ASUHAN KEPERAWATAN
PADA MASYARAKAT DESA BARENG RT 01 KLATEN TENGAH
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Keperawatan Komunitas
Dosen pembimbing : Yeni Isnaeni, S.Kep.,M.Kep
Disusun Oleh :
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunianya, kami bisa
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu, dimana dalam makalah ini membahas
tentang “Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Warga Desa’’semoga makalah ini bisa
bermanfaat untuk mahasiswa khususnya STIKES Surya Global dan para pelajar yang akan
haus akan ilmu pengetahuan.
Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kesalahan ataupun
kekeliruan, entah itu berbentuk bahasa, tulisan yang ditemukan oleh pembaca. Oleh karena
itu, kami sangat menghargai dan mengharapkan saran dan kritik pembaca kepada kami,
sehinggah bilamana kami membuat makalah ini lagi bisa lebih sempurna. Kepada semua
pihak yang telah membantu kami baik secara langsung mauput tidak langsung, kami ucapkan
banyak terima kasih.
Penyusun
Daftar Isi
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
BAB II Asuhan Keperawatan Komunitas
1. Pengkajian Keperawatan
a. Data inti komunitas
b. Data sub system
c. Data penunjang
2. Diagnosa Keperawatan
a. Analisa data
b. Prioritas masalah (scoring)
c. diagnosa keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
a. POA
4. Implementasi
5. Evaluasi
a. Peran aktif masyarakat
b. Rencana tindak lanjut terhadap permasalahan yang belum terselesaikan
Berdasarkan kajian penulis yang dihimpun dari nara sumber ketua RT dan
masyarakat, pinisepuh, mantan pemegang pemerintahan, Desa Bareng terbentuk pertengahan
abad XVIII yang lalu. Pembukaan daerah ini diawali oleh seorang tokoh yang sangat
legendaries yaitu “Suro Negoro“ yang kemudian dipanggil “Mbah Suro Negoro”. Beliau
sekeluarga mulai membuat perkampungan dengan cara membabat hutan. Hutan yang dibabat
tersebut langsung dijadikan pekarangan sekaligus perladangan, persawahan untuk
memenuhui kebutuhan hidup.
Seperti layaknya bagaimana suatu tempat dapat dijadikan suatu perkampungan, Desa
Bareng inipun dibuka berdasarkan adanya sumber air, sumber makanan, mudah
dikembangkan. Dengan syarat inilah keluarga mbah Suro Negoro membuka kampung
disekitar telaga kecil yang saat ini disebut “Blandongan” kemudian diubah menjadi kampung
“Bendungan”. Kampung Bendungan inilah yang sekarang menjadi Dusun Bareng. Setelah
perkampungan dibuka akhirnya mbah Suro Negoro mengajak 2 (dua) keluarga yang kepala
keluarganya bernama “mbah Dariyek” sedang yang kedua tidak diketahui namanya.
Beberapa tahun kemudian kampung bendungan berkembang menjadi kampung yang besar
dan luas.
1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian di lakukan pada warga masyarakat RT. 01 desa bareng klaten utara ,
yang memiliki warga sebanyak 34 kepala keluarga yang bermukim, terdiri dari 0-5 th
(balita) : 10%, 6-12 th (anak) ; 40 %, 13-25 th (remaja) : 10%, 26-35 (dewasa) : 30%,
>36 (dewasa).
Area yang di observasi Temuan
Tipe perkampungan /pedesaan : Ketua RT mengatakan
1. Perumahan mayoritas adalah
2. Semi usaha perumahan dan ketika di
3. Lingkungan bisnis lakukan
penelusuranTerlihat RT 1
padat dengan perumahan
penduduk
Lingkungan tempat tinggal : Ketua RT mengatakan
1. Rumah tunggal (terpisah antara rumah dikawasannya
rumah satu dengan lainnya) berjenis rumah tunggal
2. Apartemen, Dll... ( terpisah antara satu
dengan yang lainnya )dan
penelusuran Terlihat
rumah warga dibatasi
pagar yang memisahkan
antara rumah satu dengan
rumah lainnya
Pengkajian Hasil
1. Inti komunitas a) Berdasarkan kajian penulis yang dihimpun dari
ii. Sex ratio yang sangat legendaries yaitu “Suro Negoro“ yang
penyakit kronik, kesehatan anak, cara membabat hutan. Hutan yang dibabat tersebut
d) Nilai dan kepercayaan dari sebutan “Jembar dan Mireng” . Jembar artinya
a. Agama yang di anut “Luas” dan Mireng artinya “ Tempat yang miring”.
Kecamatan Bareng.
b) -Dalam kurun waktu 1 tahun
terakhir ada 5 warga rt 01 yang
meninggal dunia.Laki-laki sekitar 30
orang dan wanita 38 orang.
-Dalam 1 tahun terakhir ada 3 orang
pasangan yang menikah di usia 20 th.
-Terdapat 20 orang lansia yang
mengalami hipertensi, dan banyak anak
dan remaja mengalami maag dan tyfus
dalam belakangan waktu ini.
c) Ketua RT mengatakan tidak ada
perbedaan budaya dikarenakan
mayoritas warganya adalah suku jawa
Berdasarkan tanya jawab mayoritas
warga menggunakan bahasa jawa dan
mengaku masih memegang erat budaya
leluhur
d. Rekreasi
1. Sarana rekreasi : kondisi dan
jumlah
2. Jenis rekreasi yang sering di
gunakan masyarakat
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a) Analisa Data
Sediakan
keluarga/or
ang terdekat
dengan
informasi
mengenai
membuat
lingkungan
rumah yang
aman bagi
pasien
Beritahu
lembaga
berwenang
untukmelin
dungi
lingkungan
dari bahaya
yang sudah
di ketahui
Kolaborasi
dengan
lembaga
lembaga
lain untuk
meningkatk
an
keamanan
lingkungan
Laporkan
tanda
abnormal
dan gejala
mata kering
ke dokter
a. Tabel POA
3. Resiko
kontaminasi
b/d layanan
kota yang tidak
adekuat
Resiko mata
kering b/d
faktor
lingkungan
5) Evaluasi
BAB III
KESIMPULAN