Anda di halaman 1dari 6

STIKes KHARISMA

PENGARUH DARI PERDARAHAN DAN PREEKLAMSIA ATAS KEMATIAN


MATERNAL BERDAMPAK PADA MENINGKATNYA AKI (ANGKA KEMATIAN
IBU) DI KABUPATEN KARAWANG

PROPOSAL RISET

DISUSUN OLEH :

NURUSSHOFA 433131440118029

NURAMDANI SYAHPUTRA 433131440118030

PROGRAM STUDI KEPERWATAN DIPLOMA III

STIKes KHARISMA KARWANG

Jln. Pangkal Perjuangan Km 1 By Pass Karawang 41316

Karawang, September 2020


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Preeklamsia merupakan suatu kondisi yang terjadi akibat dari tekanan darah
tinggi yang tidak terkontrol pada ibu hamil. Kondisi ini pada ibu hamil harus segera ditangani
karena kondisi preeklamsia dapat berkembang menjadi eklampsia dan memiliki komplikasi
yang fatal baik bagi ibu maupun bagi janinnya. Kondisi ini terjadi setelah usia kehamilan
lebih dari 20 minggu. Salah satu faktor terjadinya preklamisia yaitu usia > 40 tahun serta
obesitas. Menurut Para ahli bahwa preeklampsia disebabkan oleh plasenta tetapi juga bisa
disebabkan oleh berbagai faktor resiko. Ibu hamil yang memiliki preklamisia pembuluh darah
yang tidak berfungsi dengan normal, akibat bentuknya yang lebih sempit dan memiliki reaksi
terhadap hormon yang berbeda, sehingga menyebabkan aliran darah dapat masuk ke plasenta
menjadi terbatas.

Preeklampsia dapat muncul dengan gejala maupun tanpa gejala. Beberapa gejala dan tanda
yang dapat muncul pada ibu hamil dengan preeklamsia, antara lain Nyeri kepala, Gangguan
penglihatan (menjadi buram), Nyeri perut kanan atas, Mual dan muntah, Produksi urin
menurun, Penurunan jumlah trombosit pada pemeriksaan darah, Gangguan fungsi hepar,
Sesak napas, Bengkak pada kaki, tangan, dan wajah.

Angka kematian ibu (AKI) adalah kematian ibu selama kehamilan dalam waktu 42 hari
setelah berakhirnya kehamilan, yang disebabkan oleh kehamilan sendiri atau cara
penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan atau cedera. Masalah-masalah yang
menjadi penyebab angka kematian ibu menurut WHO, yaitu
Pendarahan postpartum (setelah melahirkan), Tekanan darah tinggi, Infeksi , Penghentian
kehamilan dan Emboli paru

