Anda di halaman 1dari 20

PERENCANAAN TAPAK

“SPORT CENTER “
TIRSON JOGAS RELTIMAN 1724030

DATA DAN ANALISA


PERENCANAAN TAPAK
1.1 Kondisi Dasar Wilayah
1.1.1 Batas Administrasi
Pengertian batas administrasi menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 76
Tahun 2012 Pasal 1 ayat (3) adalah “batas daerah di darat adalah pembatas wilayah administrasi
pemerintahan antar daerah yang merupakan rangkaian titik-titik koordinat yang berada pada
permukaan bumi yang dapat berupa tanda-tanda seperti igir/punggung gunung/pegunungan
(watershed), median sungai dan/atau unsur buatan di lapangan yang dituangkan dalam bentuk
peta”. Batas administrasi dapat menggunakan batas alam maupun buatan manusia. Batas alam
yang dimaksud seperti sungai, danau, garis pemisah air dan sebagainya, sedangkan batas buatan
manusia seperti jalan, jalan kereta api, saluran irigasi dan sebagainya. Secara administratif,
Kelurahan Dinoyo dikelilingi oleh kelurahan lainnya yang ada di Kota Malang. Di sebelah utara,
Kelurahan Dinoyo berbatasan langsung dengan Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan
Lowokwaru. Sedangkan di sebelah timur, kelurahan ini juga berbatasan langsung dengan
Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru. Di sebelah selatan, Kelurahan Dinoyo berbatasan
dengan Kelurahan Ketawanggede, Kecamatan Lowokwaru. Lalu, di sebelah barat, Kelurahan ini
berbatasan dengan Kelurahan Tlogomas dan Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru.

1.1.2 Kondisi Fisik Alam


A. Topografi

Topografi Kontur topografi adalah garis khayal untuk menggambarkan semua titik
yang mempunyai ketinggian yang sama di atas atau di bawah permukaan datum tertentu
yang disebut permukaan laut rata-rata. Kontur digambarkan dengan interval vertikal yang
reguler. Interval kontur adalah jarak vertikal antara 2 (dua) garis ketinggian yang
ditentukan berdasarkan skalanya. Besarnya interval kontur sesuai dengan skala peta dan
keadaan di muka bumi. Interval kontur selalu dinyatakan secara jelas di bagian bawah
tengah di atas skala grafis.

Di dalam perencaan tapak topografi memiliki pengaruh dalam peranannya, yaitu


topografi mempengaruhi cuaca dan iklim, topografi mempengaruhi bidang muka tanah, dan
topografi menggambarakan karakter tapak. Karakteristik kemiringan akan mempengaruhi
pemanfaatan lahan dari segi konstruksinya, kemiringin dibawah 4% sesuai aktivitas padat dan
kemiringan landai yang dapat dikatakan tidak sesuai untuk dibangun aktivitas padat. Namun
apabila kondisi muka tanah diperlukan untuk diubah sesuai penggunaanya, maka aspek rekayasa
perlu dilakukan untuk membentuk pola kontur yang baru yang sesuai dengan kondisi
ekologisnya. Dilihat dari tabel berikut

Tabel Kriteria Kemiringan Lereng


No. Kelas Derajat Kelerengan (%) Klasifikasi Skoring
1 I 0-8 Datar 20
2 II 8 – 15 Landai 40
3 III 15 – 25 Agak Curam 60
4 IV 25 -45 Curam 80
5 V 45 Sangat Curam 100
Sumber : Permen PU No.41/PRT/M/2007

