Anda di halaman 1dari 7

Buletin Fisika Vol XX No.

x Bulan 201x : X1 – X2

1 Analisa Dosis Radiasi Pasien Pada Pemeriksaan CT Scan


2 dengan Aplikasi Si-INTAN
3 Analysis of Radiation Dose of Patients on CT Scan Examination
4 with Si-INTAN Application
5 Elshaday S.B Siregar1*, Gusti Ngurah Sutapa2, I Wayan Balik Sudarsana 3

6 1,2
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana, Kampus
7 Bukit Jimbaran, Badung, Bali, Indonesia 80361
8 3
Fisika Medis, RSUP Sanglah Denpasar, Jl. Diponegoro, Denpasar, Bali, Indonesia, 80113
9 Email: elshadaysiregar2@gmail.com*

10 Abstrak – Telah dilakukan pengolahan data berdasarkan hasil pemeriksaan CT Scan kepala, thorax
11 dan abdomen untuk semua usia dengan pembagian usia 0-4 tahun, 5-14 tahun dan ≥ 15 tahun dengan
12 aplikasi Si-INTAN. Pemeriksaan CT Scan banyak digunakan untuk mendiagnosa bagian dalam tubuh
13 manusia, oleh karena itu diperlukan pengawasan untuk menjamin kesehatan dan keselamatan pekerja,
14 pasien dan masyarakat. Salah satu pengawasan yang dapat dilakukan adalah menganalisa dosis radiasi
15 pasien pada pemeriksaan CT Scan dengan aplikasi Si-INTAN. Pengolahan data menggunakan aplikasi
16 Si-INTAN untuk mendapatkan nilai DRL. Nilai DRL DLP tertinggi untuk pemeriksaan CT Scan kepala
17 adalah 1732,8 mGycm sedangkan untuk nilai CTDIvol adalah 31,92 mGy, untuk CT Scan thorax adalah
18 2450,78 mGycm sedangkan untuk nilai CTDIvol adalah 19,36 mGy dan untuk pemeriksaan CT Scan
19 abdomen adalah 3968,85 mGycm sedangkan untuuk nilai CTDIvol adalah 19,35 mGy
20 Kata kunci: CT Scan kepala, thorax, abdomen, DRL, Si-INTAN

21 Abstract – CT Scan data for head, thorax and abdomen for all age with age division of 0-4 years old, 5-
22 14 years old and ≥ 15 years old have been processed by using an application of Si-INTAN. CT Scan
23 usually use for diagnose part of human body, because of that is needed to ensure the protection and
24 safety of workers, patients and society. One of control that we can do is analyze the radiation dose of the
25 CT Scan patient by using Si-INTAN. Data processing was carried out with the Si-INTAN application to
26 obtain DRL values. The highest DRL for head CT Scan are DLP value of 1732,8 mGycm and the highest
27 DRL for CTDIvol 31,92 mGy and for thorax CT Scan are DLP value of 2450,78 mGycm and the highest
28 DRL for CTDIvol 19,36 mGy and for abdomen are DLP value of 3968,85 mGycm and the highest DRL
29 for CTDIvol 19,35 mGy
30 Key words: Head CT Scan, thorax, abdomen, DRL, Si-INTAN

