Anda di halaman 1dari 11

J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN, Vol. 18, No.3, Nov.

2011: 220 - 231

PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (ZEA MAYS L.) VARIETAS BISI-2


PADA PASIR REJECT DAN PASIR ASLI DI PANTAI TRISIK KULONPROGO
(The Growth of Maize Crop (Zea mays L.) BISI-2 Variety on Rejected and non
Rejected Sand at Pantai Trisik Kulon Progo)

Diah Ekowati and Mochamad Nasir


Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Diterima: 23 September 2011 Disetujui: 1 November 2011

Abstrak

Lahan pasir di pesisir Kabupaten Kulon Progo yang sekarang ditanami berbagai komoditi pertanian
seperti cabe, semangka, jagung akan ditambang untuk diekstrak mineral besinya. Rencananya setelah
diekstrak mineral besinya, pasir sisa (pasir reject) akan dikembalikan sebagai material reklamasi untuk
dapat ditanami kembali.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan media tanam
berupa pasir reject dan pasir asli serta dosis pupuk kandang dan pupuk NPK pada pertumbuhan tanaman
jagung (Zea mays L.) varietas BISI-2 di Pantai Trisik Kulon Progo. Dosis pupuk yang diberikan ialah 0
Kg pupuk kandang dan 0 g NPK (kontrol); 0 Kg pupuk kandang dan 75 g NPK; 2,5 Kg pupuk kandang
dan 0 g NPK; 1,25 Kg pupuk kandang dan 112,5 g NPK; 2,5 Kg pupuk kandang dan 75 g pupuk NPK;
dan 3,75 Kg pupuk kandang dan 37,5 g NPK. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah tinggi
tanaman, jumlah daun, berat kering tajuk, waktu berbunga, jumlah tongkol, berat tongkol, panjang
tongkol, dan diameter tongkol. Data yang diperoleh diuji dengan analisis variansi (Anava) dan uji lanjut
GHQJDQ 'XQFDQ¶V 0XOWLSOH 5DQJH 7HVW '057
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata tinggi, jumlah daun, berat kering tajuk, jumlah tongkol,
berat tongkol, panjang tongkol dan diameter tongkol tanaman jagung pada pasir reject lebih tinggi
daripada pasir asli sedangkan rerata waktu berbunga tanaman jagung pada pasir reject lebih lama
daripada pasir asli. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan vegetatif tanaman
jagung paling optimal diperoleh pada dosis 1,25 Kg pupuk kandang dan 112,5 g pupuk NPK sedangkan
pertumbuhan generatif tanaman jagung paling optimal diperoleh pada dosis 3,75 Kg pupuk kandang dan
37,5 g pupuk NPK

Kata kunci: pertumbuhan, tanaman jagung, pasir reject, pasir asli

Abstract

Sand in the coastal District of Kulon Progo land which is now planted with various agricultural
commodities such as pepper, watermelon, corn, will be mined to extract its iron minerals. In the mining plan,
after the iron mineral is extracted, the remaining sand (reject sand) will be returned as reclaimed material to
be replanted. The aim of this study was to investigate the effect of different growth media called rejected and
non rejected sand also fertilizer dossage of manure and NPK on the growth of maize crop (Zea mays L.) BISI-2
variety at Pantai Trisik Kulon Progo. Fertilizers dossage that used in this study were 0 Kg manure and 0 g
NPK (control), 0 Kg manure and 75 g NPK, 2,5 Kg manure and 0 g NPK, 2,5 Kg manure and 112,5 g NPK,
2,5 Kg manure and 75 g NPK, and 3,75 Kg manure and 37,5 g NPK. The parameters measured including
plant height, number of leaves, dry weight of shoot, flowering time, number of cob, weight of cob, lenght of cob,
and diameter of cob. The data collected were analyzed with Analysis of variance (Anova) and for the advance
WHVW 'XQFDQ¶V 0XOWLSOH 5DQJH 7HVW '057 ZDV XVHG.
The results of this study showed that the avarage of plant height, number of leaves, dry weight of
shoot, number of cob, weight of cob, lenght of cob, and diameter of cob of maize crop (Zea mays L.) BISI-
2 variety on reject sand was higher than non rejected sand but the average of flowering time of maize
crop (Zea mays L.) BISI-2 variety on rejected sand is longer than non rejected sand. In addition, the
result of this study showed that the optimum vegetatif growth of maize crop was gained on dossage of
1,25 Kg manure and 112,5 g NPK but the most generatif growth of maize crop gained on dossage 3,75
Kg manure and 37,5 g NPK.

Key word: growth, maize crop, reject sand, non rejected sand
November 2011 EKOWATI, D.; NASIR, M.: PERTUMBUHAN TANAMAN 221

