FR SKB Kes
FR SKB Kes
1. UU Kes / Permenkes
Misi
1. Peningkatan kualitas manusia Indonesia.
a. Mengembangkan Sistem Jaminan Gizi dan Tumbuh Kembang Anak
b. Mengembangkan Reformasi Sistem Kesehatan
c. Mengembangkan Reformasi Sistem Pendidikan
d. Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi
e. Menumbuhkan Kewirausahaan
f. Menguatkan Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
1
3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan.
a. Redistribusi Aset demi Pembangunan Berkeadilan
b. Mengembangkan Produktivitas dan Daya Saing UMKM Koperasi
c. Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan
d. Mengembangkan Reformasi Sistem Jaminan Perlindungan Sosial
e. Melanjutkan Pemanfaatan Dana Desa untuk Pengurangan Kemiskinan
dan Kesenjangan di Perdesaan
f. Mempercepat Penguatan Ekonomi Keluarga
g. Mengembangkan Potensi Ekonomi Daerah untuk Pemerataan
Pembangunan Antarwilayah
7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh
warga.
a. Melanjutkan Haluan Politik Luar Negeri yang Bebas Aktif
b. Melanjutkan Transformasi Sistem Pertahanan yang Modern dan TNI
yang Profesional
c. Melanjutkan Reformasi Keamanan dan Intelijen yang Profesional dan
Tepercaya
2
c. Reformasi Sistem Perencanaan, Penganggaran, dan Akuntabilitas
Birokrasi
d. Reformasi Kelembagaan Birokrasi yang Efektif dan Efisien
e. Percepatan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
f. Reformasi Pelayanan Publik
3
1. tanpa kemiskinan
2. tanpa kelaparan
4. pendidikan berkualitas
5. kesetaraan gender
1) Pada tahun 2030, mengakhiri kelaparan dan menjamin akses pangan yang aman,
bergizi, dan mencukupi bagi semua orang, khususnya masyarakat miskin dan
rentan termasuk bayi, di sepanjang tahun.
2) Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target
internasional 2025 untuk penurunan stunting dan wasting pada balita dan
4
mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta
lansia.
Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di
segala usia [13 Target, 4 Diantaranya MoI]
Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan bagi semua
orang [2 Target Kesehatan], yaitu:
1) 6.1. Mencapai akses air minum aman yang universal dan merata;
2) 6.2 Mencapai akses sanitasi dan higiene yang cukup dan merata bagi semua orang
serta mengakhiri defekasi terbuka, memberi perhatian khusus pada kebutuhan
perempuan dan wanita serta orang-orang yang berada pada situasi rentan.
6. Sistem JKN
5
e. Apa itu DJSN?
Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) adalah Dewan yang berfungsi untuk membantu
Presiden dalam perumusan kebijakan umum dan sinkronisasi penyelenggaraan Sistem
Jaminan Sosial Nasional.
6
2) Bukan PBI jaminan kesehatan.
Peserta bukan PBI jaminan kesehatan terdiri dari:
a) Pekerja penerima upah dan anggota keluarganya.
b) Pekerja bukan penerima upah dan anggota keluarganya.
c) Buka pekerja dan anggota keluarganya
k. UU BPJS Kesehatan
Undang-Undang 40 - 2004 Sistem Jaminan Sosial Nasional
Undang-Undang 24 – 2011 BPJS
7
Masalah kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri atau akibat dari hobi yang
membahayakan diri sendiri.
Pengobatan tambahan, alternatif, dan tradisional seperti akupuntur, shin she,
chiropractic dan berbagai jenis pengobatan lainnya yang belum dinyatakan efektif
berdasar pada penilaian teknologi kesehatan.
Pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan
(eksperimen).
Pembayaran untuk alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu.
Perbekalan kesehatan rumah tangga.
Pelayanan kesehatan akibat bencana dan kejadian luar biasa atau wabah yang
sedang menyerang.
Biaya pelayanan lainnya yang tidak berhubungan dengan manfaat jaminan
kesehatan yang diberikan.
Klaim perorangan.