31 1. Pendahuluan
32 Penggunaan alat-alat medis di dunia kedokteran sangat berperan penting. Seiring dengan perkembangan
33 teknologi, keperluan pencitraan dalam radiodiagnostik semakin tinggi. Beberapa pemeriksaan dengan
34 alat-alat medis memanfaatkan sumber radiasi. CT Scan, MRI, ultrasonografi, Linac merupakan contoh
35 peralatan yang memanfaatkan sumber radiasi (Sofiana,2012)1. Computed Tomography Scan (CT Scan)
36 merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mendiagnosa penyakit pada bagian dalam tubuh
37 manusia. CT Scan digunakan untuk mengetahui ada tidaknya suatu kelainan pada tubuh. CT Scan dapat
38 digunakan pada berbagai jenis pemeriksaan seperti pemeriksaan kepala (head), rongga dada (thorax),
39 rongga perut (abdomen). Pesawat CT Scan yang digunakan untuk pemeriksaan adalah CT Scan Multi
40 Slice, hasil gambaran yang diperoleh dapat diolah sesuai dengan diagnosa penyakit sehingga didapatkan
41 gambaran yang optimal agar tercapai diagnosa secara akurat dan menyeluruh (Silvia, 2013)2.
42 Dengan kualitasi hasil gambaran CT Scan yang baik, maka pemakaian CT Scan semakin meningkat.
43 Hal ini menunjukkan bahwa sangat diperlukan pengawasan untuk menjamin proteksi dan keselamatan
44 pekerja, pasien dan masyarakat. Salah satu pengawasan yang dapat dilakukan adalah menganalisa dosis
45 radiasi pasien pada pemeriksaan CT Scan dengan aplikasi Sistem INformasi data dosis pasieN (Si-
46 INTAN). Penggunaan aplikasi Si-INTAN ini memudahkan dalam analisa dosis yang diterima pasien
47 dengan CTDI dan DLP pasien. Dari data yang dimasukkan maka akan diperoleh nilai Diagnostic

1
Analysis of Radiation Dose of Patients ……..
(Elshaday S,B Siregar, dkk)

48 Reference Level (DRL) lokal. Nilai DRL lokal dapat dijadikan sebagai acuan dasar dalam menentukan
49 nilai DRL nasional.
50 Pada penelitian sebelumnya oleh Zulfatul (2018), tentang “Penentuan Diagnostic Reference Level
51 (DRL) dan Kajian Pemilihan Parameter Exposure pada CT Scan Abdomen di RSUD Dr. Soetomo”
52 menggunakan 4 pesawat CT Scan MSCT 16 slices, 128 slices, 64 slices dan 128 slices. Penelitian
53 tersebut mendapatkan nilai DRL pemeriksaan CT Scan abdomen bagi usia anak-anak dan dewasa, namun
54 pada pesawat CT Scan 16 slices dan 64 slices tidak dapat diketahui nilai DRL bagi pasien anak karena
55 tidak adanya data pasien anak. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa semakin besar nilai usia maka
56 semakin besar pula nilai DRL (Zulfatul, 2018)3.
57 Penelitian lainnya oleh Latifah (2019), tentang “Penentuan Local Diagnostic Reference Level
58 (LDRL) Pasien Pediatrik pada Pemeriksaan CT Kepala Berdasarkan Nilai Size-Spesific Dose Estimate
59 (SSDE)” menggunakan nilai SSDE yang merupakan dosis berdasarkan ukuran geometri pasien sebagai
60 dasar perhitungan LDRL. Penelitian ini dilakukan bagi pasien CT Scan kepala usia 0-10 tahun dan dapat
61 diketahui bahwa semakin besar umur pasien akan memperoleh nilai dosis yang besar (Latifah, 2019)4.
62 Berdasarkan latar belakang tersebut di atas bahwa penting kiranya meneliti tentang analisa dosis
63 radiasi pasien pada pemeriksaan CT Scan dengan aplikasi Si-INTAN. Dari hasil penelitian ini diharapkan
64 dapat melengkapi data DRL dari RSUP Sanglah dan dapat menjadi pedoman untuk kedepannya.
65
66 2. Landasan Teori
67 2.1 CT Scan
68 CT Scan telah mengalami perkembangan, dimulai dari CT Scan generasi I hingga generasi VIII. Dalam
69 pemeriksaan CT Scan di rumah sakit CT Scan yang digunakan adalah CT Scan generasi VII. Hal ini
70 dikarenakan CT Scan generasi VII menggunakan multi array detector, maka apabila kolimator dibuka
71 lebih lebar maka akan dapat memperoleh data proyeksi yang lebih banyak dan juga irisan yang lebih
72 tebal sehingga menjadi lebih efisien. CT Scan memiliki kemampuan untuk memperhatikan suatu
73 kombinasi dari jaringan pembuluh darah dan tulang secara bersamaan. Sehingga CT Scan dapat
74 digunakan untuk mendiagnosa pennyakit seperti tumor colli, kanker paru, sinusitis, dll.
75 Terdapat beberapa dosis pada CT Scan, pada penelitian kali ini dibutuhkan data Dose Length Product
76 (DLP) dan dibutuhkan juga nilai CTDIVOL. CTDIVOL merupakan konsep untuk menghitung jumlah dosis
77 radiasi yang diterima oleh pasien, terutama akibat pemeriksaan dengan menggunakan alat CT Scan.
78 CTDIVOL dapat didefiniskan seperti pada persamaan (1),
79
80 = = 1)
81 dimana CTDIVOL memiliki satuan mGy dan merupakan indeks dosis profil manusia, NT adalah
82 nominal lebar berkas, I adalah pergerakan meja selama heliscam dan pitch adalah nilai I di bagi dengan
83 NT. Pada penelitian kali ini nilai CTDIVOL didapatkan dari mesin CT Scan. Setelah memiliki nilai
84 CTDIVOL dilakukan perhitungan CTDIVOL rata-rata (average CTDIVOL) yang akan dimasukkan ke aplikasi
85 Si-INTAN seperti pada persamaan (2) berikut:
86 Average = 2)
87 DLP merupakan besaran yang dihasilkan pada pemeriksaan dengan CT Scan. DLP menggambarkan
88 total energi yang diserap (dan efek biologi) yang diakibatkan oleh pengambilan scan. DLP dapat
89 diperoleh dengan persamaan (3),
90
91 DLP = x scan length 3)
92 dimana DLP memiliki satuan mGycm, CTDIVOL memiliki satuan mGy dan scan length adalah
93 panjang bagian yang di periksa (cm). Pada penelitian ini nilai DLP juga didapat dari alat langsung.
94 Setelah mendapatkan nilai DLP perlu dilakukan perhitungan DLP total seperti pada persamaan (4)
95 berikut:
96 Total DLP = DLP1 + DLP2 + DLP3 + …+DLPn 4)
97
98

