Anda di halaman 1dari 26

Buletin Al-Turas

Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama - Vol. XXIII No.2, Juli 2017

Dinamika Penerjemahan Sastra: South of The Slot


Moh.Supardi1

Abstract
Literary work is an art of language that has function to communicate someone’s idea, feeling,
emotion, and soul as a reflection of life. It is nonetheless complicated, since the literary work
creation is very personal. Besides requiring creativity and sensitivity, the writer of a literary
work also needs to have a wide cultural knowledge and master both languages structure,
source and target language. Therefore, a translator as the mediator to convey a message from
source language into a target language has significant role. On the one hand, a translator is
demanded to keep the source language style and structure of the writer’s source language; on
the other hand, a translator is also demanded to convey the readability and acceptability mes-
sage from the source language into the readers’ target language who have different language
and culture. Based on that reasons, this study is aiming at knowing the style and method of
translation (formal and dynamic) done by the university students of translation studies.
Keywords: Translation, literary work, South of the Slot, formal and dynamic, descriptive-qual-
itative method.

Abstrak
Sastra merupakan karya seni bahasa dan alat komunikasi untuk menggambarkan suasana ba-
tin, pikiran, perasaan, emosi, imajinasi, dan realitas kehidupan. Untuk menghasilkan sebuah
karya sastra tentunya bukanlah suatu hal yang mudah. Proses pembuatan karya sastra yang
sangat rumit dan bersifat pribadi menuntut seorang penerjemah sastra memiliki kepekaan
rasa dan kreatifitas yang tinggi, memiliki pengetahuan yang luas tentang budaya dan bahasa;
Terlebih lagi jika bahasa atau budaya bahasa sumber dan sasarannya sangat jauh berbeda.
Dengan demikian, seorang penerjemah sebagai pengalih bahasa dan pesan dari bahasa sum-
ber ke dalam bahasa sasaran, sejatinya memiliki tugas yang sangat berat. Di satu sisi, ia di-
tuntut menjaga gaya dan bahasa sastra yang ingin disampaikan oleh penulis bahasa sumber;
Di sisi lain, ia harus bisa menyampaikan maksud penulis bahasa sumber kepada pembaca
yang berbeda latarbelakang bahasa dan budaya. Berdasarkan permasalahan tersebut, pe-
nelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya bahasa dan metode penerjemahan formal dan
dinamis dari hasil terjemahan sastra mahasiswa semester enam dalam menerjemahkan teks
sastra South of The Slot. Penelitian ini menggunakan metode dekriptif komparative dengan
pendekatan kualitatif.
Kata kunci: Penerjemahan, teks sastra, South of the Slot, dinamika dan formalitas, metode
penelitian deskriptif, pendekatan kualitatif.

1
Dosen Tetap Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta

381
Moh.Supardi :
Dinamika Penerjemahan Sastra: South of The Slot

A. Pendahuluan dan karya-karya terjemahan yang sudah


dipublikasikan.
Karya sastra sebagai bentuk ekspresi ba-
tin seorang pengarang dan sebagai gam- Sebagai peneliti, saya justru memiliki pe-
baran realita hidup memiliki makna dan mikiran berbeda mengingat signifikan-
maksud yang sangat luas dan mendalam. si sebuah penelitian sangat tergantung
Karena terlalu luas dan mendalamnya pada tujuan penelitian itu sendiri. Hal
suasana batin, pemikiran dan realitas ini dikarenakan hasil terjemahan sangat
kehidupan, bahasa seringkali tak mam- ditentukan oleh tujuannya: untuk apa,
pu mewakili semua keinginan, maksud, siapa, di mana, kapan, dan bagaimana
dan imajinasi seorang pengarang. Latar- penerjemahan itu dilakukan (Williams
belakang budaya, bahasa, kondisi alam, & Chesterman, 2002:7).
lingkungan hidup, keluarga, dan norma
Dari sinilah kemudian muncul pro dan
seorang pengarang sangat berpengaruh
kontra apakah sebuah teks sumber (teks
terhadap gaya, cara pandang, dan ber-
sastra) harus diterjemahkan secara se-
pikir yang dituangkan ke dalam karyan-
tia atau bebas. Masing-masing pakar
ya. Dengan demikian tentu tidak mudah
dan praktisi penerjemahan tampakn-
memahami sebuah karya sastra.
ya memiliki cara pandang dan alasan
Seorang pembaca atau penerjemah yang tersendiri dalam menentukan seperti
hendak menerjemahkan sebuah karya, apa gaya dan bentuk terjemahan yang
khususnya sastra, dituntut memiliki baik itu. Bagi mereka yang memandang
pengetahuan luas untuk memahami pola terjemahan harus dilakukan secara se-
pikir dan cara pandang seorang peng- tia, baik bentuk dan isinya (bukan pili-
arang. Penguasaan bahasa yang baik han kata), kemudian menganggap para
(minimal dua bahasa) menjadi sebuah penerjemah yang terlalu kreatif dalam
keniscayaan yang harus dikuasai oleh mengubah bentuk dan gaya bahasa
seorang penerjemah. Tujuannya adalah sumber berarti telah melakukan pela-
agar hasil terjemahannya sesuai dengan curan intelektual atau ada juga yang
apa yang dimaksudkan oleh si penga- mengatakan sebagai pengkhianat kreatif
rang atau penulis bahasa sumber. (Salam, 2013:7). Salah satu karya sastra
yang sering dituding sebagai karya hasil
Berangkat dari hal tersebut kemudian
pengkhianat kreatif adalah karya puisi
muncul permasalahan atau pertanyaan
Khairil Anwar yang berjudul “Huesca”
bagaimana jika objek kajian/penelitian
yang dianggap sebagai karya terjema-
tentang penerjemahan itu diambil dari
han dari puisi berjudul “Poem” karya
hasil terjemahan mahasiswa yang masih
John Conford. Bahkan puisi yang ban-
dalam proses belajar. Lantas bagaimana
yak dikenal sebagai puisi Khairil Anwar
dengan penelitian yang menjadikan ha-
yang berjudul “Karawang-Bekasi” di-
sil terjemahan mahasiswa sebagai objek
tuding sebagai jiplakan puisi karya Ar-
kajiannya. Apakah penting melakukan
chibald Mac Leisch “The Young Dead
penelitian terhadap hasil terjemahan
Soldiers” (Esten, 2000:115-16).
mahasiswa yang masih dalam proses
belajar menerjemah. Ada juga yang ber- Perdebatan mengenai apakah sebuah
pendapat bahwa jika mau meneliti hasil teks perlu diterjemahkan seperti apa
terjemahan sebaiknya meneliti hasil ter- adanya ataukah perlu dilakukan modi-
jemahan orang yang sudah berpengala- fikasi dan kreatifitas penerjemah tam-
man dalam menerjemah, buku, jurnal, paknya akan terus berlanjut dan seolah

382
Buletin Al-Turas
Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama - Vol. XXIII No.2, Juli 2017

tidak akan pernah berakhir, karena se- penerjemahan itu sendiri pada dasarnya
tiap pendapat memiliki argumen sendi- sangat tergantung pada masalah prin-
ri-sendiri dalam mendefinisikan tentang sip, sudut pandang, dan tujuan: untuk
penerjemahan. Perbedaan-perbedaan apa, siapa, kapan, dan di mana (William
definisi dan istilah dalam penerjemah- and Chesterman:2002:6). Dalam rangka
an, meskipun pada umumnya memiliki memberikan solusi terhadap permas-
tujuan yang sama, yaitu menemukan alahan penerjemahan untuk apa, siapa,
kesepadanan, namun tidak sedikit juga kapan, dan seterusnya inilah kemudian
perbedaan penggunaan istilah dalam secara silih-berganti muncul perbedaan
teori penerjemahan yang dirasa tump- cara pandang dan berpikir yang beru-
ang-tindih. Penggunaan istilah dan defi- jung pada perbedaan istilah, misalnya
nisi terhadap klasifikasi metode, strate- istilah fidelity – infidelity; kemudian
gi, prosedur, dan teknik berdasarkan berkembang lagi menjadi adequecy - un-
proses, fungsi, dan produk (Bell:1991) adequecy dalam teori skopos atau aliran
bisa jadi akan memunculkan kebingun- fungsional; kemudian berkembang lagi
gan bagi sebagian orang; sementara menjadi equivalency - unequivalency
pakar yang lain tampaknya memiliki yang diserap dari istilah ilmu matemati-
cara pandang berbeda dalam membuat ka (Donald, 2007:1). Dari sini kemudi-
definisi dan klasifikasi, misalnya Hatim an berlanjut pada perbedaan pemaha-
dan Munday (2004:132-135) yang me- man equivalency itu sendiri, misalnya
nempatkan metode pada sub-bab strate- Catford (1960) lebih menitikberatkan
gi, sementara yang lain menempatkan istilah equivalency pada tataran tekstu-
metode di atas strategi dan teknik (Don- al; sedangkan Nida (1964), meskipun
ald, 2007:7). istilah yang dikenal kemudian adalah
formal-dinamis, namun pada prinsipnya
Perbedaan istilah dan klasifikasi yang
Nida sepakat bahwa dalam rangka men-
tumpang tindih akan lebih banyak
gatasi masalah equivalency hendaknya
ditemukan, terutama ketika berkenaan
seorang penerjemah lebih dinamis da-
dengan masalah klasifikasi teknik dan
lam menerjemah sebuah teks, karena
prosedur, dalam penerjemahan. Di satu
kesesuaian pesan berdasarkan konteks
sisi, perbedaan pendapat di antara para
lebih penting dari pada kesepadanan
pakar penerjemahan dapat memperkaya
teks (Nida, 1974:15).
khazanah pengetahuan bagi pembaca,
namun di sisi lain perbedaan pendapat Di sisi lain, Newmark (1980) menawar-
tersebut juga tidak jarang menimbulkan kan istilah atau metode V diagram guna
kebingungan bagi sebagian pembaca. mengatasi masalah equivalency dalam
Setidaknya begitulah yang dirasakan penerjemahan, yang juga dikenal den-
berdasarkan pengamatan peneliti dan gan istilah semantic-communicative.
keluhan mahasiswa, khususnya maha- Venutti (2006), yang memandang pent-
siswa penerjemahan semester 6 Bahasa ingnya ideologi seorang penerjemah,
dan Sastra Inggris di Fakultas Adab dan seolah tak mau ketinggalan untuk mera-
Humaniora UIN Jakarta. maikan peristilahan dalam penerjemah-
an, kemudian memunculkan istilah for-
Perbedaan pendapat di antara para pa-
eignazation - domestication. Sebetulnya
kar, dalam hal ini penerjemahan, sebet-
masih banyak perbedaan istilah yang di-
ulnya merupakan hal yang wajar dan ti-
gunakan oleh para pakar dalam mener-
dak dapat dihindari. Hal ini dikarenakan
jemah berdasarkan pengalaman atau ha-