B. Klimatologi
Analisis terhadap faktor klimatologi meliputi aspek – aspek bagaimana suhu
secara regional dan suhu di dalam tapak, sudut/arah matahari, curah hujan, kekuatan angin,
frekuensi angin dan kelembapan. Pengaruh iklim akan mempengaruhi ruang – ruang yang
dikehendaki ataupun keterlindungan terhadap pengaruh panas dan teduhnya suatu ruangan.
a. Arah Matahari
Matahari terbit dari arah timur sekitar pukul 05:30. Namun matahari mulai terlihat
cerah sekitar pukul 06:00 atau 07.00 Kemudian matahari mulai terbenam pada pukul
17:30 atau 18:00 namun mulai menyorotkan cahaya matahari terik mulai dari pukul
16:00 atau 16:30 sore. Orientasi bangunan eksisting yang menghadap pada sisi timur
dan sisi barat merupakan bangunan yang mendapatkan cahaya matahari selama 6 jam
saja. Pada saat terbitnya matahari orientasi bangunan yang menghadap ke timur
merupakan daerah yang mendapatkan cahaya matahari dari pagi sampai siang,
sedangkan orientasi bangunan yang menghadap ke barat mendapatkan cahaya
matahari pada saat siang sampe sore. Pada wilayah perencanaan orientasi bangunan
tidak dapat dikelompokan secara global, karena di wilayah perencanaan orientasi
masa bangunan khususnya hunian tidak tertata secara baik.
b. Curah Hujan
Presipitasi (hujan) merupakan salah satu komponen hidrologi yang paling penting.
Hujan adalah peristiwa jatuhnya cairan (air) dari atmosfer ke permukaan bumi. Hujan
merupakan salah satu komponen input dalam suatu proses dan menjadi faktor
pengontrol yang mudah diamati dalam siklus hidrologi pada suatu kawasan (DAS).
Peran hujan sangat menentukan proses yang akan terjadi dalam suatu kawasan dalam
kerangka satu sistem hidrologi dan mempengaruhi proses yang terjadi didalamnya
(Bayong 2004).

Curah hujan di suatu daerah akan berpengaruh pada daerah tersebut,oleh karena
itu perlu adanya pengontrol siklus hujan disuatu kawasan karena akan berpengaruh
terhadap hidrologi suatu daerah. Kelurahan Dinoyo Curah hujan dengan klasifikasi
curah hujan tinggi. Dapat dilihat dari tabel

No Curah Hujan (mm/tahun ) Klasifikasi curah hujan

1. >4000 Sangat basah

2. 3000-4000 Basah

3. 2000-3000 Sedang

4. 1000-2000 Kering

5. <1000 Sangat kering

C. Jenis Tanah

Jenis tanah di wilayah Kota Malang ada 4 macam, antara lain aluvial kelabu
kehitaman dengan luas 6.930.267 ha, mediteran coklat dengan luas 1.225.160 ha, asosiasi
latosol coklat kemerahan atau keabu-abuan dengan luas 1.942.160 ha, dan sosiasi andosol
coklat dan humus kelabu dengan luas 1.765,160 ha. Struktur tanah pada umumnya relatif
baik. Meskipun demikian, tidak bisa dilupakan bahwa jenis tanah andosol yang memiliki
sifat peka terhadap erosi. Jenis tanah andosol ini terdapat di Kecamatan Lowokwaru
temasuk Kelurahan Dinoyo dengan relatif kemiringan sekitar 15%.

1.1.3 Kondisi Bahaya Geologi

Bahaya geologi adalah potensi terjadinya bencana yang disebabkan proses


geologi. Bahaya geologi yang berpeluang terjadi di kota malang secara keseluruhan
termasuk Kecamatan lowokwaru adalah gempa Bumi. Sebagai daerah yang rentan
terkena gempa bumi, Malang sudah berkali-kali diguncang gempa bumi. Pada umumnya,
Kota Malang merasakan gempa yang berpusat di Kabupaten Malang seperti gempa 1
September 2017. Pada November 2016 pun terjadi gempa yang cukup kuat, yakni 6,2 SR
yang juga berpusat di Kabupaten Malang.

1.1.4 Kondisi Non fisik alam

Kondisi non alam meliputi kondisi kependudukan, sosial budaya dan ekonomi.

