21 SOP Penerimaan Dan Pemulangan Pasien Terlantar
21 SOP Penerimaan Dan Pemulangan Pasien Terlantar
PASIEN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS Hj.Siti Khairiyah, S.Kep.,NS
BLUTO NIP. 19680519 199003 2 001
Pengertian Pasien terlantar adalah pasien yang tidak mempunyai keluarga dan tempat
tinggal serta pekerjaan.
Tujuan Memudahkan dalam melakukan perawatan terhadap pasien terlantar.
Kebijakan
Referensi
Prosedur ALAT:
1. Alat Tulis
BAHAN:
1. Status Pasien
2. Form Rujukan
Langkah-Langkah A. PENERIMAAN
1.Pasien terlantar datang ke Puskesmas biasanya dari Polisi, Umum,
Instansi Pemerintah dll
2.Petugas UGD menyerahkan status rawat inap yang diterbitkan dari
kamar terima UGD disertai surat pengantar/rujukan bila ada
3.Pasien diterima dan ditempatkan pada tempat tidur UGD
4.Bila pasien hanya rawat jalan atau dirujuk, cukup membuatkan
rujukan ke RS yang dituju tanpa dipungut biaya (diperlakukan
sebagai pasien Maskin)
5.Bagi pasien yang memerlukan rawat inap, dilakukan pemeriksaan
terhadap kondisi pasien untuk kelengkapan pengumpulan data
keperawatan sebagai langkah awal dalam memberikan asuhan
keperawatan
6.Hasil pemeriksaan ditulis dalam status pasien
7.Melaporkan kepada dokter ruangan/dokter jaga, bahwa telah diterima
pasien baru
8.Pasien terlantar dibuatkan surat keterangan terlantar oleh petugas
ruangan yang disahkan oleh dokter ruangan, sambil melacak
keluarga pasien selama maksimal 2 X 24 jam
9. Bila setelah 2 X 24 jam tidak ada keluarganya maka dianggap
sebagai pasien Maskin.
10. Untuk pengambilan resep alat dan obat diperlakukan sebagai
pasien Maskin
B. PEMULANGAN
1. Pasien dinyatakan sembuh dan diperbolehkan keluar
rumah sakit (KRS) oleh dokter ruangan
2. Pelaksanaan pemulangan lapor ke dokter dan Kepala
Puskesmas
3. Untuk pengembalian pasien, Kepala Puskesmas
melalui perawat jaga menghubungi orang/Instansi yang mengirim
pasien tersebut
4. Apabila tidak ditemukan/tidak diterima, maka pihak
Puskesmas menghubungi Dinas Sosial untuk menyerahkan pasien
tersebut
5. Untuk biaya perawatan:
- Jika pasien terlantar berada dalam institusi/ yayasan/ panti
sosial yang terdaftar dengan mengajukan permohonan
bembebasan retribusi dan mendapat persetujuan dari Bupati
Kabupaten Pasuruan atau Pejabat yang ditunjuk.
-
Jika pasien terlantar berada luar institusi/ yayasan/ panti
sosial, biaya dapat dibebaskan dengan disertai surat
keterangan dari desa dan camat setempat.
Bagan Alir A. PENERIMAAN
Petugas UGD menyerahkan status rawat inap yang diterbitkan dari kamar
terima UGD disertai surat pengantar/rujukan bila ada
Bila pasien hanya rawat jalan atau dirujuk, cukup membuatkan rujukan ke
RS yang dituju tanpa dipungut biaya (diperlakukan sebagai pasien Maskin)