383
Moh.Supardi :
Dinamika Penerjemahan Sastra: South of The Slot

sil penelitiannya yang kemudian banyak nculkan istilah-istilah dua kutub, seperti
dijadikan sebagai konsep/teori oleh para formal-dinamis, foreignisasi-domesti-
penerjemah lain. Masing-masing kon- kasi, literal-bebas, semantik-komunika-
sep/teori yang banyak tumpang-tindih tif, dan lain sebagainya.
tersebut, pada dasarnya merupakan hasil
Pendapat pertama menganggap bahwa
usaha/penelitian para pakar yang memi-
sebuah teks (yang hendak diterjemah-
liki kekhasan dan tujuan tersendiri.
kan) merupakan karya seorang penulis
Sebuah teks sastra (novel/puisi/drama) yang harus dijaga dan dihormati. Se-
pada masa klasik bisa saja diterjemah- dangkan pendapat kedua menganggap
kan secara bebas ke dalam bentuk yang bahwa penerjemahan tujuannya adalah
lain (modern), seperti yang pernah untuk memudahkan pembaca yang ti-
dilakukan oleh Melani Budianta terha- dak memahami bahasa sumber. Sehing-
dap penerjemahan sebuah teks drama ga penerjemah yang dianggap sebagai
klasik tentang Julius Caesar yang diter- wakil pembaca dan memahami bahasa
jemahkan ke dalam tiga bentuk pener- sumber dengan baik memiliki kewa-
jemahan berbeda. Penerjemahan perta- jiban untuk mengubah informasi dengan
ma dilakukan oleh Muhammad Yamin cara yang bisa dipahami oleh pembaca
pada tahun 1951. Setelah dua dasawar- (Hatim, 2004: 15). Dari sinilah kemudi-
sa kemudian penerjemahan berikutnya an penerjemah menghadapi dua kutub,
dikerjakan oleh Asrul Sani pada tahun penulis dan pembaca, yang mengakibat-
1976. Sedangkan dua versi yang lain kan munculnya ideologi seorang pener-
dikerjakan oleh Ikranegara, tahun 1973 jemah (Hatim, 1997:144).
dan 1985 (Kalam, 2005:175).
1) Konsep Penerjemahan
Secara umum, konsep atau teori pener-
Secara umum penerjemahan adalah
jemahan itu sendiri pada dasarnya ber-
proses pengalihan pesan yang terkand-
muara pada dua kutub, penerjemahan
ung dalam satu bahasa ke bahasa lain.
yang berorientasi pada Bahasa Sumber
Nida (1964: 4-5) menyatakan bahwa
(BSu) dan Bahasa Sasaran (BSa). Hal
menerjemahkan adalah suatu kegiatan
ini bisa dilihat dari tujuan dasar sebuah
re-kreasi ke dalam bahasa penerima
penerjemahan, yakni untuk menghasil-
terjemahan, yang sedekat-dekatnya dan
kan terjemahan yang sepadan. Senada
sewajarnya sepadan dengan pesan dalam
dengan Catford, Shuttleworth & Cowie
bahasa sumber, pertama-tama dalam hal
(1997:192) berpendapat bahwa pener-
makna dan kedua dalam hal gaya baha-
jemah yang memiliki orientasi (ideolo-
sa. Secara umum dapat dikatakan bah-
gi) pada Bahasa Sumber akan melihat
wa penerjemahan karya sastra adalah
sebuah kesepadanan (equivalency) pada
kemampuan mengalihkan pesan untuk
masalah gaya, struktur, budaya, dan isti-
mengapresiasi nilai estetik/keindahan
lah-istilah yang ada dalam bahasa sum-
yang terdapat dalam karya sastra bahasa
ber. Dengan kata lain pendapat ini cend-
sumber ke dalam bahasa sasaran melalui
erung setia pada bahasa sumber atau
rangkaian pilihan kata yang dapat mem-
penulis. Sebaliknya seorang penerjemah
berikan kesenangan pembaca dalam
yang berorientasi pada bahasa sasaran
menggambarkan suasana batin, emo-
akan mengutamakan kesepadanan pada
si, pikiran, imajinasi, gaya, rasa, nada,
masalah budaya bahasa sasaran (budaya
fleksibilitas, pengetahuan, dan kebaru-
pembaca). Inilah yang kemudian memu-
an/inovatif (Lander, 2013:15).

384
Buletin Al-Turas
Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama - Vol. XXIII No.2, Juli 2017

Berbagai definisi mengenai penerjema- sama dengan Catford, yakni penerjema-


han juga telah banyak dikemukakan han sebagai suatu bentuk pengungkapan
oleh para pakar di berbagai kesempatan, suatu bahasa dalam bahasa lain sebagai
makalah, hasil penelitian, jurnal, buku, bahasa sasaran, dengan mengedepankan
dan sumber lainnya. Masing-masing semantik dan ekuivalensi (Bell, 1991:
pakar memiliki cara pandang tersendiri 4-5). Baker (2001: 162) berpendapat
dalam mendefinisikan penerjemahan. bahwa agar penerjemahan dapat lebih
Berikut penjelasan beberapa definisi dari sekedar bakat dan praktik, pengeta-
tentang penerjemahan: huan akan teori penerjemahan pun san-
gat diperlukan. Dengan kata lain, pener-
Penerjemahan merupakan suatu keahl-
jemah harus memiliki pengetahuan yang
ian atau seni yang berusaha untuk meng-
baik akan materi yang mereka kerjakan,
ganti pesan dari suatu bahasa ke dalam
yaitu pemahaman bahasa dan fungsinya.
bahasa lain, (Newmark, 1988: 81-93).
Pendapat Baker ini didukung oleh Ha-
Menurut Larson (1984) penerjemahan
tim (2004) yang menyebutkan bahwa
adalah pengalihan pesan dari bahasa
penerjemah dapat dilatih untuk mener-
sumber (BSu) ke bahasa sasaran (BSa)
jemahkan dan bahwa hanya spekulasi-
dengan menggunakan struktur leksikal
lah yang menyatakan kemampuan me-
dan gramatikal yang sesuai dengan BSa
nerjemahkan itu merupakan bakat dan
dan budayanya. Menurut Catford (1974:
bahwa terjemahan yang baik tidak dapat
24) di dalam bukunya Theory of Transla-
diselesaikan di bawah tekanan.
tion, penerjemahan adalah penggantian
materi teks dari satu bahasa dengan ma- Beberapa definisi penerjemahan di
teri teks bahasa lain yang padan. Eugene atas, meskipun secara khusus tidak
A. Nida dan Charles K. Taber (1964) menyebutkan tentang penerjemah-
Penerjemahan merupakan kegiatan an karya sastra, namun secara implisit
menghasilkan kembali di dalam bahasa dapat disimpulkan bahwa penerjemah-
penerima yang secara sedekat-dekatnya an baik sastra maupun non sastra pada
dan sewajar-wajarnya sepadan dengan prinsipnya memiliki permasalahan yang
bahasa sumber, pertama menyangkut sama, yaitu pesan bahasa sumber sebai-
makna dan kedua menyangkut gaya. knya dijaga. Dalam bukunya Peter New-
Perjemahan menurut Munday adalah mark (1981) A Text Book of Translation
peralihan bahasa sumber ke dalam baha- ketika membahas tentang penerjemahan
sa sasaran dalam bentuk teks tulis (Mun- sastra, terutama pusi, juga tidak terla-
day, 2001:5). Penerjemahan sebagai lu banyak menjabarkan secara khusus
ilmu juga berhubungan dengan disiplin langkah-langkah dalam menerjemah-
ilmu lain, seperti linguistik, filsafat, ka- kan puisi. Secara umum Newmark ha-
jian kesusasteraan, dan kajian budaya nya menjelaskan lima hal penting da-
(Hatim dan Munday, 2004: 8). Ernest lam penerjemahan sastra, yaitu realistis
dan Gutt memberi pengertian pener- (allegorical truth), keselarasan bunyi
jemahan sebagai suatu upaya yang di- (onomatopoec), ritme, diksi, dan gaya
maksudkan untuk pernyataan ulang apa bahasa. Newmark berpendapat bahwa
yang telah dinyatakan atau dituliskan penerjemahan sastra memerlukan kreat-
oleh seseorang dalam suatu bahasa ke ifitas dan rasa seni yang tinggi (Peter
dalam bahasa lain (Ernst dan Gutt dalam Newmark, 1981: 102-3).
Hickey, 1998: 46). Bell menegaskan
pengertian penerjemahan yang hampir

385
Moh.Supardi :
Dinamika Penerjemahan Sastra: South of The Slot

2) Penerjemahan Sastra hendak diterjemahkan sampai tuntas un-


tuk memperoleh gambaran umum men-
Strategi penerjemahan berkaitan dengan
genai tokoh, alur cerita, setting, nada
tataran lebih kecil dari suatu teks yaitu
penuturan, pesan yang tersirat, dsb.
kalimat, klausa, frase, dan kata; sedang-
Kedua, mencari informasi tambahan
kan metode penerjemahan berkenaan
mengenai teks yang hendak diterjemah-
dengan keseluruhan teks sebagai wacana
kan itu, baik menyangkut isi maupun
yang utuh. Berbeda dengan metode,
latar belakang, termasuk mengenai pen-
strategi penerjemahan atau teknik pen-
garang. ketiga membaca bab-bab yang
erjemahan lebih bermain pada tataran
akan diterjemahkan sambil menandai
teks pada bahasa sasaran. Ada beberapa
bagian-bagian yang mungkin menja-
kalangan juga menyebut strategi pener-
di masalah, sekadar sebagai persiapan
jemahan sebagai prosedur penerjemah-
mental. Keempat mulai dengan proses
an. Jean-Paul Vinay dan Jean Darbelnet
penerjemahan. Kemudian mencari pad-
(1958/1995) menyatakan ada beberapa
anan yang tidak langsung terpikir. Artin-
prosedur penerjemahan atau sering dise-
ya proses penulisan sering kali terputus
but dengan pergeseran penerjemahan.
karena terlalu sering membuka kamus
Prosedur itu adalah sebagai berikut: (1)
atau mencari di internet. Setiap kalimat
Peminjaman merupakan metode pen-
harus dilakukan proses restrukturisasi
erjemahan yang paling sederhana, (2)
berulangkali hingga memperoleh pad-
Calque merupakan bentuk khusus dari
anan yang tepat (Frans Sayogie, 2009).
peminjaman di mana bahasa meminjam
bentuk ekspresi dari bahasa lainnya, Beberapa metode penerjemahan teks
tetapi kemudian menerjemahkan liter- sastra, khususnya puisi, pada umumnya
al masing-masing elemen tersebut, (3) mengacu pada pendapat Andre Lefe-
Penerjemahan literal yakni penerjemah-vere (1992:87) yang menyebutkan tujuh
an langsung dari teks bahasa sumber kemetode penerjemahan sastra, misalnya
teks bahasa target dengan penyesuaian puisi . Meskipun secara umum ketujuh
gramatikal dan idiomatik, (4) Transposi-
metode penerjemahan puisi tersebut bisa
si melibatkan pergantian satu kelas kata
dibagi dua, setia dan bebas (faithful dan
dengan lainnya tanpa mengubah makna free). Salah satu contoh penerjemahan
pesan, (5) Modulasi adalah variasi ben-
puisi bebas Sapardi Joko Damono yang
tuk pesan yang didapatkan dengan men- menerjemahkan puisi ke dalam bentuk
gubah cara pandang. Lebih mudahnya, prosa. Sementara yang lain menyatakan
modulasi adalah pergeseran penerjema- bahwa penerjemahan puisi tidak mun-
han dalam bentuk sudut pandang atau gkin bisa dilakukan, (Kessler, 2000). Di
pespektif, (6) Ekuivalen adalah peng- antara para antagonis penerjemahan pui-
gantian sebagian bahasa sumber dengan si termasuk Samuel Johnson, penyair In-
padanan fungsionalnya dalam bahasa ggris abad ke-18 dan pakar leksikografi,
target, (7) Adaptasi adalah pengupayaan
yang mengatakan, “Poetry …cannot be
padanan kultural antara dua situasi ter-
translated” (Morgan, 1966:272). Victor
tentu. Hugo, penyair dan novelis Prancis abad
ke-19, juga mempunyai pendapat sama,
Adapun strategi penerjemahan yang
dan demikian pula dengan W. Lednicke
bisa dilakukan dalam menerjemahkan
(Garnier, 1985:7-9).
teks sastra, misalnya prosa. Pertama,
penulis sebaiknya membaca teks yang Bahasa, sebagai medium karya sastra,

