PENDAHULUAN
Disadari atau tidak, penggunaan bahasa akan berubah sesuai dengan kebutuhan
penuturnya. Sebagai contoh, bahasa yang digunakan saat seseorang berpidato atau
berceramah dalam sebuah seminar akan berbeda dengan bahasa yang digunakannya saat
mengobrol atau bercengkrama dengan keluarganya. Bahasa itu akan berubah lagi saat ia
menawar atau membeli sayuran di pasar. Kesesuaian antara bahasa dan pemakaiannya ini
disebut ragam bahasa. Dalam penggunaan bahasa (Indonesia) dikenal berbagai macam
ragam bahasa dengan pembagiannya masing-masing, seperti ragam formal-semi formal-
nonformal; ujaran- tulisan; jurnalistik; iklan; populer dan ilmiah.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) dijelaskan bahwa ilmiah adalah
bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa karya tulis ilmiah adalah karya tulis
yang bersifat keilmuan. Sifat keilmuan ini terlihat pula dalam penggunaan bahasanya.
Ragam bahasa yang digunakan dalam sebuah karya tulis ilmiah adalah ragam bahasa
ilmiah.Ragam bahasa ilmiah merupakan bahasa dalam dunia pendidikan. Karena penutur
ragam bahasa ini adalah orang yang berpendidikan, bahasa yang digunakan adalah
bahasa yang dipelajari di sekolah/institusi pendidikan. Ragam bahasa ini dikenal pula
dengan istilah ragam bahasa baku/standar. Menurut Hasan Alwi dkk. (2003: 13—14),
ragam bahasa ini memiliki dua ciri, yaitu kemantapan dinamis dan kecendikiawan.
Kemantapan dinamis berarti aturan dalam ragam bahasa ini telah berlaku dengan mantap,
tetapi bahasa ini tetap terbuka terhadap perubahan (terutama dalam kosakata dan istilah).
Ciri kecendikiawan terlihat dalam penataan penggunaan bahasa secara teratur, logis, dan
masuk akal. Ragam bahasa ini bersifat kaku dan terikat pada aturan-aturan bahasa yang
berlaku.
Sebagai bahasa baku, terdapat standar tertentu yang harus dipenuhi dalam
penggunaan ragam bahasa ilmiah. Standar tersebut meliputi penggunaan tata bahasa dan
ejaan bahasa Indonesia baku. Tata bahasa Indonesia yang baku meliputi penggunaan kata,
kalimat, dan paragraf yang sesuai dengan kaidah baku. Kaidah tata bahasa Indonesia yang
baku adalah kaidah tata bahasa Indonesia sesuai dengan aturan berbahasa yang ditetapkan
KAIDAH TATA TULIS KARYA ILMIAH 1
oleh Pusat Bahasa Indonesia. Sementara itu, kaidah ejaan bahasa Indonesia yang baku
adalah kaidah ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan. Sesuai dengan ragam
bahasanya, aturan- aturan ini mengikat penggunaan bahasa dalam karya tulis ilmiah.
Kaidah umum penggunaan bahasa Indonesia ragam tulis telah ditetapkan oleh
pemerintah, diantaranya sebagai berikut :
1. Penomoran
Untuk pemeringkatan judul dan subjudul dalam karya ilmiah terdapat dua
aturan, yakni menggunakan jenis huruf, ukuran, percetakan, serta letak yang berbeda
dan menggunakan angka Arab atau perpaduan angka Arab dan huruf latin.
2. Perujukan/Pengutipan
Perujukan dilakukan dengan menggunakan nama akhir, tahun, dan halaman buku.
Jika terdapat lebih dari dua pengarang maka cara menulisnya nama akhir dari dua
pengarang tersebut diikuti dengan dkk. Jika nama pengarang tidak disebutkan, yang
dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen
yang diterbitkan, atau nama Koran/majalah. Untuk karya ilmiah terjemahan,
perujukan dilakukan dengan cara menyebutkan nama pengarang aslinya. Rujukan dari
sumber atau lebih yang ditulis oleh pengarang yang berbeda dicantumkan dalam satu
tanda kurung, dibatasi titik koma (;) sebagai tanda pemisahannya . Antara nama
pengarang dan tahun tidak diberi tanda koma dan antara tahun, tanda titik dua, dan
nomor halaman tidak diberi jarak. Cara merujuk kutipan ada dua, yakni cara merujuk
kutipan langsung dan tidak langsung.
Daftar pustaka pada karya ilmiah ditulis langsung setelah teks berakhir (tidak perlu
diganti halaman baru), sedangkan daftar pustaka pada makalah, buku, atau penelitian
ditulis dengan berganti halaman baru. Dicetak tebal dan tegak seperti “DAFTAR
PUSTAKA”. Unsur yang ditulis dalam daftar pustaka secara berturut-turut meliputi :
a. Nama pengarang ditulis dengan urutan : nama akhir, nama awal, dan nama
tengah, tanpa gelar akademik,
b. Tahun penrbitan,
c. Judul, termasuk subjudul,
d. Tempat penerbitan, dan
e. Nama penerbit.
Artikel ilmiah merupakan tulisan ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah.
