Anda di halaman 1dari 7

MODUL 5

GAMETOGENESIS DAN FERTILISASI


SKENARIO 5 :
Si kecil yang membelah

Rudi, seorang mahasiswa FK tahun pertama, sedang membaca sebuah artikel yang
membahas tentang pembelahan sel di perpustakaan. Rudi bingung, karena dia belum begitu
mengerti tentang topik tersebut. Dalam salah satu paragraf dari artikel itu dituliskan sebagai
berikut : “ Sel secara normal mengalami pembelahan secara mitosis dalam suatu siklus yang
dinamakan siklus sel, yang berfungsi untuk menghasilkan sel sel yang baru yang berguna untuk
regenerasi dan untuk memperbaiki kerusakan, rangkaian ini diatur oleh suatu rangkaian DNA
pada setiap sel, pada masing-masing sel terdapat gen yang mengatur proliferasi sel dan ada gen
yang mengatur penghentian atau penghambatan proliferasi sel yang disebut sebagi supresor gen.
Gangguan pada gen tersebut dapat menimbulkan kelainan yang disebut dengan neoplasma.
Biasanya kemampuan sel untuk berproliferasi berbanding terbalik dengan kemampuan
diferensiasinya”. Rudi belum tahu apakah pembelahan sel gamet juga sama dengan yang
dijelaskan dalam artikel tersebut dan apa yang terjadi pada sel gamet pada proses fertilisasi.
Selain itu Rudi juga masih bingung mengenai jawaban apa yang akan diberikan kepada
saudaranya yang belum memiliki keturunan yang bertanya mengenai hormon-hormon yang
dianjurkan periksa oleh dokter kandungan untuk suami dan istri tersebut. Rudi bertekad untuk
membaca lebih banyak, agar dapat memahami hal tersebut.
Bagaimana anda menjelaskan hal ini pada Rudi?
Terminology
1. Pembelahan sel
2. Mitosis
3. Siklus sel
4. Regenerasi
5. DNA
6. Gen
7. Proliferasi sel
8. Supresor gen
9. Neoplasma
10. Diferensiasi
11. Pembelahan sel gamet
12. Fertilisasi
13. Hormone
Rumusan masalaah
1. Apa itu pembelahan sel? Dan bagaimana pembelahan sel pd manusia?
2. Bagaimana pembelahan sel normal scr mitosis dan bagamana siklus sel itu? dan mgp
siklus sel dapat menghasilkan sel sel baru dan memperbaiki kerusakan?
3. Bgm rangkaian DNA pada setiap sel ? apakah berbed rangkaian DNA SEL 1 dengn sel
lainnya?
4. Bagaimana fungsi gen gen yg mengatur proliferasi sel , yg mengatur penghentian atau
penghambatan (supresor gen)?
5. Mengapa jk terjadi gangguan pada gen supresor maka disebut dengan neoplasma?
6. Bgm kerja sama antara proliferasi dan diferensiasi?
7. Bgm proses2 pada sel gamet ketika terjadi proses fertilisasi?
8. Mgp setelah menikah belum dikaruniai anak? Apakah hormon2 mengalami kelainan?
9. Hormon2 apa saja yg dokter kandungan ajukan u suami istri tsb?

