Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rafika Zirti Yolanda

Asal Institusi : Universitas Baiturahmah


Alamat Email : vika110618@gmail.com
Judul Essay : Tingginya Rating Stroke di Kaum Milenial

Populasi di era kini maraknya generasi milenial yang berusia 18-24 tahun
memiliki kesibukan masing-masing. Masa remaja merupakan masa transisi yang
mengacu pada pertumbuhan sehingga perlu mendapatkan perhatian dan bimbingan.
Pada usia remaja saat ini perubahan dan penyesuaian terjadi baik itu pada lingkungan,
pergaulan, pertumbuhan fisik, mental, dan emosional. Pada saat anak muda yang
menuntut ilmu ataupun bekerja yang jauh dari orang tua tentunya pengawasan
kesehatan anak tersebut tidak terpantau.
Kebiasaan yang dimiliki generasi milenial yaitu dengan mengkonsumsi
makanan siap saji (fast food), yang dari makanan tersebut memiliki kandungan
kolesterol dan lemak jenuh dengan jumlah yang tinggi. Bukan hanya makanan saja
melainkan kebiasaaan merokok, minuman yang beralkohol, kurangnya olahraga dan
stress. Perubahan gaya hidup ini secara garis besar mengacu dalam meningkatnya
angka kejadian hipertensi.
Hipertensi atau biasa disebut dengan tekanan darah tinggi biasanya
menyebabkan ke penyakit stroke. Namun timbulnya pertanyaan bukankah orang yang
menderita penyakit stroke hanya pada usia lanjut saja?, atau apakah generasi muda
saat ini tidak bisa terkena penyakit stroke?. Permasalahan keberlangsungan penyakit
stroke tersebut menimbulkan pro dan kontra di kalangan anak muda maupun orang
tua. Berdasarkan penyakit stroke yang paling sering ditemui pada orang-orang usia
menengah dan usia lanjut.
Pada zaman dulu banyak yang beranggapan bahwa penyakit stroke hanya
memicu pada orang usia lanjut saja, akan tetapi tidak menutup kemungkinan pada era
modern saat ini. Hal ini terjadi karena adanya perubahan gaya hidup yang tidak sehat
seperti dijelaskan sebelumnya. Faktor yang mempengaruhi timbulnya stroke ada 2
yaitu yang dapat diubah contohnya pola makan, olahraga dll, dan faktor tidak dapat
ubah misalnya riwayat keluarga, jenis kelamin, umur. Sehingga terjadinya
peningkatan angka penderita stroke di usia muda meningkat tajam.
Stroke merupakan gangguan fungsi otak akibat aliran darah ke otak yang
mengalami gangguan karena adanya robekan atau sumbatan pada pembuluh darah
arteri menuju otak, sehingga nutrisi dan oksigen yang pada akhirnya menyebabkan
kematian sel-sel langsung sehingga otak tidak dapat berfungsi dengan baik. Untuk
tingkat keparahan stroke yang terjadi tergantung pada tingkat keparahan otak. Stroke
juga sering disebut sebagai “serangan otak” yang disebabkan pada gangguan suplai
darah ke bagian otak yang biasa menyerang orang secara tiba-tiba.
Penyebab terjadinya stroke ada 2 macam, yaitu adanya sumbatan di pembuluh
darah (thrombus) dan ada juga pembuluh darah yang pecah. Akan tetapi, paling risiko
stroke diawali dengan tingginya tekanan darah, atau biasa di sebut dengan hipertensi.
Tidak hanya hipertensi saja melainkan penyakit diabetes, kolesterol tinggi, obesitas,
penyakit jantung, dll.
Adapun beberapa orang yang mengalami penyakit stroke yang dialami
dengan riwayat keluarga atau penyakit keturunan. Biasanya penderita stroke tidak
menyadari bahwa dirinya mengalami penyakit stroke. Insiden stroke meningkat
seiring bertambahnya usia maupun pada pola hidup yang tidak sehat. Pada umumnya
stroke diderita orang tua, yang dikarenakan proses penuaan menyebabkan pembuluh
darah menyempit dan mengeras. Setelah diteliti bahwa stroke dapat terjadi pada usia
muda dari 18 – 40 tahun.
Lalu apa faktor yang mempengaruhi generasi muda rentan terkena stroke?
Dari fenomena ini dapat terlihat bahwa generasi muda lah yang sangat fatal jika
dialami sebagian orang. Penyebab utamanya adalah pemakaian narkoba,
mengkonsumsi alkohol, faktor keturunan, stress pada anak yang biasa diakibatkan
oleh beban pikiran misalnya berhubungan pada pendidikan atau hubungan sosial yang
memicu awalnya terjadi stroke. Penyebab lainnya terjadinya kebiasaan pola hidup
yang tidak sehat baik itu berupa makanan cepat saji (fast food) atau junk food yang
mengandung kolesterol jahat yang sangat tinggi (Low Density Lipoprotein).
Kebiasaan malas berolahraga bagi kaum milenial sering terjadi mereka lebih
memilih untuk bersantai atau rebahan. Hal ini sangat berpengaruh besar terhadap
kesehatan di usia muda, seringnya kaum milenial beranggapan olahraga dan merokok
itu adalah

Anda mungkin juga menyukai