7. SKN
Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah pengelolaan kesehatan yang
diselenggarakan oleh semua komponen bangsa Indonesia secara terpadu dan saling
mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2012
TENTANG SISTEM KESEHATAN NASIONAL
pengertian bentuk pokok SKN :
bentuk organisasi dan kerja sama yg dinamis,terarah,berguna dan berdayaguna dr upaya
kesehatan berdasar pemikiran dasar SKN
a. Latar Belakang
Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari Agenda ke-5 Nawa
Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia.
Program ini didukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia
Pintar, Program Indonesia Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera.
8
Program Indonesia Sehat selanjutnya menjadi program utama Pembangunan
Kesehatan yang kemudian direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui Keputusan
Menteri Kesehatan R.I. Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015.
Konsep Keluarga
adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk
mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini
dibutuhkan untuk perkembangan individu dan psikososial anggota keluarga.
2. Fungsi sosialisasi
10
5. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (The Health Care Function)
Yang dimaksud satu keluarga adalah satu kesatuan keluarga inti (ayah, ibu, dan
anak) sebagaimana dinyatakan dalam Kartu Keluarga. Jika dalam satu rumah
tangga terdapat kakek dan atau nenek atau individu lain, maka rumah tangga
tersebut dianggap terdiri lebih dari satu keluarga. Untuk menyatakan bahwa suatu
keluarga sehat atau tidak digunakan sejumlah penanda atau indikator.
12
9. UU Kes ttg Aborsi
Pasal 75
1) Setiap orang dilarang melakukan aborsi.
2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dikecualikan berdasarkan:
a. indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan…
b. kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologis….
3) Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya
dapat dilakukan setelah melalui konseling….
4) Ketentuan lebih lanjut diatur dengan Peraturan Pemerintah….
13
11. 6 Langkah CUci Tangan
1) Tuang cairan handrub (sabun cair) pada telapak tangan kemudian usap dan gosok
kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar.
2) Gosok kedua punggung tangan. Telapak tangan kanan menggosok punggung
tangan kiri. Lakukan pada tangan sebaliknya.
3) Menggosok sela-sela jari dengan cara menyilangkan jari tangan kanan dengan kiri.
4) Gosok bagian dalam dan punggung jari dengan posisi ujung jari saling mengunci.
5) Bersihkan ibu jari. Gosok ibu jari tangan kiri secara memutar dalam genggaman
tangan kanan. Lakukan pada tangan sebaliknya.
6) Membersihkan kuku dan ujung jari dengan cara menguncupkan ujung-ujung jari
sehingga saling bertemu. Kemudian gosokkan pada telapak tangan yang
berlawanan. Lakukan pada tangan sebaliknya.
14
Latar Belakang Sejarah HKN
Menilik kembali pada sejarah, pada era tahun 50-an, penyakit malaria merupakan
penyakit yang banyak diderita masyarakat indonesia. Ratusan ribu jiwa terenggut akibat
malaria, Karena itulah, pemerintah berupaya melakukan pemberantasan malaria atau
malaria eradication di seluruh penjuru Tanah Air.
Guna mencapai hal tersebut, tahun 1959 dibentuklah Dinas Pembasmian Malaria yang
pada bulan Januari 1963 berubah namanya menjadi Komando Operasi Pemberantasan
Malaria (KOPEM). Pembasmian malaria dilakukan dengan menggunakan insektisida
Dichloro Diphenyl Trichloroethane (DDT) yang disemprotkan secara massal ke rumah-
rumah di seluruh Jawa, Bali, dan Lampung. Penyemprotan secara simbolis dilakukan oleh
presiden Soekarno pada tanggal 12 November 1959 di Desa Kalasan, Yogyakarta.
Selanjutnya, kegiatan penyemprotan DDT juga dibarengi dengan kegiatan pendidikan
kesehatan atau penyuluhan kepada masyarakat.
Lima tahun kemudian, lebih kurang 63 juta penduduk telah mendapat perlindungan dari
penyakit malaria. Karena itu, pada tanggal 12 November 1964, keberhasilan
pemberantasan malaria tersebut diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional (HKN)
pertama. Hal inilah yang menjadi titik awal kebersamaan seluruh komponen bangsa dalam
pembangunan kesehatan di Indonesia.
