Anda di halaman 1dari 2

MAULID NABI MUHAMMAD SAW

Perayaan Maulid atau Maulid Nabi Muhammad SAW adalah perayaan yang merayakan
kelahiran Nabi Muhammad, pendiri agama Islam. Sejarah singkat perayaan Maulid

1. Asal Mula
Perayaan Maulid pertama kali dimulai pada abad ke-13 di Mesir di bawah pemerintahan
Dinasti Fatimiyah. Pada saat itu, perayaan ini dimulai sebagai upaya untuk mengenang dan
merayakan kelahiran Nabi Muhammad.

2. Pengembangan Tradisi
Tradisi Maulid berkembang seiring waktu dan menyebar ke berbagai bagian dunia Islam.
Banyak komunitas Muslim mengadopsi perayaan ini, tetapi dengan variasi dalam praktik dan
cara merayakannya.

3. Tujuan Perayaan
Maulid diadakan sebagai cara untuk menghormati dan merayakan kehidupan Nabi
Muhammad, serta untuk mendalamkan pemahaman akan ajarannya yang mulia.

4. Isi Acara
Maulid sering kali mencakup bacaan doa dan dzikir, ceramah tentang kehidupan Nabi,
pentas seni, pawai, serta berbagi makanan dan amal kepada yang membutuhkan.

5. Perbedaan Pemahaman
Pemahaman tentang Maulid bervariasi di antara komunitas Muslim. Beberapa
merayakannya dengan cara sederhana sebagai waktu untuk refleksi dan berdoa, sementara
yang lain mengadakan perayaan besar dengan berbagai acara hiburan.

6. Kritik dan Kontroversi


Ada beberapa kontroversi terkait perayaan Maulid, terutama karena sebagian besar tradisi
ini tidak ada dalam ajaran langsung Nabi Muhammad atau generasi awal Muslim. Beberapa
ulama dan kelompok Islam menganggapnya sebagai bid'ah (inovasi agama) dan tidak
sesuai dengan ajaran Islam murni.

Saat ini, perayaan Maulid terus diadakan di seluruh dunia Islam, dengan pendekatan yang
bervariasi tergantung pada budaya dan pemahaman agama setempat. Meskipun ada
perbedaan pendapat dalam komunitas Muslim tentang sah atau tidaknya Maulid, perayaan
ini tetap menjadi bagian penting dari budaya dan tradisi Islam di berbagai tempat.

• Makna Maulid Nabi Muhammad SAW

Maulid Nabi Muhammad SAW memiliki makna yang sangat penting bagi umat Muslim.
Acara peringatan Maulid Nabi di Indonesia diisi dengan pembacaan sejarah Nabi yang di
dalamnya mengandung puji-pujian dan shalawat kepadanya, ada waktunya pembacaan
maulid dengan duduk, dan ada juga waktunya dengan berdiri. Kemudian diakhiri dengan
tausiyah.
• Maulid Nabi Muhammad SAW. Beberapa diantaranya yaitu:

- Mendorong umat muslim untuk bershalawat


- Merupakan ungkapan kegembiraan dan kesenangan dengan Nabi Muhammad SAW
- Meneguhkan kembali kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW
- Meneladani perbuatan mulia Nabi Muhammad SAW
- Melestarikan ajaran dan misi perjuangan Nabi Muhammad SAW dan juga para Nabi

Kesimpulan hukum maulid

Maulid adalah sebuah perayaan rutin (‘ied) yang tidak memiliki landasan sama sekali dalam
agama sehingga tergolong perbuatan baru yang diada-adakan (Bid’ah).
(Maulid Nabi Muhammad SAW termasuk Bid'ah Hasanah)

Bid'ah dibagi menjadi dua, yaitu :


Sesuatu yang baru dan tidak menyalahi syariat Islam masuk pada bid'ah hasanah,
sementara itu bid'ah dholalah diartikan mereka sebagai sesuatu yang baru yang menyalahi
atau bertentangan dengan syariat Islam.

Jadi, kenapa Maulid Nabi Muhammad SAW termasuk Bid'ah Hasanah? Karena perayaan
maulid Nabi hanya formatnya yang baru, sedangkan isinya merupakan ibadah-ibadah yang
telah diatur dalam Al-Qur'an maupun Hadits. Oleh karena itulah, banyak ulama yang
mengatakan bahwa perayaan maulid Nabi adalah bid`ah hasanah dan pelakunya
mendapatkan pahala

Inilah alasan pokok mengapa maulid dikategorikan sebagai bid’ah. Maulid adalah perkara
baru dalam agama yang tidak ada dasarnya sama sekali, sedangkan Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya

“Waspadalah kalian dari perkara-perkara baru (dalam agama) karena sesungguhnya semua
bid’ah itu sesat” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, beliau berkata : “hadits ada ini hasan
shahih”)

Anda mungkin juga menyukai