386
Buletin Al-Turas
Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama - Vol. XXIII No.2, Juli 2017

sudah merupakan sistem semiotika atau yatakan suatu hal secara tidak langsung
ketandaan, yaitu sistem ketandaan yang dengan menyamakan suatu hal dengan
mempunyai arti (Pradopo, 2005:120- hal lain yang sesungguhnya tidak sama
121). Kritikus menyendirikan satu- atau menyatakan suatu hal dengan hal
an-satuan berfungsi dan konvensi-kon- lain untuk mendapatkan gambaran an-
vensi sastra yang berlaku. Satuan-satuan gan (imaji) yang jelas (Pradopo, 2005:
berfungsi yaitu: alur, setting, penokohan, 38). Bahasa kiasan juga merupakan pe-
satuan-satuan bunyi, kelompok kata, makaian kata yang maknanya tidak se-
kalimat (gaya bahasa), dan satuan vi- benarnya (Kridalaksana, 1982:103). Di
sual (tipografi, enjabement, bait, dll.) bawah ini adalah pembagian jenis baha-
Sebagai satuan berfungsi, gaya bahasa sa kiasan dari pendapat para ahli stilisti-
sebuah karya sastra dapat dikaji melalui ka adalah sebagai berikut:
pilihan kata/diksi dan bahasa kiasan se-
Keraf (1987:138-145) membagi jenis
bagai bagian dari kajian stilistika yang
bahasa kiasan dalam bahasa Indonesia
mengaji gaya bahasa suatu karya sastra.
menjadi 16, yaitu: (1) Persamaan/simile
Stilistika, sebagai kajian linguistik, han-
adalah gaya bahasa kiasan yang mem-
ya mempelajari struktur kebahasaan me-
bandingkan suatu hal dengan hal yang
liputi pemakaian atau penyusunan kata,
lain, Contoh: Senyumnya seperti bunga
kalimat, wacana, dan gaya pada suatu
mawar yang sedang mekar. (2) Metafora
teks sastra sampai pada efek yang ditim-
adalah gaya bahasa yang membanding-
bulkannya dan memberikan penilaian
kan suatu hal dengan yang lain, tetapi
terhadapnya. (Ismail, 1994:4). Stilistika
tidak menggunakan kata pembanding,
memanfaatkan linguistik untuk meneliti
Contoh: Senyumnya adalah cahaya sur-
efek estetik bahasa (Wellek, 1995: 221).
ga. (3) Alegori adalah gaya bahasa yang
Adapun pentingnya ketepatan penggu- megibaratkan atau menyimbolkan suatu
naan pilihan kata/diksi sangat menen- hal dengan benda, Contoh: Kancil me-
tukan dalam menyampaikan maksud nipu buaya. Kancil adalah symbol ke-
suatu karya sastra (Sudjiman, 1993:22). cerdikan. (4) Personifikasi adalah gaya
Pilihan kata/diksi dalam karya sastra bahasa yang mengumpamakan benda
dapat menggunakan sinonim, kata daer- mati sebagai benda hidup, Contoh: An-
ah, kata asing, tautologi (pengulangan gin berlari dengan sangat kencangnya
makna atau gagasan), anomali (peny- melewati lembah. (5) Alusi adalah gaya
impangan dari sudut gramatikal atau bahasa yang menampilkan suatu persa-
semantis suatu bahasa), bahasa kiasan, maan yang dimiliki oleh suatu hal den-
dll. Adapun penganalisisan pilihan kata, gan suatu hal lainnya, Contoh: Band-
yang dapat dilakukan adalah melaku- ung dikenal sebagai Paris Van Java. (6)
kan pengamatan apakah sebuah teks Eponim merupakan gaya bahasa yang
berisi kata-kata kongkret dan khusus, menggunakan nama seseorang sebagai
berisi kata-kata abstrak dan umum, ba- suatu kata sifat. Biasanya nama orang
hasa resmi dan tak resmi, khidmat dan terkenal yang menjadi julukan orang
sehari-hari. (Luxemburg, 1991: 59). Ba- yang memiliki kesamaan khusus, Con-
hasa kiasan merupakan salah satu unsur toh: Dia sangat hebat bermain bola se-
untuk mendapatkan nilai estetik (Pra- hingga dijuluki Messinya Indonesia. (7)
dopo, 2005:61). Adapun gaya bahasa Epitiet adalah gaya bahasa yang berupa
kiasan merupakan penggunaan bahasa phrasa reskriptif yang digunakan untuk
kiasan/figurative language yaitu men- mengganti nama seseorang, Contoh:

387
Moh.Supardi :
Dinamika Penerjemahan Sastra: South of The Slot

Dewi malam mulai muncul dari perad- kiasan klise/ hiperbol. Adapun bahasa
uannya. (8) Sinekdoke. Ada dua jenis kiasan perbandingan ditandai dengan
sinekdok yaitu: Totum pro parte, gaya kata “seperti, macam, laksana, penaka,
bahasa yang menyebutkan keseluruhan ibarat, dll”. Luxemburg (1991:64-67)
untuk menyatakan sebagian, Contoh: membagi 3 majas yaitu, majas per-
Indonesia memenangkan lomba mar- tentangan (antitese dan oksimoron); ma-
athon di ajang Internasional. Pars pro jas identitas (perumpamaan dan meta-
tato, gaya bahasa yang menyebutkan se- fora); majas kontinguitas (metonimia,
bagian untuk keseluruhan, Contoh: Kor- sinekdoke totum pro parte dan sinek-
ban gunung meletus yang meninggal doke pars pro toto).
sangatlah banyak. (9) Metonimia adalah
3) Metodologi Penelitian
gaya bahasa yang menggunakan nama
tubuh, ciri, gelar dan lain-lain sebagai Penelitian ini menggunakan metode
nama panggilan, Contoh: Si gendut be- deskriptif-kualitatif melalui konsep kes-
lum mengerjakan pekerjaan rumahnya. epadanan dalam penerjemahan (formal/
(10) Antomonasia adalah gaya baha- semantik – dinamis/komunikatif) yang
sa yang menggunakan gelar resmi dan mengacu pada beberapa konsep metode/
semacamnya untuk menggantikan nama strategi penerjemahan, seperti Nida dan
diri, Contoh: Sang proklamator mewa- Taber, Peter Newmark, Mona Baker,
riskan semangat juangnya kepada pu- Larson, dan pakar penerjemahan yang
trinya. (11) Hipalase adalah gaya bahasa lain, serta mengacu pada konsep dan te-
yang berupa pernyataan yang menerang- ori penerjemahan sastra yang mengacu
kan kata yang bukan makna sebenarn- pada beberapa pakar, seperti Clifford E.
ya. (12) Ironi adalah gaya bahasa yang Landers, Levefere, Susan Basnet, keraf,
berupa sindiran halus, Contoh: Kamar Belloc, dll untuk mengetahui hasil ter-
Budi sangat rapih seperti kapal pecah. jemahan mahasiwa dalam menerjemah-
(13) Satire adalah gaya bahasa yang juga kan teks sastra berjudul South of The
merupakan sindiran namun lebih bersi- Slot guna memberikan gambaran secara
fat kritik. Contoh: Para pejabat sangat- utuh mengenai hasil terjemahan maha-
lah baik dengan memakan uang rakyat- siswa yang akan dilihat dari aspek kes-
nya. (14) Iniendo adalah gaya bahasa epadanan formal dan dinamisnya dalam
yang juga merupakan sindiran dengan menerjemahkan cerita pendek South of
cara mengecikan kenyataan sebenarn- The Slot dari bahasa Inggris ke dalam
ya, Contoh: Dia memang gadis cantik, bahasa Indonesia.
sayang dia suka berbohong. (15) Antif-
rasis adalah gaya bahasa yang memiliki 4) Teknik Pengumpulan Data
makna berbeda dari kata yang diutara- Dalam melakukan pengumpulan data,
kannya, Contoh: Lihatlah orang yang peneliti melakukan hal-hal sebagai beri-
sangat dermawan telah datang! (Mak- kut: pertama, peneliti memberikan teks
nanya orang yang pelit sudah datang). sastra berbahasa Inggris yang berjudul
(16) Sarkasme adalah gaya bahasa yang South of the Slot untuk diterjemahkan
penyampaiannya sangat kasar, Contoh: ke dalam bahasa Indonesia sebagai data
Dasar kau Bajingan tengik! primer. Teks tersebut diambil dari kum-
Sedangkan Jassin (1991:114-125) mem- pulan cerita pendek pilihan di Amerika
bagi jenis bahasa kiasan menjadi person- (American Library) tahun 1982. Kedua,
ifikasi, kiasan/metafora, perbandingan, peneliti meminta masing-masing ma-

388
Buletin Al-Turas
Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama - Vol. XXIII No.2, Juli 2017

hasiswa untuk membaca keseluruhan seperti Peter Nwmark, Nida dan Taber,
teks untuk mengetahui isi cerita secara dan Larson. Sedangkan untuk mengkla-
umum. Ketiga, peneliti meminta maha- sifikasi hasil terjemahan mahasiswa
siswa untuk menerjemahkan teks South berdasarkan ungkapan sastra, peneli-
of the Slot yang terdiri dari kurang lebih ti mengacu pada konsep penerjemah-
20 halaman tersebut menjadi beberapa an teks sastra dari buku Belloc, Keraf,
bagian untuk diterjemahkan sesuai den- Clifford E. Landers, Levefere, dan Su-
gan jumlah mahasiswa, sekitar 23 ma- san Basnet. Dalam melakukan klsifikasi
hasiswa. Pembagian ini dimaksudkan peneliti melakukan beberapa hal, seper-
untuk meringankan tugas mahasiswa ti mengklasifikasi kata, frasa, kalimat,
mengingat banyaknya tugas perkuliah bahkan paragraf untuk memperoleh ha-
yang harus diselesaikan di kelas yang sil yang menyeluruh antara bahasa sum-
lain. Keempat, peneliti mengurutkan ha- ber dan bahasa sasaran. Kedua, setelah
sil terjemahan mahasiswa berdasarkan mengklasifikasi data hasil terjemahan
urutan halaman untuk kemudian dianal- mahasiswa mulai dari bagian terkecil,
isis dari segi penerjemahan formal dan dalam bentuk kata, frasa, dan kalimat
dinamisnya. Kelima, peneliti mencari atau paragaraf, peneliti melakukan anal-
sumber-sumber buku dan jurnal yang isis berdasarkan konsep teori penerjema-
membahas tentang kesepadanan dalam han yang mengacu pada teori beberapa
penerjemahan (formal/semantik/se- pakar. Ketiga, setelah menemukan hasil
tia – dinamis/komunikatif/bebas) yang terjemahan mahasiswa yang dirasa ku-
mengacu pada beberapa konsep pen- rang sesuai dengan maksud yang ada
erjemahan formal dan dinamis, seperti dalam bahasa sumber dan menyocokkan
Nida dan Taber, Peter Newmark, Mona dengan sumber-sumber atau pendapat
Baker, Larson, dll, serta mengacu pada para pakar, peneliti melakukan analisis
konsep dan teori penerjemahan sastra dan kualifikasi data berdasarkan inter-
yang mengacu pada beberapa pakar, pretasi peneliti yang didukung oleh teori
seperti Belloc, Keraf, Clifford E. Land- dari berbagai sumber.
ers, Levefere, Susan Basnet, dll. Dan
yang terakhir peneliti melakukan teknik
pengambilan data secara purposive sam- B. Pembahasan dan Hasil Penelitian
pling terhadap sepuluh hasil terjemahan
mahasiswa. Kesepuluh sample hasil ter- Agar pembaca mendapatkan pemaha-
jemahan mahasiswa ini diambil secara man tentang data teks sumber dan sasa-
acak/random dari dua puluh tiga maha- ran yang menjadi objek kajian ini, pe-
siswa kelas translation yang akan dijad- neliti perlu memberikan deskripsi secara
ikan sebagai data analisis. umum tentang teks sumber South of the
Slot dan hasil terjemahannya. South of
5) Teknik Analisis data the Slot merupakan cerita pendek yang
ditulis oleh Jack London, seorang penu-
Dalam melakukan analisis data, peneliti
lis Amerika (1876-1916). Cerita ini per-
melakukan hal-hal sebagai berikut: per-
tama kali diterbitkan oleh The Saturday
tama, peneliti menjelaskan hasil temuan
Evening Post, vol. 181, Mei 1909. Pada
penelitian berdasarkan klasifikasi yang
tahun 1914, cerita ini diterbitkan oleh
dilakukan terhadap hasil terjemahan
Mcmillan dalam the Strenght of the
mahasiswa dengan mengacu pada kon-
Strong sebagai koleksi cerita Jack Lon-
sep kesepadanan dalam penerjemahan,
don. Judul cerita ini didasarkan pada

389
Moh.Supardi :
Dinamika Penerjemahan Sastra: South of The Slot

sebuah tempat di San Fransisco yang contoh data hasil terjemahan mahasiswa
dikenal dengan nama SOMA, the South dan analisis pembahasannya:
of Market. Cerita ini kemudian dimuat
sebagai kumpulan cerita terbaik dalam
the Library of Amerika (1982). BSu:

