DI RSUD KABUPATEN SIDOARJO NAMA KLIEN : An. A (4 Tahun) TANGGAL : 23 Desember 2020 DX. MEDIS : Epilepsy1 TTL : 10 09 2016 REKAM MEDIA : 1813044 RUANG : Poli Anak S O A P I Pasien dan keluarga datang ke - Keaadan umum Resiko Cidera Setelah dilakukan tindakan 1x24 jam Manajemen Kejang poli anak RSUD sidoarjo untuk compos mentis E4 Berhubungan dengan kejang dapat terkontrol, dengan kriteria Observasi V5 M6 aktivitas Kejang karena hasil : 1. Monitor terjadinya kejang kontrol dan pengambilan obat - Berat Badan : 30 Kg epilepsi ditandai dengan Kontrol Kejang L.06050 berulang rutin untuk epilepsi. Ibu pasien - Tinggi Badan : 1 2 3 4 5 2. Monitor karateristik kejang pasien mengalami kejang mengatakan bahwa kepala 127cm (mis. Aktivitas motorik, dan 2x selama 5 detik (SDKI. Kepemampuan 1 2 3 4 5 - S : 36,5C , Nadi : progesi kejang). pasien terasa sakit cenut-cenut D.0135) mengidentifikasi 116/m , RR 20x/m, 3. Monitor status neurologis dan tadi malam pasien Gaya mekanik pada otak faktor 4. Monitor tanda-tanda vital risiko/pemicu mengalami kejang 2x kurang potensial membran dari kejang Terapeutik lebih selama 5 detik. Makan dan neuron menurun Kepemampuan 1 2 3 4 5 1. Pertahankan kepatenan minum mau 2x sehari namun jalan nafas muatan listrik pada otak mencegah faktor hanya sedikit-sedikit, lebih suka lepas risiko/pemicu 2. Baringkan pasien agar tidak jajan daripada nasi. kejang terjatuh 3. Berikan alas empuk di Suhu tubuh meningkat Kemampuan 1 2 3 4 5 bawah kepala, jika melaporkan efek memungkinkan Kejang samping obat 4. Longgarkan pakaian, terutama dibagian leher Resiko Cedera Kepatuhan 5. Dampingi selama periode meminum obat kejang Sikap positif 6. Jauhkan benda-benda berbahaya terutama benda Pola tidur tajam 7. Catat durasi kejang 1 2 3 4 5 8. Reorientasikann setelah periode kejang Mendapatkan 9. Dokumentasikan periode obat yang di terjadinya kejang butuhkan Edukasi Melaporkan 1. Anjurkan keluarga frekuensi kejang menghindari memasukkan apapun kedalam mulut KET : pasien saat periode kejang - 1,2,3,4,5 = Menurun, Cukup Menurun, Sedang, Cukup Kolaborasi Meningkat, Meningkat. 1. Kolaborasi pemberian - 1,2,3,4,5 = Meningkat, Cukup antikonvulsan : sodium Meningkat, Sedang, Cukup Valproate 250mg/5ml. Menurun, Menurun.
Nama : Candra Aprilia Kartika
Nim : 2007.14901.292
RESUME KEPERAWATAN ANAK
DI RSUD KABUPATEN SIDOARJO NAMA KLIEN : An. A (4 Tahun) TANGGAL : 22 Desember 2020 DX. MEDIS : Epilepsy TTL : 10 09 2016 REKAM MEDIA : 1813044 RUANG : Poli Anak S O A P I Pasien dan keluarga Hasil pemeriksaan Risiko perfusi Setelah dilakukan tindakan 1x24 jam Manajemen Peningkatan Tekanan datang ke poli anak RSUD didapatkan serebral tidak efektif perfusi jaringan serebral dapat Intrakranial : - Keaadan umum Berhubungan dengan meningkat, dengan kriteria hasil : Observasi sidoarjo untuk kontrol dan compos mentis gaya mekanik atau Perfusi Serebral 1. Identifikasi penyebab peningkatan TIK pengambilan obat rutin E4 V5 M6 1 2 3 4 5 (mis. Lesi, gangguan metabolisme, pelepasan muatan untuk epilepsi. Ibu pasien - Berat Badan : 30 edema srebral) listrik pada otak Tingkat 1 2 3 4 5 2. Monitor tanda/gejala peningkatan TIK Kg mengatakan bahwa kepala ditandai dengan sakit Kesadaran - Tinggi Badan : (mis. Tekanan darah meningkat, tekanan pasien terasa sakit cenut- 127cm kepala terasa cenut- nadi melebar, bradikardia,pola nafas Kognitif 1 2 3 4 5 cenut dan tadi malam - S : 37C , Nadi : cenut (SDKI. D.0017) irreguler, kesadaran menurun) 116/m , RR Gaya mekanik pada 1 2 3 4 5 3. Monitor MAP (mean Arterial Pressure) pasien mengalami kejang 20x/m otak 4. Monitor CVP (Central Venous pressuere), 2x kurang lebih selama 5 Tekanan 1 2 3 4 5 jika tersedia detik. Makan dan minum Intrakranial 5. Monitor ICP (Intra Cranial Pressure) potensial membran dari mau 2x sehari namun neuron menurun 6. Monitor CPP (Cerebral Perfusion Sakit kepala Pressure) hanya sedikit-sedikit, lebih muatan listrik pada otak Gelisah 7. Monitor gelombang ICP lepas suka jajan daripada nasi. 8. Monitor statuts pernapasan Kecemasan 9. Monitor intake dan output cairan Hipersekresi muccus 10. Monitor cairan serebro-spinalis (mis. Agitasi Warna, konsistensi) Hipoventilasi Demam Terapeutik 1. Minimalkan stimulus dengan Hipoksia jaringan otak menyediakan lingkungan yang tenang 1 2 3 4 5 2. Cegah terjadinya kejang Resiko Perfusi Serebral Refleks Saraf 3. Hindari penggunaan PEEP Tidak Efektif 4. Pertahankan suhu Tubuh Normal Nilai rata-rata Kolabrasi tekanan darah 1. Kolabari pemberian sedasi dan anti KET : konvulsan. - 1,2,3,4,5 = Menurun, Cukup Menurun, Sedang, Cukup Meningkat, Meningkat. - 1,2,3,4,5 = Meningkat, Cukup Meningkat, Sedang, Cukup Menurun, Menurun. - 1,2,3,4,5 = Memburuk, Cukup Memburuk, Sedang, Cukup Membaik, Membaik.