15
kehidupan sehari-hari sebagai
upaya mewujudkan Indonesia Sehat
Pesan Pendukung
• SALAM SEHAT, SEHAT INDONESIA
• Keluarga Sehat, Indonesia Kuat
• Wujudkan Indonesia Sehat dengan promotif dan preventif
• Sehatkan diri dan sekitar, mulai dari kita
• INTEGRITAS: “Sehat Tanpa Korupsi”. Jaga Diri, Jaga Teman, Jaga Kementerian
Kesehatan
• Etos Kerja : “Sehat Melayani.” Cepat (No Delay), Tepat (No Error), Bersahabat
(No Complaint)
• Gotong royong:“Indonesia Sehat”. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, Indonesia
Kuat
• Budaya Kerja Harian:
1T : Minimal 1 pekerjaan tuntas setiap hari
2K : Minimal 2 kebaikan setiap hari
3S : Senyum, Sapa, Salam
4M : Hadir 4 menit sebelum kegiatan dimulai
5R : Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin
Makanan sehat untuk keluarga dengan gizi seimbang agar terhindar dari obesitas
dan stunting (masalah gizi kurang dan badan pendek).
Perilaku hidup sehat dengan melakukan aktivitas fisik.
Perilaku hidup bersih untuk menciptakan lingkungan sehat.
Hidup sehat tanpa rokok, alkohol, dan napza.
Penggunaan obat sesuai resep dokter.
Menjaga kesehatan reproduksi sejak dini.
Pencegahan penyakit dengan imunisasi.
Bagi pengambil keputusan, dapat memanfaatkan momen HKN untuk mendapat
dukungan publik, meningkatkan nilai kinerja yang semakin baik di mata
masyarakat, serta bukti dalam menjalankan pemerintahan yang bersih dan
melayani.
Bagi petugas kesehatan, mengingatkan tugas dan kewajiban mereka untuk
melayani kesehatan masyarakat, dan berkarya semakin giat.
Bagi lintas sektoral kementerian, organisasi masyarakat dan dunia usaha,
memberikan kesempatan tugas membangun kesehatan tidak bisa dilakukan
sendiri, namun bekerja sama dengan berbagai pihak
16
Bagi masyarakat, mengajak untuk terus melakukan perilaku hidup bersih dan
sehat, mencegah penyakit dan memiliki jaminan kesehatan.
15. PHBS
17
5) Memberantas jentik nyamuk
6) Tidak merokok di lingkungan sekolah
7) Membuang sampah pada tempatnya, dan
8) Melakukan kerja bakti bersama warga lingkungan sekolah untuk menciptakan
lingkungan yang sehat.
Masa SBY
Gerakan ini mengedepankan upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat melalui
penggalangan partisipasi dan kepedulian pemangku kepentingan secara terencana dan
terkoordinasi untuk percepatan perbaikan gizi masyarakat dengan prioritas pada 1000
HPK
Sasaran global tahun 2025 disepakati adalah sebagai berikut:
2) Menurunkan proporsi anak balilta yang menderita kurus (wasting) < 5%;
3) Menurunkan anak yang lahir berat badan rendah (BBLR) sebesar 30%;
5) Menurunkan proporsi ibu usia subur yang menderita anemia sebanyak 50%;
6) Meningkatkan prosentase ibu yang memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan lebih
kurang 50%.
18
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, Kementerian Kesehatan
memfokuskan 4 program prioritas yaitu,
18. CERDIK
Untuk mencegah dari PTM
K (Kendalikan stress)
19
Norovirus, Atau disebut juga Norwalk-like virus (NLVs) atau calicivirus. Virus ini
ditularkan melalui makanan, peralatan dan lantai yang terkontaminasi.
Botulism
21. Germas
Kolaborasi antar kementerian dan lembaga menuju pembangunan sehat
diwujudkan dalam
Jika ditinjau dari sistim pelayanan kesehatan di Indonesia, maka peranan dan kedudukan
puskesmas adalah sebagai ujung tombak sistim pelayanan kcsehatan di Indonesia. Sebagai
sarana pelayanan kesehatan terdepan di Indonesia, maka Puskesmas bertanggungjawab
20
dalam menyelenggarakan pelayartan kesehatan masyarakat, juga bertanggung jawab
dalatn menyelenggarakan pelayanan kedokteran.