Cerita inilah yang dijadikan sebagai OLD San Francisco, which is the San Fran-
cisco of only the other day, the day before the
teks sumber untuk diterjemahkan ke da-
Earthquake, was divided midway by the Slot.
lam bahasa Indonesia oleh mahasiswa The Slot was an iron crack that ran along the
semester 6 konsentrasi penerjemahan center of Market street, and from the Slot arose
jurusan bahasa dan sastra Inggris Fakul- the burr of the ceaseless, endless cable that was
tas Adab dan Humaniora UIN Syarif hitched at will to the cars it dragged up and
down. In truth, there were two slots, but in the
Hidayatullah Jakarta 2015-2016. Pen-
quick grammar of the West time was saved by
erjemahan ini awalnya dimaksudkan se- calling them, and much more that they stood for,
bagai tugas perkuliahan pengganti Ujian “The Slot.” North of the Slot were the theaters,
Akhir Semester (UAS). Masing-mas- hotels, and shopping district, the banks and the
ing mahasiswa di kelas penerjemahan staid, respectable business houses. South of the
Slot were the factories, slums, laundries, ma-
yang berjumlah sekitar dua puluh enam
chine-shops, boiler works, and the abodes of the
orang mendapatkan bagian menerjemah working class.
kurang lebih satu halaman. Tugas ini
diberikan sejak awal perkuliahan. Tu-
juannya agar mahasiswa memiliki leb- BSa:
ih banyak waktu sehingga mereka bisa
San Francisco lama, yang mana San Francisco
bertanya dan saling berdiskusi jika ada di masa lalu, sebelum ‘Gempa bumi’ terjadi, ter-
hal-hal atau masalah yang mereka temu- belah menjadi dua di tengah-tengah jalan oleh
kan dalam menerjemahkan teks sumber Slot. Slot adalah sebuah celah besi yang melin-
dan hasil terjemahannya pun jadi lebih tang panjang di tengah-tengah jalan Market, dari
Slot itu terdapat kabel yang sangat panjang yang
maksimal. Hasil terjemahan mahasiswa
berfungsi untuk menarik kereta naik dan turun.
inilah yang dijadikan sebagai data yang Sebenarnya, ada dua buah Slot, tetapi dalam
akan dianalisis pada bagian berikutnya. tatabahasa cepat agar menghemat waktu orang-
orang Barat, mereka lebih sering menyebut
Setelah meneliti dan mengklasifika- “The Slot.” Sebelah utara slot terdapat bioskop-
si hasil terjemahan mahasiswa secara bioskop, hotel-hotel, distrik perbelanjaan, bank,
menyeluruh, mulai dari kata, frasa, dan dan rumah-rumah bisnis. Sebelah selatan Slot
kalimat, pada bagian ini peneliti men- terdapat pabrik-pabrik, kawasan kumuh, binatu,
toko mesin, boiler works , dan rumah-rumah
cantumkan hasil terjemahan mahasiswa para buruh.
dalam bentuk paragraf perpargraf. Hal
ini dimaksudkan selain untuk member-
ikan gambaran umum kepada pembaca
Dari hasil terjemahan di atas, secara
juga untuk memudahkan penulis dalam
umum terlihat sangat literal. Hal itu bisa
melakukan analisis. Di samping itu, den-
dilihat dari struktur kalimatnya. Misal-
gan mencantumkan data hasil terjema-
nya pada kalimat pertama, mahasiswa
han mahasiswa dalam bentuk paragraf
ini menerjemahkan ungkapan “old
dapat membantu pembaca untuk melihat
San Fransisco” dengan “San Fransisco
langsung teks sumber dan sasaran, seh-
lama.” Pada klausa tambahan “which
ingga konteks penerjemahan akan leb-
is the San Fransisco of only the other
ih mudah dipahami. Berikut beberapa
day” diterjemahkan “yang mana San

390
Buletin Al-Turas
Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama - Vol. XXIII No.2, Juli 2017

Fransisco di masa lalu” dan pada un- Jika dilihat dari segi penerjema-
gkapan “sebelum gempa bumi terjadi han sastra, penerjemahan semacam ini
terbelah menjadi dua di tengah-tengah juga kurang memberikan cita rasa sastra
jalan oleh Slot” di akhir kalimat pertamapada benak pembaca. Meskipun secara
mengandung pengertian ambigu, karena umum terjemahan semacam ini sudah
yang dimaksudkan oleh bahasa sum- mewakili makna teks sumber, namun
ber dengan kata “was divided midway jika dilihat dari sudut pandang sastra,
by the slot” adalah kota San Fransisco terjemahan ini masih memberikan peng-
menjadi dua bagian dengan adanya slot. gambaran atau pencitraan keberadaan
Akan tetapi, jika melihat hasil terjema- suatu benda ke dalam bentuk benda
hannya memberi kesan bahwa subjek juga. Padahal bisa saja penerjemah
yang dipisahkan oleh slot, dalam hal ini menerjemahkan dengan menggunakan
kota San Fransisco, pernah terpecah di penggambaran yang bisa menjadikan
tengah-tengah jalan. Pengertian ini bu- benda-benda tersebut menjadi lebih
kan tidak mungkin bisa saja dipahami hidup dan memberikan kesan berbeda
sama oleh pembaca seperti yang peneli- pada pembaca. Misalnya dengan men-
ti maksudkan. Sedangkan dalam pen- ganalogikan slot yang membelah kota
erjemahan sastra, seorang penerjemah San Fransisco itu seperti sebuah lidah
sastra yang baik adalah orang yang bisa raksasa yang menjulur panjang yang
menghidupkan teks dengan menggu- selalu meneteskan barang-barang tam-
nakan kata-kata majas personifikai un- bang dari dalam kerongkongan atau
tuk menjadikan benda-benda mati seo- perut bumi yang banyak mengaandung
lah hidup (Clifford, 2013: 14). emas dan benda-benda alam lainna yang
banyak dieksploitasi oleh manusia-ma-
Pada kalimat kedua, “slot ada-
nusia serakah yang akan berdampak bu-
lah sebuah celah besi yang melintang
ruk bagi kehidupan manusia itu sendiri.
panjang di tengah-tengah jalan Market,
dari slot itu terdapat kabel yang sangat Pada terjemahan kalimat ketiga,
panjang yang berfungsi untuk menarik “sebenarnya, ada dua buah slot, tetapi
kereta naik dan turun” penerjemah juga dalam tata-bahasa cepat agar menghe-
menerjemahkan secara formal sesuai mat waktu orang-orang Barat, mereka
dengan struktur teks sumber. Namun de- lebih sering menyebut ‘the slot’” ter-
mikian kalimat ini menjadi agak sedikit dapat ungkapan yang diterjemahkan se-
rancu, krena penerjemah tidak mem- cara kurang pas. Misalnya kata “but, in
berikan kata “dan” sebelum “dari slot the quick grammer of the west time…”
itu….” Penggunakan kata “dan” pada yang diterjemahkan dengan “tetapi da-
klausa kedua ini menjadi penting untuk lam tatabahasa cepat agar menghemat
membedakan antara kalimat komplek waktu orang-orang Barat….” Terjemah-
dan kalimat majmuk. Struktur terjemah- an ini selain secara struktur kurang pas,
an pada kalimat kedua ini menjadi tidak tapi juga kurang bisa dipahami. Ungka-
jelas mengingat ada dua kalimat bebas pan “dalam tatabahasa cepat agar meng-
yang seharusnya disambung dengan hemat waktu orang-orang Barat…” ses-
kata penghubung “dan.” Pembaca akan ungguhnya bisa dikatakan salah, karena
mengalami kesulitan untuk memahami yang dimaksud “in the quick grammer
maksud dari struktur kalimat semacam of the West time…” adalah istilah yang
ini. digunakan oleh orang-orang pembu-
ru tambang emas pada masa perburuan

391
Moh.Supardi :
Dinamika Penerjemahan Sastra: South of The Slot

tambang di wilayah Barat Amerika (Ka- masih belum diterjemahkan, seperti kata
lifornia). Pada saat itu, terjadi pembua- boiler work yang dipinjam apa adanya
tan rel-rel kereta untuk mengangkut ha- ditambah dengan keterangan di catatan
sil tambang dari wilayah Barat Amerika kaki.
ke wilayah Amerika bagian timur.
Sedangkan untuk terjemahan ka- BSu:
limat yang terakhir juga masih terlihat
menerjemahkan secara formal. Pener- The Slot was the metaphor that expressed the
class cleavage of Society, and no man crossed
jemah tampak menerjemahkan secara
this metaphor, back and forth, more successful-
sepadan, baik dari segi struktur maupun ly than Freddie Drummond. He made a practice
dari segi pemaknaan, karena kalimat of living in both worlds, and in both worlds, he
yang terakhir ini tidak mengandung un- lived signally well. Freddie Drummond was a
gkapan-ungkapan yang mengandung professor in the Sociology Department of the
University of California, and it was as a pro-
struktur kompleks dan hanya terdiri dari
fessor of sociology that he first crossed over
contoh-contoh tempat yang menjelaskan the Slot, lived for six months in the great la-
tentang keberadaan kota di sebelah utara bor-ghetto, and wrote “The Unskilled Laborer”
slot yang dipenuhi dengan tempat-tem- — a book that was hailed everywhere as an able
pat bisnis dan hiburan yang melambang- contribution to the literature of progress, and as
a splendid reply to the literature of discontent.
kan kemewahan penduduk yang tinggal
Politically and economically it was nothing if
di wilyah utara. Hal ini sejalan dengan not orthodox. Presidents of great railway sys-
pendapat Leonardi (2000:9) yang men- tems bought whole editions of it to give to their
jelaskan bahwa tataran padanan yang ha- employees. The Manufacturers’ Association
rus dicapai oleh penerjemah dalam hasil alone distributed fifty thousand copies of it. In a
way, it was almost as immoral as the far-famed
terjemahannya adalah padanan tingkat
and notorious “Message to Garcia,” while in its
kata, padanan gramatikal, padanan tek- pernicious preachment of thrift and content it
stual dan padanan gramatikal. Kesepan- ran “Mrs. Wiggs of the Cabbage Patch” a close
danan tersebut berlaku pada semua jenis second.
teks termasuk teks sastra. Penerjemah
adalah penulis kedua, penyampai infor-
masi, mediator antara penulis asli dan BSa:
pembaca dan pengintegrasi tangguh dan The Slot merupakan sebuah metafora yang
handal yang harus dihargai meskipun mengekspresikan pembelahan kelas masyarakat,
banyak yang berpendapat bahwa ha- dan tak ada seorang pun yang berhasil mondar
mandir menyeberangi slot itu kecuali Freddie
sil karya terjemahan penerjemah tidak
Drummond. Ia mempunyai pengalaman hidup
mungkin sempurna persis seperti yang di dua dunia, dan hidup dengan sangat baik da-
dimaksud oleh penulis aslinya apala- lam dua dunia itu. Freddie Drummond merupa-
gi terjemahan karya sastra. Sebaliknya kan seorang professor di jurusan Sosiologi uni-
keberadaan di wilayah selatan dipenuhi versitas California, sebagai professor sosiologi
yang kali pertama menyeberangi Slot, tinggal
oleh pemukiman kumuh dan pabrik-
selama enam bulan bersama para buruh Ghetto,
pabrik yang melambangkan kehidupan dan menulis buku “Buruh yang Tak Terampil”—
kelas bawah atau buruh kasar. Pener- sebuah buku yang dieluh-eluhkan dimana-mana
jemahan pada kalimat yang terakhir ini karena mampu berkonstribusi dalam perkem-
secara umum sudah sepadan dengan bangan sastra, dan juga sebagai jawaban atas
ketidakpuasan. Secara politik dan ekonomi
maksud yang ingin disampaikan oleh
itu luar biasa. Presiden sistem perkeretaapian
penulis bahasa sumber, meskipun ma- membeli seluruh edisi buku itu untuk diberikan
sih ada sedikit penerjemahan kata yang kepada para karyawannya. Asosiasi Produsen

