Kata Pengantar
A. Petunjuk Penggunaan
B. Tujuan Pembelajaran
C. Sasaran Pembelajaran
D. Materi Belajar
1. Pengertian Laporan Ilmiah
2. Dasar Penyusunan Laporan Ilmiah
3. Fungsi Laporan penelitian
4. Ciri Laporan Ilmiah
5. Syarat Laporan penelitian
6. Jenis Laporan Ilmiah
7. Teknik Penyusunan Laporan Ilmiah
8. Tahapan Penyusunan Laporan penelitian
9. Sistematika Laporan
10. Langkah-Langkah Membuat Laporan
11. Format Penulisan Laporan
12. Teknik Penulisan Daftar Pustaka
13. Tips untuk Calon Penulis
KATA PENGANTAR
Menyusun laporan penelitian acap kali menjadi masalah bagi seseorang yang sudah
melaksanakan penelitian. Berbagai alasan klise seperti kesibukan, sedikitnya waktu, tidak
adanya biaya sering menjadi kambing hitam atas ketidakberdayaan kita menyelesaikan
laporan hasil penelitian. Ketidakberdayaan seorang peneliti atau seorang pamong belajar
menyelesaikan Laporan Penelitian, mungkin disebabkan dia tidak memiliki kemampuan
yang cukup saat memulai menulis, sehingga banyak kendala yang kemudian ditemui.
Menyelesaikan laporan penelitian terkait dengan kegiatan menulis. Sebagaimana kita
maklumi, menulis merupakan keterampilan berbahasa yang masih menjadi masalah di
negeri kita. Alwasilah (2000) menjadikan kelahiran buku secara nasional menjadi ukuran
betapa sulitnya membuat tulisan.
Keterampilan menulis memang tidak bisa lahir dengan serta merta. Diperlukan
kolaborasi antara talenta manusia dengan wawasan kebahasaan. Talenta melahirkan
semangat menulis, dan wawasan kebahasaan menjadi bekal untuk terampil menulis.
Talenta saja tidak cukup, kegiatan menulis perlu dilatih atau diasah. Semakin sering berlatih,
maka kemampuan menulis akan semakin baik.
Untuk sekedar naik sepeda, hanya diperlukan waktu sekitar satu bulan, dan untuk
menjadi seorang atlet balap sepeda, diperlukan latihan bertahun-tahun. Sama halnya
dengan belajar menulis. Untuk sekedar bisa menulis, dibutuhkan waktu beberapa bulan
saja, tetapi untuk menjadi penulis yang handal, yang tulisan-tulisannya ditunggu oleh para
pembaca, tentu dibutuhkan waktu latihan yang lebih lama lagi.
Modul penyusunan laporan karya ilmiah ini sengaja dihadirkan untuk memberikan
kemudahan kepada calon penulis dalam menyelesaikan laporan dari penelitian yang telah
dilakukannya.
Modul ini memang masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis memohon
saran dan masukan yang bersifat konstruktif Modul ini menjadi lebih baik di masa yang
akan datang.
Ucapan terima kasih kepada semua fihak yang telah membantu dalam penyusunan
Modul ini. Ahirul-kata semoga Modul ini dapat bermanfaat bagi para penggunanya.
- Penyusun -
Modul Materi 4 Pengembangan Profesi pada Kursus Pamong Belajar Kompeten
Pokok Bahasan :
A. PETUNJUK PENGGUNAAN
1. Baca dan pahami materi belajar yang terdapat modul ini secara seksama, dan
tuliskan hal-hal yang kurang anda pahami pada kertas lain.
2. Tanyakan atau lakukan konfirmasi kepada fasilitator perihal materi belajar yang
kurang anda pahami tersebut.
3. Kerjakan latihan yang terdapat di akhir materi pada modul ini dengan cermat dan
teliti.
4. Untuk pengayaan, pelajari sumber belajar lain yang relevan.
5. Jika dipandang perlu, diskusikan dengan teman sejawat atau narasumber terdekat.
6. Mintalah bantuan instruktur kursus pada saat jadwal video conference jika anda
menemukan kesulitan dalam mengerjakan latihan materi ini.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul penulisan Laporan Penelitian ini, peserta diklat
diharapkan mempunyai kemampuan untuk merancang dan menyusun Laporan
Penelitian tentang dinamika penyelenggaraan PAUD dan Dikmas yang terjadi di
daerahnya masing-masing.
C. SASARAN PEMBELAJARAN
1. Pamong Belajar yang Mengikuti Kursus Pamong Belajar Kompeten (Ku PB Paten)
Melalui Moda Daring (on line)
2. UPTD Sanggar kegiatan Belajar(SKB)/ Pusat satuann Belajar (PSB) di kabupaten / kota
yang memfasilitasi kegiatan Kursus Pamong Belajar Kompeten (Ku PB Paten) Melalui
Moda Daring
3. Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) yang memfasilitasi kegiatan Kursus Pamong
Belajar Kompeten (Ku PB Paten) Melalui Moda Daring
4. Para pemangku kebijakan yang memfasilitasi kegiatan Kursus Pamong Belajar
Kompeten (Ku PB Paten) Melalui Moda Daring
D. MATERI BELAJAR
1. Latar Belakang
Menurut Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 15 Tahun 2010, Pamong Belajar
merupakan pegawai negeri sipil yang termasuk pada kelompok jabatan fungsional,
sebagaimana jabatan guru, dosen, pengawas sekolah, dan lain-lain.
Pamong belajar sebagai salah satu unsur pendidik dalam sistem pendidikan
nasional memiliki tugas pokok melakukan kegiatan belajar mengajar, pengkajian
program dan pengembangan model pendidikan anak usia dini, nonformal dan
informal pada unit pelaksana teknis (UPT) pusat dan daerah serta satuan pendidikan
nonformal. Implikasi dari tugas pokok tersebut, bahwa pamong belajar disamping
melaksanakan layanan pendidikan pendidikan anak usia dini, nonformal dan informal
bagi masyarakat luas sekaligus meningkatkan kualitas program layanan melalui
pengkajian dan pengembangan model. Peranan pamong belajar sebagai pengkaji
dan pengembang model pendidikan anak usia dini, nonformal dan informal
dibutuhkan dalam rangka perluasan akses pendidikan, peningkatan akuntabilitas,
pencitraan publik dan peningkatan daya saing global maupun internasional.
Salah satu tugas yang perlu dilakukan Pamong Belajar dibidang pengembangan
profesi adalah melaksanakan penelitian tentang pendidikan anak usia dini, dinamik
pendidikan nonformal dan informal pada unit pelaksana teknis (UPT) pusat dan
daerah serta satuan pendidikan nonformal lainnya. Dalam pelaksanaannya, pamong
belajar perlu menyusun proposal penelitian, melaksnakan serangkaian metode
penelitian ilmiah, serta menyusun Laporan penelitian karya ilmiah.
Implikasi dari tugas melakukan penelitian bahwa disamping melaksanakan
layanan pendidikan pendidikan anak usia dini, nonformal dan informal bagi
masyarakat luas sekaligus meningkatkan kualitas program layanan melalui hasil-hasil
penelitian dan pengembangan model yang bermakna. Oleh karena itu pamong
belajar harus memiliki sikap inovatif, kreatif, teliti, obyektif, dan cermat.
Ada beberapa unsur kegiatan mengandung angka kredit yang dapat dilaksanakan
Pamong Belajar, di antaranya melalui (a) unsur pendidikan, (b) unsur kegiatan
belajar dan mengajar, (c) unsur kegiatan pengkajian program PAUDNI, (d) unsur
kegiatan pengembangan model PAUDNI, (e) unsur pengembangan profesi, dan (f)
unsur penunjang. Pada unsur pengembangan profesi, di dalamnya bersi 4 (empat)
kelompok kegiatan, yakni:
a. Kelompok A, berupa kegiatan penyusunan karya tulis ilmiah di bidang PAUD dan
Dikmas;
b. Kelompok B, berupa pengembangan sarana PAUD dan Dikmas;
c. Kelompok C, berupa pengembangan karya teknologi tepat guna, seni dan
olahraga yang bermanfaat di bidang PAUD dan Dikmas; dan
d. Kelompok D, berupa penyusunan standar/pedoman/soal dan sejenisnya.