1. Kependudukan

Jumlah penduduk Kota Malang menurut data yang dikeluarkan BPS Kota Malang
yakni mencapai angka 856.410 jiwa, dengan komposisi 422.276 jiwa untuk penduduk
laki-laki dan 434.134 jiwa untuk penduduk perempuan. Jika dilihat dari penyebarannya,
diantara 5 kecamatan yang ada Kecamatan Lowokwaru (194.521 jiwa) memiliki
penduduk terbanyak, kemudian diikuti oleh Kecamatan Sukun (191,513 jiwa),
Kecamatan Kedungkandang (188.175 jiwa), Kecamatan Blimbing (178.564 jiwa),dan
terakhir Kecamatan Klojen (103.637 jiwa). Sedangkan wilayah dengan kepadatan
penduduk tertinggi terjadi di wilayah Kecamatan Klojen yaitu mencapai 11.994 jiwa per
km2, sedangkan terendah di wilayah Kecamatan Kedungkandang sebesar 4.374 jiwa per
km2. Kecamatan Lowokmaru memang menjadi kecamatan dengan jumlah penduduk
terbanyak dibandingkan kecamatan lainnya. Hal ini terlebih karena Kecamatan
Lowokwaru menjadi pusat perkembangan dan pembangunan di Kota Malang. Selain itu,
di Kecamatan ini juga terdapat banyak perguruan tinggi baik itu negeri maupun swasta.
Kondisi ini tentunya menjadikan Kecamatan Lowokwaru banyak dihuni oleh para
pendatang yang didominasi oleh para mahasiswa dari luar Kota Malang.

Aspek kependudukan perencanaan tapak di Kelurahan Dinoyo dapat dilihat dalam


tingkat kepadatan penduduk, mata pencaharian, distribusi penduduk.
 Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk adalah perbandingan jumlah penduduk dengan luas lahan.


Secara umum, tingkat kepadatan penduduk (population density) adalah
perbandingan banyaknya jumlah penduduk dengan luas daerah berdasarkan satuan
luas tertentu. Jumlah penduduk di kelurahan dinoyo sebanyak 16.526 Jiwa, dengan
jumlah 4.3331 KK dengan luas wilayah 1.180.008 Ha. Kepadatan di Kelurahan
dinoyo tidak tergolong padat dari kelurahan lainya yang ada di kecamatan
lowokwaru dan kota malang lainya.

 Mata Pencaharian

Jumlah penduduk kelurahan dinoyo berdasarkan mata pencaharian, terdiri dari


penduduk yang bermata pencaharian pada bidang pertanian, karyawan,
perdagangan, dan jasa lainnya.

 Distribusi Penduduk
Penduduk di kelurahan tasikmadu sebanyak 16.526 Jiwa yang terdiri dari 4.3331
KK yaitu dimana jumlah penduduk pria sebanyak 2.344 jiwa dan jumlah penduduk
perempuan sebesar 2.540 jiwa.

2. Sosial Budaya

Kondisi sosial di Kota Malang khususnya di Kelurahan Dinoyo sekarang telah


mengarah ke kehidupan yang lebih modern, perkembangan dunia yang semakin maju
menyebabkan masyarakat mulai meninggalkan kehidupan tradisional dan beralih ke
kehidupan yang lebih modern, hal tersebut pula yang terjadi di Kelurahan Dinoyo dimana
sebagian dari masyarakat tersebut mulai meninggalkan kehidupan yang tradisional
contohnya gotong royong. Sedangkan untuk kehidupan budayanya sendiri, sebagian dari
masyarakat disana masih mempertahankan budaya mereka seperti kesenian topeng
malangan. Selain itu masyarakatnya juga masih mempertahankan adat istiadatnya seperti
perkawinan.