392
Buletin Al-Turas
Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama - Vol. XXIII No.2, Juli 2017

mendistribusikan 50.000 kopi buku tersebut. juga terkesan sangat formal jika dilihat
Disisi lain, buku itu sama tak bermoralnya den- dari struktur kalimat dan makna yang
gan buku yang terkenal luas karena isinya yang
jahat yaitu “Pesan Untuk Garcia,” sementara
masih sangat literal. Akan tetapi, pen-
dalam ajaran yang bersifat merusak dan jahat erjemahan di akhir kalimat yang kedua,
dari penghematan dan kontennya, buku itu ham- misalnya penerjemahan kata “and as a
pir menandingi buku “Mrs. Wigg dari Cabbage splendid reply to the literature of dis-
Patch.” content” yang diterjemahkan dengan
“dan juga sebagai jawaban atas keti-
dakpuasan” merupakan bentuk pener-
Pada penerjemahan paragraf berikutnya jemahan komunikatif. Meskipun hasil
juga tampak masih menerjemahkan se- terjemahan “literarture of discontent”
cara formal jika dilihat dari segi struk- tampak memiliki maksud berbeda jika
turnya. Kalimat pertama pada paragraf diterjemahkan menjadi “jawaban atas
di atas merupakan gabungan antara kali- ketidakpuasan,” namun jika melihat
mat majmuk dan kalimat kompleks yang konteks kalimat sebelumnya, makna
diterjemahkan ke dalam bahasa Indone- kata tersebut tidak mengubah maksud
sia dengan menggunakan struktur yang bahasa sumber. Pada kalimat ketiga,
sama. Namun ada sedikit penerjemahan penerjemahan mahasiswa 1 tampak ku-
dari kalimat tersebut yang dirasa kurang rang pas ketika menerjemahkan “Polit-
pas, misalnya pada ungkapan “and no ically and economically it was nothing
man crossed this metaphor, back and if not orthodox” menjadi “Secara politik
forth, more successfully than Freddy dan ekonomi itu luar biasa.” Jika dili-
Drummond” yang diterjemahkan “dan hat dari konteks kalimat sebelumnya,
tak seorang pun yang berhasil mond- kalimat tersebut bermaksud untuk men-
ar-mandir menyeberangi slot itu, kecua- yatakan sebaliknya bahwa keberadaan
li Freddy Drummond.” Dilihat dari segi buku tersebut sebetulnya biasa-biasa
gramatikal bahasa Inggris, penggunaan saja secara politik dan ekonomi, namun
bentuk kata “more-than” merupakan karena kepiawaian sang penulis, Jack
bentuk perbandingan lebih (compar- London, dalam menuliskan cerita yang
ative degree) untuk membandingkan berjudul “Message to Garcia” buku
dua sifat, yang satu memiliki kelebihan tersebut menjadi bahan perbincangan di
dibanding dengan yang lainnya. Akan mana-mana. Akan tetapi, mahasiswa ini
tetapi, pada terjemahan tersebut maha- justru menerjemahkannya dengan “se-
siswa 1 justru menerjemahkan ke dalam cara politik dan ekonomi itu luar biasa”
bentuk “paling/the most” (superlative menjadi kurang singkron mengingat ka-
degree). Pengubahan struktur kalimat limat ini mengandung kata “it was noth-
pada penerjemahan ini berakibat pada ing but if not orthodox” yang bertujuan
perbedaan makna, karena maksud da- untuk menjadi penyangkal pada kalimat
lam bahasa sumber bukan cuma Freddy sebelumnya. Selain itu, penggunaan
Drummond yang berhasil lalu-lalang pola kalimat semacam ini biasanya di-
melintasi slot, tapi ada juga orang lain gunakan untuk mengajak pembaca ber-
yang melakukan kegiatan seperti itu, na- pikir kritis tentang kelebihan buku terse-
mun Freddy Drummond dianggap leb- but yang ditulis dengan bahsa dan gaya
ih berhasil melakukan hal tersebut dis- penceritaan yang berbeda sehingga ber-
banding yang lain. hasil menyita perhatian banyak orang,
Penerjemahan pada kalimat yang kedua meskipun secara politik dan ekonomi
buku tersebut tidak memiliki pengaruh

393
Moh.Supardi :
Dinamika Penerjemahan Sastra: South of The Slot

signifikan. Penggunaan kalimat sema- pernicious preachment of thrift and con-


cam ini termasuk ke dalam majas ironi, tent it ran “Mrs. Wiggs of the Cabbage
di satu sisi menyatakan tidak, tapi di sisi Patch” a close second” yang diterjemah-
lain memiliki maksud berbeda. kan menjadi “Disisi lain, buku itu sama
tak bermoralnya dengan buku yang
Pada kalimat berikutnya, yaitu kalimat
terkenal luas karena isinya yang jahat
yang kelima, penerjemahan kata “pres-
yaitu “Pesan Untuk Garcia,” sementara
iden” yang diterjemahkan dari bahasa
dalam ajaran yang bersifat merusak dan
sumbernya “president” juga dirasa ku-
jahat dari penghematan dan kontennya,
rang pas, karena kata presiden dalam
buku itu hampir menandingi buku “Mrs.
bahasa Indonesia mengacu pada jabatan
Wigg dari Cabbage Patch.” Penerjema-
seorang kepala Negara. Penerjemahan
han kalimat yang terakhir pada paragraf
dari kata “president” dari bahasa Ing-
ini, tampaknya dikarenakan mahasiswa
gris ke dalam bahasa Indonesia akan
ini lebih terpaku pada makna denotative
lebih tepat jika diterjemahkan menjadi
dari kata “immoral” yang berarti “tak
“kepala.” Meskipun kata “president”
bermoral” sehingga diterjemahkan men-
dalam bahasa Inggris dan “presiden”
jadi “sama tak bermoralnya.” Padahal
dalam bahasa Indonesia pada dasarnya
kata tersebut termasuk ke dalam majas
mengacu pada makna “kepala,” namun
paradox yang memiliki makna sebalikn-
pemahaman orang Indonesia terhadap
ya. Ditambah lagi dengan penggunaan
kata “presiden” akan selalu tertuju pada
kata “jahat” dan “ajaran yang bersifat
jabatan seorang kepala Negara. Kalau-
merusak” yang semakin menunjuk-
pun ada yang menggunakan kata “pres-
kan maksud yang bertentangan dengan
iden” pada jabatan, tapi biasanya kata
maksud yang ingin disampaikan oleh
tersebut hanya dipakai untuk jabatan
penulis bahasa sumber. Hasil terjemah-
tertentu saja, misalnya untuk jabatan
an pada kalimat yang terakhir ini tidak
presiden direktur. Sedangkan dalam ka-
hanya dirasa kurang pas, tapi juga bisa
sus penerjemahan ini kata “presiden” di-
dikatakan keliru atau dengan kata lain
gunakan sebagai jabatan seseorang yang
menyimpang dari maksud bahasa sum-
mengawasi perkeretaapian. Penggunaan
ber.
kata “presiden” pada kasus-kasus terse-
but tampaknya dikarenakan penggunaan Sebagian pendapat mengatakan bahwa
kata serapan yang dilakukan oleh seba- menerjemahkan cerpen atau novel lebih
gian orang yang penggunaannya masih mudah dari pada menerjemahkan puisi
tumpang-tindih dengan tujuan penyer- karena kata – kata yang digunakan tidak
apan kata itu sendiri di kalangan mas- sehemat dan seterpilih kata – kata pada
yarakat/pembaca. puisi. Keindahan dalam sebuah cerpen
atau novel tidak begitu bergantung pada
Untuk penerjemahan kalimat yang ter-
pilihan kata, rima, dan irama, tetapi leb-
akhir, mahasiswa ini tampak kurang
ih terletak pada laur cerita dan pengem-
memahami maksud dari kalimat sum-
bangan tokoh – tokoh yang ada di dalam
ber sehingga hasil terjemahannya san-
cerita itu. Pendapat ini tidak salah. Han-
gat jauh berbeda dengan yang dimak-
ya saja jika tidak hati – hati, penerjemah
sudkan oleh bahasa sumber. Misalnya
bisa saja terjerumus kedalam pener-
pada kalimat “In a way, it was almost
jemahan kalimat perkalimat, yang kalau
as immoral as the far-famed and noto-
dibaca sepintas terlihat bagus dan runtut,
rious “Message to Garcia,” while in its
tetapi secara keseluruhan tidak memba-

394
Buletin Al-Turas
Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama - Vol. XXIII No.2, Juli 2017

wa pesan seperti yang diamanatkan oleh baik, ia terlihat berbelok ke peran yang akan
naskah aslinya. Menurut Basnet-Mc- bekerja-yaitu, ia adalah orang yang telah meli-
hat hari yang lebih baik, sangat banyak hari yang
Guire, penerjemah yang melakukan usa- lebih baik, tapi dia yang membuat keberuntun-
ha seperti diatas, memang sudah bekerja gannya luntur, meskipun, untuk memastikannya,
keras untuk menghasilkan naskah dalam itu hanya untuk sementara.
bahasa sasaran yang enak dibaca, akan
tetapi ternyata mereka gagal untuk me-
nemukan hubungan antara tiap – tiap Pada penerjemahan paragraf di atas,
kalimat yang diterjemahkannya dengan terdapat beberapa kalimat yang diter-
struktur cerpen atau novel secara kes- jemahkan dengan kurang pas, misalnya
eluruhan. Akibatnya banyak pesan yang pada kalimat ketiga, “They were sus-
tak tersampaikan. picious” yang diterjemahkan dengan
“Mereka tercengang.” Penerjemahan ini
dirasa kurang pas, karena pada kalimat
BSu: sesudahnya menyatakan bahwa ketika
At first, Freddie Drummond found it monstrously ia (Freddy Drumond) mengatakan tidak
difficult to get along among the working people. pernah punya pengalaman kerja dan tan-
He was not used to their ways, and they certainly gannya yang terlihat halus semestinya
were not used to his. They were suspicious. He
akan lebih sesuai jika kata “suspicious”
could talk of no previous jobs. His hands were
soft. His extraordinary politeness was ominous. diterjemahkan dengan “curiga.” Jika
His first idea of the role he would play was that kata “suspicious diterjemahkan den-
of a free and independent American who chose gan “tercengan” maka kedua proposisi
to work with his hands and no explanations giv- itu kurang berkesinambungan, karena
en. But it wouldn’t do, as he quickly discovered.
biasanya orang yang memiliki tangan
At the beginning, he accepted him, very prove-
sionally, as afreak. A little later, as he began to halus bukanlah pekerja kasar, sehingga
know his way about better, he insensibly drifted akan lebih singkron jika kata “suspi-
into the role that would work-namely, he was a cious diterjemahkan dengan “curiga.”
man who had seen better days, very much better Ditambah lagi dengan adanya kalimat
days, but who was down in his luck, though, to
yang menyatakan bahwa ia (Freddy
be sure, only temporarily.
Drummond) tidak menceritakan tentang
pengalaman kerja sebelumnya yang ma-
BSa: kin membuat para pekerja lain menaruh
curiga. Jika kata “tercengang” yang dip-
Pada awalnya, Freddie Drummond merasa ke-
ilih, maka konotasinya mengacu pada
sulitan untuk bergaul dengan para pekerja. Dia
tidak biasa mengerjakan apa yang mereka laku- perasaan takjub yang diakibatkan oleh
kan, dan pastinya mereka juga tidak akan ter- peristiwa luarbiasa yang tak lazim yang
biasa dengan kebiasaannya. Mereka tercengang, membuat orang tercengang.
saat dia memberitahu bahwa dia tidak memili-
ki pekerjaan sebelumnya. Tangannya lembut. Penerjemahan pada kalimat ketiga ter-
Kesopanan luar biasa yang dia miliki membuat dapat struktur yang dirasa kurang tepat,
para pekerja senang. Awalnya dia hanya berpikir misalnya “Awalnya dia hanya berpikir
untuk memerankan seorang Amerika yang bebas
untuk memerankan seorang Amerika
dan mandiri yang memilih untuk bekerja dengan
tangannya sendiri dan tidak ada penjelasan yang yang bebas dan mandiri yang memilih
diberikan. Tapi itu tidak terjadi, setelah ia men- untuk bekerja dengan tangannya sendiri
yadarinya. Pada awalnya ia menerima dia den- dan tidak ada penjelasan yang diberi-
gan sangat profesional. Namun beberapa saat kan.” Pada penerjemahan ini mahasiswa
kemudian, ketika ia mulai tahu hal yang lebih
ini tampak menerjemahkan secara lit-