PENDAHULUAN berupa lahan berpasir. Lahan pertanian di


Pantai Trisik Kulon Progo berupa lahan
Latar Belakang berpasir dengan cuaca yang tergolong eks-
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah trim. Lahan pasir di Pantai Trisik Kulon
satu bahan pangan yang penting di Indonesia Progo memiliki kandungan besi (Fe) yang
karena jagung merupakan sumber karbohi- melimpah. Hal ini menyebabkan adanya
drat kedua setelah beras. Di samping itu, usaha yang dilakukan untuk memisahkan
jagung juga merupakan bahan baku industri besi tersebut dari pasir. Sisa pasir yang telah
dan pakan ternak. Kebutuhan jagung di ditambang besinya tersebut dinamakan pasir
Indonesia untuk konsumsi meningkat sekitar reject sedangkan pasir yang belum ditam-
5,16% per tahun sedangkan untuk kebutuhan bang besinya dinamakan pasir asli. Terdapat
pakan ternak dan bahan baku industri naik kekhawatiran penduduk setempat, terutama
sekitar 10,87% per tahun (Roesmarkam dan yang bermata pencaharian petani, bahwa
Yuwono, 2002). Sentra produksi jagung pasir yang telah ditambang besinya tidak
masih didominasi di Pulau Jawa (sekitar dapat digunakan lagi untuk bercocok tanam.
65%). Sejak tahun 2001 pemerintah telah Mereka menduga mineral lainnya juga akan
menggalakkan program Gema Palagung ikut tertambang sehingga timbul asumsi
(Gerakan Mandiri Padi, Kedelai dan Jagung). bahwa lahan pasir yang telah ditambang
Program tersebut cukup efektif, terbukti (pasir reject) tingkat kesuburannya lebih
dengan adanya peningkatan jumlah produksi rendah daripada lahan pasir yang belum
jagung dalam negeri tetapi tetap belum dapat ditambang (pasir asli). Oleh karena itu, perlu
memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga dilakukan suatu penelitian untuk menjawab
masih dilakukan impor jagung (Purwono dan kekhawatiran penduduk setempat tersebut.
Hartono, 2008). Deskripsi tersebut mengindi- Dari latar belakang yang telah diungkap-
kasikan upaya peningkatan produksi jagung kan di atas, maka terdapat permasalahan
masih perlu dilakukan. yaitu bagaimanakah pertumbuhan jagung
Seperti tanaman lain, jagung juga memer- varietas BISI-2 pada pasir reject dan pasir
lukan unsur hara untuk kelangsungan hidup- asli Pantai Trisik Kulon Progo dan bagai-
nya. Unsur hara tersebut terdiri dari C, H, O, mana respon pemupukan, baik pupuk organik
N, P, K, Ca, Mg, S, Fe, B, Cu, Zn, Mo, Mn, maupun pupuk anorganik, terhadap
Cl, Si, Na, dan Co (Salisbury dan Ross, pertumbuhan jagung pada pasir reject dan
1992). Unsur hara tersebut berasal dari pela- pasir asli Pantai Trisik Kulon Progo
pukan batuan dalam tanah. Namun, kemam- Tujuan penelitian adalah untuk mengeta-
puan tanah dalam menyediakan unsur hara hui pertumbuhan jagung varietas BISI-2 pada
bagi tanaman sangat terbatas karena mikro- pasir reject dan pasir asli di Pantai Trisik
organisme yang berperan dalam proses Kulon Progo; dan untuk mengetahui respon
pelapukan tersebut jumlahnya berbeda antara pemupukan, baik pupuk organik maupun
jenis dan lapisan tanah satu dengan lainnya. pupuk anorganik, terhadap pertumbuhan
Oleh karena itu, pemupukan merupakan salah jagung pada pasir reject dan pasir asli di
satu cara untuk menyediakan unsur hara yang Pantai Trisik Kulon Progo.
dibutuhkan oleh tanaman. Pemupukan dapat Manfaat penelitian ini adalah memberi
meningkatkan hasil panen jagung baik secara informasi mengenai pertumbuhan jagung
kualitatif maupun kuantitatif. Hal ini dise- pada pasir reject dan pasir asli di Pantai
babkan pemupukan dapat meningkatkan ke- Trisik Kulon Progo, khususnya pada media
tersediaan unsur hara, kesehatan tanaman dan pasir reject, sehingga masyarakat setempat
menekan perkembangan penyakit (Prahasta, dapat menjadikan media pasir reject sebagai
2009). Pupuk yang biasa digunakan untuk media alternatif dalam bercocok tanam.
tanaman jagung ialah pupuk organik (contoh-
nya pupuk kandang) maupun pupuk anorga- METODE PENELITIAN
nik (contohnya pupuk urea dan pupuk NPK).
Lahan pertanian di Indonesia tidak sama Tempat dan Waktu Penelitian
antara satu dengan yang lainnya. Ada yang Penelitian dilaksanakan pada dua tempat
berupa lahan gembur tetapi ada pula yang yakni di Pantai Trisik Kabupaten Kulon
222 J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN Vol. 18, No.3

