Anda di halaman 1dari 8

Makalah Teori Big Bang

Etika Profesi

Disusun oleh :
18360021 - Randy Ikhsan Ramadhan

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI INFORMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, Penulis
masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini tanpa halangan apapun.
Makalah ini disusun sebagai Tugas mata kuliah Etika Profesi. Pada kesempatan
yang telah diberikan, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah.
Penulis menyadari bahwa makalah yang dibuat masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang dapat membangun penyusunan
makalah ini menjadi yang lebih baik.
Penulis memohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Bogor, 07 November 2020


Penulis,

Randy Ikhsan Ramadhan

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Pembahasan .................................................................................................. 1
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Teori Big Bang............................................................................................. 2
2.2 Big Bang dalam Perspektif Islam ............................................................................. 3
2.3 Teori Pembentukan Bumi Lainnya ........................................................................... 3
2.3.1 Teori Pasang Surut Gas .................................................................................. 3
2.3.2 Teori Kabut Nebula ........................................................................................ 4
2.3.3 Teori Planetesimal .......................................................................................... 4
2.3.4 Teori Bintang Kembar .................................................................................... 4
BAB 3. PENUTUP
Kesimpulan ..................................................................................................................... 5

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Big Bang atau Ledakan Dahsyat atau Dentuman Besar adalah peristiwa yang
menyebabkan pembentukan alam semesta, berdasarkan kajian kosmologi tentang bentuk
awal dan perkembangan alam semesta. Teori ini diperkenalkan pada tahun 1927.
Berdasarkan pemodelan ledakan tersebut, pada mulanya alam semesta dalam keadaan
sangat panas dan padat yang mengembang pesat, secara terus-menerus hingga hari ini.
Orang yang pertama kali memperkenalkan teori Big Bang adalah Georges Lemaître,
seorang biarawan Katolik Roma Belgia, meski ia menyebutnya sebagai “hipotesis atom
purba”. Kerangka model teori Big Bang bergantung pada teori Relativitas Umum Albert
Einstein dan beberapa perkiraan sederhana, seperti homogenitas dan isotropi ruang. Teori
Big Bang menunjukan bahwa semua benda di alam semesta pada awalnya berupa satu
wujud, dan kemudian terpisah-pisah. Ini diartikan bahwa keseluruhan materi diciptakan
melalui Big Bang atau ledakan raksasa dari satu titik tunggal, dan membentuk alam
semesta dengan cara pemisahan satu dari yang lain. Karena itu, dengan keyakinan bahwa
pada topik yang amat sensitif tentang asal-usul alam semesta yang dikaji secara ilmiah dan
ajaran kitab suci. Sehingga dapat membantu untuk menyusun makalah ini dalam
menjelaskan masalah-masalah penciptaan alam semesta dengan teori Big Bang.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana teori dan perkembangan teori Big Bang?
2. Bagaimana teori Big Bang dalam perspektif Islam?
3. Bagaimana teori lain mengenai pembentukan Bumi?
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Menjelaskan sejarah dan perkembangan teori Big Bang.
2. Menjelaskan teori Big Bang dalam perspektif Islam.
3. Menjelaskan teori lain mengenai pembentukan Bumi.