2
Buletin Fisika Vol XX No. x Bulan 201x : X1 – X2

99 2.2 Anatomi Kepala, Thorax dan Abdomen


100 Kepala terdiri dari tulang kepala, otak dan beberapa organ yang berada di kepala. Tulang kepala itu
101 sendiri terdiri dari gubah tengkorak, dasar tengkorak, dan samping tengkorak. Selain tulang kepala, otak
102 juga merupakan bagian dari kepala. Otak terdiri dari otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), otak
103 tengah (mesensefalon), otak depan (diensefalon) dan jembatan varol(Untari,2012).5
104 Thorax merupakan rongga yang berbentuk kerucut. Thorax (rongga dada) berisi paru-paru dan
105 mediastinum. Mediastinum adalah ruang didalam rongga dada di antara kedua paru-paru. Thorax terdiri
106 dari sternum, 12 vertebrata thoracalis, 10 pasang iga yang berakhir di anterior dalam segmen tulang
107 rawan dan 2 pasang tulang melayang.
108 Abdomen adalah rongga terbesar dalam tubuh. Abdomen dimulai dari diafragma sampai pelvis
109 bawah. Rongga abomen dibagi menjadi 2 bagian yaitu abdomen bagian atas dan abdomen bagian bawah.
110 Abdomen bagian atas lebih besar jika dibandingkan dengan abdomen bagian bawah. Batas atas abdomen
111 adalah diafragma, batas bawah abdomen adalah pintu masuk panggul dari panggul besar, batas depan
112 abdomen adalah kedua sisi otot-otot abdominal, tulang-tulang illiaka dan iga-iga sebelah bawah, batas
113 belakang abdomen adalah tulang punggung dan otot psoas dan quadratus lumborum (Hoffman, 2014).6
114 Abdomen terdiri dari lambung (stomach), usus halus (small intestine), usus besar (large intestine), hati
115 (liver), kandung empedu (gallbladder), pankreas, ginjal (kidney), limpa (spleen).(Pearce,1999).7