Progo untuk penanaman dan pemeliharaan Sebelum tanah ditanami benih jagung,
jagung dan di Laboratorium Fisiologi Tum- tanah tersebut dipersiapkan terlebih dahulu.
buhan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Persiapan tersebut berupa pengolahan tanah
Mada untuk penghitungan tongkol dan berat dan pembuatan gundukan. Pengolahan tanah
kering. Penelitian dilaksanakan mulai Okto- dilakukan dengan cara mencangkul tanah
ber 2009 hingga April 2010. tersebut. Selanjutnya, dibuat dua belas gun-
dukan tanah. Tiap gundukan dibagi menjadi
Alat dan Bahan Penelitian
dua bagian. Satu bagian terdiri atas sembilan
Alat yang digunakan pada penelitian ini
buah lubang untuk meletakkan benih tanam-
adalah timbangan semi-analitik, jangka
an jagung. Setelah itu, gundukan-gundukan
sorong dan oven. Sedangkan bahan yang
tersebut ditutup menggunakan mulsa plastik
digunakan pada penelitian ini adalah pasir
perak hitam (MPPH) dengan permukaan
asli, pasir reject, benih jagung Varietas BISI-
yang perak menghadap ke atas dan permu-
2, kotoran sapi yang sudah matang (tidak
kaan yang berwarna hitam menghadap ke
berbau tajam, berwarna gelap, gembur bila
bawah. Lalu, tanah diberi pupuk dasar berupa
diremas, dan tidak panas ketika dipegang),
pupuk kandang dan pupuk NPK (15:15:15)
pupuk NPK (15:15:15), pupuk urea, MPPH
dengan cara ditugal.
(mulsa plastik perak hitam), dan pestisida.
Setelah tiga hari, benih jagung mulai
Cara Kerja ditanam . Penanaman benih jagung dilakukan
Cara kerja dalam penelitian ini dibagi dengan cara ditugal dengan kedalaman 3 cm
menjadi dua bagian, yakni: hingga 5 cm. Benih tersebut ditanam dengan
Penelitian unsur hara pasir asli dan pasir jarak tanam 75 cm X 25 cm. Setiap lubang
reject ditanami 1 benih jagung. Penyulaman tanam-
Metode penelitian an dilakukan sebelum 15 hari setelah pena-
Metode penelitian yang digunakan adalah naman benih. Setelah itu, dilakukan pera-
metode perbandingan langsung. Unsur hara watan tanaman yang meliputi penyiraman,
sampel tanah pasir asli dengan pasir reject penyiangan gulma, pembumbunan, dan pem-
yang belum dilakukan pemupukan maupun berian pupuk susulan. Tanaman jagung
yang sudah dilakukan pemupukan diban- tersebut disiram setiap hari pada waktu pagi
dingkan. hari pukul 08.00 dan sore hari pukul 16.00,
Cara pengambilan sampel kecuali jika hujan. Penyiraman dua kali
Sebelum tanah diberi pupuk, sampel tanah sehari dimaksudkan agar tanaman jagung
diambil kira-kira sedalam 15 cm secukupnya tersebut tidak mengalami kekeringan meng-
dari pasir asli dan pasir reject. Tanah yang ingat kondisi sekitar yang memiliki suhu
diambil tidak mengandung rumput. Selan- udara yang tergolong ekstrim. Penyiangan
jutnya, sampel tersebut dibawa ke Fakultas gulma dilakukan bersamaan dengan peng-
Pertanian Jurusan Ilmu Tanah Universitas amatan pertumbuhan tanaman
Gadjah Mada Yogyakarta untuk diperiksa Pembumbunan dilakukan untuk memper-
unsur haranya. Begitu pula dengan tanah kokoh tanaman agar tidak mudah rebah
yang telah diberi pupuk (Lampiran 1). mengingat lokasi penanaman berada di seki-
Penelitian pertumbuhan jagung varietas BISI- tar pantai. Pemberian pupuk susulan berupa
2 pada pasir asli dan pasir reject pupuk urea dilakukan pada 30 hari dan 45
Rancangan penelitian yang digunakan hari setelah tanam. Pupuk susulan tersebut
adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) diberikan dengan cara ditugal. Tingkat kesu-
dengan dua faktorial. Faktor pertama ialah buran tanahnya diperiksa di laboratorium
jenis tanah dan faktor kedua ialah jenis (Lampiran 2).
pupuk dengan perlakuan dan kontrol. Desain
penelitian dapat dilihat pada gambar 1.
November 2011 EKOWATI, D.; NASIR, M.: PERTUMBUHAN TANAMAN 223

A1 F1 C2 F2 A2 C3 E3 F4 B3 A3 E4 D4
C1 E1 B1 F3 D1 E2 B2 D2 C4 B4 D3 A4
Keterangan :
A : kontrol (0 Kg pupuk kandang dan 0 g NPK)
B : 0 Kg pupuk kandang dan 75 g NPK
C : 2,5 Kg pupuk kandang dan 0 g NPK
D : 1,25 Kg pupuk kandang dan 112,5 g NPK
E : 2,5 Kg pupuk kandang dan 75 g NPK
F : 3,75 Kg pupuk kandang dan 37,5 g NPK

Gambar 1. Desain Penelitian

Selanjutnya tanaman jagung tersebut Pertumbuhan vegetatif tanaman jagung


diamati pertumbuhannya. Pengamatan per- adalah pertumbuhan yang berhubungan de-
tumbuhan vegetatif dilakukan dengan cara ngan penambahan ukuran dan jumlah sel
mengukur tinggi tanaman, jumlah daun dan pada suatu tanaman. Pertumbuhan tanaman
berat kering tajuk tanaman jagung tersebut. jagung meliputi fase perkecambahan yang
Tinggi tanaman diukur dari bagian leher akar dilanjutkan dengan fase pertumbuhan vege-
hingga bagian ujung batang, jumlah daun tatif yang mencakup perbesaran batang, daun
dihitung dari seluruh daun yang telah mem- dan akar tanaman yang akhirnya melambat
buka sempurna, berat kering tajuk diukur ketika dimulai fase generatif (Aksi Agraris
dengan cara memasukan bagian tanaman Kanisius, 1993). Pada pertumbuhan vegetatif
pada kantung kertas koran dan dikeringkan ini diamati beberapa parameter sebagai
dalam oven pada suhu 800C sampai beratnya berikut :
konstan. Sedangkan pengamatan pertumbuh-
an generatif dilakukan dengan cara meng- Tinggi Tanaman
hitung waktu berbunga, jumlah tongkol, berat Salah satu parameter yang diukur pada
tongkol, panjang tongkol, diameter tongkol. penelitian ini adalah tinggi tanaman. Tinggi
Waktu berbunga dihitung dari saat bunga tanaman dihitung dari pangkal batang hingga
jagung membuka sempurna, jumlah tongkol ruas batang terakhir sebelum bunga. Tinggi
dihitung dari jumlah tongkol yang dihasilkan tanaman merupakan ukuran tanaman yang
dari masing-masing tanaman, berat tongkol sering diamati sebagai indikator pertumbuhan
diukur dengan cara menimbang tongkol maupun sebagai parameter untuk mengukur
jagung yang telah dikupas klobotnya, pan- pengaruh lingkungan atau perlakuan yang
jang tongkol diukur dari pangkal hingga diterapkan karena tinggi tanaman merupakan
ujung tongkol menggunakan meteran, dan ukuran pertumbuhan yang paling mudah
diameter jagung diukur dari bagian tongkol dilihat (Sitompul dan Guritno, 1995). Hasil
yang paling menggembung menggunakan rerata tinggi tanaman jagung pada akhir
jangka sorong . pengamatan (minggu ke-11 setelah tanam)
Data yang diperoleh dianalisis mengguna- disajikan pada Tabel 2.
kan SPSS 16 for windows. Beda nyata antar Hasil analisis pertumbuhan tinggi tanam-
perlakuan diuji dengan analisis variansi an jagung pada semua jenis perlakuan nam-
(anova). Selanjutnya untuk mengetahui letak pak bervariasi. Perlakuan perbedaan media
perbedaan tersebut dilakukan uji DMRT tanam berupa pasir reject dan pasir asli
('XQFDQ¶V 0XOWLSOH 5DQJH 7HVW). berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi
jagung, di mana rerata tinggi tanaman pada
HASIL DAN PEMBAHASAN pasir reject lebih tinggi daripada pasir asli.
Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung
224 J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN Vol. 18, No.3

Tabel 2. Rerata tinggi tanaman jagung (dalam cm) pada akhir pengamatan (minggu ke-11
setelah tanam) dengan berbagai kombinasi pupuk kandang dan pupuk NPK (15:15:15) pada
pasir reject dan pasir asli
Perlakuan Pasir Reject Pasir Asli
bc
0 Kg pupuk kandang & 0 g NPK 112,73 64,82a
0 Kg pupuk kandang & 75 g NPK 144,55de 124,27bcd
2,5 Kg pupuk kandang & 0 g NPK 146,91e 107,82b
1,25 Kg pupuk kandang & 112,5 g NPK 183,73f 140,00de
2,5 Kg pupuk kandang & 75 g NPK 172,91f 133,91de
3,75 Kg pupuk kandang & 37,5 g NPK 177,27f 128,00cde
Rerata 156,35q 116,47p
Keterangan: angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata
PHQJJXQDNDQ '057 SDGD WDUDI Q\DWD . GDQ Q

Analisis varian (ANOVA) menunjukkan dingkan pasir asli. Diduga tingginya kadar
pemberian pupuk kotoran sapi, pupuk anor- unsur hara tersedia tersebut dapat memacu
ganik NPK (15:15:15) maupun kombinasi aktivitas hormonal dalam pembentukan daun.
keduanya berpengaruh terhadap tinggi ta- Goldsworthy dan Fisher (1992) menyatakan
naman jagung. Tanaman jagung yang ditum- bahwa pembentukan daun dipengaruhi oleh
buhkan tanpa pemberian pupuk kan-dang dan banyak rangsangan hormonal.
NPK melainkan hanya menggu-nakan
medium tanam pasir reject maupun pasir asli Berat Kering Tajuk
menghasilkan rerata tinggi tanaman paling Parameter pertumbuhan vegetatif tanaman
rendah, yakni 112,73 cm dan 64,84 cm. yang diamati ketiga pada penelitian ini ialah
berat kering. Pengukuran berat kering
Jumlah Daun merupakan bagian dari pengukuran biomassa
Parameter pertumbuhan vegetatif kedua tumbuhan. Biomassa tanaman merupakan
yang diamati ialah jumlah daun. Pengamatan ukuran yang paling sering digunakan untuk
jumlah daun sangat diperlukan karena selain mendiskripsikan dan mengetahui pertumbuh-
sebagai indikator pertumbuhan parameter an suatu tanaman karena biomassa tanaman
jumlah daun juga diperlukan sebagai data relatif mudah diukur dan merupakan ga-
penunjang untuk menjelaskan proses pertum- bungan dari hampir semua peristiwa yang
buhan yang terjadi. Hasil rerata jumlah daun dialami oleh suatu tanaman selama siklus
tanaman jagung pada akhir pengamatan hidupnya (Sitompul dan Guritno, 1995). Oleh
(minggu ke-11 setelah tanam) disajikan pada karena itu, parameter ini barangkali meru-
Tabel 3. pakan indikator pertumbuhan tanaman yang
Hasil analisis jumlah daun tanaman ja- paling representatif.
gung pada semua jenis perlakuan nampak Terdapat dua macam pengukuran bio-
tidak begitu jauh berbeda. Perlakuan perbe- massa tanaman, yakni berat segar dan berat
daan media tanam berupa pasir asli dan pasir kering. Berat segar tanaman dihitung dengan
reject berpengaruh terhadap jumlah daun jalan menimbang tanaman cepat-cepat
tanaman jagung, di mana rerata jumlah daun sebelum kadar air dalam tanaman banyak
tanaman jagung pada pasir reject lebih tinggi berkurang. Berat basah suatu tanaman sangat
daripada pasir asli. dipengaruhi oleh status air. Status air suatu
Dari Lampiran 1 dapat diketahui bahwa jaringan atau keseluruhan tubuh tanaman
kadar N total, P total dan K total pada pasir dapat berubah seiring pertambahan umur
reject bernilai lebih tinggi dibandingkan pada tanaman dan dipengatuhi oleh lingkungan
pasir asli. mungkin pula hal ini disertai yang jarang konstan (Goldsworthy dan
dengan kadar N tersedia, P tersedia dan K Fisher, 1992) sehingga pengukuran berat
tersedia pasir reject lebih tinggi diban- kering lebih disukai karena tidak dipengaruhi
November 2011 EKOWATI, D.; NASIR, M.: PERTUMBUHAN TANAMAN 225

oleh status air suatu tumbuhan sehingga kering tajuk tanaman jagung pada akhir
dirasa lebih reliable. Hasil rerata berat pengamatan disajikan pada Tabel 4.
Tabel 3. Rerata jumlah daun tanaman jagung (dalam helai) pada akhir pengamatan (minggu ke-
11 setelah tanam) dengan berbagai kombinasi pupuk kandang dan pupuk NPK (15:15:15) pada
pasir reject dan pasir asli
Perlakuan Pasir Reject Pasir Asli
b
0 Kg pupuk kandang & 0 g NPK 10,45 8,82a
0 Kg pupuk kandang & 75 g NPK 14,45de 12,00c
2,5 Kg pupuk kandang & 0 g NPK 13,45d 11,00bc
1,25 Kg pupuk kandang & 112,5 g NPK 15,55e 14,55de
2,5 Kg pupuk kandang & 75 g NPK 14,55de 13,64d
3,75 Kg pupuk kandang & 37,5 g NPK 14,64de 14,00d
Rerata 13,85pq 12,34p
Keterangan: angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menggunakan
DMRT pada taraf nyaWD . GDQ Q

Dari Tabel 4 diketahui bahwa rerata berat ialah perhitungan berat organ-organ tanaman,
kering tajuk tanaman jagung pada pasir reject jika tanamannya tinggi dan daunnya banyak
bernilai lebih tinggi daripada tanaman jagung maka diasumsikan berat keringnya akan
pada pasir asli. Hal ini disebabkan kadar tinggi juga.
lengas pada pasir reject lebih tinggi Pertumbuhan Generatif Tanaman Jagung
dibandingkan pasir asli. Kadar lengas sangat Pertumbuhan generatif ialah pertumbuhan
berperan penting pada pertumbuhan tanaman tanaman yang berkaitan dengan kematangan
karena air yang terdapat dalam tanah akan organ reproduksi suatu tanaman. Fase ini
digunakan dalam proses fotosintesis. Selain dimulai dengan pembentukkan primordia,
itu air juga berperan dalam melarutkan unsur- proses pembungaan yang mencakup peris-
unsur hara yang ada sehingga dapat diserap tiwa penyerbukan dan pembuahan. Proses
oleh tumbuhan. Unsur hara yang dibutuhkan yang terjadi selama terbentuknya primordia
oleh tumbuhan selain unsur C, H dan O hingga pembentukan buah digolongkan
hanya dapat diserap tumbuhan dalam bentuk dalam fase reproduksi. Sedangkan proses
ion, baik itu dalam bentuk kation maupun perkembangan biji atau buah hingga siap
anion. Sehingga diperlukanlah air untuk dipanen digolongkan dalam fase masak (Aksi
menjadikan unsur hara tersebut dalam bentuk Agribisnis Kanisius, 1993).
larutan yang berisi ion-ion yang dapat diserap
oleh tumbuhan. Waktu Berbunga
Dari Tabel 4 tersebut dapat diketahui Parameter pertumbuhan generatif yang
bahwa berat kering tajuk tanaman jagung diamati pertama ialah waktu berbunga. Hal
pada pasir reject lebih tinggi dibandingkan ini penting untuk diamati karena fase gene-
pasir asli. Selain jenis tanah, pupuk pun ratif suatu tanaman diamati dengan mun-
mempengaruhi berat kering tanaman jagung culnya kuncup bunga pada tanaman tersebut.
pada penelitian ini. Sama seperti nilai pada Bunga yang berkembang dari meristem
parameter tinggi tanaman dan jumlah daun apikal batang. Sel meristem aktif meng-
sebelumnya, pada parameter berat kering ini, adakan perkembangan sehingga menghasil-
baik pada pasir reject maupun pasir asli, kan primordial bunga. Aktifnya sel-sel
rerata berat kering tertinggi diperoleh pada meristem ini dikontrol oleh hormon florigen
perlakuan 1,25 Kg pupuk kandang dan 112,5 yang disintesis pada daun (Salisbury dan
g NPK sedangkan berat kering terendah Ross, 1995). Pembungaan pada tanaman
didapat pada perlakuan 0 Kg pupuk kandang jagung ditandai dengan munculnya kepala-
dan 0 g NPK. Hasil ini sesuai dengan yang kepala sari dari buliran pada malai bunga
diharapkan karena sesungguhnya berat kering jantan dan kemunculan rambut-rambut
226 J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN Vol. 18, No.3

(kepala±kepala putik) dari klobot (Golds- worthy dan Fisher, 1984).