Visi puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat menuju Indonesia sehat. Indikator
utama yakni:
1. Lingkungan sehat.
2. Perilaku sehat.
3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu.
4. Derajat kesehatan penduduk kecamatan.
Sesuai dengan kemampuan tenaga maupun fasilitas yang berbeda-beda, maka kegiatan
pokok yang dapat dilaksanakan oleh sebuah puskesmas akan berbeda pula. Namun
demikian kegiatan pokok Puskesmas yang seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut
: KIA, Keluarga Berencana, Usaha Perbaikan Gizi, Kesehatan Lingkungan, Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit Menular, Pengobatan termasuk pelayanan darurat karena
kecelakaan, penyuluhan Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Sekolah, Kesehatan Olah Raga,
Perawatan Kesehatan Masyarakat, Kesehatan dan keselamatan Kerja, Kesehatan Gigi dan
Mulut, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Mata, Laboratorium Sederhana, Pencatatan Laporan
dalam rangka Sistem Informasi Kesehatan, Kesehatan Usia Lanjut dan Pcmbinaan
Pengohatan Tradisional.
Fungsi puskesmas
Puskesmas diharapkan dapat bertindak sebagai motivator, fasilitator dan turut serta
memantau terselenggaranya proses pembangunan di wilayah kerjanya agar berdampak
positif terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Hasil yang diharapkan dalam
menjalankan fungsi ini antara lain adalah terselenggaranya pembangunan di luar bidang
21
kesehatan yang mendukung terciptanya lingkungan dan perilaku sehat. Upaya pelayanan
yang diselenggarakan meliputi :
Sesuai dengan keadaan geografi, luas wilayah, sarana perhubungan, dan kepadatan
penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas. Agar jangkauan pelayanan Puskesmas lebih
merata dan meluas, Puskesmas perlu ditunjang dengan Puskesmas pembantu,
penempatan bidan di desa yang belum terjangkau oleh pelayanan yang ada, dan
Puskesmas keliling. Disamping itu pergerakkan peran serta masyarakat untuk mengelola
posyandu.
25. Tujuan KB
MAntap = paling lama
IUD (dimasukkan ke vag) = 5 tahun
Implan = 3 tahun
SUntik = 1 bulan, 3 bulan
22
26. Imunisasi campak
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) diadakan 2 kali dalam setahun, serentak di seluruh
kota di Indonesia. Hanya 3 imunisasi wajib berulang yang akan diberikan pada saat BIAS,
yakni:
• Imunisasi Campak
23
Sebanyak 28,3%-nya anak berusia 5-7 tahun masih terkena campak meski sudah
mendapatkan vaksinasi sewaktu bayi. Atas dasar ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
membuat rekomendasi imunisasi ulang pada anak kelas 1 di seluruh Sekolah Dasar (SD).
Bersamaan dengan campak, imunisasi DT juga turut diberikan ulang pada anak sekolah
kelas 1 SD. Selanjutnya, mengingat masih dijumpainya kasus difteria pada umur >10
tahun, imunisasi DT dapat diberikan lagi saat anak berusia 12 tahun.
• Imunisasi Tetanus
Imunisasi tetanus direkomendasikan untuk diberikan ulang pada anak sekolah kelas 2 dan
3 SD.
34. Napza
NARKOTIKA PSIKOTROPIKA
Undang-Undang No. 35 tahun 2009 Undang-Undang No. 5 tahun 1997
zat atau obat yang berasal dari tanaman zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis
atau bukan tanaman, baik sintetis maupun bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif
24
semi sintetis yang dapat menyebabkan melalui pengaruh selektif pada susunan
penurunan atau perubahan kesadaran, saraf pusat yang menyebabkan perubahan
hilangnya rasa nyeri dan dapat pada aktivitas mental dan perilaku
menimbulkan ketergantungan
Narkotika ada 3 golongan: Golongan Psikotropika:
a. Tanaman papaver, opium mentah, Hanya gol III dan IV
opium masak (candu, jicing, Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon,
jicingko), opium obat, morfina, Valium, Mandrax, Amfetamine, Fensiklidin,
kokaina, ekgonina, tanaman ganja, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital,
dan damar ganja. Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD
b. Garam-garam dan turunan-turunan (Lycergic Syntetic Diethylamide) dan
dari morfina dan kokaina, serta sebagainya.
campuran-campuran dan
c. sediaan-sediaan yang mengandung
bahan tersebut di atas
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun
sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat
mengganggu sistem saraf pusat, seperti:
• Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat
organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh
minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh:
lem/perekat, aceton, ether dan sebagainya.
25
berkonsentrasi Hidung berair
Ngidam sabu Mata berair Mual
Paranoid Berkeringat Sakit perut
Psikosis (cenderung Panas dingin Berkeringat
skizofrenia) Sering menguap Panas dingin
Halusinasi Nyeri otot dan tulang Ngidam
Kecemasan Tremor Demam
Gelisah Merinding (bulu Gemetaran
Tidur terlalu lama kuduk berdiri)
dan sering, terlalu nyenyak Kelelahan
sulit dibangunkan, siklus Tekanan darah tinggi
tidur terganggu Jantung berdetak
Kecenderungan cepat
bunuh diri Kejang otot
Menarik diri (isolasi) Sistem pernapasan
Emosi datar dan rusak
inaktifitas
Miskin wawasan,
dan proses penilaian buruk
Gejala fisik:
26
SKB Gizi
Formula (rumus) yang banyak digunakan dalam menghitung kebutuhan energi seseorang
adalah :
Besarnya penggunaan energi untuk Basal Metabolisme Rate (BMR) dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti :
Faktor Primer :
Faktor Sekunder :
status gizi
penyakit
aktifitas fisik
Perempuan = 25 kkal x kg BB
Specific Dynamic Action (SDA) diperkirakan besarnya 10 % dari BMR. Beberapa faktor yang
mempengaruhi besarnya SDA :
Kegiatan Fisik diperhitungkan sesuai dengan berat ringannya pekerjaan karena makin
berat maka penggunaan energi akan lebih banyak, dan makin ringan pekerjaan
penggunaan energi akan lebih sedikit. Sehingga kegiatan fisik tersebut dapat dikategorikan
sebagai :
28
Pria :
10 – 12 tahun : 30 kg
13 – 15 tahun : 40 kg
16 – 19 tahun : 55 kg
Wanita :
10 – 12 tahun : 39 kg
13 – 15 tahun : 42 kg
16 – 19 tahun : 45 kg
Bila dibandingkan denganAKG maka kecukupan zat gizi remaja tersebut adalah:
29
Kecukupan Karbohidrat : 60% x 2500 = 1500 kalori = 1500/4 =375 gram
Kecukupan Lemak : 10% x 2500 kal = 250 kal = 250/9 = 27,7 gram
Kesimpulan bila hasil recall 24 hours remaja tersebut benar maka kecukupan zat gizi yang
dikonsumsi adalah rata-rata belum memenuhi AKG, hanya kecukupan Lemak, Vit.A, dan
Vit C sudah melebihi Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan.
1. Tentukan BMR dengan patokan yang digariskan oleh WHO/FAO, atau dengan
menggunakan rumus Harris-Benedict, Cara cepat I, atau Cara cepat II.
Berat badan yang digunakan dalam menghitung BMR adalah menggunakan Berat
badan IMT(Indeks Massa Tubuh)/BMI(Boddy Mass Indeks) normal
Contoh : Bila contoh remaja diatas dihitung kebutuhan gizi adalah seperti berikut ini :
Berat Badan = 54 Kg, Tinggi Badan = 156 cm, Umur 17 tahun, Aktifitas Ringan
30
Bila dilihat dari IMT saat ini maka remaja tersebut termasuk kategori normal, maka berat
badan yang digunakan untuk menghitung BMR adalah berat badan saat ini.
Remaja diatas beraktifitas ringan, maka faktor aktifitas akan menambah kebutuhan nergi
sebesar 1,6 x BMR
Umur 17 thn maka tambahan energi untuk pertumbuhan adalah sebanyak 0,5 kkal/Kg BB:
= 27 kkal
Untuk energi oleh raga, tidak diperhitungkan karena remaja diatas sangat jarang
melakukan olah raga
31
Kebutuhan Energi dari Karbohidrat ( 60 – 75 % energi total) :
32
37. Serapan Minyak
Seorang ibu menggoreng kentang. Berat kentang mentah bersih = 2000 g, bahan yang
dapat
dimakan = 60%, faktor konversi penyerapan minyak goreng = 2,9.
Berapakah berat minyak goreng yang diserap?
38. HGN
Tema besar HGN tahun 2018 adalah ''Mewujudkan Kemandirian Keluarga dalam 1000 HPK
untuk Pencegahan Stunting'', dengan slogannya adalah adalah Bersama Keluarga Kita Jaga
1000 HPK.
34
Untuk menilai status gizi anak balita, maka angka berat badan dan tinggi badan setiap
anak balita dikonversikan ke dalam nilai terstandar (Zscore) menggunakan baku
antropometri anak balita WHO 2005. Selanjutnya berdasarkan nilai Zscore dari masing-
masing indikator tersebut ditentukan status gizi anak balita dengan batasan sebagai
berikut :
36
Indikator status gizi berdasarkan indeks TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang
sifatnya kronis sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama. Misalnya: kemiskinan,
perilaku hidup tidak sehat, dan pola asuh/pemberian makan yang kurang baik dari sejak
anak dilahirkan yang mengakibatkan anak menjadi pendek.
Indikator status gizi berdasarkan indeks BB/TB memberikan indikasi masalah gizi yang
sifatnya akut sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi dalam waktu yang tidak lama
(singkat). Misalnya: terjadi wabah penyakit dan kekurangan makan (kelaparan) yang
mengakibatkan anak menjadi kurus. Indikator BB/TB dan IMT/U dapat digunakan untuk
identifikasi kurus dan gemuk. Masalah kurus dan gemuk pada umur dini dapat berakibat
pada risiko berbagai penyakit degeneratif pada saat dewasa (Teori Barker).
Masalah gizi akut-kronis adalah masalah gizi yang memiliki sifat masalah gizi akut dan
kronis. Sebagai contoh adalah anak yang kurus dan pendek.
KEP ringan
Bila berat badan menurut umur (BB/U) 70-80% baku median WHO-NCHS dan/atau
berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) 80-90% baku median WHO-NCHS
KEP sedang
Bila BB/U 60-70% baku median WHO-NCHS dan/atau BB/TB 70-80% baku median
WHO-NCHS
KEP berat
Bila BB/U < 60% baku median WHO-NCHS dan/atau BB/TB < 70% baku median
WHO-NCHS
KEP berat terdiri dari Marasmus, Kwashiorkor, Marasmic-kwashiorkor
42. AMonia
Amonia adalah hasil metabolisme PROTEIN
37
43. Koles terbanyak pada
38
46. Tumpeng Gizi Seimbang
39
47. Enzim liposikdase menyebabkan buah menjadi…
aktivitas enzim lipoksidase (penyebab bau langu pada kedelai)
Enzim peroksidase, Enzim ini dapat menyebabkan pencoklatan pada sayuran dan
buah-buahan
Anak KEP berat yang pulang sebelum rehabilitasi tuntas, di rumah harus diberi makanan
tinggi energi (150 Kkal/kgBB/hari) dan tinggi protein (4-6 gram/kgBB/hari):
o Memberi makanan untuk anak yang sesuai (energi dan protein) dengan porsi paling
sedikit 5 kali sehari.
o Memberi makanan selingan diantara makanan utama.
o Mengupayakan makanan selalu dihabiskan.
o Memberi suplementasi vitamin dan mineral atau elektrolit.
o Meneruskan ASI
40
4. Pemberian suplementasi vitamin dan mineral bila ada defisiensi atau pemberian bahan
makanan sumber mineral tertentu, sebagai berikut :
Bahan makanan sumber mineral khusus :
Sumber Zn : daging sapi, hati, makanan laut, kacang tanah, telur ayam.
Sumber Cuprum : tiram, daging, hati
Sumber Mangan : beras, kacang tanah, kedelai
Sumber Magnesium : daun seledri, bubuk coklat, kacang-kacangan, bayam,
Sumber Kalium : jus tomat, pisang, kacang-kacangan, kentang, apel, alpukat, bayam,
daging tanpa lemak.
