Anda di halaman 1dari 5

1.

Piagam PBB adalah suatu konstitusi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang di


tandatangani pada tanggal 26 Juni 1945 tepatnya di San Francisco.
Sedangkan diberlakunya Piagam PBB ini pada tanggal 24 Oktober 1945.
Piagam PBB tersebut telah disetujui oleh 50 Negara PBB. Tanggal 24 Oktober
juga ditetapkan sebagai Hari PBB. Piagam PBB mengatur berbagai macam hal
mulai dari keanggotaan dan tujuan PBB hingga hak-hak asasi manusia.  secara
eksplisit menyatakan bahwa Piagam PBB mempunyai kuasa melebihi seluruh
perjanjian lainnya.Terdapat berbagai macam peristiwa yang menjadi latar belakang
lahirnya piagam PBB, antara lain :

1. Konferensi Moskow.
2. konferensi San Francisco
3. Piagam Atlentik
4. Dan lain sebagainya.

2. Status hukum Deklarasi Universal dewasa ini menurut Scott Davidson


yaitu :
a. Deklarasi tetap berstatus sebagai resolusi yang tidak mempunyai
kekuatan hukum yang mengikat negara-negara. Namun mengingat
perkembangan-perkembangan praktik PBB yang nyata di kemudian
hari, dimungkinkan status dapat berubah.
b. Deklarasi dapat diargumenkan sebagai tafsiran resmi terhadap Piagam
oleh Majelis Umum PBB.
c. Deklarasi dapat dipostulatkan menjadi bagian dari prinsip-prinsip
hukum  yang umum dan diakui oleh bangsa-bangsa beradab.
d. Deklarasi saat ini telah menjadi bagian dari hukum kebiasaan
Internasional
3. C o b a   a n d a   j e l a s k a n   t e n t a n g   c a r a   p a n d a n g   t e r h a d a p   h a k -
h a k   a s a s i   m a n u s i a sebagai suatu etos baru !Jawab :Cara pandang
terhadap hak-hak asasi manusia sebagai suatu etos
baru,d a l a m   h a l   i n i   e t o s   b a r u   m e n y a t a k a n   p e n o l a k a n   t er h a d a p   t
a t a n a n   b i o l o g i s alami. Konsep hak asasi dirancang untuk
menentang kecenderungan alamyang didominasi
kekejaman, tidak memperhatikan individu, ketidakadilan,keagresifan,
dan kekuasaan yang kuat atas yang lemah. Etos baru
menegaskandan memproklamasikan bahwa ajaran-ajaran yang
harus diikuti tidak berasaldari alam, tetapi betujuan untuk memaksa dan
mendominasi naluri alami.(   C a s s e s s e   1 9 9 4 :   2 4 0 -
2 4 5   )   m e n y a r i k a n   t e n t a n g   h a k - h a k   a s a s i   m a n u s i a sebagai etos
baru sebagai berikut :1 . K o n s e p   h a k -
hak asasi manusia didasarkan atas nilai-nilai 
a g a m a tradisional yang diambil dari barat dan timur dengan
gagasan utamanyaterambil dari filsafat barat, namun ia tetap merupakan
ajaran kemanusiaanyang tidak disertai mitos dan
magis.2 . H a k   a s a s i   m a n u s i a   m e r u p a k a n   s u a t u   u p a y a   m a n u s
i a   u n t u k   m e n j a d i k a n manusia sebagai makhluk sosial, jiwa 
s o s i a l   m a n u s i a   m e n g a l a h k a n dorongan nalurinya sebagai binatang
alami.3 . H a k a s a s i m a n u s i a d i d a s a r k a n a t a s s u a t u   k e i n g i n a n
yang ekspansif
untuk mempersatukan dunia dan untuk membuat suatu daftar 
p e d o m a n   b a g i semua pemerintahan.4.Pelanggaran sistematis terhadap
HAM tidak dianggap merupakan kendala bagi sebuah negara untuk
memperolah status subyek internasioanl dantidak menghalangi
menjadi anggota PBB

4. Pengaruh HAM sebagai konsepsi yang mencakup hak-hak rakyat memiliki


pengaruh terhadap masyarakat internasional adalah :

1. Prinsip dari resiprositas yang berlawanan dengan berbagia macam


tuntutan masyarakat.
2. Rakyat dan juga individu merupakan sebuah warga internasional bagi
negara lainnya.
3. Hak asasi yang dimiliki ooleh orang asing dan hak asasi yang dimiliki
oleh seorang manusia.
4. Terbentuk sebuah teknik dalam menciptakan standarisasi dari sebuah
hukum internasional.
5. Terdapat sebuah bentuk pengawasan internasional terhadap bentuk dari
HAM
6. HAM memberikan sebuah pertanggungjawaban yang diberikan kepada
pihak internasional.
7. Dengan adanya HAM maka akan terbentuklah hukum perang.

  5.  Kondisi Sosial Budaya

Salah satu faktor terhambatnya penegakan HAM di Indonesia adalah kondisi sosial
budaya. Hal ini tidak terlepas dari kondisi Indonesia yang berupa negara
kepulauan. Dengan banyaknya pulau di Indonesia maka beraneka ragam pula adat,
kebudayaan, ras, maupun suku di Indonesia. Kondisi sosial budaya yang
menghambat penegakan hukum di Indonesia diantaranya adalah:
Masih tingginya penerapan hukum adat di atas hukum nasional sehingga beberapa
ketentuan justru melanggar HAM suatu kelompok masyarakat, hal ini
mengakibatkan pemerintah dan aparat kepolisian kesulitan untuk menegakkan
HAM untuk kelompok masyarakat tersebut
Status sosial dan stratifikasi penduduk Indonesia yang sangat kompleks membuat
penegakan HAM sulit untuk dilakukan.
Masyarakat sebagai objek penegak hukum berperan besar dalam penegakan HAM.
Walaupun sebagai objek, beberapa hambatan penegakan HAM justru datang dari
masyarakat itu sendiri yakni:
Masih rendahnya pemahaman penduduk tentang HAM sehingga mereka tidak
menyadari ketika hak-haknya telah dilanggar
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang upaya aparat dan pemerintah dalam
melindungi kepentingan-kepentingannya
Ketidakberdayaan masyarakat untuk memanfaatkan perlindungan hukum untuk
menuntut haknya karena keterbatasan ekonomi, kondisi psikologi, maupun
terkendala faktor sosial dan politik
Belum banyak masyarakat yang sadar hukum dan betapa pentingnya penegakan
HAM di dalam kehidupan
Masih banyak masyarakat yang enggan berpartisipasi dalam penegakan HAM
seperti membiarkan pelanggaran HAM terjadi di sekitarnya dengan alasan tidak
mau menggangu urusan orang lain.

   Komunikasi dan Informasi


Komunikasi dan informasi menjadi salah satu penyebab terhambatnya penegakan
HAM di Indonesia. Hal ini dikarenakan beberapa hal sebagai berikut:

Kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari gunung, lembah, rawa-rawa dan
sebagainya serta bentuk negaranya yang berupa negara kepulauan menyebabkan
sulitnya akses komunikasi dan informasi ke beberapa daerah.
Belum adanya sarana dan prasarana yang memadai yang mencakup seluruh
wilayah Indonesia untuk berkomunikasi dan menyebarkan informasi.
Belum banyak sumber daya manusia yang berpendidikan dan terampil untuk
memecahkan masalah komunikasi dan informasi di Indonesia. Meskipun beberapa
peneliti sudah menghasilkan terobosan baru di bidang komunikasi dan informasi
namun dukungan pemerintah dan pihak swasta di Indonesia masih rendah.
Terbatasnya sistem informasi yang digunakan di Indonesia dari segi perangkat
maupun teknologinya.

   Kebijakan Pemerintah

Dalam membuat kebijakan, pemerintah harus berpedoman kepada kepentingan


nasional. Kebijakan pemerintah sangat berpengaruh terhadap penegakan HAM.
Beberapa hambatan dalam penegakan HAM oleh pemerintah adalah:
Beberapa kebijakan pemerintah menimbulkan pro dan kontra di dalam
masyarakat karena dianggap tidak bisa melindungi hak seluruh warga negara.
Untuk menjaga stabilitas nasioal terkadang pemerintah sendiri yang justru
mengabaikan HAM warga negaranya
Belum adanya kesamaan prinsip atau pandangan tentang pentingnya jaminan
HAM oleh para penguasa.

Anda mungkin juga menyukai