Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN RAFTER PROFIL I – WF

DENGAN PLAT PENGAKU BADAN (RIB PLATE)

Dari hasil analisis struktur dengan menggunakan program bantu SAP2000 Ver. 14.2.0
didapatkan output gaya-gaya dalam yang maximum sebagai berikut:
Pada Posisi Joint Rafter & Kolom
M = 85004100 N-mm (Combo 2)
V = 20677,40 N (Combo 2)
P = 20242,70 N (Combo 2)

Rafter direncanakan menggunakan Profil I-WF 350.175.7.11 ex- PT. Gunung Garuda
Indonesia dengan data material sebagai berikut:

ht = 350 mm W = 49,60 Kg/ m rx = 147 mm


bf = 175 mm Ix = 136000000 mm4 ry = 39,5 mm
tf = 11 mm Iy = 9840000 mm4 r = 14 mm
tw = 7 mm Sx = 775000 mm3
A = 6314 mm2 Sy = 112000 mm3

Data perencanaan:
Panjang ½ bentang rafter (Lx) = 14564,16 mm
Jarak antar gording (Ly) = 1400 mm
Jarak antar rib (a) = 1800 mm
Tebal plat rib = 6 mm
Momen maximum (Mu) = 85004100 N-mm
Momen pada ¼ bentang (MA) = 59183200 N-mm
Momen tengah bentang (MB) = 67205600 N-mm
Momen pada ¾ bentang (MC) = 75627600 N-mm
Gaya geser terfaktor (Vu) = 20677,40 N
Gaya aksial terfaktor (Pu) = 20242,70 N
Faktor reduksi aksial tekan = 0,85
Faktor reduksi lentur = 0,90
Faktor reduksi geser = 0,75

A. SECTION PROPERTIES
Dimana:
G = Modulus geser
J = Konstanta puntir torsi
Iw = Konstanta puntir lengkung
Zx = Modulus penampang plastis terhadap sb. X
Zy = Modulus penampang plastis terhadap sb. Y
X1 & X2 = Koefisien momen tekuk torsi lateral
h = Tinggi bersih badan

B. PERHITUNGAN KEKUATAN

Syarat yang harus dipenuhi untuk balok dengan pengaku

Ketebalan plat badan dengan pengaku vertikal tanpa pengaku memanjang harus memenuhi
persyaratan
C. MOMEN NOMINAL PENGARUH LOCAL BUCKLING
Pengaruh Local Buckling pada sayap
Kelangsingan penampang sayap

Batas kelangsingan maksimum untuk penampang kompak

Batas kelangsingan maksimum untuk penampang tidak kompak

Momen plastis (Mp)

Momen batas tekuk (Mr)

Momen Nominal Penampang untuk pengaruh Local Buckling


(SNI 03-1729-2002 Ps. 8.2)

Berdasarkan perhitungan di atas, maka profil termasuk Penampang Kompak karena:


Pengaruh Local Buckling Pada Badan
Kelangsingan penampang badan

Batas kelangsingan maksimum untuk penampang kompak

Batas kelangsingan maksimum untuk penampang tidak kompak

Momen Nominal Penampang untuk pengaruh Local Buckling


(SNI 03-1729-2002 Ps. 8.2)

Berdasarkan perhitungan di atas, maka profil termasuk Penampang Kompak karena:

D. MOMEN NOMINAL PENGARUH LATERAL BUCKLING


Berdasarkan SNI 03-1729-2002 Ps.8.3 terbagi menjadi 3 kategori bentang, yaitu:
Panjang bentang maksimum balok yang mampu menahan momen plastis (Lp)

Panjang bentang minimum balok yang tahanannya ditentukan oleh momen kritis (Lr)

Dari perhitungan di atas ternyata


Termasuk kategori Bentang Pendek

Momen Nominal Penampang Lateral Buckling sebagai berikut:

E. MOMEN NOMINAL PENGARUH LOCAL BUCKLING PADA BADAN


Kelangsingan penampang badan

Gaya aksial leleh


Batas kelangsingan maksimum untuk penampang kompak
Untuk nilai

Untuk nilai

Batas kelangsingan maksimum untuk penampang tidak kompak

Batas kelangsingan maksimum untuk penampang kompak

Batas kelangsingan maksimum untuk penampang tidak kompak

Berdasarkan nilai tersebut diatas

Termasuk penampang kompak


Momen Nominal Penampang Local Buckling pada badan sebagai berikut:

F. TAHANAN MOMEN LENTUR


 Momen Nominal akibat local buckling
Pengaruh pada sayap = 201.803.280 N-mm
Pengaruh pada badan = 201.803.280 N-mm
 Momen Nominal akibat lateral buckling = 201.803.280 N-mm
 Momen Nominal Local Buckling badan = 201.803.280 N-mm
 Diambil yang terkecil sebagai yang menentukan, yaitu 201.803.280 N-mm

G. TAHANAN AKSIAL TEKAN


Faktor tekuk kolom dicari dengan dengan pendekatan sebagai berikut:

Faktor panjang tekuk efektif terhadap sumbu x (kx) = 1,0


Faktor panjang tekuk efektif terhadap sumbu y (ky) = 1,0
Panjang tekuk efektif terhadap sumbu x (Lkx)
 Panjang kolom terhadap sumbu x (Lx) = 14564,16 mm
 Panjang tekuk efektif terhadap sumbu x

Panjang tekuk efektif terhadap sumbu y (Lky)


 Panjang kolom terhadap sumbu x (Ly) = 1400 mm
 Panjang tekuk efektif terhadap sumbu y

Kelangsingan terhadap sumbu x


Kelangsingan terhadap sumbu y

Tegangan tekuk terhadap sumbu x

Tegangan tekuk terhadap sumbu y

Tahanan aksial tekan nominal:


 Terhadap sumbu x (Nn-x)

 Terhadap sumbu y (Nn-y)

 Diambil nilai tahanan aksial terkecil yaitu 1.386.428,12 N

H. KONTROL INTERAKSI AKSIAL TEKAN & MOMEN LENTUR


Tahanan Momen Lentur (Mn) = 201.803.280 N-mm
Tahanan Nominal Momen Lentur

Tahanan Aksial Tekan (Nn) = 1.386.428,12 N


Tahanan Nominal Aksial Tekan

Berdasarkan SNI 03-1729-2002 Ps 7.4.3.3


Bilamana:
Bilamana:

Cek kondisi yang terjadi:

Kontrol interaksi:

Kesimpulan: Profil WF 350.175.7.11 dapat digunakan

I. TAHANAN GESER
Untuk nilai

Tahanan geser nominal (Vn)

Untuk nilai

Tahanan geser nominal (Vn)


Untuk nilai

Tahanan geser nominal (Vn)

Luas penampang badan

Cek kondisi yang terjadi

Tahanan geser nominal

Syarat yang harus dipenuhi:


J. KONTROL INTERAKSI GESER & MOMEN LENTUR
Berdasarkan SNI 03-1729-2002 Ps 8.9.3

Kesimpulan: Profil WF 300.150.6,5.9 dapat digunakan

K. PENGAKU VERTIKAL BADAN


Tebal plat pengaku vertikal badan (ts) = 6 mm
Tinggi plat pengaku (hs)

Luas penampang plat pengaku (As)

Untuk pengaku kiri dan kanan pada badan, nilai D = 1,0

Syarat yang harus dipenuhi:


Pengaku vertikal pada plat badan harus mempunyai momen inersia

Momen inersia plat pengaku (Is)

Cek kondisi yang terjadi

Anda mungkin juga menyukai