Tabel 4. Rerata jumlah berat kering tanaman jagung (dalam gram) dengan berbagai kombinasi
pupuk kandang dan pupuk NPK (15:15:15) pada pasir reject dan pasir asli
Perlakuan Pasir Reject Pasir Asli
0 Kg pupuk kandang & 0 g NPK 24,35b 10,81a
0 Kg pupuk kandang & 75 g NPK 101,42g 47,75c
2,5 Kg pupuk kandang & 0 g NPK 171,19h 52,76d
1,25 Kg pupuk kandang & 112,5 g NPK 174,75j 85,35f
2,5 Kg pupuk kandang & 75 g NPK 120,78i 75,80e
3,75 Kg pupuk kandang & 37,5 g NPK 122,95i 78,35e
Rerata 119,24q 58,47p
Keterangan: angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menggunakan
'057 SDGD WDUDI Q\DWD . GDQ Q

Dari Tabel 5 tersebut, dapat diketahui dan malah memberikan hasil pertumbuhan
bahwa waktu berbunga pada tiap perlakuan yang lebih baik daripada pada pasir asli.
bervariasi. Secara keseluruhan, diketahui Selain itu, tanaman jagung yang hidup pada
bahwa tanaman jagung pada pasir asli lebih pasir reject menunjukkan pertumbuhan
cepat memasuki fase generatif daripada vegetatif yang lebih baik daripada pasir asli
tanaman jagung pada pasir reject. Hal ini sehingga mungkin waktu hidup yang di-
disebabkan pada waktu ditanam, persentase perlukan oleh tanaman jagung pada pasir
biji jagung yang tumbuh pada pasir asli lebih reject lebih lambat dibandingkan pasir asli.
banyak dibandingkan pasir reject sehingga
tanaman jagung pada pasir reject pada Jumlah Tongkol
umumnya lebih muda karena mengalami Parameter pertumbuhan generatif yang
penyulaman. Pasir reject memiliki fraksi diamati kedua ialah jumlah tongkol. Jagung
lempung lebih banyak daripada pasir asli yang sudah masak dipetik dari pohonnya.
(Lampiran 1) dan lempung memiliki sifat Jagung yang sudah masak memiliki ciri
dapat menahan air. Hal ini menyebabkan bijinya keras, jika ditekan dengan kuku tidak
akar tanaman jagung yang masih muda pada berbekas dan warnanya kuning (Aksi Agraris
pasir reject mengalami kesulitan menembus Kanisius, 1993). Hasil rerata jumlah tongkol
pasir tersebut. Akan tetapi, seiring berjalan- tanaman jagung disajikan pada Tabel 6.
nya waktu, akar tersebut dapat beradaptasi

Tabel 5. Rerata waktu berbunga tanaman jagung (dalam hari) dengan berbagai kombinasi pupuk
kandang dan pupuk NPK (15:15:15) pada pasir reject dan pasir asli
Perlakuan Pasir Reject Pasir Asli
cd
0 Kg pupuk kandang & 0 g NPK 64,55 79,09f
0 Kg pupuk kandang & 75 g NPK 65,55cde 58,55b
2,5 Kg pupuk kandang & 0 g NPK 70,00e 57,09ab
1,25 Kg pupuk kandang & 112,5 g NPK 63,27c 57,82b
2,5 Kg pupuk kandang & 75 g NPK 69,00de 56,36ab
3,75 Kg pupuk kandang & 37,5 g NPK 57,36ab 52,73a
Rerata 65,07pq 60,27p
Keterangan: angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menggunakan
'057 SDGD WDUDI Q\DWD . GDQ Q
November 2011 EKOWATI, D.; NASIR, M.: PERTUMBUHAN TANAMAN 227

Tabel 6. Rerata jumlah tongkol tanaman jagung (dalam buah) berbagai kombinasi pupuk
kandang dan pupuk NPK (15:15:15) pada pasir reject dan pasir asli
Perlakuan Pasir Reject Pasir Asli
b
0 Kg pupuk kandang & 0 g NPK 1,00 0,27a
0 Kg pupuk kandang & 75 g NPK 1,91e 1,09bc
2,5 Kg pupuk kandang & 0 g NPK 1,91e 1,46cd
1,25 Kg pupuk kandang & 112,5 g NPK 2,18e 1,91e
2,5 Kg pupuk kandang & 75 g NPK 2,18e 1,82de
3,75 Kg pupuk kandang & 37,5 g NPK 2,18e 2,00e
Rerata 1,89pq 1,43p
Keterangan: angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menggunakan
'057 SDGD WDUDI Q\DWD . GDQ Q