116 2.3 Si-INTAN


117 Pemanfaatan radiasi untuk kesehatan di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan, hal
118 tersebut dapat diketahui dari semakin banyaknya modalitas sumber radiasi pengion yang digunakan dan
119 jenis tindakan medis yang dilakukan dengan bantuan radiasi. Penggunaan radiasi tersebut harus
120 dilakukan pengawasan untuk menjamin proteksi dan keselamatan pekerja, pasien dan masyarakat
121 (Suryanti,dkk,2018)8.
122 Salah satu pengawasan yang dapat dilakukan adalah memantau dosis radiasi yang diterima pasien
123 seminimal mungkin. Pada tahun 2014 BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir) menyediakan sebuah
124 aplikasi database berbasis web untuk inputan data dosis tiap pemeriksaan CT Scan via online yang
125 disebut dengan Si-INTAN. Si-INTAN digunakan sebagai sarana untuk melakukan pemantauan dosis
126 pasien dan untuk penyusunan Diagnostic Reference Level (DRL) lokal maupun nasional. Data yang
127 diinput pada aplikasi Si-INTAN adalah data dan data DLP yang bisa didapat dari pesawat CT
128 Scan. Pada penginputan data Si-INTAN mematok minimal 20 data pasien dengan pengecualian untuk
129 jenis pemeriksaan yang pasiennya jarang maka diperbolehkan 10 pasien. Penampilan Si-INTAN dapat
130 dilihat seperti pada Gambar 1 berikut:

131
132 Gambar 1. Aplikasi Si-INTAN (Suryanti,dkk,2018).
133
134 3. Metode Penelitian
135 Pada penelitian ini menggunakan data DLP, CTDIvol, usia, berat badan, jenis kelamin, jenis pemeriksaan
136 dan periode data dari pasien pemeriksaan CT Scan 64 Slice di RSUP Sanglah. Pengolahan data dimulai
137 dengan membedakan data DLP dan CTDIvol pasien berdasarkan kelompok usia yang dimulai dari bayi (0-
138 4 tahun), anak-anak (5-14 tahun) dan dewasa (≥15 tahun). Setelah itu data di bedakan menurut jenis
139 pemeriksaannya (head, abdopelvis, chest). Kemudian data DLP dan CTDIvol yang telah dibedakan

3
Analysis of Radiation Dose of Patients ……..
(Elshaday S,B Siregar, dkk)

140 menurut kelompok usia dan jenis pemeriksaan di masukkan pada aplikasi Si-INTAN. Hasil output dari
141 aplikasi Si-INTAN yang berupa DLP dan CTDIvol rata-rata. Hasil ini akan dianalisa kembali. Dapat
142 dilihat salah satu contoh hasil DRL dengan aplikasi Si-INTAN seperti pada Gambar 2:

143
144 Gambar 2. Hasil output aplikasi Si-INTAN
145
146 4. Hasil Dan Pembahasan
147 4.1 Hasil
148 Diperoleh hasil DRL lokal dari pasien yang melakukan pemeriksaan CT Scan kepala, thorax, dan
149 abdomen untuk rentang usia 0-4 tahun, 5-14 tahun dan usia 15 tahun ke atas seperti pada Tabel 1., Tabel
150 2. dan Tabel 3. berikut :

151 Tabel 1. Tabel DRL lokal CT Scan kepala


NO RENTANG DRL LOKAL Berat Badan
USIA DLP Rerata CTDIvol Rerata Rerata (Kg)
(Tahun) (mGycm) (mGy)
1 0-4 1140,38 27,14 5,45
2 5-14 1629 31,92 31,9
3 ≥ 15 1732,8 31,92 56,97

152 Tabel 2. Tabel DRL lokal CT Scan thorax


NO RENTANG DRL LOKAL Berat Badan
USIA (Tahun) DLP Rerata CTDIvol Rerata Rerata (Kg)
(mGycm) (mGy)
1 0-4 1060,3 12,94 7,5
2 5-14 2480,6 19,35 30,92
3 ≥ 15 2450,78 19,36 55

153 Tabel 3. Tabel DRL lokal CT Scan abdomen


NO RENTANG DRL LOKAL Berat Badan
USIA DLP Rerata CTDIvol Rerata Rerata (Kg)
(Tahun) (mGycm) (mGy)
1 0-4 2469,2 19,35 9,6
2 5-14 3553,1 19,35 24,85
3 ≥ 15 3968,85 19,35 58

154

4
Buletin Fisika Vol XX No. x Bulan 201x : X1 – X2

155 Dari hasil pegolahan data pasien CT Scan kepala, thorax dan abdomen dapat diketahui grafik hubungan
156 DLP dan CTDIVOL dengan usia seperti pada Gambar 3. dan Gambar 4. berikut:

157
158 Gambar 3. Grafik hubungan antara DLP DRL lokal dengan usia pada pemeriksaan CT Scan

159
160 Gambar 4. Grafik hubungan antara CTDIVOL DRL lokal dengan usia pada pemeriksaan CT Scan

161 4.2 Pembahasan


162 Dari hasil pengolahan data pasien CT Scan kepala, thorax, abdomen untuk usia 0-4 tahun, 5-14 tahun dan
163 usia 15 tahun ke atas dapat diketahui bahwa pada pemeriksaan CT Scan kepala untuk usia 0-4 tahun
164 CTDIvol DRL lokal bernilai 27,14 mGy dan DLP bernilai 1140,38 mGycm dimana nilai tersebut lebih
165 rendah dari nilai DRL nasional yaitu CTDIvol bernilai 64 mGy dan DLP bernilai 1430 mGycm , pada
166 pemeriksaan CT Scan kepala untuk usia 5-14 tahun CTDIvol DRL lokal bernilai 31,92 mGy dimana nilai
167 tersebut lebih rendah dari nilai CTDIvol DRL nasional yaitu 61 mGy dan nilai DLP dari DRL lokal
168 bernilai 1629 mGycm dimana nilai tersebut lebih tinggi dari nilai DLP DRL nasional yaitu 1391 mGycm,
169 pada pemeriksaan CT Scan kepala usia 15 tahun ke atas diketahui bahwa CTDIvol DRL lokal bernilai
170 31,92 mGy dimana nilai tersebut lebih rendah dari nilai CTDIvol DRL nasional yaitu 65 mGy dan nilai
171 DLP dari DRL lokal bernilai 1732,8 mGycm dimana nilai tersebut lebih tinggi dari nilai DLP DRL
172 nasional yaitu 1400 mGycm.
173 Pada pemeriksaan CT Scan thorax belum ada nilai DRL nasional untuk usia 0-4 tahun dan 5-14
174 tahun. Namun pada penelitian ini di dapat nilai CTDIvol DRL lokal bernilai 12,94 mGy dan DLP bernilai
175 1060,3 mGycm untuk usia 0-4 tahun, sedangkan untuk usia 5-14 tahun dapat diketahui nilai CTDIvol DRL
176 lokal bernilai 19,35 mGy dan DLP bernilai 2480,6 mGycm. Sedangkan untuk usia 15 tahun ke atas
177 diketahui bahwa CTDIvol DRL lokal bernilai 19,36 mGy dimana nilai tersebut lebih tinggi dari nilai

5
Analysis of Radiation Dose of Patients ……..
(Elshaday S,B Siregar, dkk)

178 CTDIvol DRL nasional yaitu 14 mGy dan nilai DLP dari DRL lokal bernilai 2450,78 mGycm dimana nilai
179 tersebut lebih tinggi dari nilai DLP DRL nasional yaitu 759 mGycm.
180 Pada pemeriksaan CT Scan abdomen untuk usia 0-4 tahun diketahui bahwa CTDIvol DRL lokal
181 bernilai 19,35 mGy dimana nilai tersebut lebih tinggi dari nilai CTDIvol DRL nasional yaitu 15 mGy dan
182 nilai DLP dari DRL lokal bernilai 2469,2 mGycm dimana nilai tersebut lebih tinggi dari nilai DLP DRL
183 nasional yaitu 356 mGycm, untuk usia 5-14 tahun diketahui bahwa CTDIvol DRL lokal bernilai 19,35
184 mGy dimana nilai tersebut lebih tinggi dari nilai CTDIvol DRL nasional yaitu 18 mGy dan nilai DLP dari
185 DRL lokal bernilai 3553,1 mGycm dimana nilai tersebut lebih tinggi dari nilai DLP DRL nasional yaitu
186 744 mGycm. Untuk usia 15 tahun ke atas diketahui bahwa CTDIvol DRL lokal bernilai 19,35 mGy
187 dimana nilai tersebut sedikit lebih tinggi dari nilai CTDIvol DRL nasional yaitu 20 mGy dan nilai DLP
188 dari DRL lokal bernilai 3968,85 mGycm dimana nilai tersebut lebih tinggi dari nilai DLP DRL nasional
189 yaitu 1164 mGycm.
190 Dari pembahasan diatas dapat diketahui bahwa hubungan antara CTDIvol dan nilai DLP terhadap usia
191 dan berat badan tidak selalu berbanding lurus. Hal ini dikarenakan adanya beberapa hal yang berdampak
192 pada nilai CTDIvol dan nilai DLP. Salah satu contohnya adalah pada pemeriksaan CT Scan kepala usia 5-
193 14 tahun ada 3 orang pasien yang memiliki berat yang sama dengan usia yang berbeda namun nilai
194 CTDIvol berbeda, hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya kurang kooperatifnya
195 sehingga perlu dilakukan penyinaran (pemeriksaan) ulang untuk mendapatkan hasil yang maskimal.
196 Dapat diketahui juga bahwa nilai CTDIvol dan nilai DLP pada pemeriksaan kepala, thorax dan
197 abdomen memiliki nilai yang berbeda. Hal ini dikarenakan bobot jaringan yang terdapat dari organ
198 tersebut. Jaringan yang terdapat dalam tiap organ berbeda dan total bobot jaringan pada abdomen
199 merupakan yang paling besar karena abdomen memiliki lebih banyak jaringan hal ini juga pernah diteliti
200 oleh Helga Silvia pada tahun 2013.
201 Dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan pada perbandingan DRL lokal dan DRL nasional, namun
202 tidak dapat dibandingkan secara menyeluruh karena kurang lengkapnya data. Hal ini menunjukkan
203 bahwa sangat perlu dilakukan pendataan ulang secara menyeluruh di Indonesia untuk menentukan nilai
204 DRL nasional agar dapat menjadi acuan untuk memberikan dosis yang tepat kedepannya.
205
206 5. Kesimpulan
207 Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa nilai DRL lokal dan DRL nasional
208 memiliki perbedaan yang cukup besar dan tidak berbanding lurus maupun berbanding terbalik. Hal ini
209 dapat disebabkan oleh pendataan CTDIvol dan DLP yang kurang menyeluruh dan kurang lengkap. Selain
210 itu dapat ditentukan nilai CTDIvol pada pemeriksaan CT Scan kepala untuk usia 0-4 tahun CTDIvol DRL
211 lokal bernilai 27,14 mGy dan DLP bernilai 1140,38 mGycm, pada pemeriksaan CT Scan kepala untuk
212 usia 5-14 tahun CTDIvol DRL lokal bernilai 31,92 mGy dan nilai DLP dari DRL lokal bernilai 1629
213 mGycm, pada pemeriksaan CT Scan kepala usia 15 tahun ke atas diketahui bahwa CTDIvol DRL lokal
214 bernilai 31,92 mGy dan nilai DLP dari DRL lokal bernilai 1732,8 mGycm. Pada pemeriksaan CT Scan
215 thorax di dapat nilai CTDIvol DRL lokal bernilai 12,94 mGy dan DLP bernilai 1060,3 mGycm untuk usia
216 0-4 tahun, sedangkan untuk usia 5-14 tahun dapat diketahui nilai CTDIvol DRL lokal bernilai 19,35 mGy
217 dan DLP bernilai 2480,6 mGycm. Sedangkan untuk usia 15 tahun ke atas diketahui bahwa CTDIvol DRL
218 lokal bernilai 19,36 mGy dan nilai DLP dari DRL lokal bernilai 2450,78 mGycm. Pada pemeriksaan CT
219 Scan abdomen untuk usia 0-4 tahun diketahui bahwa CTDIvol DRL lokal bernilai 19,35 mGy dan nilai
220 DLP dari DRL lokal bernilai 2469,2 mGycm, untuk usia 5-14 tahun diketahui bahwa CTDIvol DRL lokal
221 bernilai 19,35 mGy dan nilai DLP dari DRL lokal bernilai 3553,1 mGycm. Untuk usia 15 tahun ke atas
222 diketahui bahwa CTDIvol DRL lokal bernilai 19,35 mGy dan nilai DLP dari DRL lokal bernilai 3968,85
223 mGycm.

224 Ucapan Terima Kasih


225 Penulis berterimakasih kepada Tuhan YME, Direktur Utama RSUP Sanglah serta seluruh
226 karyawan RSUP Sanglah Denpasar yang sudah memberi kesempatan kepada peneliti untuk
227 melakukan penelitian dan semua pihak yang ikut terlibat untuk membantu terselesaikannya
228 jurnal ini.

229

6
Buletin Fisika Vol XX No. x Bulan 201x : X1 – X2

230 Pustaka
231 [1] Sofiana, Lidya, Noor, Johan A.E, Normahayu, Indrastuti, 2012, Estimasi Dosis Efektif pada
232 Pemeriksaan Multi Slice CT-Scan Kepala dan Abdomen Berdasarkan Rekomendasi ICRP 103,
233 Jurnal Fisika FMIPA Universitas Brawijaya, Jurusan Fisika, Universitas Brawijaya, Malang.
234 [2] Silvia, Helga, Milvita.D, Prasetio.H, Helfi. Y, 2013, Estimasi Nilai CTDI dan Dosis Efektif Pasien
235 Bagian Head, Thorax dan Abdomen Hasil Pemeriksaan CT Scan Merek Philips Briliance 6, Jurnal
236 Fisika Unand, Vol.2, No.2, Jurusan Fisika, Universitas Andalas, Padang.
237 [3] Zulfatul,Naily, 2018, Penentuan Diagnostic Reference Level (DRL) dan Kajian Pemilihan
238 Parameter Exposure pada CT Scan Abdomen di RSUD Dr. Soetomo, Skripsi, D4 Ahli Jenjang
239 Radiologi, Departemen Kesehatan, Fakultas Vokasi, Universitas Airlangga, Surabaya.
240 [4] Latifah,Risalatul, 2019, Penentuan Local Diagnostic Reference Level (LDRL) Pasien Pediatrik pada
241 Pemeriksaan CT Kepala Berdasarkan Nilai Size Spesific Dose Estimate (SSDE), Skripsi, D4 Ahli
242 Jenjang Radiologi, Departemen Kesehatan, Fakultas Vokasi, Universitas Airlangga, Surabaya.
243 [5] Untari, Ida, Kesehatan Otak Modal Dasar Hasilkan SDM Handal, 2012, Profesi, Akademi
244 Keperawatan PKU Muhammadiyah Surakarta, Solo.
245 [6] Hoffman, Matthew MD, 2014, Human Anatomy, https://www.webmd.com [diakses 1 Mei 2019]
246 [7] Pearce, Evelyn C, 1999, Anatomi dan Fisiologis Untuk Para Medis, PT. Gramedia Pustaka Utama,
247 Jakarta.
248 [8] Suryanti, dkk. 2018, Manual Penggunaan Si-INTAN Ver. 2.0, P2STPFRZR BAPETEN, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai