Anda di halaman 1dari 13

RESPIRASI

(LANJUTAN
)
Pengamatan tingkatan metabolisme pada ikan didasarkan
terhadap jumlah konsumsi oksigen yang dipengaruhi oleh
aktivitas ikan tersebut.
Tingkatan metabolisme dibagi menjadi 2 yaitu metabolisme
dasar dan metabolisme aktif.
Metabolisme dasar (Rs) merupakan jumlah oksigen yang
dikonsumsi ketika ikan berada pada kondisi istirahat, tidak
makan dan dalam lingkungan yang netral.
Rs merupakan tingkat metabolisme yang paling rendah dan
bervariasi sesuai dengan ukuran ikan.
Metabolisme dasar pada hewan air lebih rendah jika
dibandingkan dengan binatang lainnya.
Metabolisme aktif (Ra) adalah jumlah oksigen yang
dikonsumsi ketika ikan dalam keadaan aktif.
Banyaknya metabolisme aktif pada ikan dipengaruhi oleh
intensitas waktu keaktifan serta kondisi tubuh.
Jumlah metabolisme aktif pada ikan berkisar antara 2-3 kali
metabolisme dasar.
Pada hewan, tingkat metabolisme dapat diukur dengan
metode langsung maupun dengan menggunakan metode
tidak langsung.
Metode langsung dilakukan dengan mengukur panas yang
dihasilkan oleh binatang.
Metode ini sering digunakan untuk melakukan tingkat
metabolisme pada hewan darat sedangkan aplikasi untuk
hewan air sulit dilakukan.
Kelemahan teknik ini adalah membutuhkan ruang khusus
yaitu ruang metabolisme adianatik yang dapat mendeteksi
perbedaan suhu hingga 0,02-0,03 oC.
Metode yang lain adalah metode tidak langsung yang
pengukuranntya didasarkan terhadap respirasi untuk
menduga panas yang dihasilkan atau energi yang digunakan
melalui koefisien equivalen energi (RQ)
Webb (1975) menjelaskan bahwa metode tidak langsung
merupakan metode yang didasarkan terhadap konsumsi
oksigen dan merupakan teknik yang paling sederhana untuk
mempelajari metabolisme pada ikan.
Volume CO2 yang dihasilkan
RQ =
Volume O2 yang dikonsumsi
Koefisien oxygen colorik (Qok) berdasarkan Elliott dan
Davidson (1975) adalah sebagai berikut :
Protein 3,2 Cal/mg O2 yang dikonsumsi
Glukosa 3,53 Cal/mg O2 yang dikonsumsi
Lemak 3,28 Cal/mg O2 yang dikonsumsi
Beberapa metode pengukuran metabolisme secara tidak
langsung yang sering digunakan antara lain :
Pengukuran pada wadah yang mempunyai aliran tetap
Pengukuran pada wadah tertutup
Aplikasi proses respirasi serta metabolisme pada kegiatan
budidaya antara lain dalam penentuan kapasitas produksi,
penentuan carying capasity serta menentukan sistem
budidaya yang akan dilakukan.
Dapat diaplikasikan dalam kegiatan transportasi.
Penggunaan dasar tingkat metabolisme dipakai dalam
penentuan kapasitas produksi ikan yang akan dibudidayakan
berdasarkan dukungan lingkungan yang ada.
Suatu usaha sistem budidaya pembesaran akan menebar
ikan pada suatu kolam sebanyak 100 kg. Berapa debit air
yang dibutuhkan supaya ikan tumbuh optimal di kolam jika
kebutuhan O2 ikan adalah 50 mgO2/kg/jam, konsentrasi O2 air
yang masuk sebesar 7 mg O2/l dan batas toleransi ikan
terhadap oksigen adalah 3 mgO2/l.
Jumlah kebutuhan O2 total ikan adalah
= bobot ikan x kebutuhan O2 ikan
= 100 kg x 50 mgO2/kg/jam
= 5000 mgO2/jam
jumlah oksigen yang dapat dimanfaatkan oleh ikan
= konsentrasi O2 masuk – batas konsentrasi O2 yang dapat
ditoleransi ikan
= 7 mgO2/l – 3 mgO2/l
= 4 mgO2/l
sehingga jumlah debit air yang dibutuhkan adalah
= Jumlah kebutuhan O2 total ikan / oksigen yang dapat
dimanfaatkan oleh ikan
= 5000 mgO2/jam : 4 mgO2/l
= 1250 l/jam
Berapa jumlah ikan yang dapat dipelihara dalam kolam yang
memiliki debit air sebanyak 10 L/detik (3600 L/jam), Jika
kebutuhan O2 ikan adalah 50 mgO2/kg/jam, konsentrasi O2 air
yang masuk sebesar 7 mg O2/l dan batas toleransi ikan
terhadap oksigen adalah 3 mgO2/l ?
jumlah oksigen yang dapat dimanfaatkan oleh ikan
= (7 mgO2/l – 3 mgO2/l)
= 4 mgO2/l
Oksigen yang tersedia di dalam air
= 4 mgO2/l x 3600 L/jam
= 144.000 mgO2/jam
jumlah ikan yang dapat dipelihara di dalam kolam
= Oksigen yang tersedia di dalam air / kebutuhan oksigen
= 144.000 mgO2/jam / 50 mgO2/kg/jam
= 2880 kg

Anda mungkin juga menyukai