1.2 Fungsi Dasar Yang Akan Dikembangkan Dalam Tema

Fungsi dasar yang akan dikembangkan pada tema yang akan diambil dalam
perencanaan tapak kali ini adalah “Sport Center”
Sport Center adalah bangunan yang mewadahi berbagai olahraga didalam ruangan
tertutup maupun terbuka. fungsi dari Sport Center ini adalah sebagai pelengkap fasilitas
untuk masyarakat terutama untuk berolahraga dengan menerapkan Adaptive Building
terhadap permainan olahraga itu sendiri.
1.2.1 Analisis Pengolahan Lahan

Analisis pengolahan data yang digunakan adalah pengharkatan yaitu menentukan kelas-
kelas kesesuaian lahan untuk memperoleh tingkat kesesuaian lahan untuk Sport Center
berdasarkan 10 parameter yaitu: kedalaman muka air tanah, kemiringan lereng, drainase
permukaan, tekstur tanah, kerawanan bencana banjir, jarak terhadap jalan utama, jarak
terhadap sungai, jarak terhadap fasilitas kesehatan, jarak terhadap jaringan listrik, dan jarak
terhadap permukiman. Harkat pada tiap parameter dikalikan bobot pengaruh terhadap
industri besar maka akan dihasilkan kelas kesesuaian lahan unruk sport center untuk
dilakukan evaluasi. Berikut tabel 1 adalah tabel kelas kesesuaian lahan untuk sport center.
Tabel Kelas Kesesuaian Lahan untuk Lokasi Sport Center

No Kesesuaian Lahan Keterangan


Lahan memiliki pembatas ringan apabila
1 Sangat Sesuai
digunakan untuk lokasi Sport Center
Lahan memiliki pembatas sedang apabila
2 Cukup Sesuai
digunakan untuk lokasi Sport Center
Lahan memiliki pembatas berat apabila
3 Sesuai Marginal
digunakan untuk lokasi Sport Center
Lahan memiliki pembatas sangat berat apabila
digunakan untuk lokasi Sport Center namun
Tidak Sesuai Saat
4 dapat diatasi hanya tidak dapat diatasi dengan
Ini
pengetahuan sekarang dan membutuhkan biaya
banyak.
Lahan mempunyai pembatas yang sangat berat
Tidak Sesuai
5 sehingga tidak mungkin untuk digunakan bagi
Permanen
suatu penggunaan yang lestari

Dalam analisis pengolahan lahan kesesuaian untuk bangunan-bangunan Sport Center


digunakan metode pengharkatan (scoring) terhadap seluruh parameter fisik kesesuaian lahan
untuk Sport Center. Pengharkatan masing-masing parameter tersebut selengkapnya
dapat dilihat dalam Tabel berikut :

Tabel Pengharkatan dalam kesesuaian lahan untuk bangunan Sport Center

NO PARAMETER HARKAT BOBOT NILAI*


1 2 3 4 5
Kemiringan Lereng
3 6
- Datar
2 4
- Landai 2
1 2
- Miring
0 0
- Curam
Bahaya Longsor Lahan
3 6
- Stabil
2 4
2 - Agak stabil 2
1 2
- Kurang stabil
0 0
- Tidak stabil
Bahaya Banjir
4 8
- Tidak pernah
3 6
- Jarang
3 2 2 4
- Kadang-kadang
1 2
- Sering
0 0
- Sering sekali
Daya Dukung Tanah
4 4
- Sangat baik
3 3
- Baik
4 2 1 2
- Sedang
1 1
- Jelek
0 0
- Sangat jelek
Erosi
5 5
- Tidak ada erosi
4 4
- Ringan
3 3
5 - Sedang 1
2 2
- Agak berat
1 1
- Berat
0 0
- Sangat berat
Drainase
4 4
- Sangat cepat
3 3
- Cepat
6 2 1 2
- Sedang
1 1
- Lambat
0 0
- Sangat lambat
7 Klasifikasi ukuran butir 2 1 2
- Baik 1 1
- Sedang 0 0
- Buruk
Kapasitas kembang
kerut tanah 4 4
- Sangat rendah 3 3
8 - Rendah 2 1 2
- Sedang 1 1
- Tinggi 0 0
- Sangat tinggi
Sebaran bahan kasar
4 4
- Tidak ada
3 3
- Sedikit
9 2 1 2
- Sedang
1 1
- Banyak
0 0
- Sangat banyak

*) Nilai = Harakat x Bobot

1.2.2 Analisa Pengolahan Lahan


Luas lahan total = 72,50 Ha,luas lahan yang akan dibangun=22,346 Ha, luas permukiman

43,422 Ha.