Setiap jurnal memiliki syarat penyajian tulisan yang berbeda-beda. Walaupun begitu,
unsur-unsur tulisan yang biasa dapat ditemui adalah abstrak, kata kunci, pendahuluan (latar
belakang, tujuan, masalah penelitian, dan metode penelitian), batang tubuh (hasil dan
pembahasan penelitian), dan kesimpulan. Karena keterbatasan tempat dalam jurnal ilmiah,
pembatasan jumlah halaman dalam artikel ilmiah berlaku ketat. Tiap bidang ilmu
mempunyai konvensi naskah yang berbeda-beda. Namun secara umum, pembagian dalam
sebuah kerangka pikiran (tulisan maupun ujaran) terdiri atas pendahuluan, isi, dan penutup.
Setiap bagian tersebut berkaitan satu sama lain sehingga membangun satu kepaduan yang
utuh.
Secara tradisional, bidang ilmu dibagi menjadi ilmu alam dan sosial. Jika
diperhatikan, ada perbedaan format penulisan pada karya tulis ilmiah dua bidang ilmu ini.
Ilmu alam menggunakan alam sebagai objek penelitiannya. Dalam penulisan karya tulis
ilmiah bidang ilmu alam, langkah-langkah penelitian dicantumkan secara terperinci
sehingga keteraturan/ urutan penulisan terlihat secara eksplisit. Berbeda dengan ilmu alam,
ilmu sosial menggunakan perilaku manusia sebagai objek penelitiannya. Oleh karena itu,
dalam karya tulis ilmiah bidang sosial, pembahasan penelitian disajikan dalam bentuk
penggambaran (deskriptif)
2.5 Metode
Pembahasan mengenai penggunaan bahasa dalam karya tulis ilmiah ini dibagi dalam
tujuh bagian. Bagian pertama, pendahuluan, menjelaskan dasar pemikiran tulisan ini secara
sederhana. Bagian-bagian selanjutnya, menjelaskan penggunaan ragam bahasa ilmiah
tersebut secara spesifik yaitu format penulisan, pilihan kata, kalimat efektif, kesatuan
wacana, dan pedoman penulisan (ejaan). Sebagai penutup, disajikan pula kesimpulan
singkat.
2.6 Sistematika
Buku Ilmiah
Sistematika KTI yang dipublikasi dalam bentuk buku ilmiah memiliki
unsur-unsur sebagai berikut:
a. Sampul dan Nama Penulis
Sampul memberikan kumpulan informasi yang terkandung dalam
sebuah buku dengan pembagian:
1. Sampul luar yang umumnya mencakup judul buku, nama penulis,
dan lembaga penerbitan. Sampul luar dapat memberikan informasi
sinopsis, baik mengenai isi buku maupun daftar riwayat hidup
singkat penulis. Penempatan halaman judul berfungsi pula sebagai
sampul utama buku tersebut yang dapat terbuat dari berbagai bentuk
bahan, dengan berbagai variasi pengatakan (lay out) dan estetika
halaman sampul
2. Sampul dalam yang biasanya lebih terperinci dengan mencantumkan
apa yang sudah tercantum dalam sampul depan dengan ditambahkan
informasi nama editor/dewan editor, lembaga penerbitan, kota
penerbitan, tahun penerbitan, jumlah halaman, dan informasi lainnya
KAIDAH TATA TULIS KARYA ILMIAH 8
b. Karya Cipta
Halaman ini mengandung informasi mengenai hak kepemilikan, baik
untuk karya cipta penulisan maupun penerbitan buku. Dapat juga
ditampilkan petikan perundangan yang berhubungan dengan karya cipta
atau saran bentuk penulisan kutipan/sitasi untuk buku yang
bersangkutan. Halaman ini juga menampilkan nomor International Standard
Book Number (ISBN) dan apabila ada nomor call number
library/International Standard Bibliographic Description (ISBD)
sesuai dengan sistem yang diadopsi oleh badan/lembaga
penerbitan yang bersangkutan. Bentuk informasi tambahan lainnya adalah
kode (barcode) ISBN dan informasi teknis yang berkaitan dengan
pencetakan serta informasi karya cipta yang kadang-kadang ditempatkan
pada halaman sampul dalam.
c. Pengantar
Kata pengantar dan/atau pernyataan pembuka lainnya merupakan
halaman yang menyajikan ungkapan, baik dari penulis maupun pihak ketiga,
untuk para pembaca dengan memuat penghargaan, alasan, atau harapan akan
terbitnya buku yang be rsangkutan atau mengulas secara singkat penulis
atau pihak ketiga mengenai pandangan kualitas/nilai dari isi buku tersebut.
Kata pengantar dapat juga diletakkan di bagian luar sampul belakang.
d. Daftar Isi
Bagian ini merupakan daftar kandungan sebuah buku yang dapat
ditelusuri hingga ke bagian halaman, mencakup daftar bagian bab atau
turunannya dari isi buku, dan apabila ada daftar pendukung lainnya, seperti
daftar tabel, gambar, dan ilustrasi pada halaman sampul sampai
dengan halaman penutup buku.
e. Pendahuluan
Bagian ini mengandung ungkapan dari penulis untuk menjelaskan apa
yang terkandung dalam buku tersebut dan latar belakang pendekatan atas
topik yang ditulis, selain untuk menjelaskan alur bagian buku (bab) yang
terkandung serta bagaimana pembaca menggunakannya.
f. Batang Tubuh
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA