Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

1.1 Latar Belakang

Setiap hari di tahun 2015 , sekitar 830 wanita meninggal karena komplikasi
kehamilan dan kelahiran anak . Hampir semua kematian ini terjadi dirangkaian sumber
daya rendah , dansebagian besar bisa dicegah . Penyebab utama kematian adalah
perdarahan , hipertensi , infeksi , dan penyebab tidak langsung , sebagian besar karena
interaksi antara kondisi medis yang sudah ada sebelumya dan kehamilan . 1 Menurut
World Health Organization (WHO) secara global kematian ibu di dunia adalah sebesar
289.000 pada tahun 2013 . Angka kematian ibu tertinggi adalah Sub-Sahara Afrika
menyumbang 62% (179.000) dari kematian global, kedua diikuti oleh Asia Selatan 24%
(69.000). Di tingkat negara , dua negara yang menyumbang sepertiga dari kematian ibu
adalah India 17% (50.000_ dan Nigeria 14% (40.000) (WHO,2014) Berdasarkan estimasi
yang dibuat dari hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SKDI) tahun 1990
sampai 2007 menggunakan perhitungan exponensial , Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia pada tahun 2015 baru mencapai 161/100.000 kelahiran hidup , sementara target
MDG (Millennium Development Goals) Indonesia adalah 102/100.000 kelahiran hidup. 2
Dari salah satu penyebab kematian ibu ialah hipertensi pada kehamilan , Hipertensi
diperkirakan menjadi komplikasi sekitar 7-10% seluruh kehamilan , dari seluruh ibu yang
mengalami hipertensi dalam kehamilan didiagnosis preeklamsi dan eklamsi .
Hipertensi dalam kehamilan pada dasarnya tedapat 4 jenis yaitu preeklamsia –
eklampsia , hipertensi kronik ( hipertensi yang sudah ada sejak sebelum ibu mengandung
janin ) , preeklamsia pada hipertensi kronik dan hipertensi gestasional (Depkes, 2013). 1.2
Sebanyak 4 juta wanita hamil yang didiagnosis preeklampsia setiap tahun . Dan setiap
tahun , diperkirakan sebanyak 50.000 sampai 70.000 wanita meninggal karena
preeklamsia serta 500.000 bayi meninggal . Preeklampsia merupakan penyebab 15-20%
kematian wanita hamil diseluruh dunia serta penyebab utama mortalitas dan morbiditas
pada janin (Raghupathy, 2013).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg pada dua kali
pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang
(Depkes,2013). Sedangkan preeklamsia adalah suatu sindroma spesifik pada kehamilan
yang terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu , pada wanita yang sebelumnya
normotensi .Keadaan ini ditandai oleh peningkatan tekanan darah (140/90 mmHg) yang
disertai oleh proteinuria . 3 Proteinuria terjadi karena terdapat lesi pada glomerulus . Baik
keadaaan proteinuria maupun kelainan histologi glomerulus terjadi pada tahap lanjut
hipertensi dalam kehamilan kenyataannya , Preeklampsia secara klinis mulai tampak
hanya menjelang akhir suatu proses patofisiologi yang mungkin dimulai pada 3 sampai 4
bulan sebelum timbulnya hipertensi . 4 Preeklampsia mengakibatkan terjadinya gangguan
Vasospasme plasenta sehingga berkurangnya nutrisi dan oksigen ke janin , sehingga ibu
dengan kejadian preeklampsia sering kali melahirkan premature dan juga melahirkan bayi
dengan berat lahir rendah . 5
Preeklamsia memiliki tingkatan bisa disebut preeklamsia ringan dan preeklamsia
berat . Dapat dikategorikan diagnosis preeklampsia berat bila didapatkan dalah satu gejala
berikut : Tekanan darah sistolik > 160 mmhg dan tekanan darah sistolik >110 mmHg ;
Proteinuria > 5 gr/jumlah urin selama 24 jam ; oliguria ; Peningkatan kadar kreatinin
serum (1,2 mg/dL); Edema paru dan sianosis ; Gangguan visus dan serebral disertai sakit
kepala yang menetap ; Nyeri epigastrium yang menetap ; Peningkatan enzim hepar alanin
aminotransferase (ALT) atau Aspartate aminotransferase (AST) ; Sindroma HELLP.
Bahaya dari preeklamsia dapat menyebabkan kematian dan kesakitan pada ibu
preeklampsia yaitu abrasion plasenta , edema pulmonary , kegagalan ginjal dan hepar ,
miokardial infark , Disseminated intravascular coagulation (DIC) , perdarahan serebral
(Gilbert & harmon , 2005) . Sedangkan akibat dari preeklampsia pada janin dan bayi
adalah insufiensi plasenta , asfiksia neonatorum , intra uterine growth retardation
(IUGR) , premature , dan abrasion plasenta (Gilbert & Harmon ,2005)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang uraian diatas , maka dapat dirumuskan dalam penelitian
ini apakah terdapat hubungan antara jumlah paritas , usia dan status gizi dengan kejadian
preeklamsi di RSUD dr Doris Sylvanus Palangkaraya Periode 2019 ?
1.3 Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara jumlah paritas , usia dan status gizi
dengan kejadian preeklamsi di Dr Doris Sylvanus Palangkaraya periode Mei –
Juli 2019 .
b. Tujuan Khusus
1. Mengukur hubungan status gizi dengan kejadian Preeklamsi di RSUD dr
Doris Sylvanus Palangkaraya Periode Mei – July 2019
2. Mengukur hubungan usia ibu hamil dengan kejadian Preeklamsi di RSUD
dr Doris Sylvanus Palangkaraya Periode Mei – July 2019
3. Mengukur hubungan Paritas dengan kejadian Preeklamsi di RSUD dr
Doris Sylvanus Palangkaraya Periode Mei – July 2019
4. Mengukur hubungan Status gizi , usia dan Paritas dengan kejadian
preeklamsi di RSUD dr Doris Sylvanus Periode Mei- July 2019 .

1.4 Manfaat Penelitian

1. Untuk Peneliti
Untuk menambah wawasan tentang hubungan jumlah paritas , usia , dan status
gizi dengan kejadian preeklamsi di RSUD dr Doris Sylvanus Palangkaraya
Periode Mei – Juli 2019 . Dan diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bekal
stelah menyelesaikan pendidikan .

2. Bagi Masyarakat .
Memberikan informasi tentang kejadian Preeklamsi pada ibu hamil dan memberi
wawasan terkait hubungan jumlah paritas , usia , dan status gizi dengan kejadian
Preeklamsi di RSUD dr Doris Sylvanus Palangkaraya Periode Mei- Juli 2019 .

3. Bagi Institusi
A. Bagi Institusi Fakultas Kedokteran Universitas Palangkaraya
Hasil penelitian ini dapat menjadikan bahan informasi kepada para mahasiwa
terkait dengan hubungan antara jumlah paritas ,
B. Bagi Institusi RSUD dr Doris Sylvanus Palangkaraya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dalam rangka
menurunkan angka kejadian preeklamsi , yang terkait dengan hubungan antara
jumlah paritas , usia dan status gizi dengan kejadian preeklamsi .

1.5 Keaslian Penelitian

Anda mungkin juga menyukai