Kegiatan penyusunan karya tulis ilmiah di bidang PAUD dan Dikmas, antara lain
dapat dilakukan dengan cara menyusun Laporan Penelitian yang berkaitan dengan
program PAUD dan Dikmas yang dimuat di jurnal atau media masa baik tertulis
maupun online.
b. P = Perlu
Laporan penelitian bukan hanya sekedar kumpulan data atau fakta, tetapi dapat
menjawan permasalahan dan bisa dilaksanakan
c. I = Ilmiah
Laporan penelitian merupakan penjelasan dari rangkaian langkah penelitian yang
dimulai dari perumusan masalah, diikuti dengan pengumpulan data yang relevan,
diteruskan dengan analisis data dan interpreetasi temuan, serta diahiri dengan
penarikan kesimpulan temuan.
d. K = konsisten
Masalah yang dijelaskan dalam laporan penelitian sesuai dengan latar belakang,
keahlian dn tugas pook si penulis
b. Artikel Ilmiah
1) Artikel ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan lengkap.
2) Isi artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang
obyektif.
3) Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang
terdapat dalam laporan lengkap.
c. Laporan Ringkas
Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk
yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk
konsumsi masyarakat umum).
e. Tahap Penyajian
Dalam tahap penyajian, peneliti siap menyusun karya ilmiah tersebut untuk
dibaca orang lain. Maka, penataan segi teknis dan materi harus diperhatikan
dengan cermat oleh peneliti karya ilmiah. Teknik penyajian karya ilmiah harus
dengan memperhatikan :
a) Segi kerapian dan kebersihan karya ilmiah itu.
b) Tata letak (layout) unsure-unsur dalam format karya ilmiah, misal pada
halaman pembuka, halaman judul, daftar isi, daftar table, daftar grafik,
daftar gambar, daftar pustaka, dll.
Untuk laporan penelitian dalam jurnal atau bagian dari sebuah buku, tidak
seluruh unsur dalam bagian pembuka tersebut digunakan.
b. Bagian Isi
Bagian isi merupakan menyajikan atau mengomunikasikan informasi ilmiah
yang ingin disampaikan. Pada bagian isi inilah seluruh komponen pendahuluan,
kajian pustaka dan kerangka teori, metodologi penelitian, hasil dan pembahasan,
serta simpulan dan saran disajikan secara lengkap.
Bagian isi terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Identifikasi Masalah
3. Pembatasan Masalah
4. Perumusan Masalah
5. Kegunaan Penelitian
6. Definisi Operasional
BAB II KAJIAN PUSTAKA
1. Kajian pustaka setiap variabel
2. Hipotesis (jika ada)
BAB III METODE PENELITIAN
1. Desain / Rancangan Penelitian
2. Tempat dan Waktu Penelitian
3. Populasi dan Sampel Penelitian
4. Metode Penelitian
5. Instrumen Penelitian
6. Teknik Analisis Data
BAB V SIMPULAN
1. Kesimpulan
2. Implikasi
3. Saran / Rekomendasi
Bab V SIMPULAN
Simpulan berisi tentang kesimpulan, implementasi dan saran dari
laporan penelitian tersebut. Kesimpulan adalah gambaran umum seluruh
analisis dan relevansinya dengan hipotesis dari penelitian yang dilakukan.
