Anda di halaman 1dari 4

Nama : Awallia Misrina Offering :H

NIM : 180422623075 Matakuliah : Teori Akuntansi

1. Jelaskan perbedaan perubahan harga umum, perubahan harga khusus serta perubahan harga
relative

Jawaban : perbedaan perubahan harga umum, perubahan harga khusus dan perubahan harga
relatif, antara lain :
a) Perubahan harga umum mencerminkan perubahan nilai tukar ata daya beli uang,
perubahan harga umum dapat menimbulkan untung ataupun rugi daya beli yang tidak
tampak dalam akuntansi biaya historis, perubahan tersebut disebabkan oleh kekuatan-
kekuatan faktor ekonomi, seperti tersedianya uang atau kecepatan beredarnya uang
dibandingkan dengan tersedianya barang atau jasa dalam perekonimian suatu Negara.

b) Perubahan harga khusus mencerminkan perubahan karakteristik barang tertentu akibat


teknologi atau selera terhadap barang. Perubahan harga spesifik menimbulkan untung atau
rugi penahanan yang melekat pada laba biaya historis, seandainya tidak ada perubahan
tingkat harga umum atau daya beli uang stabil. Perubahan harga khusus adalah perubahan
harga barang tertentu karena nilai intrinsik barang tersbut berubah sehingga nilai tukarnya
juga berubah baik di pasar masukan maupun pasar keluaran.
c) Perubahan harga relatif mencerminkan perubahan harga spesifik setelah pengaruh
perubahan umum diperhitungkan, perubahan harga tersebut mempunyai implikasi yang
berbeda terhadap akuntansi biaya historis. Perubahan harga relative mengukur tingkat
penyimpangan perubahan harga atau jasa tertentu terhadap perubahan akibat perubahan
tingkat harga umum seluruh barang dan jasa. Perubahan harga relative adalah perubahan
harga setelah pengaruh perubahan daya beli dikeluarkan atau diperhitungkan/perubahan
harga residual setelah perubahan daya beli. Dalam keadaan terjadi perubahan harga, biaya
historis diprtahankan karena alasan keterandalan dan keterujian data. Agar kualitas
keterandalan dan keterkaitan dapat dicapai, kerangka akuntansi pokok harus dilengkapi
dengan informasi perubahan harga untuk menunjukan pengaruhnya terhadap laba dan
neraca.
2. Perubahan harga dapat terjadi karena kondisi cost push inflation dan demand pull inflation,
jelaskan 2 kondisi tersebut beserta contohnya !

Jawaban :
a) Cost push inflation, inflasi ini disebabkan karena kenaikan biaya produksi yang
disebabkan oleh kenaikan biaya input atau biaya faktor produksi. Akibat naiknya biaya
faktor produksi, dua hal yang dapat dilakukan oleh produsen, yaitu langsung menaikan
harga produknya dengan jumlah penawaran yang sama atau harga produknya naik karena
penurunan jumlah produksi. Contoh : kondisi ini terjadi ketika harga Bahan Bakar Minyak
(BBM) mengalami kenaikan, karena kenaikan harga BBM ini sehingga berpengaruh
langsung pada perusahaan yang menggunakannya pada saat proses produksi. Agar laba
dari perusahaan tetap stabil, maka salah satu cara yang ditempuh ialah menaikan harga
jual produknya. Akibat dari kondisi ini banyak harga barang yang ikut naik sehingga
menimbulkan inflasi.

b) Demand pull inflation, inflasi ini terjadi sebagia akibat pengaruh permintaan yang tidak
diimbangi oleh peningkatan jumlah penawaran produksi. Akibatnya sesuai dengan hukum
permintaan, jika permintaan banyak sementara penawaran tetap, harga akan mengalami
kenaikan. Jika hal ini berlangsung secara terus-menerus akan mengakibatkan inflasi yang
berkepanjangan.oleh karena itu, untukmengatasinya diperlukan adanya pembukaan
kapasitas produksi baru dengan penambahan tenaga kerja baru. Contoh : kondisi ini terjadi
ketika tahun ajaran baru akan segera dimulai, di mana kebutuhan alat tulis dan seragam
sekolah mengalami peningkatan permintaan di kalangan masyarakat. Sehingga harga alat
tulis dan seragam sekolah mengalami kenaikan yang menyebabkan inflasi di dalam negeri
ikut meningkat.

3. Sistem daya beli umum (General Purchase Power System) diukur berdasar pada index harga
umum dapat menggunakan pendekatan sintaktik, semantik dan behavioral. Berikan penjelasan
dari masing-masing pendekatan tersebut beserta contohnya !
Jawaban :

a) Pendekatan sintaktik, studi tentang tata bahasa atau hubungan antara simbol dengan
simbol. Pertanyaan utama dalam unsur ini ada apakah kata-kata atau simbol digunakan
secara konsisten dan logis. Sintaktik atau hubungan logis menghubungkan konsep-konsep
dasar (diwujudkan dengan simbol lingkungan). Hubungan kelogisan dalam sintaktik
berkaitan dengan aturan bahasa yang digunakan. Unsur sintaktik dapat dianalisis dengan
menggunakan metodologi analitik yang didasarkan pada silogisme, yang memiliki
seperangkat pernyataan dan konklusi. Contoh : Penjumlahan persentase atas dua asset
yang berbeda, hanya berarti jika keduanya diukur dengan aturan yang sama.

b) Pendekatan semantik, menunjukan makna atau hubungan antara kata, tanda atau simbol
dengan obyek yang ada di dunia nyata. Pernyataan yang berkaitan dengan unsur semantik
adalah, Apakah arti dari setiap kata atau simbol yang digunakan dalam teori. Namun
demikian apabila kita mengkaitkannya dengan obyek dunia nyata, persamaan tersebut
menjadi realistis. Kebenaran nilai atau keakuratan semantik suatu pernyataan ditentukan
oleh keakuratan deskriptif yang ada di dunia nyata. Kebenaran tersebut didasarkan pada
pernyataan atau konklusi individual, bukan pada aliran logika/argument. Contoh :
Pendefinisian asset, penguasaan bukannya pemilikan yang dijadikan kriteria karena jika
pemilikan menjadi kriteria, maka akan banyak objek yang tidak masuk sebagai asset.
c) Pendekatan pragmatik/behavioral, hubungan pragmatis menunjukan pengaruh kata-kata
atau simbol terhadap seseorang. Aspek pragmatis berkaitan dengan bagaimana konsep dan
praktik akuntansi memengaruhi perilaku seseorang. Hal ini beralasan karena salah satu
tujuan dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi yang bermanfaat bagi
pihak yang berkepentingan untuk membantu pengambilan keputusan ekonomi.
Pendekatan pragmatis yang lain adalah dengan cara mengamati rekasi seseorang terhadap
pesan yang sama dengan menggunakan cara yang berbeda. Contoh : Perubahan harga atau
volume saham di pasar modal. Perubahan harga atau volume saham yang diamati
memberi bukti adanya kebermanfaatan informasi.
4. Dalam akuntansi perubahan harga terdapat konsep: purchasing power untuk pemegang saham,
Investment Purchasing Power dan specific Replacement Purchasing power, jelaskan masing-
masing konsep tersebut dan bagaimana implementasinya ?

Jawaban :
a) Purchasing power untuk pemegang saham, salah satu konsep paling awal dari daya beli
adalah bahwa modal dipelihara hanya jika kemampuan saham untuk membeli sejumlah
dan sekualitas tertentu barang dan jasa konsumsi tetap konstan. Walaupun investor terus
melikuidasi saham mereka, lebih umum bagi pemegang saham untuk menginvestasikan
kembali tabungan mereka dan mengkonsumsikan hanya laba dari investasi. Contoh
Implementasi : suatu indeks inflasi seperti indeks harga konsumen yang menjadi dasar
dari tingkat obligasi yang mana tingkat bunga juga akan naik ketika tingkat inflasi naik.

b) Investment purchasing power, postulat kontnuitas mengasumsikan bahwa perusahaan


akan terus menginvestasikan kembali aktivanya untuk mempertahankan modal yang
diinvestasikan. Jadi, siklus operasi adalah dari aktiva non moneter ke kas ke aktiva non
moneter. Daya beli investasi dapat dilihat dari 3 pandangan, antara lain : (1) kemampuan
perusahaan untk menginvestasikan kembali jumlah yang sama barang investasi secara
umum; (2) kemampuan perusahaan untuk menginvestasikan kembali dalam barang modal
yang umumnya dibeli oleh semua perusahaan dalam industry bersangkutan; (3) keampuan
untuk menginvestasikan kembali barang-barag investasi yang serupa dnegan yang
diperoleh di masa lalu. Contoh implementasi : dapat menggunakan faktor-faktor seperti
jangka waktu dan resikonya sebagai bahan pertimbangan seblum memutuskan akan
berinvestasi.
c) Specific replacement purchasing power, kemampuan membeli barang-barang ataupun
jasa-jasa tertentu pada tanggal berbeda. Dengan demikian daya beli ini dapat diukur
dengan perubahan harga-harga khusus. Contoh implementasi : dapat mengukur daya beli
khusus menggunakan perubahan harga-harga khusus.

Anda mungkin juga menyukai