5. Jumlah cairan 130-200 ml per kg BB/hari, bila terdapat edema dikurangi.
6. Cara pemberian : per oral atau lewat pipa nasogastrik (NGT).
7. Porsi makanan kecil dan frekuensi makan sering.
8. Makanan fase stabilisasi hipoosmolar/isoosmolar dan rendah laktosa dan rendah serat
(lihat tabel formula WHO dan modifikasi).
9. Meneruskan pemberian ASI.
10. Membedakan jenis makanan berdasarkan berat badan, yaitu:
BB<7 kg diberikan kembali makanan bayi dan BB >7 kg dapat langsung diberikan makanan
anak secara bertahap.
11. Mempertimbangkan hasil anamnesis riwayat gizi.
Malnutrisi Berat
1. Marasmus: kekurangan energi
a) Gejala Klinis
• Wajah seperti orang tua
• Sering terdapat penurunan kesadaran
• Kulit kering, dingin dan kendor
• Otot-otot mengecil sehingga tulang-tulang terlihat jelas
• Sering disertai diare atau konstipasi
• Tekanan darah, frekuensi jantung dan frekuensi pernafasan berkurang
• Terlihat tulang belakang lebih menonjol dan kulit di pantat berkeriput (baggy pant)
http://hmpd.fk.ub.ac.id/malnutrisi-energi-protein/
51. Pada penderita kanker mengalami kakeksia, mana yg bukan termasuk gejala
kakeksia?
42
Merasa kenyang meski baru makan dengan porsi yang sedikit
Mengalami anemia
Merasa sangat lelah dan lemah
Tidak nafsu makan
a. Bagi pasien dengan status gizi kurang diberikan sebanyak 40-45 kkal/kg BB.
b. Bagi pasien dengan status gizi lebih diberikan sebanyak 10-25% di bawah kebutuhan
energy normal.
c. Bagi pasien dengan status gizi baik diberikan sesuai dengan kebutuhan energi normal
ditambah factor stress sebanyak 15% dari AMB (Angka metabolism basal).
2. Protein
a. Bagi pasien dengan status gizi kurang, anemia, albumin rendah (<2,5 mg/dl) diberikan
protein tinggi 1,5-2,0 g/kg BB.
b. Bagi pasien dengan status gizi baik atau kegemukan diberikan protein normal 0,8-1 g/kg
BB.
4. Karbohidrat cukup, sesuai dari sisa dari kebutuhan energy total untuk menghindari
hipermetabolisme.
43
5. Vitamin cukup terutama vitamin B, C, dan K.
6. Rendah sisa agar mudah dilakukan pembersihan saluran cerna atau klisma, sehingga
tidak mengganggu proses pembedahan.
Catatan : Bagi pasien dengan penyakit tertentu diberikan sesuai dengan penyakitnya.
Diet Sisa Rendah
56. Berat badan pada pasien penyakit hati dipengaruhi oleh factor
Assites (perut) dan oedema (kaki tangan)
44
57. Pengertian hiperglikemia/hipoglikemia
61. Untuk mengetahui konsumsi zat besi perhari digunakan metode survei konsumsi
apa
Food recall 24
45
63. Asam amino esensial
Istimewanya : Isoleusin
46
67. Ester retinol diubah menjadi...
68. Untuk mengetahui seseorang menderita GAKY adalah dgn melakukan palpasi,
hal tersebut adalah pemeriksaan secara "klinis/fisik/kimia"
47
74. Zat besi yg mudah diserap tubuh adalah
Fero
76. Pada pasien luka bakar dianjurkan makan makanan berikut ini kecuali
78. Vitamin A
Feb Agu
48
82. Cara perhitungan cairan tubuh berdasarkan RDA :
dewasa : 2 cc/kg BB/jam
anak² :
10 kg I = 4 cc/kg BB/jam
10 kg II = 2 cc/kg BB/jam
86. Hemochromatosis :
Penyakit genetik yg mnyebabkan tubuh menyerap terlalu banyak zat besi dari mkanan yg
kita konsumsi. kelebihan zat besi disimpan di hati, jantung dan pancreas.
87.
88. pedoman bagi penyusunan rencana 5 tahunan dan juga rencana tahunan di
bidang kesehatan baik dlm bentuk program² dan proyek pembangunan maupun
dlm bentuk kegiatan rutin
49