleh P2K3 dan eksternal
dilakukan oleh pihak luar yang memiliki kompeten dalam melakukan audit.
7. Melakukan monitoring bekerja sama dengan SDM dalam pengumpulan data pekerja
yang sakit, untuk kemudian sebagai catatan ukur tindakan kemudian yang dapat
dilakukan untuk pengendaliannya.

Analisis penilaian ..., Bogar Baskoro, FKM UI, 2015


DAFTAR REFERENSI
Australian Standard/New Zealand Standard. (2004). Australian Standard/New Zealand Standard
4360:2004. “Risk Management”.

Arezes, Pedro, João Santos Baptista. (2013) Occupational Safety and Hygiene. CRC Press:
Portugal.

BPJS Ketenagakerjaan Republik Indonesia. “Annual Report 2014”.


http://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/page/Laporan%20Kinerja/Laporan%20Tahunan%
20.html (diakses pada 21 April 2015)

Canadian Center for Occupational Health and Safety. “Health and Safety Fact”
http://www.ccohs.ca/ (diakses pada 30 Mei 2015)

Centers for Disease Control and Preventives (CDC) United State Departement of Health and
Human Services. “Dengue Hemorrhagic FeverInformation for Health Care Practitioners”.
http://www.cdc.gov/Dengue/resources/Dengue&DHF%20Information%20for%20Health
%20Care%20Practitioners_2009.pdf (diakses pada 30 Mei 2015)

Centre for Disease Control and Prevention. US CDC. 2011. FAQs About Clostridium Difficile.
http://www.cdc.gov/HAI/pdfs/cdiff/Cdiff_tagged.pdf (diakses pada 5 Juni 2015)

Fakultas Kesehatan Masyarakat. “Profil FKM UI”. http://www.fkm.ui.ac.id/tentang-kami/


(diakses pada 1 Mei 2015)

Fine, William T. (1971). Mathematical Evaluation for Controllling Hazards. Naval Ordnance
Laboratory White OAK : Maryland

ILO/WHO Committee on Occupational Health (1950)” http://www.ilo.org/iloenc/part-


ii/occupational-health-services/item/155-occupational-health-services-and-practice
(diakses pada 20 April 2015)

International Labour Organization (ILO). “Definition of occupational health adopted by the Joint

International Labour Organization (ILO). “World Demographic Index”


http://www.ilo.org/global/statistics-and-databases/lang--en/index.htm (diakses pada 15
April 2015)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2012). Kebijakan dan Strategi Pengembangan


Kesehatan Kerja Sektor Informal di Indonesia.

Analisis penilaian ..., Bogar Baskoro, FKM UI, 2015


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Pengantar Penyakit Akibat Kerja.

Keputusan Rektor UI No. 628/SK/R/UI/2008. (2008). Pedoman Teknik Penulisan Tugas Akhir
Mahasiswa Universitas Indonesia. Depok: Universitas Indonesia.

Kolluru, Rao V., et al. (1996). Risk Assessment and Management Handbook : For
Environmental, Health and Safety Professionals. USA : McGraw-Hill, Inc.

Kurniawidjaja, L. Meily. (2012). Teori dan Aplikasi Kesehatan Kerja. UI-Press : Jakarta

McGarry, Peter., Lidia Morawska. 2011. Exposure to Particles from Laser Printers Operating
within Office Workplaces. Queensland University of Technology: Australia.
http://pubs.acs.org/doi/abs/10.1021/es200249n (diakses pada 4 Juni 2015)

National Health Service United Kingdom Government. 2015. Metabolic syndrome.


http://www.nhs.uk/conditions/metabolic-syndrome/Pages/Introduction.aspx (diunduh
pada 5 Juni 2015)

NIOSH. 1997. Recommendations for Chemical Protective Clothing: A Companion to the


NIOSH Pocket Guide to Chemical Hazards http://www.cdc.gov/niosh/ncpc/azncpc.html#
(diakses pada 3 Juni 2015)

NIOSH. 2004. Pocket Guide to Chemical Hazards Xylene.


http://www.cdc.gov/niosh/topics/xylene/ (diakses pada 3 Juni 2015)

OHSAS 18001. (2007). Guide to Implementing a Health and Safety Mangement System. NQA

OSHA 3071. (2002). Job Hazard Analysis.

Ramli, Soehatman. (2010). Pedoman Praktis Management Risiko dalam Perspektif K3. Dian
Rakyat : Jakarta

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 tahun 1947 Tentang Kecelakaan Kerja.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.

United States Environmental Protection Agency. 2003. Chronic Health Hazard Assessments for
Xylenes. http://www.epa.gov/iris/subst/0270.htm (diakses pada 4 Juni 2015)

Analisis penilaian ..., Bogar Baskoro, FKM UI, 2015

Anda mungkin juga menyukai