Kelompok - 5 - Hukum Dagang PDF
Kelompok - 5 - Hukum Dagang PDF
PURWOKERO
2020
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum dagang ialah hukum yang mengatur tingkah laku manusia turut
melakukan perdagangan untuk memperoleh keuntungan, atau hukum yang
mengatur hubungan hukum antara manusia dan badan-badan hukum satu
sama lainnya dalam lapangan perdagangan.
Keberadaan Surat Berharga di dalam dunia bisnis pasti sudah tidak asing
lagi, dalam kekuatannya surat berharga dapat dijadikan sebuah bukti atas
kepemilikan atau merupakan sebuah catatan prestasi bagi yang menerimanya.
Surat Berharga memiliki kekuatan hukum yang dalam keberadaannya diatur
dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, seperti cek,wesel aksep dam
promes, serta pada peraturan-peraturan yang sudah disyahkan atas
penerbitannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian surat berharga ?
2. Apa fungsi dan ciri- ciri dari surat berharga ?
3. Bagaimana Dasar hukum dan penggolongan surat berharga ?
4. Apa saja teori-teori dalam surat berharga?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengetian surat berharga
2. Mengetahui fungsi dan ciri ciri dari surat berharga
3. Memahami dasar hukum dan penggolangan surat berharga
4. Memahami teori-teori dalam surat berharga.
1
PEMBAHASAN
Hukum surat berharga merupakan salah satu dari ruang lingkup hukum
bisnis yang berkembang dengan cepat di Indonesia. Surat berharga adalah sebuah
dokumen yang diterbitkan oleh penerbitnya sebagai pemenuhan suatu prestasi
berupa pembayaran sejumlah uang sehingga berfungsi sebagai alat bayar kepada
pihak-pihak yang memegang surat tersebut,baik pihak yang diberikan surat
berharga oleh penerbitnya ataupun pihak ketiga kepada siapa surat berharga
tersebut dialihkan.1
1
ZainalAsikin,HukumDagang,Cet.I,(Jakata:RajawaliPers,2013),h.73
2
Sufirman Rahman dan Eddie Rinaldy, , Hukum Surat Berharga Pasar Uang,(Jakarta: Sinar Grafika,
2013) hlm.27
2
yang di sebutkan dalam surat tersebut (NominalValue). Inilah mengapa surat
berharga disebut pula sebagai commercial paper, karena menjadi objek transaksi
commercial di samping sebagai alat pembayaran pengganti uang tunai. 3
Menurut Hadi Supraptono, Surat berharga adalah surat bukti pembawa hak
yang dapat diperdagangkan (Negotiable/Transferable Paper . Sedangkan menurut
HMN Purwosutjipto adalah Surat Berharga adalah surat bukti tuntutan utang,
pembawa hak dan mudah dapat diperjual belikan. Pengertian ini terdapat unsur-
unsur sebagai berikut: Surat Berharga yaitu, Surat bukti tuntutan utang,
Pembawa hak , Mudah diperjual belikan .
3
AgusSardjono,PengantarHukumDagang,Cet.I,(Jakarta:RajawaliPers,2014),h.133-134
4
FaridaHasyim,HukumDagang,Cet.4,(Jakarta:SinarGrafika,2013),h.233
5
Agus,PengantarHukumDagang,h.135
3
B. FUNGSI DAN CIRI-CIRI SURAT BERHARGA
1. Fungsi Surat Berharga
Dalam Bab 6 dan 7 KUHD, fungsi surat berharga secara umum dibedakan
dalam:
6
Zainal,HukumDagang,h.74
4
kepada pihak lain, seperti memindahkan uang tunai. Sedangkan
Surat Berharga atas pengganti peralihannya melalui endosemen.
c. Sebagai Surat Legitimasi (Surat BuktiHak Tagih),artinya
pemegang Surat Berharga berhak atas sejumlah uang tertentu yang
tercantum dalam Surat Berharga itu .
5
5. Surat Berharga menganut Asas Legitimasi Formal.
a. Syarat formal
Menyebutkan nama atau jenis surat berharga secara jelas.
Memuat atau mengandung persyaratan kesanggupan, janji,
perintah, atau kewajiban yang tidak bersyarat yang isinya
dapat berupa surat-surat perintah membayar, surat hak tagih
keuanganatau kebendaan, alat kredit, dan sebagainya.
Mencantumkan nama pihak yang wajib/ harus membayar.
Penetapan nama tempat pembayaran.
Menyebutkan tanggal dan tempat surat berharga tersebut
diterbitkan atau ditarik.
