Anda di halaman 1dari 2

Dari data percobaan di atas didapatkan hasil percobaan yang sesuai dengan Asas Black,

bahwa Q lepas = Q terima. Q lepas merupakan kalor yang dilepaskan oleh bahan (kentang dan
singkong) dan Q terima merupakan kalor yang diterima oleh air dingin. Hal ini ditunjukkan dari
perubahan suhu bahan yaitu kentang dari 90°C ketika dimasukkan ke dalam air dingin yang
suhunya 16°C maka suhu air akan berubah dari 16°C menjadi 27°C dalam rentang waktu 99,26 s
dimana suhu 27 °C merupakan suhu stabil. Sedangkan untuk bahan singkong ada perubahan
suhu dari 91°C ketika dimasukkan ke dalam air dingin yang suhunya 17°C maka suhu air akan
berubah dari 17°C menjadi 26°C dalam rentang waktu 100,01 s dimana suhu 26 °C merupakan
suhu stabil. Jadi ada pelepasan kalor dari bahan yang diterima oleh air dingin. Untuk
menghitung kalor jenis bahan menggunakan rumus Asas Black. Dari hasil perhitungan
didapatkan kalor jenis kentang adalah 2.801 J/ Kg °C dengan massa kentang 26,7 gram, suhu
kentang 90°C, suhu air dingin 16°C, dan suhu stabil atau T akhir yaitu 27°C sedangkan kalor
jenis singkong adalah 1.424 J/ Kg °C dengan massa singkong 36,7 gram, suhu singkong 91°C,
suhu air dingin 17°C, dan suhu stabil atau T akhir yaitu 26°C.

Apabila dibandingkan dari dasar teori dengan hasil percobaan didapatkan perbedaan.
Dari dasar teori dikatakan bahwa massa bahan mempengaruhi kalor jenis bahan (semakin besar
massa bahan maka semakin besar pula kalor jenisnya) akan tetapi bila dilihat dari hasil
perhitungan berdasarkan data percobaan, massa bahan yang lebih besar (singkong = 36,7 g) kalor
jenisnya lebih kecil dari bahan kentang dengan massa 26,7 g. Artinya kalor jenis bahan
dipengaruhi oleh jenis bahannya. Massa dapat mempengaruhi kalor jenis bahan apabila yang
dibandingkan jenis bahannya sama, misalnya kentang dengan kentang. Tetapi dalam percobaan
ini digunakan dua jenis bahan yang berbeda yaitu kentang dan singkong.

Hasil percobaan dipengaruhi oleh T akhir yang dimana semakin besar T akhir maka akan
semakin besar pula kalor jenis bahannya, contohnya pada singkong T akhir 26 °C dan kalor
jenis singkong 1.424 J/ Kg °C. Pada kentang T akhir 27 °C dan kalor jenisnya 2.801 J/ Kg °C.

Kalor jenis kentang dibanding singkong lebih besar kalor jenis kentang. Perbedaan ini
dikarenakan adanya perbedaan suhu akhir dan perbedaan jenis bahannya yang digunakan. contoh
nya
Dari grafik hubungan antara suhu dan waktu didapatkan persamaan garis.

Anda mungkin juga menyukai