Karena granuloma hati bersifat infiltratif maka kejadian kolestasis intrahepatik pada penyakit ini
meningkat ditandai dengan meningkatnya fosfatase alkali dan y-giutamyl transpeptidase.
HEPATITIS GRANULOMATOSA
• Definisi / umum : Granuloma hepatik hadir dalam 2 - 15% dari semua biopsi hati dan
spesimen eksisi
• Etiologi : Ditemukan dalam berbagai macam infeksi menular dan kondisi tidak
menular
–Immune dimediasi: sirosis bilier primer, hepatitis autoimun
– Penyakit hati berlemak dengan lipogranuloma: lihat penyakit hati berlemak dan
nonalkohol
–Cedera hati akibat obat
–Bahan asing: talip periportal atau bahan lainnya dari penyalahguna obat intravena,
berilium, minyak mineral, torpedale
–Kelainan neoplastik: limfoma (Hodgkin dan non-Hodgkin), karsinoma hepatoseluler,
kolangiokarsinoma
–Penyakit sistemik, misalnya penyakit granulomatosa kronis , penyakit Crohn ,
sarkoidosis , lupus eritematosus sistemik, penyakit IgG4 dan gangguan jaringan ikat
lainnya.
–Idiopatik: 10 - 15% dari semua granuloma hati; diagnosis pengecualian; prognosis
yang sangat baik
mikroskopik (histologis)
•Morfologi (epithelioid, suppurative, fibrin ring atau lipogranuloma)
mungkin menyarankan etiologi yang mendasarinya.
A. Large Cell change. Hepatosit sangat besar B. Small cell change (SCC). Penampakan
dengan nuclei yang sangat besar, sering normal hepatosit terlihat pada sudut kanan
atipikal tersebar diantara hepatosit normal bawah.. SCC diindikasikan dengan
ukurannya lebih kecil daripada hepatosit
normal dengan adanya penebalan piringan
Dysplasia nodul
A. Hepatitis-C dengan Sirosis B. Secara histologis area pada box pada gambar
terlihatnya ada nodul besar yang A menunjukan karsinoma sel hati yang dapat
khas dibedakan dengan baik (sisi kanan) dan sebuah
subnodul dari HCC yang cukup terdeferensiasi
didalamnya (tengah,kiri)
Karsinoma sel hati
Makroskopik :
MORFOLOGI :
Batu kolestrol terjadi secara khusus dikandung empedu
dan 50% sampai 100% kandungannya terdiri atas
kolestrol. Batu kolestrol murni berwarna kuning pucat
dengan peningkatan proporsi kalsium karbonat , fosfat ,
dan bilirubin yang memberikan warna putih keabuan
hingga hitam .
Bentuknya oval dan padat , dapat berbentuk secara
tunggal , tetapi paling sering terbentuk beberapa
batu ,dengan permukaan bergelombang akibat proses
pembentukannya (aposisi).
Batu empedu kolestrol
Manipulasi mekanik selama kolesistektomi laparoskopi telah
menyebabkan fragmentasi beberapa batu empedu kolesreol. Tampak
bagian dalam yang berpigmen menunjukan pigmen m=empedu yang
terperangkap didalamnya. Mukosa kandung empedu memerah dan
iregular akibat adanya kolesisititis akut dan kronik.
MORFOLOGI :
Batu pigmen dapat terbentuk dimana saja dalam
saluran empedu dan diklasifikasikan menjadi
batu hitam dan coklat. Secara umum ,
Batu pigmen hitam ditemukan pada kandung
empedu yang steril , sedangkan batu coklat
ditemukan pada saluran intrahepatik atau
ekstrahepatik yang terinfeksi.
Batu empedu berpigmen
Beberapa batu empedu hitam bergelombang tampak dalam kandung
empedu yang terlihat biasa-biasa saja yang diambil dari pasien yang
memilik prostesis katup mitral mekanik , menyebabkam hemolisis
intravaskular kronik
Kolesistitis
Radang kandung empedu dapat terjadi akut ,
kronik ,atau akut yang menyertai radang
kronik dan hampir selalu berhubungan dengan
batu empedu.
MORFOLOGI :
Kolesistisis akut , kandung empedu biasanya
membesar dan tegang dan menampakkan
warna merah terang atau titik-titik ungu . Yang
disebabkan oleh perdarahan subserosum.
Lapisan serosum sering dtutupi oleh benang
fibrin atau pada kasus yang berat ditutupi
eksudat.
kolesistisis gangrenosa
Kandung empedu berubah menjadi organ
nekrotik hijau-kehitaman. Pada pemeriksaan
histologi , reaksi inflamasi tidak khas dan
terdiri dari pola-pola peradangan akut pada
umumnya ( edema , infiltrasi leukosit, kongesti
vaskular , pembentukan abses yang nyata )
Kolesistitis kronik
adanya batu dalam kandung empedu. Walaupun
tanpa adanya peradangan akut , sering
dianggap sebagai pembenaran yang cukup
untuk diagnosis. Kandung empedu mungkin
menyusut dari ukuran normal, atau
membesar. Ulserasi mukosa jarang terjadi
submukosa dan subserosum sering menebal
karena fibrosis.
Koledokolitiasis
Koledokolitiasis: adanya batu di dalam saluran empedu.
Gejala muncul karena: obstruksi bilier, kolangitis, abses hati, penyakit hati
kronik dengan sirosis bilier sekunder, atau kolesistitis kalkulus akut.
1. Batu kolesterol
berbentuk oval, multifocal atau mulberry dan mengandung lebih dari
70% kolesterol.
2. Batu kalsium bilirubinat
(pigmen coklat): berwarna coklat atau coklat tua, lunak, mudah
dihancurkan dan mengandung kalsium-bilirubinat sebagai komponen
utama.
3. Batu pigmen hitam
berwarna hitam atau hitam kecoklatan, tidak berbentuk, seperti bubuk
dan kaya akan sisa zat hitam yang tak terekstraksi.
Makroskopik Koledokolitiasis
1. Berbentuk oval,
multifokal atau
mulberry dan
mengandung
lebih dari 70%
kolesterol.
2. Soliter, besar,
dan
permukaannya
halus.
• Leads to
fibrosis
and
strictures
Mikroskopik Kolangitis
1. Ductopenia dengan
kerusakan saluran empedu
mirip dengan sirosis bilier
primer, perubahan portal
hepatitis aktif kronis
ringan, proliferasi duktular
empedu.
2. Granuloma variabel
Sumber: Pathologyoutlines.com. Komal Arora, M.D. 2017. Liver and intrahepatic bile ducts –
nontumor; Biliary tract disease: Autoimmune cholangitis
Sirosis Bilier Sekunder
Makroskopik
1. Yellow green, icteric
discoloration of tissues
and fluids
2. Hard, granular liver
Pankreas dapat sama sekali tidak terbentuk, suatu kondisi yang biasanya (tapi
tidak selalu) berhubungan dengan malformasi berat yang tidak memungkinkan
untuk hidup. Pancreatic duodenal homeobox 1 (PDX1) adalah faktor transkripsi
homeodomain yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan normal pankreas,
dan mutasi pada gen PDX1, yang berlokasi pada lokus kromosom 13q12.1,
dikatakan berhubungan dengan agenesis pankreas
Pankreas Divisium
Kelainan kongenital yang paling signifikan
secara klinis,dengan angka kejadian sekitar 3
sampai dengan 10% pada autopsi serial.