Hipotesis
1. Siklus sel: periode antara pembentukan suatu sel dan pembelahan sel tersebut menjadi
dua sel anak
•Fase: fase istirahat (interphase) dan fase pembelahan (mitotic (M) phase)
•Interphase: G1 , S, & G2
•Fase G1: Peningkatan Metabolik setelah mitosis
•Fase S: sintesis DNA (replikasi kromosom)
•G2: persiapan sebelum pembelahan, mis: penghilangan membran inti
 Pembelahan sel pada manusia?
Mitosis, , , tujuannya : pertumbuhan dan perkembangan
, , ,terjadi pd semua jenis sel: ‘sel somatis’ ‘sel gamet’
, , sel anak: ‘2 sel anak identik’ ‘jumlah kromosom sama’ ‘genetik identic sel
induk’
Meiosis, , tujuan untuk menghasilkan sel kelamin (gamet)
, , tjd di organ reproduksi (ovarium testis)
, , sel anak ‘4 sel anak’ ‘stengah jmlh kromosom induk. 2nn (haploid)’ ‘variasi
genetic pd sel anak (crossing over)’
Gametogenesis , , , proses pembentukan gamet (sel kelamin) yg tjd melalui pembelahan
meiosis , berlangsung pd sel kelamin dalam alat reproduksi, meliputi spermatogenesis
dan Oogenesis
Spermatogenesis , , , proses pembentukan spermatozoa/sperma
Terjadi di testis, dalam tubulus seminiferus, tubulus semniferus sel
leydighormon testosterone yg berperan pada proses spermatogenesis, proses 3
tahap : 1. Spermatositogenesis 2. Meiosis 3. Spermiogenesis
2. Siklus sel terbagi menjadi dua bagian yaitu berdasarkan aktivitas seluler yang dilakukan
yaitu fase mitosi dan interfase, interfase merupakan tahapan persiapan sel untuk
mengalami pembelahan. Terdapat tiga fase dari pembelahan interfase yaitu Fase Gap 1
(fase pertumbuhan pertama), Sintesis, dan Gap 2 (fase pertumbuhan kedua) (Suryo,
1995).
Fase mitosis merupakan proses pembagian genom yang telah digandakan oleh ke dua sel
yang identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti oleh sitokinesis
yang membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anak yang identik,
yang memiliki distribusi organel dan komponen sel yang sama, serta bertujuan untuk
mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui proses pembelahan inti secara
berturut-turut. Prsoses mitosis terjadi didalam sel somatik yang bersifat maristematik
Fase mitosis pada umumny a merupak a nbagian terpe dek dari sikl us sel. Pe bela han
mit osis ber gantian dengan siklus yang paling te panjan g yaitu in terfase yang menca up 90% d
ari siklus sel . Pad a fase Gap p ertama (fa e pet umbuhan pertama ) membutuh an waktu s ekitar
12-24 jam, fas e ini m engambil w aktu 30-50% dari seluruh dari interfase. Fase sintesis dalam
melakukan replikasi AND memakan waktu sekitar 35-45% dari interfase. Pada fase G2 (fase
pertumbuhan kedua) AND cepat sekali bertambah kompleks dengan protein kromosom dan
pembentukan ARN, fase ini dalam melakukan kegiatanya dapat memakan waktu kira-kira 10-
20% dari siklus interfase, sedangkan fase mitosis hanya membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam
(Suryo, 1995).
Fase mitosis memiliki beberapa tahap yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Dari
beberapa tahap ini memiliki waktu pembelahan yang berbeda-beda tergantung jenis sel yang
membelah. Pada fase profase merupakan tahapan pembelahan sel yang paling lama dan
membutuhkan energi yang besar, fase ini membutuhkan waktu sekitar 30-60 menit. Fase
metafase membutuhkan waktu sekitar 2-6 menit, pada fase ini kromosom menyusun diri secara
acak pada satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel. Fase anafase membutuhkan waktu sekitar
3-5 menit, pada fase ini komosom yang mengumpul ditengah sel terpisah dan mengumpul pada
masing-masing kutub sehingga terlihat ada dua kumpulan
Fase mitosis pada umumnya merupakan bagian terpendek dari siklus sel. Pembelahan
mitosis bergantian dengan siklus yang paling terpanjang yaitu interfase yang mencakup 90% dari
siklus sel. Pada fase Gap pertama (fase petumbuhan pertama) membutuhkan waktu sekitar 12-24
jam, fase ini mengambil waktu 30-50% dari seluruh dari interfase. Fase sintesis dalam
melakukan replikasi AND memakan waktu sekitar 35-45% dari interfase. Pada fase G2 (fase
pertumbuhan kedua) AND cepat sekali bertambah kompleks dengan protein kromosom dan
pembentukan ARN, fase ini dalam melakukan kegiatanya dapat memakan waktu kira-kira 10-
20% dari siklus interfase, sedangkan fase mitosis hanya membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam
(Suryo, 1995).
Fase mitosis memiliki beberapa tahap yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Dari
beberapa tahap ini memiliki waktu pembelahan yang berbeda-beda tergantung jenis sel yang
membelah. Pada fase profase merupakan tahapan pembelahan sel yang paling lama dan
membutuhkan energi yang besar, fase ini membutuhkan waktu sekitar 30-60 menit. Fase
metafase membutuhkan waktu sekitar 2-6 menit, pada fase ini kromosom menyusun diri secara
acak pada satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel. Fase anafase membutuhkan waktu sekitar
3-5 menit, pada fase ini komosom yang mengumpul ditengah sel terpisah dan mengumpul pada
masing-masing kutub sehingga terlihat ada dua kumpulan
kromosom, dan fase telofasemembutuhkan waktu sekitar 30-60 menit, padatelofase terjadi
peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dansitokinesis (pembagian
sitoplasma menjadi dua bagian), padafase ini pembelahantelah selesai.Sel telahterbagi menjadi
dua sel anakan, masing–masing memilikiintiyang mengandung 4 kromosom dengan bahan
genetikyang sama denganinduknya (Heddy, 1987).
Fase mitosis sangat perlu memperhatikan waktu pembelahan selnya,waktu pembelahan
sel setiap tanaman itu berbeda-bedadan tidak konstan, setiaptanaman sebenarnya memiliki jam
biologiyang mengatur waktu optimumpembelahan mitosis. Menurut Anggarwulandkk, 1999
waktu optimumpembelahan mitosis tanaman pada pagihari sekitar jam 08.00-13.00
dikarenakanpada pagi hari sel-selnya banyak pada kondisi aktif. Menurut Aristya, 2014
penentuan waktu pembelahan sel sangat diperlukan karena pada tahap inikarakter-karakter
kromosom dapat diamati dengan jelas.
Setelah mengetahui waktu pembelahanmitosis pada tanaman hal yangharus diperhatikan
selanjutnya adalah waktu pemotongan akar.Waktu pemotongan akar berkaitan dengan durasi
mitosis dan indeks mitosis. Durasimitosis setiap spesies tanaman bergantung pada kondis
lingkungan, faktor utamadari durasi mitosisyaitu temperatur dan nutrisi. Beberapa spesies
tanamanmemerlukan suhu tertentu dan lama penyinaranyang berbeda, sehingga
untukmendapatkan waktu potongyang tepat diperlukan pengamatan yang berulang-ulang pada
waktu yang berbeda (Abidin, 2014).
3. struktur DNA
Selanjutnya, kromosom tersusun dalam segmen-segmen pendek DNA yang disebut gen.
Bila DNA adalah buku resep, maka setiap gen adalah resepnya. Resep ini memberitahu
sel-sel bagaimana menjalankan fungsi dan mengekspresikan sifat tertentu. Manusia
memiliki sekitar 25.000 gen. Gen inilah yang menentukan warna rambut, jenis rambut,
warna kulit, warna mata, dll. Misalnya, seseorang memiliki rambut hitam keriting karena
gen-gen yang diwarisi dari orangtuanya menginstruksikan sel-sel folikel rambut untuk
membentuk rambut hitam dan keriting.
DNA merupakan polimer yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:
 gugus fosfat
 gula deoksiribosa
 basa nitrogen, yang terdiri dari:
 Adenin (A)
 Guanin (G)
 Sitosin (C)
 Timin (T)
Sebuah unit monomer DNA yang terdiri dari ketiga komponen tersebut dinamakan nukleotida,
sehingga DNA tergolong sebagai polinukleotida
Rantai DNA memiliki lebar 22-24 Å, sementara panjang satu unit nukleotida 3,3 Å. Walaupun
unit monomer ini sangatlah kecil, DNA dapat memiliki jutaan nukleotida yang terangkai seperti
rantai.