395
Moh.Supardi :
Dinamika Penerjemahan Sastra: South of The Slot

eral mengikuti struktur bahasa sumber tur kalimatnya dengan sedikit lebih ko-
yang menjadi rancu bagi pembaca sasa- munikatif untuk menyesuaikan dengan
ran. Struktur pada kalimat tersebut akan konteks kalimat sebelum dan sesudahn-
lebih baik jika diterjemahkan dengan ya, misalnya “namun rencana-rencana
“awalnya ia hanya berpikir kalau dirin- yang telah ia persiapkan tidak sesuai
ya akan memainkan peran sebagai orang dengan harapan.” Penerjemahan sema-
Amerika yang selalu bebas dan mandi- cam ini akan terasa lebih komunikatif
ri melalui kerja kerasnya sendiri atau dibandingkan dengan menerjemahkan
dengan memeras keringatnya sendiri.” mengikuti struktur bahasa sumber yang
Penggunaan metafora pada penerjema- akan terlihat kaku dan kurang mengena
han teks sastra menjadi penting dilaku- bagi pembaca bahasa sasaran. Pada pen-
kan oleh penerjemah untuk memberikan erjemahan kalimat ini juga terjadi peng-
kesan lebih mendalam terhadap pemb- hilangan penerjemahan pada kata “as
aca dibandingkan dengan penerjemahan he quickly discovered” dengan tujuan
yang hanya menggunakan bahasa non untuk menyesuaikan dengan budaya
sastra. Di samping itu, jika diperhati- pembaca, karena jika tetap diterjemah-
kan pada penerjemahan kalimat terakhir kan akan mengakibatkan kekakuan dan
dari hasil penerjemahan mahasiswa di struktur kata semacam itu jarang dipakai
atas, susunan kata “yang memilih untuk oleh budaya pembaca bahasa sasaran.
bekerja dengan tangannya sendiri dan Oleh karena itu akan lebih baik jika pada
tidak ada penjelasan yang diberikan” penerjemahannya dihilangkan saja.
dirasa agak sedikit rancu dengan adan-
Pada penerjemahan kalimat yang lain
ya tambahan “dan tidak ada penjelasan
“At the beginning he accepted him,
yang diberikan.” Penerjemahan pada
very provesionally, as afreak” yang
frasa terakhir sebaiknya dihilangkan
diterjemahkan dengan “Pada awalnya
saja untuk menghindari kesalahpaha-
ia menerima dia dengan sangat profe-
man terhadap pembaca, karena budaya
sional” secara struktur memiliki kesa-
bahasa Inggris dalam mengungkapkan
maan antara bahasa sumber dan bahasa
sesuatu terkadang tidak selalu bisa diter-
sasarannya. Namun jika dilihat dari segi
jemahkan dengan cara menyepadankan
pesan dan maksudnya, penerjemahan ini
struktur kalimat sesuai susunan kalimat
dirasa masih ada yang perlu diperbaiki,
yang ada dalam bahasa sumber.
mengingat ada dua subjek yang dirasa
Berikutnya pada kalimat keenam, ter- tumpang-tindih yaitu “ia dan dia.” Pada
dapat penerjemahan yang dirasa kurang penerjemahan kalimat ini, penerjemah
pas jika melihat konteks kalimat sebe- dituntut untuk menyederhanakan infor-
lum dan sesudahnya yang ada di dalam masi dengan menggunakan subjek yang
teks bahasa sumber, misalnya “But it berbeda, misalnya subjek pertama meng-
wouldn’t do, as he quickly discovered” gunakan Freddy Drummond, sedangkan
yang diterjemahkan dengan “Tapi itu subjek yang kedua menggunakan ia/
tidak terjadi, setelah ia menyadarinya.” dia. Penggunaan subjek yang berbeda
Pada penerjemahan ini secara makna ini adalah untuk menghindari kebingun-
leksikal dan struktur sudah sama den- gan pembaca, karena di dalam kalimat
gan apa yang ada di dalam teks baha- tersebut penulis bahasa sumber meng-
sa sumber, namun akan lebih baik lagi gunakan bentuk kalimat yang menjelas-
jika penerjemahan pada kalimat tersebut kan tentang proses interaksi personal
diperhalus lagi dengan merombak struk- yang dialami oleh si tokoh yang sedang

396
Buletin Al-Turas
Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama - Vol. XXIII No.2, Juli 2017

terlibat dalam penelitian yang dilakukan penerjemahan aturan – aturan bahasa


oleh Freddy Drummond. sumber pun potensial sekali untuk men-
jadi masalah, disamping masalah idolek
Untuk penerjemahan kalimat yang tera-
penulis, dialek karakter, dan lain – lain.
khir dari paragraph di atas, “A little lat-
Beberapa aturan umum dalam mener-
er, as he began to know his way about
jemahkan naska prosa fiksi dikemu-
better, he insensibly drifted into the role
kakan oleh Belloc yang dikutip oleh
that would work-namely, he was a man
Basnett-McGuire (1991:116), misalnya
who had seen better days, very much
penerjemah tidak boleh menentukan
better days, but who was down in his
langkahnya hanya untuk menerjemah-
luck, though, to be sure, only temporari-
kan kata perkata atau kalimat perkalimat
ly” yang diterjemahkan dengan “Namun
saja, tetapi dia harus selalu mempertim-
beberapa saat kemudian, ketika ia mulai
bangkan keseluruhan karya, baik karya
tahu hal yang lebih baik, ia terlihat ber-
aslinya maupun karya terjemahannya.
belok ke peran yang akan bekerja-yai-
Penerjemah hendaknya menerjemahkan
tu, ia adalah orang yang telah melihat
idion menjadi idiom pula. Penerjemah
hari yang lebih baik, sangat banyak hari
harus menerjemahkan “maksud” menja-
yang lebih baik, tapi dia yang membuat
di “maksud’ juga. Kata “maksud “di sini
keberuntungannya luntur, meskipun,
menurut Belloc berarti muatan emosi
untuk memastikannya, itu hanya untuk
atau perasaan yang dikandung oleh ek-
sementara.” Pada penerjemahan ka-
spresi tertentu. Bisa saja muatan emosi
limat ini ada beberapa hal yang dirasa
dalam bahasa sumbernya lebih kuat dari
kurang pas, pertama masalah struktur,
muatan emosi dalam padanannya dalam
kedua masalah maksud. Struktur pada
bahasa sasaran, atau ekpresi tertentu
penerjemahan kalimat tersebut di samp-
terasa pas dalam bahasa sumber, tetapi
ing memberikan pengertian yang mem-
menjadi janggal dalam bahasa sasaran
bingungkan pembaca juga tidak sesuai
bila diterjemahkan secara literal. Oleh
dengan maksud yang diinginkan bahasa
karena itu seringkali penerjemah pro-
sumber, misalnya “ia akan berbelok ke
sa fiksi terpaksa menambahkan kata –
peran yang akan bekerja.” Pada pener-
kata sebenarnya tidak ada dalam teks
jemahan tersebut pembaca bahasa sasa-
asli untuk menyesuaikan “maksud” nya
ran akan bingung dengan maksud yang
dalam bahasa sasaran. Penerjemah ha-
ingin disampaikan oleh penerjemah.
rus waspada terhadap kata – kata atau
Peter Newmark (1988) menyatakan struktur yang kelihatannya sama dalam
bahwa masalah – masalah yang mun- bahasa sumber dan bahasa sasaran, teta-
gkin ditemui para penerjemah dalam pi sebenarnya berbeda. Penerjemah hen-
menterjemahkan prosa fiksi adalah pen- daknya berani mengubah segala sesuatu
garuh budaya bahasa sumber dalam teks yang perlu diubah dari bahasa sumber
asli. Pengaruh budaya ini bisa muncul kedalam bahasa sasaran dengan tegas.
dalam gaya bahasa, latar dan tema, tu- Lebih jauh Belloc mengatakan bahwa
juan moral yang ingin disampaikan ke- inti dari kegiatan menerjemahkan cerita
pada pembaca. Dalam operasionalnya fiksi adalah kebangkitan kembali “jiwa
masalah ini berada pada proses pener- asing “dalam tubuh “pribumi.” Yang di-
jemahan nama diri, baik nama karakter maksud dengan jiwa asing adalah mak-
atau nama tempat yang mungkin tidak na cerita dalam BSu dan tubuh pribumi
dikenal dalam bahasa sasaran. Selain itu adalah bahasa sasaran.

397
Moh.Supardi :
Dinamika Penerjemahan Sastra: South of The Slot

Secara umum hasil penerjemahan maha- jadi kemasan kecil. Sebuah pabrik kotak yang
siswa di atas masih terlihat sangat for- menyediakan kemasan dan yang harus dilaku-
kan Freddie Drummond hanya memasukkan ke-
mal dengan mengikuti struktur bahasa masan ke dalam kotak dan menutupnya dengan
sumber secara literal. Di samping itu, kawat paku dengan palu ringan.
hasil penerjemahan di atas jika dilihat
dari segi bahasa sastra juga tidak banyak
mengandung bahasa kiasan yang bisa Pada penerjemahan paragraf di atas, se-
membuat cerita tersebut lebih hidup. cara umum terlihat sangat formal den-
Penggunaan kata penghubung juga ku- gan mengikuti pola struktur yang ada
rang banyak digunakan sehingga hubun- dalam bahasa sumber. Kalimat perta-
gan antar kalimat yang satu dengan yang ma dari penerjemahan paragraf di atas
lainnya terasa meloncat-loncat. jika terdapat penerjemahan yang dirasa ku-
diperhatikan lebih seksama tampaknya rang tepat, misalnya penerjemahan kata
penerjemah tidak melakukan pemaha- “and generalized much and often erro-
man terlebih dahulu terhadap paragraf neously” yang diterjemahkan dengan
yang hendak diterjemahkannya sehing- “dan menyetarakan banyak hal pula dan
ga ide yang ingin disampaikan dari para- sering kali dengan tak menentu.” Kata
graf tersebut masih sulit untuk dipaha- “generalized” yang ada dalam baha-
mi. Pemahaman awal menjadi penting sa sumber sebetulnya memiliki makna
dilakukan untuk menentukan pilihan “memberikan atau membuat kesimpu-
kata dan ide yang akan disampaikan, lan” bukan “menyetarakan.” Sedangkan
karena hal itu akan lebih mudah dipa- kata “erroneously” lebih tepat jika diar-
hami jika dimulai dengan pemahaman tikan “memperbaiki kesalah atau mer-
terlebih dahulu. alatnya,” karena jika dilihat pada kon-
teks keseluruhan cerita bahwa Freddy
Drummond, tokoh utama yang dicerita-
BSu:
kan dalam cerita ini seringkali membuat
He learned many things, and generalized much perbaikan-perbaikan atas kesimpulan
and often crroncously, all of which can be found yang telah dibuatnya. Perbaikan terh-
in the pages of “The Unskilled Laborer”. He
adap kesimpulan yang ia buat dikare-
saved himself, however, after the sane and con-
servative manner of his kind, by labeling his nakan pencarian data yang dilakukan
generalizations as “tentative”. One of his first selama penyamarannya di daerah se-
experiences was in the great Wilmax Cannery, latan seringkali mengalami perubahan
where he was put on piece-work-making small dengan pendekatan yang dilakukannya.
packing cases. A box factory supplied the parts,
Pada awal pengembarannya di daerah
and all Freddie Drummond had to do was to fit
the parts into a form and drive in the wire nails selatan, di mana Freddy Drummond
with a light hammer. masih sebatas mengamati tanpa terlibat
secara mendalam dengan objek pene-
BSa:
litian yang ia lakukan. Kemudian pada
Dia belajar banyak hal, dan menyetarakan ban- penelitian berikutnya di mana ia mulai
yak hal pula dan sering kali dengan tak menen- terlibat secara intens mengikuti kegiatan
tu, yang semuanya dapat ditemukan di halaman
para pekerja di daerah selatan sehingga
“Pekerja yang Tak Terampil”. Bagaimanapun,
dia harus menyelamatkan dirinya, setelah kebi- data yang ia peroleh mengalami peruba-
jakan dan konservatif dari kebaikannya, dengan han dengan hasil pengamatannya secara
label generalisasi sebagai “tentatif”. Salah satu lebih mendalam dibandingkan dengan
pengalaman pertamanya adalah di Wilmax Can- data yang diperoleh sebelumnya. Pe-
nery, di mana ia membungkus pekerjaan men-

