Disclosure
Modul Standar untuk digunakan dalam
Perkuliahan di Universitas Widyatama
15
Fakultas Akuntansi MK10230 Dr. Acep Edison. SR.,MM.,AK.,CA.
Ekonomi dan
Bisnis
Abstract Kompetensi
Laporan keuangan yang tidak memberikan tingkat disclosure yang memadai oleh sebagian
investor dipandang sebagai laporan keuangan yang berisiko. Apabila investor menilai suatu
perusahaan berisiko tinggi berdasarkan laporan keuangan yang dihasilkan, maka nilai return
yang diharapkan oleh investor juga tinggi, yang pada gilirannya akan menyebabkan
tingginya biaya ekuitas yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
Di tengah kesadaran akan arti pentingnya akuntabilitas kepada publik atas penggunaan
dana bantuan kemanusian bagi korban gempa dan gelombang tsunami (termasuk di daerah
konflik) adalah menarik untuk membuka kembali penelitian yang dilakukan Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tahun 1997. Hasil survei tersebut menyatakan laporan keuangan
belum sepenuhnya mengungkapkan informasi keuangan secara transparan. Kesimpulan
dari hasil survei tersebut setidaknya mengingatkan kembali peran penting manajemen dan
auditor independen (akuntan) di dalam upaya mengungkap informasi yang relevan bagi
pengguna laporan keuangan.
Akuntan sesuai Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) bahkan sangat diharapkan
berperilaku terhormat, bahkan dengan pengorbanan keuntungan pribadi, dengan
memegang teguh berbagai prinsip etika seperti tanggung jawab profesi, kepentingan umum,
integritas, objektivitas, kompetensi dan kehati-hatian profesional, perilaku profesional,serta
standar teknis.Lima tahun kemudian, dalam rangka meningkatkan kualitas dan transparansi
‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran
Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
Pengungkapan (Disclosure)
Pengungkapan dalam pelaporan keuangan dapat di definisikan sebagai penyajian informasi
yang diperlukan untuk mencapai operasi yang optimum dalAm pasar modal yang efisien.
Hal ini menyiratkan bahwa harus disajikan informasi yang cukup agar memungkinkan
diprediksinya kecenderungan (trend) dividen masa depan serta variabilitas serta
kovariabilitas imbalan masa depan dalam pasar tersebut. Penekanannya haruslah pada
preferensi investor dan analisis keuangan yang sudah berpengalaman. Akan tetapi, semua
investor memerlukan informasi untuk mengevaluasi risiko relatif setiap perusahaan guna
mendapatakn portofolio yang terdiversifikasi serta kombinasi investasi yang memenuhi
preferensi risiko masing-masing. Kreditor dan badan-badan pemerintah biasanya memiliki
kekuasaan untuk mendapatkan informasi tambahan untuk kebutuhan mereka.
Tingkatan pengungkapan juga tergantung pada standar yang paling diinginkan. Tiga konsep
pengungkapan yang biasanya diusulkan adalah pengungkapan yang memadai (adequate),
wajar (fair), dan lengkap (full). Yang paling banyak digunakan dari ketiga ungkapan ini
adalah pengungkapan yang memadai, tetapi ungkapan ini menyiratkan jumlah
pengungkapan minimum yang sejalan dengan tujuan negatif membuat laporan tersebut
tidak menyesatkan.
Wajar dan lengkap merupakan konsep yang lebih positif. Pengungkapan yang wajar
menyiratkan suatu tujuan etika, yaitu memeberikan perlakuan yang sama pada semua calon
‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran
Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
Standar Pengungkapan
-FASB : informasi menurut FASB haruslah relevan, tepat waktu, dan dapat dimengerti.
Informasi juga harus andal, netral, dan disajikan dengan jujur. Asumsinya adalah bahwa, jika
informasi memiliki karakteristik-karakteristik ini informasi akan bermanfaat bagi masyarakat.
-Data Kuantitatif : dalam memilih kriteria untuk memutuskan data kuantitatif apa yang
material dan relevan bagi investor dan kreditor, penekanannya haruslah pada informasi
keuangan atau informasi lain yang mungkin dapat digunakn dalam model-model keputusan.
-Informasi Non Kuantitatif : informasi yang tidak dapat dinyatakan dalam ukuran-ukuran
kuantitatif lebih sukar dievaluasi dalam hal materialitas dan relevansinya karena informasi itu
diberi bobot yang bervariasi oleh mereka yang menggunakannya dalam pengambilan
keputusan. Informasi nonkuantitatif relevan dan layak diungkapkan hanya jika informasi itu
berguna dalam proses pengambilan keputusan. Informasi itu relevan hanya jika semakin
‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran
Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
Bentuk-Bentuk Pengungkapan
-Ramalan Keuangan : salah satu pandangan adalah bahwa akuntan hanya harus
menyajikan informasi historis dan kini yang memungkinkan investor membuat predikisi
meerka sendiri tentang masa depan. Pandangan lainnya adalah bahwa manajemen
mempunyai sumberdaya yang jauh lebih unggul untuk membuat ramalan manajemen bagi
masyarakat menambah efisiensi pasar keuangan.