Kesimpulan diperoleh dari uraian analisis, interpretasi dan deskripsi yang
telah dituliskan pada bagian analisis dan pembahasan. Untuk menulis
simpulan, penulis perlu mengajukan pertanyaan pada diri sendiri tentang
hasil apa yang paling penting dari penelitian yang dilakukan. Jawaban dari
pertanyaan tersebutlah yang dituliskan pada bagian simpulan. Pada
bagian akhir, biasanya simpulan disertai dengan saran mengenai
penelitian lanjut yang dapat dilakukan, seperti saran-saran penulis
tentang metodologi penelitian lanjutan, penerapan hasil penelitian, dan
beberapa saran yang mempunyai relevansi dengan hambatan yang
dialami selama penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka adalah daftar yang berisi buku, makalah, artikel, dan bahan
bacaan lainnya yang dikutip atau digunakan sebagai sumber informasi dalam
penulisan makalah.
Hal-hal yang diinformasikan dalam penulisan daftar pustaka, meliputi:
a. Nama pengarang
b. Tahun penerbitan
c. Judul dan subjudul (jika ada)
d. Tempat penerbitan
e. Nama penerbit
Cara menulis daftar pustaka :
a. Jika nama pengarang terdiri atas dua kata, kata kedua harus didahulukan.
Misalnya, Amin Santoso ditulis Santoso, Amin. Di belakang nama diberi tanda
titik (.) Nama gelar tidak perlu dicantumkan.
b. Tahun terbit buku diakhiri tanda titik (.)
c. Judul buku dan subjudul (kalau ada) ditulis miring atau diberi garis bawah per
kata dan diakhiri tanda titik (.)
d. Kota penerbit diakhiri tanda titik (.)
e. Nama penerbit buku diakhiri tanda titik (.)
Contoh :
Aminuddin. 1987. Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung: Sinar Baru.
Badudu, J.S.1981. Membina Bahasa Indonesia Baru. Seri 1, 2, 3.Bandung: Pustaka
Prima.
c. Sistem Penomoran
Sistema penomoran mengikuti ketentuan berikut.
1) Penomoran bab, subbab, dan anak subbab dapat dilakukan dengan dua
cara.
Cara Pertama
Sistem campuran, yakni dimulai dari angka romawi besar (untuk bab),
huruf kapital (untuk subbab), angka arab (untuk anak subbab), huruf kecil
(untuk anak-anak subbab), angka arab diikuti satu kurung, dan
seterusnya.
Contoh:
BAB III
A.
B.
1.
2.
a.
b.
1)
2)
a)
b)
C. dst.
Cara kedua
Sistem angka penuh, yaitu dimulai dari angka romawi besar (untuk bab),
kemudian menggunakan angka arab semua, dan seterusnya.
Contoh:
BAB III
3.1
3.1.1
3.1.2
3.1.3
3.2
3.2.1
3.2.2
3.2.2.1
3.2.2.2
3.2.2.3
3.3 dst.
d. Penulisan Sumber/Referensi
Penulisan sumber atau referensi bacaan yang dikutip dalam naskah karya
ilmiah mengikuti ketentuan berikut.
1) Sumber bacaan yang ditulis di antara tanda kurung pada akhir kutipan terdiri
atas nama pokok pengarang, tahun penerbitan, dan nomor halaman. Tanda
koma digunakan di antara nama pokok dan tahun penerbitan, sedangkan
tanda titik dua di antara tahun penerbitan dan nomor halaman.
Contoh:
Surat adalah satu sarana untuk menyampaikan pernyataan atau informasi
secara tertulis dari pihak yang satu kepada pihak yang lain (Bratawidjaja,
1995:5).
2) Apabila nama pengarang sudah disebutkan lebih dahulu, sumber yang ditulis
di antara tanda kurung hanyalah tahun penerbitan dan nomor halaman yang
diacu. ontoh:
Menurut Bratawidjaya (1995:5) surat adalah satu sarana untuk
menyampaikan pernyataan atau informasi secara tertulis dari pihak yang satu
kepada pihak yang lain.
e. Penulisan Daftar Pustaka
Unsur-unsur yang ditulis dalam daftar pustaka secara berturut-turut
meliputi: nama penulis, tahun penerbitan, judul tulisan, kota tempat penerbitan,
dan nama penerbit.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun daftar pustaka:
1) Daftar pustaka tidak diberi nomor urut,
2) Daftar Pustaka disusun secara alfabet (A,B,C,…..) berturut-turut dari atas ke
bawah tanpa menggunakan angka arab, tanda hubung, dan semacamnya.