398
Buletin Al-Turas
Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama - Vol. XXIII No.2, Juli 2017

rubahan data penelitian kemudian juga yang syarat akan masalah. Selain mas-
mengalami perubahan setelah ia mu- alah yang dihadapi dengan para buruh,
lai mengenal Merry Condown, seorang ia juga memiliki masalah dengan dirin-
pengawas pekerja di daerah selatan. ya ketika dihadapkan pada pilihan apa-
Perkenalan Freddy Drummond dengan kah harus memilih untuk bersama Mary
Mery condown inilah yang kemudian Cowndon perempuan yang terbiasa den-
banyak memberikan data yang menda- gan dunia bebas atau memilih Catherin
lam mengenai kehidupan para pekerja Van frost yang berasal dari kalangan
yang ada di daerah selatan slot. Fred- keluarga terpelajar dan berdarah biru.
dy Drummond tidak sekedar mengenal
Berbagai macam permasalah yang diha-
Mery Condon, namun ia juga memutus-
dapi oleh Freddy Drummond tampaknya
kan untuk hidup bersamanya.
sangat mempengaruhi terhadap kondisi
Pada penerjemahan kalimat berikutn- kejiwaannya. Sehingga kesimpulan-kes-
ya, penerjemah tampak menerjemah- impulan yang ia buat dari hasil peneliti-
kan secara formal jika dilihat dari segi annya seringkali mengalami perubahan
bentuk dan struktur kalimatnya, misal- setelah beberapa kali menyelesaikan pet-
nya “He saved himself, however, after ualangannya di daerah selatan. Dengan
the sane and conservative manner of his demikian, apa yang dimaksudkan dalam
kind, by labeling his generalizations as kalimat “He saved himself, however, af-
“tentative” yang diterjemahkan dengan ter the sane and conservative manner of
“Bagaimanapun, dia harus menyelamat- his kind, by labeling his generalizations
kan dirinya, setelah kebijakan dan kon- as “tentative” adalah bahwa kesimpulan
servatif dari kebaikannya, dengan label kesimpulannya itu masih belum final,
generalisasi sebagai “tentative.” Pener- karena masih banyak yang harus diper-
jemahan semacam ini termasuk kurang baiki lagi berdasarkan data-data yang ia
tepat mengingat apa yang dimaksud- peroleh selama melakukan petualangan
kan oleh bahasa sumber adalah kesim- di daerah selatan. Jadi melihat kemba-
pulan-kesimpulan yang ia buat selama li pada hasil terjemahan mahasiswa di
ini hanya bersifat sementara, karena atas, jika dilihat dari konteksnya masih
data yang ia peroleh dari lapangan se- belum memiliki kesepadanan maksud
lalu mengalami perubahan, tapi dalam yang ingin disampaikan oleh bahasa
budaya bahasa sumber dikatakan den- sumber.
gan menggunakan struktur “He saved
Perspektif perpadanan Jakobson da-
himself, however, after the sane and
lam Venuti (2000: 113) didasarkan atas
conservative manner of his kind, by la-
konsepsinya tentang terjemahan, yakni
beling his generalizations as “tentative.”
intralingual (dalam satu bahasa, beru-
Ungkapan kalimat ini tidak bisa diter-
pa parafrasa, interlingual (antara dua
jemahkan secara kata perkata, tapi harus
bahasa) dan intersemiotic (antar sistem
diubah strukturnya dengan melihat kon-
tanda), dan menyatakan bahwa pener-
teks kalimat atau paragraf sebelum atau
jemahan menyangkut dua pesan yang
sesudahnya. Kalimat ini mengandung
sepadan dalam dua kode (code) yang
makna bahwa ia , Freddy Drummond,
berbeda. Nida dan Taber membedakan
setelah berada dalam kondisi tenang
kesepadanan dalam terjemahan ke da-
dan santai di mana ia tidak lagi berada
lam 2 jenis (1) kesepadanan formal dan
dalam suasana ketegangan akibat keter-
(2) kesepadanan dinamis. Kesepadanan
libatannya dalam konflik dunia pekerja

399
Moh.Supardi :
Dinamika Penerjemahan Sastra: South of The Slot

formal pada dasarnya dihasilkan dari bungkus pekerjaan menjadi kemasan


proses penerjemahan yang berorientasi kecil” tampak masih terdapat terjema-
pada bahasa sumber dan diarahkan un- han yang dirasa kurang tepat. Salah
tuk mengungkap sejauh mungkin ben- satu contoh pada kata the great Wilmax
tuk dan isi dari pesan asli. Oleh karena Cannery yang diterjemahkan dengan
itu dalam proses penerjemahan segala “di Wilmax Cannery” tanpa mengim-
usaha ditujukan untuk mereproduksi el- buhkan kata “perusahaan atau pabrik”
emen formal termasuk (1) unit grama- dirasa kurang tepat, karena bisa jadi
tikal, ketaatasasan penggunaan kata dan pembaca tidak tahu bahwa Wilmax
(2) makna yang sesuai dengan konteks Cannery itu adalah sebuah pabrik atau
eks sumber. perusahaan pengemasan. Di samping
itu, penerjemahan kata “where he put
Berlawanan dengan kesepadanan for-
on piece-work-making small packing
mal, kesepadanan dinamis berorienta-
cases” yang diterjemahkan dengan “di
si pada prinsip kesepadanan efek yang
mana ia membungkus pekerjaan men-
diperoleh melalui pemusatan perha-
jadi kemasan kecil” juga dirasa kurang
tian dalam penerjemahan lebih utama
tepat. Struktur kalimat yang ada dalam
ke arah tanggapan penerima mencapai
bahasa sumber tampak membingungkan
tingkat kealamian pesan bahasa sumber.
jika diperhatikan dari segi maknanya,
Padanan alami ini mengandung penger-
karena maksud dari piece-work-making
tian sesuai dengan (1) bahasa dan bu-
small packing cases adalah pekerjaan
daya target, (2) konteks pesan tertentu,
membuat kemasan berukuran kecil bu-
dan (3) khalayak pembaca bahasa tar-
kan “membungkus pekerjaan menjadi
get. Berbeda dengan Nida dan Taber,
kemasan kecil.” Hasil penerjemahan
pendekatan Catford terhadap kesepad-
semacam ini dapat membuat pembaca
anan dalam penerjemahan lebih bersifat
bingung bahkan bisa jadi menyesatkan.
linguistik. Catford membedakan tiga je-
Pada kalimat yang terakhir, “A box fac-
nis terjemahan dalam tiga kriteria yang
tory supplied the parts, and all Freddie
berbeda, yakni (1) berdasarkan jang-
Drummond had to do was to fit the parts
kauan penerjemahan (terjemahan penuh
into a form and drive in the wire nails
(full translation) vs terjemahan tidak
with a light hammer” yang diterjemah-
penuh (partial translation), (2) berdasar-
kan dengan “Sebuah pabrik kotak yang
kan rank gramatikal pada tataran mana
menyediakan kemasan dan yang harus
kesepadanan penerjemahan dibangun
dilakukan Freddie Drummond hanya
(rank-bound translation vs unbounded
memasukkan kemasan ke dalam kotak
translation), dan (3) berdasarkan tingka-
dan menutupnya dengan kawat paku
tan bahasa yang dicakup dalam pener-
dengan palu ringan” dirasa kurang te-
jemahan (total translation vs restricted
pat, karena apa yang dimaksudkan oleh
translation).
bahasa sumber adalah bahwa Freddy
Pada kalimat berikutnya, “One of his Drummond bertugas membuat kemasan
first experiences was in the great Wil- yang dilengkapi dengan paku dan palu,
max Cannery, where he was put on tapi hasil terjemahan yang ada dalam
piece-work-making small packing cas- bahasa sumber “memasukkan kemasan
es” yang diterjemahkan dengan “Salah ke dalam kotak dan menutupnya dengan
satu pengalaman pertamanya adalah kawat paku dan palu ringan” merupakan
di Wilmax Cannery, di mana ia mem- struktur yang keliru yang dapat menye-
babkan pemahaman yang salah.

400
Buletin Al-Turas
Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama - Vol. XXIII No.2, Juli 2017

BSu: dalam teks terjemahan tampak sangat


It was not skilled labor, but it was piece-work. setia pada struktur bahasa sumber. Na-
The ordinary laborers in the cannery got a dol- mun demikian, jika dilihat dari segi kes-
lar and a half per day. Freddie Drummond found epadanan maksud antara bahasa sumber
the other man on the same job with him jogging dan bahasa sasaran masih banyak yang
along and earning a dollar and seventy-five cents
belum sepadan, karena maksud yang in-
a day. By the third day he was able to earn the
same. But he was ambitious. He did not care gin disampaikan dalam bahasa sasaran
to jog along and being unusually able and fit, masih sulit untuk dipahami oleh pemba-
on the fourth day earned two dollars. The next ca. Penerjemahan di atas secara struktur
day, having keyed himself up to an exhausting termasuk pada penerjemahan semantik,
high-tension, he earned two dollars and a half.
tapi jika diperhatikan dari segi kesepad-
His fellow workers favored him with scowls and
black looks, and made remarks, slangily witty anan maknanya masih terdapat ungka-
and which he did not understand, about sucking pan-ungkapan yang belum memberikan
up to the boss and pace-making and holding her pemahaman yang baik kepada pembaca.
down when the rains set in. He was astonished D samping itu, jika dilihat dari tingkat
at their malingering on piece-work, generalized
keakurasian, keterbacaan dan keberteri-
about the inherent laziness of the unskilled la-
borer, and proceeded next day to hammer out maan bagi pembaca bahasa sasaran ma-
three dollars’ worth of boxes. sih banyak yang belum memenuhi keti-
ga syarat tersebut.

BSa: Sebagai alternatif terjemahan yang mun-


gkin bisa dijadikan sebagai perbandin-
Bukan merupakan pekerjaan yang membutuh- gan terhadap hasil terjemahan semantik
kan pekerja terampil, namun itu adalah peker-
jaan yang dibayar menurut hasil yang dikerja-
di atas, berikut salah satu contoh bentuk
kan. Biasanya para buruh yang bekerja di pabrik terjemahan yang bisa dilakukan, misal-
pengalengan memperoleh upah sebesar satu nya:
dolar setengah per hari. Freddie Drummond me-
nemukan orang selain dirinya yang terus bekerja “Itu bukan pekerjaan yang membutuh-
bersamaan di bidang yang sama dengannya dan kan keterampilan, itu hanya pekerjaan
orang tersebut memperoleh upah satu dolar tu- biasa. Pekerja pada umumnya menerima
juh puluh lima sen sehari. Pada hari ketiga Fred- upah satu setegah dolar per hari. Di hari
die mampu memperoleh pendapatan yang sama
dengan orang itu. Namun Freddie ambisius. Ia pertama, Freddie Drummond mendapati
tidak peduli jika harus tetap bekerja dan melebi- pekerja lain yang pekerjaannya santai,
hi batasannya serta kesehatannya. Pada hari sama saja menghasilkan satu dolar dan
keempat diperoleh lah upah sebesar dua dolar. tujuh puluh sen per hari. Di hari ketiga,
Keesokan harinya, setelah menumbuhkan se- dia mampu menghasilkan uang dalam
mangat yang berlebihan dalam aktifitasnya sam-
pai lah ia di puncak lelahnya, ia mendapatkan jumlah yang sama. Sangking ambisinya,
upah dua dolar setengah. dia menekuni pekerjaannya dengan seri-
us, alhasil pada hari keempat dia mampu
menghasilkan dua dolar.”
Pada penerjemahan di atas, secara umum Atau
masih tampak sangat literal, karena ban-
yak terdapat ungkapan-ungkapan yang “Pekerjaan ini hanyalah pekerjaan biasa
secara struktur masih membingung- yang tidak membutuhkan keterampilan.
kan. Hasil penerjemahan semacan ini Para buruh biasa yang ada di pengema-
tergolong pada penerjemahan formal san biasanya mendapatkan satu dolar
mengingat struktur dan makna yang ada setengah dalam sehari. Freddie Dram-

401
Moh.Supardi :
Dinamika Penerjemahan Sastra: South of The Slot

mond mendapati para pekerja lain yang yar satu dolar tujuh puluh lima sen. Pada
jenis pekerjaannya tidak terlalu berat hari ketiga, Freddie pun juga dibayar
bisa menghasilkan satu dolar tujuh pu- dengan jumlah yang sama. Tetapi, dia
luh lima sen perhari. Pada hari ke tiga orang yang ambisius dan tidak ikut-iku-
ia memperoleh penghasilan yang sama, tan bekerja santai dan terus giat bekerja
tapi ia merasa belum cukup. Ia tetap tak sehingga dia dapat dua dolar pada hari
mau mengeluh, dan, dengan berbagai us- keempat. Hari berikutnya, dia dapat dua
aha, pada hari ke empat ia memperoleh setengah dolar setelah bekerja dengan
dua dolar. Pada hari berikutnya, setelah amat giat.”
berusaha dengan berbagai macam cara
Perbedaan bentuk dan gaya
akhirnya berhasil, dan ia memperoleh
penerjemahan seperti di atas bisa leb-
dua setengah dolar.”
ih bervariatif mengingat pola pikir dan
Dua alternatif hasil terjemahan di atas, pengetahuan seorang penejemah yang
meskipun secara struktur dan bentuk satu dengan penerjemah lainnya tidak
memiliki banyak kesamaan, namun jika sama. Pada prinsipnya penerjemahan
dibandingkan dengan hasil terjemahan bisa dilakukan dengan berbagai cara
aslinya yang dikerjakan oleh mahasiswa, selama masih bisa diterima oleh pemb-
kedua alternatif terjemahan di atas dili- aca bahasa sasaran dan hasil terjemah-
hat dari segi keakurasian, keberterimaan annya masih sesuai dengan pesan yang
dan keterbacaan masih lebih baik dan ingin disampaikan oleh teks bahasa
berterim bagi pembaca bahasa sasaran sumber. Namun demikian seorang pen-
dibandingkan dengan hasil terjemahan erjemah juga dituntut menguasai topik
sebelumnya. Terjemahan di atas bisa yang sedang diterjemahkannya agar ha-
juga dikerjakan dengan menerjemahkan sil terjemahannya tidak melenceng dari
secara lebih bebas tanpa harus mengiku- maksud yang ada dalam bahasa sumber.
ti struktur bahasa sumber, misalnya: Penerjemah yang memiliki pengetahuan
luas dan penguasaan kedua bahasa sum-
“Sebuah pekerjaan yang tidak terla-
ber dan sasaran dengan lebih baik, maka
lu sulit, bahkan dapat dilakukan oleh
hasil terjemahannya akan lebih mudah
orang-orang yang tidak terlatih. Meski-
dipahami dibandingkan dengan mereka
pun mereka bekerja secara tidak serius,
yang hanya menguasai tatabahasanya
mereka tetap mendapatkan uang. Berbe-
saja.
da dengan para pekerja lainnya, Freddie
Drummond melakukannya dengan seri- Berdasarkan penelitian terhadap dua pu-
us, karena melakukannya dengan giat, luh enam hasil terjemahan mahasiswa
alhasil ia selalu mendapatkan upah lebihdalam menerjemahkan teks sastra South
hari demi hari.” of the Slot, peneliti menemukan banyak
ungkapan/ gaya bahasa baik kata, frasa,
Atau bisa juga diterjemahkan secara ko-
maupun kalimat, dari bahasa sumber
munikatif seperti berikut:
yang diterjemahkan ke dalam bahasa
“Pekerjaannya tidak sulit, dan dibayar sasaran secara formal. Dari dua puluh
berdasarkan hasil kerja. Pekerja biasa enam hasil terjemahan mahasiswa, seki-
di pabrik pengalengan biasanya diba- tar 95% hasil terjemahan mahasiswa
yar satu setengah dolar per hari. Fred- cenderung menggunakan metode pen-
die Drummond melihat beberapa orang erjemahan secara formal. Meskipun ada
bekerja dengan santai dan mereka diba- beberapa yang menerjemahkan secara

402
Buletin Al-Turas
Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama - Vol. XXIII No.2, Juli 2017

komunikatif atau dinamis, namun jum- fora bahasa sumber ditemukan kurang
lahnya sangat sedikit jika dibandingkan lebih sekitar 90% dari hasil terjemahan
dengan penerjemahan yang dilakukan mahasiswa. Yang dimaksudkan gaya
secara semantik atau formal. Hal ini bahasa metafora di sini adalah melipu-
bisa dilihat pada struktur kata dan kali- ti seluruh gaya bahasa kiasan, seperti
mat yang secara makna masih mengiku- personifikasi, symbol, hiperbola, simile,
ti pola/struktur bahasa sumber (Inggris) dan seterusnya. Hal ini mengacu pada
dibandingkan dengan menggunakan pendapat Newmark (1989) yang men-
pola/struktur bahasa sasaran (Indone- yatakan bahwa dalam penerjemahan
sia). Jika dilihat dari segi bentuk susunan semua kata yang mengacu pada pengali-
katanya, hasil terjemahan mahasiswa han makna tertentu sebagai pemahaman
pada umumnya masih bisa dikategori- dari satu benda ke benda yang lain pada
kan mengikuti struktur bahasa Inggris dasarnya adalah metafora. Dengan de-
yang akan menyulitkan pembaca untuk mikian metafora meliputi banyak aspek,
memahami maksud dari ungkapan yang tidak saja gaya bahasa, tetapi juga meli-
disampaikan. puti budaya.
Jika dilihat perbedaan secara hasil pen- Hasil penerjemahan gaya bahasa yang
erjemahan individu, prosentase pen- dilakukan mahasiswa sebagian ada yang
erjemahan mahasiswa juga tidak jauh menerjemahkan secara dinamis atau ko-
berbeda, yaitu secara umum berkisar an- munikatif, namun jumlahnya masih san-
tara 80-95% perbedaan metode yang di- gat sedikit berkisar antara 10-15% saja.
gunakan antara mahasiswa satu dengan Jika dilihat dari hasil terjemahan maha-
yang lainnya. sekitar 80% mahasiswa siswa yang menerjemahkan gaya bahasa
ada yang menerjemahkan secara formal, kiasan secara komunikatif, secara umum
sedangkan sebagian lainnya berkisar terdapat kurang lebih sepuluh orang
pada 85%, 90%, bahkan ada yang men- yang presentasenya masih sangat kecil
capai 99% menerjemahkan secara for- sekitar 13%. Sedangkan sebagian besar
mal. Mengingat sebagian besar maha- mahasiswa, sekitar 90%, masih mener-
siswa melakukan penerjemahan formal, jemahkan secara formal atau semantik
maka peneliti mencoba memilih sepuluh yang gaya bahasanya masih mengikuti
hasil terjemahan mahasiwa untuk dijad- pola/struktur bahasa sumber.
ikan sebagai sample yang secara umum
banyak terdapat hasil terjemahan yang
dirasa kurang tepat atau cenderung setia C. Kesimpulan
dan sulit dimengerti.
Berdasarkan hasil penelitian dan pem-
Sedangkan untuk masalah penerjemah- bahasan di bab terdahulu dapat disim-
an gaya bahasa sastra, hasil terjemahan pulkan bahwa penerjemahan teks South
mahasiswa juga termasuk ke dalam pen- of The Slot yang dilakukan mahasiswa
erjemahan formal, karena sebagian be- konsentrasi penerjemahan jurusan Ba-
sar gaya bahasa terjemahan mahasiswa hasa dan Sastra Inggris Fakultas Adab
masih cenderung mengikuti gaya baha- dan Humaniora UIN Syarif Hidayatul-
sa sumber (Inggris) ketimbang mener- lah Jakarta 2015-2016 secara umum ma-
jemahkan secara komunikatif atau din- sih banyak yang menggunakan metode
amis. Gaya bahasa metafora, misalnya, penerjemahan formal. Sedangkan untuk
yang diterjemahkan dengan gaya meta- masalah penerjemahan gaya bahasa sas-

403
Moh.Supardi :
Dinamika Penerjemahan Sastra: South of The Slot

tra juga terdapat banyak penerjemahan Zum 70. Geburstag. Tübingen:


gaya bahasa yang sangat formal, yaitu GNV, 1996. 9-19.
menerjemahkan secara setia gaya ba-
Bassnett, Susan. 2002. Translation Stud-
hasa sumber (Inggris) ke dalam bahasa
ies. Routledge, London, New
sasaran (Indonesia). Padahal secara te-
York.
ori penerjemah dapat mengubah gaya
bahasa kiasan (metafora) dalam bahasa Bell, R.T. (1991). Translation and
sumber ke dalam bentuk metafora yang Translating: Theory and Prac-
berbeda dalam bahasa sasarannya, na- tice. London: Longman
mun mahasiswa masih banyak yang
menerjemahkan secara setia (apa adan- Catford. 1965. A Linguistic Theory of
ya). Selain itu, secara umum mahasiswa Translation. New York: Oxford
tampak kurang memahami teks bahasa University Press.
sumber yang akan diterjemahkannya. Hatim, Basil & Munday, Jeremy. 2004.
Mereka tampaknya lebih terfokus pada Translataion An Advanced Re-
usaha menerjemahkan secara semantik source Book. London, New
atau berdasarkan makna kamus. Akibat- York: Routledge.
nya banyak terjemahan mahasiswa yang
secara struktur beroreintasi pada bahasa Hatim, B. dan Jeremy, M. 2004. Trans-
sumber. Faktor lain yang menyebabkan lation: An advanced resource
hasil penerjemahan mahasiswa yang book. London: Routledge.
terlalu formal dan sulit untuk dimen- Hoed, Benny Hoedoro. 1984. Kala Se-
gerti adalah dikarenakan mahasiswa bagai Pengungkap Waktu Ke-
kurang menguasai topik yang hendak bahasaan dalam Novel Bahasa
diterjemahkan. Mahasiswa tampak ku- Perancis dan Padanannya da-
rang memperhatikan latar belakang se- lam Bahasa Indonesia. Diser-
jarah atau konteks dari sebuah kata atau tasi. Tidak diterbitkan. Jakarta.
ungkapan yang banyak mengandung Program Pascasarjana Univer-
unsur budaya dan symbol. Sehingga ti- sitas Indonesia.
dak jarang hasil terjemahan mahasiswa
banyak yang kurang tepat bahkan sulit Hoed, Benny Hoedoro. 1993 . Penge-
untuk dimengerti. tahuan dasar Tentang Pener-
jemahan. Pusat Penerjemahan
Fakultas Sastra Universitas In-
Daftar Pustaka donesia, Jakarta.

Baker, M. 1992. In Other Words: A Holmes, James S. (1994) Translated!


course Book On Translation. Papers on Literary Translation
London New York: Routledge. and Translation Studies, 2nd
Edition, Amsterdam: Rodopi
Baker, Mona. 1996. Linguistic and Cul-
tural Studies. Complementary Larson, M.L. (1998). Meaning-based
or Competing Paradigms in Translation: A Guide to
Translation Studies. Ange- Cross-Language Equivalence.
lika Lauer et al. Übersetzu- Nababan, J. Donald. 2007. Kumpulan
ngswissenschaft im Umbruch: Makalah Ringkas: Kongres
Fetschrift für Wolfram Wilss. Linguistik Nasional XII. Sura-

404
Buletin Al-Turas
Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama - Vol. XXIII No.2, Juli 2017

karta 3-6 September


Nida, Eugene A. 1964. Toward a Sci-
ence of Translating. E.J. Brill,
Leiden.
Newmark, P. 1981. Approach to Trans-
lation. Great Britain: A Whea-
ton & co.
Newmark, P. 1988. A Text book of
Translation. New York: Pren-
tice Hall.
Nida, E. 1964. Toward a Science of
Translating. Leiden: E.J. Brill.
Nida, E. dan C. Taber. 1969. The Theo-
ry and Practice of Translation.
Leiden: E.J. Brill.
Venuti, Lawrence. 2000. The Transla-
tion Studies Reader. London &
Newy York: Roultledge.
Vinay, Jean-Paul and Jean Darbel-
net. 2000. A Methodology for
Translation. in L. Venuti (ed.)
The Translation Studies Read-
er. 2nd edition. London and
New York: Routledge Wil-
liams and Chesterman. 2002.
The MAP: A Beginners to Do-
ing Translation in Translation
Studies. Newyork: Routledge

405

Anda mungkin juga menyukai