Saham preferen konversi untuk mengonversi saham preferen menjadi jumlah yang
tetap dari saham biasa. Obligasi konversi adalah instrumen majemuk karena memiliki
komponen liabilitas dan komponen ekuitas. Saham preferen konversi bukan termaksuk ke
dalam instrument majemuk karena hanya memiliki komponen ekuitas.
Contoh :
Morse company menerbitkan 1.000 saham preferen konversi yang memiliki nilai
pari €1 per saham. Saham tersebut diterbitkan dengan harga € 200 per saham.
Jurnalnya :
Kas (1.000 x €200) 200.000
Modal saham preferen (1.000 x €1) 1.000
Premi saham ekuitas konversi (€200 -€1 = € 199 x 1000) 199.000
Jika kita mengasumsikan bahwa setiap saham dikonversi selanjutnya menjadi masing masing 25
saham biasa (nilai pari €2) yang memiliki nilai wajar sebesar €410.000
Jurnalnya :
Modal saham preferen (1.000 x €1) 1.000
Premi saham ekuitas konversi (€200 -€1 = € 199 x 1000) 199.000
Modal saham biasa (1.000 x 25 x €2) 50.000
Premi saham biasa (199.000 – 50.000 = 149.000 + 1.000) 150.000
Kas $9.707.852
Utang obligasi $9.707.852
Selain itu, AT&T menjual waran yang di kreditkan ke premi saham – waran saham
Kas $ 492.148
Premi saham – waran saham $ 492.148
Disini kita menunjukkannya secara terpisah untuk menyajikan bahwa pembeli obligasi
tidak hanya membeli obligasi akan tetapi juga bisa mengklaim saham di masa depan.
Dengan asumsi investor melaksanakan seluruh warannya denga jumlah 10.000 waran
(satu waran per satu saham biasa). AT&T membuat jurnal sebagai berikut;
Analisis ringkasan
IASB mengindikasikan bahwa perusahaan harus memisahkan komponen hutang dan
ekuitas dari efek, seperti hutang konversi atau obligasi yang di terbitkan dengan waran. Pada
kedua situasi ini ( hutang konversi dan hutang diterbitkan dengan waran ) investor telah
melakukan pembayaran kepada perusahaan untuk mendapatkan fitur ekuitas- hak untuk
memperoleh instrument ekuitas di masa depan.