3) Cara penulisan sebuah sumber pustaka berturut-turut adalah sebagai berikut:
a) Penulisan nama pengarang Nama pengarang bagian belakang (nama akhir
atau nama keluarga) ditulis lebih dahulu, diikuti tanda koma baru nama
bagian depan kemudian diikuti titik. Jika buku disusun oleh sebuah komisi
atau lembaga, dipakai menggantikan nama pengarang. Jika tidak ada
nama pengarang, urutannya harus dimulai dengan judul buku.
b) Menuliskan tahun terbit buku, diikuti tanda titik
c) Menuliskan judul buku, diberi garis bawah atau ditulis dengan huruf
miring, diikuti tanda titik
d) Menuliskan tempat atau kota penerbitan, diikuti tanda titik dua.
e) Menuliskan nama penerbit dan diikuti tanda titik
4) Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama penulisnya,
sumber ditulis dari buku yang lebih dulu terbit diikuti buku yang terbit
kemudian.
5) Bila tidak ada nama penulis, judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam
urutan alfabet.
6) Jarak antara baris dan baris untuk satu referensi adalah satu spasi tetapi jarak
antara pokok dengan pokok adalah dua spasi.
7) Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap
pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak empat ketukan mesin tik.
8) Apabila sebuah referensi ditulis oleh lebih dari dua orang penulis, hanya satu
nama yang dicantumkan dalam daftar pustaka dengan susunan nama
terbalik. Untuk nama penulis lainnya disingkat dkk atau dll.
Daftar pustaka dapat berupa penulisan buku, penulisan artikel, dan
penulisan publikasi lain.Daftar pustaka atau bibliografi yang berisi buku, makalah,
artikel, atau bahan lainnya mempunyai pertalian dengan sebuah tulisan atau
sebagian dari tulisan yang sedang dibuat. Melalui daftar pustaka, pembaca dapat
mengetahui keseluruhan sumber yang digunakan dalam tulisan yang dibacanya
sehingga dapat merujuk pada sumber asli.
a) Buku
Penulisan buku dalam daftar pustaka disusun mengikuti urutan: (1) nama
pengarang, (2) tahun penerbitan, (3) judul buku, (4) tempat penerbitan, dan
(5) nama penerbit. Di antara satuan itu dipergunakan tanda “titik”, kecuali di
antara tempat penerbitan dan nama penerbit digunakan tanda “titik dua”.
Judul buku dicetak miring dan setiap awal kata ditulis dengan huruf kapital,
kecuali kata depan.
Contoh penulisan buku dengan seorang pengarang
Keraf, Gorys. 1993. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende:
Nusa Indah.
Contoh penulisan buku dengan dua atau tiga pengarang
Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan. 1992. Pembinaan
Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Contoh penulisan buku lebih dari tiga orang
Alwi, Hasan dkk. 1993. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
b) Artikel
Penulisan artikel dalam daftar pustaka menggunakan urutan (1) nama
pengarang, (2) tahun penerbitan, (3) judul artikel, (4) nama majalah, (5)
volume atau halaman dimuatnya artikel, (6) tempat penerbitan, dan (7) nama
penerbit. Judul artikel ditulis di antara tanda “petik dua”; nama majalah
dicetak miring; di antara satuan digunakan tanda “titik”, kecuali di antara
nama editor dan nama majalah, di antara nama majalah dan volume atau
halaman digunakan tanda “koma”; di antara tempat penerbitan dan nama
penerbit digunakan tanda “titik dua”.
Contoh penulisan artikel dalam majalah
Madya, Suwarsih. 1994. “Penelitian Tindakan dalam Pendidikan”. dalam
Diksi, No.4, Tahun II, halaman 67-82. Yogyakarta: FPBS IKIP
Yogyakarta.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penulisan
1.4. Manfaat Penulisan
1.5. Metode Penelitian
2.3.Macam–macam Teknologi
2.3.1. Internet
Secara harfiah, internet (kependekan daripada perkataan 'inter-network') ialah
rangkaian komputer yang berhubung menerusi beberapa rangkaian. Manakala
Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global
dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching
communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara
menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.
