Anda di halaman 1dari 3

PENERIMAAN DAN PEMULANGAN

PASIEN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS Hj.Siti Khairiyah, S.Kep.,NS
BLUTO NIP. 19680519 199003 2 001

Pengertian Pasien terlantar adalah pasien yang tidak mempunyai keluarga dan tempat
tinggal serta pekerjaan.
Tujuan Memudahkan dalam melakukan perawatan terhadap pasien terlantar.
Kebijakan
Referensi
Prosedur ALAT:
1. Alat Tulis
BAHAN:
1. Status Pasien
2. Form Rujukan
Langkah-Langkah A. PENERIMAAN
1.Pasien terlantar datang ke Puskesmas biasanya dari Polisi, Umum,
Instansi Pemerintah dll
2.Petugas UGD menyerahkan status rawat inap yang diterbitkan dari
kamar terima UGD disertai surat pengantar/rujukan bila ada
3.Pasien diterima dan ditempatkan pada tempat tidur UGD
4.Bila pasien hanya rawat jalan atau dirujuk, cukup membuatkan
rujukan ke RS yang dituju tanpa dipungut biaya (diperlakukan
sebagai pasien Maskin)
5.Bagi pasien yang memerlukan rawat inap, dilakukan pemeriksaan
terhadap kondisi pasien untuk kelengkapan pengumpulan data
keperawatan sebagai langkah awal dalam memberikan asuhan
keperawatan
6.Hasil pemeriksaan ditulis dalam status pasien
7.Melaporkan kepada dokter ruangan/dokter jaga, bahwa telah diterima
pasien baru
8.Pasien terlantar dibuatkan surat keterangan terlantar oleh petugas
ruangan yang disahkan oleh dokter ruangan, sambil melacak
keluarga pasien selama maksimal 2 X 24 jam
9. Bila setelah 2 X 24 jam tidak ada keluarganya maka dianggap
sebagai pasien Maskin.
10. Untuk pengambilan resep alat dan obat diperlakukan sebagai
pasien Maskin
B. PEMULANGAN
1. Pasien dinyatakan sembuh dan diperbolehkan keluar
rumah sakit (KRS) oleh dokter ruangan
2. Pelaksanaan pemulangan lapor ke dokter dan Kepala
Puskesmas
3. Untuk pengembalian pasien, Kepala Puskesmas
melalui perawat jaga menghubungi orang/Instansi yang mengirim
pasien tersebut
4. Apabila tidak ditemukan/tidak diterima, maka pihak
Puskesmas menghubungi Dinas Sosial untuk menyerahkan pasien
tersebut
5. Untuk biaya perawatan:
- Jika pasien terlantar berada dalam institusi/ yayasan/ panti
sosial yang terdaftar dengan mengajukan permohonan
bembebasan retribusi dan mendapat persetujuan dari Bupati
Kabupaten Pasuruan atau Pejabat yang ditunjuk.
-
Jika pasien terlantar berada luar institusi/ yayasan/ panti
sosial, biaya dapat dibebaskan dengan disertai surat
keterangan dari desa dan camat setempat.
Bagan Alir A. PENERIMAAN

Pasien terlantar datang ke


Puskesmas biasanya dari Polisi,
Umum, Instansi Pemerintah dll

Petugas UGD menyerahkan status rawat inap yang diterbitkan dari kamar
terima UGD disertai surat pengantar/rujukan bila ada

Pasien diterima dan ditempatkan pada tempat tidur UGD

Bila pasien hanya rawat jalan atau dirujuk, cukup membuatkan rujukan ke
RS yang dituju tanpa dipungut biaya (diperlakukan sebagai pasien Maskin)

Bagi pasien yang memerlukan rawat inap, dilakukan pemeriksaan terhadap


kondisi pasien untuk kelengkapan pengumpulan data keperawatan sebagai
langkah awal dalam memberikan asuhan keperawatan

Hasil pemeriksaan ditulis dalam status pasien

Melaporkan kepada dokter ruangan/dokter jaga, bahwa


telah diterima pasien baru

Pasien terlantar dibuatkan surat keterangan terlantar oleh petugas


ruangan yang disahkan oleh dokter ruangan, sambil melacak keluarga
pasien selama maksimal 2 X 24 jam

Bila setelah 2 X 24 jam tidak ada keluarganya maka dianggap


sebagai pasien Maskin.

Untuk pengambilan resep alat


dan obat diperlakukan sebagai
pasien Maskin
B. PEMULANGAN

Pasien dinyatakan sembuh dan


diperbolehkan keluar rumah sakit
(KRS) oleh dokter ruangan

Pelaksanaan pemulangan lapor ke dokter dan Kepala


Puskesmas

Untuk pengembalian pasien, Kepala Puskesmas melalui perawat


jaga menghubungi orang/Instansi yang mengirim pasien tersebut

Apabila tidak ditemukan/tidak diterima, maka pihak


Puskesmas menghubungi Dinas Sosial untuk menyerahkan
pasien tersebut

Untuk biaya perawatan:


- Jika pasien terlantar berada dalam
institusi/ yayasan/ panti sosial yang terdaftar
dengan mengajukan permohonan
bembebasan retribusi dan mendapat
persetujuan dari Bupati Kabupaten Pasuruan
atau Pejabat yang ditunjuk.
- Jika pasien terlantar berada luar
institusi/ yayasan/ panti sosial, biaya dapat
dibebaskan dengan disertai surat keterangan
dari desa dan camat setempat.

Unit Terkait 1. Kasir


2. UGD
3. Rawat Inap
4. Ruang Bersalin
5. Kepolisian
6. Dinas Sosial

Anda mungkin juga menyukai