World Health Organization (WHO) menyatakan angka kematian ibu (AKI) di


dunia pada tahun 2015 adalah 216 per 100.000 kelahiran hidup atau diperkirakan
jumlah kematian ibu adalah 303.000 kematian dengan jumlah tertinggi berada
dinegara berkembang yaitu sebebesar 302.000n kematian. Angka kematian ibu
dinegara berkembang 20 kali lebih tinggi dibandingkan angka kematian ibu dinegara
maju yaitu 239 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan dinegara maju hanya 12 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (WHO, 2015).
Preeklamsia adalah suatu kelainan pada kehamilan yang berdampak pada kehamilan
dan kematian bayi. Preeklamsi merupakan salah satu penyebab kematian perinatal dan
kehamilan dan banyak terjadi diseluruh dunia (WHO, 2011).
Kematian ibu di indonesia tahun 2013 masih didominasi oleh tiga penyebab utama
kematian yaitu perdarahan sebesar 30,13%, hipertensi dalam kehamilan sebesar
27,1%, dan infeksi sebesar 7,3%, partus lama juga merupakan salah satu penyebab
kematian ibu yang anka kejadiannya terus meningkat yaitu 1% pada tahun 2010,
1,1% pada tahun 2011, dan 1,8% pada tahun 2012. (Kemenkes RI, 2016).
Beberapa keadaan yang dapat meneyebabkan kondisi ibu hamil menjadi resiko
mengalami komplikasi selama kehamilan dan persalinan antara lain adalah ibu hamil
yang menderita diabetes, hipertensi, malaria, (terlalu muda <20 tahun, terlalu tua >35
tahun, terlalu dekat jaraknya, terlalu banyak anaknya) dan anemia yaitu kadar
hemoglobin <11 g/Dl (Kemenkes, 2015).
Berdasarkan survei demografi dan kesehatan indonesia (SDKI) tahun 2012, angka
kematian ibu diindonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup angka
ini sedikit menurun jika dibandingkan dengan SDKI tahun 1991, yaitu sebesar 390
per 100.000 kelahiran hidup. Pemerintah bersama masyarakat bertanggung jawab
untuk menjamin bahwa setiap ibu memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualiatas, mulai saat hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, dan
pasaca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatn khusus serta rujukan jika terjadi
komplikasi. Oleh karena itu pentingnya melakukan intervensi lebih lanjut terlebih
dahulu kepada kelompok remaja dan dewasa muda dalam upaya percepatan
penurunan AKI.
Penyebab utama kematian ibu diantaranya adalah perdarahan, infeksi,
hipertensi kehamilan (preeklamsia) partus macet, dan abrosi. Preeklamsi diklasifikasi
menjadi dua yitu preklamsi ringan dan preeklamsi berat. Preeklamsi berat adalah
preeklamsi dengan tekanan darah sistolik >160 mmHg dan diastolik >110 mmHg
disertai proteinuria 5 g/24 jam, oliguria, kenaikan kadar kreatinin plasma, gangguan
visusu dan serebral, nyeri epigastrium, edema paru-paru dan sianosis, hemolysis
mikroangiopatik, trombositopenia berat dan sindrom HELP (Prawiroharjo, 2014).
Kasus kematian maternal tertinggi di indonesia tahun 2012 yaitu Provinsi jawa barat
sebanyak 804 kasus dari 931.906 jumlah kelahiran hidup dengan AKI 86,3 per
100.000 KH, sedangkan tahun 2015 mengalami peningkatan yaitu 823 kasus dari
950.541 jumlah kelahiran hidup dengan AKI 86,6 per 100.000 KH (Dinkes Provinsi
Jawa Barat, 2014).
Kabupaten karawang tahun 2014 menduduki urutan kedua tertinggi jumlah
kasus kematian maternal di Provinsi Jawa Barat yaitu dengan 59 kasus dari 57.004
dari jumlah kelahiran hidup dan tahun 2015 mengalami peningkatan sebanyak 68
kasus dari 54.82 dengan jumlah kelahiran hidup (Dinkes Kabupaten Karawang,
2014).
Menurut hasil penelitian jasmiati dkk (2019). Yang berjudul Analisis peran
faktor penyebab kematian maternal yang dapat dicegah terhadap keterlambatan
rujukan dan penangan di kabupaten karawang provinsi jawa barat. Kematian maternal
menjadi indikator penting derajat kesehatan masyarakat. Sebagaian besar penyebab
kematian maternal dapat dicegah dengan meliputi faktor pasien, tenaga kesahatan,
fasilitas kesehatan dan rujukan. Tahap pertama secara kuantitatif yaitu cross sectional
dengan pengambilan data dari dokumen Audit Maternal Perinatal (AMP) tahun 2015
sebanyak 65 kematian maternal yang dapt dicegah di kabupaten karawang. Hasil
kuantitatif menunjukan sebagian besar kematian maternal yang dapat dicegah
mengalami keterlambatan rujukan dan penangan yaitu 52 kasus (80,0%) dan terdapat
peran yang bermakna dari faktor pasien , tenaga kesehatan , fasilitas kesehatan
terhadap keterlambatan rujukan dan pengannan. Keterlambatan deteksi dini dan
pengambilan keputusan karena kurangnyakemampuan tenaga kesehatan mengenali
dan menjaring kasus risiko tinggi serta tidak efektif memberikan komunikasi
informasi dan edukasi (KIE) yang menyebabkan keterlambatan rujukan dan
penanganan. Diperlukan peran masyarakat, stakeholder, tenaga kesehatan dan
pengambilan kebijakan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan untuk
menurukan kematain maternal.
Berdasarkan hasil pengkajian data pada 46 kasus kematian di Kabupaten
Karawang ditemukan bahwa kasus preeklampsi dan perdarahan masih menjadi dua
primadona yang menyebabkan kematian ibu, dari jumlah 46 kematian ibu tercatat 10
orang atau 22,7% disebabkan oleh perdarahan dan 10 orang atau 22,7 disebabkan oleh
preeklamsia sedangkan sisanya disebabkan oleh jantung, plasenta, asma, TB paru dan
lain-lain. (Astri Nurdiana. Riska setiawati, 2019;98)
Perdarahan dan preeklamsia menjadi penyumbang terbesar dalam AKI di
Karawang diikuti dengan beberapa penyebab lainnya, hal ini tentu menjadi sorotan
terhadap peningkatan angka kematian ibu. Bila hal ini tidak ditanggapi dengan serius
maka tidak diragukan kematian ibu maternal akibat perdarahan dan preeklamsia akan
terus meningkat dan menjadi masalah yang lebih besar.
Oleh karna itu kami sebagai penulis ingin melakukan riset data tentang
pengaruh dari perdarahan dan preeklamsia yang berdampak meningkatnya AKI di
Kabupaten Karawang ini sekaligus member informasi bahwasannya kita harus
waspada terhadap masalah ini dan menanganinya dengan serius.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan


masalah dalam riset ini adalah apa pengaruh preeklamsia dan perdarahan atas
kematian ibu maternal dan berdampak pada jumlah AKI di Kabupaten Karawang ?

C. TUJUAN

a. Tujuan umum

Untuk mengetahui seberapa pengaruh preeklamsia dan perdarahan atas kematian ibu
maternal dan berdampak pada jumlah AKI di Kabupaten Karawang

b. Tujuan khusus

- Untuk mengetahui jumlah kematian ibu maternal dengan kasus perdarahan dan
preeklamsia

- Menggambarkan pengaruh preeklamsia dan perdadaran atas kematian ibu maternal


dan berdampak pads jumlah AKI di Kabupaten Karawang
- Menggambarkan pencegahan terhadap preeklamsia dan perdarahan pada ibu
maternal

D. MANFAAT

a. Bagi penulis, sebagai tambahan ilmu dan wawasan tentang perdarahan dan
preeklamsia yang menjadi peyebab kematian utama pada ibu maternal.

b. Bagi pembaca, sebagai masukan dan tambahan wawasan agar senantiasa waspada
terhadap perdarahan pada ibu maternal dan preeklamsia sehingga akan mengurangi
kematian pada ibu maternal khususnya oleh kasus perdarahan dan preeklamsia.

c. Bagi akademik, sebagai bahan untuk menambah referensi di perpustakaan dan


menambah informasi yang bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran bagi almamater.

Anda mungkin juga menyukai