Dari Tabel 6 tersebut dapat diketahui reject yang dimungkinkan karena jumlah
bahwa rerata jumlah tongkol tanaman jagung unsur hara dan kadar lengasnya lebih tinggi
pada pasir reject lebih banyak dibandingkan daripada pasir asli diasumsikan juga
pasir asli. Hal ini mungkin disebabkan karena menyebabkan pertumbuhan generatif yang
pasir reject memiliki kandungan hara dan air lebih baik. Berat tongkol merupakan salah
yang lebih tinggi dibandingkan pasir asli satu parameter yang membuktikan hal
seperti yang tertera pada Lampiran 1. Pada tersebut. Tanaman jagung pada pasir reject
Lampiran 1, kandungan hara yang ditam- memiliki rerata jumlah daun yang lebih
pilkan berupa kandungan hara total sedang- banyak daripada pasir asli sehingga tempat
kan yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman terjadinya fotosintesis juga lebih banyak,
ialah kandungan hara tersedia. Adanya usaha rerata tinggi tanamannya juga lebih tinggi
penambangan diduga dapat meningkatkan sehingga cahaya matahari yang didapatkan
kandungan hara yang tersedia karena pada juga lebih banyak. Dengan demikian
usaha penambangan tanah yang ada akan diasumsikan karena proses fotosintesis pada
diolah sehingga aerasinya semakin baik dan pasir reject lebih baik daripada pasir asli
tanahnya dapat semakin gembur. maka hasil tanaman jagung (seperti con-
Berat Tongkol tohnya berat tongkol) akan lebih baik
Parameter pertumbuhan generatif yang daripada pasir asli.
diamati ketiga ialah berat tongkol. Jagung Panjang Tongkol
yang sudah dipanen dikupas klobotnya lalu Parameter pertumbuhan generatif yang
dijemur di bawah sinar matahari. Selanjutnya diamati keempat ialah panjang tongkol.
jagung tersebut ditimbang beratnya. Hasil Panjang tongkol diukur setelah jagung
rerata berat tongkol tanaman jagung disajikan dilepas dari klobotnya. Panjang tongkol
pada Tabel 7. dihitung dari ujung tongkol hingga ke
Dari Tabel 7 tersebut, dapat kita ketahui pangkal tongkol. Hasil rerata panjang tongkol
bahwa rerata berat tongkol pada pasir reject tanaman jagung disajikan pada Tabel 8.
lebih tinggi dibanding pasir asli. Pertum-
buhan vegetatif yang lebih baik pada pasir
228 J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN Vol. 18, No.3

Tabel 7. Rerata berat tongkol tanpa klobot tanaman jagung (dalam gram) dengan berbagai
kombinasi pupuk kandang dan pupuk NPK (15:15:15) pada pasir reject dan pasir asli
Perlakuan Pasir Reject Pasir Asli
b
0 Kg pupuk kandang & 0 g NPK 49,95 9,21a
0 Kg pupuk kandang & 75 g NPK 87,00cde 73,95c
2,5 Kg pupuk kandang & 0 g NPK 92,53cde 72,68c
1,25 Kg pupuk kandang & 112,5 g NPK 126,96f 90,65cde
2,5 Kg pupuk kandang & 75 g NPK 106,98e 99,56de
3,75 Kg pupuk kandang & 37,5 g NPK 153,06g 84,66cd
Rerata 102,75q 71,79p
Keterangan: angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menggunakan
'057 SDGD WDUDI Q\DWD . GDQ Q
Tabel 8. Rerata panjang tongkol tanpa klobot tanaman jagung (dalam cm) dengan berbagai
kombinasi pupuk kandang dan pupuk NPK (15:15:15) pada pasir reject dan pasir asli
Perlakuan Pasir Reject Pasir Asli
b
0 Kg pupuk kandang & 0 g NPK 12,85 3,92a
0 Kg pupuk kandang & 75 g NPK 17,50cd 15,76c
2,5 Kg pupuk kandang & 0 g NPK 16,87cd 16,03c
1,25 Kg pupuk kandang & 112,5 g NPK 19,30de 16,51c
2,5 Kg pupuk kandang & 75 g NPK 17,40cd 16,27c
3,75 Kg pupuk kandang & 37,5 g NPK 19,94f 16,59c
Rerata 17,31q 14,18p
Keterangan: angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menggunakan
DMRT pDGD WDUDI Q\DWD . GDQ Q
Tabel 9. Rerata diameter tongkol tanpa klobot tanaman jagung (dalam cm) dengan berbagai
kombinasi pupuk kandang dan pupuk NPK (15:15:15) pada pasir reject dan pasir asli
Perlakuan Pasir Reject Pasir Asli
b
0 Kg pupuk kandang & 0 g NPK 3,34 0,81a
0 Kg pupuk kandang & 75 g NPK 3,41b 3,40b
2,5 Kg pupuk kandang & 0 g NPK 3,79bc 3,42b
1,25 Kg pupuk kandang & 112,5 g NPK 3,80bc 3,68bc
2,5 Kg pupuk kandang & 75 g NPK 3,63bc 3,79bc
3,75 Kg pupuk kandang & 37,5 g NPK 4,03c 3,46b
Rerata 3,67q 3,09p
Keterangan: angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menggunakan
'057 SDGD WDUDI Q\DWD . GDQ Q