Manfaat dari internet yaitu bisa mencari semua informasi, hiburan, maupun berita
aktual dan lainnya.Lebih praktis untuk mencari informasi dibandingkan dengan buku.
2.3.2. Telepon
Telepon adalah alat telekomunikasi yang dapat mengirimkan pembicaraan melalui
sinyal listrik. Umumnya penemu telepon adalah Alexander Graham Bell, dengan
telepon pertama dibuat di Boston, massachusets, pada tahun 1876. Tetapi, penemu
italia antonio meucci telah menciptakan telepon pada tahun 1849, dan pada
September 2001, Meucci dengan resmi diterima sebagai pencipta telepon oleh
kongres Amerika, dan bukan Alexander Graham Bell.
Gunanya telepon yaitu untuk Berbicara dengan orang yang tempatnya jauh dari diri
kita(beda rumah/beda keberadaan,tidak lebih jauh dari satu kecamatan ).
Dari manfaat-manfaat teknologi diatas, antara manusia dan teknologi telah tercipta
korelasi yang sedemikian erat. Karena begitu banyak manfaat teknologi bagi kehidupan
manusia perangkat teknologi sudah menggantikan pola hubungan manusia,
menumbuhkan kedekatan atau keintiman dengan benda mati.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk
memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan
serta sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi
masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah
dihasilkan dalam dekade terakhir ini, di antaranya dalam hal pemenuhan kebutuhan pokok
manusia, pendayagunaan SDA, kemudahan dalam komunikasi dan transportasi, peningkatan
fasilitas pelayanan kesehatan dan teknologi obat-obatan, bidang pendidikan dan pencapaian
kemakmuran kehidupan manusia.
4.2. Saran
Dalam pemanfaatan teknologi sering kita menghadapi berbagai tantangan agar kita
senantiasa menggunakannya seefektif mungkin. untuk itu, sebaiknya perlu dilakukan
beberapa hal, diantaranya :
4.2.1 Menimbang untung ruginya mengenalkan komputer pada anak, pada akhirnya
memang amat tergantung pada kesiapan orangtua dalam mengenalkan dan
mengawasi anak saat bermain komputer.
4.2.2 Selain itu juga pihak sekolah harus ikut andil dalam memberikan pengarahan terbaik
agar siswa/siswi dapat mempergunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi ke arah
yang positif.
4.2.3 Pemerintah sebagai pengendali semua sistem penyedia Informasi harusnya lebih aktif
dalam mengontrol penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Generasi
Anak Bangsa.
Contoh 2
LAPORAN PENELITIAN TENTANG PENGARUH VIDEO GAME TERHADAP ANAK-ANAK.
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang.
Saat ini banyak kita temui berbagai macam jenis video game. Mulai dari berbagai
macam konsol hingga judul video game tersebut. Dari game yang ber-genre perang,
balapan, olahraga dll. Hingga video game yang diperuntukkan bagi anak-anak hingga
orang dewasa.
Banyak dari kalangan orang tua yang menganggap bermain video game bagi
anaknya hanya membuang-buang waktu dan tidak berguna. Namun tidak selamanya
video game diasumsikan negatif, karena, ada juga sisi positifnya.
Saat ini di negara kita hampir setiap anak-anak sudah memainkan video game,
bahkan ketika usia mereka masih balita. Sudah jarang di kota-kota besar kita temukan
anak-anak yang memainkan permainan tradisioal khas daerah setempat karena kalah
populer dan kalah menarik dari video game tersebut.
Atas dasar masalah tersebut, saya selaku penulis tertarik untuk mengkaji lebih
dalam perihal pengaruh video game terhadap anak-anak.
B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, makan rumusan masalah yang
akan dikembangkan adalah sebagai berikut:
1. Apakah video game itu?
2. Apa dampak negatif bermain video game bagi anak-anak?
3. Apa dampak positif bermain video game bagi anak-anak?
4. Bagaimana peran orang tua dan dalam menyikapi anak-anak yang kecanduan
bermain video game?
C. Tujuan Penelitian.
Penulisan ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui pengertian secara luas mengenai video game.
2. Mengetahui dampak negatif yang ditimbulkan dari video game bagi anak-anak.
3. Mengetahui dampak positif yang ditimbulkan dari video game bagi anak-anak.
4. Mengetahui peran orang tua dan guru dalam menyikapi anak-anak yang kecanduan
bermain video game.
D. Manfaat Penelitian.
Adapun manfaat dari penulisan ini sebagai berikut:
1. Menambah pengetahuan penulis juga pembaca tentang hal-hal yang berhubungan
dengan pengaruh video game terhadap anak-anak.
2. Dapat dijadikan bahan referensi dalam membaca.
3. Dapat dijadikan bahan referensi untuk siswa/mahasiswa dalam mengembangan
pemikiran untuk menyusun sebuah makalah atau penulisan ilmiah/skripsi.
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang melakukan penelitian, perumusan masalah, tujuan dari
dilakukannya penelitian dan manfaat yang dapat diambil dari penelitian tersebut,
serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi dasar teori dan hipotesa yang berkaitan dengan penelitian ini.
BAB III METODE PENELITIAN
Berisi waktu dan lokasi penelitian, metode penelitian, dan metode pengumpulan
data
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang hasil yang diperoleh dari penelitian seperti pembahasan yaitu
berupa penjelasan dari hasil penelitian, yang menjawab tujuan dari dilakukannya
penelitian.
BAB II
Tinjauan Pustaka
D. Peran Orang Tua dan Guru dalam menyikapi anak kecanduan bermain game.
Tindakan yang tepat untuk dilakukan orang dewasa dalam membimbing anak
dalam bermain video game adalah sebagai berikut:
1. Membatasi waktu bermain.
Orang tua wajib membatasi si anak dalam memainkan video gamenya. Pilih waktu-
waktu yang dikira tepat untuk si anak dalam bermain. Misalnya akhir pekan ketika
orang tua juga libur bekerja. Mereka juga bisa bermain bersama anaknya sembari
mengawasi si anak bermain. Batasilah waktu bermain semisal seminggu 2-3 jam.
2. Membatasi pembelian game baru.
Tidak dapat dipungkiri kemajuan terknologi membuat game-game baru
bermunculan. Hal tersebut praktis membuat si anak penasaran untuk
memainkannya, tentunya dengan membeli game baru tersebut. Sebagai orang tua
yang bijak, baiknya mereka membatasi waktu pembelian game baru, misalnya sekali
dalam dua bulan. Selain untuk meredam keinginan si anak bermain, dari segi
ekonomi pun itu merupakan keputusan yang bijak mengingat harga satuan game
yang tidak murah.
3. Pengawasan guru di sekolah.
Hal yang lumrah jika anak-anak membawa konsol gamenya ke sekolah. Hal ini
didasari mereka ingin bermain game tersebut bersama teman-temannya. Atau pun
sekedar pamer kepada teman. Beberapa sekolah menerapkan peraturan bahwa
siswa dilarang membawa game konsol dalam bentuk apa pun ke dalam sekolah,
karena hal tersebut jelas-jelas menggangu program belajar-mengajar. Jikalau masih
ada siswa yang colong-colongan membawa game konsolnya ke sekolah, peran
seorang guru sangat dibutuhkan. Dengan cara memberi teguran atau bahkan
menyita game anak tersebut sembari memberi hukuman yang menimbulkan efek
jera.
E. Hipotesa.
Pada dasarnya video game dibuat untuk hiburan semata. Kemajuan teknologi
yang sangat cepat sedikit banyak membuat sebuah video game semakin mendekati
kenyataan. Hal tersebut yang membuat banyaknya orang menggandrungi permainan ini,
bahkan beberapa diantaranya kecanduan. Sebagai manusia yang bijak ada baiknya kita
membatasi diri agar tidak terjebak dalam dunia game terlalu dalam. Bermain game sah-
sah saja, tapi yang perlu diingat bahwa sebagai manusia kita wajib bersosialisasi antar
sesama dan membangun hubungan yang baik antar sesama manusia. Disamping
banyaknya sisi negatif dari bermain game, terdapat pula sisi-sisi positif yang dapat
dipertimbangkan orang tua untuk mengizinkan putra-putrinya bermain video game.
BAB III
Metode Penelitian
Penutup
A. Kesimpulan.
Membiarkan anak-anak bermain video game sah-sah saja, asalkan masih dalam
ruang lingkup yang wajar. Tuntut anak agar beraktifitas diluar rumah seperti bermain
dengan teman sebayanya atau ajak anak berolahraga. Memang, kemajuan teknologi
yang sangat pesat membuat anak-anak bahkan orang dewasa tergiur untuk mencoba
berbagai jenis video game terbaru. Namun, perlu diingat sisi negatif dan positif dari
bermain game. Jangan sampai anda atau anak anda menjadi kecanduan dan seakan
terisolasi dari dunia luar.
B. Saran.
Ajak anak anda untuk beraktifitas diluar rumah seperti bermain bersama
temannya pun dengan mengajaknya berolahraga. Batasi jam bermain video game,
karena itu akan berpengaruh pada tingkat kedisiplinan si anak. Karena bermain game
terlalu lama bisa membuat si anak lupa waktu. Ajak anak untuk sekedar mengobrol,
misal tentang kesehariannya di sekolah agar pikiran si anak tidak melulu tertuju ke video
gamenya. Untuk guru, awasi dan bimbing anak didiknya agar membiasakan diri untuk
tidak membawa konsol gamenya ke sekolah. Karena selain menggangu, hal itu juga
dapat mengurangi tingkat kerajinan si anak di sekolah.
LATIHAN
a. Lilik Aslichati, Bambang Prasetyo, Prasetya Irawan, 2011, metode Penelitian Sosial,
Jakarta, Universitas Terbuka
b. Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R
& D, Bandung, Alfabeta
c. Alwasilah, A. Chaedar dan Senny Suzanna Alwasilah. 2005. Pokoknya Menulis, Cara Baru
Menulis dengan Metode Kolaborasi. Bandung: Penerbit Kiblat.
d. Anggarani, Asih dkk. 2006. Mengasah Keterampilan Menulis Ilmiah di Perguruan Tinggi.
Jakarta: Graha Ilmu.
e. Suparno dan Mohamad Yunus. 2004. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka.
f. Universitas Pendidikan Indonesia. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI
Press.
g. Waseso, Mulyadi Guntur. 2003. Menerbitkan Jurnal Ilmiah. Malang: UM Press.
Sumber:
http://www.papanputih.com/2012/02/judul-tulisan-ilmiah.html
http://indonesiadalamtulisan.blogspot.com/2012/06/pengertian-video.html
http://diyarblablablap.blogspot.com/2012/06/pengertian-video.html
http://carapedia.com/pengertian_definisi_game_info2144.html
http://bagasranggas.blogspot.com/2012/07/10-manfaat-positif-bermain-game.html
http://dupenet.blogspot.com/2012/03/contoh-laporan-penelitian.html
http://mahmud09-kumpulanmakalah.blogspot.com/2012/07/contoh-laporan-penelitian-
tindakan_27.html
http://mikhaanitaria.blogspot.com/2010/04/laporan-ilmiah.html
http://asendra.blogspot.com/2013/05/laporan-ilmiah-tugas-bahasa-indonesia-2.html
http://ryanadityaa.blogspot.com/2013/05/metode-laporan-ilmiah.html
http://griinniez.blogspot.com/2012/11/pengertian-karangan-ilmiahtulisan_557.html
http://aiirm59.blogspot.com/2012/10/contoh-laporan-ilmiah-tentang-teknologi.htmI