Rangka utama untai DNA terdiri dari gugus fosfat dan gula yang berselang-seling. Gula pada
DNA adalah gula pentosa (berkarbon lima), yaitu 2-deoksiribosa. Dua gugus gula terhubung
dengan fosfat melalui ikatan fosfodiester antara atom karbon ketiga pada cincin satu gula dan
atom karbon kelima pada gula lainnya.

DNA terdiri atas dua untai benang polinukleotida yang saling berpilin membentuk struktur heliks
ganda. Seutas polinukleotida pada molekul DNA tersusun atas rangkaian nukleotida. Setiap
nukleotida tersusun atas:
1. Gugusan gula deoksiribosa (gula pentosa yang kehilangan satu atom oksigen)
2. Gugusan asam fosfat yang terikat pada atom C nomor 5 dari gula)
3. Gugusan basa nitrogen yang terikat pada atom C nomor 1 dari gula
Ketiga gugus tersebut saling terkait dan membentuk “tulang punggung” yang sangat panjang
bagi heliks ganda. Strukturnya dapat diibaratkan sebagai tangga, dimana ibu tangganya adalah
gula deoksiribosa dan anak tangganya adalah susunan basa nitrogen. Sedangkan fosfat
menghubungkan gula pada satu nukleotida ke gula pada nukleotida berikutnya untuk membentuk
polinukleotida.

Basa nitrogen penyusun DNA terdiri dari basa purin, yaitu adenin (A) dan guanin (G), serta basa
pirimidin yaitu sitosin atau cytosine (C) dan timin (T). Ikatan antara gula pentosa dan basa
nitrogen disebut nukleosida. Ada 4 macam basa nukleosida yaitu :
1. Ikatan A-gula disebut adenina atau adenosin deoksiribonukleosida (deoksiadenosin)
2. Ikatan G-gula disebut guanina atau guanosin deoksiribonukleosida (deoksiguanosin)
3. Ikatan C-gula disebut sitosina atau sitidin deoksiribonukleosida (deoksisitidin)
4. Ikatan T-gula disebut timina atau timidin deoksiribonukleosida (deoksiribotimidin)
Ikatan asam-gula-fosfat disebut sebagai deoksiribonukleotida atau sering disebut nukleotida. Ada
4 macam deoksiribonukleotida, yaitu adenosin deoksiribonukleotida, timidin
deoksiribonukleotida, sitidin deoksiribonukleotida, timidin deoksiribonukleotida. Nukleotida-
nukleotida itu membentuk rangkaian yang disebut polinukleotida. DNA terbentuk dari dua utas
poinukleotida yang saling berpilin.

Basa-basa nitrogen pada utas yang satu memiliki pasangan yang tetap dengan basa-basa nitrogen
pada utas yang lain. Adenin berpasangan dengan timin dan guanin berpasangan dengan sitosin.
Pasangan basa nitrogen A dan T dihubungkan oleh dua atom hidrogen (A=T). Adapun pasangan
basa nitrogen C dan G dihubungkan oleh tiga atom hidrogen (C≡G). Dengan demikian, kedua
polinukleotida pada satu DNA saling komplemen

4. J
5. J
6. j

Anda mungkin juga menyukai