Dari Tabel 8 tersebut, dapat diketahui pasir reject lebih tinggi dibandingkan pasir
bahwa rerata panjang tongkol tanaman asli. Rerata berat tongkol pada pasir reject
jagung pada pasir reject lebih tinggi lebih tinggi dibandingkan pasir asli mungkin
dibandingkan pasir asli. Seperti penjelasan salah satunya disebabkan karena tongkol
pada parameter-parameter sebelumnya, hal pada pasir reject memiliki ukuran yang lebih
ini mungkin disebabkan karena kandungan panjang dibandingkan pasir asli sehingga
hara dan kadar lengas yang dimiliki oleh
November 2011 EKOWATI, D.; NASIR, M.: PERTUMBUHAN TANAMAN 229

jumlah biji yang mampu terbentuk juga akan Perlu diadakan penelitian lebih lanjut
makin banyak. untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh
kombinasi dosis pupuk kandang dan pupuk
Diameter Tongkol
NPK lainnya terhadap pertumbuhan vegetatif
Parameter pertumbuhan generatif yang
dan generatif tanaman jagung.
diamati terakhir ialah diameter tongkol. Dia-
Perlu diadakan suatu penelitian tentang
meter tongkol diukur setelah tongkol dikupas
kandungan unsur-unsur berbahaya yang
klobotnya. Diameter tongkol jagung diukur
terdapat baik pada pasir yang telah ditam-
pada bagian tongkol jagung yang paling
bang maupun pada tumbuhan yang tumbuh
menggembung (diasumsikan diameternya
pada pasir tersebut.
paling besar). Hasil rerata panjang tongkol
tanaman jagung disajikan pada Tabel 9.
UCAPAN TERIMA KASIH
Dari Tabel 9 tersebut dapat diketahui
bahwa rerata diameter tongkol tanaman
Dengan selesainya penelitian ini, penyu-
jagung pada pasir reject lebih tinggi
sun mengucapkan terima kasih dan peng-
dibandingkan pasir asli. Ternyata rerata berat
hargaan yang tinggi kepada Dr. Retno Peni
tongkol pada pasir reject yang bernilai lebih
Sancayaningsih, M.Sc. selaku dekan Fakultas
tinggi dibandingkan pasir asli tidak hanya
Biologi Universitas Gadjah Mada, Dr.
disebabkan oleh rerata panjang tongkol
Kumala Dewi, M.Sc.St. dan Dra. Rarastoeti
melainkan juga disebabkan oleh rerata
Pratiwi, M.Sc., Ph.D. (selaku dosen penguji),
diameter. Kandungan unsur hara dan kadar
Joko Santoso, Siti Zaemunah dan Bagus
lengas pasir reject yang bernilai lebih tinggi
Pantuntun; PT JMI, khususnya Bapak
dibandingkan pasir asli ternyata juga mem-
Memed, yang telah memberi izin untuk
pengaruhi perbedaan rerata diameter tongkol
melakukan penelitian dan menggunakan
tanaman jagung pada kedua media tanam
fasilitas yang tersedia; Laboratorium Fisio-
tersebut. Sehingga dapat diasumsikan untuk
logi Tumbuhan Fakultas Biologi Universitas
memperoleh diameter yang besar diperlukan
Gadjah Mada; dan pihak lain yang tidak
suatu media tanam yang memiliki kadar
dapat disebutkan satu per satu.
lengas dan kandungan unsur hara yang cukup
bagi kebutuhan tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN DAN SARAN Aksi Agribisnis Kanisius. 1993. Seri
Budidaya Jagung. Penerbit Kanisius.
Kesimpulan yang diperoleh dari pene-
Yogyakarta, hal. 35.
litian ini adalah :
Goldsworthy, P. R dan N. M. Fisher. 1992.
Jagung yang ditanam pada pasir reject
Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik
memiliki pertumbuhan yang lebih baik dan
(terjemahan). Gadjah Mada University
berbeda signifikan dibandingkan pasir asli
Press. Yogyakarta, hal.295.
kecuali pada parameter waktu berbunga. Jadi
Prahasta. 2009. Agribisnis Jagung. Pustaka
pasir reject dapat digunakan untuk reklamasi
Grafika. Bandung, hal. 1.
di lahan pesisir yang ditambang pasir be-
Purwono dan R. Hartono. 2008. Bertanam
sinya.
Jagung Unggul. Swadaya. Jakarta,
Adanya penambahan pupuk, baik itu
hal.10-11.
pupuk organik maupun pupuk anorganik,
Roesmarkam, A. dan N. W. Yuwono. 2002.
dapat meningkatkan pertumbuhan jagung
Ilmu Kesuburan Tanah. Penerbit
yang ditanam pada pasir reject maupun pasir
Kanisius. Yogyakarta.
asli.
Salisbury and C. W. Ross. 1992. Fisiologi
Adapun saran yang dapat disampaikan
Tumbuhan Jilid 2. Penerbit ITB.
adalah:
Bandung, hal. 40.
Perlu diadakan penelitian lebih lanjut
Sitompul, S. M. Dan B. Guritno. 1995.
untuk mengetahui apakah pasir reject meng-
Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah
hasilkan pertumbuhan tanaman pertanian
Mada University Press. Yogyakarta, hal.
lainnya lebih baik daripada pasir asli.
24.
230 J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN Vol. 18, No.3

LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil analisis tanah sebelum dipupuk

Lampiran 2. Hasil analisis tanah setelah dipupuk dengan berbagai macam dosis pupuk
kandang dan NPK

Anda mungkin juga menyukai