Harus ditanda tangani dengan atau tanpa stempel dari penerbit
atau penarik yang sah. Hal ini tergantung kepada subjek atau
siapa yang menerbitkannya, bias individu, badan hukum, atau
yayasan.
b. Syarat materiil
Adanya perikatan dasar atau sebab-sebab yang sah.
Merupakan hak tagih untuk mendapatkan pembayaran uang atau
penyerahan kebendaan.
Dapat dialihkan dengan cara endosemen, chessie, atau peralihan
dari tangan ke tangan.
Tidak dapat dibatalkan oleh penerbit atau penarik.
8
Djoko Imbawani Atmadjaja. Hukum Dagang Indonesia (Sejarah, Pengertian, Dan
Prinsip-Prinsip Hukum Dagang), (Malang: Setara Press, 2012), h. 107
6
Tersedianya dana dan bendanya, jika pada saat penguangan atau
penyerahan.
a) Wesel, yang diatur dalam Buku I Titel keenam bagian pertama sampai
dengan bagian kedua belas KUHD.
b) Surat sanggup diatur dalam Buku I Titel keenam dalam bagian tiga
belas KUHD.
c) Cek diatur dalam Buku I Titel ketujuh dalam bagian kesepuluh KUHD
d) Kwitansi – kwitansi atas tunjuk diatur dalam Buku I Titel ketujuh
dalam bagian kesebelas KUHD.
Jadi pengaturan surat berharga itu semua ada di dalam Buku I Titel 6
dan 7 KUHD9.
9
Zainal, Hukum Dagang, hal. 78
7
2. Penggolongan Surat Berharga Menurut KUHP:
a. Surat-surat yang mempunyai sifat kebendaan (zaken rechtelijke
papieren): isi dari perikatan surat adalah bertujuan untuk penyerahan
barang. Misalnya ceel, konosemen / conogssement (Pasal 506 KUHD).
Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang Pasal 506 Bill of lading
atau konosemen : adalah sepucuk surat yang ditanggali, dimana
pengangkut menyatakan, bahwa ia telah menerima barang-barang
tertentu untuk diangkutnya kesuatu tempat tujuan yang ditunjuk dan
disana menyerahkan kepada orang yang ditunjuk beserta janji-janji apa
penyerahan akan terjadi.
b. Surat-surat tanda keanggotaan (limaatschaps papieren) : saham-saham
dari Perseroan Terbatas atau persekutuan lainnya.
c. Surat-surat tagih hutang (schulvorderings papieren):
Surat kesanggupan membayar yaitu janji untuk membayar
(betalingsbelofte), misalnya : surat sanggup dan promes atas tunjuk, surat
berharga komersial.
Surat perintah untuk membayar (betalingsdracht) misalnya : wesel
dan cek.
Surat pembebasan (kwijting) adalah : tanda bukti bahwa seseorang
telah melaksanakan kewajiban terhadap orang lain, misalnya pelunasan
pembayaran dengan kwitansi atas tunjuk (Pasal 229 f KUHD).
Dasar hukum surat berharga juga berbeda untuk setiap jenisnya
yang berikutnya akan dijelaskan dalam tiap jenis golongan surat
berharga.
8
sejumlah uang kepada orang (penerima) yang ditunjuk oleh
penerbit atau penggantinya disuatu tempat tertentu.
Personal surat wesel yaitu:
9
seseorang/via badan/bank, tempat pembayaran, tandatangan penarik dan
nama yang kena tarik.
10
Cendawati, Cara Praktis Mengenal Hukum Surat Berharga, Jakarta: Putra Penuntun Palembang,
2011, hal 9.
10
Penyebutan surat sanggup dimuatkan dalam teksnya sendiri,
Kesanggupan tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu,
Penetapan hari bayarnya, Penetapan tempat dimana pembayaran
dilakukan, Nama orang yang dimana pembayaan dilakukan, Tanggal dan
tempat surat sanggup, dan Tanda tangan orang yang mengeluarkan surat
sanggup itu 11
Konosemen, Surat berharga yang memuat kata konosemen atau bill of
lading, yang merupakan tanda bukti penerima barang dari pengirim,
ditandatangani oleh pengangkut dan yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk menuntut penyerahan barang-barang yang disebut
dalam konosemen itu
Konosemen (Pasal 506 s/d Pasal 517a KUHD): Surat Berharga
yang memuat kata Konosemen atau bill of lading, yang merupakan tanda
bukti penerima barang dari pengirim, ditandatangani oleh pengangkut
dan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menuntut
penyerahan barangbarang yang disebut dalam Konosemen itu. Demikian
makna dari Konosemen atau surat muatan kapal (bill of lading) diartikan
sebagai Konosemen diatur dalam Pasal 506 KUHD.
Fungsi Pokok Bill of Lading adalah :
a. Bukti tanda penerimaan barang ,yaitu barang - barang yang diterima oleh
pengangkut (carrier) dari shipper (pengirim barang atau eksportir) kesuatu
tempat tujuan dan selanjutnya menyerahkan barang - barang tersebut kepada
pihak penerima (consignee atau importer).
b. Bukti pemilikan atas barang (document of title) yang menyatakan bahwa
orang yang memegang B/L merupakan pemilik dari barang - barang yang
tercantum pada B/L.
c. Bukti perjanjian pengangkutan dan penyerhaan barang antara pihak
pengangkut dengan penerima.
11
Muhammad Tahrizul Amin, Hukum Surat- Surat Berharga, ( diakses di
https://www.academia.edu/31428000/MAKALAH_HUKUM_SURAT_SURAT_BERHARGA, Pada 24
Oktober 2020, pukul 12.30), hal 12.
11
Surat Saham, urat berharga yang mencantumkan kata saham didalamnya,
sebagai tanda bukti kepemilikan sebagian dari modal perseroan. Saham
memiliki sifat kepemilikan atas nama, tentu bisa dengan mudah
dipindahtangankan atau diperjualbelikan. Untuk mudah proses jual beli maka
pemerintah mendirikan sebuah pasar atau bursa modal bernama Bursa Efek
Indonesia (BEI), yang sebelumnya bernama Bursa Efek Jakarta (BEJ).
Syaratnya perusahaan pemilik atau penerbit saham harus mencatatkan diri di
BEI atau menjadi Emiten. Sedangkan penerbit saham yang telah menjadi
Emiten BEI, nama perusahaan ditambah dengan kata Terbuka dibelakangkan
disingkat TbkSurat Saham diatur dalam Pasal 40-43 KUHD.
Delivery order, berdasarkan pasal 510 ayat 2 KUHD yaitu surat-surat yang
oleh pemegang Konosemen telah diberikan kepada orang ketiga untuk
dipakai menerima sebagian dari pada barang-barang yang tersebut dalam
Konosemen, tidak memberikan hak tersendiri kepada para pemegangnya
untuk menuntut penyerahan barang-barangnya dari sipengangkut.
Surat ini hanya mempunyai ikatan hukum dengan pemegang
Konosemen yang memberi delivery order itu. Dengan pernyataan ini, maka
pemegang Delivery order tidak mempunyai hak menuntut penyerahan barang
pada pengangkut Surat Berharga yang mencantumkan kata Delivery order
(d/o) didalamnya dan merupakan surat perintah dari Pemegang Konosemen
kepada Pengangkut agar kepada Pemegang d/o diserahkan barang-barang
sebagai yang disebut dalam d/o, yang diambil dari Konosemennya.
2) Surat Berharga diluar KUHD
1. Bilyet Giro, Bilyet giro adalah surat perintah tak bersyarat dari nasabah
yang telah dibakukan bentuknya kepada bank penyimpan dana untuk
memindahkan sejumlah dana dari rekening giro yang bersangkutan
kepada pihak penerima yang disebutkan namanya, kepada bank yang
sama atau kepada bank lainnya.
2. Travels Cheque/ Cek Perjalanan, rat yang berharga dikeluarkan oleh
sebuah bank, yang mengandung sebuah nilai , dimana bank penerbit
12
sanggup membayar sejumlah uang sebesar nilai nominalnya kepada
orang yang tanda tangannya tertera pada cek perjalanan itu.
3. Credit Card, kartu plastik yang dikeluarkan oleh issuer yaitu bank atau
lembaga keuangan lainnya, yang fungsinya adalah sebagai pengganti
uang tunai.
4. MCO, suatu dokumen yang dikeluarkan oleh masing - masing maskapai
penerbangan yang beroperasi secara internasional, sebagai alat perintah
membayar, untuk mengisi kembali ticket, balance pembayaran, dan lain -
lain. Tujuan mengeluarkan MCO tersebut adalah untuk penukaran,
pemberian service kepada orang yang memanfaatkan pesawat udara dan
merupakan pengamanan keuangan orang perorangan / group yang
menggunakan fasilitas angkatan udara itu.
13
itupun didasarkan pada isi perjanjian yang tersurat dalam teks Surat
Berharga tersebut.
4. Teori Penunjukkan (vertoings theorie), yang menjadi dasar
mengikatnya Surat Berharga antara Penerbit dan Pemegang adalah
perbuatan menunjukkan surat itu kepada debitur.
14
PENUTUP
Kesimpulan
15
DAFTAR PUSTAKA
Rahman, Sufirman dan Rinaldy Eddie. 2013. Hukum Surat Dagang Pasar Uang.
Jakarta : Sinar Grafika.
16