-kebijakan akuntansi : dengan berkembangbiaknya prosedur akuntansi yang digunakan
oleh berbagai perusahaan yang sama, komparabilitas langsung antara laporan-laporan
keuangan menjadi lebih sukar.
-Perubahan akuntansi : Perubahan akuntansi mencakup perubahan dalm prinsip
akuntansi, dalam estimasi akuntansi, dan dalam satuan usaha yang melaporkan.
Pengungkapan perubahan-perubahan ini, seperti pengungkapan kebijakan akuntansi,
esensial bagi keputusan investasi yang optimal.
-Pengungkapan Peristiwa Pasacalaporan : ada dua jenis peristiwa yang relevan yang
mungkin terjadi setelah tanggal laporan dan sebelum selesainya laporan :
Peristiwa yang secara langsung mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam
laporan keuangan.
peristiwa yang mengubah secara material kesinambungan keabsahan nilai-nilai neraca atau
hubungan diantara pemegang ekuitas, atau secara material mempengaruhi keagunan
aktivitas tahun lalu yang dilaporkan sebagai prediksi periode berjalan.
Pengungkapan Segmen-Segmen Perusahaan, ada dua yaitu :
Kebutuhan akan pengungkapan segmen.
Kesulitan akuntansi.
Metode-metode Pengungkapan
Metode-metode pengungkapan yang umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Bentuk dan susunan laporan formal.
Terminologi dan penyajian yang terinci.
Informasi parentesis
Catatan kaki.
‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran
Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
Pengaruh Pengungkapan
Informasi yang disampaikan harus relevan, tepat waktu dan bernilai juga mengatakan
bahwa misi utama SEC dalam peraturan mengenai fair disclosure adalah untuk
memproteksi investor dan mempertahankan integritas pasar sekuritas. Pendapat yang sama
juga diutarakan, yang menyatakan perlunya komunikasi yang lebih baik antara investor dan
pihak manajemen dengan membangun strategi-strategi disclosure guna mengurangi adanya
asimetri informasi yang timbul dalam hubungan kedua pihak. Laporan keuangan merupakan
signal untuk mengkomunikasikan informasi “penting” yang dimiliki manajemen perusahaan,
misalnya perkiraan manajemen
Laporan keuangan yang tidak memberikan tingkat disclosure yang memadai oleh sebagian
investor dipandang sebagai laporan keuangan yang berisiko. Apabila investor menilai suatu
perusahaan berisiko tinggi berdasarkan laporan keuangan yang dihasilkan, maka nilai return
yang diharapkan oleh investor juga tinggi, yang pada gilirannya akan menyebabkan
tingginya biaya ekuitas yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Pengaruh tingkat
disclosure terhadap biaya ekuitas ini, sebelumnya telah banyak diteliti, diantaranya oleh
Financial Reporting of the American Institute of Certified Public Accountants (Jenkin
Committee). Pentingnya disclosure adalah biaya yang rendah untuk equity capital.
mendukung adanya hubungan negatif antara tingkat disclosure dan biaya ekuitas
perusahaan. Meskipun memang pengaruh tingkat disclosure terhadap biaya ekuitas
perusahaan dirasa kurang signifikan pada perusahaan yang menjadi pusat perhatian
sejumlah besar analis keuangan.
‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran
Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
Investor atau calon investor yang ingin menanamkan dananya di dalam surat berharga perlu
melakukan analisis surat berharga dan kondisi yang berkaitan dengan pihak yang
menerbitkan surat berharga tersebut. Tujuan dari analisis ini untuk menen-tukan prospek
dari surat berharga tersebut dan untuk menentukan tingkat risiko yang akan dihadapi oleh
investor maupun calon investor. Untuk mendapatkan analisis dan keputusan yang tepat
maka informasi yang relevan dan terpercaya harus tersedia di pasar modal untuk dapat
diakses oleh investor maupun calon investor. Perusahaan di Indonesia yang melakukan
penawaran kepada publik atau go public wajib menyampaikan laporan perusahaanya
kepada Bapepam. Laporan tersebut dapat berupa laporan keuangan saja maupun laporan
tahunan. Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan rugi laba, laporan arus kas, laporan
perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian integral
laporan keuangan. Menurut PSAK, manajemen perusahaan memikul tanggung jawab utama
dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan. Sedangkan laporan
tahunan, laporan yang diterbitkan sekali setahun, berisi data keuangan (laporan keuangan)
dan informasi non-keuangan.
‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran
Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
Investor atau calon investor yang ingin menanamkan dananya di dalam surat berharga perlu
melakukan analisis surat berharga dan kondisi yang berkaitan dengan pihak yang
menerbitkan surat berharga. Tujuan dari analisis ini untuk menen-tukan prospek dari surat
berharga tersebut dan untuk menentukan tingkat risiko yang akan dihadapi oleh investor
maupun calon investor. Untuk mendapatkan analisis dan keputusan yang tepat maka
informasi yang relevan dan terpercaya harus tersedia di pa-sar modal untuk dapat diakses
oleh investor maupun calon investor. Perusahaan di Indonesia yang melakukan penawaran
kepada publik atau go public wajib menyampaikan laporan perusahaanya kepada Bapepam.
Laporan tersebut dapat berupa laporan keuangan saja maupun laporan tahunan. Laporan
keuangan tediri dari neraca, laporan rugi laba, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas
dan catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian integral laporan keuangan.
‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran
Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
Teknik mendeteksi, selanjutnya, akan menjadi sangat penting mengingat pihak eksternal (di
luar manajemen perusahaan), terlebih rapat umum pemegang saham (RUPS) seharusnya
tidak rela "diakali" oleh manajemen perusahaan. Sementara itu, di sisi keuangan negara
(BUMN), tindakan manajemen perseroan yang ekstremnya sampai dengan merekayasa
"rugi bersih" menjadi "laba bersih" di luar prinsip akuntansi yang berlaku umum (PSAK)
sesungguhnya dapat mengakibatkan kerugian negara. Ini terjadi ketika manajemen BUMN
menerima insentif atas dasar rekayasa "angka laba" yang sudah bukan lagi sekadar praktik
‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran
Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
Kecukupan Pengungkapan
Kecukupan pengungkapan (adequate disclosures) sesuai UU RI No 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara pada Penjelasan Pasal
16 Ayat (1) diakui memegang peranan penting dalam mengungkap ada tidaknya indikasi
penyimpangan (fraud). Lebih lanjut, auditor independen untuk dan atas nama Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) dapat memberikan opininya mengenai hal yang terkait dengan
ketidakcukupan pengungkapan tersebut yang tidak "rela" diungkap oleh manajemen
perseroan. Mari kita ambil contoh, pendapat manajemen yang acap kali muncul dalam
catatan atas laporan keuangan. Estimasi signifikan dan pemusatan material yang diketahui
oleh manajemen yang seharusnya diungkap, pada kenyataannya tidak. Bagaimamana kita
tahu? Untuk itu, mari kita mulai dari Standar Profesional Akuntan Publik, SA Seksi 333
Representasi Manajemen, di sisi aktiva, manajemen perusahaan antara lain berpendapat
bahwa piutang yang dicatat dalam laporan keuangan telah mencerminkan klaim sah kepada
debitor untuk penjualan atau beban lain yang timbul pada atau sebelum tanggal neraca dan
telah dikurangi semestinya dengan taksiran penyisihan sehingga piutang bersih yang dicatat
sebesar jumlah taksiran nilai bersih yang dapat direalisasikan.
Di sisi laba-rugi, dengan demikian, manajemen pun berpendapat bahwa penyisihan telah
dilakukan untuk kerugian yang timbul dari pemenuhan atau ketidakmampuan dalam
memenuhi komitmen penjualan. Benarkah? Sebaliknya, pemakaian laporan keuangan tidak
melihat sama sekali adanya pengungkapan atau informasi mengenai probabilitas piutang
tertagih atau probabilitas piutang tidak tertagih secara historis sebagai dasar pembentukan
penyisihan. Dengan demikian, pemakaian laporan keuangan pun sebenarnya dapat
meragukan kecukupan penyisihan yang dibentuk ketika saldo piutang bermasalah semakin
bertambah sementara estimasi akuntansi untuk penyisihan tersebut tidak berubah (statis).
Bila pengungkapan tidak cukup, pemakai laporan keuangan akan kesulitan, antara lain,
mengevaluasi estimasi penyisihan yang dibentuk. Oleh karena itu, pertama, tidak
mengherankan jika analis lebih suka mengkoreksi angka laba bersih (audited) perusahaan
dengan cara mengurangi laba bersih (audited) dengan seluruh saldo piutang (piutang
‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran
Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
Kedua, sesuai PSAK No 23 Paragraf 13 dan 19, pendapatan dan penjualan harus diakui bila
memenuhi seluruh kondisi berikut, di antaranya besar kemungkinan manfaat ekonomi yang
dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada perusahaan tersebut. Lebih lanjut,
sesuai PSAK No 23 Paragraf 17, bila suatu ketidakpastian timbul tentang kolektibilitas
sejumlah tertentu yang telah termasuk dalam pendapatan, jumlah yang tidak tertagih atau
jumlah yang pemulihannya tidak lagi besar kemungkinannya, diakui sebagai beban. Dengan
pihak "Y" mengakui transaksi tersebut namun kemudian tidak menjanjikan akan mampu
melunasinya, seharusnya manajemen BUMN membuat beban penyisihan yang cukup dan
segera menaksir probabilitas piutang yang dapat direalisasikan dan yang tidak dapat
direalisasikan berdasarkan data historis berupa mutasi pelunasan piutang.
‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran
Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran
Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id