Anda di halaman 1dari 3

Nama : Faberian Diantama

No. Abs : 12

Kelas : XI MIPA 2

Bagaimana Kita Mengisi Momen Maulid Nabi ?

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullâh,

Alhamdulillah, pada bulan ini kita memasuki bulan Rabi’ul Awal 1442 H.

Dalam bahasa Jawa biasa kita sebut dengan bulan Maulud atau bulan Maulid.

Sebutan ini selaras dengan makna harfiahnya, momen kelahiran, persisnya kelahiran Baginda
Nabi Muhammad SAW.

Kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan kenikmatan yang amat besar dari Allah SWT bagi
seluruh alam.

Penting bagi kita sebagai umat Islam untuk bersyukur atas kelahiran Nabi dan mengekspresikan
kegembiraan dan kebahagiaan ketika memperingati Maulid Nabi.

Ibnu Hajar sebagaimana dikutip oleh Imam Jalaludin As Suyuti dalam kitab al-Hawi lil Fatawi,
juz 1 halaman 230 menyatakan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan
ritual untuk mensyukuri nikmat Allah SWT.

Karena itu, dalam kesempatan yang mulia ini khatib ingin menyampaikan bagaimana hukum
merayakan Maulid Nabi Muhammad? Dan bagaimana cara merayakan Maulid Nabi Muhammad
SAW?

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullâh,

Menurut Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki dalam kitab Mafahim Yajib an Tushahhah
halaman 316, peringatan maulid Nabi Muhammad SAW merupakan bentuk tradisi yang baik di
masyarakat, bukan termasuk bagian dari masalah ibadah yang dipersoalkan keabsahannya.

Sekali lagi, acara peringatan Maulid Nabi adalah tradisi dan adat kebiasaan yang baik.
Dikategorikan tradisi yang baik, karena substansi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
memiliki banyak manfaat dan kebaikan bagi masyarakat, seperti meneladani prilaku Nabi,
pembacaan ayat-ayat Al Qur’an, dzikir, tahlil, kalimat thayyibah dan pembacaan sejarah dan
perjuangan Nabi Muhammad.

Hal tersebut juga berlaku untuk tradisi keagamaan selainnya, seperti peringatan Isra’ Mi’raj,
peringatan Nuzulul Qur’an, Peringatan Tahun Baru Muharram, dan sesamanya.

Syekh Abdul Karim Zidan dalam kitabnya al-Wajiz fi Ushulil Fiqhi halaman 253 menjelaskan
bahwa tradisi yang syar’i adalah tradisi yang tidak berlawanan dengan nash agama, tradisi yang
membawa maslahat syar’i, dan tradisi yang tidak menimbulkan mudarat bagi masyarakat.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah tradisi
yang baik, karena substansinya dilegitimasi oleh syariat agama.

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullâh,

Selanjutnya, bagaimana cara kita memperingati maulid Nabi Muhammad SAW? Sayyid
Muhammad bin Alwi Al Maliki dalam kitab Mafahim Yajib an Tushahhah halaman 317
menjelaskan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan kegiatan yang efektif
untuk berdakwah kepada Allah SWT.

Menjadi sarana yang tepat untuk mengingatkan umat tentang kehidupan dan keteladanan Nabi
Muhammad SAW.

Seperti meniru akhlak, perilaku, adab, sejarah perjuangan, bisnis, politik, strategi kepemimpinan
dan cara ibadah Nabi Muhammad SAW.

Peringatan Maulid Nabi juga menjadi momen yang tepat untuk memberikan nasihat yang baik
bagi umat dan menunjukkan mereka menuju jalan kebaikan dan kebahagiaan. Mencegah umat
dari musibah, bid’ah, kejelekan, hoaks, dan fitnah.

Sekali lagi peringatan Maulid Nabi Muhammad bukanlah semata-mata kata tanpa makna, namun
tradisi Maulid Nabi merupakan tradisi yang memiliki banyak kebaikan yang hanya bisa
dirasakan oleh orang yang mencintai Nabinya.

Sementara itu, Imam Jalaludin As Suyuti dalam kitab al-Hawi lil Fatawi, juz 1 halaman 230
menyatakan bahwa peringatan Maulid Nabi sebaiknya diisi dengan kegiatan yang menandakan
syukur kita kepada Allah SWT atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Seperti pembacaan Al-Qur’an, sedekah terhadap fakir miskin, membahagiakan keluarga dengan
syukuran, pembacaan sejarah perjuangan, perilaku, keteladanan, dan pujian terhadap Nabi
Muhammad SAW. Seperti dengan membaca kitab Barzanji dan kitab Burdah.
Tujuannya adalah agar kita dapat meniru akhlak dan perilaku Nabi, sehingga hati dan pikiran
kita tergerak untuk melakukan kebaikan dan berorientasi pada akhirat.

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullâh,

Oleh karena itu dalam kesempatan yang berbahagia ini, yaitu di bulan kelahiran Nabi
Muhammad SAW, mari kita menjadikan Rasulullah Nabi Muhammad SAW sebagai teladan dan
contoh dalam beragama.

Siapa pun kita, baik sebagai pejabat maupun rakyat, baik sebagai orang kaya maupun kaum
papah, baik sebagai pemimpin maupun yang dipimpin, baik sebagai politisi maupun pemilik
aspirasi, mari kita meneladani perilaku Nabi Muhammad SAW yang penuh dengan adab dan
kesopanan, akhlak beliau yang mulia, sifat beliau yang pemaaf, perkataan beliau yang lemah
lembut dan jauh dari sikap kasar, dan selalu membimbing umat menuju kebaikan dan
kemaslahatan.

Semoga kita semua benar-benar dapat menjalankan ajaran beliau sehingga kita benar-benar
diakui sebagai umatnya dan mendapatkan syafaatnya baik di dunia maupun di akhirat.

Allahumma aamiin.

Anda mungkin juga menyukai