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Teori Big Bang


Teori ledakan dahsyat dikembangkan berdasarkan pengamatan pada stuktur alam
semesta beserta pertimbangan teoritisnya. Pada tahun 1912, Vesto Slipher adalah orang
yang pertama mengukur efek Doppler pada "Nebula Spiral" (Nebula Spiral merupakan
istilah lama untuk galaksi spiral), dan kemudian diketahui bahwa hampir semua nebula-
nebula itu menjauhi bumi. Ia tidak berpikir lebih jauh lagi mengenai implikasi fakta ini,
dan sebenarnya pada saat itu, terdapat kontroversi apakah nebula-nebula ini adalah "pulau
semesta" yang berada di luar galaksi Bima Sakti.
Sepuluh tahun kemudian, Alexander Friedmann, seorang kosmologis dan
matematikawan Rusia, menurunkan persamaan Friedmann dari persamaan relativitas
umum Albert Einstein. Persamaan ini menunjukkan bahwa alam semesta mungkin
mengembang dan berlawanan dengan model alam semesta yang statis seperti yang
diadvokasikan oleh Einstein pada saat itu.
Pada tahun 1924, pengukuran Edwin Hubble akan jarak nebula spiral terdekat
menunjukkan bahwa ia sebenarnya merupakan galaksi lain. Georges Lemaître kemudian
secara independen menurunkan persamaan Friedmann pada tahun 1927 dan mengajukan
bahwa resesi nebula yang disiratkan oleh persamaan tersebut diakibatkan oleh alam
semesta yang mengembang.
Mulai dari tahun 1924, Hubble mengembangkan sederet indikator jarak yang
merupakan cikal bakal tangga jarak kosmis menggunakan teleskop Hooker 100-inci (2500
mm) di Observatorium Mount Wilson. Hal ini memungkinkannya memperkirakan jarak
antara galaksi-galaksi yang pergeseran merahnya telah diukur, kebanyakan oleh Slipher.
Pada tahun 1929, Hubble menemukan korealsi antara jarak dan kecepatan resesi, yang
sekarang dikenal sebagai hukum Hubble. Lemaître telah menunjukan bahwa ini yang
diharapkan, mengingat prinsip kosmologi.
Pada tahun 1931 Lemaître lebih jauh lagi mengajukan bahwa pengembangan alam
semesta seiring dengan berjalannya waktu memerlukan syarat bahwa alam semesta
mengerut seiring berbaliknya waktu sampai pada suatu titik di mana seluruh massa alam
semesta berpusat pada satu titik, yaitu "atom purba" di mana waktu dan ruang bermula.
Pada tahun 1948, Gerge Gamov muncul dengan gagasan lain tentang Big Bang. Ia
mengatakan bahwa jika alam semesta terbentuk melalui ledakan raksasa, maka sisa radiasi
yang ditinggalkan oleh ledakan itu haruslah ada di alam. Selain itu, radiasi itu juga harus
tersebar merata di semua penjuru alam semesta. Bukti yang “seharusnya ada” itu pada
akhirnya memang ditemukan. Pada tahun 1965, dua peneliti bernama Arno Penziaz dan
Robert Wilson menemukan gelombang itu tanpa sengaja. Radiasi tersebut, yang
dinamakan radiasi latar kosmis, tidak terlihat memancar dari satu sumber tertentu, tetapi
meliputi keseluruhan ruang angkasa, dan diketahui sebagai sisa radiasi peninggalan dari
tahapan awal peristiwa Big Bang. Penzias dan Wilson dianugerahi Nobel untuk penemuan
mereka.
Pada tahun 1989, NASA mengirimkan satelit Cosmic Background Explorer (COBE)
ke ruang angkasa untuk melakukan penelitian tentang radiasi latar kosmis. Hanya perlu 8
menit bagi COBE untuk membuktikan perhitungan Penziaz dan Wilson. COBE
menemukan sisa ledakan raksasa yang telah terjadi diawal pembentukan alam semesta,
dan penemuan itu dinyatakan sebagai penemuan astronomi terbesar sepanjang masa, yang
juga membuktikan kebenaran teori Big Bang.

2
Bukti penting lain untuk Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang
angkasa. Dalam banyak penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam
semesta sesuai dengan perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium sisa peninggalan
peristiwa Big Bang. Apabila alam semesta tidak memiliki permulaan, dan jika ia telah ada
sejak dahulu kala, maka unsur hidrogen itu seharusnya telah habis sama sekali dan berubah
menjadi helium.
2.2 Big Bang dalam Perspektif Islam
Jauh sebelum teori Big Bang ini ada, Alquran sudah menyebutkan tentang awal
penciptaan alam semesta. Padahal ketika itu, tidak ada teleskop untuk mengamati luar
angkasa. Ilmu astronomi pun belum berkembang seperti saat ini.
Dalam Alquran Surat Al Anbiya’ ayat 30, Allah SWT berfirman:
“Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya
dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup berasal dari air. maka mengapa mereka tidak juga beriman?” (QS.
al-Ambiya’: 30)
Ayat ini menerangkan tentang awal kejadian langit dan bumi yang identik dengan
teori Big Bang. Para ilmuan memahami ayat tersebut sebagai ayat yang berbicara tentang
proses penciptaan langit dan bumi. Ayat tersebut menginformasikan kepada kita bahwa
alam raya pada mulanya merupakan keterpaduan kemudian terjadi pemisahan menjadi
langit dan bumi.
Dalam ayat tersebut, langit dan bumi adalah subyek dari kata sifat fatq. Keduanya lalu
terpisah (fataqa) satu sama lain. Segala sesuatu, termasuk langit dan bumi yang saat itu
belumlah diciptakan, juga terkandung dalam titik tunggal yang masih berada pada keadaan
ratq ini. Titik tunggal ini meledak sangat dahsyat, sehingga menyebabkan materi-materi
yang dikandungnya untuk fataqa (terpisah), dan dalam rangkaian peristiwa tersebut,
bangunan dan tatanan keseluruhan alam semesta terbentuk.
Lalu ada kalimat “Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup”. Kita
mengetahui bahwa segala yang bernyawa, termasuk tumbuhan bersel satu pasti
mengandung air dan juga membutuhkan air. Keberadaan air adalah satu indikasi adanya
kehidupan di suatu planet. Tanpa air, mustahil ada kehidupan. Inilah satu kebenaran ayat
Alquran.
Ketika kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah,
akan kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain.
Selanjutnya dalam Alquran Surat az-Zariyat [51]:47) Allah SWT. "Dan langit itu
Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar
meluaskannya".
Kata langit di sini digunakan dengan arti alam semesta. Alquran menyebutkan bahwa
alam semesta mengalami perluasan atau mengembang. Inilah yang kesimpulan yang
dicapai ilmu pengetahuan masa kini.
2.3 Teori Pembentukan Bumi Lainnya
Tata Surya dan Bumi memiliki awal mula pembentukannya. Karena hal tersebut tidak
dapat diamati atau diuji lewat eksperimen, para ilmuwan mengemukakan teori mengenai
pembentukan Bumi. Saat ini, terdapat sebanyak 4 teori pembentukan Bumi yang umum
dikenal selain teori Big Bang.
2.3.1 Teori Pasang Surut Gas
Teori pasang surut gas pertama kali dikenalkan oleh James Jeans dan Harold
Jeffreys tahun 1918. Menurut mereka, sebuah bintang besar mendekati Matahari
dalam jarak dekat dan menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh Matahari
yang saat itu masih berupa gas.

3
Saat bintang tersebut mendekat, akan terbentuk gelombang raksasa pada tubuh
Matahari yang disebabkan oleh gaya tarik bintang. Gelombang tersebut mencapai
ketinggian yang luar biasa dan menjauh dari inti Matahari menuju bintang tersebut.
Gelombang yang membentuk lidah pijar akan mengalami perapatan gas hingga
terpecah menjadi planet-planet.
2.3.2 Teori Kabut Nebula
Teori ini menyebutkan bahwa di alam semesta terdapat gas yang berkumpul
menjadi kabut nebula. Gaya tarik-menarik antargas membentuk kumpulan kabut
yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Proses perputaran ini
mengakibatkan materi kabut di bagian khatulistiwa terlempar dan berpisah,
kemudian memadat karena pendinginan.
2.3.3 Teori Planetesimal
Di awal abad ke-20, seorang ahli astronomi Amerika Forest Ray Moulton
beserta ahli geologi Thomas C. Chamberlain mengemukakan teori planetesimal.
Teori ini menyebutkan bahwa Matahari tersusun dari gas yang bermassa besar.
Pada satu titik, bintang lain yang berukuran hampir sama melintas dekat dengan
Matahari sehingga hampir menjadi tabrakan.
Akibatnya, gas dan materi ringan di bagian tepi Matahari dan bintang tersebut
menjadi tertarik. Materi yang terlempar mulai menyusut dan membentuk
gumpalan-gumpalan yang dinamakan dengan planetesimal. Planetesimal tersebut
mendingin dan memadat hingga akhirnya menjadi planet-planet yang mengelilingi
Matahari.
2.3.4 Teori Bintang Kembar
Teori pembentukan Bumi yang terakhir dikenal dengan sebutan teori bintang
kembar. Teori ini dicetuskan oleh ahli astronomi Raymond Arthur Lyttleton.
Menurutnya, galaksi merupakan kombinasi dari bintang kembar. Salah satu
bintang tersebut meledak dan menyebabkan banyak material yang terlempar.
Karena bintang yang tidak meledak memiliki gaya gravitasi yang kuat, sebaran
pecahan ledakan bintang lainnya mengelilingi bintang tersebut. Bintang yang tidak
meledak kemudian dikenal dengan Matahari, sementara pecahan-pecahannya
adalah planet yang mengelilinginya.

4
BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan dan rumusan masalah yang telah dijawab dalam pembahasan ini,
maka disebutkan beberapa kesimpulan di bawah ini:
1. Teori Big bang menyatakan bahwa alam semesta berasal dari kondisi super padat dan panas,
yang kemudian mengembang sekitar 13,7 milyar tahun lalu pengukuran terbaik pada tahun
2009 memperkirakan hal ini terjadi sekitar 13,3 – 13,8 milyar tahun yang lalu dan terus
mengembang sampai sekarang. Alam semesta yang awalnya dahulu ialah suatu kesatuan
terpisahkan dan terpecah belah menjadi seperti sekarang ini. Sebuah dentuman yang sudah
diteliti secara ilmiyah terbukti menjadi cikal bakal dari kelahiran alam semesta.
2. Secara prosedural dari proses terbentuknya Big Bang, alam semesta terisi secara homogen
dan isotropis dengan rapatan energi yang sangat tinggi, tekanan dan temperatur yang sangat
besar, dan dengan cepat mengembang dan mendingin. Kira-kira 10−37 detik setelah
pengembangan, transisi fase menyebabkan inflasi kosmis, yang sewaktu itu alam semesta
mengembang secara eksponensial. Setelah inflasi berhenti, alam semesta terdiri dari plasma
kuark-gluon berserta partikel-partikel elementer lainnya. Terus memanas yang akhirnya
menimbulkan dentuman keras (Big Bang) dan lahirlah beberapa pecahan.
3. Teori – Teori Pembentukan Alam semesta :
 Hipotesis Nebula
 Hipotesis Planetisimal
 Hipotesis Pasang Surut Bintang
 Hipotesis Kondensasi
 Hipotesis Bintang Kembar
 Hipotesis Big Bang

Anda mungkin juga menyukai