Dinoyo Sentral Land

Fasilitas pendukung 5.500 ha


Sport Center -Musholla Taman kota dan sport center
-Masjid-Sekolah Dasar
-Lapangan olahraga x2(2,231
Ha=4,462 ha) -Sekolah Menengah Pertama
Area jogging dan lapangan
-Lapangan utama x4(1,230 -Puskesmas futsal=1 Ha
1.2.3 Analisa Tapak Tema
Ha=4,920 ha) -tempat parkir
Analisa tapak dilakukan berdasarkan data data tapak yang ada, mulai dari batas, bentuk,
-Ruang ganti x4(2,150 -wc/toilet
ukuran, dan sebagainya. Analisis tapak ini digunakan untuk mengetahui potensi apa saja yang
Ha=8,600 ha)
-tempat istirahat
ada pada tapak, sehingga perancangan bangunan dapat berfungsi dengan baik dan optimal.
A. Kriteria Pemilihan Tapak

Adapun kriteria-kriteria dalam pemilihan tapak antara lain adalah :

1. Tapak yang dipilih memiliki lahan yang luas


2. Tapak yang dipilih memiliki akses dan jalur transportasi yang baik
3. Lingkungan sekitar tapak mendukung untuk dibangun sebuah pusat kegiatan

B. Batas – batas dan Ukuran Tapak

Tapak yang dipilih memiliki batas batas dan ukuran sebagai berikut :
- Utara : Permukiman
- Selatan : Pertokoan
- Barat : Permukiman
- Timur : Persawahan

C. Penataan Bangunan

Ketentuan/persyaratan penataan bangunan setempat adalah sebagai berikut :

- Koefisien Dasar Bangunan (KDB) : 70% - 80%


- Koefisien Lantai Bangunan (KLB) : 0,7 %
- Tinggi Lantai Bangunan (TLB): 1-3 Lantai
- Garis Sempadan Bangunan (GSB): 5 - 10 m

D. Analisis Sinar Matahari

Analisis matahari ini digunakan untuk mengetahui alternatif – alternative yang dapat
meminimalisir panas matahari, namun sinar matahari dapat tetap masuk ke dalam bangunan

- Arah Sinar Matahari terbit berada pada sisi samping tapak yang berbatasan dengan jalan, maka
pemberian pencahayaan yang merata ke seluruh sisi bangunan karena bangunan berfungsi
sebagai pusat kegiatan
E. Analisis Angin

Angin pada tapak cenderung tidak terlalu kencang karna tapak berada dekat dengan Kawasan
permukiman
F. Analisis Aksesbilitas/Pencapaian

Aksesbilitas pada tapak berada pada jalur dua arah yang cukup ramai, sehingga perlu
pencapaian yang memberi kemudahan bagi pengguna. Ada 3 tipe jalan yang ada di wilayah
perencanaan

1.3 Analisa Kebutuhan Ruang Pengembangan Tema

Analisa kebutuhan ruang ini dimaksudkan untuk menganalisa jumlah


keseluruhan lahan yang dibutuhkan untuk mendirikan sebuah Sport Center ini. Sport
Center ini terdiri dari beberapa ruang yang sudah dibahas pada gambaran umum.
Adapun rincian kebutuhan ruang Sport Center Adalah Sebagai Berikut
Semua Ukuran Lapangan dilihat dari standar SNIT 27 1991-03 dan SNIT 25
1991-03
Jumlah Penonton setiap Lapangan

1.4 Analisa Pengembangan Perumahan


Perumahan menjadi fokus utama pada perencanaan makro, karena ini menjadi dasar
perhitungan perencanaan-perencanaan lainnya. Pada kawasan ini dihasilkan penduduk
pendukung sebagai dasar asumsi perhitungan fasilitas dengan jumlah 6.280 jiwa. Berikut hasil
asumsi berdasarkan luas wilayah untuk mendapatkan hitungan perumahan.

1.5 Analisa Kebutuhan Pengembangan Kawasan


1.5.1 Fasilitas

Berikut adalah tabel analisa kami terhadap perencanaan fasilitas yang juga
menjadi fokus perencanaan penunjang kawasan permukiman disekitar Kawasan
Sport Center.
1.5.2 Utilitas
Perencanaa utilitas pada kawasan perencanaan Sport Center dan sekitar kawasan
permukiman ini adalah listrik, drainase, dan jalan. Adapun dibawah ini adalah
tabel perhitungan jalan pada kawasan perencanaan tersebut. Untuk listrik dan drainase
juga direncanakan, hanya saja hanya menetapkan arah aliran.
KONSEP DAN RENCANA
PENGEMBANGAN
2.1 Konsep Zonasi
2.2.1 Zoning kawasan
Pada perencanaan tapak, zoning atau pembagian zonasi terbaagi atas beberapa bagian yaitu
zona kativitas publik yang didalanya terdapat zona perekonomian.Ada juga zona dengan fungsi
sesuai tematik tapak perencaan yaitu fasilitas kesehatan berupa rumah sakit dengan zona penuna
penunjang berupa hunian,dan sarana lainya
2.2.2 Zonasi
Pembagian dan penataan zonasi tapak didasarkan pada fungsi tiap zona,bedasarkan
sifat zona ada 3 (tiga ) yaitu : zona publik,zona privat,dan zona semi privat.

Zona publik: bersifat umum dimana semua orang dapat mengakses ruangan tersebut tanpa ada
batasan-batasan.

Zona Privat: bersifat sangat penutup dimana tidak sembarang orang boleh mengakses atau
menggunakannya tanpa ada izin dari pemiliknya

Zona Semi privat: bersifat setengah umum di mana semua orang dapat mengakses maupun
memakainya tapi ada kondisi  kondisi tertentu di mana orang tidak bisa dengan bebas
menggunakannya.
2.3 Rencana Tapak
1. Tema Tapak

Tema yang diambil ada perencanaan tapak ini adalah Fasilitas Olahraga lokasi Gajayana
di wilayah kelurahan dinoyo kecamatan lowokwaru, Kota malang dengan konsep Sport Center.

2.4 Rencana Sistem Utilitas


 Jaringan listrik

Pada elemen perencanaan jaringan listrik yang harus disediakan adalah kebutuhan daya
listrik dan jaringan listrik. Penyediaan kebutuhan daya listrik setiap lingkungan perumahan harus
mendapatkan daya listrik dari PLN atau sumber lain dan setiap unit rumah tangga harus dapat
dilayani daya listrik minimum 450 VA per jiwa dan untuk sarana lingkungan sebesar 40% dari
total kebutuhan rumah tangga (SNI 03-1733-2004). Kondisi jaringan listrik di Kelurahan dinoyo,
gajayana dalam kondisi baik. Seluruh rumah sudah terjangkau jaringan listrik dengan persentase
100%
PETA JARINGAN LISTRIK
 Jaringan air bersih

Sistem penyediaan air bersih yang nantinya akan digunakan untuk mengatur sesuai
standar penyediaan kualitas air bersih untuk kawasan perencaan tapak di kelurahan Dinoyo,
gajayana, malang. Didapat dari sumber PDAM dimana jaringanya mencakup seluruh jalan
utama (primer) dan jalan lingkungan .

 Jaringan Drainase dan persampahan

Kondisi lingkungan di Kelurahan dinoyo dengan keadaan persampahan cenderung baik


dikarenakan banyaknya titik atau lokasi yang penyediaan tempat sampah sehingga sampah-
sampah dari masyarakat tidak berserakan diberbagai lokasi, terutama di pekarangan rumah dan
di jaringan drainase. oleh karena itu juga direncanakan titik untuk persamapahan di kawasan
perencanaan tapak .
PETA JARINGAN DRAINASE
DAN PERSAMPAHAN

Anda mungkin juga menyukai