OLEH :
NIM : 4516111026
PEMBIMBING :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BOSOWA
MAKASSAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Pengaruh pada janin dengan ibu penderita preeklampsia bervariasi, dari yang
paling ringan sampai dengan kematian janin. Gangguan pertumbuhan janin sering
ditemukan bila berat dapat menyebabkan hipoksia intrapartum. Pengaruh pada
janin ini berhubungan dengan aliran darah uteroplasenta dan kemampuan arteri
spiralis untuk dilatasi sebagaimana seharusnya pada kehamilan. Menurut
Smasaron dan Sargent pada preeklamsia terjadi perubahan pada plasenta. Tahap
pertama adalah proses yang mempengaruhi arteri spiralis, yang menyebabkan
kurangnya suplai darah ke plasenta. Tahap kedua terjadi efek iskemia plasenta
pada bagian ibu dan janin (Lintang, 2003).
Umur ibu pada masa kehamilan merupakan salah satu faktor yang menentukan
tingkat resiko pada masa kehamilan dan persalinan. Wanita dengan usia <20
tahun dan > 35 tahun memiliki resiko tinggi terhadap kejadian preeklamsia. Hal
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Meisita (2013) menunjukkan
adanya hubungan yang signifikan antara kejadian preeklamsia dengan responden
usia beresiko (< 20 tahun dan >35 tahun ) dengan nilai OR pada penelitian ini
adalah 2,654, yakni OR > 1 menunjukkan bahwa umur merupakan resiko
terjadinya preeklamsia pada ibu bersalin.